Anda di halaman 1dari 45

PEMANFAATAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN SEREALIA

UNTUK PENGEMBANGAN INOVASI DESSERT BAGI DAYA TARIK


MINAT REMAJA

PROYEK AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk


Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik

Oleh:
Marsya Syafiqoh
NIM 20512334008

PROGRAM STUDI TEKNIK BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................3
B. IDENTIFIKASI MASALAH...........................................................................4
C. BATASAN MASALAH....................................................................................4
D. RUMUSAN MASALAH..................................................................................4
E. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................5
F. SPESIFIKASI PRODUK YANG DIKEMBANGKAN..................................5
G. MANFAAT PENELITIAN..........................................................................5
BAB II...............................................................................................................................7
KAJIAN TEORI..........................................................................................................7
A. Kajian Produk Acuan......................................................................................7
B. Kajian Bahan..................................................................................................10
C. Kajian Teknik Pengolahan............................................................................20
D. Kajian Teknik Penyajian dan Kemasan.......................................................23
E. Kajian Uji Kesukaan......................................................................................25
F. Kerangka Berfikir..........................................................................................26
BAB III...........................................................................................................................30
METODE PENELITIAN..........................................................................................30
A. Jenis Penelitian...............................................................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................32
C. Bahan dan Alat Penelitian.............................................................................32
D. Prosedur Pengembangan...............................................................................37
E. Sumber Data / Subjek Pengujian Produk....................................................39
F. Metode Analisis Data.....................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................41

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman
bahan pangan lokal yang melimpah.Bahan pangan lokal yang ada di
Indonesia diantaranya yaitu Jagung,Ubi,Ketela,Sukun,Talas,Kentang,Dan
lain-lain.Jagung merupakan salah satu tanaman pangan di dunia yang
terpenting selain gandum dan padi (Zea mays L.). Jagung adalah salah satu
pangan tradisional atau makanan pokok di berbagai daerah.Pemilihan
jagung ini disebabkan karena jagung memiliki Teknik budidaya yang
cukup mudah dan memiliki berbagai varietas unggul.Kandungan nutrisi
jagung juga tidak kalah dengan terigu,bahkan juga memiliki
keunggulan.Karena di dalam jagung mengandung seperti serat
pangan,unsur Fe,dan beta-karoten(Pro-Vitamin A) ((Meiliandari &
Mulyatiningsih, n.d.)
Jagung menjadi sumber karbohidrat utama di Negara Amerika
yaitu Amerika Tengah dan Selatan. Selain itu,jagung juga dijadikan
alternative sumber pangan di Amerika Serikat. Di Indonesia
sendiri,penduduk di beberapa wilayah di Indonesia misalnya Madura dan
Nusa Tenggara menggunakan jagung sebagai bahan pokok. Selain menjadi
sumber karbohidrat,jagung juga ditanam sebagai pakan ternak,diambil
minyaknya (dari biji),dibuat tepung (dari biji),dan dijadikan bahan baku
industry (dari tepung biji).Saat ini,pemanfaatan jagung dalam hal makanan
belum maximal dilihat dari masih sedikitnya inovasi-inovasi produk. Hal
tersebut disebabkan karena masih minimnya edukasi masyarakat dan
minimnya inovasi-inovasi tentang pemanfaatan Jagung.
Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan
manusia dan hewan.Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar
yang cukup memadai sebagai s bahan makanan pokok pengganti beras.
Dalam hal makanan,jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk
inovasi-inovasi makanan yang nantinya dapat meningkatkan nilai jual
jagung di Indonesia dan nilai jual produk makanan yang telah diinovasikan
tersebut. Dalam penugasan ini,saya mengambil ide berupa penginovasian
jagung pada dessert cup yang berjudul “Pemanfaatan Jagung Sebagai
Bahan Pangan Serealia Untuk Pengembangan Inovasi Dessert Bagi
Daya Tarik Minat Remaja” . Judul tersebut bertujuan agar lebih banyak
masyarakat terutama remaja untuk meningkatkan minat selera makanan
dengan rasa jagung,selain itu pemilihan produk dessert cup yang dipilih
untuk judul produk tersebut karena melihat dari pengamatan lingkungan
dan trend terkini bahwa dessert merupakan makanan manis sebagai
penutup makanan yang digemari oleh semua kalangan khususnya pada
remaja. Tidak hanya itu,sekarang ini banyak masyarakat terutama

3
kalangan remaja yang menjadikan dessert untuk camilan pada saat
beraktivitas contohnya belajar,rapat,dan lain sebagainya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan
masalah
sebagai berikut:
1.Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan jagung
2. Olahan produk dessert dengan penggunaan jagung yang masih
jarang
3. Belum diketahuinya penerimaan masyarakat terhadap produk
dessert corn cheese
4. Belum dikembangkanya resep dasar yang menggunakan substitusi
jagung untuk pembuatan dessert cup
5. Terbatasnya pengolahan,variasi,dan diversifikasi jagung pada
produk dessert
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah
dapat diidentifikasikan bahwa batasan permasalahan pada penulisan ini
adalah dapat menemukan resep dan tingkat penerimaan pada produk
dessert cup corn cheese dengan bahan utama yaitu jagung. Mengingat
bahwa produk yang dibuat sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat
namun dengan adanya inovasi menggunakan jagung ini diharapkan akan
mengubah rasa dan memberikan dampak baik yang dapat diterima oleh
masyarakat lewat perhitungan hasil panelis terhadap produk.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menemukan resep yang tepat untuk membuat produk dessert
cup corn cheese?
2. Bagaimana menemukan resep yang tepat untuk membuat produk dessert
cup corn cheese?
3. Bagaimana tingkat kesukaan konsumen terhadap produk olahan dessert
cup corn cheese?

4
E. TUJUAN PENELITIAN
1.Tujuan Umum
Memanfaatkan jagung sebagai inovasi dessert cup untuk menarik tingkat
kesukaan remaja baik pada segi penampilan,rasa,tekstur produk yang
dapat diterima oleh kalangan masyarakat khususnya remaja
2.Tujuan Khusus
a.Menemukan resep produk dessert cup corn cheese
b.Menentukan penyajian dan kemasan produk dessert cup corn cheese
c.Mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap produk dessert cup
corn cheese

F. SPESIFIKASI PRODUK YANG DIKEMBANGKAN


Sesuai dengan produk yang diinovasikan yaitu dessert cup corn
cheese maka spesifik produk tersebut yaitu:
1. Dessert corn cheese merupakan jenis dessert yang terdiri dari sponge
cake,cream cheese,cheese,dan corn flakes. Sponge cake yang
digunakan menggunakan bahan utama perasa yaitu jagung utuh yang
telah dipipil dengan bahan tambahan seperti tepung terigu,telur,vanilla
esense,susu kental manis. Sedangkan untuk cream cheese
menggunakan bahan seperti keju,susu cair UHT,tepung maizena,dan
whipped cream.
2. Ditinjau dari segi penampilan memiliki penampilan yang menarik
didukung dengan penyajianya menggunakan cup yang unik. Dari segi
rasa keseluruhan mempunyai rasa yang manis gurih,Adapun rasa
manis dihasilkan dari rasa corn sponge cake dan cream
cheese.Kemudian untuk rasa gurih dihasilkan dari cream cheese,corn
flakes,dan grated cheese/keju yang diparut. Untuk tekstur keseluruhan
produk mempunyai tekstur lembut dan creamy.

G. MANFAAT PENELITIAN
1. .Bagi Peneliti:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
peneliti untuk dapat mempelajari produk olahan dessert dengan
memanfaatkan bahan pangan serealia yaitu jagung.
b. Dapat memaksimalkan penggunaan jagung untuk diolah menjadi
produk yang mempunyai kualitas khususnya produk dessert.
c. Menciptakan produk yang memanfaatkan jagung sebagai daya
pemanfaatan bahan pangan serealia dan bahan pangan lokal.

5
2. Bagi Masyarakat :
a. Memberikan peluang khususnya untuk petani jagung agar lebih
berpeluang untuk meningkatkan produksi jagung.
b. Memberikan pengetahuan masyarakat tentang banyak inovasi
terutama pada makanan yang bisa diolah dengan menggunakan
jagung.
c. Meningkatkan nilai ekonomi jagung sebagai usaha di bidang
kuliner agar lebih menguntungkan.
d. Memperkenalkan bahan jagung sebagai bahan dasar pembuat
makaan yang memiliki nilai jual.
3. Bagi Pendidikan:
a. Dapat menambah inventaris ilmu dan pengetahuan tentang bahan
pangan lokal dan bahan pangan serealia khususnya jagung.
b. Menambah referensi tentang bahan pangan local dan bahan
pangan serealia khususnya jagung.

6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Produk Acuan
Kajian Produk Cake

Pada pembuatan cake dibutuhkan adanya pengembangan adonan

yang dimungkinkan oleh terbentuknya gluten dan penambahan bahan

pengembang kimiawi serta pembentukan emulsi kompleks air dalam

minyak, dimana lapisan air terdiri dari gula terlarut dan partikel tepung

terlarut. Gluten adalah protein kompleks yang terdapat pada terigu yang

terdiri dari glutenin dan gliadin, dimana gluten ini memberikan sifat elastis

pada adonan. Gluten membutuhkan hidrasi yang cukup dan pengadukan

untuk dapat menyebabkan terjadinya crosslinking antara glutenin dan

gliadin sehingga terbentuk protein yang saling terhubung dan mampu

memerangkap gas di dalam adonan cake. Beberapa produk tepung dan pati

selain gandum umumnya kekurangan sekuens Nasam amino terminal

sehingga tidak mampu membantu dalam proses pemerangkapan gas di

dalam adonan dan dihasilkan adonan yang kurang elastis.(Wieser dan

Koehler dalam Healthy & Prasetyo, n.d.)

Sponge Cake merupakan kue yang dikenal dengan nama bolu kue atau

kue busa karena memiliki tekstur yang kenyal,dan ringan.Sponge cake

termasuk jenis cake dengan adonan kental serta memiliki tekstur yang

agak kasar,kurang lentur,cenderung beremah apabila dipotong serta

mempunyai pori yang relative besar menyerupai busa sehingga sponge

cake sering disebut juga dengan foam cake.Kualitas mutu cake yang baik

umumnya memiliki beberapa ciri yakni volume yang dihasilkan

7
besar,crumb berpori kecil atau seragam,crust bewarna tidak terlalu

coklat,dan memiliki bau khas cake.Hal ini bergantung pada bahan yang

digunakan serta metode pembuatan yang benar terutama pada metode

whisking((Ambarwati et al., 2020).Sponge cake terbuat dari bahan baku

telur segar dalam jumlah banyak serta menggunakan sedikit

margarin,tepung terigu,pengembang dan gula pasir kemudian dioleh

dengan suatu metode yang dinamakan sponge cake methode.

Gambar 1. Sponge corn cake

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=1SIh3dpywp4

Dessert Cup

Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah

hidangan utama (main course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut

dengan istilah pencuci mulut. Dessert biasanya mempunyai rasa manis dan

menyegarkan,terkadang ada yang memiliki rasa asin atau kombinasi. Fungsi dari

dessert dalam giliran hidangan (courses) adalah sebagai hidangan yang

menyegarkan setelah menyantap hidangan utama (main course) yang terkadang

mempunyai aroma atau rasa yang menyengat.Pada awalnya hidangan dessert yang

disajikan berupa buah-buahan yang segar tanpa proses pengolahan. Seiring

8
dengan perkembangan zaman,hidangan dessert mulai bervariasi dengan

mengambil dasar (basic) dari beberapa hidangan seperti cake,pie,ice cream,dan

lain sebagainya yang dipadukan dengan sauce,buah,syrup,cream atau perpaduan

antara bahan dasar sehingga menciptakan hidangan dessert yang lezat dan

menarik. Jenis hidangan yang digunakan sebagai dessert dapat dihidangkan secara

tersendiri di luar dari susunan menu. Seperti untuk hidangan snack,hantaran,dan

lain sebagainya. Sedangkan untuk dessert cup,dessert cup merupakan bagian dari

dessert. Hal yang membedakan adalah bentuk dan kemasan dessert yang biasanya

dessert di sajikan diatas dessert plate atau alat hidang dessert yang sejenis,berbeda

dengan dessert cup. Sesuai namanya dessert cup disajikan dengan cup yang

menarik namun tidak merubah fungsi,rasa,aroma,tekstur dari dessert sendiri.

( sumber: http://myaccountlist.blogspot.com/p/pengertian-dessert-dessert-a.html)

Gambar 2. Dessert Cup dengan berbagai varian rasa

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=plwFYzeCqFQ

9
B. Kajian Bahan
Bahan Utama

1. Jagung Manis (Zea Mays Succharata Sturt L.)

Gambar 3. Tanaman Jagung Manis

Sumber: https://www.kompas.com/

Jagung,Zea mays L. merupakan tanaman berumah satu

Monoecious dimana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina

pada satu tanaman(Muhadjir et al., n.d.-a) .Jagung(Zea mays L)

merupakan makanan alternatif sebagai pelengkap kebutuhan

karbohidrat tubuh kita selain gandum dan beras.Selain sebagai

pemenuhan karbohidrat,jagung memiliki nutrisi yang bermanfaat

untuk menurunkan hipertensi,mengontrol diabetes,dan lainya. Di

Indonesia produktivitas jagung meningkat,hal tersebut dilihat dari

banyak sekali perkebunan jagung yang ada (Sucipto & Ahdan, 2019).

Jagung memiliki kandungan-kandungan yang baik jika

dikonsumsi,Adapun kandungan-kandungan gizi dari jagung yaitu:

Tabel 1. Kandungan zat gizi/100gr Jagung

10
No. Zat Gizi Jagung Biasa Jagung Manis
1. Energi (Cal) 129 96.0
2. Protein (gram) 4,1 3,5
3. Lemak (gram) 1.3 1.0
4. Karbohidrat (gram) 30.3 22.8
5. Kalsium(mg) 5.0 3.0
6. Fosfor(mg) 108.0 111
7. Besi (mg) 1.1 0.7
8. Vitamin A (SI) 117.0 400
9. Vitamin B (mg) 0.18 0.15
10. Vitamin C (mg) 9.0 12.0
11. Air (gram) 63.5 72.7
Sumber: http://balitsereal.litbag.deptan.go.id/bjagung/tiganol.pdft

dalam(Auliah, 2012).

Berikut ini jenis&kriteria Jagung:

Tabel 2. Tipe-tipe Jagung beserta kriterianya.

Tipe Jagung Kriteria Jagung


Jagung Gigi Kuda Biji berbentuk Biji berbentuk gigi,pati yang
gigi(Dent Corn)/Zea mays keras menyelubungi pati yang
indentata lunak sepanjang tetapi tidak
sampai ke ujung.
Jagung Mutiara (Flint Corn)/Zea Biji sangat keras,pati yang lunak
Mays Indurata sepenuhnya diselubingi oleh pati
yang keras,tahan terhadap
serangan hama Gudang.
Jagung Bertepung(Floury Endosperm hamper seluruhnya
Corn/Soft Corn)/Zea Mays berisi pati yang lunak,biji mudah
Amylacea dibuat untuk tepung,biji yang
sudah kering permukaanya
berkerut.
Jagung Berondong Butir (Pop biji sangat kecil, keras seperti
corn) /Zea mays everta halnya pada tipe flint, proporsi
pati yang lunak lebih kecil
dibanding dengan tipe flint.
Jagung manis (Sweet corn)/ Zea Endosperm berwarna bening,
mays saccharate kulit biji tipis, kandungan pati
sedikit, pada waktu masak biji
berkerut.
Jagung Berlilin (Waxy corn)/ Zea Biji berwarna buram, endosperm
mays ceratina lunak, pati mengandung
amilopektin, merupakan sumber

11
energi terbaik untuk makanan
ternak.
Jagung Polong (Pod corn) /Zea Tiap butiran biji diselubungi
mays aunicula oleh polong/ kelobot,
membentuk tongkol yang juga
diselubungi oleh kelobot,
merupakan keajaiban genetik
(genetic curiosity), jagung ini
tidak digunakan untuk produksi.
Sumber:(Muhadjir et al., n.d.-b)

2. Telur

Gambar 4. Telur

Sumber:Dokumen Pribadi

Telur merupakan bahan makanan sumber protein tinggi

yang sudah sangat terkenal,kandungan gizi yang lengkap merupakan salah

satu kelebihan telur sebagai bahan makanan(SARWONO, Bambang.

Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. 2019.) Adapun nilai gizi pada telur

yaitu:

Tabel 3.Nilai Gizi Telur

Sampel Kadar (mg/ml)

12
Putih telur ayam kampung 945,07
Kuning telur ayam kampung 1.229,5
Putih telur ayam ras 863,3
Kuning telur ayam ras 930,9
Sumber:(Ramadhani et al., 2019)

3. Tepung Terigu

Gambar 5. Tepung Terigu

Sumber:Dokumen Pribadi

Tepung terigu merupakan salah satu bahan pangan impor yang banyak

dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Tepung terigu dapat diolah menjadi

berbagai banyak produk dianataranya mie,roti,kue,donat,dan berbagai aneka

produk makanan.(Aryani et al., 2018).

13
Tabel 4. Nilai Gizi Tepung Terigu (per 100gr)

Kandungan gizi Jumlah

Energi 33 kkal

Lemak total 1g

Vitamin A 0 mcg

Vitamin B1 0.10 mg

Vitamin B2 0.07 mg

Vitamin B3 1 mg

Vitamin C 0 mg

Karbohidrat 77.20 g
total
Protein 9g

Serat pangan 0.30 g

Kalsium 22 mg

Fosfor 150 mg

Natrium 2 mg

Kalium 0 mg

Tembaga 0 mcg

Besi 1.30 mg

Seng 2.80 mg

B-Karoten 0 mcg

Karoten total

Air 11.80 g

Abu 1g

]Sumber: https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/46/nilai-kandungan-gizi-tepung-

terigu

14
4. Cream Cheese

Cream cheese merupakan keju lunak,kaya akan

gizi,bewarna

Putih dengan tekstur creamy,lembutdan mempunyai sedikit rasa asam. (Fadhlillah

et al., n.d.)

Tabel 5. Kandungan Gizi Cream Cheese

No. Kandungan Gizi Jumlah


1. Kalori 295kal
2. Lemak 28,6 gr
3. Protein 7,1 gr
4. Karbohidrat 3,5 gr
5. Kolestrol 90 mg
6. Kalsium 112 mg
Sumber: Sadimin (2007:5) dan Ananto (2010 : 15) dalam (Dendi Gusnadi, n.d.)

Gambar 6. Cream cheese

Sumber: https://cookidoo.international/recipes/recipe/id/r132980

Bahan Tambahan

1. Minyak Goreng

Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak

tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair

15
dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk

menggoreng kamar (Sitepoe M. 2008. Corat-Coret Anak

Desa Berprofesi Ganda, CetakanPertama, Jakarta:

Kepustakaan Populer Gramedia, p.15-18, 2008 dalam

Noriko et al., 2012)

Gambar 7.Minyak Goreng

Sumber: Dokumen pribadi

2. Gula Pasir

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut

dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi

energi (menurut Darwin,2013 dalam Syakirin

Mulyakin,2020)

Gambar 8.Gula Pasir

16
Sumber:Dokumen Pribadi

3. Susu Kental Manis

Susu kental manis atau biasa disebut sweetend condensed

milk adalah susu segar atau evaporasi yang telah

dipekatkan dengan menguapkan Sebagian airnya dan

kemudian ditambahkan gula yang berfungsi sebagai

pengawet(A Pratiwi,2020).

Gambar 9.Susu Kental Manis

Sumber:

https://news.detik.com/kolom/d-4108925/menjernihkan-

polemik-susu-kental-manis

17
4. SP

Sp adalah gula ester yang berfungsi agar cake menjadi

homogen serta cake menjadi lebih stabil dan mengembang.

(Lee et al,2014 dalam F ambarwati 2021).

Sp merupakan jenis cake emulsifier. Cake emulsifier

merupakan zat penstabil yang digunakan untuk adonan

cake agar adonan tidak mudah turun atau kempes setelah

proses pemanggangan

Gambar10.Cake Emulsifier(SP)

Sumber: https://siplahtelkom.com/product/ragi/3249564-sp-

pengembang-kue

5. Whipping Cream

Whipping cream adalah krim yang jika dikocok akan

menebal karena butiran-butiran lemak yang telah

distabilkan oleh suatu lapisan protein yang sudah

dirusak,membentuk suatu struktur bersambung yang dapat

mempertahankan buih stabil bila udara dipaksakan masuk

ke dalam krim(A suyanto,2006).

18
Gambar11.Whipping Cream

Sumber: https://wildwildwhisk.com/homemade-whipped-

cream/

6. Corn Flakes

Flake merupakan makanan sarapan siap saji yang berbentuk

lembaran tipis,bewarna kuning kecoklatan serta biasanya

dikonsumsi dengan penambahan susu sebagai menu

sarapan(Nurhidayanti et al., n.d.,2017)

Gambar12.Corn Flakes

19
Sumber: Dokumen Pribadi

C. Kajian Teknik Pengolahan


1. Sponge Methode

Pada pembuatan produk dessert cup corn cheese digunakan Teknik

olah sponge methode pada pembuatan sponge cake. Metode

sponge cake sendiri terbagi menjadi dua cara,yang pertama yaitu

dengan cara mengocok telur dan gula hingga mengembang dan

kental berjejak. Hal tersebut dapat dilihat pada saat whisk

diangkat,maka adonan yang terjatuh membentuk lipatan kemudian

adonan tersebut dapat dicampur dengan tepung , minyak atau

mentega cair yang telah dilelehkan sebelumnya.Cara yang

kedua,yaitu dengan cara memisahkan putih dan kuning telur. Putih

telur dapat dikocok terpisah hingga mengkilap dan kaku ditandai

dengan car ajika wadah dibalik maka adonan tidak tumpah. Di

wadah terpisah,kuning telur dan gula dikocok hingga kental

berjejak kemudian ditambahkan ke tepung,margarin atau mentega

cair. Kemudian baru dicampurkan dengan adonan foam dari putih

telur sebelumnya.

2. Mixing Method

Mixing method(pengadukan),merupakan suatu proses

pencamuran bahan sehingga semua bahan tercampur rata

menggunakan mixer.(Mijiling et al., 2018)

20
3. Baking Method

Baking merupakan Teknik memasak makanan dengan

panas kering oleh konveksi(penghantar)uap udara panas di

dalam oven. Beberapa oven domestik menggunakan dua

elemen pemanas yaitu satu berada di bawah untuk baking

dan satu berada di atas untuk boiling. Energi panas di

dalam oven tidak menyentuh bahan makanan secara

langsung tetapi melalui udara panas yang dialirkan dari

lubang/celah oven (T. Prasetyo Hadi Atmoko&Hery

Krestanto dalam Jurnal Khasanah Ilmu – Volume 8 No. 2

September 2017)

Gambar 13.Teknik Baking

Sumber: https://www.hipwee.com/tips/teknik-memasak/

4. Blanching Method

Blanching adalah Teknik memasak dengan cara merebus

sayuran atau buah ke dalam air yang telah mendidih dalam

waktu cepat. Blanching sering digunakan dalam proses

21
persiapan(preparing) bahan makanan (sayur atau buah)

yang akan diolah lebih lanjut.

Gambar 14.Teknik Blanching

Sumber:

https://www.idntimes.com/food/dining-guide/rahmadila-eka-

putri/tips-blanching-memasak-sayur-c1c2

5. Steaming Method

Steaming atau mengukus adalah memasak makanan dengan

menggunakan uap air panas (steam). Bahan makanan

diletakkan di suatu tempat (steamer),lalu uap air disalurkan

disekeliling bahan makanan yang dikukus (oktaviani jaya

kurniadi dalam TEKNIK MEMASAK MASAKAN

TRADISIONAL AEROFOOD CATERING SERVICE

SITE RUMAH SAKIT DAERAH Dr. SOEBANDI

COOKING TECHNIQUE TRADITIONAl FOOD AT

AEROFOOD CATERING SERVICE SITE HOSPITAL

REGIONAL Dr. SOEBANDI, n.d.). Tujuan Teknik

22
steaming berguna agar bahan yang diolah dapat

mengembang,tidak merubah bentuk permukaan bahan,dan

tidak ada cairan tambhan pada makanan yang dikukus.

Gambar 15.Teknik Steaming

Sumber: https://www.popmama.com/life/home-and-

living/bernadine/selain-merebus-ini-cara-memasak-basah

D. Kajian Teknik Penyajian dan Kemasan


Menyajikan makanan merupakan hal terpenting yang bertujuan

untuk meminat konsumen agar tertarik kepada produk yang dibuat.

Oleh karena itu,menyajikan makanan harus sesuai dengan

waktu,situasi dan kondusi apakah makanan tersebut layak untuk

ditampilkan pada suatu acara atau tidak.Dalam penyajian makanan

hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. Timing,waktu penyajian (pagi,siang,malam,atau untuk waktu

selingan)

2. Acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makanan

tertentu sebagai symbol dari suatu acara

3. Komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi

23
4. Mutu organoleptic dari makanan yang dilihat dari

bentuk,aroma,cita rasa,warna,dan tekstur makanan

5. Variasi dari mutu organoleptic tersebut

6. Suhu makanan (dingin atau panas)

7. Kecepatan dalam menyajikan

8. Kebersihan atau food hygiene dari makanan yang akan

disajikan

9. Estetika makanan berupa daya Tarik yang bisa diperoleh dari

garnish

(Anni Faridah,2008:200 dalam Gricelda Virgeni Hersita et al.,

n.d.,2016)

Tempat penyajian dipengaruhi oleh platting dan kemasan. Plating

adalah penyajian makanan dan penataan posisi di atas piring dengan

bentuk seni yang berkualitas tinggi(Logan,2015 dalam YE Putri 4. BAB I

PENDAHULUAN, n.d.,2019). Kemasan adalah salah satu kunci dalam

menjaga kualitas produk,Kottler dan Amstrong (2012) “packaging

involves designing and producing the container or wrapper for a

product.” Yang berarti,kemasan melibatkan kegiatan mendesain dan

memproduksi untuk melindungi produk.Bentuk kemasan sangat

berpengaruh terhadap psikologis calon konsumen,dengan bentuk kemasan

yang menarik dan terkesan akan membuat konsumen untuk lebih tertarik

membeli. Hal ini banyak diterapkan pada saat-saat tertentu biasanya pada

hari raya dan libur akhir tahun,produk biasanya menjadi terkesan lebih

24
bagus dan menarik Ketika dikemas menggunakan kemasan dengan tema

perayaan tertentu.(Nf Mufreni, 2016).Untuk kemasan yang digunakan

yaitu cup. Sesuai dengan namanya dessert cup ini dikemas menggunakan

cup dengan ukuran tinggi 5,2cm, lebar 6,5cm dan volume 160ml.

Gambar 16.Kemasan Dessert Cup

Sumber: https://shopee.co.id/Harga-1cup-dan-minimum-beli-25-

Cup-Puding-Dessert-Trapesium-PLUS-TUTUP-i.161646879.2423014803

E. Kajian Uji Kesukaan


Untuk mendapatkan data dari penilaian produk,maka perlu

dilakukan uji kesukaan. Uji kesukaan dilakukan dengan

menggunakan uji hedonic scale test (uji penerimaan).Dalam uji ini

sangat ditekankan pada kemampuan alat indera dalam memberikan

kesan atau tanggapan yang dapat dianalisis atau dibedakan

berdasarkan jenis kesan.Kemampuan tersebut meliputih

mendeteksi

25
(detection),mengenali(recognition),membedakan(discrimination),m

embandingkan (scalling),dan kemampuan menyatakan suka atau

tidak suka (hedonic)(Rizal Permadi et al., 2018).Uji ini dilakukan

dengan cara panelis yang telah diberikan sampel berupa produk

dan borang yang berisi data-data terlampir harus diisi oleh panelis.

Data-data terlampir pada borang meliputi identitas panelis,nilai

yang diberikan terhadap produk yang diberikan,serta skala suka

maupun tidak suka yang terdiri dari sangat tidak disukai,tidak

disukai,disukai,sangat disukai (skala hedonic). Pada kolom nilai

yang tersedia terdapat angka-angka yang dapat diisi dengan tanda

centang=V atau tanda silang= X

Pada tahap awal pengumpulan data uji hedonic dilakukan

kepada panelis terlatih yang mengetahui dan memahami factor-

faktor dalam penilaian terhadap produk yang dinilai. Kemudian

tahap selanjutnya penilaian dilakukan 30 orang panelis semi

terlatih dengan borang penilaian dan cara penilaian yang sama.

Selanjutnya tahap terakhir dilakukan pada saat acara festival

makanan dengan panelis sebanyak 50 orang yang terhitung sebagai

masyarakat umum. Panelis dengan target masyarakat umum

kebanyakan bukan panelis terlatih dan semi terlatih.

F. Kerangka Berfikir
Jagung adalah salah satu tanaman serealia pentig di

Indonesia,selain sebagai tanaman bahan pangan pokok pengganti

26
beras dalam upaya diversifikasi pangan,jagung juga merupakan

pakan untuk binatang ternak . Kandungan nutrisi per 100 gram

jagung yaitu 335 kalori,protein 9,2gr,lemak 3,9gr,karbohidrat

73,7gr,kalsium 100mg,fosfor 256mg,besi 2,4mg,vitamin A 510

SI,Vitamin B1 0,38mg,dan air 12gr(yang dapat dicerna 90%).

Jagung memiliki manfaat yang baik bagi tubuh karena kandungan-

kandungan nutrisinya. Diantara manfaat jagung yaitu dapat

menurunkan hipertensi sehingga dapat mencegah penyakit

jantung,jagung dapat mengontrol diabetes,memperlancar

pencernaan,mencegah sembelit dan wasir karena jagung

mengandung kaya serat,bahkan karena kandungan serat yang kaya

tersebut jagung dapat menurunkan risiko kanker usus besar.

Karena memiliki kandungan fosfor maka jagung juga memiliki

manfaat untuk kesehatan tulang,meningkatkan fungsi ginjal.

Vitamin C pada jagung memiliki manfaat untuk menjaga jantung

agar tetap sehat dengan mengendalikan kadar kolestrol dan

meningkatkan aliran darah dalam tubuh. Untuk mendapatkan

manfaat manfaat dari jagung kita perlu memanfaatkan jagung agar

jagung tidak bosan untuk kita konsumsi salah satunya dengan cara

pengembangan.

Jagung merupakan bahan pangan serealia yang dapat

dimanfaatkan untuk produk makanan seperti popcorn,bubur

jagung,kue kue nusantara (kue talam jagung,kue lepet jagung,kue

27
lumpur jagung,dan lain-lain). Pengembangan Jagung dalam

penulisan ini menggunakan bahan baku Jagung yang dicampur

dengan bahan lain seperti tepung terigu,telur,gula pasir,susu kental

manis,minyak goreng dan pengembang/sp.

Produk yang akan disubstitusikan dengan Jagung adalah

dessert cup. Alasan pemilihan produk dessert cup sebagai produk

yang akan disubstitusikan karena dessert cup banyak disukai ole

semua kalangan masyarakat,selain karena dapat dengan mudah

ditemui jagung juga mudah untuk dikonsumsi dan diolah. Namun

karena masih kurangnya variasi dalam pengolahan dessert

menggunakan jagung,hal tersebutlah yang menjadi salah satu

factor pendukung untuk pemilihan produk dessert cup. Untuk

mewujudkan produk yang diinginkan sesuai dengan kriteria,maka

akan ditempuh beberapa Langkah. Menemukan resep sebagai

acuan dasar yang akan digunakan dalam pengembangan,membuat

produk dan melakukan validasi I dan II terhadap produk yang diuji

kepada expert.Uji panelis dilakukan dengan 30 orang panelis semi

terlatih. Langkah terakhir,dilakukan uji penerimaan serta uji

panelis terhadap minimal 50 orang panelis dalam acara Festival

Makanan. Adapun kerangka berfikir yang melandasi pemilihan

produk yaitu sebagai berikut:

28
Jagung Manis (Zea Mays)
Kelebihan Kekurangan
1. Mudah diolah untuk 1. Banyak mengandung
dijadikan varian rasa gula yang dapat
pangan meningkatkan kadar
insulin
2. Memiliki kandungan 2. Mengandung zat pati
gizi yang baik yang dapat
menyebabkan mudah
kantuk dan lesu
3. Jagung mudah 3. Kurangnya ketertarikan
ditemukan di masyarakat terkait
lingkungan masyarakat pemanfaatan jagung
sebagai bahan pangan
serealia.
4. Memiliki harga yang
ekonomis
5. Tingkat panen/produksi
yang tinggi mencapai
8-12 ton per hektar

Manfaatkan Jagung sebagai bahan substitusi tepung


terigu pada produk Dessert cup corn cheese

Resep acuan dessert cup corn cheese

29
Formula Dessert cup corn cheese

Validasi dan Uji coba produk

Dessert Cup Corn Cheese


Gambar17.Bagan kerangka berpikir

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Untuk menghasilkan produk dessert cup corn cheese dengan

kualitas

yang baik adalah tujuan dari Inovasi Produk ini,sehingga untuk mewujudkan

tujuan tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang memenuhi dengan

persyaratan penelitian,salah satu persyaratan yaitu dengan menetapkan jenis

penelitian yang digunakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah

R&D(Research and Development).(Sugiyono dalam Fikri, n.d.) berpendapat

bahwa metode R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu,dan menguji keektifan produk tersebut. Jenis

penelitian R&D menggunakan model pengembangan 4-D(Four-D Models). Model

pengembangan Four-D model disarankan oleh Sivasailam model ini terdiri dari 4

tahap pengembangan yaitu : Define(Menetapkan),Design(Perancangan),Develop

30
(Pengembangan) ,dan Disseminate (Penyebaran) menurut (Sugiyono dalam

Muqdamien et al., 2021). Adapun penjelasan model pengembangan Four-D yaitu

sebagai berikut:

1. Define (Menetapkan)

Dapat diartikan bahwa menetapkan dan menentukan produk serta

resep acuan yang akan disubstitusikan dengan bahan pangan serealia yaitu Jagung.

Mencari berbagai resep sebagai acuan dan dapat dipraktikan,serta di evaluasi oleh

expert,dan ditentukan satu resep yang sesuai untuk digunakan sebagai acuan

dalam pensubstitusian resep.

2. Design (Merencanakan)

Membuat rancangan untuk penginovasian produk dengan melihat

dan meneliti latar belakang dari produk acuan yaitu dessert

cup,serta mempertimbangkan penginovasian yang akan dilakukan.

Sebelumnya perlu dilakukan tahap validasi sebabagi bahan

pertimbangan/evaluasi.

3. Develop (Mengembangkan)

Setelah tahap perencanaan telah selesai maka masuk ke tahap

mengembangkan produk. Tahap ini perlu adanya eksperimen atau

pengembangan yang dilakukan dengan cara substitusi Jagung

kepada produk acuan tadi. Lalu hasil yang diperoleh kemudian

akan diujikan kepada expert,dalam hal ini pihak expert yang

31
dimaksut adalah dosen pembimbing atau tim yang selanjutnya akan

ada umpan balik untuk bahan evaluasi yang berguna memperbaiki

produk sehingga akan terciptanya produk yang lebih baik.

4. Disseminate (Menyebarkan)

Sesudah melakukan evaluasi dan saran dari expert maka produk

akan dipraktikan dan diuji Kembali sampai menemukan resep yang

pas dan sesuai.Pada tahap ini produk substitusi dapat dibuat dengan

mempertimbangkan tampilan,penyajian dan penampilan,serta

kemasan. Dalam proses disseminate ini masih diujikan Kembali

kepada panelis-panelis yang berfungsi untuk memberikan penilaian

terhadap produk. Penilaian tersebut akan dijadikan bahan untuk

evaluasi produk serta untuk bahan acuan terhadap penerimaan

masyarakat tentang produk tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Penelitian produk,pengujian resep,validasi,serta uji panelis

dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Boga Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta kampus Wates

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dari penyusunan proposal hingga pembuatan

produk akhir dilakukan dalam waktu ….,dari bulan Oktober

hingga….. 2022

32
C. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan dan Alat Pembuatan Produk

Bahan pembuatan Dessert cup corn cheese

Bahan adalah hal terpenting untuk pembuatan suatu produk.

Berikut ini bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Dessert

Cup Corn Cheese.

Tabel 6.Spesifikasi dan Karakteristik Bahan Pembuatan Dessert

Cup Corn Cheese

No. Nama Bahan Karakteristik


1. Jagung Manis endosperm berwarna
bening, kulit biji
tipis, kandungan pati
sedikit, pada waktu
masak biji berkerut
2. Susu kental Manis Putih cair cenderung
kental dan lengket
3. Telur permukaan cangkang
yang halus,
mengilap, tidak retak
dan tidak ada
kotoran ayam, noda
hitam maupun
pengapuran
4. Gula pasir tak berwarna, larut
dalam air,mudah
mencair dan lengket
5. Cake emulsifier/Sp Berbentuk seperti
cream dengan tekstur

33
yang lengket
6. Tepung terigu Bewarna
putih,bertekstur
halus sedikit
kasar,larut dalam air
7. Minyak goreng Warna Kuning
keemas an,tekstur
cair,penampilan
jernih,tahan panas
8. Susu cair full cream rasanya legit dan
gurih, teksturnya
juga kental
9. Keju tidak memiliki kulit,
memiliki kandungan
air yang tinggi dan
tidak melalui proses
pematangan
10. Tepung maizena memiliki rasa yang
tidak manis, tidak
bisa larut dalam air
dingin, namun ketika
diberi air panas akan
membentuk gel
11. Whipping cream Berbentuk
cream,bertekstur
halus,kental,mudah
menggumpal

Alat Pembuatan Dessert Cup Corn Cheese

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan suatu produk akan

mempengaruhi hasil akhir produk . Jika peralatan yang digunakan

memadai dan mendukung maka produk yang dihasilkan juga akan

bagus dan sebaliknya. Berikut ini peralatan yang digunakan untuk

menunjang pembuatan Dessert Cup Corn Cheese:

Tabel 7.Peralatan Pembuatan Dessert Cup Corn Cheese

No Nama alat Karakteristik Fungsi


.

34
1. Cutting board Plastic Untuk alas
memotong
bahan
2. Knife Stainless steel Untuk
memotong
bahan
3. Measuring spoon Plactic Untuk
membagi
takaran bahan
4. Timbangan Digital Menimbang
bahan
5. Loyang Alumunium,stainless Alas untuk
steel mengoven
adonan
6. Mixer Hidup,tidak cepat Untuk
panas mengocok dan
mencampur
adonan
7. Oven Tidak rusak,stabil Untuk
mengoven
sponge corn
cake
8. Blender Hidup Untuk
menghaluskan
jagung
9. Kompor Hidup Untuk
membantu
proses
steaming
10. Sauce pan Stainless steel Untuk
merebus
jagung
11. Steamer Stainleess steel Untuk
mengukus
jagung

2. Bahan dan Alat Pengujian Produk

Bahan pengujian berupa produk dessert cup corn cheese,yaitu

berupa dessert yang memiliki lapisan terdiri dari sponge cake

(jagung/corn),kemudian lapisan berikutnya berupa cream

35
cheese,dan disusun lagi dengan corn sponge cake&cream cheese.

Untuk topping atas produk terdiri dari keju parut dan corn flakes.

Alat yang digunakan dalam pengujian produk Dessert cup yaitu

seperti alat-alat saji dan alat makan, yang tentunya berbahan dasar

yang tidak mempengaruhi dari produk makanan

tersebut(foodgrade) dalam artian tidak akan mempengaruhi

warna,rasa,aroma bentuk dan seterusnya.

Selain itu,disediakan lembaran boring.Borang-borang

tersebut dibagi menjadi 4 jenis yaitu:

1. Borang Uji Sensoris (Percobaan)

Borang uji sensoris (Percobaan) dipakai atau

digunakan saat percobaan pensubstitusian produk. Borang hanya

diberikan kepada expert atau dosen pembimbing dan tim. Hasil

dari boring ini digunakan untuk acuan evaluasi atau tahapan

memperbaiki produk untuk ke tahap selanjutnya.

2. Borang Uji Sensoris (Validasi I dan II)

Borang Uji Sensoris (Validasi I dan II) dipakai saat

Validasi I dan II yang dilakukan kepada panelis terlatih yaitu dosen

pembimbing dan tim,lalu hasilnya akan dipakai sebagai acuan

dalam memperbaiki pembuatan produk.

3. Borang Uji Sensoris (Panelis)

36
Borang Uji Sensoris kepada panelis dipakai saat uji

panelis dengan 2 orang expert.Jumlah panelis semi terlatih

minimal 30 panelis ,yang mana hasil dari uji panelis ini juga dapat

dilihat dari penerimaan produk kepada masyarakat. Dalam borang

ini terdapat kolom-kolom berupa penelaian tentang

warna,aroma,tekstur,dan rasa yang diharuskan untuk diisi oleh

panelis.

4. Borang Uji Kesukaan (Pameran)

Borang Uji Kesukaan pada saat kegiatan

pameran,akan dibagikan atau diberikan saat pameran festival

makanan berlangsung. Panelis berjumlah minimal 30.orang dari

berbagai kalangan,selanjutnya panelis dapat mengisi dan

memberikan penilaian kepada produk yang diujikan. Dalam

borang tersedia kolom-kolom yang harus diisi oleh panelis

mengenai produk yang diujikan

D. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan Dessert cup corn cheese hingga menjadi produk

baru yang utuh menggunakan prosedur Research and Development

(R&D). Adapun prosedur pengembangan yang digunakan yaitu:

1. Tahap Define

Merupakan tahapan pertama yang artinya dapat menetapkan atau

menentukan produk serta resep acuan.Pada tahap ini hal yang

dilakukan yaitu mecari berbagai resep sebagai acuan sebanyak 3

37
buah resep yang telah teruji untuk selanjutnya dapat dilakukan

pengembangan/inovasi produk lalu dipraktikan,kemudian di

evaluasi dan selanjutnya menentukan satu resep yang sesuai untuk

digunakan dalam penginovasian produk.

2. Tahap Design

Merupakan lanjutan dari tahap define dimana pada tahap ini sudah

ditentukan satu resep sebagai resep acuan. Dari resep acuan yang

dipilih tersebut kemudian dilakukan perancangan dan pengembangan

dengan memanfaatkan bahan pangan serealia yaitu Jagung dengan cara

bertahap sehingga menemukan formula yang pas dan baik.

3. Tahap Develop

a.Pengembangan Produk

Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk dessert cup corn

cheese sesuai dengan resep acuan dan konsep pengembangan yang

telah ditentukan pada tahap design. Tahapan untuk pembuatan produk

dilakukan mulai dari pencampuran bahan,Teknik olah yang

digunakan,serta konsep penyajian produk.Setelah itu,pada saat sudah

mendapat produk yang layak dan baik kemudian dapat melakukan uji

validasi produk oleh panelis ahli sebanyak 2 orang.

b. Validasi

38
Validasi dilakukan untuk mendapatkan umpan balik sebagai bahan

evaluasi guna mendapatkan produk uji coba yang terbaik dan nantinya

dapat diproduksi dalam skala besar.

4. Tahap Desseminate

Pada tahap ini yang dilakukan yaitu menyebarkan produk atau

publikasi produk kepada masyarakat dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk

pengembangan yang telah diujikan sebelumnya.Produk yang sudah

melalui tahap development dan menunjukan hasil yang layak,akan

diuji sensorisnya kepada minimal 30 panelis tidak terlatih

E. Sumber Data / Subjek Pengujian Produk


Sumber data diperoleh dari uji panelis yang telah dilakukan.

Panelis memberikan umpan balik berupa data yang dapat digunakan dalam

pengolahan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Data tersebut berupa

penilaian terhadap warna,aroma ,tekstur,rasa dari produk Dessert cup corn

cheese. Keterangan sumber data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8.Sumber Data/Subjek Pengujian Produk

Tahap Sampel Panelis Jumlah penelis


penelitian
Tahap define 3 produk acuan Dosen 3-5 orang
pembimbing,

39
mahasiswa,
panelis terlatih
Tahaap design 1produk acuan Dosen 3-5 orang
terpilih dan pembimbing,
3produk mahasiswa,
pengembangan panelis terlatih
Tahap develop
Uji coba 1produk acuan dan Dosen 2 orang
produk 1 1pengembangan pembimbing dan
terpilih pengampu
Uji coba 1produk acuan dan Dosen 2 orang
produk 2 1pengembangan pembimbing dan
terpilih pengampu
Tahap 1produk acuan dan Panelis agak Minimal 30
desseminate 1pengembangan terlatih orang
(uji kesukaan) terpilih (mahasiswa boga)

F. Metode Analisis Data


Metode analisis data dilakukan berdasarkan data sebelumnya yang

telah terkumpul dari berbagai uji panelis yang telah dilakukan.Pada uji panelis

yang telah dilakukan akan didapatkan dua jenis data berupa data kualitatif dan

kuantitatif. Data kuantitatif yang didapatkan diperoleh dari penilaian panelis

tentang aspek uji organoleptik (warna,aroma,rasa,dan tekstur) yang telah

disediakan kolom dan tempat untuk menilai. Sedangkan uji produk yang disukai

maupun tidak disukai merupakan data kualitatif.

40
DAFTAR PUSTAKA

(2BL01051, n.d.; 2BL01051, n.d.; 4. BAB I PENDAHULUAN, n.d.; BAB II, n.d.; BAB II (2),
n.d.; Dessert 1, n.d.; KAJIAN PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP SIFAT KIMIA DAN
ORGANOLEPTIK SIRUP KERSEN SKRIPSI, n.d.; Lengkap, n.d.; Susu, n.d.; TEKNIK MEMASAK
MASAKAN TRADISIONAL AEROFOOD CATERING SERVICE SITE RUMAH SAKIT DAERAH Dr.
SOEBANDI COOKING TECHNIQUE TRADITIONAl FOOD AT AEROFOOD CATERING SERVICE
SITE HOSPITAL REGIONAL Dr. SOEBANDI, n.d.; Aryani et al., 2018; Auliah, 2012; Dendi
Gusnadi, n.d., n.d.; Fadhlillah et al., n.d.; Kepada et al., n.d.; Mijiling et al., 2018;
Muhadjir et al., n.d., n.d.; Nf Mufreni, 2016; Noriko et al., 2012; Nurhidayanti et al., n.d.;
Ramadhani et al., 2019; Rizal Permadi et al., 2018; Sucipto & Ahdan, 2019)2BL01051.
(n.d.).
Alita, D., Tubagus, I., Rahmanto, Y., & Nurkholis, A. (2020). SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS PEMETAAN WILAYAH KELAYAKAN TANAM TANAMAN JAGUNG DAN
SINGKONG PADA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Journal Sosial Science and Teknology
for Community Service (JSSTSCS), 1(2), 1–09.
https://ejurnal.teknokrat.ac.id/index.php/teknoabdimas

41
Ambarwati, F., Mulyani, S., & Setiani, B. E. (2020). KARAKTERISTIK SPONGE CAKE
DENGAN PERLAKUAN PENAMBAHAN PASTA BIT (Beta Vulgaris L.) (Vol. 7, Issue 1).
Aryani, T., Aulia Ulfah Mu, I., BAgus Widyantara, A., Studi Teknologi Laboratorium Medis,
P., Ilmu Kesehatan, F., & Artikel, H. (2018). Jurnal Riset Sains dan Teknologi Karakteristik
Fisik, Kandungan Gizi Tepung Kulit Pisang dan Perbandingannya terhadap Syarat Mutu
Tepung Terigu Physical Characteristics, Nutritional Content of Banana Peel Flour and Its
Comparison to Quality Requirement of Wheat Flour.
Auliah, A. (2012). Formulasi Kombinasi Tepung Sagu dan Jagung pada Pembuatan Mie
Jurnal Chemica Vo/. 13 Nomor 2 Desember.
Dendi Gusnadi, O. (n.d.). ANALISIS DAYA TERIMA KONSUMEN PADA PADA INOVASI
PRODUK UNBAKED CHEESE CAKE BERBASIS TAHU SUTERA. 9(1). http://stp-mataram.e-
journal.id/JHI
Fadhlillah, M., Isnanisafitri, F. F., Anggraeni, N. I., Rachman, S. D., Safari, A., &
Ishmayana, S. (n.d.). Penentuan Pengaruh Kulit Ari Psyllium dan Susu Full Cream
Terhadap Kadar Air dan Abu pada Pembuatan Cream cheese Menggunakan Response
Surface Methodology Determination of the Effect of Psyllium Husk and Full Cream Milk
on Water and Ash Content in Cream cheese Preparation Using Response Surface
Methodology. http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sciencetech
Fikri, K. (n.d.). RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) SEBAGAI SALAH SATU MODEL
PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN.
Healthy, A., & Prasetyo, M. T. (n.d.). PROSES PEMBUATAN CAKE MENGGUNAKAN
TEPUNG KOMPOSIT TERIGU, UMBI JALAR DAN TALAS DENGAN METODE EXPERIMENTAL
DESIGN.
KAJIAN PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SIRUP
KERSEN SKRIPSI. (n.d.).
Kemasan, K., & Kemasan Baru, L. (n.d.). Tabel 6.1. Perbandingan Harga Kemasan.
Kepada, D., Teknik, F., Negeri, U., Untuk, Y., Persyaratan, M., Memperoleh, G., Ahli, G.,
Teknik, M., Gricelda, O. :, & Hersinta, V. (n.d.). SUBTITUSI TEPUNG SUKUN PADA
PEMBUATAN ARTOSTAR DAN PURCARPUS PROYEK AKHIR.
Matematika, R. J. (2012). Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika. Diterbitkan Oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 3(1).
Meiliandari, N., & Mulyatiningsih, E. (n.d.). KUE MARIJA (MADUSARI JAGUNG) SEBAGAI
INOVASI MAKANAN TRADISIONAL SEHAT BERBASIS PANGAN LOKAL.
Meutia Fiana, R., Refdi, C. W., Asben, A., Derosya, V., & Sylvi, D. (2019). PENGOLAHAN
JAGUNG MENJADI SIRUP JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK
WANITA TANI DI NAGARI KOTO TANGAH KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN
AGAM. In Jurnal Hilirisasi IPTEKS (Vol. 2, Issue 3). http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id
Mijiling, R., Pendidikan, A., Keluarga, K., & Teknik, F. (2018). PENGARUH LAMANYA
WAKTU MIXING DALAM PROSES PEMBUATAN BROWNIES TERHADAP KUALITAS
BROWNIES DITINJAU DARI ASPEK INDERAWI (Vol. 6, Issue 1).

42
Muhadjir, F., Pen, B., Tian Tan, E., & Bogor, P. (n.d.). Karakteristik Tanaman Jagung.
Muqdamien, B., Puji Raraswaty, D., & Sultan Maulana Hasanuddin Banten, U. (2021).
TAHAP DEFINISI DALAM FOUR-D MODEL PADA PENELITIAN RESEARCH & DEVELOPMENT
(R&D) ALAT PERAGA EDUKASI ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN
SAINS DAN MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN 1*. Jurnal, 6(1).
Nf Mufreni, A. (2016). PENGARUH DESAIN PRODUK, BENTUK KEMASAN DAN BAHAN
KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS TEH HIJAU SERBUK
TOCHA). Jurnal Ekonomi Manajemen, 2(2), 48–54.
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem
Noriko, N., Elfidasari, D., Tiara Perdana, A., Wulandari, N., Wijayanti Program Studi
Biologi, W., & Sains dan Teknologi, F. (2012). Analisis Penggunaan dan Syarat Mutu
Minyak Goreng pada Penjaja Makanan di Food Court UAI (Vol. 1, Issue 3).
Nurhidayanti, A., Dewi, S. A., Narsih, D., Teknologi, M. J., Prodi, P., Pengolahan, T.,
Perkebunan, H., & Teknologi, D. J. (n.d.). PEMBUATAN FLAKES DENGAN VARIASI TEPUNG
GANDUM DAN TEPUNG KELAPA DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU FLAKES Flakes
Making With Variations of Wheat Flour And Coconut Flour in Efforts to Improve Flakes
Quality. In Jurnal Teknologi Pangan (Vol. 8, Issue 2).
Ramadhani, N., Herlina, H., & Pratiwi, A. C. (2019). PERBANDINGAN KADAR PROTEIN
TELUR PADA TELUR AYAM DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VIS. Kartika : Jurnal
Ilmiah Farmasi, 6(2), 53. https://doi.org/10.26874/kjif.v6i2.142
Rizal Permadi, M., Oktafa, H., Agustianto, K., Kesehatan Politeknik Negeri Jember, J.,
Mastrip Box, J. P., & Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember, J. (2018). BASIS
FUNCTION NETWORK. 8(1).
Sucipto, A., & Ahdan, S. (2019). Usulan Sistem untuk Peningkatan Produksi Jagung
menggunakan Metode Certainty Factor Proposed System for Increasing Corn Production
using Certainty Factor Method.
TEKNIK MEMASAK MASAKAN TRADISIONAL AEROFOOD CATERING SERVICE SITE RUMAH
SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI COOKING TECHNIQUE TRADITIONAl FOOD AT AEROFOOD
CATERING SERVICE SITE HOSPITAL REGIONAL dr. SOEBANDI. (n.d.).
(3. BAB 3, n.d.; 3. BAB 3, n.d.; 5. Bab III, n.d.; Rnd, n.d.; RnD 1, n.d.; Fikri, n.d.; Kemasan &
Kemasan Baru, n.d.; Matematika, 2012; Muqdamien et al., 2021)2BL01051. (n.d.).
Alita, D., Tubagus, I., Rahmanto, Y., & Nurkholis, A. (2020). SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS PEMETAAN WILAYAH KELAYAKAN TANAM TANAMAN JAGUNG DAN
SINGKONG PADA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Journal Sosial Science and Teknology
for Community Service (JSSTSCS), 1(2), 1–09.
https://ejurnal.teknokrat.ac.id/index.php/teknoabdimas
Ambarwati, F., Mulyani, S., & Setiani, B. E. (2020). KARAKTERISTIK SPONGE CAKE
DENGAN PERLAKUAN PENAMBAHAN PASTA BIT (Beta Vulgaris L.) (Vol. 7, Issue 1).
Aryani, T., Aulia Ulfah Mu, I., BAgus Widyantara, A., Studi Teknologi Laboratorium Medis,
P., Ilmu Kesehatan, F., & Artikel, H. (2018). Jurnal Riset Sains dan Teknologi Karakteristik

43
Fisik, Kandungan Gizi Tepung Kulit Pisang dan Perbandingannya terhadap Syarat Mutu
Tepung Terigu Physical Characteristics, Nutritional Content of Banana Peel Flour and Its
Comparison to Quality Requirement of Wheat Flour.
Auliah, A. (2012). Formulasi Kombinasi Tepung Sagu dan Jagung pada Pembuatan Mie
Jurnal Chemica Vo/. 13 Nomor 2 Desember.
Dendi Gusnadi, O. (n.d.). ANALISIS DAYA TERIMA KONSUMEN PADA PADA INOVASI
PRODUK UNBAKED CHEESE CAKE BERBASIS TAHU SUTERA. 9(1). http://stp-mataram.e-
journal.id/JHI
Fadhlillah, M., Isnanisafitri, F. F., Anggraeni, N. I., Rachman, S. D., Safari, A., &
Ishmayana, S. (n.d.). Penentuan Pengaruh Kulit Ari Psyllium dan Susu Full Cream
Terhadap Kadar Air dan Abu pada Pembuatan Cream cheese Menggunakan Response
Surface Methodology Determination of the Effect of Psyllium Husk and Full Cream Milk
on Water and Ash Content in Cream cheese Preparation Using Response Surface
Methodology. http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sciencetech
Fikri, K. (n.d.). RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) SEBAGAI SALAH SATU MODEL
PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN.
Healthy, A., & Prasetyo, M. T. (n.d.). PROSES PEMBUATAN CAKE MENGGUNAKAN
TEPUNG KOMPOSIT TERIGU, UMBI JALAR DAN TALAS DENGAN METODE EXPERIMENTAL
DESIGN.
KAJIAN PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SIRUP
KERSEN SKRIPSI. (n.d.).
Kemasan, K., & Kemasan Baru, L. (n.d.). Tabel 6.1. Perbandingan Harga Kemasan.
Kepada, D., Teknik, F., Negeri, U., Untuk, Y., Persyaratan, M., Memperoleh, G., Ahli, G.,
Teknik, M., Gricelda, O. :, & Hersinta, V. (n.d.). SUBTITUSI TEPUNG SUKUN PADA
PEMBUATAN ARTOSTAR DAN PURCARPUS PROYEK AKHIR.

Matematika, R. J. (2012). Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Matematika. Diterbitkan Oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 3(1).
Meiliandari, N., & Mulyatiningsih, E. (n.d.). KUE MARIJA (MADUSARI JAGUNG) SEBAGAI
INOVASI MAKANAN TRADISIONAL SEHAT BERBASIS PANGAN LOKAL.
Meutia Fiana, R., Refdi, C. W., Asben, A., Derosya, V., & Sylvi, D. (2019). PENGOLAHAN
JAGUNG MENJADI SIRUP JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK
WANITA TANI DI NAGARI KOTO TANGAH KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN
AGAM. In Jurnal Hilirisasi IPTEKS (Vol. 2, Issue 3). http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id
Mijiling, R., Pendidikan, A., Keluarga, K., & Teknik, F. (2018). PENGARUH LAMANYA
WAKTU MIXING DALAM PROSES PEMBUATAN BROWNIES TERHADAP KUALITAS
BROWNIES DITINJAU DARI ASPEK INDERAWI (Vol. 6, Issue 1).
Muhadjir, F., Pen, B., Tian Tan, E., & Bogor, P. (n.d.). Karakteristik Tanaman Jagung.

44
Muqdamien, B., Puji Raraswaty, D., & Sultan Maulana Hasanuddin Banten, U. (2021).
TAHAP DEFINISI DALAM FOUR-D MODEL PADA PENELITIAN RESEARCH & DEVELOPMENT
(R&D) ALAT PERAGA EDUKASI ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN
SAINS DAN MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN 1*. Jurnal, 6(1).
Nf Mufreni, A. (2016). PENGARUH DESAIN PRODUK, BENTUK KEMASAN DAN BAHAN
KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS TEH HIJAU SERBUK
TOCHA). Jurnal Ekonomi Manajemen, 2(2), 48–54.
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem
Noriko, N., Elfidasari, D., Tiara Perdana, A., Wulandari, N., Wijayanti Program Studi
Biologi, W., & Sains dan Teknologi, F. (2012). Analisis Penggunaan dan Syarat Mutu
Minyak Goreng pada Penjaja Makanan di Food Court UAI (Vol. 1, Issue 3).
Nurhidayanti, A., Dewi, S. A., Narsih, D., Teknologi, M. J., Prodi, P., Pengolahan, T.,
Perkebunan, H., & Teknologi, D. J. (n.d.). PEMBUATAN FLAKES DENGAN VARIASI TEPUNG
GANDUM DAN TEPUNG KELAPA DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU FLAKES Flakes
Making With Variations of Wheat Flour And Coconut Flour in Efforts to Improve Flakes
Quality. In Jurnal Teknologi Pangan (Vol. 8, Issue 2).
Ramadhani, N., Herlina, H., & Pratiwi, A. C. (2019). PERBANDINGAN KADAR PROTEIN
TELUR PADA TELUR AYAM DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VIS. Kartika : Jurnal
Ilmiah Farmasi, 6(2), 53. https://doi.org/10.26874/kjif.v6i2.142
Rizal Permadi, M., Oktafa, H., Agustianto, K., Kesehatan Politeknik Negeri Jember, J.,
Mastrip Box, J. P., & Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember, J. (2018).
Sucipto, A., & Ahdan, S. (2019). Usulan Sistem untuk Peningkatan Produksi Jagung
menggunakan Metode Certainty Factor Proposed System for Increasing Corn Production
using Certainty Factor Method.
TEKNIK MEMASAK MASAKAN TRADISIONAL AEROFOOD CATERING SERVICE SITE RUMAH
SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI COOKING TECHNIQUE TRADITIONAl FOOD AT AEROFOOD
CATERING SERVICE SITE HOSPITAL REGIONAL dr. SOEBANDI. (n.d.).

45

Anda mungkin juga menyukai