Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
PUI adalah ormas Islam, yang lahir sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, didirikan oleh
tiga tokoh nasional KH. Abdul Halim, KH. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin. PUI lahir
pada tanggal 21 Desember 1917 M./06 Rabiul Awwal 1336 H. berdasarkan pengesahan dari
pemerintah Belanda Governments Besluit Nomor 43 tahun 1917 M. PUI berkiprah dan
bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi dan budaya.
2
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
3. TUJUAN............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. SEJARAH PUI DARI MASA KE MASA...............................................................................5
a. Keikutsertaan Tokoh PUI dalam kemerdekaan RI......................................................7
b. Pendirian Sekolah dan Pesantren...............................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PUI dibentuk pada tanggal 21 Desember 1917 dan diperingati sebagai Hari Lahir PUI
Pada tanggal 5 April 1952, PI dan Parmusi bergabung menjadi PUI
PUI memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta
memiliki peranan penting dalam menyusun narasi besar lahirnya NKRI sebagai
anggota BPUPKI.
PUI juga menjadi salah satu alat perjuangan bagi ummat untuk melakukan berbagai
amaliyah dalam kerangka ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan
bernegara, mensejahtera-kan kehidupan masyarakat dan mewujudkan serta menjaga
kebersamaan dan persatuan bangsa Indonesia
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berangkat dari kepedulian terhadap nasib bangsa, tiga tokoh K.H. Abdul Halim,
K.H. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin berjuang melepaskan bangsa
Indonesia dari belenggu penjajahan, ketertindasan, kebodohan, kemiskinan, dan
politik belah bambu (devide et empire) yang dilakukan kaum penjajah. Maka dari
itu mereka membentuk perhimpunan yang diberi nama Persatuan Ummat Islam
(PUI) dan tanggal 21 Desember 1917 diperingati sebagai Hari Lahir PUI.
A. Pertama
Jam’iyah Hajatoel Qoeloeb melalui rapat pengurus pada Selasa 16 Mei 1916
M/13 Rajab 1334 H, diubah menjadi Jam’iyah I’anat al-Muta’allimin.
Namun, ketika diurus izinnya ke pemerintah Hindia Belanda, atas saran Haji
Oemar Said Tjokroaminoto, namanya diubah menjadi Persjarikatan Oelama (PO)
yang ditetapkan melalui besluit pemerintah pada Jum’at 21 Desember 1917
M/ 06 Rabbi’ul Awwal 1336 H (Gouvernements Besluit No. 43 (ANRI) –
besluit ini diperbarui pada Sabtu, 19 Januari 1924 M/ 12 Jumadil Akhir 1342 H
dan pada Rabu 18 Agustus 1937 M/11 Jumadil Akhir 1356 H. Tanggal pengesahan
PO dari pemerintah yaitu 21 Desember 1917 M/ 06 Rabbi’ul Awwal 1336 H
kemudian ditetapkan sebagai HARI LAHIR PUI oleh Sidang Majelis Syura PUI.
Kegiatan utama PO saat itu adalah pendidikan, berupa Madrasah Mu’allimin yang
didirikannya pada 1923 M/1342 H, kegiatan dakwah, sosial ekonomi, serta
dilengkapi sejumlah organisasi otonom.
Kemudian organisasi ini berubah nama menjadi Perikatan Oemmat Islam (POI)
pada Senin, 15 Februari 1943 M/ 10 Safar 1362 H, dengan tujuan mengajak
5
masyarakat kembali pada tuntunan Ilahi dan mengurangi pertentangan di antara
umat Islam sebagai akibat politik devide et empira pemerintah Hindia Belanda.
B. Kedua
Perhimpunan ini dibentuk asal mulanya untuk menjawab kegundahan hati dan
pemikiran para alim ulama Priangan Barat yang mendapat serangan pemikiran
secara bertubi-tubi dan membabi buta dari kelompok puritan Majelis Ahli Sunnah
Cimalame (MASC) Garut yang disinyalir merupakan salah satu bagian strategi
Pemerintah Kolonial Belanda dalam memecah belah ummat Islam dari dalam
dengan politik devide et empira.
Mereka dianugerahi Bintang Maha Putra Utama melalui Surat Keputusan Presiden
No.048/TK/Tahun 1992 tertanggal 12 Agustus 1992. Dan pada 10 November
2008, KH. Abdul Halim dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden
Republik Indonesia.
6
Oelama (PO) mendapat pengesahan dari pemerintah (Gouvernements Besluit No.
43 Tahun 1917).
KH. Abdul Halim: Ulama asal Majalengka yang turut berjuang demi tegaknya
Republik Indonesia. Selain mengembangkan bidang pendidikan, Kiai Abdul
Halim juga memperluas usaha bidang dakwah. Ia juga memandang perlu
adanya pembekalan keterampilan kepada anak didiknya. Idenya kemudian
direalisasikan dengan mendirikan sekolah bernama Santi Asromo di Desa
Pasirayu, Kecamatan Sukahaji, Majalengka.
KH. Ahmad Sanusi: Salah satu pendiri PUI yang turut berjuang melepaskan
bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, ketertindasan, kebodohan,
kemiskinan, dan politik belah bambu (devide et empire) yang dilakukan kaum
penjajah.
Mr. R. Syamsuddin: Salah satu pendiri PUI yang turut berjuang melepaskan
bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, ketertindasan, kebodohan,
kemiskinan, dan politik belah bambu (devide et empire) yang dilakukan kaum
penjajah.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PUI lahir pada tanggal 21 Desember 1917 oleh KH Abdul Halim KH Ahmad Sanusi
dan MR R.Syamsuddin. ketiga tokoh ini berjuang melepaskan bangsa Indonesia dari
belenggu penjajahan ketertidasan kemiskinan, kebodohan, dan politik belah bambu
yang dilakukan oleh penjajah. Salah satu Implementasi yang dilakukan oleh PUI yaitu
mendirikan lembaga pendidikan sebanyak 2.185 lembaga.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://pui.or.id/sejarah-pui/
https://www.perplexity.ai/search/e7dd9d19-ac92-4d86-90dd-db6dc1e049a5?s=m