Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH PUI DARI MASA KE MASA

Disusun Oleh:

Mohamad Rizqi 123003019


Muhammad Ridwan 123003021
Povi Dwi 123003037
Yunia Septia Sari 123003004
Fatimah Khoirunnisa 123003027

Dosen pengampu Mata Kuliah ke PUI-an : Mulyana, S.Pd.I., MPd M PUI

PROGRAM ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS HALIM SANUSI PUI BANDUNG
2023/1445 H

1
KATA PENGANTAR
PUI adalah ormas Islam, yang lahir sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, didirikan oleh
tiga tokoh nasional KH. Abdul Halim, KH. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin. PUI lahir
pada tanggal 21 Desember 1917 M./06 Rabiul Awwal 1336 H. berdasarkan pengesahan dari
pemerintah Belanda Governments Besluit Nomor 43 tahun 1917 M. PUI berkiprah dan
bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi dan budaya.

2
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
3. TUJUAN............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. SEJARAH PUI DARI MASA KE MASA...............................................................................5
a. Keikutsertaan Tokoh PUI dalam kemerdekaan RI......................................................7
b. Pendirian Sekolah dan Pesantren...............................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Persatuan Ummat Islam (PUI) adalah sebuah organisasi keagamaan kemasyarakatan


yang bermula, berasal, dan berkembang dari dua perhimpunan, yaitu Persatuan Islam
(PI) dan Persatuan Muslimin Indonesia (Parmusi).
PUI terlahir dari kepedulian terhadap nasib bangsa oleh tiga tokohnya yakni K.H.
Abdul Halim, K.H. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin, untuk berjuang
melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, ketertindasan, kebodohan,
kemiskinan, dan politik perpecahan.

PUI dibentuk pada tanggal 21 Desember 1917 dan diperingati sebagai Hari Lahir PUI
Pada tanggal 5 April 1952, PI dan Parmusi bergabung menjadi PUI
PUI memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta
memiliki peranan penting dalam menyusun narasi besar lahirnya NKRI sebagai
anggota BPUPKI.

PUI juga menjadi salah satu alat perjuangan bagi ummat untuk melakukan berbagai
amaliyah dalam kerangka ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan
bernegara, mensejahtera-kan kehidupan masyarakat dan mewujudkan serta menjaga
kebersamaan dan persatuan bangsa Indonesia

2. Rumusan Masalah

1. Sejak Kapan PUI dilahirkan?


2. Siapa Saja Tokoh PUI yang terlibat dalam Kemerdekaan RI?
3. Sekolah dan Pesantren apa saja yang didirikan oleh PUI?

3. Tujuan

1. Untuk menjelaskan sejarah PUI dari masa ke masa


2. Untuk mengenal Tokoh-tokoh PUI yang terlibat dalam Kemerdekaan Rakyat
Indonesia
3. Untuk mengetahui lembaga pendidikan apa saja yg didirikan oleh PUI

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah PUI dari Masa ke Masa

1. Pra Kemerdekaan (tahun 1911-1945)

Berangkat dari kepedulian terhadap nasib bangsa, tiga tokoh K.H. Abdul Halim,
K.H. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin berjuang melepaskan bangsa
Indonesia dari belenggu penjajahan, ketertindasan, kebodohan, kemiskinan, dan
politik belah bambu (devide et empire) yang dilakukan kaum penjajah. Maka dari
itu mereka membentuk perhimpunan yang diberi nama Persatuan Ummat Islam
(PUI) dan tanggal 21 Desember 1917 diperingati sebagai Hari Lahir PUI.

PUI dalam bentuknya kini adalah organisasi keagamaan kemasyarakatan yang


bermula, berasal, dan berkembang dari dua perhimpunan.

A. Pertama

Jam’iyyah Hajatoel Qoeloeb yang berdiri di Majalengka pada Senin,


tanggal 17 Juli 1911 M/ 20 Rajab 1329 H sebagai perkumpulan. Tujuannya,
mewadahi kegiatan taklim agama Islam yang sudah berlangsung sebelumnya
dengan nama Madjlisoel ‘Ilmi, serta program pendidikan melalui madrasah
I’anat al-Muta’allimin dan kegiatan sosial ekonomi melalui koperasi dan
usaha pertanian.

Jam’iyah Hajatoel Qoeloeb melalui rapat pengurus pada Selasa 16 Mei 1916
M/13 Rajab 1334 H, diubah menjadi Jam’iyah I’anat al-Muta’allimin.
Namun, ketika diurus izinnya ke pemerintah Hindia Belanda, atas saran Haji
Oemar Said Tjokroaminoto, namanya diubah menjadi Persjarikatan Oelama (PO)
yang ditetapkan melalui besluit pemerintah pada Jum’at 21 Desember 1917
M/ 06 Rabbi’ul Awwal 1336 H (Gouvernements Besluit No. 43 (ANRI) –
besluit ini diperbarui pada Sabtu, 19 Januari 1924 M/ 12 Jumadil Akhir 1342 H
dan pada Rabu 18 Agustus 1937 M/11 Jumadil Akhir 1356 H. Tanggal pengesahan
PO dari pemerintah yaitu 21 Desember 1917 M/ 06 Rabbi’ul Awwal 1336 H
kemudian ditetapkan sebagai HARI LAHIR PUI oleh Sidang Majelis Syura PUI.
Kegiatan utama PO saat itu adalah pendidikan, berupa Madrasah Mu’allimin yang
didirikannya pada 1923 M/1342 H, kegiatan dakwah, sosial ekonomi, serta
dilengkapi sejumlah organisasi otonom.

Kemudian organisasi ini berubah nama menjadi Perikatan Oemmat Islam (POI)
pada Senin, 15 Februari 1943 M/ 10 Safar 1362 H, dengan tujuan mengajak

5
masyarakat kembali pada tuntunan Ilahi dan mengurangi pertentangan di antara
umat Islam sebagai akibat politik devide et empira pemerintah Hindia Belanda.

B. Kedua

Al-Ittihadijatoel Islamijjah (AII) yang berdiri pada Sabtu, 21 November 1931


M/11 Rajab 1350 H di Batavia Centrum (Jakarta dari tahun 1931-1934) dan
selanjutnya berpusat di Sukabumi (1934-1952).

Kemudian, namanya diubah menjadi Persatuan Oemmat Islam Indonesia (POII)


pada Selasa 01 Februari 1944 M/06 Shafar 1363 H.

Perhimpunan ini dibentuk asal mulanya untuk menjawab kegundahan hati dan
pemikiran para alim ulama Priangan Barat yang mendapat serangan pemikiran
secara bertubi-tubi dan membabi buta dari kelompok puritan Majelis Ahli Sunnah
Cimalame (MASC) Garut yang disinyalir merupakan salah satu bagian strategi
Pemerintah Kolonial Belanda dalam memecah belah ummat Islam dari dalam
dengan politik devide et empira.

Dengan tujuan menggalang persatuan di kalangan bangsa Indonesia dan untuk


mengurangi pertentangan di antara umat Islam, kedua perhimpunan tersebut
selanjutnya mengadakan fusi di Bogor pada Sabtu, 09 Rajab 1371 Hijriyah
bertepatan dengan 5 April 1952 Miladiyah. Organisasi ini menjadi salah satu
alat perjuangan bagi ummat untuk melakukan berbagai amaliyah dalam kerangka
ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, mensejahtera-kan
kehidupan masyarakat dan mewujudkan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Republik Indonesia.

Fusi kedua organisasi keagamaan dan kemasyarakatan tersebut dimungkinkan


karena ketiga pendirinya merupakan tokoh dan bapak bangsa. KH. Abdul Halim,
KH. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin terpilih sebagai wakil rakyat dalam
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Mereka dianugerahi Bintang Maha Putra Utama melalui Surat Keputusan Presiden
No.048/TK/Tahun 1992 tertanggal 12 Agustus 1992. Dan pada 10 November
2008, KH. Abdul Halim dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden
Republik Indonesia.

Sebagaimana Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati HUT/ Hari Lahir


TNI setiap tanggal 5 Oktober 1945, yaitu saat pemerintah membentuk Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) (sebelumnya BKR), lalu berganti nama menjadi Tentara
Keselamatan Rakyat, lalu menjadi Tentara Republik Indonesia, hingga akhirnya
berubah menjadi TNI. Setiap tahunnya, jutaan warga dan jamaah PUI
memperingati 21 Desember 1917 sebagai Hari Lahir PUI, yaitu saat Persjarikatan

6
Oelama (PO) mendapat pengesahan dari pemerintah (Gouvernements Besluit No.
43 Tahun 1917).

a. Keikutsertaan Tokoh PUI dalam kemerdekaan RI

Beberapa tokoh PUI (Persatuan Ummat Islam) yang berjuang dalam


kemerdekaan Republik Indonesia antara lain:

KH. Abdul Halim: Ulama asal Majalengka yang turut berjuang demi tegaknya
Republik Indonesia. Selain mengembangkan bidang pendidikan, Kiai Abdul
Halim juga memperluas usaha bidang dakwah. Ia juga memandang perlu
adanya pembekalan keterampilan kepada anak didiknya. Idenya kemudian
direalisasikan dengan mendirikan sekolah bernama Santi Asromo di Desa
Pasirayu, Kecamatan Sukahaji, Majalengka.

KH. Ahmad Sanusi: Salah satu pendiri PUI yang turut berjuang melepaskan
bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, ketertindasan, kebodohan,
kemiskinan, dan politik belah bambu (devide et empire) yang dilakukan kaum
penjajah.

Mr. R. Syamsuddin: Salah satu pendiri PUI yang turut berjuang melepaskan
bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, ketertindasan, kebodohan,
kemiskinan, dan politik belah bambu (devide et empire) yang dilakukan kaum
penjajah.

Ahmad Subarjo: Salah satu tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia yang


turut terlibat dalam menyukseskan perjuangan bangsa mencapai kemerdekaan
tersebut

b. Pendirian Sekolah dan Pesantren

Persatuan Ummat Islam memiliki sejumlah lembaga pendidikan formal


maupun informal, di antaranya:

282 Madrasah Diniyah & Pendidikan Informal


308 RA/ TK/ TPA
165 SD/ MI
93 SMP/ MTS
47 SMA/ MA/ SMK
6 Perguruan Tinggi
1 Universitas
83 Pondok Pesantren
1.200 Majelis Ta’lim
TOTAL LEMBAGA PENDIDIKAN PUI = 2.185 LEMBAGA

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

PUI lahir pada tanggal 21 Desember 1917 oleh KH Abdul Halim KH Ahmad Sanusi
dan MR R.Syamsuddin. ketiga tokoh ini berjuang melepaskan bangsa Indonesia dari
belenggu penjajahan ketertidasan kemiskinan, kebodohan, dan politik belah bambu
yang dilakukan oleh penjajah. Salah satu Implementasi yang dilakukan oleh PUI yaitu
mendirikan lembaga pendidikan sebanyak 2.185 lembaga.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://pui.or.id/sejarah-pui/
https://www.perplexity.ai/search/e7dd9d19-ac92-4d86-90dd-db6dc1e049a5?s=m

Anda mungkin juga menyukai