Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 1

IDIK 4008
Penelitian Tindakan Kelas

Nama : Ai Rukoyah
NIM : 857474125
Kelas :B
Pokjar : Cimahi (Ikut tuweb ke Katapang)
Tutor : Ibu. Hilda Karli, S.Pd, M.Pd
1. Berdasarkan kasus yang dialami oleh Bu Shinta maka hal tersebut dikatakan PTK, hal ini karena:
a. Ibu Shinta mempunyai kerisauan di dalam kelasnya yang berawal dari hasil ulangan matematika
siswa dibawah KKM 57%
b. Ibu Shinta melakukan beberapa tahapan PTK yaitu merencanakan masalah yang sedang dihadapi,
kemudian melakukan tindakan dan melakukan refleksi, tetapi Bu Shinta belum melakukan
pengamatan apakah ada yang harus diperbaiki dari metode REM ini, namun dalam siklus PTK hal
ini akan terus berlanjut dari mulai merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan refleksi.
c. Ibu Shinta dalam proses pembelajaran fokus menerapkan metode ceramah, kemudian Bu Shinta
mengganti metode pembelajaran dengan REM.
2. Berdasarkan ilustrasi pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh pak Tito, maka ada beberapa hal
yang dapat diuraikan diantaranya

NO KEJADIAN KBM PAK TITO TEKNIK ALASAN DIPILIH PAK TITO


PENGUMPULAN
DATA
1 Setiap kelompok melakukan Observasi dengan Karena dengan observasi Pa Tito bisa
percobaan IPA tema Lingkungan penilaian unjuk kinerja melihat kinerja siswa ketika diskusi
2 Setiap kelompok membuat laporan Observasi Pa Tito dapat menilai dan mengevaluasi
Sinta an IPA tema Lingkungan kemampuan siswa dalam kegiatan
pembelajaran
3 setiap kelompok mempresentasikan Observasi Pa Tito dapat melihat kemampuan siswa
laporan IPA tema Lingkungan dalam berbicara dan pemahaman dalam
menguasai materi.
4 Pak Tito membuat daftar nilai Dokumentasi Melalui dokumentasi ini Pa Tito akan
dengan mudah melihat kemampuan dan
perkembangan siswa dalam pembelajaran
5 Pak Tito membuat video pada saat Rekaman Pa Tito dapat mengevaluasi diri dan
belajar IPA tema Lingkungan merefleksi selama kegiatan belajar.
6 Setiap siswa mengisi kuesioner Angket Pa Tito bisa mengetahui tingkat pemahaman
siswa
7 Pak Tito mencatat semua kejadian Catatan harian guru Karena dengan catatan harian guru Pa Tito
dalam buku harian dapat merefleksi pembelajaran yang
dilaksanakan untuk memperbaiki
pembelajaran menjadi lebih baik
8 Pak Tito melakukan penilaian Dokumentasi Dengan dokumentasi Pa Tito dapat
tertulis mengukur tingkat kemampuan siswa
sehingga perlu adanya tindak lanjut melalui
pengayaan dan remedial

3. Nama Guru Peneliti : Ai Rukoyah


Mengajar di kelas : 2 (dua)
Sekolah Dasar : SDN Cibeureum Mandiri 2
: Cimahi Selatan Kota Cimahi
Mata pelajaran yang dirisaukan : Matematika
Topik / Tema : Mengelompokkan pecahan nilai uang
Tanggal mengajar : 27 Oktober 2023
No Tahapan Penjelasan dan uraian
1 Kerisauan Saya risau dengan siswa kelas 2B SDN Cibeureum Mandiri 2 pada:
/masalah
Mata pelajaran : Matematika
Topik/tema : Mengelompokkan pecahan nilai uang

Karena hasil ulangan Matematika mendapatkan nilai:

Dibawah KKM : 14 siswa


Persentase : 41,66 %.
Nilai rata-rata kelas : 72,2
Nilai tertinggi : 100
Nilai terendah : 10

Dokumentasi

Dalam pembelajaran guru menjelaskan


cara mengelompokkan pecahan nilai
uang melalui soal cerita dengan metode
ceramah melalui gambar uang.

Ketika siswa diberikan soal, siswa


tersebut cenderung bingung untuk
menjawab pertanyaan.
Mereka lebih fokus mengobrol dan
berjalan-jalan di kelas

2 Analisis & Buatlah 3 pertanyaan bentuk refleksi diri dari ibu bapak guru mengapa masalah tersebut
Identifikasi dapat terjadi?
masalah a. Apakah saya sudah mengajar dengan metode yang tepat ?
b. Apakah cara saya menyampaikan materi sudah tepat ?
c. Apakah media pembelajaran yang saya gunakan tidak menarik dan membosankan ?
3 Akar penyebab Akar penyebab masalah tersebut karena guru kurang kreatif, variatif dan inovatif dalam
menggunakan media pembelajaran sehingga siswa kurang antusias dalam mempelajari
matematika yang mengakibatkan siswa bosan dan merasa kurang menarik untuk
memahami materi mengelompokkan pecahan nilai uang

4 Solusi Role Playing (bermain peran) merupakan sebuah model pengajaran yang berasal dari
dimensi pendidikan individu maupun sosial. Role playing atau bermain peran adalah
sejenis mainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan, dan sekaligus melibatkan unsur
senang. Dalam Role Playing, siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas,
meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, Role Playing sering kali
dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas di mana pembelajaran membayangkan dirinya
seolah-olah berada di luar kelas dan membayangkan peran orang lain.
Menurut Tarigan bermain adalah memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di
sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya Khayal (imajinasi) dan
penghayatan terhadap bahan pengembangan yang dilaksanakan.
Sedangkan Hamzah Uno menjelaskan bahwa proses bermain peran (role playing) ini
dapat diberikan contoh kehidupan perilaku manusia yang berguna sebagai sarana bagi
siswa untuk: (1) menggali perasaannya, (2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang
berpengaruh terhadap sikap, nilai dan persepsinya, (3) mengembangkan keterampilan dan
sikap dalam memecahkan mata pelajaran, dan (4) mendalami mata pelajaran dengan
berbagai macam mata pelajaran.
Berdasarkan pengertian yang telah di kemukakan diatas dapat di tarik kesimpulan
bahwa bermain peran (role playing) adalah cara pembelajaran yang menggunakan
penghayatan serta daya imajinasi siswa dalam pemahaman suatu materi pelajaran dengan
cara memerankan suatu tokoh dan berinteraksi sosial yang terjadi dalam proses
pembelajaran dengan bahasa yang sopan, baik dan benar sehingga siswa dapat
memecahkan masalah yang dihadapi sesuai dengan peran yang dialaminya. Model
bermain peran (role playing) merupakan model pembelajaran modern untuk melengkapi
kekurangan-kekurangan dalam metode konvensional yang dianggap kurang efektif dalam
proses pembelajaran, karena metode konvensiona bersifat menoton saat pembelajaran
berlangsung.
Model Bermainperan (role playing), yaitu salah satu bentuk permainan pendidikan yang
dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, dan nilai dengan tujuan
menghayati perasaan, sudut pandang dan cara bepikir orang lain. Model ini akan
mempermudahkan siswa dalam belajar untuk memahami materi pembelajaran yang telah
di berikan oleh guru khususnya ilmu keagamaan, umumnya semua mata pelajaran.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan guru, ketika menerapkan model
pembelajaran dengan menggunakan teknik bermain peran (role playing). Langkah-
langkah tersebut adalah:
1) Guru menyusun/meyiapkan skenario yang akan di tampilkan;
2) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa
hasil sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar;
3) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing beranggotakan 5-6 orang;
4) Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai;
5) Guru memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang
sudah dipersiapkan;
6) Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang
diperagakan;
7) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk
membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok;
8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya;
9) Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan role playing yang dilakukan bersama
siswa, kesimpulan yang diberikan bersifat umum.

Anda mungkin juga menyukai