PENDAHULUAN
Perlu diketahui bahwa mangan merupakan salah satu bahan galian yang
dibutuhkan dalam industri baja, mangan merupakan bahan baku pembuatan baja
Dalam pemanfaatan mangan global, 85% mangan digunakan untuk paduan baja
(manganese alloy). Bahkan sejak tahun 2020, permintaan mangan global terus
meningkat seiring dengan meningkatnya produksi baja. Dalam setiap ton baja,
konsumsi mangan mengalami peningkatan dari 0,69% menjadi 0,75% pada
periode 2010 – 2015, sedangkan setiap tahun permintaan baja meningkat ±5,2%,
sehingga pada tahun 2030 diproyeksikan permintaan mangan untuk paduan baja
mencapai 23 juta ton. (Kementrian ESDM 2020)
Pada tahun 2021, terdapat 99 IUP operasi produksi pertambangan mangan, 1 IUP
eksploasi, dan 2 IUP pemasok smelter. Namun, produksi bijih mangan dalam
negeri belum mencukupi bahan baku pabrik pengolahan dan pemurnian, sehingga
masih dilakukan impor bijih. Untuk dapat memenuhi permintaan mangan dalam
negeri perlu dibuka pertambangan mangan baru. Terkait hal tersebut, PT
McMangan melakukan penelitian di Dusun Kliripan, Kel Hargorejo, Kec Kokap,
Kab Kulonprogo, DIY karena terdapat sumberdaya dan cadangan mangan,
sehingga PT McMangan dapat melakukan penambangan mangan yang ada di
Kliripan dengan target produksi 600.000 ton. Adapun mangan yang ditambang
dimanfaatkan untuk paduan baja sebagai bahan baku konstruksi bangunan
1
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Adapun maksud dari kegiatan penambangan yang dilakukan PT McMangan
adalah menciptakan manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, baik
masyarat sekitar maupun masyarakat luas.
1.2.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan pertambangan yang dilakukan PT McMangan adalah
1. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar daerah penambangan
sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
2. Mengkaji berbagai aspek seperti geologi, estimasi sumberdaya dan cadangan,
geoteknik, hidrologi, hidrogeologi, lingkungan, kelayakan ekonomi.
3. Merencanakan kegiatan penambangan secara teknis, lingkungan, dan
ekonomis agar dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri baja.
2
menggabungkan semua data, baik data primer yang diperoleh secara langsung dari
lapangan, maupun data sekunder, meliputi:
1. Keadaan Umum
Keadaan umum untuk mengetahui gambaran keadaan monografi, fisiografi dan
lokasi kesampaian daerah, serta menelaah dan mengevaluasi data geologi dan data
pengambilan conto sebagai base data untuk kajian selanjutnya, sedangkan ruang
lingkupnya meliputi: peta litologi daerah tersebut, bentuk penampang geologi dan
peta kontur struktur, geologi struktur, peta penyebaran kualitas mangan dan
estimasi cadangan mangan.
2. Geoteknik
Mengkaji data-data geoteknik yang mencakup sifat fisik dan sifat mekanik
mangan yang diperoleh dari pengujian-pengujian geoteknik sebagai data utama
dalam perencanaan tambang terutama dalam penentuan geometri lereng
penggalian yang tergantung dari kestabilan batuan. Ruang lingkup dari geoteknik
yaitu menganalisis rancangan geometri dan kemantapan lereng, baik lereng
produktif maupun lereng non-produktif serta menganalisis bagaimana metode
pembongkaran yang akan digunakan.
3. Rencana Penambangan
Rancangan penambangan, pembongkaran batuan dengan peralatan mekanis dan
peledakan, urutan penambangan, dan jalan angkut tambang. Ruang lingkup
rencana penambangan antara lain:
a. Rencana fasilitas penunjang penambangan dan infrastuktur
b. Metode dan tata cara penambangan
c. Tahapan kegiatan penambangan
d. Rencana produksi
e. Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas)
f. Jadwal rencana produksi dan umur tambang
g. Rencana pemanfaatan mangan
h. Rencana penanganan sisa cadangan dan lokasi bekas penambangan pada
pasca tambang.
4. Hidrologi dan Hidrogeologi
Hidrologi dan hidrogeologi digunakan untuk menelaah data hidrogeologi yang
3
mencakup pola penyaliran pada tambang terbuka akibat pengaruh curah hujan,
infiltrasi terhadap kondisi tambang, dan groundwater serta pola penyaliran yang
sesuai untuk digunakan pada sistem tambang terbuka. Ruang lingkup, mencakup
analisis data hidrogeologi atau kondisi air tanah, penaksiran debit air yang masuk
dalam tambang, dan rancangan penyaliran tambang terbuka
5. Rencana Pengolahan
Rencana pengolahan bertujuan untuk menelaah dan mengevaluasi alternative
metode pengolahan yang digunakan dan proses pengolahan mangan tersebut
berdasarkan kualitas dan kebutuhan/keinginan pasar ataupun konsumen yang
bersangkutan.
6. Pengujian Kualitas Mangan
Pengujian kualitas mangan bertujuan untuk menelaah bahan galian mangan dan
penyebaran kualitas sebagai data penting untuk perencanaan tambang dan kajian
pemanfaatan mangan serta mengevaluasi rencana pengolahan mangan yang
mungkin dapat diterapkan di pertambangan mangan tersebut.
7. Peralatan dan Transportasi Tambang
Mengevaluasi alternatif sarana dan sistem pengangkutan yang digunakan dari
lokasi penambangan ke lokasi pengolahan dan ke pabrik peremukan mangan, dan
peralatan yang beroperasi pada tambang terbuka baik secara teknis maupun
ekonomis.
8. Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Analisis lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan untuk menelaah
dan menilai kelayakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja berkaitan
dengan kegiatan penambangan mangan.
9. Organisasi dan Tenaga Kerja
Manajemen organisasi dan ketenagakerjaan bertujuan untuk menelaah dan
mengevaluasi spesialisasi, profesionalisasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja
serta alternatif pola hubungan kerja. Ruang lingkupnya mencakup data kebutuhan
tenaga ahli dan keseluruhan tenaga kerja.
10. Pemasaran.
Kegiatan pemasaran bertujuan untuk menelaah pangsa pasar dan kebutuhan
konsumen.
4
11. Reklamasi dan Pasca Tambang
Kegiatan pasca tambang bertujuan untuk mengkaji rencana penutupan lokasi
bekas tambang. Ruang lingkunya mencakup perencanaan pasca tambang,
pengelolaan aset dan lokasi, dan akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang.
12. Investasi dan Analisis Kelayakan
Menelaah dan menilai kelayakan ekonomis dari rencana penambangan mangan.
Adapun ruang lingkup meliputi analisis :
a. Modal tetap
b. Modal kerja
c. Biaya produksi (termasuk pengelolaan, pemantauan lingkungan dan K3)
d. Pendapatan penjualan
e. Cash flow (aliran uang tunai)
f. Perhitungan Discounted Cash Flow Rate of Return/Internal Rate of Return
(DCFROR/IRR)
g. Perhitungan Break Event Point (BEP)
h. Waktu pengembalian modal
i. Perhitungan Net Present Value (NPV)
j. Analisis kepekaan dan risiko
5
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 55653.
Bidang Usaha : Penambangan Mangan
1.4.2. Tim Pelaksana Perencanaan
Tim pelaksana perencanaan merupakan Tim Ahli PT McMangan yang terdiri dari:
1. Komisaris : Dr. Tedy Agung C., S.T., M.T.,IPM
2. Direktur Utama : Aditya Agung Pratama Putra
3. Sekretaris : Imelia Rizna Wardani
4. Manajer Eksplorasi : Badai Harish Faza
5. Manajer Geoteknik : Intan Lestari C. Prasetyo
6. Manajer Perencanaan Tambang : Adyaksa Bagas Bimantoro
7. Manajer Hidrogeologi : Aditya Agung Pratama Putra
8. Manajer Peralatan : Muhammad Naufal Asadillah
9. Manajer Pengolahan : Muhammad Naufal Asadillah
10. Manajer K3 dan Lingkungan : R.M. Teja Iswara Rozan Ammar
11. Manajer Organisasi : Rifat Zain Nashrullah
12. Manajer Investasi dan Pemasaran : Adyaksa Bagas Bimantoro
13. Manajer Reklamasi dan Pascatambang : Rosyid Hutama
14. Manajer Analisis Kelayakan Ekonomi : Timoriana Lestari
6
Tabel 1.1.
Jadwal Studi Persiapan Rencana Penambangan
Agustus September Oktober November
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengambilan data di lapangan
Uji pengolahan dan analisis data hasil laboratorium
Perhitungan sumberdaya dan cadangan
Geoteknik dan rancangan peledakan
Rancangan hidrologi dan hidrogeologi
Rancangan penambangan
Rencana pengolahan
Rencana peralatan dan pengangkutan
Observasi lingkungan dan keselamatan kerja
Observasi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
Observasi organisasi dan tenaga kerja
Observasi pemasaran
Investasi kelayakan
Penulisan laporan dan kesimpulan