Anda di halaman 1dari 8

UTS TAKEHOME

METODOLOGI PENELITIAN

OLEH:

ADE YOZHA OFALITNA, S.Gz (2321222006)

PRGRAM STUDI S2 GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2023
1. Bagaimana Rumusan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang digunakan,
berikan datanya
 Jawaban
Data Riskesdas 2018 menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi Obesitas Sentral di
Indonesia sebesar 4,4% dari tahun 2013 menjadi 31% (2). Sumatera Barat merupakan salah
satu provinsi yang memiliki prevalensi Obesitas Sentral lebih dari angka prevalensi nasional
yaitu sebesar 33%, data ini meningkat sebesar 3% dari tahun 2013 (2). Sembilan dari
sembilan belas kab/kota di Sumatera Barat memiliki prevalensi Obesitas Sentral di atas
angka prevalensi nasional. Salah satunya yaitu Kota Padang, dengan prevalensi Obesitas
Sentral sebesar 34,18%
Di Indonesia kelompok dengan karakteristik Obesitas Sentral tertinggi berada pada
kelompok usia 45-54 tahun yaitu sebesar 45,06%
Menurut jenis pekerjaan profesi yang menduduki peringkat tertinngi untuk pravelensi
kejadian obesitas sentral adalah PNS/TNI/POLRI dengan prevalesni Obesitas Sentral
tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 53,20%
Rumusan Masalah
Bagaimanakah hubungan asupan karbohidrat sederhana, lemak jenuh dan aktivitas fisik
dengan kejadian obesitas sentral pada polisi di polresta padang tahun 2023?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan asupan karbohidrat sederhana, lemak jenuh dan
aktivitas fisik dengan kejadian obesitas sentral sentral pada polisi di polresta padang tahun
2023.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis distribusi frekuensi Polisi berdasarkan kejadian Obesitas Sentral di
Polresta padang Tahun 2023.
b. Menganalisis distribusi frekuensi Polisi berdasarkan asupan karbohidrat sederhana di
Polresta padang Tahun 2023.
c. Menganalisis distribusi frekuensi Polisi berdasarkan asupan lemak jenuh di Polresta
padang Tahun 2023.
d. Menganalisis distribusi frekuensi Polisi berdasarkan aktivitas fisik di Polresta padang
Tahun 2023.
e. Menganalisis hubungan asupan karbohidrat sederhana dengan kejadian Obesitas
Sentral pada Polisi di Polresta padang Tahun 2023.
f. Menganalisis hubungan asupan lemak jenuh dengan kejadian Obesitas Sentral pada
Polisi di Polresta padang Tahun 2023.
g. Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan kejadian Obesitas Sentral pada Polisi di
Polresta Padang Tahun 2023.

2. Bagaimana Rancangan Kerangka Konsep dan desain penelitian disertai rujukannya


 Jawaban
Kerangka Konsep

Asupan Karbohidrat
Sederhana

OBESITAS
Asupan Lemak Jenuh
SENTRAL

Aktivitas Fisik
Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik menggunakan jenis penelitian case-control


dengan menggunakan matching. Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan variabel
independen yaitu Asupan karbohidrat sederhana, asupan lemak jenuh dan aktivitas fisik sebagai
penyebab kejadian obesitas sentral pada polisi di polresta padang. Rancangan penelitian case
control dapat dilihat sebagai berikut,

Adakah Faktor Resiko Ditelusuri Penelitian Mulai


retrrospektif disini

Asupan Karbohidrat Sederhana (+)


Asupan Lemak Jenuh (+)
Aktivitas Fisik (+) Kasus
Obesitas
sentral (+)
Asupan Karbohidrat Sederhana (-)
Asupan Lemak Jenuh (-)
Populasi
Aktivitas Fisik (-)
(Sampel)

Asupan Karbohidrat Sederhana (+)


Asupan Lemak Jenuh (+)
Aktivitas Fisik (+)
Kontrol
Asupan Karbohidrat Sederhana (-) Obesitas (-)
Asupan Lemak Jenuh (-)
Aktivitas Fisik (-)
3. Bagaimana Rancangan Instrumen yang akan digunakan & tentukan teknik
validitas serta reabilitasnya berdasarkan referensi yang ada
 Jawaban
A. Instrumen
1. Obesitas Sentral
Mengukur lingkar perut dengan pita meteran. Dikatakan obesitas sentral jika
Lingkar Perut ≥ 90 cm (Riskesdas, 2018)
2. Asupan Karbohidrat Sederhana
Diukur dengan cara melakukan wawancara kepada responden meggunakan
form food recall. Jumlah asupan karbohidrat dalam satuan gram
dikategorikan Lebih jika asupan karbohidrat sederhana > 10 % dari total
kebutuhan energy Cukup jika asupan karbohidrat sederhana ≤10 % dari total
kebutuhan energy (Almatsier,2011)
3. Asupan Lemak Jenuh
Diukur dengan cara melakukan wawancara kepada responden meggunakan
form food recall. Jumlah asupan lemak dalam satuan gram dikategorikan
Lebih jika asupan lemak jenuh > 10 % dari total kebutuhan energy. Cukup :
jika asupan lemak jenuh ≤10 % dari total kebutuhan energy (Ramayulis,
2020)
4. Aktivitas Fisik
Diukur dengan menggunakan kuesioner Aktivitas Fisik Beacke Physical
Activity Scale, yaitu kuesioner yang sudah baku untuk menilai aktivitas fisik
responden, dilakukan dengan cara wawancara dan dikatakan Ringan jika skor
aktivitas fisik <5,6. Sedang jika skor aktivitas fisik 5,6 - ≤ 7,9. Berat jika
skor aktivitas fisik ≥ 7,9 (Beacke, 1982)

B. Teknik Validitas dan Reabilitas


a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2017) “Uji validitas merupakan derajat ketepatan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti”. Tujuan uji validitas ini adalah untuk menguji keabsahan instrumen
penelitian yang hendak disebarkan. Teknik yang akan digunakan adalah teknik
korelasi melalui koefisien korelasi product moment. Skor ordinal dari setiap item
pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor ordinal keseluruhan
item, jika koefisien korelasi tersebut positif, maka item tersebut valid, sedangkan jika
negatif maka tidak valid yang kemudian akan digantikan atau dikeluarkan dari
kuesioner. Rumus korelasi product moment dijabarkan dibawah ini :

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦= Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari


seluruh item Y = Skor total yang diperoleh
dari dari seluruh item
∑𝑥 = Jumlah skor dalam distribusi X

∑𝑦 = Jumlah skor dalam distribusi Y

i ∑ 𝑥2 = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi X

i ∑ 𝑦2 = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi

Yn = Jumlah responden

Keputusan pengujian validitas item didasarkan sebagai berikut :

1. Item pertanyaan valid jika r hitung> r tabel

2. Item pertanyaan tidak valid jika r hitung< r table


b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data
tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau
konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun
dilaksanakan dalam waktu berbeda. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya. Reliabel artinya dapat dipercaya. Tujuan reliabilitas adalah
untuk suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Koefisien Alpha Cronback (C ) merupakan statistik yang sering dipakai


untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian
diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach
lebih besar atau sama dengan 0,60 (Sugiyono,2017).
 Variabel Aktivitas Fisik
Data penelitian berdasarkan Tingkat aktivitas fisik dinilai menggunakan 22
pertanyaan dari kuisioner indeks Baecke. Kuesioner indeks baecke sudah teruji
validitas dan reliabilitasnya secara internasional. Hasil uji validitas kuesioner Baecke
untuk aktivitas fisik yaitu r=0,8. Hasil uji reliabilitas indeks baecke menggunakan
croanbach’s alpha didapatkan hasil croanbach’s alpha = 0,687. Kuisioner Baecke
meliputi perhitungan indeks kerja, indeks olahraga dan dan indeks waktu luang. Nilai
indeks aktivitas fisik total = Indeks kerja + Indeks olahraga + Indeks waktu luang
REFERENSI
1. Kementrian Kesehatan RI. Riskesdas 2018
2. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV
3. Baecke JAH Burema J Frijters ER. (1982). A Short Questionnaire For The
Measurement Of Habitual Physical Activity In Epidemiological Studies. Am J
Clin Nutr; 36: 936-942 Dikutip 14 Maret 2022. Website:

Anda mungkin juga menyukai