PROPOSAL SKRIPSI
PUTRI ELISNA
NIM: 1208030164
JURUSAN SOSIOLOGI
2023 M/ 1445
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
membawa Indonesia menjadi salah satu lima negara di dunia yang industrinya
cukup tinggi.
Salah satu sektor yang bergerak di ranah industri adalah pabrik. Pabrik
atau perusahaan industri merupakan sebuah tempat untuk melakukan produksi
atau pengolahan bahan-bahan produksi. Jumlah pabrik atau perusahaan industri
baik itu menengah maupun besar di Indonesia pada tahun 2023 sudah sebanyak
32.193 perusahaan (Badan Pusat Statistik, 2023). Banyaknya jumlah pabrik di
Indonesia membantu dalam menyerap tenaga kerja dan memberikan banyak
lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Data Badan Pusat Statistik bulan Februari
tahun 2023 menunjukkan bahwa 36,34 % penduduk Indonesia bekerja sebagai
buruh/karyawan/pekerja pabrik atau perusahaan.
Hal ini juga sejalan dengan keadaan pekerja perempuan di Provinsi Jawa
Barat. Open Data Pemprov Jawa Barat memperlihatkan jumlah tenaga kerja
3
perempuan di Jawa Barat terus meningkat setiap tahunnya mulai dari tahun 2019
sampai dengan tahun 2022; Jumlah pekerja perempuan pada tahun 2019 sebanyak
872.527 orang, kemudian pada tahun 2020 meningkat menjadi 1.665.423 orang.
Pada tahun selanjutnya pada 2021 meningkat menjadi 1.782.421. Data terakhir di
tahun 2022 jumlah pekerja perempuan sudah mencapai 1.914.354 jiwa atau sama
dengan 48.01 % (Open Data Pemprov Jawa Barat, 2022). Di beberapa wilayah
Jawa Barat pun jumlah pekerja perempuan mendominasi di ranah industri. Di
Kabupaten Bandung, misalnya, ada sebanyak 43,0% atau sama dengan 321,865
orang pekerja perempuan (Open Data Pemprov Jawa Barat, 2023).
Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2022 dan 2023 jumlah
pekerja paruh waktu atau pekerja yang bekerja selama 35 jam per minggu baik di
pabrik atau di rumah itu didominasi oleh perempuan. Pada tahun 2022, pekerja
paruh waktu perempuan ada sebanyak 37,10 % sedangkan laki-laki hanya
20,36%. Dan data terakhir pada tahun 2023, jumlah pekerja paruh waktu
perempuan adalah yaitu 37,88%, lebih tinggi dari jumlah pekerja paruh waktu
laki-laki yang hanya sebanyak 19,32 % (Badan Pusat Statistik , 2023).
Data-data di atas menjelaskan bahwa pada saat ini jumlah perempuan yang
memilih bekerja pada sektor industri di Jawa Barat, khususnya Kabupaten
Bandung, semakin meningkat. Meningkatnya pekerja perempuan dimungkinkan
karena adanya perubahan dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, perubahan
persepsi tentang perempuan, dan aktualisasi diri perempuan. Di samping itu,
meningkatnya pekerja perempuan disebabkan adanya kebutuhan pasar industri
yang mencari buruh dengan spesifikasi tidak berpengalaman sehingga dapat
dibayar murah dan tidak berserikat buruh sehingga dianggap pekerja perempuan
itu patuh.
seksual di ranah pabrik, atasan yang semena-mena, dan peran ganda di rumah dan
di pekerjaan.
Persoalan peran ganda yang dialami oleh pekerja perempuan di pabrik ini
menarik untuk dikaji. Banyak sekali pekerja perempuan yang mengalami konflik
peran ganda, tapi mereka tidak menyadari hal itu sehingga mereka selama ini
menanggung beban yang berat. Adanya peran ganda yang mereka jalankan akan
berdampak pada munculnya banyak persoalan yang mereka alami. Karena itu,
saya hendak meneliti bagaimana dampak peran ganda pekerja perempuan
terhadap aspek kehidupan sosial mereka.
sebagai lokasi penelitian karena, sesuai dengan data dan hasil observasi awal yang
sudah didapatkan dari situs resmi P.T. Kahatex, terdapat sekitar 26.000 orang
bekerja di pabrik ini dengan rasio pria dan wanita yang bekerja di sana adalah 1:5
dan pekerja perempuan rata-rata sudah memiliki keluarga (PT Kahatex, 2022).
Dengan demikian, pabrik ini merupakan lokasi yang cocok untuk memahami
peran ganda pekerja perempuan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial
mereka.
pekerjaan, adalah salah satu topik terpenting yang dibahas oleh feminisme sosial
(Angger, 2003).
Kontrol atas tenaga kerja sangat penting karena ketika keluarga tidak
mempunyai asisten rumah tangga maka segala urusan di rumah tangga dikerjakan
oleh istri, hal ini memungkinkan laki-laki meninggalkan rumah untuk mencari
uang. Selain itu, pekerja perempuan tidak dikelola secara efektif karena mereka
dilarang bekerja untuk memiliki penghasilan. Jika seorang pria tidak bekerja dan
9
memiliki pendapatan yang rendah, statusnya akan terpuruk karena dia tidak dapat
memberikan kehidupan yang layak bagi istrinya dan harus melakukan tugas-tugas
rumah tangga (Young, 1990).
TINJAUAN PUSTAKA
Pertama, Nurul Fitria Hafid (2021) dalam skripsinya yang berjudul “Peran
Ganda Buruh Perempuan di P.T. Sumber Graha Sejahtera, Desa Lumbewe,
Kecamatan Burau, Kabupetan Luwu Timur” melakukan penelitian mengenai
gambaran dandampak adanya peran ganda tersebut. Adapun hasil dari penelitian
tersebut adalah peran ganda terjadi akibat adanya pembagian peran secara gender
yang tidak seimbang serta dampak peran ganda dari hasil penelitian ini ada
dampak positif dan negatifnya. Positifnya yaitu menambah penghasilan dan
kebutuhan ekonomi sedangkan negatifnya fisik perempuan pekerja gampang lelah
karena tidak ada waktu istirahat dan dapat berkurangnya waktu bersama keluarga
(Hafid, 2021).
Terdapat kesamaan dan perbedaan antara penelitian ini dan artikel jurnal
tersebut. Kesamaannya terletak pada masalah penelitian yakni keduanya sama-
sama mengkaji tentang bagaimana peran ganda pekerja perempuan di pabrik.
Kesamaan lainnya terletak pada fokus penelitiannya itu pada perempuan pekerja
pabrik perempuan. Namun ada beberapa hal yang membedakan antara skripsi
Nurul dan penelitian ini yaitu terletak pada bahasan penelitian. Skripsi di atas
membahas tentang peran laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang sehingga
menimbulkan peran ganda serta dampak dari peran ganda dilihat dari semua aspek
10
11
dan tidak terpusat, sedangkan penelitian ini membahas tentang bagaimana peran
ganda, faktor penyebabnya serta dampaknya pada satu aspek yaitu kehidupan
sosial. Perbedaan lainnya adalah skripsi di atas menggunakan teori peran ganda,
sedangkan pada penelitian ini menggunakan teori feminisme sosialis.
Terdapat kesamaan dan perbedaan antara penelitian ini dan artikel jurnal
tersebut. Kesamaannya terletak pada masalah penelitian yakni keduanya sama-
sama mengkaji tentang peran ganda perempuan yang bekerja di pabrik. Kesamaan
lainnya terletak pada fokus penelitiannya itu pada pekerja pabrik perempuan yang
bekerja. Namun, ada beberapa perbedaan antara skripsi Herlina Syarifufin dan
penelitian ini, yang berpusat pada masalah yang dibahas. Skripsi di atas
12
membahas pola pembagian peran perempuan yang bekerja dan konsekuensi dari
peran ganda pekerja perempuan terhadap kehidupan keluarga. Sedangkan
penelitian ini membahas tentang bagaimana gambaran peran ganda yang terjadi
pada pekerja perempuan beserta faktor penyebabnya dan akibat yang timbul pada
kehidupan sosial pekerja perempuan yang mengalami peran ganda. Selain itu, ada
perbedaan teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang diteliti,
yakni skripsi di atas menggunakan teori feminisme liberal, sedangkan skripsi ini
menggunakan teori feminisme sosialis. Skripsi Herlina memiliki kelebihan yaitu
pada penjelasan secara satu persatu tentang bagaimana pembagian peran yang
dialami perempuan pekerja dan melihat dampak peran ganda yang dialami
terhadap keluarga. Namun ia memiliki kekurangan pada sisi gambaran mengenai
peran ganda yang dialami, di dalam skripsinya juga tidak dijelaskan faktor
penyebab terjadinya peran ganda.
Ketiga, Oktavia Ayu dan Pambudi Handoyo (2020) dengan jurnal mereka
berjudul “Peran Ganda Buruh Perempuan Pada Keluarga dan Pekerjaan (Studi
Kasus di Pabrik Sampoerna TBK)” membahas mengenai bermacam peran yang
dialami oleh pekerja perempuan dan bagaimana peran ganda perempuan dalam
pembangunan. Hasil penelitian mereka menujukan bahwa perempuan mengalami
peran ganda yaitu mereka melakukan dua peran sekaligus, peran menjadi ibu
rumah tangga yang tugasnya melakukan pekerjaan rumah tangga dan peran
sebagai pekerja untuk mencari nafkah. Pengambilan keputusan untuk bekerja itu
adalah kemauan sendiri (Oktavia & Pambudi, 2020).
Terdapat kesamaan antara jurnal di atas dengan penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini, yakni terletak pada tema mengenai peran ganda yang dialami
pekerja perempuan, dan keduanya fokusnya pada pekerja pabrik. Namun,
keduanya memiliki perbedaan dalam teori analisis, yakni penelitian ini
menggunakan teori feminisme sosial sedangkan jurnal di atas menggunakan teori
feminisme liberal. Perbedaan lain terletak pada pembahasan pada skripsi ini
membahas tiga peran secara langsung, sedangkan pada penelitian ini hanya
membahas dua peran saja. Skripsi ini memiliki kelebihan pada bagaimana
menjelaskan tiga peran yang dialami oleh pekerja perempuan secara jelas dan
13
Oleh karena itu, skripsi ini berusaha mengisi kekosongan tersebut dengan
melakukan kajian tentang dampak dari adanya peran ganda terhadap kehidupan
sosial pekerja perempuan di pabrik. Untuk tujuan ini, skripsi ini memfokuskan
kajian pada perempuan yang bekerja di Kabupaten Bandung khususnya PT.
Kahatex.
15
Dapat dipahami bahwa peran adalah partisipasi individu dalam suatu kegiatan
kelompok untuk mencapai tujuan, baik secara individu maupun kolektif. Individu
bertanggung jawab atas statusnya dan individu akan ditugaskan pada serangkaian
peran yang terhubung dan identik dengan status tersebut. Hubungan seseorang
dengan orang lain yang saat ini sedang menjalankan berbagai tugas yang terkait
dengan status tertentu disebut sebagai seperangkat peran.
Jika ada kondisi di mana dua atau lebih peran dilaksanakan secara bersamaan,
maka hal tersebut disebut sebagai peran ganda. Peran ganda yang dimaskud
adalah peran ganda yang dialami oleh perempuan. Menurut Astuti dalam
(Alghasyiyah, 2014). Ada beberapa peran yang dikaitkan pada perempuan yaitu :
1. Peran Produktif
Peran produktif atau yang setara dengan peran transisi adalah peran yang
diberikan kepada perempuan pencari yang mencari nafkah untuk
keluarganya. Peran ini adalah peran yang diberikan kepada perempuan
tetapi dihargai dengan nominal uang atau barang yang masih ada
16
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, peran adalah tugas atau aktivitas
yang telah menjadi perhatian perempuan. Apabila dua atau tiga peran dialami
secara bersamaan, maka akan menimbulkan peran ganda. Peran ganda perempuan
mengacu pada perempuan yang menjalankan peran di rumah tangga dan ranah
publik. Peran domestik, bisa dikatakan, tidak di kompensasi secara finansial,
tetapi merupakan kewajiban seorang istri dan ibu. Sedangkan peran publik adalah
terdiri dari perempuan yang memilih bekerja di luar rumah atau di tempat kerja
mereka secara profesional sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dan kedua
peran ini sering kali dilakukan secara bersamaan (Jesike, 2017).
memilih untuk bekerja di luar rumah otomatis mereka memiliki peran ganda, yaitu
perannya sebagai istri, ibu dan pekerja (Santoso, 2009)
Gagasan tentang peran ganda perempuan berasal dari paradigma yang sama,
yaitu pemisahan utama antara rumah tangga dan lingkungan publik (Wibowo,
2011). Gagasan tentang peran ganda, yang dimaksudkan untuk meminimalisir
ketidaksetaraan dalam akses terhadap pekerjaan dan sumber daya ekonomi,
terkadang menghasilkan banyak kesalahpahaman. Hal ini disebabkan oleh
ketidakmampuan paradigma tersebut untuk dari gaya berpikir dikotomis yang
memisahkan antara lingkungan publik dan privat.
memiliki nilai uang dan dimaksudkan untuk memberikan standar hidup yang lebih
baik dengan mengalami pertumbuhan dan kemajuan di bidang ketenagakerjaan.
Dari adanya perlindungan dan hak perempuan pekerja ini maka sangat
diharapkan agar ketidakadilan dan marginalisasi terhadap pekerja perempuan
tidak lagi terjadi karena pada kenyataannya pekerja perempuan yang bekerja di
perusahaan banyak mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai dan kurang adil.
20
2.4 Pabrik
Definisi lain pabrik (plant/factory) adalah setiap lokasi yang di mana adanya
faktor-faktor produksi seperti manusia, mesin dan peralatan produksi lainnya
(fasilitas), material, energi, uang (modal), informasi, sumber daya alam (air, tanah,
mineral), dan banyak lainnya dijalankan dalam suatu sistem produksi agar
menghasilkan sebuah produk yang bersifat efektif, efisien, dan aman (Syukron &
Kholil, 2014).
Pabrik atau perusahaan industri adalah unit bisnis yang terlibat dalam kegiatan
ekonomi, bertujuan untuk menghasilkan barang atau jasa, bertempat di gedung
atau lokasi tertentu, memiliki catatan administratif sendiri yang berkaitan dengan
produksi dan struktur biaya, dan dikelola oleh satu atau beberapa orang.
(Kementrian Perindustrian , 2023).
2. Pabrik industri sedang, berisi dua puluh dua sampai sembilan puluh
sembilan tenaga kerja;
3. Pabrik industri kecil, berisi lima sampai sembilan belas tenaga kerja; dan
4. Pabrik industri rumah tangga, berisi satu sampai empat tenaga kerja
(Kementrian Perindustrian , 2023)
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber data merupakan suatu sumber atau asal dari mana suatu data
didapatkan dan bagaimana data tersebut diambil dan diolah (Kunto, 2013). Proses
pengumpulan data dapat ditemukan melalui berbagai sumber dan cara, baik orang,
benda, maupun tempat yang digunakan peneliti untuk membaca, mengamati dan
bertanya mengenai data.
Terdapat dua jenis sumber data dalam penelitian ini, yakni sumber data
primer dan sumber data sekunder (Sugiyono, 2013).
21
22
Data primer adalah informasi yang didapatkan langsung dari sumbernya dan
bukan dari sumber tambahan yang berasal baik dari individu atau kelompok baik
melalui observasi, dan wawancara yang dilakukan kepada informan (Umar, 2013).
Maka sumber sumber primer adalah suatu data yang bersifat original dan
material yang sering disebut “first-hand information” (Silalahi, 2012). Jadi yang
disebut Sumber data yang menawarkan data secara langsung kepada peneliti
dikenal sebagai data primer. tanpa adanya perantara atau melalui tangan pertama
(Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini, data primer berasal dari keterangan dan informasi dari
narasumber utama, yaitu pekerja perempuan, yang dikumpulkan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan untuk memecahkan masalah
adalah jenis data kualitatif, yaitu sebuah jenis data yang memiliki ciri yang berisi
kumpulan susunan kata-kata, deskripsi, ungkapan yang berasal dari subjek yang
diteliti. Tujuan dari jenis data kualitatif yaitu peneliti dapat melihat dan
memahami alur peristiwa secara urut serta peneliti dapat menilai bagaimana
sebab-akibat yang ada pada lingkup subjek dan bisa mendapatkan penjelasan yang
banyak dan bermanfaat (Silalahi, 2012).
3.4.1 Observasi
Dengan melakukan observasi peneliti dapat menilai sesuatu yang kurang atau
tidak diamati dan dilihat oleh orang lain, dapat menemukan sesuatu di luar
persepsi dari informan sehingga bisa mendapatkan gambaran komprehensif dan
peneliti juga mendapatkan kesan dan pengalaman secara langsung (Sugiyono,
2013).
Dalam penelitian ini, observasi akan dilakukan pada kawasan sekitar P.T.
Kahatex khususnya di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung selama kurang
lebih satu bulan.
3.4.2 Wawancara
Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode analisis
naratif (narrative analysis). Metode analisis naratif ini merupakan metode analisis
dengan menceritakan urutan serangkaian peristiwa secara terperinci yang
disajikan dengan narasi. Sebuah Data dan informasi yang telah didapatkan dari
proses pengumpulan data, dirumuskan kembali melalui analisis narasi dengan
mempertimbangkan konteks dari setiap gejala dan pengalaman yang berbeda dari
setiap informan yang diwawancarai (Sutopo, 2021).
Penerimaan informasi dalam analisis ini bertumpu pada sudut pandang dan
identitas seseorang dengan memanfaatkan cerita yang didengar diceritakan dan
diungkapkan oleh informan, data secara mendalam biasanya lebih mudah untuk
diperoleh. Untuk itu, dalam melakukan analisis secara naratif, pertanyaan
penelitian yang diajukan pada saat pengumpulan data harus disesuaikan dengan
tujuan penelitian (Sutopo, 2021). Lewat analisis narasi ini, Peneliti bisa
menganalisis perubahan nilai-nilai yang akan diteliti dalam masyarakat (Eriyanti,
2015). Dengan menggunakan metode analisis ini, Peneliti dapat menjelaskan
secara jelas dan rinci bagaimana gambaran peran ganda yang dialami dan dengan
26
analisis ini dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah secara
narasi.
Secara praktis, analisis data yang digunakan penelitian ini difokuskan pada
tiga kegiatan yang serupa dengan penjelasan Miles dan Huberman dalam
Sugiyono mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga
tahap yakni pertama reduksi data, kedua penyajian data, dan terakhir penarikan
simpulan (Sugiyono, 2013).
Dalam analisis data, reduksi data berarti memilih sesuatu data yang
diperlukan dan tidak perlukan, memilih, merangkum, dan memfokuskan pada data
yang dianggap penting, selanjutnya dapat ditentukan tema dan polanya. Reduksi
dilakukan karena data yang dikumpulkan selama proses pengumpulan data
jumlahnya sangat banyak dan belum tersusun secara sistematis. Karenanya,
aktivitas ini perlu dilakukan untuk berikan informasi yang lebih rinci dan jelas
supaya memudahkan peneliti untuk melanjutkan proses penelitian (Sugiyono,
2013).
Reduksi data harus dilakukan secara kontinu atau terus menerus dari awal
pengumpulan data berlangsung sampai penulisan laporan akhir dalam penelitian.
Dalam melakukan reduksi data yang dilakukan pada data yang bersifat kualitatif
dapat disederhanakan, digolongkan kemudian di transformasikan ke dalam
berbagai macam pola tertentu (Silalahi, 2012). Dengan demikian reduksi data
memudahkan peneliti dalam memilah, menyederhanakan, memfokuskan data
yang diperlukan dan mudah dikelola saat penelitian.
Penyajian data dalam penelitian ini akan disajikan berupa tabel untuk
menggambarkan kondisi objek tempat penelitian terutama pada Kecamatan
Rancaekek. Selain itu, penelitian ini menggunakan penyajian data berbasis uraian
dan penjelasan teks narasi untuk menyajikan penjelasan hasil wawancara dan
observasi mengenai adanya peran ganda perempuan yang memberikan dampak
terhadap kehidupan sosial sebagaimana data wawancara dan observasi tersebut
telah direduksi sebelumnya.
berikutnya. Tetapi jika simpulan awal yang dijelaskan telah di sokong dengan
bukti yang kuat maka kesimpulan tersebut disebut kesimpulan yang kredibel
(Sugiyono, 2013).
Selain itu, adanya proses verifikasi dalam penarikan simpulan sementara perlu
dilakukan oleh peneliti. Proses verifikasi dilakukan dengan kembali ke lokasi
sebelumnya untuk melengkapi pengumpulan data, reduksi data yang sudah
didapatkan dari catatan lapangan, dan simpulan yang masih bersifat sementara
sebagaimana yang telah peneliti rumuskan. Simpulan akan terus diverifikasi
selama penelitian berlangsung karena tujuan dilakukannya verifikasi yaitu untuk
menguji kebenaran, kecocokan, dan kekukuhan data. Apabila proses ini telah
dilakukan, penarikan kesimpulan akhir sebaiknya dibentuk secara jelas, singkat,
lugas dan padat agar dapat mudah dipahami (Marwadani, 2020).
Pada penelitian ini, simpulan akan ditarik untuk mendapatkan jawaban atas
rumusan masalah yang sudah ditentukan mengenai adanya peran ganda yang
berdampak terhadap kehidupan sosial pekerja pabrik perempuan. Analisis data
dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dengan menggunakan perspektif
teori feminisme sosialis sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Pemikiran.
Analisis Data
Penulisan Skripsi
Sidang Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Predana
Media Group.
Badan Pusat Statistik. (2022). Persentase Tenaga Kerja Formal Menurut Jenis
Kelamin (Persen), 2020-2022. Retrieved from
https://www.bps.go.id/indicator/6/1170/1/persentase-tenaga-kerja-formal-
menurut-jenis-kelamin.html
Badan Pusat Statistik. (2022). Proporsi Tenaga Kerja pada Sektor Industri
Manufaktur (Persen), 2019-2022. Retrieved from
https://www.bps.go.id/indicator/9/1217/1/proporsi-tenaga-kerja-pada-
sektor-industri-manufaktur.html
30
31
Darmawan, O. A., & Handoyo, P. (2020). Peran Ganda Buruh Perempuan Pada
Keluarga Dan Pekerjaan (Studi Kasus di Pabrik PT. Sampoerna TBK.
ejornalunesa, 2 -14.
Fitria, V., & Ummah, S. C. (2012). Peran Gender Suami Istri dalam Keluarga dan
Kasus Gugat Cerai. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol 17, No 1, 61-78.
Marwadani. (2020). Parktis Penelitian Kualitatif : Teori Dasar dan Analisis Data
dalam Perspektif Kualitatif. Sleman: Deepublish.
Ollenburger, J., & Moore, H. A. (1996). Sosiologi Wanita. Jakarta: Rineka Putra.
Open Data Pemprov Jawa Barat. (2022). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Berdasarkan Jenis Kelamin di Jawa Barat. Retrieved from
https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/tingkat-partisipasi-angkatan-
kerja-berdasarkan-jenis-kelamin-di-jawa-barat
Open Data Pemprov Jawa Barat. (2023). Potensi Tenaga Kerja Perempuan Terus
Meningkat. Retrieved from
https://opendata.jabarprov.go.id/id/visualisasi/jawa-barat-gareulis-potensi-
tenaga-kerja-perempuan-terus-meningkat
Rahmah, A. N., & Widodo, S. (2019). Peranan Sektor Industri Pengolahan dalam
Perekonomian di Indonesia. Economie Jurnal, 1 (1),17-18.
Santoso, I. (2009). Sosiologi The Key Concepts. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suparman. (2017). Peran Ganda Istri Petani (Studi Kasus di Desa Perangian
Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang). Edumaspul Jurnal Pendidikan .
Syukron, A., & Kholil, M. (2014). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha
Ilmu .
Umar, H. (2013). Metode Penelitian Untuk Skipsi dan Tesis . Jakarta : Rajawali.