NASKAH VISUAL FILM PENDEK “AKU, KAMU DAN MASA DEPAN”

NO VISUAL AUDIO
OPENING : Bel sekolah berbunyi, suara
Sorot depan gedung sekolah (zoom in), bel sekolah, dan langkah kaki.
anak-anak berlari menuju lapangan sekolah. Music ceria
Anak-anak berkumpul di lapangan sekolah
Sorot kepala sekolah mengumumkan kelulusan “melihat hasil ujian akhir
Siswa siswi termenung semester maka dengan berat
hati, kalian semua
dinyatakan…….. lulus!”
Siswa siswi berloncat selebrasi kelulusan, melempar
almamater
Hana dan Dewi berpelukan senang.
Rizki bertemu Dewi (pacarnya) dan Hana. “han….”
Laki-laki bernama Rehan melewati Rizki.
Dewi dan Hana menengok kearah Rizki
Rehan menyahuti Rizki “kenapa Ki?
Rizki berlari menghampiri Dewi dan Hana “bukan lo, Rehan”
Rizki mengajak Dewi pulang bersama “han (honey), pulang bareng
yuk”
“Dewi menolak ajakan Rizki” Duluan aja bub, aku pulang
bareng hana”
Hana dan Dewi bermain di pantai : bermain kejar-kejaran, Music ceria, suara tawa
bermain pasir
Hana dan dewi duduk di ayunan, dan mengobrol “seru ya Wi, nanti kita masuk
SMA bareng, main bareng. Nanti
kita daftar sekolahnya bareng ya
wi”.
Dewi menanggapi dengan sedih Aku, belum tau Han, aku belum
punya rencana”
Hana bertanya kembali kepada Dewi “loh, kenapa?”
Dewi hanya diam dan menggeleng.
Ibu Dewi menelpon dan menyuruh Dewi pulang “Wi lagi dimana?”
Dewi mengangkat telepon “dewi lagi di rumah Hana mak”
“yaudan cepetan pulang, bantuin
emak masak”
Dewi berpamitan pulang kepada Hana
Dewi sampai di rumah dan mengucap salam “assalamualaikum”
Ibu Dewi menyambut dengan marah\ “salam, dari mana aja kamu lama
banget pulangnya” (intonasi
tinggi).
Dewi meminta maaf “iya mak, maaf”
Suasana malam
Dewi mengobrol dengan bapak di ruang tengah “pak, dewi mau lanjut sekolah
bareng Hana”
Bapak menanggapi setuju “oh iya bagus itu”
Ibu tidak setuju “udah gak usah lanjut, biaya
NASKAH VISUAL FILM PENDEK “AKU, KAMU DAN MASA DEPAN”

sekolah mahal ngabisin duit aja,

liat adek kamu masih kecil-kecil
Zoom out anak-anak
Dewi pergi ke kamar, dan menangis samapi tertidur Music sedih
Pagi hari Suara ayam berkokok
Dewi sedang menyapu halaman Dering telpon
Ibu Dewi berteriak memanggil Dewi “Dewi, ada telpon berisik banget
dari tadi”
“iya mak”

Rizki menelpon Dewi mengajak pergi berdua “honey, pergi yuk”

“ Aku jemput naik mobil”
Dewi mengangkat telepon” “Naik Apa”
“mobil Ap…”
Telepon berakhir
Dwi bersiap untuk pergi bersama Rizki