Anda di halaman 1dari 12

KENANGAN 365 HARI

1 Januari 2021
Dhea menatap jam di handphonenya.
00:00
Hari pertama di tahun yang baru. Tahun 2021.
“Jess, selamat tahun baru! Yuk bisa tahun baru selanjutnya dan
seterusnya kita rayain bareng-bareng!”
Dhea memeluk perempuan berkulit putih itu erat.
“selamat tahun baru juga, Dhea! Semoga kedepannya, kita bisa bareng-
bareng lagi!” perempuan bernama, Jessica itu membalas pelukan
sahabatnya.

12 Februari 2021
Hari ke-44 di tahun 2021.
“Jess, tadi gue beliin susu coklat sama strawberry di minimarket. Lo
mau rasa apa?” tanya Dhea sembari mendekati kasur Jessica.
“gue strawberry aja” balas Jessica. Dhea pun memberikan susu yang
Jessica mau.
“sumpah ya, buburnya tawar bener. Kok lo mau sih makan kayak
begitu?” ucap Dhea ketika dia memakan bubur punya Jessica tadi.
“ya gimana, kepaksa keadaan. Lagian lo ngapain makan bubur gw”
Jessica menjawab santai sembari meminum susunya.
“ya gue laper tau” ucap Dhea.
Jessica menatap sahabatnya itu, “ya beli lah, mbak. Anda kan bisa jalan
keluar atau pesen online. Hidup tuh jangan dibuat ribet”
“gue gak kepikiran, hehe. Ya udahlah, nanti aja gw pesen online” ucap
Dhea sembari meminum susu coklatnya.

23 Maret 2021
Hari ke-82 di tahun 2021.
“Jess, periksa jawaban gw coba. Masa tadi disalahin, padahal gue udah
yakin bener kok” ucap Dhea sembari menyodorkan buku catatan
Matematikanya kepada Jessica.
Jessica menatap cara kerja Dhea dengan serius dan teliti.
“ya pantes salah lah, bodoh. Lo tambah dulu baru kali. Dimana-mana
kali dulu baru tambah. Lo gimana sih!” kesel Jessica.
“oh iya, hehe. Gue kayaknya gak fokus pas kerjain. Makasih bestie!”
ucap Dhea sembari mempelajari jawaban-jawaban yang masih salah.
Jessica menatap sahabatnya yang sedang fokus mempelajari serta
memperbaiki jawaban-jawabannya. Sangat lucu, pikirnya.
Ia menatap tanggal di handphone Dhea, sudah bulan ketiga rupanya.
Waktu berjalan sangat cepat.

30 April 2021
Hari ke-120 di tahun 2021.
Jessica membuka matanya ketika mendengar suara pintu terbuka. Ada
sosok Dhea dengan senyuman lebar seperti biasa.
“eh, udah bangun? Gue ganggu ya?” tanyanya.
Jessica menggeleng, “kedatangan seorang Dhea itu gak pernah
mengganggu Jessica”
“kata-kata lo gitu amat sih? Nih, gue bawain bubur tawar seperti biasa”
ucap Dhea sembari memberikan mangkok berisi bubur tawar yang
sering sahabatnya itu makan.
“makasih. By the way, gimana di sekolah?”
“bulan depan udah mulai praktek, ujian, dan persiapan kelulusan bulan
Juni-nya. Gak berasa, waktu berjalan cepat banget ya” ucap Dhea.
“iya, waktu berjalan cepet banget. Kayaknya dulu 2020 gak secepat ini”
balas Jessica.
“yaudah ini makan dulu” ucap Dhea.
“siap ibunda” ucap Jessica lalu mendapat jitakan gratis dari Dhea.
“sakit elah!”
“jangan panggil aku ibu, sobat” ucap Dhea dengan gaya nada Shiva
yang dari India itu.

19 Mei 2021
Sudah hari ke-131 di 2021.
Jessica merasa tubuhnya yang sudah banyak perubahan. Apakah dunia
juga sudah berubah, pikir Jessica.
“apa gue akan begini terus? Gue capek” Jessica menahan air matanya
yang turun. Dia lelah dengan kondisinya yang seperti ini.
“ah sudahlah, mending sekarang siap-siap ujian. Biar bisa lulus, trus
kuliah, dan kerja. Semangat Jessica! Lo bisa!” ucap Jessica sembari
mempersiapkan ujian onlinenya.
“Jessica, jangan capek ya. Lo harus bisa, setidaknya demi gue”

10 Juni 2021
Hari ke-161 di tahun 2021.
Dhea membuka pintu lalu berlari kearah Jessica. Dhea memeluk
sahabatnya itu erat.
“Dhea, ada apa? Ada masalah?” tanya Jessica panik.
“gue lulus, Jess! Akhirnya perjuangan gue gak sia-sia! Huhu, mau
numpang nangis di baju lo bentar ya” ucap Dhea lalu beneran nangis.
Tangan kanan Jessica mengelus punggung Dhea. Dirinya juga ikut
bahagia mendengarnya.
Akhirnya, dia dan Dhea bisa lulus SMA. Setelah ini mereka akan mulai
ke janjang Pendidikan yang baru untuk mencapai impian mereka.
Dan, Jessica sangat berharap impian dia akan tercapai.
22 Juli 2021
Hari ke-203 di tahun 2021.
Dhea sudah jarang menemui Jessica, Dhea harus kuliah di Bandung
karena orangtuanya ada pekerjaan di Bandung. Sedangkan Jessica,
dirinya tetap di Jakarta. Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dhea masuk jurusan seni musik, dia ingin menjadi seorang penyanyi
sejak kecil.
Sedangkan Jessica, awalnya dirinya ingin masuk seni tari. Namun
keadaan membuat dia berpindah masuk seni rupa.
Walau tak bisa bertemu satu sama lain secara langsung, Dhea tetap
sering menghubungi Jessica. Walau hanya beberapa kali, tapi itu cukup
untuk melepas rindu satu sama lain.

31 Agustus 2021
Hari ke-243 di tahun 2021.
Tak terasa, kini sudah bulan ke-8 di tahun ini. Dhea dan Jessica masih
sibuk satu sama lain. Entah mengapa, Jessica tiba-tiba merindukan sosok
sahabatnya itu. Akhirnya, dia berinisiatif untuk menelfon Dhea.
“hello, Bestie?! Apa kabar?!”
“baik dong, lo sendiri?
“baik pastinya. By the way, maaf jarang hubungi atau datengin lo lagi”
“gapapa, gue juga sibuk tau”
“lo gak kelelahan kan? Gue tuh suka tiba-tiba kepikiran lo tau”
“tenang aja, enggak kok. Ini gue abis online class, lo sendiri?”
“bentar lagi online class, ntar ada waktu gue mau ketemu lo”
“gue tunggu, ibunda”
“IH, JANGAN PANGGIL GUE IBUNDA! Gue geplak lo nanti”
“hahahahahahah, seneng banget denger lo marah. Yaudah, gue tutup ya
telfonnya. Semangat kuliahnya!”
“semangat juga, Jess! Sampai ketemu suatu saat. BYE”
“Bye...”

18 September 2021
Hari ke-261 di tahun 2021. Hari ini ulang tahun Dhea.
Karena tidak diperbolehkan kedua orangtuanya untuk kemana-mana,
Jessica akan bertemu kangen dengan Dhea secara online.
“HAPPY BIRTHDAY BESTIE!”
“ih, lo beli kue tart?! Kan yang ulang tahun gue doang?”
“bukan gitu, ini tuh gue pinjem bentar buat tiup lilin bareng. Abis itu gue
kirim ke rumah lo di Bandung. Ini kuenya buat lo”
“trus lo gak kasih gue hadiah gitu?”
“kasihlah, barengan sama ngirim kuenya”
“oh, ok. Yaudah, yuk kita tiup lilin masing-masing”
“make a wish dulu dong”
“gue harus nari gitu?”
“bikin permintaan, bodoh! Bukan make a wish yang itu!”
“canda bestie. Yaudah, gue buat permintaan dulu, lo juga ya”
Jessica mengangguk mengiyakan. Keduanya pun sama-sama membuat
permintaan, sebelum pada akhirnya mereka meniup lilin masing-masing
secara bersama.
Mereka juga saling mengobrol tentang masing-masing. Mereka juga
saling menceritakan kondisi masing-masing. Mereka berdua
menghabiskan waktu bersama walau hanya secara virtual.

24 Oktober 2021
Sekarang sudah hari ke-297 di tahun 2021.
Pagi ini, Jessica sedang melukis di kasur sembari memakan bubur tawar
yang sudah menjadi teman sarapannya.
Dirinya menghela nafas berat. Dia menatap pantulan dirinya di kaca
lemari.
“Dhea, gue harap bisa ketemu lo lagi sebelum nanti gue nyerah”
Air matanya turun seketika. Jessica udah gak kuat sama semuanya.
Semesta membenci Jessica.
Apa dia bisa bertahan sampai Dhea berada di depannya? Apakah dia
bisa sembuh?
“Dhea, cepetan kesini. Gue gak kuat untuk bertahan lagi”
15 November 2021
Hari ke-319 di tahun 2021. 2 bulan lagi 2021 akan berakhir dan menjadi
kenangan.
Jessica bangun dari tidurnya. Dan lagi-lagi realita menampar keras
dirinya. Mau berapa kali dia menutup mata lalu membukanya, dia masih
ada di ruang rumah sakit.
Iya, selama ini dia di rumah sakit. Jessica menghabiskan banyak masa
remajanya di rumah sakit. Dia mengidap leukimia sejak November
2020.
Dia sudah bertahan selama ini, mencoba untuk sembuh. Namun, pada
akhirnya sia-sia. Dia sudah tidak kuat untuk bertahan lagi. dirinya sudah
lelah. Impiannya akan terkubur dalam kenangan.
“Dhea... Bunda... Ayah... Jessica gak kuat... tolong Jessica...”

31 Desember 2021
Hari ini, hari ke-365 alias hari terakhir di tahun 2021.
Hari sudah siang, Dhea memasuki rumah sakit tempat Jessica dirawat
selama hampir 1 tahun ini. Dia kembali ke Jakarta, demi sang sahabat
tercinta. Hari ini juga hari ulang tahun Jessica, Dhea sudah membeli kue
ulangtahun untuk Jessica.
Senyum lebar Dhea terus mengembang ketika berjalan menuju kamar
Jessica.
“Jessica! Dhea disini!” ucap Dhea membuka pintu.
Terlihat Jessica sedang menatap kosong atap kamar rawatnya.
Tatapannya beralih kepada Dhea yang datang.
“Dhea...” lirihnya.
Dhea memeluk erat sahabatnya itu. Suara sahabatnya sangat lemas, tidak
seperti biasanya yang cukup bersemangat.
“selamat ulang tahun sahabat kesayangan gue... gue udah nepatin janji
buat balik kesini demi lo” ucap Dhea.
“makasih Dhea...” ucap Jessica.
“yaudah, yuk kita rayain ulangtahun lo sekarang. Gue udah beli kue!”
ucap Dhea.
Mereka pun merayakan ulang tahun Jessica bersama-sama. Setidaknya
di hari ulangtahun serta hari terakhir di tahun 2021 ini, Jessica
menghabiskan waktu dengan Dhea.

Menuju malam pergantian, terlihat dari jendela rumah sakit, banyak


orang diluar sana yang mempersiapkan kembang api. Beberapa pasien
rumah sakit yang masih kecil menunggu pergantian tahun di taman
rumah sakit.
Ada juga beberapa pasien rumah sakit yang menunggu pergantian tahun
di ruang rawat masing-masing. Setidaknya, apapun kondisi saat ini,
semua bisa merayakan kebahagiaan tahun baru.
“Jess, lihat deh. Udah banyak yang nyalain kembang api. Padahal masih
10 menit lagi” ucap Dhea sambil menatap jendela.
“10 menit itu sebentar lagi, Dhea. Mereka semua kayaknya bener-bener
gak sabar banget buat pergantian tahun” ucap Jessica sembari
tersenyum.
“gue berharap banget, 2022 kita bareng terus, bisa sukses, dan lo bisa
cepet sembuh” ucap Dhea.
“gue juga berharap begitu, Dhea”
Waktu sudah semakin berjalan, hingga sudah mendekati tengah malam.
“Sepuluh...”
“Tuhan, jangan sekarang...”
“Sembilan...”
“Tuhan... tolong jangan sekarang...”
“Delapan...”
“jangan sekarang...”
“Tujuh...”
“arggg kepala gue...”
“Enam...”
“siapapun... tolong... ini sakit banget...”
“Lima...”
“to-tolong...”
“Empat...”
“Dhea... Bunda... Ayah... tolong...”
“Tiga...”
“Dhea... gue capek...”
“Dua...”
“Dhea... Bunda... Ayah... Jessica ijin pamit, ma-”
“...Satu”
“-kasih”
“HAPPY NEW YEAR JESS-...“
Dhea mematung ketika Jessica tidak membuka matanya.
“Jess... Jess... bangun... sekarang udah 2022”
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut sahabatnya itu.
“enggak... JESSICA BANGUN!” Dhea menangis. Tidak kan mungkin
sahabatnya itu pergi meninggalkan dirinya sendiri.
“Dokter!” teriak Dhea memanggil dokter agar segara dapat
menyelamatkan sahabatnya itu.
“Jess... bangun... jangan tinggalin gue sendirian...” lirih Dhea.
Dokter, beberapa suster, dan kedua orangtua Jessica serta Dhea pun
akhirnya tiba. Dokter dan suster mengecek keadaan Jessica, kedua
orangtua Dhea menenangkan Dhea, dan kedua orangtua Jessica
menangis dalam diam. Mereka sama hancurnya dengan Dhea.
“Jess... bangun...” lirih Dhea di pelukan orangtuanya.
“maaf... kami sudah berusaha yang sebaik mungkin” ucap dokter.
“1 Januari 2022. Pukul 00:00 Waktu Indonesia bagian Barat. Pasien
Jessica Anastasya meninggal dunia” tambah dokter.
Kedua orangtua Jessica mendekati tubuh dingin anak mereka.
“bahagia ya, nak... sekarang udah gak ngerasa sakit lagi kan...” ucap ibu
Jessica sembari mencium kening putri kesayangannya.
“selamat ulang tahun dan selamat jalan anak ayah... putri cantik ayah
tugas sudah selesai... terimakasih” ucap ayah Jessica sembari mengelus
rambut Jessica.
Dhea masih menangis. Kenapa semesta mengambil Jessica dari dirinya.
Kenapa harus sekarang, Dhea tidak siap.
“Dhea, sini sebentar” ucap ibu Jessica. Dhea pun mendekat dan
tubuhnya dipeluk wanita paruh baya itu.
“terimakasih, sudah selalu ada untuk Jessica selama ini. Jangan terus
berlarut dalam kesedihan ya. Hidupmu masih panjang” ucapnya.
Dhea mengangguk, “saya akan mencoba mengikhlaskan Jessica, tante.”
31 Desember kini menjadi hari ulang tahun, hari terakhir dalam tahun,
dan hari dimana Jessica menghembuskan nafas terakhir.
“Terimakasih Jess, sahabat gue. Makasih udah bertahan, gue janji akan
ikhlasin lo, makasih buat tahun-tahun kebersamaan kita. Bye”

Anda mungkin juga menyukai