Anda di halaman 1dari 17

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PERPAJAKAN-I

DASAR PERPAJAKAN TEORI PAJAK KUP

Dosen: Kartika Pratiwi Putri SE.,M.Ak

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

02 Pemungutan
Dasar pajak-2
Dasar-Dasar
Pemungutan
Pajak
Tata Cara Pemungutan Pajak, Asas
Pemungutan Pajak, Sistem Pemungutan
Pajak

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tata cara Pemungutan Pajak

Tata cara Pemungutan Pajak

Stelsel Nyata (Riel) Stelsel Anggapan Stelsel Campuran


(Fictieve Stelsel)
Pengenaan pajak pengenaan pajak atas
penghasilan yang Atas dasar anggapan sistem fiktif dan nyata.
sungguh” diperoleh bahwa pemungutan di pemungutan di awal
pada akhir tahun pajak. awal tahun dgn tahun dan disesuaikan
berdasar nilai pajak kembali di akhir tahun.
tahun sebelumnya
TATA CARA

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Asas Pemungutan Pajak

ASAS DOMISILI ASAS SUMBER ASAS KEBANGSAAN

Pengenaan pajak Pemungutan pajak Pengenaan pajak atas


yang berasal dari bergantung pada sumber dasar kebangsaan suatu
wilayah tempat dimana objek pajak negara. Warga Asing
tinggal wajib pajak. diperoleh. Jadi pajak yang yang tinggal/berada
di pungut di Indonesia selama lebih dari 12
hanya diberlakukan untuk bulan di Indonesia wajib
WP yang bekerja di dikenai pajak selama
Indonesia. penghasilannya
bersumber dari
AsAS Indonesia.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Asas Pemungutan Pajak

Asas Pemungutan Pajak menurut Ahli (Adam


Smith)

• Equality ; (berdasarkan parameter kemampuan


bayar/ability to pay)
• Certainty ; (Tepat, tidak ditentukan sewenang”,
harus tahu pajak yang terutang, kapan harus
dibayar, dan batas waktu)
• Convience ; (Nyaman, disesuaikan dengan saat
yang tidak menyulitkan WP)
• Economy ; (Biaya pemungutan bagi WP
diharapkan seminimal mungkin) Asas
• Asas Keadilan ; (Harus sesuai dengan manfaat &
kemampuan membayar/ benefit principle & ability
principle)

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Sistem Pemungutan Pajak Di Indonesia

OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM

 Sistem pemungutan yang memberikan


wewenang kepada pemerintah/fiskus untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh wajib pajak.
Ciri-cirinya:
• Wewenang ada pada
pemerintah/fiskus
• Wajib Pajak (WP) bersifat Pasif
• Utang pajak timbul setelah dikeluarkan
Sistem
surat ketetapan pajak oleh fiskus

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Sistem Pemungutan Pajak Di Indonesia

SELF ASSESSMENT SYSTEM

 Sistem pemungutan yang memberikan


wewenang kepada wajib pajak sendiri untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
wajib pajak.
Ciri-cirinya:
• Wewenang ada pada wajib pajak sendiri
• Wajib Pajak (WP) bersifat aktif,
menghitung, menyetor dan melaporkan
• Fiskus tidak ikut campur dan hanya
mengawasi Ssitem

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Sistem Pemungutan Pajak Di Indonesia

WITH HOLDING SYSTEM

 Sistem pemungutan yang memberikan


wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus
dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk
memotong atau memungut pajak yang terutang
oleh wajib pajak.
Ciri-cirinya:
• Wewenang ada pada wajib pajak pihak
ketiga
SISTEM

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Hambatan-hambatan Pemungutan Pajak

Pajak

1. PERLAWANAN PASIF
Sistem pemungutan pajak yang sulit dipahami
masyarakat, misalnya krisis ekonomi.

2. PERLAWANAN AKTIF
Wajib Pajak sengaja menghindari pajak.
a. Tax Avoidance atau Penghindaran Pajak,
usaha meringankan beban pajak dengan
tidak melanggar UU. (Ex; Pindah lokasi)
Hambatan b. Tax Evasion atau Pengelakan
Pajak/penggelapan, usaha meringankan
beban pajak dengan cara melanggar UU.
(Ex; tidak bayar pajak)

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Utang Pajak
Pasal 1 Ayat 8 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000

Utang pajak adalah suatu kewajiban pihak wajib pajak, baik


itu yang berbentuk sanksi administrasi, denda, ataupun
bunga dan juga kenaikan yang tertulis di dalam surat
ketetapan pajak yang berdasarkan undang-undang
perpajakan di Indonesia.

Utang PAJAK

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Pemicu Timbulnya Utang Pajak

Kondisi Material
Utang bisa muncul karena adanya peraturan
perundang-undangan.
Contoh kondisi material yang bisa memicu
adanya utang adalah pihak wajib pajak
memperoleh hadiah undian, mendirikan suatu
bangunan, melakukan kegiatan ekspor dan
impor, sampai dengan mempunyai tanah
ataupun bumi serta bangunan yang mampu
Utang menghasilkan pendapatan.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Sifat Utang Pajak

Berdasarkan sifatnya, utang tersebut dibagi


menjadi beberapa hal, yaitu:
1. Utang ini memiliki sifat paksaan, yang bisa
dilakukan melalui surat paksa sampai dengan
pemberitahuan melakukan penyitaan.
2. Wajib pajak yang terutang bisa menunjuk orang
lain untuk bisa melunasi utangnya.
3. Utang bisa ditagih secara bersamaan tanpa harus
menunggu tanggal jatuh tempo.
4. Bisa dilakukan tindakan penyanderaan dan juga Sigfat
pencegahan untuk keluar dari zona wilayah
Indonesia dalam kurun waktu enam bulan atau
bisa lebih lama lagi.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Dasar Hukum

Berdasarkan proses penagihan piutang terhadap Dasar

kewajiban membayar pajak seperti yang termuat


dalam undang-undang, sudah diatur beberapa hal,
yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk melakukan kegiatan penagihan
piutang, termasuk di dalamnya bunga,
denda, kenaikan dan juga biaya penagihan
pajak yang dinyatakan kadaluarsa setelah
Hukum melampaui waktu 5 tahun lamanya semenjak
penerbitan surat tagihan pajak, dll.
2. Kadaluarsa penagihan pajak seperti yang
sudah tertuang dalam ayat 1 tertangguh jika
dikeluarkan surat pajak dan dilakukan
tindakan penyidikan pidana di bidang
perpajakan.
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Hapusnya Utang Pajak

kondisi yang membuat suatu pihak bisa dibebaskan


dari utang tersebut, yaitu:
1. Pembayaran ; Utang ini bisa dihapus karena
pembayaran pajak yang dilakukan pada kas negara.
2. Kompensasi ; Suatu pihak bisa dibebaskan dari jerat
utang karena adanya kompensasi. Kompensasi
hanya bisa terjadi jika wajib pajak mempunyai
tagihan dalam bentuk kelebihan pembayaran pajak.
3. Kadaluarsa pajak ; Kadaluarsa pajak adalah suatu
kondisi yang mana masa penagihan pajak sudah
melampaui waktu terutang pajak atau masa pajak
atau tahun pajak tersebut. Hapus Utang
Pajak
4. Pembebasan ; Utang pajak tidak bisa berakhir
begitu saja, namun bisa ditiadakan oleh suatu pihak.
(Sanksi Administrasi)
5. Penghapusan ; Penghapusan utang atas kewajiban
pajak ini bisa disebabkan karena kondisi keuangan
wajib pajak ataupun kematian.
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tarif Pajak

1. Tarif Sebanding (proporsional) Presentase tetap sebanding


terhadap jumlah berapapun yang menjadi DPP (ex; PPN
tarifnya =11 %)
2. Tarif Tetap  tarif yang sama besarnya (ex; tarif bea materai;
Rp.10.000)
3. Tarif Progresif  Tarif semakin besar apabila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar (ex; pph)
Misal : Pasal 17 UU PPh
Penghasilan bruto 0 s/d 60 jt = tarif 5%
Penghasilan bruto 50 jt s/d 250 jt = tarif 15%
Penghasilan bruto 250 jt s/d 500 jt = tarif 25%
Penghasilan bruto 500 jt s/d 5m = tarif 30%
Penghasilan bruto > 5.000.000.000 = tarif 35%
4. Tarif degresif  Tarif semakin kecil apabila jumlah yg dikenai
pajak semakin besar. (ex; bea cukai-> meningkatkan ekspor
impor)
Misal : 0 s/d 25 jt = tarif 15%
25 jt s/d 50 jt = tarif 12.5%

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tugas

1. Felix merupakan Tenaga kerja asing yang berasal dari Turki


bekerja di suatu perusahaan di Indonesia selama 120 hari.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka Felix akan dikenakan pajak
berdasarkan asas? Jelaskan mengapa anda memilih asas
tersebut!
2. Zaskia adalah seorang artis yang berdomisili di Jakarta, selain
artis dia juga seorang designer baju. Baju yang dibuatnya di jual
di dalam negeri maupun luar negeri. Berdasarkan ilustrasi
tersebut, maka Zaskia akan dikenakan pajak berdasarkan asas?
Jelaskan mengapa anda memilih asas tersebut!
3. Levi merupakan Tenaga Kerja Indonesia yang berkerja di Jepang
selama 1 tahun. Maka Levi akan dikenakan pajak berdasarkan
asas? Jelaskan mengapa anda memilih asas tersebut!
4. PT.YUMMY setelah diselidiki ternyata telat melaporkan SPT tahun
2020 dan 2021, sehingga PT.YUMMY memiliki hutang pajak,
namun keterlambatan tersebut terjadi karena PT.YUMMY
terdampak bencana Covid19, berdasarkan peraturan perpajakan
berapa hutang pajak/ denda yang harus di tanggung PT.YUMMY?

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Thanks!
GOOD JOB!
THERE YOU GO! Do you have any questions?
HELLO Kartika pratiwi putri

CRÉDITS: Ce modèle de présentation a été créé


par Slidesgo, comprenant des icônes de
Flaticon, des infographies et des images de
Freepik

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

Anda mungkin juga menyukai