Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR TETAP

TINDAKAN MEDIS PERAWATAN


No Dokumen No Revisi Halaman
445/ / RS/2014 01 /5

Tanggal terbit Ditetapkan


5 Februari 2015 Direktur
SPO

Drg .ERNOVIANA,MKes

Pengertian Hemodialisa adalah suatu proses pemisahan zat-zat tertentu dari darah
( mengeluarkan produk limbah /zat toksik ) melalui membran semi
permiabel dengan menggunakan prinsip difusi,ultrafiltrasi dan konveksi,
karena ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah :


- Membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh dan
mengeluarkan air yang berlebihan dari dalam tubuh
- Mencegah komplikasi lebih lanjut akibat adanya penimbunan sisa
metabolisme yang tidak dibutuhkan tubuh

Kebijakan Kebijakan Direktur RSUD Solok nomor 706/001/ TU-RS/ tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok
tahun 2014
Prosedur Tahap Persiapan
1. Persiapan mesin
- Sirkulasi air dan listrik
- Kran air dibuka
- Mesin dihidupkan
- Masukkan tubing merah ke acid
- Masukkan tubing biru ke bicarbonat

2. Persiapan alat dan obat


- Dializer
- Blood lines
- Jarum, AV fistula
- Infus set
- Dialisat ( icarbo, icarbonate )
- NaCl 0,9 %
- Bethadine 10 %
- Alcohol 70 %
- Lidocain 2 %
- Heparin
PROSEDUR TETAP
TINDAKAN MEDIS PERAWATAN
No Dokumen No Revisi Halaman
445/ / RS/2014 01 /5

Tanggal terbit Ditetapkan


5 Februari 2015 Direktur
SPO

Drg .ERNOVIANA,MKes

- Spuit 1 cc, 3 cc, 20 cc


- Plester/micropore
- Sarung tangan
- Kain doek/ doek bolong
- Kain kassa/depper
- Bak instrument
3.Persiapan Sirkulasi Darah
- Soacking untuk dializer re-use 15 menit
- Bilas dializer dengan NaCl 0,9 % 2 kolf (1000cc) 1 kolf (500 cc
) terakhir untuk sirkulasi tertutup
- Untuk dializer N langsung dibilas dengan NaCl 0,9 % 1 kolf
saja (500 cc ), 1 kolf (500 cc) terakhir untuk sirkulasi tertutup
- Berikan heparin 5000 IU
- Posisi dializer : merah dibawah, biru diatas
4.Persiapan Pasien
- Persiapan mental ( terutama pasien baru )
- Persiapan administrasi
- Persiapan fisik
- Persiapan keluarga
- Informed consent
- Ijin tindakan ( surat ijin operasi /tindakan )

4.2.Cara Kerja :
- Pasien datang ke ruang hemodialisis : perhatikan
keadaan umum pasien, timbang berat badan, kemudian pasien
berbaring di tempat tidur
- Berikan Informed consent
- Untuk Pasien baru/ rawat inap perhatikan resEP HD atau travelling
dialysis
- Sesuaikan letak mesin dengan daerah AV Shunt /V.Femoralis yang
akan ditusuk, tempatkan pasien pada posisi yang nyaman
- Lakukan pemeriksaan :
a. Tanda-tanda vital
b. Anamnesis riwayat dialisis yang lalu
PROSEDUR TETAP
TINDAKAN MEDIS PERAWATAN
No Dokumen No Revisi Halaman
445/ / RS/2014 01 /5

Tanggal terbit Ditetapkan


5 Februari 2015 Direktur
SPO

Drg .ERNOVIANA,MKes

c. Kaji keluhan pasien


d. Bila ada riwayat sakit jantung atau nyeri dad, pasang monitor
EKG
e. Bila ada sesak nafas berikan oksigen
- Siapkan daerah yang akan ditusuk( akses vaskuler )
- Dekatkan alat-alat untuk menusuk akses vaskuler ke tempat pasien
- Pasang perlak di bawah tangan pasien yang akan ditusuk
- Perawat mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan steril
- Daerah tangan pasien yang akan ditusuk di disinfeksidengan
bethadine 10 % dan alkohol 70%
- Jelaskan kepada pasien tindakan penusukan akses vaskular akan
dimulai
- Memulai penusukan pada daerah AV shunt atau V.femoralis

4.3.Memulai hemodialis
- Setelah jarum AV fistula di fiksasi dengan micropore, tombol QB
pada mesin dialisis dimatikan
- Slang infus di klem
- Arterial Blood Line ( ABL ) di klem, sambungkan dengan Fistula
arteril ( inlet )
- Venous blood line ( VBL ) dimasukkan ke dalam gelas
ukurPerhatikan aliran darah, isi Buble TrapArteril vena % bagian
- Klem ABL dibuka, tombol QB pada mesin dihidupkan
- Perhatikan aliran darah, isi Buble Trap Arteril vena % bagian
- Setelah darah mengisi Blood Lines dan Dializer, VBL diklem,
tombol QB dimatikan
- VBL disambungkan dengan Fistula Venous ( outlet )
- Klem VBI dibuka, tombol QB dihidupkan kembali
- Posisi dializer di balik, merah diatas biru dibawah

4.4.Memprogram mesin :
Set :
- Tekan ELAPSED/Dialysis Time  RX TIME  masukkan
data  ENTER
- Tekan UF-REMOVED  Target UF-VOLUME  masukkan
PROSEDUR TETAP
TINDAKAN MEDIS PERAWATAN
No Dokumen No Revisi Halaman
445/ / RS/2014 01 /5

Tanggal terbit Ditetapkan


5 Februari 2015 Direktur
SPO

Drg .ERNOVIANA,MKes

data ENTER
- Heparin Pump  tekan Heparin Rate  Auto Shift Off  Set
Bolus Size Bolus ( bila diperlukan )
- Atur rate Blood Pump sesuai pasien
- Buka klem arterial dan venous Pressure
- Tekan dialyse dan Verify sebagai Start Dialysis nya
- Periksa MENUS sesuai program atau tidak

4.5.Mengisi status harian pasien


4.6.Observasi selama proses hemodialis berlangsung
1.Observasi mesin
- Observasi sirkulasi extracorporeal
- Pengawasan kecepatan aliran darah ( QB )
- Warna darah pada Dializer dan Blood Lines
- Tekanan arteri dan tekanan vena
- Buble Trap Arteri dan Buble Trap Vena
- Pengawasan Heparin Pump
- Observasi mesin :
-Kebocoran dializer ( blood leak )
-low/high temperature
-low/high conductivity
-trans membrane pressure
-UF target

2.Observasi Pasien
- Keadaan umum, kesadaran, tekanan darah, nadi, respirasi setiap
jam atau setiap ada keluhan sesuai kebutuhan
- Pengawasan dan penanganan komplikasi selama hemodialisis,
misalnya kramp otot, hipotensi, mual, dsb

4.7.Mengakhiri Hemodialisis
Saat selesai HD, dimonitor mesin akan tampil TIME dan UF Removed
berkedip merah :
- Petugas/perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
dan masker
PROSEDUR TETAP
TINDAKAN MEDIS PERAWATAN
No Dokumen No Revisi Halaman
445/ / RS/2014 01 /5

Tanggal terbit Ditetapkan


5 Februari 2015 Direktur
SPO

Drg .ERNOVIANA,MKes

- Kecilkan QB lalu matikan


- Fistula arteri dan ABL di klem
- ABL dilepas dari fistula, sambungkan dengan infus NaCl 0,9 %
- Klem ABL dan klem fistula dibuka
- Hidupkan tombol QB, maka cairan NaCl 0,9 % akan mengalir
dan mendorong darah kembali ke tubuh pasien
- Matikan QB, fistula outlet dan slang darah arteri di klem
- Observasi tanda-tanda vital pasien
- Jarum fistula inlet dan outlet dicabut
- Bekas tusukan jarum AVFistula ditekan dengan depper
bethadine selama ± 10 menit, untuk daerah v.femoral lebih
lama ± 15 menit
- Jika perdarahan bekas tusukan sudah berhenti, tutup dengan
band aid atau kasa steril lalu verband
- Kembalikan alat-alat ke tempat semula
- Dializer dibawa ke tempat Re-use
- Mesin di Rinse kembali dan beri desinfektan :
- dengan asam cuka ( CH3COOH ) 300 cc 5 %
- rise 10 menit
- dengan chlorox ( NaCl O3) 25 cc 33,3 %
-Perawat melepas sarung tangan dan cuci tangan
Unit Terkait Ruang Instalasi Hemodialisis
Dokumen 1. Baxter Althin Tina, Maret 2000, PT Mendjangan –Jakarta
2. BrunnER Sudart, Buku Ajar Keperawatan Medis Bedah,
terkait
2002, ECG
3. Linda Juall Carpenito, Rencana Asuhan dan Dokumentasi
Keperawatan, vol II, 1995, ECG
4. E. Sukandar, Gagal Ginjal dan Panduan Terapi Dialisis,
2006, Pusat Informasi Ilmiah Bag.Ilmu Peny Dalam
FK USU/RS HAM
PROSEDUR TETAP
TINDAKAN MEDIS PERAWATAN
No Dokumen No Revisi Halaman
445/ / RS/2014 01 /5

Tanggal terbit Ditetapkan


5 Februari 2015 Direktur
SPO

Drg .ERNOVIANA,MKes

Anda mungkin juga menyukai