SKRIPSI
Zummatul Atiqo
NIM. J71218072
SURABAYA
2022
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
v
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI
iv
ABSTRAK
Korean Pop atau disebut K-Pop mendominasi pasar musik Internasional termasuk
Indonesia. Perkembangan K-Pop membawa dampak bagi masyarakat khususnya
remaja. Informan dalam penelitian ini adalah remaja penggemar BTS khususnya
penggemar BTS yang berdomisili di Sidoarjo. Penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui dinamika terbentuknya perilaku celebrity worship pada remaja
penggemar BTS di Sidoarjo ditinjau dari dimensi celebrity worship dan dampak.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keempat
informan menunjukkan perilaku yang berbeda pada masing-masing dimensi
entertainment-social, intense personal feeling, dan borderline-pathological
tendency.
Kata Kunci: celebrity worship, penggemar BTS, remaja
ix
DAFTAR ISI
x
xi
LAMPIRAN .......................................................................................................... 92
Lampiran 1 Panduan Wawancara dan Observasi .............................................. 92
Lampiran 2 Panduan Wawancara Significant Other ......................................... 94
Lampiran 3 Transkrip Wawancara .................................................................... 95
Lampiran 4 Observasi...................................................................................... 143
Lampiran 5 Dokumentasi ................................................................................ 147
Lampiran 6 Informed Consent......................................................................... 151
xi
BAB I
PENDAHULUAN
negara yang di Asia yaitu Korea Selatan yang biasanya disebut dengan
trend fashion. Dari sekian banyak budaya yang dikenalkan, budaya musik
Korea Selatan lebih mendominasi dan populer yang biasa dikenal dengan
sebutan K-Pop (Putri et al., 2019). Musik K-Pop telah mendominasi pasar
remaja mengaku menjadi fans selebriti asal Korea Selatan tersebut (KOCIS,
2011).
banyak men-tweet terkait artis K-Pop sepanjang tahun 2020 dan Indonesia
1
2
karena adanya ikatan antara penggemar dengan idola serta nilai-nilai idola.
Banyak penggemar ingin seperti selebriti Korea dan histeris ketika melihat
ikatan dengan idola sehingga rela melakukan hal apapun supaya menjadi
masa pembentukan identitas diri yang sangat diperlukan demi masa depan
penggemar itu sendiri (Sari et al., 2019). Dilansir dari detik.com, penggemar
idolanya dan terlebih lagi ayah dan ibunya juga sudah tiada (Wolipop,
2020).
sejak tahun 2012 dan di tahun 2013 AD aktif menjadi penggemar idol K-
BTS dan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh fanbase ARMY Sidoarjo.
SMA, ia sudah mengoleksi dan membeli album fisik BTS yang terbilang
mahal. Dilansir dari blibli.com harga album fisik BTS mulai dari Rp257,000
hingga Rp748,000.
fisik BTS, tiket konser offline maupun online, dan light stick ARMY
4
anggotanya berasal dari kota Sidoarjo dan memiliki kurang lebih 100
komunitas ARMY Sidoarjo diantaranya adalah project ulang tahun BTS dan
dan amal.
fandom pendukung grup yang naik daun yaitu BTS (Bangtan Sonyeondan).
Fandom pada ajang penghargaan iHeart Radio Music Award 2021. Dalam
mengidolakan selebriti.
akademisnya agar dapat mengontrol diri dan tidak terlalu obsesif dalam
dari orang tua untuk menghindari timbulnya perilaku celebrity worship yang
keputusan membeli produk hanya karena group BTS yang menjadi bintang
al., 2017). Sehingga diharapkan remaja memiliki kontrol diri yang kuat agar
B. Fokus Penelitian
C. Keaslian Penelitian
karya, kemampuan dan bakat yang dimiliki dapat menginspirasi hidup. Fans
musik bergengsi dan bersedia membeli album dan merchandise yang identik
7
terdapat perbedaan signifikan level ‘halu’ pada siswi kelas X, XI, dan XII.
sosial, celebrity worship menjadi alat yang mampu membantu subjek dalam
yang dimana terdapat beberapa faktor, aspek dan tahap yang mendukung
adanya dampak negatif dan positif dari perilaku celebrity worship bagi
kehidupan remaja.
antara konsep diri dan celebrity worship (rxy = -0,771 pada p = 0,000).
memilik kategori tinggi dan celebrity worship pada fandom NCTzen berada
91,6%.
deskriptif ini menunjukkan bahwa dari 34% (85 orang) termasuk dalam
level Entertainment social, 34.8% (87 orang) termasuk dalam level Intense
terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
BTS.
2. Manfaat praktis
a. Bagi remaja
worship.
penggemar BTS.
12
F. Sistematika Pembahasan
Pada bab ini berisi setting penelitian, hasil penelitian yang berupa deskripsi
KAJIAN PUSTAKA
A. Celebrity Worship
idola.
13
14
yakni:
1) Entertainment-social
3) Borderline-pathological Tendency
juga menganggap idolanya adalah miliknya dan tidak ada yang bisa
a. Usia
sosok idola.
b. Keterampilan Sosial
c. Jenis Kelamin
a. Dampak Positif
b. Dampak Negatif
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
rentang usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 18 hingga 22
hingga dewasa. Menurut para ahli, usia remaja terjadi antara usia 10 hingga
22 tahun. Masa remaja menjadi masa yang penting karena di masa ini
Batas usia remaja menurut para ahli yang telah dipaparkan diatas
adalah sekitar usia 10 hingga 22 tahun dan belum menikah untuk remaja
tersebut.
sesuatu, merasa sunyi, dan merasa tidak dapat dimengerti oleh orang
lain. Pada masa ini remaja mulai membutuhkan teman dan mencari
Pada masa ini mulai stabil dan mulai memahami arah hidup
peran yang harus dilakukan. Disisi lain, ketidak jelasan ini juga
dan menentukan perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi diri
mereka.
mengganggu.
23
sebagai periode yang penting; masa remaja sebagai periode peralihan; masa
masa remaja sebagai masa mencari identitas; masa remaja sebagai usia yang
cara agar menjadi dekat dengan idola (Pertiwi, 2013). Maltby dan Day
remaja, individu mulai mencari jati dirinya dan mulai mencari sosok
paling rendah dalam celebrity worship, pada dimensi ini ciri-ciri perilaku
penggemar yang menyukai idola yang sama dengan bertukar informasi yang
penggemar yang memiliki rasa empati akan mampu merasakan apa yang
worship menunjukkan hasil bahwa adanya dampak negatif dan positif dari
yang menguntit kehidupan pribadi idola yang disukai. Perilaku sasaeng fans
dikalangan remaja sosok idola juga sering dijadikan sebagai role model
tinggi, maka individu akan terhindar dari perilaku celebrity worship. Sejalan
salah satu cara untuk mengurangi perilaku celebrity worship adalah dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjadikan diri menjadi individu yang
religius.
D. Kerangka Teoritik
dukungan dan rasa suka terhadap idola, penggemar juga tertarik dengan
puncak celebrity worship terjadi di usia remaja dan akan menurun ketika
dalam tiga tahapan, yaitu entertainment social, intense personal feeling, dan
usia remaja, karena penggemar usia remaja akan menjadikan sosok idola
wajar dan tidak memiliki obsesi terhadap idolanya (Maltby et al., 2003,
METODE PENELITIAN
(Moleong, 2014).
worship.
B. Kehadiran Peneliti
dan pengambilan data secara langsung dan via whatsapp baik kepada
28
29
4. Buku catatan, digunakan untuk mencatat hal penting terkait pada proses
pengambilan data.
C. Lokasi Penelitian
itu, peneliti juga melakukan observasi di Cafe Jalan Korea saat informan
D. Sumber Data
1. Bentuk Data
didapatkan, yakni :
a. Data Primer
b. Data Sekunder
significant other.
b. Berdomisili di Sidoarjo.
d. Bersedia diwawancarai
1. Wawancara Mendalam
2. Observasi
dengan teman-temannya.
3. Dokumentasi
F. Analisis Data
1) Organisasi Data
kolom kosong yang cukup besar disebelah kiri dan kanan untuk tempat
5) Tahapan Interpretasi
G. Keabsahan Data
diperlukan teknik pemeriksaan data apakah data tersebut valid atau tidak.
A. Setting Penelitian
Jalan Korea yang berlokasi di Jl. Jemursari No.76. Cafe Jalan Korea
merupakan orang asli Korea Selatan yang bernama Lee Sang Jae. Tempat
sebagai berikut:
35
36
1. Informan Ke-1
Nama : AD
Usia : 19 tahun
EXO. Pada tahun 2013 saat BTS melakukan debut, informan mulai
BTS.
b. Significant Other 1
Nama : K
Usia : 19 tahun
2. Informan Ke-2
Nama : QA
Usia : 17 tahun
tahun dan seorang ARMY yang merupakan penggemar boy group BTS.
merasa BTS menjadi inspirasi bagi diri sendiri dan orang lain karena
b. Significant Other 2
Nama : CA
Usia : 20 tahun
idola mereka.
3. Informan Ke-3
Nama : NT
Usia : 19 tahun
tahun. Awal menyukai K-Pop pada tahun 2012 pada saat girl group Girl’
Tour di Jakarta. Selain menjadi seorang ARMY, informan ketiga ini juga
b. Significant Other 3
Nama :S
Usia : 16 tahun
39
group BTS. Ketika ada berita mengenai BTS, NT selalu bercerita kepada
4. Informan Ke-4
Nama : AA
Usia : 16 tahun
TK karena diberitahu oleh kakak sepupu dan mulai menyukai BTS pada
bersama ARMY.
40
b. Significant Other 4
Nama : EI
Usia : 22 tahun
B. Hasil Penelitian
BTS di Sidoarjo
a) Entertainment-social
SUJU dan EXO. Karena pada tahun 2012, BTS belum debut
menjadi idol.
BTS karena lagunya yang easy listening dan memiliki arti yang
whatsapp AD (DOK1.F1).
DOK1F2.
sedang stress.
tersebut.
sedih. Tetapi AD merasa ketika sedih, dia akan dihibur oleh BTS
(OBS1.WW2).
“Eee kalau aku sih biarin aja diemin aja kak soalnya
apa ya mereka ngomong gitu karena belum tau BTS itu
gimana” (WW1.P11.B75)
c) Borderline-pathological Tendency
tersebut.
konser (OBS1.CJK1).
a) Entertainment-social
dan orang lain karena pencapaian BTS dari awal debut hingga
“Kalau awal suka k-pop itu dari akhir tahun 2018 kak”
(WW2.P2.B5)
48
rehat.
“Pernah kak, yang aku inget itu pas BTS mutusin untuk
rehat gitu kak. Kayak yang kakak tau BTS tuh buat
ARMY bener-bener sebagai obat gitu kak, jadi pastinya
Arum maupun ARMY yang lain termasuk aku juga sedih
banget pas tau kabar itu kak” (SO2.P6.B40)
QA, BTS bisa tetap kuat walaupun banyak orang yang tidak
c) Borderline-pathological Tendency
pendidikannya.
tersebut.
53
“Ya mau banget kak, tapi ijin orang tua nya yang susah
dan uang juga sedikit susah karena udah banyak
dihabisin buat bayar pendidikan. Tapi pastinya pengen
banget kak” (WW2.P16.B116)
“Pernah sekali kak bareng-bareng juga sama ARMY
yang lain” (WW2.P16.B122)
a) Entertainment-social
merchandise K-Pop.
Pop.
penghargaan musik.
57
setelah BTS.
mereka.
c) Borderline-pathological Tendency
memiliki hobi dan kesukaan yang sama yaitu seni dan musik.
BTS.
melihat konser idola. Hal ini juga terjadi pada informan NT yang
BTS (OBS3WW6).
60
“Iya kak pasti nonton dan semoga calo dan scamer cepet
tobat aja dan Indonesia bisa ngehandle nya. Takut rusuh
lagi kak” (WW3.P16.B191)
“Ngga kak ngeri dan takut ricuh juga kan nanti BTS juga
takutnya ngga nyaman kalau sampe di kejar-kejar gitu”
(WW3.P17.B210)
a. Entertainment-social
“Iya bener kak kayaknya itu kalo ga salah inget pas aku
masih SMP dan dia masih SD” (SO4.P1.B7)
Korea.
(OBS4WW2).
membuat AA sedih.
ini.
terbayarkan.
“Ah itu pernah lawan EXO kak, fans mereka kan banyak
ya kak jadi kita ARMY berusaha banget buat vote juga
dan akhirnya menang” (WW4.P11.B85)
“Seneng banget kak kayak akirnya jerih payah nya udah
terbayarkan gitu hehe” (WW4P12B90)
umum (OBS4.WW4).
c. Borderline-pathological Tendency
AA hingga sekarang.
66
“Ada kak, dan paling sering itu Suga sih. Suga kan pernah
bilang kalo waktu luang dia dia bikin tidur. Soalnya dari
padetnya jadwalnya dia sampai kurang tidur nah itu aku
terapin di diri aku sendiri kak” (WW4P21B161)
diadakan di Indonesia.
(OBS4.WW5).
a) Entertainment-Social
Seventeen di Jakarta namun tidak diberi izin oleh orang tuanya. Ketika
ada untuk AD. AD pernah berkomentar pada postingan Suga BTS untuk
c) Borderline-pathological Tendency
juga memiliki keinginan untuk melihat konser BTS apabila tahun depan
mendapatkan izin dari orang tua AD. AD pernah membeli parfum yang
WW1.P21.B184-187; SO1.P6.B43-46).
69
a) Entertainment-social
memenangkan penghargaan.
c) Borderline-pathological Tendency
SO2.P5.B29).
a) Entertainment-social
menjadi owner online shop yang menjual merchandise dan tiket konser
terjadi pada saat melakukan voting untuk BTS. Akibatnya, BTS tidak
penghargaan.
72
yang selalu ada untuk NT bahkan sampai sekarang. Ketika ada masalah,
c) Borderline-pathological Tendency
memiliki hobi yang sama karena menyukai seni dan musik. NT memiliki
rencana melihat konser BTS dan memilih untuk tidak menunggu BTS
a) Entertainment-social
dan visual mereka. Selain BTS, AA juga menyukai boygroup NCT dan
kasih.
orang yang selalu ada untuk AA. Melihat BTS membuat AA merasa
c) Bordeline-pathological Tendency
C. Pembahasan
1. Entertainment-Social
yang memiliki lirik yang bagus dan visual idol yang tampan. AD melihat
semua sosial media BTS dan sering melakukan update di twitter. Hal ini
BTS, NT sering update BTS di twitter dan whatsapp. Hal tersebut juga
tentang BTS di twitter dan whatsapp, selain itu NT juga sering mengedit
Hal tersebut juga dikatakan oleh significant other keempat (EI) bahwa
dengan cover dance K-Pop dan memiliki. Significant other keempat (EI)
77
informan lainnya.
idola karena karya, kemampuan bakat yang dimiliki idola dan dapat
AD, NT, dan AA karena ketiga informan tersebut mulai menyukai dan
tertarik dengan BTS karena musik dan visualnya. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Lin dan Lin (2007) yang
dari idola yang menjadi daya tarik penggemar terhadap idola. Sedangkan
ditemukan bahwa ketiga informan, yakni AD, QA, dan NT membeli dan
Penggemar yang memiliki rasa empati yang tinggi akan merasakan apa
motivasi. AD juga menjadikan idola sebagai orang yang selalu ada untuk
karena QA merasa masih ada beberapa orang yang tidak menyukai BTS.
sebagai orang yang selalu ada untuk dirinya. QA sering melihat youtube
hal ini terjadi pada saat NT melakukan voting untuk BTS. Significant
sebagai orang yang selalu ada untuk NT bahkan sampai sekarang. Ketika
sekitar.
selalu ada untuk AA. Melihat BTS membuat AA merasa senang dan
ketiga (NT) merasa senang dan bangga ketika BTS tampil di TV. Namun
mereka tidak terlalu senang dan merasa khawatir ketika BTS tampil di
negatif dari masyarakat. Keempat informan juga merasa sedih dan kesal
ketika BTS mendapatkan komentar negatif dan rasis oleh orang lain.
ini sejalan dengan penelitian dari Cahyani dan Purnamasari (2019) yang
terhadap kebutuhan cinta dan keberadaan orang lain, hal ini tidak
terdekat dan selalu ada untuk mereka. Informan pertama (AD) pernah
yang selalu ada untuknya. NT pernah memiliki rasa tidak percaya untuk
3. Borderline-pathological Tendency
Namjoon BTS. Hal ini dirasakan oleh significant other (CA) bahwa QA
konser BTS tetapi tidak diberikan izin oleh orang tuanya untuk melihat.
di tempat umum.
84
BTS, yakni ketika memiliki waktu luang akan dibuat istirahat. Ketika
2039. AA memiliki kaos yang sama dengan Suga BTS. Alasan membeli
identitas.
BTS. Namun pada informan kedua (QA) dan informan keempat (AA)
PENUTUP
A. Kesimpulan
tendency.
idola sebagai tempat bercerita dan sebagai orang yang selalu ada untuk
mereka.
86
87
dan NT tidak mendapatkan izin untuk melihat konser karena mereka masih
B. Saran
seperti melihat variety show dan music video, mengoleksi dan membeli
belajar.
berlebihan.
3. Peneliti selanjutnya
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arundati, N., Vania, A. A., & Arisanti, M. (2019). Perilaku Celebrity Worship Pada
Anggota Fandom EXO Dalam Komunitas EXO-L Bandung. Jurnal
Komunikasi, 13(1), 53–72. https://doi.org/10.21107/ilkom.v13i1.5217
Ayu, N. W. (2020). Gambaran Celebrity Worship Pada Penggemar K-Pop.
Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi, 1(3), 203–210.
Benu, J. M. Y., Takalapeta, T., & Nabit, Y. (2019). Perilaku Celebrity Worship
pada Remaja Perempuan. Journal of Health and Behavioral Science, 1(1), 13–
25. https://doi.org/10.35508/jhbs.v1i1.2078
Brooks, S. K. (2018). FANatics: Systematic literature review of factors associated
with celebrity worship, and suggested directions for future research. Current
Psychology, 40(2), 864–886. https://doi.org/10.1007/s12144-018-9978-4
Cahyani, D., & Purnamasari, Y. (2019). Celebrity Worship on Early Adult K-Pop
Fangirling. Proceedings of the 4th ASEAN Conference on Psychology,
Counselling, and Humanities (ACPCH 2018), 304, 167–170.
https://doi.org/10.2991/acpch-18.2019.41
Creswell, J. W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Pustaka Belajar.
Creswell, J. W. (2016). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif,
dan campuran (IV). Pustaka Belajar.
Darfiyanti, D., & Putra, M. G. B. A. (2018). Pemujaan terhadap Idola Pop sebagai
dasar Intimate Relationship pada Dewasa Awal:sebuah studi kasus. Jurnal
Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 1(02), 53–60.
file:///C:/Users/User/Downloads/dita & bagus.pdf
Emmanuella, D. C. (2020). Pengaruh Celebrity Worship Terhadap Attitude Toward
Brand dan Purchase Intention: Studi Endorsement Boy Group BTS Tokopedia
Dikalangan Mahasiswi Universitas Kristen Petra Surabaya. Jurnal Strategi
Pemasaran, 7(2).
Gumelar, S. A., Almaida, R., & Laksmiwati, A. A. (2021). Dinamika Psikologis
Fangirl K-Pop. Cognicia, 9(1), 17–24.
Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan. Erlangga.
KOCIS. (2011). K-POP a new force in pop music. Korean Culture and Information
Service Ministry of Culture, Sports and Tourism.
Laksono, A. P., & Noer, A. H. (2021). Idolaku, Sumber Intimacy-ku: Dinamika
Celebrity Worship. Jurnal Psikologi, 17(2), 139–156.
88
89
https://doi.org/10.37303/psikovidya.v22i2.111
Mihardja, J., & Paramita, S. (2019). Makna Idola Dalam Pandangan Penggemar
(Studi Komparasi Interaksi Parasosial Fanboy dan Fangirl ARMY Terhadap
BTS). Koneksi, 2(2), 393–400. https://doi.org/10.24912/kn.v2i2.3915
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif (Revisi). PT. Remaja
Rosdakarya.
Nurhaliza, F., Inaya, M. A., & Sutardi. (2021). “Halu” dan Impian Future
Boyfriend: Studi Perilaku Siswi Penggemar Idol K-Pop Pria di SMA Negeri 5
Semarang. Indonesian Fun Science Journal, 3(1), 104–122.
Patton, M. . (1990). Qualitative evaluation and research methods. In Sage
Publications. Sage Publications.
Pertiwi, S. A. (2013). Konformitas Dan Fanatisme Pada Remaja Korean Wave.
Psikoborneo, 1(2), 89–40. http://e-
journals.unmul.ac.id/index.php/psikoneo/article/view/3286
Poerwandari, E. K. (2013). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia
(3rd ed.). Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan
Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Putri, K. A., Amirudin, & Purnomo, M. (2019). Korean Wave dalam Fanatisme dan
Konstruksi Gaya Hidup Generasi Z. NUSA, 14 (1), 125–135.
Raviv, A., & Horin, B. (1995). Adolescent idolazition of pop singer: Cause,
Expression and Reliance. Journal of Youth and Adolescence.
Safithri, N. A., Sahrani, R., & Basaria, D. (2020). Quality of Life of Adolescent
(Korean Pop fans). Proceedings of the Tarumanagara International
Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH
2019), 439, 771–777. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200515.124
Santrock, J. W. (2007). Adolescence [Remaja] Jilid 2 (Widyasinta (ed.)). Erlangga.
Sarajwati, M. K. (2020). Fenomena Korean Wave di Indonesia. Egsaugm.
Sari, V. F., Isworo, A., Suyanta, & Erawati, E. (2019). Hubungan Celebrity
Worship dengan Identitas Diri Remaja Penggemar K-Pop. Jurnal
Keperawatan Mersi, 8(1), 28–31.
Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja. PT. Raja Grafindo Persada.
Sheridan, L., North, A., Maltby, J., & Gillett, R. (2007). Celebrity worship,
addiction and criminality. Psychology, Crime and Law, 13(6), 559–571.
https://doi.org/10.1080/10683160601160653
Shimp, T. A. (2003). Periklanan promosi aspek tambahan komunikasi pemasaran,
edisi kelima jilid 1. Erlangga.
Storey, J., & Rahmawati, L. (2007). Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop:
91
Pengantar Komprehensif Teori dan Metode / Karya John Storey (A. Adlin
(ed.)). Jalasutra.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Alfabeta.
Suliyanto. (2011). Etika dan Perbedaan Intensitas Penggunaan Facebook
berdasarkan Tipe Kepribadian, Religiusitas dan Gender: Sebuah Kajian
Konseptual. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 9(1).
https://doi.org/10.31941/jebi.v9i01.170
Sunarmi. (2015). Pengaruh Celebrity Worship Terhadap Identitas Diri Remaja Usia
Sma Di Kota Yogyakarta. E-Journal Bimbingan Dan Konseling, 5 (1), 1–8.
Widjaja, A. K., & Ali, M. M. (2015). Gambaran Celebrity Worship pada Dewasa
Awal di Jakarta. Humaniora, 6(1), 21–28.
https://doi.org/10.21512/humaniora.v6i1.3294
Wolipop. (2020). Kematian Melisa Hingga Jadi Penguntit, 8 Hal Ekstrem Para Fans
KPop . DetikID.
Apa Arti ARMY, Penggemar BTS? Ketahui Sejarah Fandom Terbesar K-Pop -
KapanLagi.com.https://www.kapanlagi.com/korea/apa-arti-army-
penggemar-bts-ketahui-sejarah-fandom-terbesar-k-pop-2ac3cd.html
diakses pada 22-02-2022
https://www.btsarmycensus.com/ diakses pada 22-02-2022
https://www.blibli.com/jual/bts-album?sort=3 diakses pada 25-04-2022
Benarkah Fans KPop Terbesar ada di Indonesia?
https://www.kompas.com/global/read/2021/06/26/193507970/benarkah-
fans-kpop-terbesar-ada-di-indonesia?page=all diakses pada 14-05-2022
Indonesia Jadi Negara dengan K-Poper Terbesar di Twitter
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220126202028-227-
751687/indonesia-jadi-negara-dengan-k-poper-terbesar-di-twitter diakses
pada 02-08-2022