Proposal Syafira Revisi Fix
Proposal Syafira Revisi Fix
Oleh:
Assyifa Atus Syafira Maulidina Mahdy
192030121
Oleh:
Assyifa Atus Syafira Maulidina Mahdy
192030121
i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN
Oleh:
Assyifa Atus Syafira Maulidina Mahdi
192030121
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... II
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. V
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... VI
BAB I................................................................................................................................. 7
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 7
BAB II.............................................................................................................................. 17
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................... 17
2.2.1. DIPLOMASI..................................................................................................... 29
2.2.3. K-POP..................................................................................................................34
2.3. ASUMSI................................................................................................................ 36
iii
2.4. KERANGKA ANALISIS......................................................................................38
BAB III............................................................................................................................ 40
METODE PENELITIAN...................................................................................................... 40
REFERENSI.................................................................................................................... 44
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia saat ini mengalami perubahan yang kuat dalam integrasi karena era gl
at bagi masyarakat global untuk berkomunikasi dan mempengaruhi satu sama lain
Ini membantu aktivitas diplomatik negara dalam era digital. Diplomasi adalah up
aya untuk mempererat hubungan antar negara dan membangun citra positif negara
pada tataran internasional. Dalam era globalisasi dan media baru, diplomatik men
galami perkembangan dengan munculnya media sosial sebagai alat interaksi dan p
Dengan dunia yang terintegrasi, terjadi perubahan besar dalam cara negara
nt, diplomasi publik menargetkan komunikasi ke masyarakat umum dan publik asi
ng. Diplomasi publik memiliki dinamika yang melibatkan relasi dengan masyarak
at global dan pemanfaatan teknologi dan media sosial (Gloria 2017) . Diplomasi
memiliki peran penting dalam membangun pengaruh dan mengelola hubungan int
ernasional.
ya, sosial, dan politik. Dimensi budaya merupakan salah satu yang paling menonj
ol. Interkonektivitas dunia menguatkan fungsi budaya sebagai instrumen soft pow
er. Diplomasi publik untuk tujuan nation branding bersinambung dengan promosi
produk budaya negara. Interaksi cross-culture yang diwadahi oleh media sosial da
pat memudahkan penyebaran identitas budaya negara secara luas dan efektif (Ma’
mun 2014) .
enjadi serupa, seperti menonton acara hiburan yang sama, mendengarkan musik y
ang sama, dan mengonsumsi produk yang sama (Andrianti 2015). Ini didorong ole
ri orang dengan latar belakang berbeda saat berinteraksi agar bisa membangun hu
bungan yang timbal balik. Inilah yang membentuk budaya global, atau standar ga
ya hidup di tengah budaya lokal yang mengandung ide dan nilai dari budaya luar
yang lebih kuat, yang diwujudkan sebagai budaya populer. Budaya populer kemu
dian dapat digunakan sebagai produk soft power oleh sebuah negara dalam diplo
Salah satu contoh negara yang telah melakukan transisi dengan menggunaka
n teknologi dalam diplomasi publik adalah Korea Selatan. Sejak tahun 1999, Kore
a Selatan dikenal dan memperkenalkan diri ke dunia melalui Hallyu, yang kerap d
Fenomena sosial yang terjadi saat ini cukup menjadi sorotan dunia internasi
oal yaitu fenomena budaya popular yang berhasil diciptakan korea selatan. Gelo
mbang hallyu atau Korean wave merupakan istilah budaya popular korea yang me
Prioritas utama kebijakan luar negeri Korea Selatan saat ini adalah penyebar
an diplomasi budaya. Ini terlihat dari dokumen seperti "Master Plan of Public Dipl
omacy 2017-2021 (Public Diplomacy Act)", Five Year Plans of the Moon Jae In
8
Administration, dan Diplomatic White Paper 2018, di mana diplomasi publik dan
hallyu (budaya populer Korea Selatan) menjadi bagian penting dari strategi diplo
masi. Hallyu sendiri merujuk pada penyebaran budaya populer Korea Selatan sepe
rti fashion, make up, makanan, drama, dan musik (k-pop) (Hallyu White Paper 20
18).
Korea Selatan berencana untuk memperluas penyebaran hallyu secara global, term
asuk ke Amerika Serikat, di mana k-pop semakin populer melalui grup idola BTS
menghadapi tantangan yang beragam. Hubungan antara Korea Selatan dan Ameri
ka Serikat, yang didominasi oleh aspek keamanan, telah mengalami pasang surut s
ejak terpilihnya Presiden Donald Trump pada tahun 2017. Kenaikan biaya militer
yang disediakan oleh Amerika Serikat serta rencananya untuk menarik diri dari K
kedua negara. Menurut hasil survei Korean Foundation For International Culture
Exchange (KOFICE) pada tahun 2017, masyarakat Amerika Serikat masih memili
ki persepsi negatif terhadap Korea Selatan dan Hallyu, sehingga berdampak pada
bahwa persepsi negatif masyarakat Amerika Serikat terhadap Korea Selatan dan i
ndustri hiburan Hallyu masih cukup tinggi, yakni sebesar 35,6%. Hal ini mungkin
disebabkan oleh fakta bahwa masyarakat Amerika Serikat hanya melihat Korea Se
latan dari sudut pandang negatif, seperti akibat dari perang dan tensi diplomatik de
9
Anggaran untuk perluasan Hallyu mengalami penurunan. Menurut laporan Kemen
terian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan tahun 2018, anggaran kem
enterian senilai US$4,66 triliun difokuskan pada bidang seni dan budaya, US$7,5
4 miliar untuk seniman, dan US$12,41 miliar untuk promosi konten Hallyu dan ek
sebisi virtual. Jumlah ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan anggaran Ha
ikat tetap menunjukkan keberhasilan. Survei KOFICE dalam laporan Global Hally
u Trend 2020 menunjukkan bahwa persepsi publik Amerika Serikat terhadap Kore
Survei lain yang dilakukan oleh Chicago Council pada tahun 2020 menunjukkan b
ahwa Korea Selatan menjadi negara yang paling disukai oleh masyarakat Amerika
k diragukan lagi. Bukti dari popularitas grup idola BTS yang berhasil menduduki
puncak Billboard Hot 100 Chart dan kolaborasi antara Black Pink dan Selena Go
10
mez yang mencatatkan rekor sebagai artis wanita dengan tayangan video terbanya
Dikutip dari CNN, Film "Parasite" juga menjadi bukti bahwa Hallyu mampu
menarik perhatian publik dengan meraih Piala Oscar pada tahun 2020. Selain itu,
udaya Korea memiliki pengaruh yang kuat dan menjadi instrumen diplomasi yang
efektif.
Menurut Jenna Gibson, keberhasilan hallyu di dunia tidak lagi perlu diperta
nyakan. Melalui produk budaya populernya, hallyu berhasil menembus pasar Ame
rika Serikat dan memperoleh popularitas yang besar di sana (Gibson 2020).
Dapat dikatakan bahwa hallyu telah berhasil mengubah persepsi publik Amerika S
erikat terhadap budaya Korea dan membuktikan bahwa budaya Korea merupakan
salah satu budaya yang sangat disegani dan diminati di dunia. Hallyu membuktika
n bahwa budaya Korea memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menarik perhati
an masyarakat global.
Korea Selatan membangun citra negara melalui Korean Wave, yaitu dukungan pe
tri musik. Beberapa idol K-Pop, seperti BTS, membantu memperkenalkan identita
s ekonomi dan budaya negara dan membantu mencapai tujuan nasional seperti ker
ja sama dengan Amerika Serikat. Pencitraan negara ini sangat penting bagi pemba
musik populer Korea (K-pop). Muncul sebagai bentuk baru dari soft power
pemerinah yakni dengan menyertakan sektor swasta yang bergerak di bidang indu
11
stri hiburan dan media sebagai aktor penunjang utama. Inilah yang menyebabkan
eksposur terhadap budaya Korea terbilang multi-lapis dan multi-arah. Efek dari pe
nyebarannya dinilai sangat luas dan eksklusif yang mana tidak hanya sebatas eksp
Asia yang mulai bergeser. Dan dalam kurun waktu yang singkat, dengan bantuan
media, merujuk pada skenario Hallyu 3.0 yang bukan lagi sekedar penyebaran mu
sik pop Korea, film, dan drama, tetapi kekuatan Korea dalam penyebaran aspek id
e dan bahasa, atau dalam kata lain, penyebaran pandangan terhadap gaya hidup ba
ru yang masif.
K-Pop atau Korean Pop merupakan musik populer yang berasal dari Korea
Selatan dan telah menjadi fenomena global. Dalam beberapa tahun terakhir, K-Po
Pada tahun 2012, girl group asal Korea Selatan, Girls' Generation, membua
t debut mereka di Amerika dengan menampilkan lagu "The Boys" pada acara
televisi "David Letterman Show". Sejak saat itu, popularitas K-Pop terus meni
ngkat dan banyak grup dan solois K-Pop lainnya mulai memasuki pasar musik
Gambar 1.1. Girls’ Generation Performs on “Late Show with David Let
terman”
12
Sumber: Shosfied.com
Pada tahun 2018, boy group BTS menjadi grup K-Pop pertama yang berhasi
l memasuki chart Billboard Hot 100 dengan lagu "Fake Love". Kemudian, mereka
menjadi grup K-Pop pertama yang berhasil memenangkan award di acara musik b
esar seperti American Music Awards dan Billboard Music Awards. Kemenangan i
ni menunjukkan bahwa K-Pop mulai diterima dan diakui secara luas oleh masyara
Selain itu, banyak acara musik dan festival yang mulai menampilkan artis
13
K-Pop, termasuk KCON, acara festival musik dan budaya Korea terbesar di dunia
yang berlangsung di Amerika. KCON telah menjadi platform bagi banyak grup K-
Pop untuk memperkenalkan diri kepada penggemar baru dan memperkuat popular
penulis mengangkat fenomena ini menjadi sebuah penelitian yang berjudul “Diplo
Mengacu pada latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah dipaparka
gaimana Diplomasi Publik yang dilakukan oleh Korea Selatan di Amerika Serika
t?."
s perlu membatasi masalah agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus pada
merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam mendekatkan pada pokok
permasalahan yang akan dibahas. Penelitian ini akan berfokus pada aktivitas
diplomasi publik Korea Selatan melalui K-pop di Amerika Serikat pada masa
Topik ini dipilih karena K-pop belakangan ini semakin populer di kalangan
publik AS, terutama setelah penggunaan media sosial yang mudah diakses.
Penelitian ini akan berlangsung dari dimulainya jabatan Presiden Moon hingga
pencapaian salah satu boyband Kpop meraih penghargaan Van Fleet, yaitu BTS
14
Penelitian ini akan berfokus pada K-pop, yang didukung oleh media sosial
seperti YouTube, Twitter, Netflix, dan layanan lokal lainnya. Pemerintah dan
industri konten kreatif Korea mendukung figure Kpop sebagai diplomat budaya
dalam promosi dan pemasaran produk Hallyu. Penelitian ini membuktikan bahwa
Kpop memiliki dampak positif bagi hubungan antara Korea Selatan dan Amerika
Serikat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pentingnya K-pop sebagai alat
diplomasi publik Korea Selatan yang memanfaatkan media dan jejaring sosial
dalam mencapai publik di Amerika Serikat. Penelitian ini fokus pada bagaimana
ke era media sosial yang lebih matang, serta munculnya era streaming, untuk
AS.
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah sebagai acuan bagi para p
ublik oleh aktor non-pemerintah dan peran media dalam hubungan inter
2. Manfaat praktis
15
Sebagai prasyarat kelulusan mata kuliah skripsi dalam program Strata-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab kajian pustaka memuat hasil penelitian terdahulu dan konsep-kons
16
Beberapa sumber yang akan dijelaskan oleh peneliti menjelaskan tentang ke
majuan Korea Selatan melalui K-pop sebagai alat diplomasi. Namun, terdapat per
bedaan dalam hal judul dan topik yang akan dibahas oleh peneliti dalam penelitian
ini dibandingkan dengan beberapa literatur sebelumnya. Tabel yang memuat tinja
uan pustaka pada penelitian ini dapat dilihat pada table 2.1
17
ah satu alat untuk m
empromosikan citra
positif Korea Selata
n di dunia internasio
nal, namun penelitia
n ini akan fokus me
mbahas upaya yang
dilakukan Kpop dal
am membantu diplo
masi publik Korea S
elatan Di Amerika.
3. "Soft power Roald Mal Jurnal dan penelitian Jurnal ini memfokus
and Korean iangkay ,2 ini sama-sama memb kan penelitian tenta
popular cult 019. ahas konsep soft pow ng pengaruh kekuat
ure: BTS an er dan kekuatan buda an lembut Korea Sel
d beyond" ya populer Korea Sel atan, terutama melal
atan, khususnya K-Po ui popularitas grup
p, dalam mempromos K-pop BTS, sedang
ikan citra internasion kan penelitian ini tid
al Korea Selatan mel ak akan memfokusk
alui diplomasi publik. an kepada satu aktor
Kpop.
4. "Hallyu dipl Dal Yong Persamaan jurnal yan Penelitian ini memb
omacy: Kor Jin, 2012. g ditulis oleh Dal Yo ahas peran budaya p
ea's soft po ng Jin dengan penelit opuler Korea secara
wer and nati ian ini adalah memba umum dalam memp
onal brandi has pentingnya mem romosikan soft pow
ng" perhatikan aspek bud er dan branding nasi
aya dan komunikasi d onal Korea Selatan,s
alam diplomasi publi edangkan penelitian
k. ini hanya akan mem
bahas satu instrume
18
nt dari hallyu.
5. “K-Pop As Penelitian menjelaska membahas peran K-
A Tool Of A.Novita n bagaimana K-Pop t pop sebagai alat dipl
Republic Of Annisa As elah menjadi alat yan omasi publik Korea
Korea’s Pub lam 2020 g efektif dalam diplo Selatan dalam meni
lic Diploma masi publik Republik ngkatkan hubungan
cy” Korea. Melalui popul dengan Indonesia, s
aritas dan pengaruh edangkan penelitian
K-Pop di seluruh dun ini akan membahas
ia, Republik Korea d upaya yang dilakuka
apat mempromosikan n Kpop dalam mem
budaya dan nilai-nilai bantu diplomasi pub
mereka kepada masy lik korea selatan di a
arakat global. Terdap merika serikat.
at persamaan pembah
asan dan juga teori ya
ng digunakan oleh pe
nelitian sebelumnya
dan penelitian ini.
dengan topik penelitiannya sebagai sumber studi, masukan, dan juga sebagai peng
ukur terhadap hasil penelitian yang akan dibahas. Beberapa penelitian sebelumnya
h Korean soft power" artikel jurnal yang ditulis oleh Eun A Jo dan diterbitkan di j
urnal "Place Branding and Public Diplomacy" pada tahun 2019. Artikel ini mengk
aji peran K-pop sebagai alat untuk soft power Korea Selatan dan potensi diplomas
19
i K-pop untuk meningkatkan citra internasional Korea Selatan dan mempromosika
n nilai-nilai budayanya.
Jurnal ini membahas bagaimana K-pop menjadi sangat populer di seluruh dunia, d
citra positif negara tersebut di mata masyarakat internasional. Artikel ini juga me
p sebagai instrumen diplomasi dengan berbagai cara, seperti melalui program bud
aya internasional, tur konser, dan dukungan dari agensi musik dan hiburan Korea
Selatan.
Dalam jurnal ini, Eun A Jo mengusulkan sebuah kerangka kerja komunikasi strate
gis untuk memperkuat diplomasi K-pop dan kekuatan lembut Korea Selatan secar
a keseluruhan (Jo 2019). Kerangka kerja tersebut mencakup empat langkah yaitu:
strategi komunikasi, serta evaluasi dan pengembangan program. Artikel ini menun
jukkan bahwa dengan menggunakan kerangka kerja ini, Korea Selatan dapat lebih
an lembutnya.
Penulis berargumen bahwa K-pop adalah sarana komunikasi yang efektif untuk so
ft power Korea Selatan karena popularitasnya yang global dan daya tariknya terha
dap khalayak muda (Jo 2019). Artikel ini mengusulkan kerangka komunikasi strat
egis untuk diplomasi K-pop, yang mencakup penggunaan media sosial, keterlibata
Artikel ini juga membahas tantangan dan keterbatasan diplomasi K-pop, seperti p
otensi untuk apropriasi budaya dan kebutuhan akan representasi budaya Korea Sel
20
atan yang lebih beragam selain K-pop. Penulis menyimpulkan dengan menekanka
pop sebagai alat untuk diplomasi dan soft power, sambil juga menekankan penting
nya sensitivitas budaya dan keberagaman dalam promosi budaya Korea Selatan se
cara global.
Artikel kedua yang ditulis oleh Yun Young Cho berjudul "Public Diplomac
y and South Korea's Strategies" membahas tentang konsep diplomasi publik dan st
rategi yang diterapkan oleh Korea Selatan dalam mencapai tujuan diplomasi publi
knya. Artikel ini diterbitkan di jurnal Asian Perspective pada tahun 2011.
Penulis menjelaskan bahwa diplomasi publik merupakan suatu usaha untuk memp
cara damai (Cho 2011). Cho membandingkan diplomasi publik dengan diplomasi
tradisional dan menguraikan tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Korea Sel
Selain itu, penulis membahas berbagai strategi yang diterapkan oleh Korea Selata
n dalam diplomasi publik, seperti penggunaan media baru, kemitraan dengan lemb
nologi Korea. Cho juga membahas pentingnya integrasi antara diplomasi publik d
Meskipun Korea Selatan telah mencapai kemajuan dalam praktik diplomasi publik,
21
Cho mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti persepsi ne
gatif yang terkait dengan beberapa aspek dari budaya dan sejarah Korea Selatan, s
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca
yang tertarik dengan diplomasi publik, khususnya dalam konteks Korea Selatan d
an Asia Timur.
Ketiga, Jurnal "Soft power and Korean popular culture: BTS and beyond" y
ang ditulis oleh Roald Maliangkay pada tahun 2019 membahas tentang dampak b
udaya Korea Selatan dalam pembentukan kekuatan lembut atau soft power. Artike
l ini secara khusus membahas fenomena K-pop dan grup musik populer BTS, sert
ower melalui budaya populer mereka, seperti K-pop, drama televisi, dan makanan.
K-pop, dengan genre dan penampilan yang unik, telah menjadi salah satu represen
tasi yang paling populer dari budaya Korea Selatan (Maliangkay 2019). Sedangka
n BTS, sebagai salah satu grup K-pop terkenal, telah menjadi salah satu ikon terbe
Artikel ini juga membahas dampak K-pop dan BTS dalam mendorong turisme ke
Korea Selatan dan meningkatkan nilai ekspor budaya mereka. Namun, Maliangka
y juga mengakui bahwa meskipun kekuatan lembut Korea Selatan telah berhasil,
ara.
22
Secara keseluruhan, jurnal "Soft power and Korean popular culture: BTS and bey
K-pop dan BTS, telah memengaruhi citra internasional Korea Selatan dan menjadi
Keempat, Jurnal "Hallyu diplomacy: Korea's soft power and national brandi
ng" oleh Dal Yong Jin, yang diterbitkan pada tahun 2012 di International Journal
Jin membahas bagaimana Hallyu berhasil mempromosikan citra positif Korea Sel
atan di seluruh dunia melalui musik, drama televisi, dan film, serta bagaimana hal
itu dapat menjadi bagian dari diplomasi publik Korea Selatan. Dia juga membahas
pengaruh Hallyu sebagai alat diplomasi publik dan meningkatkan citra nasional m
Jin juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh Hallyu dalam m
empromosikan citra positif Korea Selatan, termasuk masalah hak cipta dan kualita
in 2012).
erhasil membangun kekuatan lembut Korea Selatan dan mempromosikan citra pos
itif nasional mereka, serta tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan penga
23
Selanjutnya, jurnal yang ditulis oleh A.Novita Annisa Aslam yang berjudul
bagaimana K-Pop telah menjadi alat yang efektif dalam diplomasi publik Republi
k Korea. Melalui popularitas dan pengaruh K-Pop di seluruh dunia, Republik Kor
K-Pop juga membantu membangun hubungan diplomatik dengan negara lain dan
memperkuat citra positif Republik Korea di mata dunia (Aslam 2020). Artikel ini
membahas bagaimana K-Pop telah berkembang menjadi industri besar yang memi
liki pengaruh besar pada diplomasi publik Republik Korea dan bagaimana hal itu
dapat terus digunakan untuk tujuan tersebut di masa depan. Penelitian ini memapa
rkan bahwa K-Pop telah menjadi sangat populer di Amerika. Acara musik Korea t
KCON adalah festival musik K-Pop tahunan yang diselenggarakan di Jepang dan
Amerika Serikat oleh Powerhouse Live, Mnet Media, CJ E&M, dan Koreaboo. Tu
ngan menyaksikan penampilan langsung dari idola K-Pop. KCON pertama kali di
rsebut menarik lebih dari 10.000 penonton pada saat itu. Karena KCON terus disel
enggarakan, jumlah penonton meningkat secara bertahap dan KCON terbaru yang
diselenggarakan di New York dan Los Angeles berhasil menarik lebih dari 75.000
24
Gambar 2.1. Konser KCON 2012 di Irvine California.
Sumber: soompi
sikan statistik konser K-Pop di seluruh dunia dalam grafik. Grafik itu menunjukka
n bahwa sebelum 2010, konser grup K-Pop hanya diselenggarakan di Asia Timur
dan Asia Tenggara. Karena popularitas K-Pop semakin besar secara global, sejak
a di sektor pariwisata. Seperti yang dinyatakan dalam Hallyu White Paper Diplom
25
asi Korea 2012, 2013, dan 2014, hallyu, termasuk K-Pop, adalah bagian penting d
ari diplomasi publik Korea (Hallyu White Paper 2018). Korean Wave telah berke
mbang dengan popularitas film Korea dan penyebaran musik K-Pop secara global.
Dengan ekspansi budaya pop Korea, merek nasional Korea meningkat, menimbul
kan pentingnya promosi Korean Wave sebagai bagian penting dari kebijakan dipl
omasi publik.
ukti positif diterima di banyak negara di seluruh dunia. Popularitas K-pop telah m
t video musik untuk mempromosikan Korea atau menjadi duta besar bagian atau s
ektor tertentu dari Korea. K-pop juga telah membantu ekonomi Republik Korea d
engan mempromosikan sektor pariwisata dan ekspor Korea. Popularitas dan kontri
busi K-pop terhadap Republik Korea telah membuatnya menjadi salah satu alat ter
Pop telah menjadi alat yang efektif dalam diplomasi publik Republik Korea.
Melalui popularitas dan pengaruh K-Pop di seluruh dunia, Republik Korea dapat
Terdapat persamaan pembahasan dan juga teori yang digunakan oleh penelitian
sebelumnya dan penelitian ini. Perbedaan kajian terletak pada objek penelitian,
sebagai salah satu bentuk diplomasi publik Korea Selatan secara Global, Namun
Amerika.
26
semua jurnal tersebut membahas tentang hubungan antara hallyu, K-pop, atau
budaya populer Korea Selatan dengan diplomasi publik atau soft power Korea
Maliangkay (2019) lebih fokus pada analisis kasus dari BTS dan dampaknya
terhadap soft power Korea Selatan di tingkat global, dengan melihat aspek musik
dan penggemar.
Jurnal Jin (2012) lebih berfokus pada upaya pemerintah Korea Selatan
komunikasi strategis untuk K-pop sebagai alat diplomasi Korea Selatan dengan
budaya.
Jurnal Cho (2011) lebih fokus pada strategi diplomasi publik Korea Selatan,
Jurnal Aslam (2020) lebih fokus pada penggunaan K-pop sebagai alat
27
2.2. Kerangka Teoritis/Konseptual
lah yang sedang diteliti (Pautasso 2013). Kerangka teoritis menyediakan dasar unt
Kerangka teoritis juga dapat membantu peneliti untuk memahami hasil penelit
ian dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang telah ada dalam bidang yang sa
ma. Dalam penelitian kualitatif, kerangka teoritis dapat membantu peneliti dalam
2.2.1. Diplomasi
h satu instrumen utama dalam kebijakan luar negeri suatu negara untuk mengatur
28
gkan dan mengatasi konflik." (Vital 1967).
Dalam praktiknya, diplomasi dapat melibatkan berbagai aktor dan aspek, seperti:
kan berbagai elemen seperti budaya, pariwisata, pendidikan, dan kebijakan luar ne
geri.
regional.
Diplomasi Krisis: Diplomasi krisis melibatkan penanganan situasi krisis atau konf
lik internasional seperti perang, konflik etnis, atau terorisme. Diplomasi krisis mel
ibatkan negosiasi dan mediasi untuk mencapai kesepakatan damai atau penyelesai
an konflik.
ks dan memerlukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di
29
plomasi juga berkembang seiring dengan perubahan zaman dan tantangan global y
ang muncul. Oleh karena itu, diplomasi harus selalu diperbaharui dan disesuaikan
Diplomasi pada era sekarang ini menghadapi tantangan yang semakin kom
pleks dan dinamis, terutama dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang se
makin maju. Diplomasi saat ini tidak hanya melibatkan negara-negara, tetapi juga
dan kelompok masyarakat sipil. Diplomasi saat ini juga semakin memperhatikan i
su-isu global seperti perdamaian, lingkungan, dan hak asasi manusia (J. Melissen
2005). Dalam konteks hubungan internasional, diplomasi saat ini juga semakin ter
buka dan transparan, dengan semakin banyaknya pertemuan antara kepala negara
dan diplomat, serta upaya untuk mempromosikan diplomasi publik melalui media
sosial dan saluran komunikasi digital lainnya. Diplomasi saat ini juga semakin terl
ibat dalam diplomasi ekonomi dan perjanjian perdagangan regional, dengan tujua
un demikian, diplomasi saat ini juga menghadapi tantangan dalam bentuk permasa
lahan global seperti perubahan iklim, konflik bersenjata, terorisme, dan konflik an
tar negara. Diplomasi saat ini juga menghadapi tantangan dalam bentuk persepsi n
egatif terhadap negara tertentu, khususnya dalam konteks diplomasi publik dan hu
rosperitas" untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, budaya, dan politik dengan
negara-negara lain. Korea Selatan juga aktif dalam diplomasi regional dan global,
30
TO, dan OECD.
Dalam diplomasi bilateral, Korea Selatan telah memperkuat hubungan dengan neg
ara-negara Asia, Eropa, dan Amerika. Hubungan Korea Selatan dengan Jepang da
gkok dan Rusia tetap dijaga meskipun adanya perbedaan politik dan sejarah. Selai
n itu, Korea Selatan juga mempromosikan diplomasi publik melalui K-pop, drama
Korea, dan film, yang menjadi populer di seluruh dunia. Korea Selatan juga aktif
ng tegang dengan Korea Utara, perdebatan atas masalah sejarah dengan Jepang, d
media massa, budaya, dan interaksi personal. Ini berbeda dari diplomasi tradisiona
l yang lebih berfokus pada hubungan antar negara melalui kanal resmi seperti kem
yang menekankan penggunaan soft power dapat menjadi bentuk upaya sebuah neg
ara dalam melakukan promosi atau nation branding terhadap negaranya melalui pe
31
acy merupakan pendekatan mengenai bagaimana sebuah negara dengan identitas y
ang dimiliki, membangun sebuah brand atasnya yang kemudian dapat 'dipasarkan'
inti dari diplomasi publik adalah upaya pemerintah atau lembaga negara dalam me
kerja sama, dan saling pengertian antara negara dan masyarakat internasional. Me
nurut Center for Strategic and International Studies (CSIS), diplomasi publik dapa
Dalam era globalisasi, penggunaan soft power oleh negara telah mengalami
diplomasi. Menurut Szondi, diplomasi hari ini lebih menekankan pada engagemen
t dengan publik dan pemeliharaan hubungan baik dalam jangka panjang, dibandin
gkan dengan strategi yang sebelumnya kaku dengan fokus pada mengelola publik.
Melissen berpendapat bahwa diplomasi publik saat ini berbeda dari diploma
si publik tradisional, dengan lebih menekankan pada keterlibatan publik dan menj
k melalui penelitian dan klasifikasi untuk menyajikan konten budaya lokal tertent
u sehingga mereka dapat lebih mudah "menerima" ide dan nilai yang terkandung s
erta berpartisipasi saat kegiatan berlangsung (J. Melissen, "The New Public Diplo
32
bih sedikit bersifat nasional, tidak hanya dalam pelaku yang terlibat, tetapi bahkan
mainkan peran yang semakin penting dalam diplomasi publik. Penggunaan media
massa tradisional sebagai alat untuk diplomasi publik oleh pemerintah semakin tid
ak efektif karena kurangnya komunikasi dua arah. Oleh karena itu, penggunaan te
knologi dan komunikasi dianggap sebagai saluran yang lebih efektif untuk diplom
asi publik, dengan media menjadi salah satu pelaku transnasional yang paling berp
asi multi-track.
2.2.3. K-pop
orea yang berkembang pesat dan terdiri dari musik, tari, fashion, dan gaya hidup.
Kpop dianggap sebagai industri kreatif yang sangat sukses dan terintegrasi, yang
13). Selain itu, Kpop juga menawarkan pengalaman multimedia melalui produk-p
roduk seperti video musik, konser, film, drama televisi, dan media sosial, yang se
muanya membentuk ekosistem industri yang sangat kuat. Oleh karena itu, (J. H. C
hoi 2013) berpendapat bahwa Kpop merupakan sebuah produk budaya populer ya
Budaya populer atau pop culture adalah bagian dari globalisasi budaya. M
enurut Lane Crothers, pop culture mencakup "semua hal yang digunakan oleh ban
yak orang dan diproduksi untuk tujuan konsumsi dan komersial" (Crothers 2016)
33
seperti buku, musik, program televisi, film, dan makanan. Budaya populer awalny
a disebarkan melalui media massa dan saat ini, melalui internet dan media sosial,
yang memiliki makna sosial, politik, dan budaya. Produk-produk budaya populer t
idak hanya berkaitan dengan kesamaan selera masyarakat, tetapi juga membawa i
de dan nilai yang ingin dipromosikan oleh penciptanya. K-Pop, sebagai salah satu
contoh, telah menjadi alat yang efektif untuk mewakili negara dan mempengaruhi
Pop culture menyebar melalui media massa, dan saat ini juga melalui inter
net dan media sosial. Pop culture memiliki makna sosial, politik, dan kultural, buk
an hanya berkaitan dengan kesukaan masyarakat, tetapi juga terkait dengan ide da
n nilai yang ingin dipromosikan oleh para penciptanya melalui produksi massal. P
suatu hal sesuai dengan kepentingan penciptanya, seperti halnya dengan rentetan f
ilm AS yang sukses mempromosikan "american dreams" sebagai bentuk visi atau
K-Pop, atau musik populer Korea Selatan, telah menjadi alat yang efektif dalam m
ewakili negara dan mempengaruhi opini publik internasional. K-Pop memiliki pen
ggemar di seluruh dunia dan memiliki daya tarik yang kuat dalam menyampaikan
Menurut studi yang dilakukan oleh Korean Cultural Center di Los Angeles
K-Pop telah berperan besar dalam mempengaruhi opini publik internasional tenta
ng Korea Selatan. Ini membantu mengurangi stereotip negatif dan membangun cit
2.3. Asumsi
34
Diplomasi publik telah menjadi elemen kunci dalam hubungan internasional
di abad ke-21, dan seni dan budaya telah menjadi faktor penting dalam diplomasi
publik. K-pop, yang merujuk pada musik pop Korea Selatan, telah menjadi semak
in populer di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, dan dipandang sebagai
contoh yang baik dari cara seni dan budaya dapat digunakan dalam diplomasi publ
ik. Amerika Serikat, sebagai negara dengan pengaruh besar di dunia, Saat ini, ada
banyak upaya yang dilakukan oleh kedutaan besar Korea Selatan di Amerika Seri
kat dan pemerintah Korea Selatan untuk mempromosikan K-pop di Amerika Serik
at, termasuk konser dan pertunjukan di berbagai kota besar seperti New York dan
Los Angeles.
Salah satu bentuk diplomasi Kpop di Amerika Serikat adalah melalui tur konser y
ang diadakan oleh grup musik Kpop di berbagai kota di Amerika Serikat. Misalny
a, pada tahun 2019, grup musik BTS, salah satu grup Kpop terbesar di dunia, men
gadakan tur konser yang disebut "Love Yourself: Speak Yourself" di beberapa sta
BTS juga diundang untuk tampil di beberapa acara televisi besar di Amerika Serik
at, termasuk acara talk show seperti The Ellen Show dan The Late Show with Ste
adaran masyarakat Amerika Serikat tentang Kpop dan budaya Korea Selatan secar
a umum.
Melalui kehadiran dan penampilan di Amerika Serikat, grup Kpop seperti BTS da
embantu memperkuat hubungan antara kedua negara. Ini adalah contoh nyata dari
bagaimana musik dan budaya populer dapat digunakan sebagai alat diplomasi dala
35
m hubungan internasional.
artis dan produser Amerika Serikat yang mulai berkolaborasi dengan seniman K-p
op dan mengadopsi gaya musik dan mode dari budaya K-pop. Misalnya, grup hip-
hop asal Amerika Serikat, BTS, berhasil mencapai popularitas besar di seluruh du
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Journal of Diplomacy and Intern
ational Relations, Chuka Onwumechili dan Eungseo Kim menulis tentang cara K-
pop telah membantu diplomasi publik Korea Selatan di Amerika Serikat. Mereka
mengutip konser K-pop yang diadakan di Washington DC pada tahun 2019, yang
dihadiri oleh lebih dari 50.000 penggemar dan juga disiarkan langsung di televisi
nasional, sebagai contoh penting dari bagaimana seni dan budaya dapat digunakan
Dalam rangka untuk mengembangkan hubungan bilateral yang lebih erat ant
ara Amerika Serikat dan Korea Selatan, K-pop telah menjadi alat yang sangat efek
gaan budaya kedua negara. Dengan adanya dukungan pemerintah dan industri hib
uran yang besar, konsep budaya K-pop tetap menjadi salah satu contoh terbaik ba
gaimana seni dan budaya dapat digunakan dalam diplomasi publik. peneliti meng
gunakan elemen-elemen dari konsep diplomasi publik yang dikemukakan oleh Jos
eph Nye.
36
Kpop adalah sebuah fenomena budaya pop Korea yang berkembang pesat d
an terdiri dari musik, tari, fashion, dan gaya hidup (J. H. Choi 2013). Kpop diang
gap sebagai industri kreatif yang sangat sukses dan terintegrasi, yang menghasilka
n produk-produk budaya yang populer di seluruh dunia. Selain itu, Kpop juga men
ser, film, drama televisi, dan media sosial, yang semuanya membentuk ekosistem
industri yang sangat kuat. Oleh karena itu, Choi (2013) berpendapat bahwa Kpop
merupakan sebuah produk budaya populer yang sangat kompleks dan sangat terka
Kpop merupakan sebuah bentuk diplomasi publik oleh Korea Selatan yang
37
ngkatkan citra negaranya. Karena diketahui, Kpop merupakan sarana efektif yang
dapat dijadikan sebagai soft power, dimana didalamnya bisa digunakan sebagai al
mengenai diplomasi publik yang dilakukan oleh Korea Selatan tersebut, peneliti
38
BAB III
METODE PENELITIAN
if. Metode tersebut akan menggunakan teknik analisis untuk mengidentifikasi pol
a-pola yang muncul dan hubungannya sebagai pengaruh terhadap suatu fenomena.
Selain itu, metode ini akan memberikan penjelasan tentang fenomena sosial yang
ntang sebab-akibat.
metode penelitian studi kasus. Menurut John W. Creswell, adalah pendekatan siste
kontekstual tentang topik yang diteliti (J. W. Creswell 2014). Studi ini berfokus p
ada pengkajian K-pop dan peran aktor yang terlibat sebagai kasus penelitian di A
merika Serikat.
Penelitian ini akan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari internet
(metode berbasis internet) sebagai sumber kepustakaan. Metode ini dilakukan den
gan mengakses informasi secara online, seperti jurnal ilmiah, laporan, berita, dan
konten dari situs internet, seperti wawancara, pidato pemimpin, serta konten medi
a sosial atau user-generated content, seperti gambar, video, audio, dan teks yang r
39
elevan dengan topik penelitian. Pengolahan data akan mencakup dimensi aktor bai
k dari negara maupun non-negara, sesuai dengan pembatasan masalah yang telah
Siyoto dan Sodik (2015) menyarankan bahwa analisis data adalah suatu pros
es pengorganisasian data menjadi pola, unit dasar deskripsi, dan kategori untuk m
015). Teknik analisis kualitatif digunakan dalam penelitian ini, yang melibatkan ti
ga tahap: reduksi data, di mana peneliti memilih informasi penting sesuai dengan t
ema dan pola, serta membuang data yang tidak relevan; penyajian data, di mana p
eneliti menyajikan informasi yang telah disortir sehingga dapat mengarah pada su
atu kesimpulan. Melalui tahap ini, visualisasi keseluruhan atau bagian tertentu dar
peneliti menarik dan menyajikan kesimpulan dari seluruh titik data yang diperoleh
ataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dalam konsep dasar p
enelitian.
40
3.4. Sistematika Penelitian
enelitian.
BAB III METODE PENELITIAN : Bab ini berisikan beberapa sub bab yang
data-data penelitian.
41
a diplomasi publik yang telah dilancarkan
42
REFERENSI
Gloria. 2017. Diplomasi Harus Menjawab Tantangan Era Digital. 05 17. Accesse
awab-tantangan-era-digital.
Ma’mun, Asep Saefudin. 2014. Diplomasi Publik Dalam Membangun Citra Nega
i-publik-dalam-membangun-citra-negara/.
Andrianti, Nita. 2015. Peran Media Massa Nasional Dalam Politik Internasional.
asi/article/download/7769/6686.
south-korea-and-the-us-a-relationship-in-flux/.
iew.asp?f_seq=16446.
Woo, Jaeyeon. 2018. "“2019 budget for culture & sports ministry hits record hig
07200315.
Aisha. S. 2018. “BTS, BlackPink Wujud Kolaborasi K-Pop dengan Musikus Amer
blackpink-wujud-kolaborasi-k-pop-dengan-musikus-amerika.
43
n.d. “Usai Menang Oscar, Penonton Parasite di AS Naik 234 Persen” . https://w
ww.cnnindonesia.com/hiburan/20200217142251-220-475374/usai-menan
g-oscar-penonton-parasite-di-as-naik-234-persen.
CNN. n.d. "“Usai Menang Oscar, Penonton Parasite di AS Naik 234 Persen” ." htt
ps://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200217142251-220-475374/usai-
menang-oscar-penonton-parasite-di-as-naik-234-persen.
n-pop-culture-can-be-source-of-soft-power-pub-83411.
Benjamin, Jeff. 2012. “Girls’ Generation Makes Big U.S. Debut on ‘Letterman’:
Watch”. https://www.billboard.com/music/music-news/girls-generation-m
akes-big-us-debut-on-letterman-watch-508237/.
—. 2012. “Girls’ Generation Makes Big U.S. Debut on ‘Letterman’: Watch” billb
oard. . https://www.billboard.com/music/music-news/girls-generation-mak
es-big-us-debut-on-letterman-watch-508237/.
—. 2012. https://www.billboard.com/music/music-news/girls-generation-makes-b
ig-us-debut-on-letterman-watch-508237/.
Oh, I., & Park, G. 2012. "Selling Korean Pop Music in the Age of New Social Me
McCafferty, G. 2016. Forget Gangnam style: K-pop could make Changdong Seou
ul-K-pop-changdong-development/.
44
KCC. 2015. "K-Pop World Festival 2015 in New York". . http://koreanculture.org/?
document_srl=559660. .
Pautasso, M.,. 2013. "Ten simple rules for writing a literature review."
Hapsari, D. D. 2021. "Diplomasi Publik dalam Era Teknologi Komunikasi dan Inf
ormasi: Perspektif Diplomasi Multi-track. ." Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu
Melissen, Jan. 2005. "The New Public Diplomacy: Soft Power in International Re
Choi, J. H. 2013. "K-Pop: A new, participatory media culture. ." Korea Journal 3
4-59.
Crothers, Lane. 2016. Globalization and American Popular Culture. . Rowman &
Littlefield Publishers.
Stone, Rolling. n.d. "BTS Takes the States: Mapping the K-Pop Phenomenon". "B
eatures/bts-takes-the-states-mapping-the-k-pop-phenomenon-699986/.
Onwumechili, C., & Kim, E. 2019. " K-pop and Korea's soft power diplomacy in t
45
he United States. J." Journal of Diplomacy and International Relations, 21
(1) 1-16.
(4) 34-59.
Sodik., Siyoto dan. 2015. "Teknik analisis data kualitatif pada penelitian ilmu ko
munikasi dan informasi. J." Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publi
k, 19(2) 120-137.
brina Sidqi Amalul Azmi. 2022. “Peran Penting Teknologi di Era Globalisasi”.
5834/peran-penting-teknologi-di-era-globalisasi-1y1fi02hcPj.
Vital, David. 1967. The Inequality of States: A Study of Small Power in Internatio
he South China Sea Dispute." ." Asian Security, vol. 13, no. 2 94-111.
Melissen, Jan. 2005. "The New Public Diplomacy: Soft Power in International Re
algrave Macmillan.
Melissen, Jan. 2005. "The New Public Diplomacy: Soft Power in International Re
46
lations." . Palgrave Macmillan.
Lee, Dongmin. 2015. ""Korea’s Public Diplomacy and Its Soft Power." ." The Ko
Lee, Seokwoo, and Sung-hoon Park. 2015. ""The Challenges and Prospects of So
uth Korean Diplomacy." ." Journal of East Asian Affairs, vol. 29, no. 2 33-
58.
Cho, Y. Y. 2011. "Public diplomacy and South Korea's strategies. ." Asian Perspe
th Korean soft power. ." The Korean Journal of Defense Analysis, 31(4) 58
5-598.
Maliangkay, R. 2019. "Soft power and Korean popular culture: BTS and beyond.
Jin, D. Y. 2012. "Hallyu diplomacy: Korea's soft power and national branding." In
20/9/Naskah%20Publikasi.pdf.
47