Anda di halaman 1dari 99

PENUNDAAN KEBIJAKAN PEMINDAHAN IBU KOTA

NEGARA BARU PADA MASA PANDEMI COVID-19

(ANALISIS FRAMING MEDIAINDONESIA.COM)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Maulida Azizah

NIM: 1113051000004

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/2020 M
ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENUNDAAN KEBIJAKAN PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA BARU

PADA MASA PANDEMI COVID-19 (ANALISIS FRAMING

MEDIAINDONESIA.COM)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Maulida Azizah

NIM: 1113051000004

Pembimbing

Siti Nurbaya, M.Si

NIP. 197908232009122002

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/2020 M

iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul ―Penundaan Kebijakan Pemindahan Ibu Kota Negara

Baru Pada Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Framing

Mediaindonesia.Com)” telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 28

Juli 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar program Strata Satu (S1) pada jurusan Konsentrasi Jurnalistik.

Jakarta, 28 Juli 2020


Sidang Munaqasah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Kholis Ridho, M.Si Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A


NIP. 19781142009121002 NIP. 197104122000032001

Anggota

Penguji I Penguji II

Dr. Rubiyanah, M.A Umi Musyarrofah, M.A


NIP. 197308221998032001 NIP. 197108161997032002

Pembimbing

Siti Nurbaya, M.Si


NIP. 197908232009122002

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................................... 6


1. Batasan Masalah ....................................................................................... 6
2. Rumusan Masalah .................................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

D. Metodologi Penelitian................................................................................... 8
1. Paradigma Penelitian ................................................................................ 8
2. Pendekatan dan Metode Penelitian ........................................................... 9
3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 10

E. Pedoman Penulisan ..................................................................................... 14

F. Tinjauan Pustaka......................................................................................... 14

G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 17

A. Teori Konstruksi Sosial .............................................................................. 17

B. Analisis Framing......................................................................................... 20
1. Analisis Framing Zhongdhang Pan dan Gerald M. Kosicki................... 21

C. Media Online .............................................................................................. 27

D. Jurnalistik Online ........................................................................................ 28

v
F. Berita .......................................................................................................... 32

BAB III GAMBARAN UMUM ........................................................................... 36

A. Profil Mediaindonesia.com ......................................................................... 36

B. Visi dan Misi .............................................................................................. 37

C. Redaksi Mediaindonesia.com ..................................................................... 39

D. Target Pembaca Mediaindonesia.com ........................................................ 40

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ...................................................... 42

A. Penundaan Kebijakan Pemindahan Ibu Kota Negara Baru Pada Masa


Pandemi Covid-19 (Analisis Framing Mediaindonesia.Com). ......................... 50
1. Analisis Teks Berita 1 ............................................................................ 50
2. Analisis Teks Berita 2 ............................................................................ 56
3. Analisis Teks Berita 3 ............................................................................ 62
4. Analisis Teks Berita 4 ............................................................................ 69

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 73

A. Kesimpulan ................................................................................................. 73

B. Saran ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

LAMPIRAN .......................................................................................................... 78

vi
Daftar Tabel

Tabel 2.1 Skema Framing Model Pan dan Kosicki……………………………37

Tabel 3.1 Target Pembaca Mediaindonesia.com……………………..………..40

Tabel 4.1 Daftar berita 6 April 2020-7 April 2020……………………………...49

vii
ABSTRAK
Nama : Maulida Azizah
NIM : 1113051000004
Penundaan Kebijakan Pemindahan Ibu Kota Negara Baru Pada Masa
Pandemi Covid-19 (Analisis Framing Mediaindonesia.Com
Pemberitaan penundaan pemindahan ibu kota negara baru menjadi sorotan
berbagai media massa di Indonesia, mulai dari media cetak, daring, dan televisi.
Media indonesia.com merupakan salah satu media daring yang menyoroti berita
tersebut. Ketika isu mengenai pemindahan ibu kota gencar diberitakan pandemi
Covid 19 mulai melanda Indonesia yang memaksa pemerintah menunda
pemindahan ibu kota negara (IKN) dan pengalihan anggarannya ke
pananggulangan pandemi Covid-19. Salah satu media yang memberitakan
penundaan pemindahan ibukota negara adalah mediaindonesia.com.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah bagaimana framing mediaindonesia.com dalam pemberitaan seputar
wacana pemindahan Ibu Kota Negara Baru ditengah pandemi Covid-19?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi realitas
sosial media massa, dimana fakta atau realitas adalah hasil dari konstruksi.dari
konten konstruksi sosial media massa, proses kelahiran konstruksi sosial melalui
tahap-tahap sebagai berikut: tahap menyiapkan materi konstrksi, tahap tahap
sebaran konstruksi, tahap pembentukan realitas konstruksi, dan tahap konfirmasi.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik
analisis yang digunakan adalah framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki.
Teknik pengumpulan datanya adalah observasi teks terhadap pemberitaan
penundaan pemindahan Ibu Kota Negara Baru pada saat pandemi Covid-19 dan
juga melakukan wawancara langsung terhadap redaksi mediaindonesia.com
Hasil riset ini, peneliti menemukan bahwa frame yang dibentuk oleh
Mediaindonesia.com di dalam empat berita tersebut banyak diisi oleh pernyataan
dari narasumber yang mengungkapkan fakta bahwa pemindahan ibu kota negara
pada masa pandemi Covid-19 berpotensi di tunda. Dari keempat berita tersebut
Mediaindonesia.com memunculkan nama-nama seperti Komisi II DPR RI
Guspardi Gaus dan Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi Jodi Mahardi sebagai narasumber sesuai dengan skemanya masing-
masing. penelitian ini juga menunjukkan netralitas dan objektivitas
Mediaindonesia.com karena memenuhi standar dan etika jurnalistik.
Mediaindonesia.com tidak mendukung atau menyudutkan salah satu pihak dalam
pemberitaan kerusuhan tersebut.

Kata Kunci: Framming, Pemindahan Ibu Kota, Mediaindonesia.com, Covid 19

viii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karuniaNya penelitian skripsi ini dapat

berjalan dengan baik tanpa halangan yang berarti. Shalawat dan serta salam juga

tidak lupa ditunjukkan kepada Rasulullah Muhamad SAW.

Begitu banyak kesan dan manfaat yang dirasakan oleh penulis saat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga

mendapatkan pelajaran bahwa tidak ada kesuksesan tanpa usaha dan kerja keras.

Penelitian skripsi ini tentu memiliki beragam tantangan dalam

pengerjaannya. Namun, dengan adanya dukungan dan semangat dari berbagai

pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya. Karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. Orang tua tercinta, Bapak saya Lahmudin (alm) dan Ibu saya Djaini yang

sangat luar biasa memperjuangkan dan mendukung saya untuk bisa meraih

pendidikan setinggi-tingginya, memberikan kasih sayang dan doa yang tak

terhingga sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Dr. Suparto, M.Ed., Wakil Dekan I Bidang

Akademik Dr. Siti Napsiyah, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum

Dr. Sihabuddin Noor, M.Ag., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

Drs. Cecep Sastra Wijaya, M.A.

ix
3. Ketua Program Studi Jurnalistik Kholis Ridho, M.Si., Sekretaris Jurusan

Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang telah meluangkan

waktunya untuk berkonsultasi dan membantu dalam hal perkuliahan.

4. Siti Nurbaya, M.Si yang begitu bijaksana memberikan ilmu dan waktunya

kepada penulis di tengah kesibukannya yang padat, serta membimbing

penulis dengan sabar hingga skripsi ini selesai dengan baik.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mengajarkan dan memberi ilmu kepada penulis. Mohon maaf apabila ada

kesalahan kata atau sikap yang menyinggung selama perkuliahan

6. Segenap Staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah berbaik hati dalam

melayani peminjaman buku-buku yang dibutuhkan oleh penulis.

7. Teruntuk kakak-kakak saya, Maisaroh, Nur Afri Yanti, Sri Utami, dan

Andi Khairuzaman yang selalu memberi motivasi dan dukungan moril

maupun dukungan materiil .

8. Awab Jayadi, kakak ipar saya yang telah membiayai pendidikan saya sejak

Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

9. Untuk teman-teman Rheza Alfian, Fitriah Widayanti, Fakhrizal Haq,

Yuda, Laras, Muharromah, Irfan Farhani, Aldiansyah, Alfian, Mahesa dan

kawan-kawan lain yang tidak bisa saya sebutkan semua satu persatu.

Terima kasih telah berbagi keceriaan serta memberi dukungan kepada

saya. Semoga sukses dan menjaga tali silaturahmi.

10. Kepada Bapak Henri Siagian selaku Asisten Kepala Divisi

Mediaindonesia.com yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

x
informasi yang peneliti butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini, dan Ibu

Indah Palupi selaku karyawan yang telah membantu dalam pengerjaan

skripsi ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi civitas akademika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta maupun bagi khalayak luas.

Aamiin Ya Rabbal Alamin

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, 28 Juli 2020

Maulida Azizah

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu kota merupakan sebuah kota yang dirancang sebagai pusat

pemerintahan suatu negara, secara fisik Ibu Kota Negara umumnya difungsikan

sebagai pusat perkantoran dan tempat berkumpul para pimpinan pemerintahan.

Pemerintah telah berencana memindahkan ibu kota negara (IKN) Indonesia ke

Pulau Kalimantan. Pemindahan ibu kota ini tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Pada 26 Agustus 2019,

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Ibu Kota Negara Baru akan

dibangun di wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten

Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Rencana pemindahan ibu kota yang akan dilakukan oleh Indonesia

bertujuan melakukan pemerataan pembangunan dan pembentukan sistem

birokrasi yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Pada tahun 2018 data

dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di Pulau

Jawa menyumbang 58,48 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Sedangkan wilayah timur Indonesia, yang mencakup Kalimantan, Sulawesi,

Maluku, dan Papua hanya menyumbang 16,8% PDB. Kondisi ini mencerminkan

pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Oleh karena itu, Pemerintah merasa

perlu untuk segera memindahkan ibu kota negara agar pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi merata.

1
2

Untuk memindahkan ibu kota negara tersebut pemerintah telah

menganggarkan dana sebesar Rp 466 triliun yang didapatkan dari tiga skema

pembiayaan untuk Ibu Kota Baru, yaitu APBN, Kerjasama Pemerintah dan Badan

Usaha (KPBU) dan swasta. Kawasan Ibu Kota ini nantinya terbagi dalam tiga

komponen. Pertama, fungsi utama yang terdiri dari gedung legislatif, gedung

eksekutif, gedung yudikatif, istana negara dan bangunan strategis TNI/POLRI.

Komponen ini akan dibangun dengan anggaran Rp 32,7 triliun. Komponen kedua

terdiri dari rumah dinas, sarana pendidikan, sarana kesehatan dan Lembaga

Pemasyarakatan yang anggaran pembangunannya sebesar Rp 265,1 triliun.

Kemudian komponen ketiga yang merupakan fungsi pendukung. Terdiri dari

sarana dan prasarana (jalan, listrik, telekomunikasi, air minum, drainase,

pengolahan limbah, sarana olah raga dan ruang terbuka hijau). Kawasan

pendukung ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp. 160,2 triliun.

Namun, proyek ibu kota negara (IKN) bisa tertunda akibat dampak

pandemi virus corona (Covid-19). Pandemi Covid-19 telah menjadi pembicaraan

bagi masyarakat global, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Virus corona atau

Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Covid-

19 di Indonesia ditemukan pertama kali awal Maret lalu pada dua warga Depok,

Jawa Barat. Data hingga Kamis, tujuh Mei 2020 jumlah positif Covid-19 di

Indonesia sudah mencapai 12.776 kasus yang tersebar di 34 provinsi atau seluruh

provinsi yang ada di Indonesia.

Penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin masif di Indonesia,

membuat pemerintah melakukan langkah-langkah upaya penanggulangan dampak

ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi tersebut. Pemerintah telah mengeluarkan


3

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020

tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk

penangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam rangka

menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas

sistem keuangan.

Atas keputusan pemerintah tersebut, sejumlah pihak medesak agar

anggaran proyek ibu kota negara (IKN) baru dialikan ke penanganan pandemi

Covid-19. Seperti komite IV DPD RI yang meminta kepada pemerintah agar

alokasi anggaran penanganan pandemi Covid-19 sebesar Rp. 405,1 triliun berasal

dari pembiayaan dalam negeri dengan tidak mengambil opsi pinjaman luar negeri

atau pendanaan yang berasal dari lembaga donor dan meminta kepada pemerintah

untuk mempertimbangkan penundaan rencana pemindahan ibukota negara, agar

dana untuk rencana pemindahan ibu kota negara dapat digunakan untuk

menangani dampak Covid-19.1

Selain Komite IV DPD RI, anggota komisi keuangan DPR dari Fraksi

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharam juga memberikan

peringatan kepada pemerintah agar fokus pada penanganan Covid-19 dan

menunda pemindahan ibu kota negara.2

Kementerian PUPR memutuskan mengalihkan anggaran Ibu Kota Negara

(IKN) karena mendesak adanya tambahan angaran untuk penanggulangan Covid-

19. Kementerian PUPR juga mengalihkan alokasi belanja modal ke biaya untuk

1
Detik.com, “DPD Minta Pemerintah Tunda Ibu Kota Baru, Dananya Untuk Atasi
Corona”, https://news.detik.com/berita/d-4963630/dpd-minta-pemerintah-tunda-ibu-kota-baru-
dananya-untuk-atasi-corona, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 16.00 WIB.
2
Tempo.co, PKS Ingatkan Sri Mulyani: Tunda Ibu Kota Baru, Fokus Corona”,
https://bisnis.tempo.co/read/1328612/pks-ingatkan-sri-mulyani-tunda-ibu-kota-baru-fokus-corona,
diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 16.13 WIB.
4

menyiapkan rumah sakit. Dari total anggaran belanja modal Kementerian PUPR

yang jumlahnya mencapai Rp120 triliun yang sebagian besar sudah dialihkan.3

Sementara itu pemerintah melalui Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional/Bappenas tetap melanjutkan proses pemindahan ibukota

negara meski wabah virus corona semakin meluas di Indonesia. Kelanjutan proses

tersebut salah satunya bisa dilihat dari proses penyusunan rencana induk (master

plan) pembangunan ibukota baru. Lelang itu diumumkan di situs resmi Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP) dengan nama paket

Penyusunan Rencana Induk dan Strategi Pengembangan Ibu Kota Negara (Master

plan Ibu Kota Negara/Master Plan IKN). 4

Rencana penundaan pemindahan ibu kota negara (IKN) dan pengalihan

anggarannya ke pananggulangan pandemi Covid-19 menjadi isu yang ramai

menjadi pemberitaan di media massa, baik media cetak, elektronik maupun media

daring (online). Salah satu media yang memberitakan penundaan pemindahan

ibukota negara adalah mediaindonesia.com.

Pada mulanya, Mediaindonesia.com memberitakan terkait pemindahan ibu

kota secara masif dan tidak memiliki kecenderungan negatif dalam

pemberitaannya. Namun, memasuki masa pandemi Covid-19, media ini seakan-

akan memiliki pandangan yang berbalik.

3
Tempo.co, “Sri Mulyani: Anggaran Infrastruktur Dasar Ibu Kota Baru Dialihkan”,
https://bisnis.tempo.co/read/1334952/sri-mulyani-anggaran-infrastruktur-dasar-ibu-kota-baru-
dialihkan/full&view=ok, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 16.15 WIB.
4
Cnnindonesia.com, ―Ada Corona, Bappenas Lelang Master Plan Ibu Kota Baru Rp. 85
M‖, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200504094457-532-499713/ada-corona-bappenas-
lelang-master-plan-ibu-kota-baru-rp85-m, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 16.30 WIB.
5

Pandangan tersebut misalnya tercermin pada pemberitaan pada Senin, 6

April 2020.5 Dengan jelas, Mediaindonesia.com menulis judul Alihkan Anggaran

Pemindahan IKN untuk Penanganan Covid-19 tanpa atribusi di judul. Tidak

diwajibkan memang menggunakan atribusi siapa yang berbicara pada sebuah

judul, namun penulis melihat hal tersebut adalah sebuah kecenderungan

pandangan mediaindonesia.com. Barulah pada teras berita dijelaskan ternyata

perkataan judul tersebut adalah kutipan dari anggota Komisi II DPR RI Guspardi

Gaus.

Pemberitaan Mediaindonesia.com tidak berhenti hanya di situ saja,

setidaknya ada empat pemberitaan lain terkait wacana pembatalan pemindahan

IKN yang dimuat.

Untuk diketahui, Mediaindonesia.com merupakan salah satu media daring

yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, media ini juga memiliki versi cetaknya,

yaitu surat kabar Media Indonesia. Dalam situs pemeringkat website,

mediaindonesia.com menempati peringkat ke-95 situs yang paling banyak diakses

di Indonesia, sementara untuk global, situs ini menempati peringkat 4.866.6

Dengan 4,49 juta visitors setiap bulannya, dan 209 ribu pengunjung rata-rata

setiap harinya menjadikan mediaindonesia.com menjadi salah satu pilihan

pembaca untuk memperoleh informasi.

Dalam literasi komunikasi, media massa juga dapat dikatakan sebagai

agen budaya yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Budaya

media (media culture), seperti yang dituturkan oleh Douglas Kellner, menunjuk

5
Mediaindonesia.com, ―Alihkan Anggaran Pemindahan IKN untuk Penanganan Covid-
19, https://mediaindonesia.com/read/detail/301628-alihkan-anggaran-pemindahan-ikn-untuk-
penanganan-covid-19, diakses pada 1 Mei 2020, pukul 01.00 WIB.
6
Alexa.com, https://www.alexa.com/siteinfo/mediaindonesia.com#section_traffic, diakses
pada 1 Mei 2020, pukul 01.00 WIB.
6

pada suatu keadaan yang menampilkan audio visual atau tontonan-tontonannya

telah membantu merangkai kehidupan sehari-hari, mendominasi proyek-proyek

hiburan, membentuk opini politik dan perilaku sosial, bahkan memberikan suplai

materi untuk membentuk identitas seseorang. 7

Secara tidak langsung media massa telah membentuk sebuah persepsi

publik terhadap subjek tertentu. Media massa adalah potret masyarakat dengan

segala kekurangan dan kelebihannya. Media pun memiliki pengaruh besar dalam

berbagai isu sosial.8

Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik mengangkat isu yang sedang ramai

dibicarakan tersebut. Penulis ingin mengetahui bagaimana mediaindonesia.com

mengkonstruksi pemberitaan terkait penundaan pemindahan IKN pada saat

pandemi Covid-19. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti isu tersebut dengan

judul penundaan kebijakan pemindahan ibu kota negara baru pada masa

pandemi covid-19 (analisis framing mediaindonesia.com).

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terstruktur dan fokus, penulis akan meneliti

pemberitaan mengenai Penundaan Pemberitaan Ibu Kota Negara (IKN) Baru pada

saat Pandemi Covid-19 di Mediaindonesia.com pada masa pandemi Covid-19

saja, yaitu April hingga Mei 2020. Dalam periode tersebut, penulis memilih empat

pemberitaan terkait yang merepresentasikan sikap mediaindonesia.com terhadap

7
Douglas Kellner, Media culture: Cultural Studies, Identity and Politics between the
Modern and the Post Modern (USA and UK: Westview Press), 1996, h. 164.
8
Junaidi. Ahmad, Porno: feminism, seksualitas, dan pornografi di media massa.Grasindo.
Jakarta 2012 h.9
7

pemberitaan penundaan pemindahan IKN Baru pada saat Pandemi Covid-19,

berita tersebut adalah:

a. Komisi II DPR Minta Pemerintah Tunda Pemindahan Ibu Kota. (Senin 06

April 2020, 12:48 WIB)

b. Alihkan Anggaran Pemindahan IKN untuk Penanganan Covid-19. (Senin,

06 April 2020, 13:15 WIB)

c. Jubir Luhut: Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Berpotensi Ditunda.

(Senin, 06 April 2020, 15:01 WIB)

d. Dana Ibu Kota Baru untuk Lawan Korona. (Selasa, 07 April 2020, 07:30

WIB)

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut:

A. Bagaimana Framing Mediaindonesia.com dalam pemberitaan seputar

wacana pemindahan ibu kota negara baru di tengah pandemi Covid-19?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Mengacu pada batasan dan rumusan masalah di atas, penelitian ini

memiliki beberapa tujuan sebagai berikut; Untuk mengetahui bagaimana

mediaindonesia.com mengkonstruksi pemberitaan penundaan pemindahan

IKN Baru pada saat Pandemi Covid-19.


8

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Sebagai sebuah karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan bisa

memberi kontribusi positif terhadap upaya pengembangan keilmuan di bidang

komunikasi politik atau literacy komunikasi politik bagi masyarakat. Lebih

spesifiknya, penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu sumber referensi

mengenai kajian media massa di Indonesia.

b. Manfaat Praktis

Dengan dilakukannya penelitian ini, hasilnya diharapkan bisa menjadi

bahan bacaan yang menarik bagi praktisi media massa seperti wartawan,

mahasiswa di bidang komunikasi atau jurnalistik, dan pembaca umum

yang meminati kajian media massa.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Substansi dari setiap penelitian khususnya di bidang ilmu

komunikasi adalah mendapatkan pengetahuan. Untuk itu, menentukan

paradigma sangat penting guna mendapatkan bermacam pengetahuan

sebagai hasil dari penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma

konstruktivis sebagai sebuah metode atau cara berpikir. Secara ontologis

paradigma ini mengungkapkan bahwa realitas bersifat sosial, karena itu

akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk di dalamnya.


9

Artinya, sebuah realitas tak pernah bisa tuntas dijelaskan oleh ilmu

pengetahuan. Realitas ada sebagai seperangkat bangunan yang menyeluruh

dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dilektis. Karena itu, paham ini

menganut prinsip relatifitas dalam memandang suatu fenomena alam atau

sosial. Jika tujuan penemuan ilmu dalam positivism adalah untuk membuat

generalisasi terhadap fenomena alam lainnya, maka konstruktivisme lebih

cenderung menciptakan ilmu yang diekspresikan dalam bentuk pola teori,

jaringan atau hubungan timbal balik sebagai hipotesis kerja, bersifat

sementara, lokal dan spesifik. Dengan pernyataan lain, bahwa realitas itu

merupakan konstruksi mental berdasarkan pengalaman sosial, bersifat

lokaldan spesifik dan tergantung pada orang yang melakukannya.

2. Pendekatan dan Metode Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah atau persoalan dalam sebuah

penelitian diperlukan metode. Pengumpulan dan analisis data sebagai

strategi umum dalam penelitian tentu menggunakan metode penelitian.

Dengan kata lain, metode penelitian merupakan rencana pemecahan

persoalan yang sedang diteliti.9

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode

yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik analisis

yang digunakan adalah Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas (aktor,

9
AndiPrastowo, MemahamiMetode-metodePenelitian (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media,
2011) cet ke-1 h.18.
10

kelompok, atau apa saja) yang dibingkai oleh media tertentu. 10Dengan

analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki dapat diketahui

bagaimana cara pandang sebuah media terhadap suatu realitas atau

peristiwa dimaknai dan ditampilkan menjadi sebuah berita.

Dalam framing ini dapat dilihat melalui beberapa unsur, yakni

analisis skrip, sintaksis, tematik, dan retoris.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Teks

Peneliti melakukan observasi terhadap pemberitaan penundaan

pemindahan IKN Baru pada saat Pandemi Covid-19. Dalam periode

tersebut mediaoindonesia.com banyak menyoroti penundaan pemindahan

IKN Baru pada saat Pandemi Covid-19. Dari sekian banyak pemberitaan

terkait polemik tersebut, peneliti memilih beberapa berita yang relevan

dengan penelitian ini. Intinya, kegiatan observasi ini untuk memahami

bagaimana pemaknaan terhadap teks tersebut dilakukan.

b. Wawancara

Selain observasi teks, peneliti juga melakukan kegiatan wawancara

terhadap bapak Henri Siagian yang merupakan Asisten Kepala Divisi

Mediaindonesia.com. Kita tentu tahu bahwa wawancara dalam sebuah

penelitian merupakan instrumen penting guna memperoleh jawaban atas

10
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, danPolitik Media, (Yogyakarta: LkiS,
2002). h. 3.
11

subjek dan objek yang diteliti. Tatap muka antara peneliti dengan subjek

penelitian yakni Redaksi mediaindonesia.com diharapkan mendapat hasil

yang optimal.

c. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data melalui tiga cara yakni observasi teks,

wawancara, dan dokumentasi dilakukan, peneliti menganalisis semua data

yang diperoleh. Data tersebut dianalisis sesuai dengan metode analisis

Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Ada empat perangkat

framing menurut Zhongdang Pan danGerald M. Kosicki, yakni struktur

sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Berikut

adalah penjelasannya

i. Struktur sintaksis

Struktur sintaksis dalam pengertian umum merupakan susunan

kata atau frase dalam kalimat. Dalam sebuah berita sintaksis menunjuk

pada pengertian susunan dari bagian berita, seperti Headline, Lead, latar

informasi, sumber, dan penutup dalam satu kesatuan teks berita secara

keseluruhan. Bentuk struktur sintaksis yang paling dikenal adalah

struktur piramida terbalik. Dalam piramida ini bagian atas yang

ditampilkan lebih mempunyai peranan penting dibandingkan dengan

bagian bawah.

Struktur ini punya peranan penting tentang bagaimana media

(majalah) memaknai peristiwa dan hendak ke arah mana berita tersebut


12

dibawa. Headline dalam struktur ini mempunyai tingkat penonjolan yang

tinggi dan menunjukkan kecenderungan berita atau artikel. Biasanya

khalayak pembaca lebih cenderung mengingat Headline/judul berita

dibandingkan dengan bagian atau isi berita. Headline mempunyai fungsi

framing yang kuat yang digunakan oleh wartawan atau penulis untuk

menunjukkan bagaimana ia mengonstruksi suatu isu.

Selain judul/headline, lead juga merupakan perangkat sintaksis

lain yang juga sering digunakan dalam penulisan aritikel/ berita. Struktur

lain dalam sintaksis adalah latar informasi yang merupakan bagian berita

atau artikel yang dapat mempengaruhi makna yang akan ditampilkan

oleh penulis/wartawan. Latar yang dituliskan oleh wartawan dapat

menentukan ke arah mana nantinya pandangan khalayak pembaca akan

dibawa. Bagian lain yang juga penting adalah pengutipan sumber.

Bagian ini dimaksudkan untuk membangun objektivitas serta prinsip

keseimbangan dan tidak memihak. Bagian ini juga merupakan bagian

berita yang menekankan bahwa apa yang dituliskan oleh wartawan

bukan semata-mata pendapat pribadinya, melainkan ada pendapat dari

seorang yang mempunyai otoritas tertentu.

ii. Struktur skrip

Skrip merupakan suatu strategi yang digunakan wartawan dalam

mengonstruksi sebuah berita/ tulisan. Skrip memberikan tekanan mana

yang didahulukan, dan bagian mana yang kemudian sebagai strategi

untuk menyembunyikan informasi penting. Struktur ini melihat


13

bagaimana wartawan menceritakan peristiwa ke dalam berita. Setiap

media mempunyai cara bercerita/ mengisahkan suatu informasi

tersendiri dan berbeda-beda dari media lain. Skrip merupakan salah satu

strategi suatu media termasuk majalah Noor dalam menuliskan berita.

Bentuk umum dari struktur ini adalah pola 5W+1H yaitu, who,

what, when, where, why, dan how. Unsur kelengkapan berita ini menjadi

penanda framing yang begitu penting. Wartawan juga mempunyai cara

tersendiri agar berita yang ia tuliskan menarik perhatian pembaca.

iii. Struktur Tematik

Struktur tematik adalah bagaimana wartawan mengungkapkan

pandangannya atas suatu peristiwa. Struktur ini dapat dilihat dari

bagaimana peristiwa diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Tematik

berhubungan dengan bagaimana suatu fakta dituliskan, bagaimana

kalimat yang digunakan, bagaimana menempatkan dan menulis sumber

ke dalam teks berita secara keseluruhan.

iv. Struktur Retoris

Struktur Retoris adalah cara bagaimana wartawan menekankan

arti tertentu dalam suatu berita. Struktur ini juga menggambarkan pilihan

gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan sebuah

arti yang ingin ia tonjolkan. Retoris dari wacana berita juga

menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang dituliskan merupakan

sebuah kebenaran. Dari struktur ini elemen yang paling penting adalah
14

leksikon, pemilihan atau pemakaian kata tertentu untuk menggambarkan

dan menandai peristiwa tertentu.

Pilihan kata yang dipilih tidak semata-mata hanya karena

kebetulan, tetapi juga secara ideologis menunjukkan bagaimana

pemaknaan seorang terhadap fakta/ realitas. Selain melalui kata,

penekanan pesan dalam sebuah berita juga dilakukan dengan

menggunakan unsur grafis. Dalam wacana berita unsur ini biasanya

muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan dengan

tulisan lain. Elemen grafis biasanya juga muncul dalam bentuk foto,

gambar, dan tabel untuk mendukung sebuah gagasan atau bagian lain

yang tidak ditonjolkan. Unsur yang lain adalah metafora yang

merupakan cara penyampaian melalui kiasan dan suatu ungkapan.

E. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulis

Karya Ilmiah ( Kripsi, Tesis, dan Disertai) karya Hamid Nasuhi dkk yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center fo Quality Development and Assurance) (UIN)

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah meninjau beberapa

laporan penelitian yang ada di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Laporan penelitian tersebut dijadikan sebagai salah

satu referensi peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya. Terdapat beberapa


15

laporan penelitian yang secara teori relevan dengan penelitian yang dibuat

peneliti. Berikut adalah laporan penelitian tersebut:

a. Skripsi Alboja Atmojo mahasiswa program studi jurnalistik dengan judul .

Satu Tahun Kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan Di Dki Jakarta

Dalam Framing Media Online Tirto.id, penelitian ini menggunakan pisau

analisis yang sama namun dengan tema yang berbeda.

b. Skripsi Karya Rosalia Nilam Sentika Sari, Mahasiswa Konsentrasi

Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan judul

"Analisis Framing Haji Mabrur Pada Rubrik Fikih ―Topik Kita‖ di

Majalah Noor‖. Perbedaan dengan penelitian penulis terletak pada objek

penelitiannya saja.

c. Skripsi Karya Maudy Fitri Hutami, Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Padjajaran Bandung dengan judul ―Pembingkaian Perempuan

Pelaku Dalam Video Pornografi Di Pemberitaan Tribunnews.Com‖

(Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

mengenai Pembingkaian Perempuan Pelaku dalam Video Pornografi di

Pemberitaan Tribunnews.com Edisi 25-27 Oktober 2017).

G. Sistematika Penulisan

Agar penyusunan skripsi ini sistematis dan terstruktur, peneliti membagi

pembahasan ke dalam lima bab atau bagian, tiap bab juga terdapat beberapa sub

bab. Berikut adalah bagian tersebut:


16

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka,

dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teoritis dan Kerangka Konseptual

Dalam bab ini membahas dan menguraikan tentang teori yang digunakan dan

disesuaikan dengan permasalahan.

Bab III Gambaran Umum Media Mediaindonesia.com

Menjelaskan tentang media mediaindonesia.com, yang terdiri atas profil, visi dan

misi, struktur organisasi, prinsip dasar, dan produk mediaindonesia.com.

Bab IV Analisis Penelitian

Hasil Temuan dan Analisis Data, pada bab ini peneliti menguraikan hasil analisis

pemberitaan penundaan pemindahan IKN Baru pada saat Pandemi Covid-19.

Bab V Penutup

Berisi tentang kesimpulan penulis dari hasil penelitian, serta saran terkait

penelitian ini.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Konstruksi Sosial

Konstruksi realitas sosial menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter

L. Berger dan Thomas Luckman melalui bukunya yang berjudul The Social

Construction of Reality: A Treatise in The Sociological of Knowledge (1996).

Gagasan konstruktivisme dalam aliran filsasat muncul sejak Sokrates menemukan

jiwa dalam tubuh manusia, sejak Plato menemukan akal budi dan ide. Gagasan

tersebut semakin berwujud ketika Aristoteles mengenalkan istilah, informasi,

relasi, individu, substansi, materi, dan esensi. Ia mengatakan bahwa manusia

adalah makhluk sosial. Setiap pernyataan harus terbukti kebenarannya, bahwa

kunci ilmu pengetahuan adalah pengetahuan dan dasar pengetahuan adalah fakta.

Konstruktivisme terdiri dari tiga macam, yaitu konstruktivisme radikal,

realisme hipotesis dan konstruktivisme biasa. Konstruktivisme radikal hanya

dapat mengakui apa yang ada dipikiran kita dan tidak selalu mewakili dunia

nyata. Kaum konstruktivisme radikal mengesampingkan hubungan antara

pengetahuan dan kenyataan sebagai suatu kriteria kebenaran, melainkan sebuah

realitas dibentuk oleh pengalaman seseorang. 1

Berger dan Luckman menjelaskan realitas sosial dengan cara membedakan

antara pemahaman kenyataan dan pengetahuan. Realitas diartikan sebagai kualitas

yang terdapat didalam realitas dan tidak bergantung pada kehendak kita sendiri.

1
Suparno, Paul, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius,
1997).

17
18

Sedangkan pengetahuan berarti kepastian bahwa realitas itu nyata dan memiliki

karakteristik yang spesifik.

Tindakan dan interaksi manusia dapat mengubah institusi masyarakat.

mmeskipun masyarakat dan institusi sosial terlihat nyata secara obyektif, namun

pada kenyataannya semua dibangun dalam definisi subjektif melalui proses. Pada

tingkat generalisasi yang paling tinggi, manusia menciptakan lambang yang

universal, yaitu pandangan hidupnya yang menyeluruh, yang memberi legitimasi

dan mengatur bentuk-bentuk sosial serta memberi makna pada berbagai bidang

kehidupannya.

Berger dan Luckman mengatakan bahwa, dialektika antara individu dapat

menciptakan masyarakat dan masyarakat menciptakan individu. Proses dialektika

ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Tiga momen itu

memunculkan proses konstruksi sosial yang dilihat dari segi asal mulanya

merupakan hal buatan manusia, yaitu interaksi subyektif. 2

Proses eksternalisasi merupakan penyesuaian diri dengan dunia

sosiokultural sebagai produk manusia. Pada dasarnya, manusia selalu

mencurahkan diri ke tempat ia berada. Kemudian, manusia menemukan dirinya

sendiri dalam suatu dunia ketika ia berusaha menangkap dirinya. Tahap

eksternalisasi berlangsung ketika produk sosial tercipta di dalam masyarakat,

kemudian individu menyesuaikan diri ke dunia sosiokulturalnya sebagai bagian

dari produk manusia,

Objektivasi adalah hasil yang dicapai dalam kegiatan eksternalisasi.

Melalui proses objektivasi, manusia menjadi suatu realitas sui generis.


2
M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi, Dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas
Luckmann, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008), h. 15.
19

Keberadaan manusia tidak mungkin berlangsung pada keadaan yang lingkungan

interioritas yang tertutup dan tanpa gerak. Keberadaan manusia harus terus-

menerus mengeksternalisasikan diri dalam aktivitas. Dengan demikian, individu

melakukan proses objektivasi terhadap produk sosial, baik penciptanya ataupun

individu lain tanpa harus saling bertemu. Objektivasi bisa terjadi melalui opini

sebuah produk social yang berkembang dimasyarakat melalui diskursus opini

masyarakat tentang produk social, tanpa harus terjadi tatap muka antar individu

dan pencipta produk sosial itu.

Internalisasi adalah proses penyerapan kembali dunia objektif ke dalam

kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif individu dipengaruhi oleh struktur

dunia sosial. Melalui internalisasi, manusia menjadi hasil dari masyarakat. 3

Pada hakikatnya, media massa merupakan agen konstruksi realitas. Hal itu

berdasarkan bahwa setiap media massa mempunyai sudut pandang tersendiri

terhadap isu peristiwa4. Dari konten konstruksi sosial media massa, proses

kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi, yaitu: keberpihakan media

massa kepada kapitalisme, keberpihakan semua kepada masyarakat,

keberpihakan kepada kepentingan umum.

b. Tahap sebaran konstruksi, yaitu: prinsip dasar dari sebaran

konstruksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai

pada khalayak secara tepat berdasarkan agenda media. Apa yang

dipandang penting oleh media, menjadi penting pula bagi pemirsa

3
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKis, 2012), h. 16-17.
4
Puji Santoso. Konstruksi Sosial Media Massa. (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: Jurnal
Al-Balagh, Vol 1, No. 1, 2016), hal. 34
20

atau pembaca.

c. Tahap pembentukan konstruksi realitas melalui: konstruksi realitas

pembenaran, kesediaan dikonstruksi oleh media massa dan sebagai

pilihan konsumtif.

d. Tahap Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun

penonton memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap

pilihannya untuk terlibat dalam pembentukan konstruksi. 5

B. Analisis Framing

Analisis framing adalah metode untuk melihat bagaimana cara media

menceritakan sebuah peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada bagaimana cara

media melihat terhadap realitas yang dijadikan berita. Cara ini berpengaruh pada

hasil akhir dari konstruksi realitas. Ada dua esensi utama dari framing, yaitu

bagaimana peristiwa dimaknai. Ini berhubungan dengan bagaimana yang diliput

dan mana yang tidak diliput dan bagaimana fakta itu ditulis. Aspek ini

berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat dan gambar untuk mendukung

gagasan. 6

Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah

cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati

strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih

bermakna, lebih menarik, lebih berarti, atau lebih diinget, untuk menggiring

interpretasi khalayak sesuai perspektifnya.7 Selain wartawan sebagai agen pelapor

5
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media h. 205-212.
6
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 10-11.
7
Mohammad Zamroni, Filsafat Komunikasi Pengantar Ontologis,
Epistemologis, Aksiologis, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2009), h. 96.
21

informasi, ia juga agen konstruksi realitas memilih fakta yang ditonjolkan,

narasumber, struktur kata atau kalimat, dan sebagainya.

Framing adalah pendekatan pendekatan yang digunakan oleh wartawan

ketika menseleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif inilah

yang pada kahirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang

ditonjolkan dan dihilangkan, dan mau dibawa ke mana berita tersebut. Kemudian,

media menyeleksi, menghubungkan dan menonjolkan peristiwa sehingga makna

dari peristiwa tersebut dapat lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. 8

Framing bukan hanya berkaitan dengan skema individu, framing juga

berhubungan dengan proses produksi berita. Peristiwa dibingkai tidak semata-

mata disebabkan oleh struktur skema wartawan, melainkan juga kerutinan kerja

dan institusi media yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi

pemaknaan peristiwa. Bisa juga terjadi wartawan sebagai bagian dari anggota

komunitas menyerap nilai-nilai yang ada dalam komunitasnya.9

1. Analisis Framing Zhongdhang Pan dan Gerald M. Kosicki

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih

menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehungga

khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Dalam konsep ini, framing lebih

menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya.

Framing juga berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana

seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditujukan dalam skema tertentu.

Elemen-elemen yang diseleksi dari isu tersebut menjadi lebih penting dalam

mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas.

8
Frank D. Durham, News Frames as Social Narrative”, h. 101.
9
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 115.
22

Konsep siologis, melihat bagaimana konstruksi atas realitas. Frame di sini

dipahami sebagai proses bagaimana seseorang mengklarifikasi,

mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti

dirinya dan realitas di luar dirinya.

Wartawan mempermudah dirinya dalam mengungkapkan pemaknaan

mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca dengan cara menggunakan

perangkat lain secara strategis, seperti kata, kalimaat, lead, hungan

antarkalimat, foto dan grafik.

Pan dan Kosicki mengenalkan model framing sebagai salah satu

alternatif dalam manganalisis teks media menjelaskan bahwa analisis framing

dilihat sebagaimana wacana publik tentang suatu isu atau kebijakan

dikonstruksikan dan dinegosiasiakan. Framing didefinisikan sebagai proses

membuat suatu pesan lebih menonjol, tentu menempatkan ―informasi‖ lebih

daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.10

Pan dan Kosicki membagi perangkat framing ke dalam empat skema

struktur besar, masing-masing struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Pertama, struktur sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan

menyusun peristiwa pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke

dalam bentuk susunan umum berita. Kedua, struktur skrip berhubungan

dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke

dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik berhubungan dengan bagaimana

wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi.

10
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 290.
23

Keempat, struktur retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan

menekankan arti tertentu ke dalam berita.11

a. Sintaksis

Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam

wacana berita sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dan bagian

berita headline, lead, latar informasi, sumber, penutup, dalam satu

kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bagian itu tersusun dalam

bentuk dan tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi

pedoman bagaimana fakta hendak disusun.

Headline merupakan aspek sintaksis dan wacana berita dengan

tingkat kemenonjolan yang tinggi karena itu menunjukkan

kecenderungan berita. Pembaca cenderung lebih mengingat headline

yang dipakai dibandingkan bagian berita karena headline mempunyai

fungsi framing yang kuat. Hal itu dikarenakan headline memengaruhi

pembaca untuk mengerti isu dan peristiwa yang disebarkan wartawan.

Headline juga digunakan untuk menunjukkan bagaimana wartawan

mengkonstruksi suatu isu, seringkali dengan menekankan makna

tertentu lewat pemaiakan tanda tanya untuk menunjukkan sebuah

perubahan dan tanda kutip untuk menunjukkan adanya perbedaan

jarak. 12

11
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 294.
12
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 297.
24

Selain headline, lead juga merupakan perangkat sintaksis yang

sering digunakan. Lead yang buaik umumnya memberikan sudut

pandang dari berita, menunjukkan perspektif tertentu dari peristiwa

yang di beritakan.

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi

makna yang ingin ditampilkan wartawan. Ketika menuliskan suatu

berita, wartawan biasanya mengemukakan latar belakang atas

peristiwa yang ditulis. Latar dipilih menentukan kea rah mana

pandangan khalayak akan dibawa. Latar umunya ditampilkan sebelum

pendapat wartawan yang sebelumnya muncul dengan maksud

mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat

beralasan. Oleh karena itu, latar dapat membantu menyelidiki

bagaimana seseorang memberikan makna atas suatu peristiwa.

Bagian berita lain yang penting adalah pengutipan sumber

berita. Bagian ini dalam penulisan berita dimaksudkan untuk

membangun objektivitas prinsip keseimbangan agar tidak memihak.

Pengutipan sumber ini menjadi perangkat framing atas tiga hal.

Pertama, mengklaim validitas atau kebenaran dari pernyataan yang

dibuat dengan mendasarkan diri pada klaim otoritas akademik.

Pengutipan itu digunakan untuk memberi bobot atas pendapat yang

dibuat bahwa pendapat itu tidak omong kosong, tetapi didukung oleh

ahli yang berkompeten. Kedua, menghubungkan poin tertentu dari

pandangan wartawan kepada pejabat yang berwenang. Ketiga,

mengecilkan pendapat atau pandangan tertentu yang dihubungkan


25

dengan kutipan atau pandangan mayoritas sehingga pandangan

tersebut tidak tampak sebagai menyimpang. 13

b. Skrip

Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini

karena dua hal. Pertama, banyak laporan berita yang berusaha

menunjukkan hubungan, peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan

dari peristiwa sebelumnya. Kedua, berita umumnya mempunyai

orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan lingkungan

komunal pembaca. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola

5W+1H (who, what, when, where, why, dan how). Meskipun pola ini

tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap berita.

c. Tematik

Bagi Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian hipotesis.

Peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang

diungkapkan. Semua perangkat itu digunakan untuk membuat

dukungan yang logis bagi hipotesis yang dibuat.

Struktur tematik berhubungan dengan cara wartawan

mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi,

kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara

13
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 297
299.
26

keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu

diwujudkan ke dalam bentuk yang lebih kecil.14

d. Retoris

Struktur retoris, yaitu menggambarkan pilihan gaya yang

dibuat oleh jurnalis sehubungan dengan efek yang mereka harapkan

dari sebuah peristiwa terhadap khalayak. Mereka menggunakan

perangkat framing untuk menggambarkan observasi dan interpretasi

mereka sebagai sebuah fakta atau untuk meningkatkan efektivitas

sebuah berita.15

Tabel 2.1

Skema Framing Model Pan dan Kosicki16

Struktur Perangkat framing Unit Yang Diamati

Sintaksis : 1. Skema berita Headline, lead,

Cara wartawan latar informasi,

menyusun fakta kutipan, sumber,

pernyataan,

penutup,

Skrip 2. Kelengkapan 5W+1H

Cara wartawan berita

mengisahkan fakta

Tematik 3. Detail Paragraf, proposisi,

14
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 176.
15
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, h. 295-304.
16
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Plitik Media, h.29.
27

Cara wartawan 4. Koherensi kalimat, hubungan

menuliskan fakta 5. Bentuk kalimat antarkalimat.

6. Kata ganti

Retoris 7. Leksikon Kata, idiom,

Cara wartawan 8. Grafis gambar/foto,

menekankan fakta 9. Metafora grafik.

C. Media Online

Perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin canggih, sehingga

informasi dapat berpindah sangat cepat karena munculnya media komunikasi baru

yaitu media online. Suatu proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa

dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada

khalayak luas merupakan komunikasi massa.17

Saat ini media baru (internet) sudah menjangkau hampir seluruh

masyarakat dunia, media baru tersebut dapat dikatakan turut memberi andil yang

besar pada perubahan struktur sosial masyarakat, juga pada sistem komunikasi

massa.

Tetapi menurut Denis McQuail saat itu, belum bisa menyimpulkan secara

komprehensif kaitan media baru ini dengan konteks komunikasi massa.

Membutuhkan teori baru jika implikasi dari perkembangan teknologi tersebut

17
M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media
Massa, Iklan Televisi, Dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger &
Thomas Luckmann, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008), h. 71.
28

mengakibatkan perubahan secara mendasar pada pola organisasi sosial dalam

teknologi media dan hubungan sosial masyarakat yang terlibat di dalamnya. 18

Sementara ada orang yang mengatakan bahwa perkembangan teknologi

komunikasi dan kelahiran media baru ini terkait dengan bentuk masyarakat yang

sudah masuk pada taraf ―masyarakat informasi‖. Masyarakat informasi dalam

melakukan aktivitas sosial dan ekonominya menggunakan sarana besar-besaran

dan cepat. Konsep masyarakat informasi sendiri belum dapat di terima

sepenuhnya karena memiliki bisa ideologi barat dengan sosial ekonomi

kapitalisnya.

Dalam konteks identitas dan integrasi sosial, internet merupakan kekuatan

yang dapat membuat khalayak semakin terfregmentasi atau mungkin justru

sebaliknya membentuk kohesi sosial dalam masyarakat. Internet dapat melampaui

batas-batas geografis sehingga sebagian mengatakan internet dapat

mengakibatkan perubahan sosial dalam masyarakat. 19

D. Jurnalistik Online

Jurnalistik online merupakan jurnalis generasi ketiga. Jurnalistik generasi

pertama adalah jurnalistik cetak, yang menyajikan berita melalui media cetak

seperti surat kabar atau majalah. Jurnalisme generasi kedua adalah jurnalisti

elektronik, yang menyajikan berita dalam media elektronik seperti radio atau

televisi.

Jurnalistik online sering disebut juga sebagai Jurnalis Internet (Internet

Journalism), Jurnalis Website (Web Journalism), Jurnalis Digital (Digital

Journalism), Jurnalis Siber (Cyber Journalism), atau juga Jurnalis Judul (Heading

18
Mcquail, Denis, Teori Komunikasi Massa, h.44
19
Mcquail, Denis, Teori Komunikasi Massa, h.44
29

Journalism). Setiap jurnalis dewasa ini dituntut untuk bisa menjadi jurnalis online,

karena hampir semua media cetak dan media elektronik kini telah memiliki versi

media online agar bisa diakses oleh pembaca dari seluruh dunia. Jurnalistik online

disebut sebagai jurnalistik modern karena menggunakan sebuah media baru yang

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media massa sebelumnya (cetak,

radio, dan televisi), baik dalam format, isi, mekanisme hingga proses hubungan

antara pengelola media online dan penggunanya 20

Menurut Paul Bradshaw ada lima prinsip dasar jurnalistik online, yang

disingkat dengan BASIC, yaitu Brevity – Adaptabillity – Scannabillity –

Interactivity – Community.

1. Brevety (Ringkas)

Tulisan harus dibuat seringkas mungkin, tidak panjang dan bertele–

tele. Sebaiknya tulisan panjang, diringkas menjadi beberapa tulisan pendek

agar dapat dibaca dan dipahami dengan cepat. Istilah umumnya, Keep It Short

and Simple (kiss).

2. Adaptabillity (mampu beradaptasi)

Dalam menyajikan berita/ informasi, jurnalis harus bisa beradaptasi

dengan perkembangan teknologi di bidang komunikasi. Jadi bukan hanya

menulis berita, jurnalis jug dituntut untuk mampu menyajikan berita dengan

keragaman cara penyajian. Bukan hanya tulisan, tapi juga disertai dengan

gambar, atau bisa juga disajikan dalam format video atau suara. Jurnalis harus

mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi pembaca.

20
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 118
30

3. Scannabillity (dapat dipindai)

Situs atau laman web jurnalisme dituntut untuk memiliki sifat dapat

dipindai, untuk memudahkan penbaca. Sebab sebagian besar pengguna situs

tersebut melakukan pencarian secara spesifik, dengan memindai halaman

web. Pembaca akan mencari informasi utama, subheading, link, dll untuk

membantu menavigasi text, sehingga tidak perlu melihat monitor dalam waktu

yang lama. Oleh sebab itu penentuan judul berita sangat pentig dalam menarik

minat pembaca, terutama dua kata pertama pada judul.

4. Interactivity (interaktivitas)

Pembaca dibiarkan menjadi pengguna, dalam artian memberikan

keleluasaan pada pembaca untuk memberikan tanggapan, atau komunikasi

lainnya pada jurnalis melalui laman situs tersebut. Dengan begitu pembaca

akan merasa bahwa dirinya dilibatkan dan dihargai, sehingga mereka semakin

merasa senang membaca situs tersebut.

5. Community and Conversation (komunitas dan percakapan)

Pembaca media online tidak hanya bersifat pasif dalam membaca

berita, seperti ketika membaca berita pada Koran atau televisi. Sebab media

Online memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan – percakapaan

pendek untuk menanggapi isi berita, misalnya melalui kolom komentar.

Sebagai timbal baliknya, jurnalis juga harus menanggapi interaksi dari

pembaca tersebut, sehingga tercipta komunitas dan percakapan didalamnya.]


31

Dalam buku Indah Suryawati yang berjudul Jurnalistik Suatu Pengantar

menyebutkan bahwa jurnalistik online sebagai jurnalistik modern memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Bersifat real time: maksudnya fakta, peristiwa, atau kejadian yang

mengandung nilai berita bisa langsung dipublikasikan pada saat sedang

berlangsung (disiarkan secara live).

2. Bersifat interaktif: maksudnya dengan memanfaatkan hyperlink yang

terdapat pada fasilitas web, karya-karya jurnalistik online dapat

menyajikan informasi yang bisa langsung terhubung dengan sumber-

sumber lain.

3. Mampu membangun hubungan yang partisipatif: maksudnya interaktivitas

jurnalistik online membuka peluang kepada para wartawan online untuk

menyediakan features yang memungkinkan sajian tersaji sesuai dengan

preferensi masing-masing pengguna media online atau sesuai selera

khalayak.

4. Menyertakan unsur-unsur multimedia; maksudnya jurnalistik online

mampu menyajikan bentuk dan isi laporan jurnalistik yang lebih beragam

ketimbang jurnalistik di media konvensional.

5. Lebih leluasa dalam mekanisme publikasi; karena sifatnya yang real time

tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi penyelenggara media

online, khususnya dari aspek periode maupun jadwal penerbitan atau

siaran.

6. Kemudahan dalam pengaksesan; maksudnya selama terhubung dengan

jaringan internet memungkinkan para pengguna media online


32

mendapatkan perkembangan informasi sebuah peristiwa dengan lebih

sering dan terbaru.

7. Tidak membutuhkan penyunting atau redaktur seperti halnya media

konvensional; konsekuensinya tidak ada pihak yang membantu

masyarakat dalam menentukan informasi mana yang bisa dipercaya.

8. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai

Lembaga pers; hal ini memungkinkan sekelompok orang membuat

penerbit online dengan mudah dan biaya yang murah.

9. Lebih murah dibandingkan dengan media konvensional; maksudnya tidak

ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet,

sehingga pengguna media online memiliki kebebasan dalam memilih

informasi yang diinginkan.

10. Bisa didokumentasikan maupun di arsipkan; maksudnya informasi yang

diakses bisa disimpan dalam jaringan digital. Berdasarkan penjelasan

tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa jurnalistik online merupakan

sebuah cara untuk menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah,

menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media online yang

mempunyai karakteristik berbeda dengan media massa sebelumnya (cetak,

radio, dan televisi keunggulan jurnalistik online terletak penyampaian

berita yang cepat dan langsung serta berita tersimpan dan dapat diakses

kembali dengan mudah.

F. Berita

Berita adalah hasil akhir dari memilah-milah dan menentukan tema dalam

satu kategori tertentu. Menurut MacDougall, ada jutaan peristiwa di dunia ini
33

setiap harinya dan semuanya bisa dijadikan berita. Namun, setiap peristiwa tidak

langsung bisa dikatakan berita karena batasan yang disediakan dan dihitung, mana

berita dan mana yang bukan berita. Peristiwa yang telah ditentukan sebagai berita

bukan peristiwa itu sendiri, melainkan dilihat dari bagaimana produksi berita itu

sendiri.21

Menurut Assegaff, berita adalah laporan tentang fakta atau ide terbaru

yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik

perhatian pembaca, entah karena dia luar biasa atau karena penting atau akibatnya,

entah pula karena dia mencakup segi-segi human interest, seperti humor, emosi,

dan ketegangan.22

Ada banyak faktor yang menentukan kenapa peristiwa tertentu dihitung

sebagai berita sementara yang lain tidak, aspek tertentu dikedepankan sedangkan

yang lain tidak ditonjolkan atau bahkan dihilangkan. Semua proses ini tidak dapat

dianggap bahwa media memerankan peran negative untuk mengelabuhi khalayak

atau secara sengaja membohongidengan menampilkan fakta tertentu saja,

semenatara fakta lain dihilangkan. Setiap harinya, institusi media secara teratur

memproduksi berita dan proses seleksi itu merupakan bagian dari ritme dan

keteraturan kerja yang dijalankan setiap harinya.

Berita dibagi dalam delapan jenis, jenis-jenis itu berdasarkan proses

liputan, penyusunan, dan penyajian sebagai berikut ini:

a. Straight news report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa.

Biasanya, berita jenis ini ditulis dengan unsur-unsur yang dimulai dari

what, who, when, where, why, and how (5W 1H).


21
MacDougall, Interpretative Reporting, (New York:Macmillan, 1968), hlm. 12
22
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, (Bandung:
Simbiosis Rekatama Media, 2011), h. 64-65
34

b. Depth news report merupakan informasi yang dihimpun wartawan dengan

fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan

untuk peristiwa tersebut. Jenis laporan ini memerlukan pengalihan

informasi, bukan opini reporter. Misalnya pidato pemilihan calon presiden,

reporter akan memasukkan pidato itu sendiri dan dibandingkan dengan

pernyataan-pernyataan yang telah dikeluarkan oleh calon presiden tersebut

beberapa waktu lalu.

c. Comprehensive news report merupakan laporan tentang fakta yang bersifat

menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh,

sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritik sekaligus kelemahan

yang terdapat dalam berita langsung.

d. Interpretative report biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau

peristiwa-peristiwa kontroversial. Pendeknya berita interpretatif bersifat

bertanya, apa makna sebenarnya dari peristiwa tersebut.

e. Feature story menyajikan suatu pengalaman pembaca (reading

experiences) yang lebih bergantung pada gaya (style) penulisan dan humor

daripada pentingnya informasi yang disajikan.

f. Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam,

tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau actual.

g. Investigative reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan

laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah

masalah dan kontroversi. Namun demikian, dalam laporan investigative,

para wartawan melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang

tersembunyi demi tujuan.


35

h. Editorial writing adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan

berita-berita penting dan memengaruhi pendapat umum. Para penulis

editorial bukan bekerja untuk dirinya sendiri, melainkan untuk sebuah

surat kabar, majalah, atau stasiun radio.23

Adapun nilai-nilai berita adalah sebagai berikut:

a. Keluarbiasaan (Unsualness).

b. Kebaruan (Newness).

c. Akibat (Impact).

d. Aktual.

e. Kedekatan (proximity).

f. Informasi (Information).

g. Konflik (conflict).

h. Orang penting (public figure, news maker).

i. Ketertarikan manusiawi (Human interest).24

23
A.S Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan
Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 68-71.
24
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 80
BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Mediaindonesia.com

Pada tahun 1999, Media Indonesia meluncurkan versi daring (dalam

jaringan atau online). Saat itu namanya masih Media Indonesia Online (MIOL),

kini sudah bernama mediaindonesia.com. Tahun 2011, Media Indonesia juga

meluncurkan Media Indonesia on iPad yang disebut juga sebagai Media

Magazine. Jadi Media Indonesia memiliki tiga jenis media: media cetak (harian

Media Indonesia), media online (mediaindonesia.com), dan mobile media (Media

Magazine). Media Indonesia sendiri diluncurkan sejak 19 Januari 1970 1970 dan

didirikan oleh Teuku Yousli Syah. Tahun 1988 Teuku Yousli Syah menggandeng

Surya Paloh—mantan pimpinan surat kabar Prioritas, dan terlahirlah Media

Indonesia dengan manajemen baru di bawah PT Citra Media Nusa Purnama.

Pada 1987, pendiri Media Indonesia Teuku Yousli Syah bekerja sama

dengan Surya Paloh, mantan pemimpin surat kabar Prioritas. Dari kerja samaitu

lahirlah Media Indonesia dengan manajemen baru di bawah PT Citra Media Nusa

Purnama. Surya Paloh menjabat direktur utama, sedangkan Teuku Yousli Syah

sebagai pemimpin umum.1

Kerja sama itu tidak hanya memberikan suntikan modal bagi penerbitan,

akan tetapi itu telah memberikan dampak pada sumber daya manusia dengan

merekrut tenaga kerja profesional muda. Isi penerbitan juga disesuaikan dengan

1
Media Indonesia, Tentang Kami, artikel diakses pada 16 Mei 2020 dari
http://www.mediaindonesia.com/about-us

36
37

motto Harian Umum Media Indonesia yaitu ―Pembawa Suara Rakyat‖ dengan

memberitakan peristiwa politik dan ekonomi. Selain itu, peningkatan kualitas

produk berita dilakukan seiring dengan perubahan segmentasi pasar sasaran

pembaca yaitu masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas. Media yang saat

ini dipegang oleh Surya Paloh terus bertahan dan mampu menghadapi berbagai

permasalahan serta tantangan. Salah satunya dengan membuka situs

berita Mediaindonesia.com, sebagai sebuah jawaban untuk menanggapi kemajuan

teknologi, termasuk berkembangnya media baru.2

Pemberitaan di mediaindonesia.com meliputi politik, ekonomi, olahraga,

sepak bola, megapolitan, tanah air, mancanegara, IPTEK, humaniora, dan

selebritas. Berdasarkan traffic situsnya, Mediaindonesia.com berada di ranking

9.401 di dunia. Kurang lebih 87% pengunjung situsnya berasal dari Indonesia, dan

di Indonesia sendiri Mediaindonesia.com duduk di peringkat 135. Situs ini juga

populer di Afghanistan, dan menduduki posisi nomor 118. [Alexa.com]

Perbandingan pengakses situs ini lebih banyak laki-laki dengan persentase 87%.

B. Visi dan Misi

1. Visi

“Menjadi Surat Kabar Independen yang Inovatif, Lugas,

Terpercaya, dan Paling Berpengaruh"

2
Kompasiana, Apakah MediaIndonesia.com Bisa Disebut Media Baru?, artikel diakses
pada 16 Mei 2020 dari
https://www.kompasiana.com/abesantus/5b817e11bde5754846387587/mediaindonesia-com-
media-baru-kah
38

Uraian Visi :

a. Independen, yaitu menjaga sikap non partisipan; di mana

karyawan tidak menjadi pengurus partai politik; menolak segala

bentuk pemberian yang dapat mempengaruhi objektivitas; dan

mempunyai keberanian bersikap beda.

b. Inovatif, yaitu terus menerus menyempurnakan dan

mengembangkan kemampuan teknologi dan Sumber Daya

Manusia; serta secara terus- menerus mengembangkan rubrik,

halaman dan penyempurnaan perwajahan.

c. Lugas, yaitu menggunakan bahasa yang terang dan langsung.

d. Terpercaya, yaitu selalu melakukan check dan recheck; meliputi

berita dari dua pihak dan seimbang; serta selalu melakukan

investigasi dan pendalaman.

e. Paling berpengaruh, yaitu dibaca oleh para pengambil

keputusan; memiliki kualitas editorial yang dapat

mempengaruhi pengambil keputusan; mampu membangun

kemampuan antisipatif; mampu membangun network nara

sumber; dan memiliki pemasaran atau distribusi yang andal.

2. Misi

a. Menyajikan informasi terpercaya secara nasional dan regional serta

berpengaruh bagi pengambil keputusan.

b. Mempertajam isi yang relevan untuk pengembangan pasar.


39

c. Membangun sumber daya manusia dan manajemen yang

profesional dan unggul, mampu mengembangkan perusahaan

penerbitan yang sehat dan menguntungkan.

C. Redaksi Mediaindonesia.com

Direktur Utama : Firdaus Dayat

Direktur Pemberitaan : Usman Kansong

Deputi : Gaudensius Suhardi

Artistik dan Foto : Hariyanto

Publishing : Budiana Indrastuti

Content Enrichment : Ade Alawi

Percetakan : Guanawan Suharli

Pemberitaan : Teguh Nirwahyudi

Olah raga : Haryo Prasetyo

Weekend Humaniora : Rosmery Sihombing

Megapolitan : Jaka Budi Santosa

Nusantara Suplemen : Victor J. Nababan

Internasional : M. Anwar Surachman

Ekonomi : Teguh Nirwahyudi

Investigasi, Polkam : Ade Alawi

Opini : Sabam Sinaga

Micom : Ahmad Punto

Artistik : Rio Okto Waas

Foto : Hariyanto

Publishing : Tjahyo Utomo


40

Buku dan Majalah : Vacant

Direktur Pengembangan Bisnis : Shanty Nurpatria

Deputi Sales dan Marketing : Gustaf Bernhard

Sales dan Marketing : Wendy Rizanto

Sirkulasi dan Distribusi : Bambang Irianto

Deputi Pengembangan Bisnis : F. Saiful Bachri

EO, CS, Promosi : F. Saiful Bachri

Pengembangan Bisnis : M. Oemar Sidiq

Direktur Keuangan dan Administrasi : Firdaus Dayat

HR, GA, it, Tranding Purchasin, Legal : Riza Mauluddin

Finance dan Accounting : Jong Fi Klan

D. Target Pembaca Mediaindonesia.com3

Setiap media memiliki target pembaca yang ingin dicapai agar komunikasi

tersampaikan dengan tepat. Berikut adalah target pembaca mediaindonesia.com :

Tabel 3.1

Target Pembaca Mediaindonesia.com

No Target Pembaca

1. Usia 25-55 Tahun

2. Wanita 36%

3. Pria 64%

4. Sosial Ekonomi Status (SES) A-B

5. Sarjana 80%

6. Pascasarjana 20%

3
Hasil wawancara penulis dengan Mediaindonesia.com
41

7. Kolektif 40%

8. Langganan dan Komunitas 40%

9. Eceran 20%
BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada Bab IV, peneliti menganalisis pemberitaan penundaan pemindahan

Ibu Kota Negara baru pada masa pandemi covid-19 selama bulan April 2020.

Analisis ini menggunakan framing model Zhongdhang Pan dan Kosicki dengan

melihat empat struktur, yaitu sintaksis, skrip dan tematik. Di bawah ini

merupakan berita yang akan dianalisis oleh peneliti:

Tangkap layar berita pertama

42
43
44

Tangkap layar berita kedua


45
46

Tangkap layar berita ketiga


47

Tangkap Layar Keempat


48
49

Tabel 4.1

Daftar berita 6 April 2020-7 April 2020

No Judul Berita Tanggal Penulis

1 Komisi II DPR RI Minta Pemerintah 6 April 2020 Putri Rosmalia

Tunda Pemindahan Ibu Kota

2 Alihkan Anggaran Pemindahan IKN 6 April 2020 Mediaindonesia.com

untuk Penanganan Covid-19.

3 Jubir Luhut : Pembangunan Ibu Kota 6 April 2020 Hilda Julaika

Negara Baru Berpotensi Ditunda

4 Dana Ibu Kota Baru untuk Lawan 7 April 2020 Rifaldi Putra Irianto

Korona
50

A. Analisis Teks Pemberitaan Penundaan Kebijakan Pemindahan Ibu Kota

Negara Pada Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Framing

Mediaindonesia.com).

1. Analisis Teks Berita 1

1) Sintaksis

Struktur sintaksis bisa dilihat dari bagan berita dalam bentuk headline,

lead, latar informasi, kutipan narasumber, pernyataan, dan penutup.38

a. Headline/Judul

Headline yang dipilih adalah “Komisi II DPR Minta Pemerintah

Tunda Pemindahan Ibu Kota”. Isi dari berita ini menjelaskan bahwa Komisi

II DPR RI meminta Pemerintah untuk menunda pemindahan Ibu Kota.

b. Lead

Lead (teras berita) dalam berita ini menggunakan who (siapa). ―Who‖

dalam berita ini adalah Komisi II DPR RI Guspardi Gaus minta Pemerintah

Tunda Pemindahan Ibu Kota. Komisi II DPR RI mengatakan bahwa anggaran

pemindahan IKN harus dialokasikan dulu untuk membantu penanganan

Covid-19.

c. Latar

Pada awal paragraf berita, tertulis pernyataan Anggota Komisi DPR RI

Anggota Komisi II DPR RI menyatakan bahwa Pemerintah harus tunda

pemindahan Ibu Kota Negara dan mengalokasikan dananya untuk penanganan

Covid-19.

38
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 175.
51

Dengan awalan tersebut, penulis berita ingin membawa pandangan

pembaca kearah kontradiktif terhadap pemindahan Ibu Kota Negara baru pada

masa pandemic covid-19.

d. Kutipan

Kutipan merupakan bagian berita yang menekankan bahwa apa yang

ditulis wartawan adalah bukan pendapatnya semata, tetapi kutipan dari

beberapa sumber. Kutipan juga merupakan bagian dari berita yang

dimaksudkan untuk membangun keseimbangan yang tidak memihak dan

menekankan bahwa tulisan wartawan bukan opini semata.

Pada paragraf kelima, terdapat kutipan dari narasumber yaitu Anggota

Komisi II DPR Fraksi PAN. Kutipan narasumber tersebut bertentangan

terhadap pembangunan Ibu Kota Negara baru pada masa pandemi.

―Pemerintah dewasa ini harus memfokuskan kepada tindakan

extraordinary untuk melakukan pencegahan dan penanganan krisis

pandemik covid-19. Fokus kepada penyebab utama covid-19 bukan

akibatnya (ancaman krisis ekonomi).”

Dengan demikian, Mediaindonesia.com ingin mengatakan melalui

narasumber yang ia kutip bahwa pemerintah memang harus menunda

pembangunan Ibu Kota Negara baru pada saat pandemi ini.

e. Pernyataan
52

Nasumber menyatakan sikap penolakan terhadap pemindahan Ibu Kota

Negara baru pada saat pandemi Covid-19. Berikut pernyataan dari Komisi II

DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus:

“Pemerintah memang telah menyutujui pemindahan Ibu Kota

ke Kalimantan Timur. Namun, melihat pada penyebaran covid-19

yang menjadi ancaman serius ditengah masyarakat, pemindahan IKN

hendaknya ditunda dulu”

Kutipan tersebut menyatakan bahwa Guspardi Gaus tidak setuju

dengan pemindahan Ibu Kota Negara pada saat pandemi covid-19 karena

menurutnya, penyebaran covid 19 sedang menjadi ancaman serius di

tengah masyarakat.

f. Penutup

Pada akhir berita ini, Wartawan menuliskan pendapat Komisi II

DPR Guspardi Gaus. Menurutnya, pemerintah harus memberikan insentif

fiskal yang layak bagi para pekerja informal dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM).

"Harus ada insentif fisikal yang layak bagi mereka," ujar

Guspardi.

2) Skrip

Bentuk umum dari skrip ini adalah pola 5W+1H. walaupun tidak selalu di

jumpai di setiap berita, tetapi unsur ini digunakan untuk penanda framing yang

penting dalam kelengkapan berita.

Berita ini menggunakan Lead Who (siapa). Who dalam lead tersebut

adalah Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus. guspardi Gaus mengatakan bahwa
53

pemerintah harus menunda pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru pada saat

pandemi Covid-19. Antara judul dan lead pada berita ini saling berkaitan,

sehingga menunjukkan tema yang ingin disampaikan penulis.

3) Tematik

Struktur tematik dapat dilihat dari bagaimana sebuah peristiwa dibuat oleh

wartawan. Tematik berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis., bagaimana

kalimat yang dipakai, bagaimana menempatkan dan menulis sumber ke dalam

teks berita secara keseluruhan.

a. Detail

Dalam berita berjudul ―Komisi II DPR Minta Pemerintah Tunda

Pemindahan Ibu Kota‖, Mediaindonesia.com menyusunnya dalam delapan

paragraf. Ada tiga pembahasan yang Mediaindonesia.com angkat dalam

berita ini. Pertama, pembahasan tentang alasan penundaan pemindahan

Ibu Kota Negara pada saat pandemic covid-19. Mediaindonesia.com

membahas hal tersebut pada paragraf 1-2.

Kedua, pembahasan tentang pengalihan anggaran dana infrastuktur

Ibu Kota Baru untuk memperluas program perlindungan sosial seperti

PKH dan BLT untuk masyarakat miskin dan rentan miskin. Pembahasan

ini terdapat pada paragraf ke 3-8.

b. Koherensi

Koherensi dalam berita ini terdapat pada pernyataan narasumber

berikut :
54

―Pemerintah memang telah menyetujui pemindahan

IKN ke Kalimantan Timur. Namun, melihat pada

penyebaran covid 19 yang menjadi ancaman serius

ditengah masyarakat, pemindahan IKN hendaknya ditunda

dulu”, ujar Guspardi

Pada kalimat pertama berisi tentang persetujuan Pemerintah

terhadap pemindahan IKN ke Kalimantan Timur. Kemudian pada kalimat

kedua merupakan pernyataan yang berisi pemindahan IKN hendaknya

ditunda dulu karena penyebaran covid yang menjadi ancaman serius

masyarakat. Kedua kalimat tersebut saling berkaitan.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan

cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas ini jika

diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang

menerangkan) dan predikat (yang diterangkan).

Dalam artikel ini kalimat yang dituliskan merupakan bentuk

kalimat deduktif, dimana paragraf yang kalimat utamanya berada diawal

paragraf. Lalu, kalimat penjelas ditulis setelah kalimat utama.

"ANGGOTA Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus

mengatakan pemerintah harus menunda rencana pemindahan Ibu

Kota Negara (IKN). Anggaran pemindahan IKN harus

dialokasikan dulu untuk membantu penanganan covid-19.”


55

Penulis dalam artikel tersebut cenderung menggunakan kalimat

aktif, karena pada setiap kalimat atau paragrafnya cenderung

menggunakan awalan me-, seperti: menunda, membantu, menyetujui,

meminta, memfokuskan, memperluas, dan lain-lain. Hal ini membuktikan

bahwa mediaindonesia.com mendukung penundaan rencana pemindahan

Ibu Kota Negara (IKN).

d. Kata Ganti

Dalam menyampaikan sikapnya, wartawan bisa menggunakan kata

―kami‖ atau ―mereka‖ . Berikut adalah bagian berita yang menggunakan

unsur kata ganti :

"Harus ada insentif fisikal yang layak bagi mereka," ujar

Guspardi.

Dalam penggalan berita tersebut, peneliti menemukan kata ganti

yaitu ―mereka‖. Kata tersebut mengacu kepada pekerja informal dan

UMKM. Kata ganti ―mereka‖ menyiratkan bahwa pernyataan tersebut

mewakili suara kelompok masyarakat profesi pekerja informal dan

UMKM.

4) Retoris

a. Grafis/Foto
56

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/301621-komisi-ii-dpr-minta-pemerintah-tunda-

pemindahan-ibu-kota

Foto yang terdapat dalam berita “Komisi II DPR Minta Pemerintah

Tunda Pemindahan Ibu Kota” yang ditampilkan Mediaindonesia.com

merupakan lambang Ibu Kota Negara. Hal ini menandakan adanya

keterkaitan antara foto dan berita yang disajikan.

2. Analisis Teks Berita 2

1. Sintaksis

a) Headline

Headline digunakan untuk mengarahkan bagaimana seorang

wartawan mengkonstruksi suatu isu, dengan menekankan makna lewat

pemakaian tanda tanya untuk menunjukkan sebuah perubahan dan tanda

kutip menunjukkan adanya jarak perbedaan. Judul dari berita ini adalah

―Alihkan Anggaran Pemindahan IKN untuk Penanganan Covid-19‖. Judul

ini merepresentasikan isi berita yang intinya Anggota Komisi II DPR RI,

Guspardi Gaus mendesak Pemerintah untuk menunda dulu rencama


57

pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru dan mengalihkan anggaran

pembangunan IKN untuk penanganan pandemi virus corona.

b) Lead

Lead adalah paragraf pertama yang memuat fakta atau informasi

terpenting dari keseluruhan uraian berita.39 Berita ini menggunakan lead

who (siapa). Who dalam berita tersebut adalah Komisi II DPR RI Guspardi

Gaus. Guspardi Gaus mengatakan ia mendesak Pemerintah untuk

menunda dulu rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru dan

mengalihkan anggaran pembangunan IKN untuk penanganan pandemi

virus corona.

c) Latar

Latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberi

pemaknaan atas suatu peristiwa. Pada bagian awal berita, tertulis bahwa

Guspardi Gaus mendesak Pemerintah untuk menunda dulu rencana

pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru dan mengalihkan anggaran

pembangunan IKN untuk penanganan pandemi virus corona.

Dengan ditulisnya awalan tersebut, penulis ingin membawa

pandangan pembaca kearah kontradiktif terhadap pemindahan Ibu Kota

Negara pada saat pandemic covid-19.

d) Kutipan

39
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature
Panduan Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h.
126.
58

Kutipan merupakan bagian berita yang menekankan bahwa apa

yang ditulis wartawan adalah bukan pendapatnya semata, tetapi kutipan

dari beberapa sumber. Kutipan juga merupakan bagian dari berita yang

dimaksudkan untuk membangun keseimbangan yang tidak memihak dan

menekankan bahwa tulisan wartawan bukan opini semata.

Di paragraf keempat, terdapat kutipan dari narasumber yakni

Komisi II DPR RI. Kutipan tersebut mengisyaratkan bahwa beliau kurang

setuju terhadap pemindahan Ibu Kota Negara pada saat pandemi.

“Pemerintah memang menyetujui pemindahan Ibu Kota

Negara baru ke Kalimantan Timur, namun melihat pada

penyebaran Covid-19 yang menjadi ancaman serius ditengah

masyarakat, sebaiknya rencana pemindahan IKN hendaknya

ditunda dulu,” tegas Guspardi Gaus dalam berita rilisnya, Senin

(6/4).

Dengan dimuatnya kutipan tersebut, mediaindonesia.com ingin

mengatakan melalui narasumber tersebut bahwa pemindahan Ibu Kota

Negara baru sebaiknya ditunda.

e) Pernyataan

Untuk memperkuat sikap kurang setuju pemindahan Ibu Kota

Negara baru pada saat pandemi, didalam berita ini terdapat pernyataan

yang menunjukkan sikap mediaindonesia, yaitu:

―Guspardi menegaskan, rakyat Indonesia lebih

membutuhkan terhadap persoalan keterjaminan kebutuhan bahan


59

pangan, perlindungan keselamatan, dan terjaminnya kesehatan

dalam menghadapi pandemic virus Covid-19.”

f) Penutup

Pada paragraf terakhir berita dituliskan kutipan dari Komisi II DPR

RI Guspardi Gaus. Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan para

pekerja informal dan UMKM agar mendapatkan keberpihakan yang nyata

seperti insentif fiskal yang layak.

“Namun yang perlu juga mendapat perhatian adalah para

pekerja informal dan UMKM yang jumlahnya mencapai 59 juta

jiwa itu harus mendapatkan keberpihakan yang nyata. Hanya ada

insentif fiscal yang layak bagi mereka,” pungkasnya.”

2. Skrip

Bentuk umum dari skrip ini adalah pola 5W+1H. walaupun tidak

selalu di jumpai di setiap berita, tetapi undur ini digunakan untuk penanda

framing yang penting dalam kelengkapan berita.

Berita ini menggunakan Lead What (apa). What dalam berita ini adalah

pengalihan dana Ibu Kota Negara untuk penanganan pandemi covid-19. Guspardi

Gaus mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah juga memberikan santunan

kepada para medis dan memberikan insentif fiskal kepada para pekerja informal

dan UMKM mengingat kondisi keuangan Negara yang terbatas.

3. Tematik
60

Struktur tematik adalah bagaimana wartawan mengungkapkan

pandangannya terhadap kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk

teks secara keseluruhan.

a. Detail

Pada berita berjudul ―Alihkan Dana Pemindahan IKN untuk

Penanganan Covid-19, Mediaindonesia.com menyusunnya dalam 12 paragraf.

Terdapat dua pembahasan yang mediaindonesia.com angkat dalam berita ini,

yakni pertama adalah tentang pengalihan anggaran IKN pada masa pandemi

covid-19. Mediaindonesia.com membahasnya pada paragraf 1-2.

Kedua, tentang insentif untuk para tenaga kesehatan, para pekerja

informal, UMKM dan BLT untuk masyarakat miskin. Mediaindonesia.com

membahasnya pada paragraf 3-10.

b. Koherensi

Koherensi dalam berita ini terdapat pada pernyataan narasumber berikut :

“Menurut Guspardi, pengalihan anggaran untuk

penanganan virus Covid-19 yang sudah mewabah hampir seluruh

provinsi di Indonesia harus segera dilakukan, karena Indonesia

masih sangat minim dengan sarana prasarana yang dibutuhkan

dalam rangka penanganan Covid-19”

Kalimat ―Indonesia masih sangat minim dengan sarana prasarana

yang dibutuhkan dalam rangka penanganan Covid-19‖. Menjadi alasan

agar anggaran IKN dialihkan seperti dikalimat sebelumnya, yaitu

―Menurut Guspardi, pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19


61

yang sudah mewabah hampir seluruh provinsi di Indonesia harus segera

dilakukan‖.

Jadi, penyebab pengalihan anggaran penanganan Covid harus

segera dilakukan karena Indonesia masih sangat minim dengan sarana

prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19.

c. Bentuk kalimat

Pada berita yang berjudul Alihkan Anggaran Pemindahan IKN

untuk Penanganan Covid-19 ada satu pernyataan Guspardi Gaus yang

menuturkan bahwa pemerintah harus menfokuskan penanganan dan

pencegahan covid-19.

“Pemerintah hendaknya menghentikan dulu upaya

melanjutkan rencana pindah IKN dan pembangunan Ibu Kota

baru. Ini mengingat kondisi keuangan negara yang juga terbatas,"

kata Guspardi.”

Penulis berita memaparkan kepada khalayak fakta berupa kutipan

yang bersifat kontradiktif. Pemerintah harus menghentikan dulu

pembangunan Ibu Kota Baru karena keuangan Negara yang terbatas.

d. Kata Ganti

Elemen kata ganti pada berita ini terletak pada :

“Ia juga menyarankan untuk memberikan santunan

bagi para tenaga medis yang telah menjadi korban dalam

penangananan Covid-19 yang hari demi hari semakin

mengkhawatirkan di bumi Nusantara”.


62

Dalam penggalan kalimat tersebut, kata ganti yang penulis

temukan adalah kata ―ia‖. Kata tersebut mengarah kepada Guspardi Gaus.

Penggunaan kata ―ia‖ pada pernyataan Guspardi suara secara pribadi.

4. Retoris

a. Grafis/Foto

Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/301628-alihkan-anggaran-pemindahan-

ikn-untuk-penanganan-covid-19

Foto pada berita Alihkan Anggaran Pemindahan IKN untuk

Penanganan Covid-19 ada korelasi dengan berita.

Mediaindonesia.com menampilkan foto Guspardi Gaus dalam

berita tersebut. Hal ini menandakan adanya relevansi antara foto

dengan berita yang disajikan

3. Analisis Teks Berita 3

1) Sintaksis

a. Headline/ Judul
63

Headline yang dipilih adalah ―Jubir Luhut: Pembangunan Ibu Kota

Negara Baru Berpotensi Ditunda‖. Dalam berita ini menjelaskan bahwa

Pembangunan Ibu Kota Negara kemungkinan akan ditunda.

b. Lead/ Teras Berita

Lead merupakan paragraf pertama yang memuat fakta atau

informasi terpenting dari keseluruhan berita40. Lead umumnya

memberikan sudut pandang dari berita, menunjukkan perspektif tertentu

dari peristiwa yang diberitakan.

Lead dalam berita ini menggunakan who (siapa). “Who” dalam

berita ini adalah Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Investasi Jodi Mahardi. Jodi mengatakan bahwa saat ini terkait

pembangunan IKN hanya sebatas menjaga komunikasi dengan para calon

investor. Sebelumnya sempat beredar kabar masih berlanjutnya

pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru ditengah pandemi covid-19.

c. Latar

Latar adalah bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang

ingin ditampilkan wartawan. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana

pandangan khalayak akan dibawa. 41

Pada paragraf awal berita “Jubir Luhut: Pembangunan Ibu Kota

Negara Baru Berpotensi Ditunda” diisi dengan pernyataan Jubir Menteri

40
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan
Praktis Jurnalistik Profesional, h. 126.
41
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKiS,2002), h.297.
64

Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi terkait pembangunan Ibu

Kota Negara (IKN) baru hanya sebatas menjaga komunikasi dengan para

calon investor.

d. Kutipan

Kutipan narasumber menjadi bagian yang cukup penting dalam

menguatkan isu yang diangkat dalam sebuah berita. Sebuah berita

dikatakan konkret apabila terdapat kutipan dari orang-orang yang terkait

dalam isu tersebut.

Mediaindonesia.com menjadikan Jodi Mahardi sebagai narasumber

dalam berita ini. Hal ini dapat dilihat dalam paragraf berikut :

“Arahan Presiden sudah jelas bahwa saat ini seluruh fokus

pekerjaan adalah mencari cara untuk penanganan pandemi covid-

19. Penggunaan APBN pun sudah diatur dengan baik oleh Ibu Sri

Mulyani untuk difokuskan pada penanganan covid-19. Ke depan

tidak menutup kemungkinan juga beberapa proyek pembangunan,

termasuk Ibu Kota Negara baru, bisa ditunda sampai situasi

berjalan normal kembali,” ujar Jodi di Jakarta, Senin (6/4).”

e. Pernyataan

Dalam berita ini terdapat pernyataan dari Juru Bicara Menteri

Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi untuk

meluruskan isu yang beredar di masyarakat yang menganggap pemerintah

lebih mementingkan pemindahan Ibu Kota Negara baru daripada

penanganan Covid-19.
65

“JURU bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi, menegaskan yang

saat ini dilakukan terkait pembangunan IKN hanya sebatas

menjaga komunikasi dengan para calon investor. Sebelumnya

sempat beredar kabar masih berlanjutnya pembangunan Ibu Kota

Negara (IKN) baru di tengah pandemi covid-19.”

Paragraf tersebut ingin menyampaikan kepada khalayak bahwa

saat ini pemindahan IKN hanya sebatas menjaga komunikasi kepada para

calon investor.

f. Penutup

Berita ini diakhiri dengan pernyataan Jodi Mahardi yang

menyatakan bahwa pemerintah bersinergi bersama jajaran kementerian

untuk mencari cara terbaik penanganan Covid-19 agar pemulihan ekonomi

bisa dilakukan lebih cepat dan masyarakat tidak terlalu lama merasakan

dampaknya.

“Artinya pemerintah terus menyinergikan seluruh

kementerian dan lembaga untuk mencari cara terbaik untuk

penanganan covid-19. Ketika penanganannya berjalan dengan

baik, recovery atau pemulihan ekonominya bisa dilakukan dengan

lebih cepat, agar masyarakat tidak terlalu lama merasakan

dampaknya,” tegasnya.

2) Skrip

Berita ini menggunakan Lead What (apa). Merujuk kepada kejadian

yang sedang terjadi, yakni Jodi Mahardi menegaskan bahwa pembangunan


66

IKN pada masa pandemi covid hanya sebatas komunikasi dengan para calon

investor.

3) Tematik

Struktur tematik dapat dilihat dari bagaimana peristiwa itu dapat

diungkapkan atau dibuat oleh penulis berita, di dalamnya meliputi: detail,

koherensi (jalinan antar kata), dan bentuk kalimat.

a. Detail

Pada berita berjudul ―Jubir Luhut: Pembangunan Ibu Kota Negara

Baru Berpotensi Ditunda‖, Mediaindonesia.com menyusunnya dalam 6

paragraf. Terdapat tiga pembahasan yang Mediaindonesia.com coba angkat

dalam berita ini, pertama, tentang Jodi Mahardi yang menengaskan bahwa

saat ini yang dilakukan pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Negara

baru hanya sebatas komunikasi dengan para calon investor.

Mediaindonesia.com membahas hal tersebut pada paragraf 1.

Kedua, sesuai instruksi dan arahan Presiden Joko Widodo, Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sudah jelas diprioritaskan

untuk penanganan covid-19 dan kemungkinan akan menunda proyek IKN

sampai situasi kondusif. Mediaindonesia.com membahas hal tersebut pada

paragraf 2-3.

Ketiga, hal yang dibahas pada tahap ini adalah Presiden memberi

arahan kepada para menteri harus tetap menjalankan tugas pokoknya dengan

maksimal di tengah pandemi ini, termasuk menjaga komunikasi kepada para

investor. Komunikasi ini tidak hanya dari sisi pemerintahan, tetapi juga
67

bahasan mengenai bantuan penanganan covid-19. Seperti yang baru-baru ini

dilakukan oleh para investor di sektor hilirisasi nikel di Indonesia yang

memberikan bantuan puluhan ton alat kesehatan kepada pemerintah Indonesia.

Mediaindonesia.com membahas hal tersebut pada paragraf 4-6

b. Koherensi

Koherensi dalam berita ini terdapat pada pernyataan narasumber

berikut :

“JURU bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi, menegaskan yang

saat ini dilakukan terkait pembangunan IKN hanya sebatas

menjaga komunikasi dengan para calon investor. Sebelumnya

sempat beredar kabar masih berlanjutnya pembangunan Ibu Kota

Negara (IKN) baru di tengah pandemi covid-19.”

Kalimat ―Sebelumnya sempat beredar kabar masih berlanjutnya

pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di tengah pandemi covid-19‖

menjadi alasan Jodi Mahardi menegaskan bahwa pembangunan IKN saat

ini hanya sebatas komunikasi dengan para calon investor.

Jadi, pembangunan Ibu Kota Negara baru pada masa pandemi

covid-19 hanya sebatas komunikasi dengan para calon investor.

c. Bentuk Kalimat

Dalam berita berjudul Jubir Luhut: Pembangunan Ibu Kota

Negara Baru Berpotensi Ditunda terdapat pernyataan dari Jodi Mahardi


68

dimana ia menyebutkan Presiden menfokuskan seluruh pekerjaan untuk

mencari cara penanganan pandemi covid-19.

“Arahan Presiden sudah jelas bahwa saat ini seluruh fokus

pekerjaan adalah mencari cara untuk penanganan pandemi covid-

19. Penggunaan APBN pun sudah diatur dengan baik oleh Ibu Sri

Mulyani untuk difokuskan pada penanganan covid-19. Ke depan

tidak menutup kemungkinan juga beberapa proyek pembangunan,

termasuk Ibu Kota Negara baru, bisa ditunda sampai situasi

berjalan normal kembali,” ujar Jodi.

Melalui kutipan narasumber ini, wartawan atau penulis ingin

memberitahu pembaca mengenai arahan Presiden bahwa saat ini seluruh

fokus pekerjaan adalah mencari cara penanganan covid-19 dan tidak

menutup kemungkinan beberapa proyek termasuk pembangunan Ibu Kota

Negara baru akan di tunda sampai situasi normal.

d. Kata Ganti

Pada berita ini, mediaindonesia.com menggunakan kata ganti pada

paragraf : ―Ia melanjutkan, bagaimana arahan Presiden, para menteri harus

tetap menjalankan tugas pokoknya dengan maksimal di tengah pandemi

ini. Menko Marves mendapat tugas dari Presiden untuk menjaga

komunikasi dengan para investor‖.

Pada kata ganti ―ia‖ merujuk kepada Jodi Mahardi, Juru bicara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).

Pernyataan Jodi mewakili secara institusi, bukan pribadi.


69

4) Retoris

a. Grafis/Foto

Sumber:https://mediaindonesia.com/read/detail/301662-jubir-luhut-pembangunan-ibu-kota-

negara-baru-berpotensi-ditunda

Foto dalam berita berjudul Jubir Luhut: Pembangunan Ibu Kota

Negara Baru Berpotensi Ditunda merupakan foto pertemuan Jokowi

dengan CEO Softbank Masayoshi Son dan Mantan Perdana Mentri

Inggris Tony Blair di Istana Presiden pada tanggal 28 Februari 2020.

Foto pada berita ini ada korelasi dengan apa yang hendak ingin

disampaikan oleh penulis berita, yaitu tentang Ibu Kota Negara baru.

4. Analisis Teks Berita 4

1) Sintaksis

a. Headline/Judul

Headline merupakan judul dari sebuah berita. Judul dari berita ini

adalah “Dana Ibu Kota Baru untuk Lawan Korona”. Judul ini
70

menunjukkan bahwa dana pemindahan Ibu Kota baru untuk melawan

covid-19.

b. Lead/Teras Berita

Berita ini menggunakan lead what (apa). Subject what dalam lead

ini adalah pengalihan dana Ibu Kota Negara baru untuk penanganan covid-

19. Berikut lead kalimatnya :

“PEMERINTAH diminta mengalihkan anggaran

pembangunan ibu kota negara (IKN) baru untuk penanganan

pandemi covid-19. Pengalihan itu dinilai anggota Komisi II DPR

RI Guspardi Gaus harus dilakukan, mengingat masih minimnya

sarana-prasarana yang dibutuhkan dan santunan untuk para

tenaga medis yang telah menjadi korban penangananan covid-19”.

Kalimat pertama pada paragraf tersebut ingin meminta pemerintah

untuk mengalihkan anggaran pembangunan IKN baru untuk penanganan

covid-19. Lalu di kalimat kedua menjelaskan alasan anggaran pemindahan

IKN baru harus dialihkan.

c. Latar

Pada awal berita tertulis pernyataan Komisi II DPR RI Guspardi Gaus.

Guspardi menyatakan bahwa Pemerintah harus mengalihkan anggaran

pembangunan Ibu Kota Negara baru mengingat masih minimnya sarana-

prasarana yang dibutuhkan dan santunan untuk para tenaga medis yang telah

menjadi korban penangananan covid-19.


71

Dengan ditulisnya awalan tersebut, jika mengacu pada elemen

latar, penulis ingin membawa pandangan pembaca kearah kontradiktif

terhadap pembangunan Ibu Kota Negara pada saat pandemi covid-19.

d. Kutipan

Kutipan pada berita merupakan hal yang sangat penting dalam

pembuatan berita. Penulis berita menyematkan dua narasumber, yakni

Guspardi Gaus dan Jodi Mahardi.

e. Pernyataan

Untuk memperkuat sikap kontradiktif terhadap perencanaan

pembangunan Ibu Kota baru pada masa pandemi covid-19, dalam berita

ini wartawan atau penulis berita menampilkan pernyataan dari Guspardi

Gaus. berikut pernyataannya :

“Pemerintah hendaknya menghentikan dulu upaya

melanjutkan rencana pindah IKN dan pembangunan ibu kota baru. Ini

mengingat kondisi keuangan negara yang juga terbatas,” jelasnya”

Pada paragraf tersebut, mediaindonesia.com menuliskan

pernyataan Guspardi Gaus yang menyarankan pemerintah agar

menghentikan dulu rencana pemindahan Ibu Kota baru karena kondisi

keuangan negara yang terbatas.

f. Penutup

Di akhir berita terdapat kutipan dari Juru Bicara Menteri

Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi yang


72

mengatakan bahwa pemerintah mencari cara terbaik untuk penanganan

covid-19, seperti pada kalimat :

“Artinya, pemerintah terus menyinergikan seluruh

kementerian dan lembaga untuk mencari cara terbaik untuk

penanganan covid-19,” tegasnya”

2) Skrip

Skrip pada framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

menjelaskan bagaimana wartawan merangkai kelengkapan unsur-unsur berita

(5W+1H) . Framing ini menjelaskan pula jenis teras berita (lead) yang

digunakan pada berita itu.

Berita ini menggunakan lead What (apa). Merujuk pada pemerintah

diminta untuk mengalihkan anggaran pemindahan Ibu Kota Negara baru dari

pos-pos APBN ini, terutama dari anggaran infrastruktur, sehingga penyebaran

covid-19 yang semakin pesat bisa ditekan.

3) Tematik

a. Detail

Pada berita berjudul ―Dana Ibu Kota Baru untuk Lawan Korona‖,

Mediaindonesia.com menyusunnya dalam 13 paragraf. Terdapat lima

pembahasan yang diangkat oleh Mediaindonesia.com dalam berita ini,

pertama pembahasan tentang pemerintah diminta untuk menunda

pembangunan Ibu Kota Negara baru. Pembahasan tersebut dibahas dari

paragraf 1-2.
73

Kedua, pembahasan tentang pengalihan angaran dari pos-pos

APBN untuk penanganan covid-19. Pembahasan tersebut dibahas dari

paragraf 3-6.

b. Koherensi

Koherensi atau bisa disebut juga keselarasan, dalam hal ini dilihat

dari kalimat-kalimat yang satu dengan lainnya dapat dikatakan

menyambung maknanya. Hal ini dapat dilihat dari:

“Pemerintah telah menyetujui pemindahan IKN baru ke

Kalimantan Timur. Namun, melihat pada penyebaran covid 19

yang menjadi ancaman serius di tengah masyarakat, sebaiknya

rencana pemindahan IKN hendaknya ditunda dulu,” ucap

Guspardi dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.”

Kalimat pertama dari kutipan narasumber mengatakan bahwa

Pemerintah telah menyetujui pemindahan IKN baru ke Kalimantan Timur.

Kalimat kedua, kutipan narasumber berisi penyebab IKN baru hendaknya

ditunda dulu. Jadi, dua kalimat tersebut tergabung dalam satu paragraf

tersebut saling mendukung satu sama lain.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan

cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Prinsip ini menjelaskan

kesinambungan subjek dan predikat dalam susunan kalimat atau bahasa.


74

Dalam artikel ini kalimat yang dituliskan merupakan bentuk

kalimat deduktif, dimana paragraf yang kalimat utamanya berada diawal

paragraf. Lalu, kalimat penjelas ditulis setelah kalimat utama.

“Arahan Presiden sudah jelas. Saat ini seluruh fokus

pekerjaan adalah mencari cara untuk penanganan pandemi covid-

19. Penggunaan APBN pun sudah diatur dengan baik oleh Bu Sri

Mulyani untuk difokuskan pada penanganan covid-19. Ke depan,

tidak menutup kemungkinan juga beberapa proyek pembangunan,

temasuk ibu kota negara baru, bisa ditunda sampai situasi

berjalan normal kembali,” ujar Jodi di Jakarta, kemarin.”

Pernyataan Presiden disampaikan dengan jelas. Dengan

menepatkan Presiden (subjek) di awal kalimat sebagai ―yang

menerangkan‖. Penempatan tersebut sebagai bentuk penekanan bahwa

Presiden sudah memberikan arahan jelas jika saat ini seluruh fokus

pekerjaan adalah mencari cara untuk penanganan covid-19.

d. Kata Ganti

Dalam berita ini, Mediaindonesia.com menggunakan kata ganti

pada paragraf : ―Ia pun berharap kebijakan pemerintah untuk memperluas

program perlindungan sosial, seperti PKH dan BLT, untuk masyarakat

miskin dan rentan miskin di tengah pandemi ini bisa segera

direalisasikan.‖

Pada kata ganti ―ia‖, merujuk kepada Komisi II DPR RI Guspardi

Gaus. Pernyataan Guspardi Gaus adalah harapan anggota Dewan agar


75

pemerintah lebih memperhatikan masyarakat miskin dan rentan miskin

yang terdampak pandemi Covid-19.

4) Retoris

a. Grafis/Foto

Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/301816-dana-ibu-kota-baru-untuk-

lawan-korona

Gambar yang terdapat dalam berita Dana Ibu Kota Baru untuk Lawan Korona

merupakan desain Ibu Kota Baru. Foto pada berita ini ada korelasi dengan apa

yang hendak ingin disampaikan oleh penulis berita, yaitu tentang Ibu Kota Negara

baru.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis berdasarkan temuan data pada bab empat yang

terdiri dari empat berita berjudul ―Komisi II DPR RI Minta Pemerintah Tunda

Pemindahan Ibu Kota, Alihkan Anggaran Pemindahan IKN untuk Penanganan

Covid-19, Jubir Luhut: Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Berpotensi Ditunda,

Dana Ibu Kota Baru untuk Lawan Korona.

Dari hasil riset ini, peneliti menemukan bahwa frame yang dibentuk oleh

Mediaindonesia.com di dalam empat berita tersebut banyak diisi oleh pernyataan

dari narasumber yang mengungkapkan fakta bahwa pemindahan Ibu Kota Negara

pada masa pandemi covid-19 berpotensi di tunda. Dari keempat berita tersebut

Mediaindonesia.com memunculkan nama-nama seperti Komisi II DPR RI

Guspardi Gaus dan Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan

Investasi Jodi Mahardi sebagai narasumber sesuai dengan skemanya masing-

masing.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan netralitas dan objektivitas

Mediaindonesia.com karena memenuhi standar dan etika jurnalistik.

Mediaindonesia.com tidak mendukung atau menyudutkan salah satu pihak dalam

pemberitaan pemindahan Ibu Kota Negara Baru tersebut.

Dengan diterbitkannya keempat berita tersebut Mediaindonesia.com

bertujuan memaparkan fakta yang sebenar-benarnya. Mediaindonesia.com

semata-mata hanya bermaksud memberikan informasi sedalam-dalamnya agar

73
74

masyarakat memiliki perspektif setelah membaca pemberitaan yang telah

Mediaindonesia.com sajikan. Sesuai dengan misinya, yakni menghasilkan produk

multimedia yang independen dan bebas dari segala tekanan dengan menampung

dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan bahwa

penelitian ini bisa dilanjutkan kembali dengan menggunakan sudut pandang dan

metode lain untuk memperkaya data riset dan skripsi khususnya di bidang ilmu

jurnalistik.

1. Saran Akademis

Hendaknya media massa mulai dari majalah, koran, maupun online agar

mempunyai sikap independen dan objektif dalam mengonstruksi sebuah

peristiwa dan fakta ke dalam sebuah berita seperti yang

Mediaindonesia.com lakukan.

2. Saran Praktis

Kepada pembaca ataupun penikmat berita, alangkah lebih untuk tidak

hanya menerima informasi dari satu sumber saja. Tetapi mencari lebih

banyak lagi informasi dari media dan sumber lain agar terhindar dari hoax.
DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006)

AndiPrastowo, MemahamiMetode-metodePenelitian (Yogyakarta, Ar-Ruzz

Media, 2011) cet ke-1

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature,

(Bandung: Simbiosis Rekatama Media, 2011).

Douglas Kellner, Media culture: Cultural Studies, Identity and Politics between

the Modern and the Post Modern (USA and UK: Westview Press),

1996,

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LKis, 2012).

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, danPolitik Media, (Yogyakarta:

LkiS, 2002).

Frank D. Durham, News Frames as Social Narrative”.

Hasil wawancara penulis dengan Mediaindonesia.com

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014),

h. 118

Junaidi. Ahmad, Porno: feminism, seksualitas, dan pornografi di media

massa.Grasindo. Jakarta 2012

M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media

Massa, Iklan Televisi, Dan Keputusan Konsumen Serta Kritik

75
76

Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2008).

MacDougall, Interpretative Reporting, (New York:Macmillan, 1968), hlm. 12

Mcquail, Denis, Teori Komunikasi Massa, h.44

Mohammad Zamroni, Filsafat Komunikasi Pengantar Ontologis, Epistemologis,

Aksiologis, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2009).

Puji Santoso. Konstruksi Sosial Media Massa. (Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara: Jurnal Al-Balagh, Vol 1, No. 1, 2016).

Suparno, Paul, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan, (Yogyakarta:

Kanisius, 1997).

Alexa.com, https://www.alexa.com/siteinfo/mediaindonesia.com#section_traffic,

diakses pada 1 Mei 2020, pukul 01.00 WIB.

Cnnindonesia.com, ―Ada Corona, Bappenas Lelang Master Plan Ibu Kota Baru

Rp 85 M‖, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200504094457-

532-499713/ada-corona-bappenas-lelang-master-plan-ibu-kota-baru-

rp85-m, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 16.30 WIB.

Detik.com, “DPD Minta Pemerintah Tunda Ibu Kota Baru, Dananya Untuk Atasi

Corona”, https://news.detik.com/berita/d-4963630/dpd-minta-

pemerintah-tunda-ibu-kota-baru-dananya-untuk-atasi-corona, diakses

pada 8 Mei 2020, Pukul 16.00 WIB.

Kompasiana, Apakah MediaIndonesia.com Bisa Disebut Media Baru?, artikel

diakses pada 16 Mei 2020 dari


77

https://www.kompasiana.com/abesantus/5b817e11bde5754846387587/

mediaindonesia-com-media-baru-kah

Media Indonesia, Tentang Kami, artikel diakses pada 16 Mei 2020 dari

http://www.mediaindonesia.com/about-us

Media Indonesia, Tentang Kami, artikel diakses pada 16 Mei 2020 dari

http://www.mediaindonesia.com/about-us

Mediaindonesia.com, ―Alihkan Anggaran Pemindahan IKN untuk Penanganan

Covid-19, https://mediaindonesia.com/read/detail/301628-alihkan-

anggaran-pemindahan-ikn-untuk-penanganan-covid-19, diakses pada 1

Mei 2020, pukul 01.00 WIB.

Tempo.co, “Sri Mulyani: Anggaran Infrastruktur Dasar Ibu Kota Baru

Dialihkan”, https://bisnis.tempo.co/read/1334952/sri-mulyani-

anggaran-infrastruktur-dasar-ibu-kota-baru-dialihkan/full&view=ok,

diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 16.15 WIB.


LAMPIRAN

Transkrip Wawancara

Narasumber : Henri Siagian

Jabatan : Asisten Kepala Divisi Mediaindonesia.com

Waktu : Sabtu, 25 Juli 2020 pukul 15.59-16.29

Tempat : Zoom

Apakah media indonesia setuju dengan pembangunan IKN pada masa

pandemi covid-19?

Kalau secara institusi sih kita belum ada pernyataan setuju atau tidak masalah

pemindahan ibu kota pada saat pandemi ini.

Ada 3 berita yang narasumbernya sama. Kenapa tidak disatukan saja

beritanya?

Kalau dilihat dibagian bawahnya, kodenya OL1, untuk yang dana Ibu Kota

kodenya itu HLDT5, mediaindonesia.com kan basisnya adalah mediaindonesia

cetak, jadi kita ini kan pengembangan bukan yang terlepas dari mediaindonesia

juga, sehingga praktis semua berita yang muncul di harian media indonesia itu

kita upload juga. Nah kalau dilihat tanggalnya, maka yang kodenya OL1 yg

Komisi II DPR itukan berarti Guspardi. Nah bahan yang sama juga muncul di

harian, jadi kita hanya upload ulang dari edisi koran. kita tidak mengubah lagi.

Jadi isinya bagian yang Guspardi kurang lebih sama, cuma ada tambahan Juru

Bicara Luhut. Jadi ya bisa dibilang beginilah risiko ketika kita mengupload berita

78
79

orang. Jadi, tidak terlalu ada framing khusus. karena tadi saya cek ke editorial,

jadi kalau sikap institusi kan ada di editorial atau misalnya di kompas ada tajuk,

kalau di mediaindonesia kan editorial, pas saya cek itu masih editorial sebelum

pandemi. Jadi terkait untuk dana IKN untuk Covid segala macem kita blm ada

sikap secara resmi. jadi belum ada framing khusus, belum ada agenda setting

media terhadap isu ini.

Apa yang menjadi pertimbangan media indonesia dalam memilih

narasumber?

Konten mediaindonesia.com itu sumbernya ada beberapa, ada yang dari internal

ada yang dari eksternal. Eksternal itu misalnya dari antara, mendapat keterangan

pers. Kalau dari internal kita ada reporter sekitar 30an, lalu ada koresponden di

daerah-daerah sekitar 70an. Media indonesia kan bagian dari Media Group Neew,

jadi disitu ada bucket berita dari reporter, koresponden,kontributor, itu dari MI,

metro tv, medcom. Jadi itu sumber berita kita yg mayoritas. kita juga masih ada

lampung post, hanya saja dia belum masuk buket berita.

Ketika rapat redaksi, siapa saja yg dilibatkan? siapa yg berhak menentukan

isunya?

Untuk online itu memang kita praktis, ada tim saya yang terdiri dari 12 editor,

foto, grafis. Kita pada prinsipnya, apapun yang ada di buket list kita ambil dulu,

hanya saja kita punya prioritas. Kita lihat dari analiti kita yang lagi ramai,

misalnya ada 2 konten yang masuk bersamaan, nah kita prioritaskan yang ramai

untuk mengejar hits juga. Kalau rapat sih untuk sekarang agak susah, jadi lebih
80

ke personal misalnya saya minta diduluankan berita-berita terkait aids atau apa,

atau kita juga kan ada grup dengan direktur pemberitaan kita, ada deputi direktur

juga ya mereka bisa juga meminta pemuatan konten-konten tertentu.

Adakah wawancara narasumber yang tidak dimasukan kedalam berita?

Ada mbak. Ketika saya reporter, kalau pendekatan lapangan dengan cara

mengobrol. Ngobrol 5 menit bisa menjadi 2-3 berita. Ketika suasana ngobrol

enak, pertemuan bisa berlangsung sekitar 1 setengah jam. Saya pernah mengobrol

dengan pak presiden, sekali pertemuan sekitar 45 menit-1 jam, nah tidak mungkin

termuat semua karena 5 menit saja bisa menjadi 2 headline. Saya pernah iseng-

iseng hitung. Jadi, apakah ada yg tidak termuat ya kita lihat dari unsur beritanya

saja.

Apakah ada kriteria khusus dalam penentuan foto/ilustrasi dalam berita?

Foto yang ditayangkan itu misalnya si A ngomong apa ya fotonya si A itu.

Misalnya presiden mengumumkan hasil swab tesnya negatif, ya gampangnya pake

foto presiden tidak akan salah. Jika misalnya berita tentang IKN baru dengan

narasumber camat di lokasi sana misalnya, fotonya tidak mungkin ada. Maka kita

mendekatkan dengan isunya. Jadi foto suasana di Penajam Paser atau foto

Kalimantan Timur. dan kalau kita lihat sih lebih indera sebenarnya kita main foto

suasana. Tapi kadang juga gak pas, atau terkadang ada masalah etik makanya kita

pakai foto ilustrasi. misalnya editor metro tv, kita tidak mungkin menayangkan

foto jenazahnya kan, itu tidak etis. Makanya kita pakai foto police line sebagai
81

tanda bahwa ini ada tindak pidana. Kadang ada kasus narsum yang tidak ada

fotonya, sehingga kita pakai suasana.

Untuk memberi judul, mediaindonesia ada kriterianya gak?

Ketika rapat, tim saya lamanya di cetak. basisnya dari cetak. Ketika beralih ke

online, terkadang masih terbawa gaya-gaya cetak. Ringkasnya kadang terlalu

ringkas, online ini kan kadang harus ada subjeknya, ada unsur eye catchingnya

lebih kuat jadi misalnya apa yg menarik itu dalam judul itu editor metro tv atau

yodi prabowo. Itu udah jd masalah sendiri. Sedangkan di cetak hanya disebutnya

korban diduga misalnya bunuh diri. Kalau kita, masih trial-trial gitu. Misalnya

lebih menarik ini, kadang-kadang kita ganti ini. Oh ternyata lebih tinggi ketika

menyebutkan nama Yodi Prabowo. Dengan teknis beberapa kasus, pembaca kita

lebih suka ada penyebutan nama, jadi beritanya lebih naik. Kriteria khususnya sih

yg penting tidak menyalahi akidah. Kaidah-kaidah jurnalistik di cetak masih kita

pegang, tidak gegabah.

Apa ada formula khusus dalam penulisan di medindonesia.com?

Masih terbawa dicetak sih. jadi prinsipnya adalah piramida terbalik. Walaupun

sebenarnya di online sudah tidak terlalu berlaku. Piramida terbalik itukan yang

runcing dibawah, itu maksudnya adalah yang tebal itu diatas. Jadi makin kebawah

makin gak penting. Kalau dicetak, filosofinya kaya gitu. kalau dicetak kan space

is money kan, sehingga ketika kita mengedit 5000 karakter sedangkan yang

dibutuhkan 3000 karakter, maka yang terjadi adalah prinsip piramida terbalik,

yang dibuang dibawah. Kalau di online, kadang judul ngambil dari bagian bawah,
82

bebas sih. Cuma memang lebih mengutamakan time is money. Misalnya kita dapat

fakta hari ini, kita harus tayangkan hari ini bukan besok. Kecuali memang kita

menentukan isu exclusive terus kita harus menginvestigasi, kan kalo

menginvestigasi harus lebih dalam harus cek-ricek. Jadi selama itu belum

terpenuhi ya kita tunda. Tapi kalau berita faktual, kita jangan menunda. Jadi ya

secepat mungkin walaupun kita masih dibawah detik.com itu harus kita akui. Jd

lebih bebas dari cetak tetapi kadang masih terbawa fotmat penulisan. Jadi kita

mengangkat yang paling penting. Tujuannya kan membantu pembaca. misalnya

swab Presiden itu negatif, jangan kita membuat bagian itu dipaling bawah. Soal

negatifnya itu kita buat paling atas, bawahnya yang urusan penting gak

pentingnya

Apakah semua media harus independen?

Harus. Tetapi kebebasan di news room itu hasil diskusi juga. Media itu adalah

perpaduan dari 9 kepentingan besar, itu ada pemilik modal, ada pemerintah, ada

NJO, pemasang iklan ada 9 kelompok besarlah. Mereka berkepentingan semua.

lalu indepemdenso media seperti apa yaa news doom kita yg menentukan. Jadi,

apakah sikap kita menguntungkan salah satu pihak? itu pasti. Sikap media pasti

menguntungkan salah satu pihak itu. Indenpendensi bukan seperti layang-layang

lepas, tetapi kemampuan kita untuk emngambil keputusan sendiri. Yang mana

yang mau kita jalanin dan pasti menguntungkan salah satu pihak. misalnya ada

salah satu majakah investigasi di Indonesia pernah memuat soal resto yang

memakai barang-barang kadaluarsa, tentu pemilik usaha itu terganggu. Sepanjang

majalah tersebut melaksanakan sesuai dengan kaidah jurnalistik, mereka sudah


83

memuat hak jawab dari si pengusaha sah-sah saja. itulah indenpendensi media

seperti itu. tidak ada indenpendensi media yg bebas nilai. Kan sama seperti

apakah media itu objektif? tidak ada objektifitas.

Apakah bapak setuju tentang pemindahan IKN baru pada masa pandemi?

Kalo menurut saya pribadi, pembangunan Ibu Kota kan suatu hal yang sudah

diputuskan, jadi ya harus berjalanlah prinsipnya. Hanya saja yang menjadi

masalah adalah temponya. Seingat saya, keputusan itu tidak memberikan tenggat.

Kecuali misalnya keputusan itu dinyatakan harus 2021 atau 2020 sudah harus

selesai kan seingat saya tidak ada. Jadi, saat ini prioritas kita semua adalah terkait

Covid, Penanganan pihak masyarakatnya. masih banyak masyarakat yang

menganggur juga. Industri media juga tetap dukung. Anggaran khusus sebaiknya

digunakan untuk yang didepan mata dulu lah, toh juga IKN baru kemungkinan

besar akan tetap berjalan hanya agak tersendat dulu.


84
85

Foto Wawancara

Berikut merupakan foto saya bersama Pak Henri Siagian selaku Asisten

Kepala Divisi Mediaindonesia.com :

Anda mungkin juga menyukai