Anda di halaman 1dari 13

list pertanyaan:

1. JUDUL
"Diplomasi publik Korea Selatan melalui Kpop di Amerika Serikat"
adalah topik yang penting untuk diteliti karena Kpop telah menjadi
fenomena global yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir,
terutama di kalangan generasi muda. Sebagai akibatnya, industri musik
Korea Selatan (Kpop) telah menjadi semakin penting sebagai alat
diplomasi publik yang efektif bagi Korea Selatan di dunia internasional.

Di Amerika Serikat, Kpop telah menjadi sangat populer, terutama di


kalangan anak muda dan remaja. Kpop telah membantu menghubungkan
generasi muda Korea Selatan dan Amerika Serikat dan menciptakan
hubungan antar budaya yang lebih positif di antara keduanya.

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari dampak diplomasi publik


Korea Selatan melalui Kpop di Amerika Serikat, terutama dalam konteks
hubungan bilateral antara kedua negara. Penelitian ini dapat membantu
mengungkap potensi dan kelemahan dari penggunaan Kpop sebagai alat
diplomasi publik, serta membantu menciptakan strategi yang lebih efektif
dalam menggunakan Kpop dan budaya Korea Selatan lainnya untuk
mempromosikan hubungan yang lebih positif antara kedua negara.

2. TEORI
Mengambil teori diplomasi publik dalam penelitian yang berjudul
"Diplomasi Publik Korea Selatan di Amerika Serikat Melalui Kpop"
sangatlah penting karena teori ini memberikan landasan yang kuat untuk
memahami dan menganalisis penggunaan Kpop sebagai alat diplomasi
publik oleh Korea Selatan di Amerika Serikat.
Dengan menggunakan teori diplomasi publik, penelitian dapat
menganalisis bagaimana Kpop digunakan sebagai alat diplomasi publik
oleh Korea Selatan di Amerika Serikat. Hal ini dapat meliputi bagaimana
industri musik Korea Selatan mengintroduksi budaya dan bahasa Korea
Selatan ke masyarakat Amerika Serikat, dan bagaimana ini memengaruhi
persepsi masyarakat Amerika Serikat tentang Korea Selatan.
Dalam rangka memahami dan menganalisis dampak penggunaan Kpop
sebagai alat diplomasi publik, teori diplomasi publik sangat penting untuk
digunakan dalam penelitian ini.

3. RUMUSAN MASALAH
Mengambil rumusan masalah "Bagaimana Diplomasi Publik yang
Dilakukan oleh Korea Selatan di Amerika Serikat?" karena masalah ini
mengarahkan perhatian pada penggunaan diplomasi publik oleh Korea
Selatan untuk mempromosikan budaya dan citra positif mereka di
Amerika Serikat melalui Kpop.

Rumusan masalah ini memungkinkan penelitian untuk memfokuskan


pada strategi dan teknik yang digunakan oleh Korea Selatan untuk
memperkenalkan dan mempromosikan budaya mereka di Amerika
Serikat melalui Kpop.

Dengan rumusan masalah ini, penelitian dapat membahas lebih rinci


bagaimana diplomasi publik Korea Selatan melalui Kpop terjadi di
Amerika Serikat, termasuk strategi promosi dan pemasaran yang
digunakan, saluran komunikasi yang digunakan untuk memperkenalkan
Kpop dan budaya Korea Selatan, serta dampaknya pada persepsi
masyarakat Amerika Serikat tentang Korea Selatan.
4. BATASAN MASALAH
Ada beberapa alasan mengapa batasan masalah pada masa jabatan
Presiden Moon Jae In pada tahun 2017-2022 dapat diambil dalam
penelitian tentang diplomasi publik Korea Selatan di Amerika Serikat
melalui K-pop:

 Fokus pada kebijakan Presiden Moon Jae In: Presiden Moon Jae In
adalah presiden Korea Selatan yang menjabat dari tahun 2017
hingga 2022. Selama masa jabatannya, dia memiliki kebijakan
yang khusus dalam mempromosikan K-pop sebagai alat diplomasi
publik. Oleh karena itu, batasan masalah pada masa jabatan
Presiden Moon Jae In dapat memberikan fokus yang jelas pada
kebijakan-kebijakan ini.
 Relevansi dengan konteks politik: Batasan masalah pada masa
jabatan Presiden Moon Jae In juga dapat memberikan konteks
politik yang jelas pada penelitian. Selama masa jabatannya,
hubungan Korea Selatan dan Amerika Serikat mengalami banyak
perubahan politik dan keamanan yang dapat mempengaruhi
diplomasi publik Korea Selatan melalui K-pop di Amerika Serikat.
 Mempermudah analisis data: Dengan mengambil batasan masalah
pada masa jabatan Presiden Moon Jae In, peneliti dapat
memfokuskan analisis data pada periode yang terbatas sehingga
memudahkan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Hal ini
dapat membantu memperoleh temuan yang lebih relevan dan
spesifik terkait kebijakan diplomasi publik Korea Selatan melalui
K-pop di Amerika Serikat.
5. METODE
Karena Memungkinkan penulis untuk pengumpulan data yang
mendalam: Metode penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang mendalam dan detail tentang penggunaan K-
pop sebagai alat diplomasi publik oleh Korea Selatan di Amerika Serikat.
Diplomasi publik adalah fenomena yang kompleks dan melibatkan
banyak faktor yang saling berhubungan. Metode penelitian kualitatif
dapat membantu menggali informasi dan persepsi tentang faktor-faktor
yang terlibat dan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi
penggunaan K-pop sebagai alat diplomasi publik oleh Korea Selatan di
Amerika Serikat.

Analisis ekplanatif dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat: Analisis


ekplanatif dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat
antara penggunaan K-pop sebagai alat diplomasi publik oleh Korea
Selatan di Amerika Serikat dengan hasil yang dicapai dalam hubungan
bilateral kedua negara. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang efektivitas kebijakan diplomasi publik tersebut.

6. MENGAPA MEMILIH AMERIKA SERIKAT?


Pertama, Amerika Serikat adalah salah satu negara di mana Kpop dan
budaya pop Korea Selatan sangat populer dan memiliki pengaruh besar.
Oleh karena itu, menjadikan Amerika Serikat sebagai objek penelitian
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
diplomasi publik Korea Selatan melalui Kpop mempengaruhi persepsi
orang Amerika tentang Korea Selatan.

Kedua, Amerika Serikat adalah salah satu sekutu penting Korea Selatan
dalam politik dan ekonomi internasional. Sebagai hasilnya, diplomasi
publik Korea Selatan di Amerika Serikat memiliki pengaruh penting
dalam membentuk persepsi orang Amerika tentang Korea Selatan dan
hubungan antara kedua negara.

Ketiga, karena adanya banyak penggemar Kpop di Amerika Serikat,


objek penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi
pengembangan budaya pop Korea Selatan dan industri hiburan di Korea
Selatan.

Dengan demikian, mengambil objek penelitian di Amerika Serikat untuk


penelitian mengenai diplomasi publik Korea Selatan melalui Kpop
memiliki alasan yang kuat dan memberikan manfaat yang signifikan bagi
penelitian dan pengembangan di bidang tersebut.

7. KENAPA OBJEK PENELITIANNYA K-POP?


Kpop diambil sebagai objek penelitian karena Amerika Serikat
merupakan salah satu negara di mana Kpop sangat populer dan memiliki
pengaruh besar di antara masyarakat Amerika. Dengan demikian,
penelitian ini dapat mengidentifikasi bagaimana Kpop digunakan sebagai
alat diplomasi publik oleh Korea Selatan di Amerika Serikat dan
mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat Amerika terhadap Korea
Selatan.

Selain itu, industri hiburan Korea Selatan yang memproduksi Kpop juga
memiliki dampak ekonomi yang signifikan dan menjadi sumber
pendapatan yang penting bagi Korea Selatan. Dengan mempelajari
bagaimana Kpop mempengaruhi persepsi masyarakat Amerika terhadap
Korea Selatan, penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang
bagaimana pengaruh budaya Korea Selatan dapat digunakan untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi dan politik antara Korea Selatan dan
Amerika Serikat.

Dengan demikian, mengambil Kpop sebagai objek penelitian dalam


"diplomasi publik Korea Selatan di Amerika Serikat melalui Kpop"
adalah penting untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
pengaruh Kpop sebagai alat diplomasi publik dan pengaruhnya terhadap
persepsi masyarakat internasional tentang Korea Selatan.

8. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis kualitatif digunakan dalam penelitian ini, yang
melibatkan tiga tahap: reduksi data, di mana peneliti memilih informasi
penting sesuai dengan tema dan pola, serta membuang data yang tidak
relevan; penyajian data, di mana peneliti menyajikan informasi yang telah
disortir sehingga dapat mengarah pada suatu kesimpulan. Melalui tahap
ini, visualisasi keseluruhan atau bagian tertentu dari gambaran
keseluruhan dapat diamati. Tahap kesimpulan atau verifikasi, di mana
peneliti menarik dan menyajikan kesimpulan dari seluruh titik data yang
diperoleh. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan,
kesamaan, atau perbedaan di antara data yang terkumpul. Kesimpulan
ditarik dengan membandingkan pernyataan dari subyek penelitian dengan
makna yang terkandung dalam konsep dasar penelitian.

9. DATA PERMASALAHAN,ADA PERMASALAHAN APA?


Hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang didominasi
oleh aspek keamanan, telah mengalami pasang surut sejak terpilihnya
Presiden Donald Trump pada tahun 2017. Kenaikan biaya militer yang
disediakan oleh Amerika Serikat serta rencananya untuk menarik diri dari
KORUS-FTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Korea-Amerika Serikat)
yang diumumkan oleh Presiden Trump, menunjukkan adanya
kerenggangan dalam hubungan kedua negara. Menurut hasil survei
Korean Foundation For International Culture Exchange (KOFICE) pada
tahun 2017, masyarakat Amerika Serikat masih memiliki persepsi negatif
terhadap Korea Selatan dan Hallyu, sehingga berdampak pada kebijakan
Amerika Serikat terhadap Korea Selatan. Survei tersebut menunjukkan
bahwa persepsi negatif masyarakat Amerika Serikat terhadap Korea
Selatan dan industri hiburan Hallyu masih cukup tinggi, yakni sebesar
35,6%. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa masyarakat
Amerika Serikat hanya melihat Korea Selatan dari sudut pandang negatif,
seperti akibat dari perang dan tensi diplomatik dengan Korea Utara
(KOFICE 2018).
Meskipun Hallyu menghadapi berbagai tantangan, penyebarannya di
Amerika Serikat tetap menunjukkan keberhasilan. Survei KOFICE dalam
laporan Global Hallyu Trend 2020 menunjukkan bahwa persepsi publik
Amerika Serikat terhadap Korea Selatan menurun menjadi 27,4% pada
tahun 2019.
Dari hal tersebut diplomasi publik melalui K-Pop merupakan strategi
yang relatif baru dalam hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan
Amerika Serikat, sehingga masih memerlukan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui bagaimana upaya upaya yang dilakukan oleh korea
selatan melalui kpop.
10.TUJUAN PENELITIAN
11.MANFAAT PENELITIAN
12.APA MEMUNGKINKAN UNTUK DITELITI?
13.PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN SEBELUMNYA?
terdapat perbedaan anatara jurnal-jurnal terdahulu dengan penelitian ini,
Jurnal Maliangkay (2019) lebih fokus pada analisis kasus dari BTS dan
dampaknya terhadap soft power Korea Selatan di tingkat global, dengan
melihat aspek musik dan penggemar.
Jurnal Jin (2012) lebih berfokus pada upaya pemerintah Korea Selatan
dalam mengembangkan industri hallyu sebagai alat diplomasi dan
branding nasional, dengan melihat pengaruhnya terhadap hubungan
internasional.
Jurnal Jo (2019) lebih fokus pada pengembangan kerangka kerja
komunikasi strategis untuk K-pop sebagai alat diplomasi Korea Selatan
dengan melihat peran media sosial, keterlibatan penggemar, dan program
pertukaran budaya.
Jurnal Cho (2011) lebih fokus pada strategi diplomasi publik Korea
Selatan, termasuk program-program yang telah dilakukan oleh
pemerintah Korea Selatan dalam mempromosikan citra positif Korea
Selatan dan mendukung kepentingan nasionalnya di kancah internasional.
Jurnal Novita Aslam (2020) lebih fokus pada penggunaan K-pop sebagai
alat diplomasi publik Korea Selatan dan sejauh mana efektivitasnya
dalam meningkatkan citra positif negara tersebut.
Dari jurnal-jurnal tersebut belum ada yang membahas secara spesifik
bagaimana upaya upaya yang dilakukan KPOP dalam membantu
diplomasi publik korea selatan,khususnya di amerika serikat.

Persamaannya.
Persamaan dalam jurnal-jurnal yang telah dipaparkan diatas adalah bahwa
semua jurnal tersebut membahas tentang hubungan antara hallyu, K-pop,
atau budaya populer Korea Selatan dengan diplomasi publik atau soft
power Korea Selatan, dan memberikan kontribusi dalam pengembangan
pemikiran dan strategi diplomasi publik Korea Selatan di tingkat global.
14.KEABSAHAN DATA
15.DURASI PENELITIAN
DEFINISI
1. DIPLOMASI
Diplomasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh negara atau
organisasi internasional dalam memperjuangkan kepentingannya
melalui hubungan dengan negara atau organisasi internasional lainnya.
Diplomasi mencakup segala upaya yang dilakukan untuk menjaga
perdamaian dan kerjasama antarbangsa, termasuk pengaturan
hubungan dagang, politik, keamanan, budaya, dan lain-lain.

Dalam konteks internasional, diplomasi biasanya dilakukan melalui


dialog, perundingan, pertemuan, dan konferensi antara perwakilan
negara atau organisasi internasional yang terlibat. Tujuan dari
diplomasi adalah untuk mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak, serta mencegah konflik dan
memperkuat kerja sama antarnegara.

2. DIPLOMASI PUBLIK
Diplomasi publik adalah suatu bentuk diplomasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi opini publik dan persepsi terhadap suatu negara atau
organisasi internasional di negara lain melalui berbagai cara, seperti
kebudayaan, media, pendidikan, dan pertukaran akademik.

Diplomasi publik dilakukan untuk memperkuat hubungan antarnegara


melalui pemahaman dan dukungan masyarakat terhadap kebijakan dan
tujuan suatu negara atau organisasi internasional. Diplomasi publik
dapat mencakup program-program yang bertujuan untuk
mempromosikan budaya, olahraga, dan kesenian dari suatu negara,
kampanye promosi pariwisata, serta kerja sama pendidikan dan
pertukaran mahasiswa antarnegara.

Dalam era globalisasi dan internet, diplomasi publik menjadi semakin


penting karena masyarakat dunia semakin terhubung dan memiliki
akses yang lebih besar terhadap informasi. Oleh karena itu, diplomasi
publik juga dapat dilakukan melalui media sosial dan internet untuk
memperluas jangkauan dan efektivitasnya.

3. KPOP
Kpop adalah singkatan dari Korean pop, yaitu genre musik populer
yang berasal dari Korea Selatan. Musik Kpop biasanya diproduksi
oleh perusahaan musik besar yang mengelola grup musik, atau yang
disebut dengan istilah "idol group", yang terdiri dari beberapa anggota
yang memiliki kemampuan bernyanyi, menari, dan akting.

Kpop telah menjadi fenomena global dengan banyak penggemar di


seluruh dunia. Musik Kpop memiliki ciri khas dengan melodi yang
mudah diingat, tarian yang kompleks dan energik, serta gaya fashion
dan riasan wajah yang unik. Selain itu, Kpop juga seringkali diiringi
dengan video musik yang penuh dengan koreografi menarik dan cerita
yang menarik

4. KOFICE
KOFICE adalah singkatan dari Korea Foundation for International
Cultural Exchange, yaitu sebuah lembaga pemerintah Korea Selatan
yang bertugas untuk mempromosikan budaya dan seni Korea ke
seluruh dunia. Lembaga ini didirikan pada tahun 1991 dan memiliki
berbagai program dan kegiatan untuk memperkenalkan budaya Korea
ke masyarakat internasional.

Beberapa program yang dilakukan oleh KOFICE antara lain


menyelenggarakan pertunjukan seni Korea di luar negeri, memberikan
beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa asing untuk belajar di Korea,
dan menyelenggarakan seminar dan konferensi untuk membahas isu-
isu budaya dan seni internasional. KOFICE juga mempromosikan
festival budaya dan seni Korea di seluruh dunia, termasuk festival
Kpop dan Kdrama.
Hingga saat ini, KOFICE memiliki 6 kantor cabang di luar negeri
yang terletak di Tokyo, New York, Beijing, Jakarta, Hanoi, dan
Chennai. Selain itu, KOFICE juga memiliki kantor pusat di Seoul,
Korea Selatan.

5. KCON
KCON adalah sebuah festival Kpop global yang diadakan di berbagai
negara di seluruh dunia. Festival ini merupakan acara yang
menampilkan berbagai grup musik Kpop ternama, serta berbagai
program hiburan dan kebudayaan terkait Korea.

KCON pertama kali diadakan di California, Amerika Serikat pada


tahun 2012 oleh perusahaan hiburan Korea, CJ E&M. Festival ini
kemudian berkembang menjadi acara tahunan dan telah diadakan di
berbagai kota di seluruh dunia, termasuk di Jepang, Thailand, Prancis,
Australia, dan Uni Emirat Arab.
Selain konser musik Kpop, KCON juga menampilkan berbagai
program hiburan lainnya, seperti pertunjukan tarian, pertandingan
game, sesi tanya jawab dengan bintang Kpop, serta acara pengenalan
budaya dan makanan Korea. KCON menjadi salah satu cara untuk
mempromosikan Kpop dan budaya Korea ke seluruh dunia, serta
menyediakan pengalaman langsung bagi penggemar Kpop untuk
bertemu dengan bintang idola mereka dan merayakan kebudayaan
Korea.

6. KCC
KCC adalah singkatan dari Korea Cultural Center, yaitu sebuah
lembaga pemerintah Korea Selatan yang bertugas untuk
mempromosikan budaya dan seni Korea di luar negeri. Lembaga ini
didirikan pada tahun 1979 dan memiliki kantor pusat di Seoul, Korea
Selatan, serta memiliki cabang di berbagai negara di seluruh dunia.
Pada tahun 2018 terdapat 32 pusat kebudaayan korea yang tersebar di
28 negara termasuk amerika serikat.
KCC menawarkan berbagai program dan kegiatan untuk
memperkenalkan budaya Korea, seperti pameran seni, pertunjukan
musik, film Korea, dan seminar tentang budaya Korea. Lembaga ini
juga menyelenggarakan kelas bahasa Korea dan program pertukaran
budaya antara Korea dengan negara-negara lain.

KCC juga memiliki perpustakaan yang menyediakan buku dan materi


audio-visual tentang budaya Korea, serta menyelenggarakan berbagai
acara dan kompetisi yang berhubungan dengan kebudayaan Korea,
seperti festival Kpop dan kejuaraan Taekwondo.
Melalui berbagai program dan kegiatan ini, KCC berusaha untuk
memperkenalkan budaya Korea ke seluruh dunia dan memperkuat
hubungan antarnegara melalui pemahaman dan apresiasi terhadap
budaya dan seni Korea.

Anda mungkin juga menyukai