YUSRI, SE., MM
Tidak seorangpun yang suka menerimanya dan
tak seorangpun yg suka menyampaikan pesan-
pesan buruk(bad news)
Namun mengirim pesan-pesan negatif /buruk
pada orang lain merupakan fakta kehidupan dan
tidak bisa dihindari dalam karier seseorang.
Pesan negatif/buruk (bad news) adalah pesan yang mempunyai
dampak kurang menyenangkan bagi audiens
Pesan negatif lazimnya disusun dengan pendekatan tidak
langsung (induktif), tetapi dapat juga dengan pendekatan
langsung.
Aneka ragam pesan negatif
1. Pesan negatif tentang masalah bisnis rutin kenaikan harga,
produk cacat, produk kedaluarsa,
2. Berita negatif tentang pesanan, seperti tidak dapat memenuhi
sebagian atau seluruh pesanan
3. Berita negatif tentang orang, seperi menolak lamaran kerja,
menolak memberikan rekomendasi.
4. Bad news tentang penolakan, seperti penolakan; kerjasama,
klaim, undangan, permohonan kredit
5. Berita negatif lainnya seperti pemutusan hubungan kerja,
skorsing
Bovee dan Thill (2007:325) lima tujuan utama dari
pesan-pesan negatif adalah untuk:
Menyampaikan berita buruk
Memastikan penerimaan tentang berita buruk tersebut
Mempertahankan niat baik (goodwill) dengan penerima
atau pembaca pesan
Mempertahankan citra baik organisasi
Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan korespondensi
tentang hal tersebut diwaktu yang akan datang.
Menulis Pesan Negatif
Gunakan bahasa yang sopan dan kata-kata yg tidak bias
Gunakan frase positif dalam pesan-pesan negatif.
Jelaskan kesalahan penerima dengan kalimat pasif.
Nomor : 123/TR/2/2013
Hal : Penolakan Pesanan
Terima kasih atas surat Saudara No. 62/ME/X/2013, tanggal 8 Oktober 2013
tentang pesanan barang.
Dengan ini kami beritahukan bahwa sebagian besar barang yang Sudara pesan
tidak ada dalam persediaan kami, hal ini disebabkan pada bulan ini banyak pesanan
dalam jumlah besar sedangkan persediaan kami tidak mencukupi .
Untuk itu dengan berat hati kami belum bisa memenuhi pesanan Saudara tersebut.
Mudah-mudahan pesanan berikutnya kami bisa melayani dengan sebaik-baiknya,
Terima kasih atas perhatiannya dan berharap Suadara dapat memakluminya.
.
Hormat kami
“SIKAP”, “PENDAPAT”
DAN “TINDAKAN”
persuasif Audiens baik secara
VERBAL maupun NON-
VERBAL
3. Menguatkan Posisi
4. Mengantisipasi Penolakan.
Bovee & Thill (2007:394) umumnya pesan-pesan persuasif
menggunakan 4 fase yang disebut AIDA model;
1. Attention (perhatian) pada bagian awal diuraikan ide pokok yang
dapat menarik perhatian agar mau mendengar.
2. Interest (minat). Hubungkan pesan-pesan yang disampaikan
dengan manfaat sepesifik yang dapat dinikmati audiens, sehingga
dapat menimbulkan minat.
3. Desire (keinginan). Pada fase ini persuader mampu membangun
hasrat Persuadee/ audiens untuk melakukan perubahan.
4. Action (tindakan). Bagian akhir pesan digunakan untuk meminta
audiens melakukan tindakan seperti yang diinginkan
komunikator.
Model AIDA dapat digunakan untuk pendekatan langsung maupun
tidak langsung.
Pesan persuasif dapat dilakukan dengan
menggunakan kombinasi dari dua daya tarik yaitu;
1. Daya Tarik Emosional
Daya tarik emosional menarik perasaan seseorang
dengan menggunakan argumen atau kata yang
menyentuh emosi seseorang, misalnya kebebasan,
nilai, keberhasilan.
2. Daya Tarik Logik
Daya tarik logik memerlukan logika berfikir. Menarik
logika audiens untuk melakukan persuasi audiens
seperti membuat pengaduan. daya tarik ini dapat
menggunakan analogi, induksi atau deduksi.
Untuk mendukung posisi kredibilitas maka
1. Gunakan kata yang lebih kuat (lugas) untuk
menyampaikan pesan anda.
Misalnya perusahaan anda sedang dalam masalah
keuangan yang serius, berbicara tentang “bagaimana
bertahan hidup “ lebih kuat daripada berbicara
“operasi yang berkelanjutan”
2. Jelaskan manfaat langsung dan tidak langsung
jika permohonan anda dipenuhi.
Cara terbaik untuk menghadapi penolakan audiens
1. Mengantisipasi sebanyak mungkin penolakan dan
menjawabnya dalam pesan awal.
2. Sajikan rencana anda dari semua sisi. Setiap
pilihan jelaskan untung ruginya, pro dan
kontranya.
3. Ungkapkan kelemahan ide anda, kemudian cari
solusi dengan meminta audiens untuk
menyumbangkan buah fikirannya.
1. Memaksa, dengan menyusun posisi yang kuat saat
memulai pesan persuasif.
2. Penolakan kompromi, persuasi adalah proses
memberi dan menerima.
3. Hanya mengandalkan pada argumen yang hebat,
karena di sisi argumen juga dibutuhkan penggunaan
tingkat emosi yang tepat, kerangka yang saling
menguntungkan.
4. Mengasumsikan persuasi adalah usaha sekali jadi.
Persuasi adalah proses yang melibatkan aktivitas
menyi-mak, menguji posisi dan lebih banyak
kompromi.
Pesan persuasif dibedakan berdasarkan tujuannya,
antara lain:
1. Pesan persuasif untuk tindakan
2. Pesan persuasif untuk klaim dan penyesuaian
3. Pesan persuasif untuk permohonan bantuan dana
4. Pesan persuasif dalam penjualan.
Disini persuader meminta kepada persuadee untuk
melakukan sesuatu.
Permintaan untuk mengubah kebijakan,
Permintaan untuk mencairkan uang,
Permintaan promosi jabatan.
Permohonan kerja sama