Anda di halaman 1dari 16

PMBA Optimal

untuk Cegah
Stunting

Ninik Sukotjo
(15 Desember 2023)
Kebutuhan Gizi yang Tinggi Pada Bayi/Anak Usia 0-23 Bulan

Periode Emas
Tinggi
bertumbuh 75%
dan Berat Badan
meningkat 4X
lipat pada
periode ini Kebutuhan Gizi yang
tinggi pada periode
ini
Otak anak
berkembang
hingga 75%
ukuran dewasa
Perut yang kecil
membutuhkan
asupan makan
Lebih dari satu beragam dan sering
juta koneksi
saraf terbentuk
setiap detiknya
Situasi Indonesia: Trend Angka Stunting
Situasi Indonesia: Stunting Meningkat Pada Usia MP ASI
Praktek PMBA Balita 6-59 bl dari Keluarga Miskin Perkotaan

Keragaman Konsumsi Telur & Tidak Konsumsi Pangan


Pangan Minimum Daging-Dagingan mengonsumsi Tidak Sehat
sayur dan buah

Ref:
* SDFU, 2021
Standar Emas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

Inisiasi Menyusui Dini Pemberian ASI Pemberian Makanan Melanjutkan


(IMD) Eksklusif Pendamping ASI (MP- pemberian ASI sampai
ASI) usia 2 tahun atau
lebih

#1 #2 #3 #4
Rekomendasi Global terkait MP ASI
Rekomendasi Praktek PMBA usia 6-23 bl (Menyusui)

1 3 MP ASI mulai diberikan 4 Keanekaragaman Pangan


ASI saat bayi berusia 6 Bulan 1. ASI
2. Biji-bijian, akar dan umbi-umbian
3. Kacang-kacangan dan biji-bijian
DENSITAS 4. Turunan susu (yoghurt, keju)
GIZI 5. Hewani (daging, ikan, ayam, hati, dll(
6. Telur
Protein Hewani, (telur, daging) 7. Buah dan Sayur mengandung Vit A
Melanjutkan Buah dan Sayur 8. Buah dan Sayur lain
Menyusui

7
6
5

HINDARI: Pemberian Makan


Vitamin & Suplemen
yang Responsif
Makanan dengan Nilai Gizi Rendah (Hanya Bila Diperlukan)
Rekomendasi Global

Menyusui
• Menyusui dimulai sejak lahir (IMD) dan dilanjutkan hingga anak
berusia 2 tahun atau lebih

Untuk memastikan Ibu bisa terus menyusi perlu dipastikan dukungan yang
suportif untuk menjamin keberlangsungan proses ini:
• Dukungan Pada Ibu Bekerja termasuk tempat penitipan anak di tempat
kerja, ruang menyusui dan waktu fleksibel untuk memerah atau menyusui
• Akses layanan konseling agar ibu bisa mendapatkan bantuan saat
mengalami kesulitan menyusui atau bila ada pertanyaan terkait menyusui
• Perlindungan dari pemasaran produk pengganti ASI yang tidak etis pada Ibu
hamil, keluarganya dan tenaga kesehatan yang dilakukan oleh
industry/produsen dan distributor
• Kapasitas Tenaga Kesehatan yang mumpuni untuk mendukung ibu menyusui
Rekomendasi Global
• Anak usia 6-11bulan yang tidak mendapatkan ASI karena suatu hal,
maka dapat diberikan susu formula atau susu hewan, full fat
• Sebelum memutuskan untuk memberikan susu formula, ibu
perlu mendapatkan konseling dari tenaga terlatih, untuk
memastikan bahwa ibu tidak lagi dapat memberikan ASI
(misalnya karena menderita penyakit tertentu)
• Anak usia 12-23 bulan yang tidak mendapatkan ASI maka diberikan
asupan pangan bersumber hewani. Susu Formula Lanjutan tidak
direkomendasikan.

• Produk turunan susu, termasuk di dalamnya susu hewani merupakan


bagian dari aneka ragam pangan, terutama saat pangan bersumber
hewani lainnya tidak tersedia.
• Jenis susu hewani yang dapat diberikan antara lain susu hewani yang
dipasteurisasi, terevaporasi (tetapi bukan SKM), terfermentasi, atau
yogurt.
• Susu berpemanis dan/atau berperasa tidak boleh diberikan.
• Penyimpanan dan penanganan susu hewan harus dilakukan secara
aman
Rekomendasi Global

Usia Pengenalan Makanan Pendamping ASI


Bayi harus diperkenalkan MP ASI saat berusia 6 bulan (180 hari) dengan
tetap/terus menyusu (diberikan ASI)

• Rekomendasi ini berlaku sebagai anjuran kesehatan publik,


sementara MPASI dini mungkin bermanfaat bagi beberapa
bayi
• Ibu yang ragu atas kecukupan ASI nya akan memerlukan
dukungan menyusui
• Zat besi dalam ASI sangat mudah diserap, namun beberapa
bayi beresiko anemia defisensi besi terutama jika lahir
premature atau dengan berat badan lahir rendah
• MP ASI dini walaupun difortifikasi dengan zat besi tidak
cukup mampu untuk mencegah anemia pada Masyarakat/
pulasi beresiko tinggi
Rekomendasi Global

Anak usia 6–23 bulan- anak harus mengonsumi keragaman pangan:


• Sumber pangan hewani termasuk daging, ikan, telur harus
dikonsumsi setiap hari
• Buah dan sayur harus dikonsumsi setiap hari
• Kacang-kacangan dan biji-bijian harus sering dikonsumsi, terutama
ketika ketersediaan daging, ikan, atau telur dan sayuran terbatas

• Variasi Makanan bersumber hewani, buah dan sayur, kacang-


kacangan dan biji-bijian, harus menjadi komponen kunci sebagai
sumber energi karena kepadatan gizi secara keseluruhan lebih
tinggi dibandingkan dengan sereal.
• Makanan pokok perlu dibatasi. Seringkali makanan pokok
menjadi bagian/porsi terbesar dari MPASI, dan makanan pokok ini
tidak memenuhi kualitas protein seperti pada pangan bersumber
hewani, yang kaya akan zat gizi zat besi, seng dan vitamin B12.
• Pilihan bahan pangan utuh, dan minimalkan pangan rafinasi
Rekomendasi Global

Hindari Makanan dan Minuman tidak sehat

• Makanan tinggi gula, garam dan lemak trans tidak


dikonsumsi
• Minuman berpemanis tidak dikonsumsi
• Pemanis non gula sebaiknya tidak dikonsumsi
• Konsumsi jus buah harus dibatasi

Bayi dan anak semakin banyak mengonsumsi makanan dan


minuman tidak sehat, sering disebut dengan produk ultra
proses yang mengandung tinggi gula, garam dan lemak jahat
(saturated fats dan trans fats)
Rekomendasi Global

Suplementasi Gizi dan Produk Pangan Berfortifikasi

Pada konteks/wilayah tertentu di mana terjadi masalah gizi, seperti


kurangnya asupan gizi mikro/kebutuhan tidak mencukupi, anak usia 6-23
bulan mendapat manfaat dari suplementasi atau produk pangan
fortifikasi.

• Bubuk tabur gizi (Taburia) yang dicampur dalam makanan pokok dapat
memberikan tambahan vitamin dan mineral tanpa mengubah asupan
makanan yang diberikan sehari-hari
• Untuk masyarakat yang telah mengonsumsi MP ASI berasal dari produk
Pangan Olahan, fortifikasi dari pangan olahan dapat meningkatkan
asupan zat gizi, walaupun demikian, konsumsi pangan olahan tersebut
tidak disarankan atau tidak boleh didorong penggunaannya
• Small-quantity lipid-based nutrient supplements (SQ-LNS) mungkin
dapat berguna untuk daerah rawan pangan dimana masyarakatnya
mengalami defisiensi zat gizi mikro
Rekomendasi Global

Pemberian Makan Secara Responsif

Pemberian makan anak usia 6–23 bulan harus dilakukan secara


responsif, yang mendukung tumbuh kembang anak- baik dalam
perkembangan kognitif, emosional maupun social

• Responsive feeding – mendorong anak untuk makan sesuai


tumbuh kembangnya, sehingga makanan yang diasup
mendukung perkembangan kognitif, emosi dan sosial

• Pemberian makan secara responsif membutuhkan dukungan


termasuk dari tenaga kesehatan yang memberikan
edukasi/konseling kepada pengasuh dan keluarga

• Responsive feeding memerlukan keterlibatan pengasuh


termasuk waktu untuk mendampingi anak saat makan
(menyuapi atau anak sudah makan sendiri)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai