Anda di halaman 1dari 20

BUKU SAKU

METADATA INDIKATOR
KELUARGA BERISIKO
STUNTING

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL


BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK
2022
2022
KATA PENGANTAR
KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
Tim Penyusun karunia-Nya, Indikator Percepatan Penurunan Stunting dengan pendekatan Keluarga
Beresiko Stunting di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik. Indikator Percepatan
Pengarah : Penurunan Stunting dengan pendekatan Keluarga di Indonesia berisikan informasi
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional terkait definisi, metode penghitungan, sumber data, dan target capaian dari
indikator Percepatan Penurunan Stunting dengan menggunakan pendekatan
Penanggung Jawab :
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi keluarga berisiko stunting yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan
Angka Stunting (RAN PASTI). Metadata Indikator terdiri dari empat kategori yaitu 11 Indikator Calon
Editor : Pengantin (Remaja Putri, Calon Pengantin dan PUS), 7 Indikator Ibu Hamil dan Pasca Salin, 18 Indikator
Lina Widyastuti, SKM, MAPS Balita (Anak usia 0 bulan, Anak usia 0-23 bulan dan Anak usia 24- 59 bulan), serta 19 Indikator
Keluarga (Air Minum dan Sanitasi, Perlindungan Sosial, Keluarga Berisiko Stunting, dan Keluarga
Penyusun :
Lina Widyastuti, SKM, MAPS Prasejahtera Berisiko stunting).
Ira Fitriyani Rachmat, S.Sos
Vina Alistiana, S.Sos Pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan
Isa Al Anshori, A.Md.Ak Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Muthiatun Nuriah, S.Si, M.Si RAN PASTI Tahun 2021-2024 menekankan bahwa penyediaan data keluarga berisiko stunting
Satrio Wibowo, S.Si, M.TI sebagai data operasional menjadi salah satu kegiatan prioritas Percepatan Penurunan Stunting,
sehingga penyusunan buku saku metadata sebagai salah satu output dalam penyediaan data
Kontributor :
Cikik Sikmiyati, S.IP, MM; Ridwan Fadjri Nur, SE, dr. Firda Fajarwati; Asmy Elviana, S.Psi, keluarga berisiko stunting menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Buku saku metadata ini
M.Si; dr. Mataram Endra Widagda; Resti Sri Elwani, S.Psi; Direktorat SUPD III Bina diharapkan dapat memberikan panduan bagi seluruh kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah
Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri; Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu serta mitra kerja yang terlibat dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi.
dan Anak Kementerian Kesehatan; Direktorat Gizi dan Kesehatan Masyarakat
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Indikator
Kementerian PPN/BAPPENAS; Direktorat Diseminasi Statistik BPS; Pusdatin
Percepatan Penurunan Angka Stunting di Indonesia. Saran serta kritik sangat kami harapkan untuk
Kementerian Sosial; Pusdatin Kementerian PUPR; Pusdatin Kementerian Pertanian;
meningkatkan kualitas. Saran dan kritik dapat disampaikan kepada kami, c.q Direktorat Pelaporan
Pusdatin Kementerian Kelautan dan Perikanan; Direktorat Pengembangan Sosial
dan Statistik melalui email ppdatastunting@gmail.com Untuk dokumentasi, buku saku ini kami
Dasar dan Lingkungan Desa Perdesaan Kementerian Desa PDTT. Sekretariat Stunting;
sediakan dalam bentuk file yang dapat diunduh pada https://cis.bkkbn.go.id/adpin/Ditlaptik
Direktorat Pelaporan dan Statistik BKKBN.

Desain dan Layout :


Moch Eko Saputro Jakarta, April 2022
Kepala BKKBN,
Informasi Lebih Lanjut Hubungi Hotline Selaku Ketua Pelaksana Percepatan
Pusat Pengendali Data Stunting
Penurunan Stunting

Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)


Remaja
Putri
REMAJA
PUTRI

INDIKATOR Definisi

1
Persentase remaja putri mengonsumsi TTD adalah jumlah
remaja putri yang mengonsumsi tablet TTD secara rutin setiap
minggu terhadap jumlah remaja putri yang ada.

Metode Perhitungan

Persentase
remaja putri yang Numerator Denominator
mengonsumsi Jumlah Remaja Putri Jumlah Remaja
Tablet Tambah Konsumsi TTD Putri
Darah (TTD)

Sumber Data: KEMENKES Target


Target pencapain sebesar 58% pada tahun 2024

1
INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi

2 4
Persentase remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan Persentase cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) atau
status anemia (hemoglobin) terhadap jumlah remaja putri calon pengantin yang mendaftar pra nikah 3 bulan sebelum
menikah yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai
bagian dari pelayanan nikah terhadap seluruh Calon
Pasangan Usia Subur.
Metode Perhitungan
Metode Perhitungan

Persentase Persentase
remaja putri yang Cakupan calon
menerima layanan Numerator Denominator Pasangan Usia
pemeriksaan Subur (PUS) yang
status anemia
Jumlah remaja putri Jumlah remaja putri
memeperoleh Numerator Denominator
(hemoglobin) yang menerima layanan pemeriksaan Jumlah Calon PUS Calon PUS/Catin
pemeriksaan status kesehatan memperoleh
anemia (hemoglobin) sebagai bagian pemeriksaan
Sumber Data: KEMENKES dari pelayanan
pra nikah
Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024 Sumber Data: KEMENKES, Target
BKKBN
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi

3 5
Persentase cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang
Jumlah Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet
menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi
Tambah Darah (TTD) terhadap seluruh calon PUS
gizi sejak 3 bulan pra nikah terhadap seluruh calon PUS.

Metode Perhitungan Metode Perhitungan

Persentase Presentase
Calon pengantin Cakupan calon
/calon ibu yang Pasangan Usia Numerator Denominator
menerima Tablet Numerator Denominator Subur (PUS) yang Jumlah calon PUS menerima Jumlah calon PUS
Tambah Darah menerima pendampingan kesehatan
(TTD) Catin yang Calon PUS/Catin pendampingan reproduksi dan edukasi gizi 3
menerima Tablet kesehatan bulan pranikah
Tambah Darah reproduksi dan
Sumber Data: KEMENKES edukasi gizi sejak
3 bulan pra nikah
Target
Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024 Sumber Data : KEMENKES, Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
BKKBN

2 3
INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi

6 8
Persentase pasangan calon pengantin yang mendapatkan Persentase catin/caPUS anemia yang mengonsumsi 90 Tablet
bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting Tambah Darah (TTD) terhadap seluruh catin/capus anemia
terhadap seluruh calon.
Metode Perhitungan
Metode Perhitungan

Persentase
Persentase
catin/caPUS Numerator Denominator
pasangan calon
anemia yang
pengantin yang Numerator Denominator mengonsumsi 90
Jumlah catin/capus Jumlah catin/caPUS
mendapatkan
Jumlah catin/caPUS Tablet Tambah
anemia yang anemia
bimbingan Jumlah
yang mendapatkan Darah (TTD) mengonsumsi 90 tablet
perkawinan catin/caPUS
bimbingan tambah darah (ttd)
dengan materi
pencegahan perkawinan dengan Sumber Data: KEMENKES,
stunting materi pencegahan BKKBN Target
stunting
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Sumber Data : BKKBN, Target
KEMENAG / KUA
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi

9
INDIKATOR Definisi

7
Presentase Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang
Persentase catin/caPUS yang mendapatkan tata laksana melakukan pemeriksaan kesehatan dalam 3 bulan pranikah
kesehatan dan gizi terhadap seluruh catin/caPUS terhadap seluruh catin/capus

Metode Perhitungan Metode Perhitungan

Presentase
Cakupan calon
Persentase Numerator Denominator Pasangan Usia Numerator Denominator
catin/caPUS yang Subur (PUS) yang
Jumlah catin/caPUS Jumlah catin/caPUS Jumlah catin/capus Jumlah catin/caPUS
mendapatkan melakukan
tatalaksana yang mendapatkan pemeriksaan yang melakukan
kesehatan dan tatalaksana kesehatan dalam pemeriksaan dalam 3
gizi kesehatan dan gizi bulan pra nikah

Sumber Data :BKKBN Target


Sumber Data: KEMENKES Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Target capaian sebesar 100% pada tahun 2024

4 5
INDIKATOR Definisi

10
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang
menerima bantuan tunai bersyarat terhadap jumlah PUS

Pasca Salin
dengan status miskin

Hamil
Dan
IBU HAMIL DAN

Ibu
Metode Perhitungan

Persentase
Pasangan Usia
Subur (PUS)
PASCA SALIN
dengan status Numerator Denominator
miskin dan Jumlah PUS dengan status Jumlah PUS dengan
penyandang miskin dan penyandang status miskin
masalah masalah kesejahteraan
kesejahteraan sosial yang menerima
sosial yang bantuan tunai bersyarat
menerima
bantuan tunai
bersyarat Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

Sumber Data : KEMENSOS


INDIKATOR Definisi

1
Persentase Ibu hamil dengan resiko KEK yang ditandai dengan

INDIKATOR
ukuran LILA (lingkar lengan atas) kurang dari 23,5 cm yang
Definisi mendapatkan makanan tambahan asupan zat gizi diluar

11
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang makanan utama dalam bentuk tambahan makanan pabrikan
tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun makanan lokal.
Jaminan Kesehatan terhadap PUS dengan status miskin

Metode Perhitungan Metode Perhitungan


Persentase ibu
hamil Kurang
Energi Kronik
Persentase (KEK) yang
Pasangan Usia Numerator Denominator mendapatkan
Subur (PUS) fakir tambahan asupan
Numerator Denominator
Jumlah PUS fakir miskin Jumlah catin/caPUS
miskin dan orang dan orang tidak mampu gizi Jumlah Ibu hamil KEK Jumlah Ibu hamil KEK
tidak mampu yang yang menjadi Penerima mendapatkan tambahan
menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) asupan gizi
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Sumber Data: KEMENKES
(PBI) Jaminan
Kesehatan Target
Target Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Sumber Data: KEMENSOS Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

6 7
INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi

2 4
Persentase Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Persentase kehamilan yang tidak diinginkan terhadap seluruh
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan terhadap kehamilan
seluruh Ibu Hamil.
Definisi kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan yang
dialami oleh perempuan yang sebenarnya belum
Metode Perhitungan menginginkan kehamilan atau sudah tidak menginginkan
kehamilan tersebut

Metode Perhitungan
Persentase ibu Persentase
hamil yang
Numerator Denominator kehamilan yang
mengonsumsi Jumlah Ibu Hamil Jumlah Ibu hamil tidak diinginkan
Tablet Tambah mengkonsumsi TTD
Darah (TTD) minimal 90 tablet
minimal 90 tablet Sumber Data: BKKBN Numerator Denominator
selama masa Target Jumlah Kehamilan tidak Jumlah Kehamilan
kehamilan Target capaian sebesar 80% pada tahun 2024 diinginkan
Sumber Data: KEMENKES
Target
INDIKATOR

3
Definisi Terget capaian 15,5% pada tahun 2024
Persentase wanita kawin 15-49 tahun (pasangan usia subur)
yang tidak ingin mempunyai anak (lagi) atau ingin
menjarangkan kelahiran berikutnya tetapi tidak menggunakan
metode kontrasepsi apapun
INDIKATOR Definisi

5
- Persentase pelayanan KB Pasca Persalinan terhadap
Metode Perhitungan
seluruh Persalinan.
Formula Statistik Rutin - Definsi KB pasca persalinan adalah Penggunaan metode
kontrasepsi setelah melahirkan sampai 6 minggu atau 42
Persentase hari setelah melahirkan (Kamus Istilah Bangga Kencana)
Unmet need
pelayanan Metode Perhitungan
keluarga Keterangan
berencana IAT : Ingin Anak Ditunda (Penjarangan)
TIAL : Tidak Ingin Anak Lagi (Pembatasan)
Persentase
Total PUS : Jumlah Seluruh PUS
pelayanan
Formula SDKI : Keluarga Numerator Denominator
Numerator U : UL+ US Berencana (KB) Jumlah Pelayanan KB Jumlah Persalinan
U : Total Unmet Need pasca persalinan Pasca Persalinan
Jumlah Pus Bukan UL : Persentase WUS yang tidak menggunakan
Peserta KB (IAT + TIAL) alat/cara kontrasepsi namun menginginkan
Sumber Data: BKKBN
penundaan kehamilan (penjarangan) Target
Denominator US : Persentase WUS yang tidak menggunakan
Jumlah seluruh PUS
alat/cara kontrasepsi namun menginginkan Target Capaian sebesar 70% pada tahun
berhenti sama sekali (pembatasan)

Target
Sumber Data: BKKBN Target capaian sebesar 7.4% pada tahun 2024

8 9
INDIKATOR Definisi

6
Persentase Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat
(PJT) yang mendapat tata laksana kesehatan terhadap jumlah
seluruh ibu hamil PJT. PJT adalah kondisi pertumbuhan janin di
dalam kandungan mengalami gangguan pertumbuhan
sehingga berat badan janin tidak sesuai dengan umur
kehamilan

Metode Perhitungan ANAK USIA


0-23 BULAN
Persentase Ibu
hamil dengan

Bulan

Anak
0-23
Usia
Pertumbuhan
Janin Terhambat
(PJT) yang
mendapat tata
laksana Numerator Denominator
kesehatan Ibu hamil dengan Jumlah Ibu hamil PJT
Pertumbuhan Janin
Sumber Data: KEMENKES Terhambat (PJT) yang
mendapat tata laksana

INDIKATOR Definisi

1
Target Persentase bayi usia dibawah 6 bulan yang mendapatkan ASI
Terget capaian 90% pada tahun 2024 eksklusif (ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat
dan vitamin, mineral berdasarkan recall 24 jam terakhir)
terhadap seluruh bayi dibawah 6 bulan.

INDIKATOR Definisi

7
Persentase Ibu hamil yang menerima Metode Perhitungan
pendampingan terhadap jumlah ibu hamil.
Kriteria telah menerima pendampingan sesuai Persentase bayi
usia kurangdari 6
dengan buku panduan TPK bulan mendapat
Air Susu Ibu (ASI)
Metode Perhitungan eksklusif
Numerator Denominator
Sumber Data: KEMENKES Jumlah Bayi usia kurang Jumlah Bayi Usia
Persentase Ibu
hamil yang dari 6 bulan dengan ASI Kurang dari 6 Bulan
menerima Eksklusif
pendampingan Numerator Denominator
Jumlah ibu hamil yang Jumlah Ibu Hamil Target
Sumber Data: BKKBN menerima pendampingan
Target Capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Target
Terget capaian 90% pada tahun 2024

10 11
INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi

2 4
Persentase Anak usia 6-23 bulan mendapatkan Makanan Persentase Baduta 0-23 bulan yang dipantau
Pendamping ASI (MP-ASI) dibandingkan dengan Seluruh anak perkembangannya sesuai standard terhadap
usia 6-23 bulan.
seluruh balita 0-23

Metode Perhitungan
Metode Perhitungan

Persentase balita
Persentase anak
usia 6-23 bulan
0-23 bulan yang Numerator Denominator
dipantau Jumlah Baduta 0-23 bulan Jumlah Balita 0-23 bulan
yang mendapat Numerator Denominator perkembangannya yang dipantau
Makanan
Jumlah anak usia 6-23 Jumlah Anak usia 6-23 sesuai standard perkembangannya sesuai
Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI) bulan mendapat MP-ASI bulan standard
Sumber Data: BKKBN

Target Target
Sumber Data: KEMENKES Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
INDIKATOR Definisi

5
Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi
kurang (kategori berdasarkan indeks berat badan dan
panjang/tinggi badan memiliki z-score -3 sd smp -2sd ) yang
mendapatkan tambahan asupan gizi selain makanan utama
dalam bentuk makanan pabrikan dan pangan lokal terhadap
INDIKATOR Definisi seluruh keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi

3
kurang
Persentase Balita usia 0-23 bulan dengan indeks berat badan
menurut panjang/tinggi badan sesuai standard terhadap
seluruh Balita 0-23 bulan Metode Perhitungan
Persentase
keluarga dengan
anak usia 0-23
Metode Perhitungan bulan dengan gizi
kurang yang
mendapatkan
tambahan asupan
Persentase Balita gizi Numerator Denominator
0-23 bulan Jumlah keluarga yang Jumlah keluarga yang
dengan berat memiliki anak usia 0-23 memiliki anak usia 0-23
badan dan Numerator Denominator bulan dengan gizi kurang bulan dengan gizi
panjang/tinggi Jumlah Balita 0-23 bulan Jumlah Balita 0-23 bulan Sumber Data: KEMENKES yang mendapatkan kurang
badan sesuai dengan berat badan dan tambahan asupan gizi
standard panjang/tinggi badan
sesuai standard
Target
Sumber Data: KEMENKES Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

12 13
INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi

6 8
Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang Persentase keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan
mendapatkan imunisasi dasar lengkap terhadap seluruh dengan infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana
keluarga dengan anak usia 0-23 bulan. kesehatan terhadap seluruh keluarga yang memiliki anak usia
0-23 bulan dengan infeksi kronis
Metode Perhitungan
Metode Perhitungan

Persentase Persentase
keluarga dengan keluarga dengan
anak usia 0-23 anak usia 0-23
bulan yang Numerator Denominator bulan dengan
mendapatkan Jumlah keluarga yang Jumlah keluarga infeksi kronis
memiliki anak usia 0-23
imunisasi dasar
bulan yang mendapatkan
yang memiliki anak yang Numerator Denominator
lengkap usia 0-23 bulan mendapatkan
imunisasi dasar lengkap Jumlah keluarga yang Jumlah keluarga yang
tatalaksana memiliki anak usia 0-23 memiliki anak usia 0-23
Sumber Data: KEMENKES kesehatan
Target bulan dengan infeksi bulan dengan infeksi
kronis yang mendapatkan kronis
Target capaian sebesar 80% pada tahun 2024 Sumber Data: KEMENKES tatalaksana kesehatan

Target
Target capaian sebesar 80% pada tahun 2024
INDIKATOR Definisi

7
Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi
buruk yang mendapatkan tata laksana gizi buruk terhadap
seluruh keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang gizi
buruk.Sebagai penanggung jawab Pemerintah Daerah
Kabupaten / Kota

Metode Perhitungan

Persentase
keluarga anak
usia 0-23 bulan
dengan gizi buruk
yang
Numerator Denominator
mendapatkan
tata laksana gizi Jumlah keluarga yang Jumlah keluarga
buruk memiliki anak usia 0-23 yang memiliki anak
bulan dengan gizi buruk usia 0-23 bulan yang
yang mendapatkan tata gizi buruk
Sumber Data: KEMENKES laksana gizi buruk

Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

14 15
BALITA INDIKATOR

2
Definisi
Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi
kurang yang mendapat tambahan asupan gizi terhadap
seluruh balita kurang gizi.

Definisi Balita Gizi kurang adalah balita dengan indeks berat


badan menurut panjang/tinggi badan memiliki z-score -3 SD
smp -2 SD. Tambahan asupan gizi adalah tambahan asupan
selain makanan utama dalam bentuk makanan tambahan
Persentase anak pabrikan dan pangan lokal
berusia di bawah
lima tahun (balita) Metode Perhitungan
gizi kurang yang
mendapat
tambahan asupan
gizi
Numerator Denominator

Balita
Jumlah Balita Gizi Jumlah Balita gizi
Sumber Data: KEMENKES
kurang mendapat kurang
tambahan asupan gizi

Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR INDIKATOR Definisi

1 3
Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang
Definisi memperoleh imunisasi dasar lengkap (IDL) terhadap seluruh
Persentase balita (0-59 bulan) gizi buruk yang mendapat balita.
perawatan (baik rawat inp ataupun rawat jalan di faskes dan
masyarakat sesuai dengan tata laksana gizi buruk terhadap Definisi Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) adalah imunisasi yang
jumlah Seluruh balita (0-59 bulan) gizi buruk diberikan kepada anak dibawah 1 tahun yang terdisi dari 5 jenis
yaitu : 1 kali BCG, 3 kali Polio, 3 kali DPT, 3 kali HB, 1 kali Campak.
(baris 1261)

Persentase anak
Metode Perhitungan Metode Perhitungan
Persentase anak
berusia dibawah
berusia di bawah
lima tahun (balita)
lima tahun (balita)
gizi buruk yang
yang memperoleh
mendapat
imunisasi dasar
pelayanan tata
laksana gizi buruk
Numerator Denominator lengkap
Numerator Denominator
Jumlah balita gizi buruk Jumlah balita dengan Jumlah Balita Jumlah Balita
memndapat pelayanan gizi buruk mendapatkan IDL
Sumber Data: KEMENKES
tata laksana gizi
Sumber Data: KEMENKES

Target Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024 Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

16 17
4
INDIKATOR Definisi
Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang
dipantau pertumbuhan dan perkembangannya terhadap
seluruh balita.

Metode Perhitungan

Persentase anak
berusia di bawah
lima tahun (balita)
yang dipantau Numerator Denominator
pertumbuhan dan Jumlah anak berusia di Jumlah Balita
perkembanganya bawah lima tahun
(balita) yang dipantau
Sumber Data: KEMENKES, pertumbuhan dan
BKKBN perkembangannya

Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi
Persentase balita 0-59 bulan dengan berat badan dan

5
panjang/tinggi badan sesuai standard terhadap seluruh
Balita 0-59 bulan. Sesuai standar artinya anak-anak pada
kategori normal berdasarkan indeks berat badan menurut
tinggi/panjang badan

Metode Perhitungan
Persentase Balita
0-59 bulan
dengan berat
badan dan
panjang/tinggi
badan sesuai Numerator Denominator
standard Jumlah Balita 0-59 Jumlah Balita 0-59
bulan dengan berat bulan
badan dan
Sumber Data: KEMENKES
panjang/tinggi badan
sesuai standard

Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

18
ANAK USIA O BULAN
INDIKATOR Definisi
Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan

1
panjang < 48 cm yang mendapatkan tata laksana kesehatan
dan gizi terhadap seluruh keluarga dengan anak usia 0 bulan
dengan panjang < 48 cm

Metode Perhitungan

Persentase
keluarga dengan Numerator Denominator
anak usia 0 bulan Jumlah keluarga yang Jumlah keluarga yang
dengan panjang < memiliki anak usia 0 memiliki anak usia 0
48 cm yang bulan dengan panjang bulan dengan panjang
mendapatkan < 48 cm yang < 48 cm
tatalaksana mendapatkan tata
kesehatan dan laksana kesehatan dan
gizi gizi

Anak Usia
O Bulan
Sumber Data: KEMENKES Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi
Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat
badan < 2.500 gram yang mendapatkan tatalaksana

2
kesehatan dan gizi terhadap seluruh keluarga dengan anak
usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram

Metode Perhitungan

Persentase
keluarga dengan Numerator Denominator
anak usia 0 bulan
Jumlah keluarga yang Jumlah keluarga
dengan berat
memiliki anak usia 0 dengan anak usia 0
badan < 2.500
bulan dengan berat bulan dengan berat
gram yang
badan < 2.500 gram badan < 2.500 gram
mendapatkan
yang mendapatkan
tatalaksana
tatalaksana kesehatan
kesehatan dan
dan gizi
gizi

Sumber Data: KEMENKES


Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
21
INDIKATOR Definisi
Diganti menjadi: persentase anak usia 24-59 bulan dengan

2
infeksi kronis yang mendapatkan tata laksana kesehatan
terhadap jumlah anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis

Metode Perhitungan

ANAK USIA
24 - 59 BULAN Persentase anak
usia 24-59 bulan
dengan infeksi
Numerator
Jumlah anak usia 24-59
Denominator
Jumlah anak usia 24-59
bulan dengan infeksi bulan dengan infeksi
kronis yang
kronis yang kronis
mendapatkan
mendapatkan
tatalaksana
tatalaksana kesehatan
kesehatan

Sumber Data: KEMENKES Target


Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi


Persentase anak usia 24-59 bulan dengan gizi kurang yang
Persentase anak usia 24-59 bulan dengan gizi buruk yang

1 3
mendapatkan tambahan asupan gizi terhadap seluruh anak

Anak Usia
mendapatkan pelayanan tata laksana gizi buruk terhadap usia 24-59 bulan dengan gizi kurang

24 - 59
seluruh anak usia 24-59 bulan dengan gizi buruk.

Bulan
Metode Perhitungan
Metode Perhitungan
Persentase anak Persentase anak
usia 24-59 bulan usia 24-59 bulan
dengan gizi buruk dengan gizi Numerator Denominator
yang kurang yang Jumlah anak usia 24-59 Jumlah anak usia 24-59
mendapatkan
tata laksana gizi
Numerator Denominator mendapatkan bulan dengan infeksi bulan dengan infeksi
tambahan asupan kronis yang mendapatkan
buruk Jumlah Anak usia 24-59 Jumlah Anak usia 24-59 kronis
gizi tatalaksana kesehatan
bulan dengan gizi buruk bulan dengan gizi buruk
Sumber Data: KEMENKES mendapat pelayanan
Sumber Data: KEMENKES
tata laksana gizi
Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

22 23
KELUARGA
INDIKATOR Definisi

1
Persentase keluarga stop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) atau Open Defacation Free (ODF) terhadap seluruh
keluarga.

Metode Perhitungan

Persentase
keluarga yang Numerator Denominator
stop Buang Air Jumlah anak usia 24-59 Jumlah anak usia 24-59
Besar bulan dengan gizi kurang bulan dengan gizi
Sembarangan yang mendapatkan kurang
(BABS) tambahan asupan gizi

Sumber Data: KEMENKES Target


Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi

2
Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap seluruh keluarga.

Metode Perhitungan

Keluarga
Persentase
keluarga yang
melaksanakan
Perilaku Hidup Numerator Denominator
Bersih dan Sehat Jumlah keluarga yang Jumlah keluarga
(PHBS) melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat
Sumber Data: KEMENKES

Target
Target capaian sebesar 70% pada tahun 2024

25
INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi

3
Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum Persentase Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

5
yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan
hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul
mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, kesehatan dan gizi terhadap keluarga penerima PKH
yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran,
penampungan limbah dan pembuangan sampah. Tidak Metode Perhitungan
termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual
melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung, di
Persentase kabupaten/kota lokasi prioritas terhadap seluruh rumah
rumah tangga tangga pada lokasi prioritas Persentase Kelompok
yang Keluarga Penerima
Numerator Denominator
mendapatkan Manfaat (KPM) Program
akses air minum Metode Perhitungan Keluarga Harapan Keluarga Penerima Manfaat Keluarga Penerima PKH
(PKH) yang mengikuti (KPM) Program Keluarga
layak di
Pertemuan Harapan (PKH) yang
kabupaten/kota
Peningkatan mengikuti Pertemuan
lokasi prioritas
Kemampuan Keluarga Peningkatan Kemampuan
Sumber Data: KemenPUPERA Numerator Denominator (P2K2) dengan modul Keluarga (P2K2) dengan
kesehatan dan gizi modul kesehatan dan gizi
Jumlah rumah tangga Jumlah rumah tangga di
mendapat akses air minum kab/kota prioritas
layak di kab/kota prioritas Target
Sumber Data: KEMENSOS
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Target
Target capaian sebesar 100% pada tahun 2024 INDIKATOR Definisi
Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu

INDIKATOR

6
hamil, ibu menyusui, dan anak berusia di bawah dua tahun
Definisi (baduta) yang menerima variasi bantuan pangan selain beras

4
Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi dan telur (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin
(air limbah domestik) yang layak di kabupaten/kota lokasi dan mineral, dan/atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu/MP-
prioritas terhadap seluruh rumah tangga yang ada di ASI) terhadap keluarga penerima manfaat
kabupaten/kota lokasi prioritas. berkaitan dengan PKH.

Metode Perhitungan Metode Perhitungan


Persentase Keluarga
Penerima Manfaat
Persentase rumah (KPM) dengan ibu hamil,
tangga yang ibu menyusui, dan anak
mendapatkan berusia di bawah dua Numerator Denominator
akses sanitasi (air tahun (baduta) yang Jumlah Keluarga Penerima Keluarga Penerima
limbah domestik) Numerator Denominator menerima variasi Manfaat (KPM) dengan ibu Manfaat
layak di Jumlah rumah tangga Jumlah rumah tangga di bantuan pangan selain hamil, ibu menyusui, dan
kabupaten/kota mendapat akses sanitasi kab/kota prioritas beras dan telur anak berusia di bawah dua
lokasi prioritas layak di kab/kota prioritas (karbohidrat, protein tahun (baduta) yang
hewani, protein nabati, menerima variasi bantuan
Sumber Data: KEMEN vitamin dan mineral, pangan selain beras dan
PUPR Target dan/atau Makanan telur
Target capaian sebesar 90% pada tahun Pendamping Air Susu
Ibu/MP-ASI). Target
Sumber Data: KEMENSOS
Target capaian sebesar 90% pada tahun
26 27
INDIKATOR Definisi
INDIKATOR Definisi Cakupan keluarga prasejahtera penerima manfaat variasi

9
Persentase keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan pangan selain beras dan telur terhadap seluruh

7
bantuan tunai bersyarat terhadap seluruh keluarga miskin dan keluarga prasejahtera
rentan.

Metode Perhitungan Metode Perhitungan

Cakupan
Jumlah keluarga keluarga
miskin dan rentan prasejahtera Numerator Denominator
yang memperoleh Numerator Denominator penerima manfaat Jumlah keluarga Jumlah keluarga
bantuan tunai Jumlah Keluarga miskin dan Jumlah Keluarga miskin variasi bantuan prasejahtera
prasejahtera penerima
bersyarat. rentan mendapat bantuan dan rentan pangan selain manfaat variasi
tunai bersyarat beras dan telur bantuan pangan selain
Sumber Data: KEMENSOS beras dan telur
Target Sumber Data: KEMENSOS,
BKKBN Target
Target sebesar 10.000.000 keluarga tahun 2024
Target capaian sebesar 90% pada tahun

INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi


Cakupan PUS miskin yang memperoleh bantuan tunai
Berdasarkan PERPRES No.72 tahun 2021 adalah jumlah bersyarat terhadap seluruh PUS miskin.

8 10
keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial
pangan dibanding dengan keluarga miskin dan rentan. Di
bawah tanggung jawab Kementrian Sosial
Metode Perhitungan
Metode Perhitungan

Jumlah keluarga Cakupan PUS


miskin dan rentan miskin yang Numerator Denominator
yang menerima memperoleh
bantuan tunai Jumlah PUS miskin yang Jumlah PUS miskin
bantuan sosial
bersyarat memperoleh bantuan tunai
pangan
Numerator Denominator bersyarat
Jumlah Keluarga miskin dan Jumlah Keluagra Miskin
rentan mendapat bantuan dan Rentan Sumber Data: KEMENSOS
Sumber Data: KEMENSOS sosial pangan Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun
Target
Target sebesar 15.600.039 keluarga tahun 2024

28 29
INDIKATOR Definisi
Persentase keluarga berisiko stunting yang memperoleh

2
pendampingan terhadap seluruh keluarga berisiko stunting

Metode Perhitungan

KELUARGA
BERISIKO Cakupan
keluarga berisiko Numerator Denominator

STUNTING Stunting yang


memperoleh
pendampingan
Jumlah Keluarga Berisiko Jumlah Keluarga Beresiko
S t u n t i n g m e m p e r o l e h Stunting
pendampingan

Sumber Data: BKKBN


Target
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi INDIKATOR Definisi


Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan

1
Persentase keluarga berisiko Stunting yang

3
manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan
mendapatkan promosi peningkatan konsumsi gizi terhadap keluarga berisiko stunting.
ikan dalam negeri terhadap keluarga berisiko
stunting Metode Perhitungan

Metode Perhitungan
Persentase Persentase
keluarga berisiko keluarga berisiko
Stunting yang Stunting yang Numerator Denominator
mendapatkan Numerator Denominator mendapatkan Jumlah keluarga berisiko Jumlah Keluarga
promosi manfaat sumber
Jumlah Keluarga Berisiko Jumlah Keluarga Stunting yang mendapatkan Beresiko Stunting

Keluarga
peningkatan

Stunting
daya pekarangan

Berisiko
Stunting yang berisiko stunting manfaat sumber daya
konsumsi ikan untuk
medapatkan promosi pekarangan untuk
dalam negeri peningkatan
peningkatan konsumsi peningkatan asupan gizi
asupan gizi
Sumber Data: Kementrian ikan dalam negeri
KKP
Sumber Data: KEMENTERIAN
Target PERTANIAN
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024 Target
Target capaian sebesar 50% pada tahun 2024
30 31
INDIKATOR Definisi
Persentase keluarga berisiko stunting yang mengakses air
INDIKATOR Definisi
Persentase keluarga berisiko stunting yang mempunyai

4 6
minum layak terhadap keluarga beresiko stunting.Di bawah jamban sehat terhadap seluruh keluarga berisiko stunting
tanggung jawabKementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Metode Perhitungan Metode Perhitungan

Persentase
keluarga beresiko Persentase
keluarga berisiko
stunting yang Numerator Denominator stunting yang
Numerator Denominator
mengakses air Jumlah keluarga
Jumlah keluarga berisiko Jumlah keluarga berisiko mempunyai Jumlah keluarga
minum layak beresiko stunting yang
stunting yang mengakses stunting jamban sehat beresiko stunting
air minum layak mempunyai jamban
Sumber Data: KemenPUPERA, Sumber Data: KemenPUPERA, sehat
BKKBN BKKBN
Target Target
Target capaian sebesar 100% pada tahun 2024 Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

INDIKATOR Definisi
Persentase keluarga berisiko stunting yang memiliki rumah
INDIKATOR Definisi
Cakupan PUS yang memperoleh bantuan pangan non tunai

5 7
layak huni terhadap seluruh keluarga berisiko stunting terhadap seluruh PUS

Metode Perhitungan Metode Perhitungan

Persentase Persentase PUS


keluarga berisiko yang memperoleh Numerator Denominator
stunting yang Numerator Denominator bantuan pangan
Jumlah PUS yang Jumlah PUS
memiliki rumah Jumlah keluarga berisiko Jumlah keluarga non tunai
memperoleh bantuan
layak huni stunting yang memiliki beresiko stunting pangan non tunai
rumah layak huni Sumber Data: KEMENSOS

Target
Sumber Data: KemenPUPERA,
BKKBN Target Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024
Target capaian sebesar 90% pada tahun 2024

32 33
INDIKATOR Definisi
Persentase PUS miskin yang memperoleh Penerima Bantuan

8
Iuran (PBI) terhadap seluruh PUS miskin.

Metode Perhitungan

Persentase PUS
miskin yang Numerator Denominator
memperoleh
Penerima Jumlah PUS miskin yang Jumlah PUS miskin
Bantuan Iuran memperoleh Penerima
(PBI) Bantuan Iuran (PBI)

Sumber Data: BPJS, BKKBN


Target
Target capaian sebesar 50% pada tahun

INDIKATOR Definisi
Persentase keluarga berisiko stunting yang mendapatkan KIE

9
interpersonal sesuai standar terhadap seluruh keluarga
berisiko stunting
KIE = Penggerakan Penyuluhan, Materi : berbagai substansi,
KBKR dan KSPK
buku: komunikasi interpersonal

Metode Perhitungan
Persentase
keluarga berisiko
Stunting yang
mendapatkan KIE
interpersonal
Numerator Denominator
sesuai standar Jumlah keluarga berisiko Jumlah keluarga
stunting yang berisiko stunting
mendapatkan KIE
interpersonal sesuai
Sumber Data: BKKBN standar

Target
Target capaian sebesar 50% pada tahun
34

Anda mungkin juga menyukai