Anda di halaman 1dari 89

1

2
KATA SAMBUTAN
DEPUTI BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN
PEMBERDAYAAN KELUARGA
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN mendapat amanah
sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting di
Indonesia dengan target penurunan angka stunting menjadi 14
% pada tahun 2024.
Percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik,
integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan
sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah
daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota,
pemerintah desa, dan pemangku kepentingan.
Dalam pelaksanaan Strategi Nasional Percepatan Penurunan
Stunting disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan
keluarga berisiko Stunting. Rencana aksi nasional tersebut
mencakup: a. penyediaan data keluarga berisiko stunting; b.
pendampingan keluarga berisiko Stunting; c. pendampingan
semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS); d.
surveilans keluarga berisiko Stunting; dan e. audit kasus
stunting.
Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang dilaksanakan oleh
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional adalah
pemantauan dalam hal substansi kegiatan yang terkait dengan
percepatan penurunan stunting. Berdasarkan Kegiatan/ KRO/
Rincian Output yang di-tagging tematik stunting tahun 2022,
adalah sebagai berikut : 1) Kampanye percepatan penurunan
stunting; 2) Pemberdayaan kampung KB dalam rangka
penurunan stunting; 3) Pelaksanaan layanan audit stunting,
3
manajemen kasus stunting kabupaten/ kota; 4) Pelatihan dan
refreshing dalam rangka percepatan penurunan stunting; 5)
Data kasus stunting dan keluarga resiko stunting yang
terverifikasi; 6) Keluarga dengan balita yang mendapatkan
fasilitasi dan pembinaan 1000 HPK; 7) PIK Remaja dan BKR yang
mendapat fasilitasi dan pembinaan edukasi kesehatan
reproduksi dan gizi bagi remaja putri sebagai calon ibu; 8) Audit
kasus stunting; 9) Mini lokakarya; 10) Surveillance stunting
tingkat desa/kelurahan.
Berdasarkan hal tersebut, perlu disusun sebuah panduan yang
menjadi dasar untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap substansi kegiatan yang dilakukan oleh BKKBN dalam
rangka percepatan penurunan stunting.
Dengan disusunnya panduan monitoring dan evaluasi ini
diharapkan dapat menjadi instrumen untuk memastikan
program/kegiatan atau intervensi yang dilaksanakan berjalan
secara maksimal. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan percepatan penurunan
stunting menjadi hal penting yang hasilnya dapat digunakan
sebagai alat untuk memantau perkembangan pelaksanaan
program, peningkatan kualitas kegiatan/intervensi yang
dilaksanakan, menjamin efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas,
serta menjadi media pembelajaran berkelanjutan.

Jakarta, Juni 2022


Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga,

Nopian Andusti, S.E., M.T.

4
KATA PENGANTAR
DIREKTUR BINA KELUARGA BALITA DAN ANAK
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan hidayah-Nya “Panduan Monitoring dan
Evaluasi Terpadu Keluarga Berisiko Stunting” dapat
diselesaikan dengan baik. Panduan ini disusun agar dapat
menjadi alat untuk memastikan program/ kegiatan atau
intervensi dapat berjalan secara maksimal sebagai upaya
berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan
memperbaiki intervensi yang dilaksanakan (peningkatan
kualitas intervensi) serta mendapatkan solusi terbaik dari
output yang dihasilkan atas intervensi akan terus bertahan dan
berkembang lebih baik lagi. Pemantauan, evaluasi dan
pelaporan menjadi hal penting dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan percepatan penurunan stunting pada
akhirnya akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
nasional yaitu meningkatkan sumber daya manusia Indonesia
yang berkualitas.

5
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan panduan ini. Selanjutnya
masukan dan saran terkait dengan panduan ini kami buka
seluas-luasnya.

Jakarta, 16 Juni 2022


Direktur Bina Keluarga
Balita dan Anak,

dr. Irma Ardiana, MAPS

6
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN.........................................................................3
KATA PENGANTAR .......................................................................5
DAFTAR ISI .................................................................................... 7
DAFTAR GAMBAR........................................................................ 9
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... 10
PENDAHULUAN ........................................................................... 11
A. Latar Belakang.................................................................. 12
B. Dasar Hukum .................................................................... 15
C. Tujuan ............................................................................... 16
D. Output atau Hasil yang Diharapkan ................................ 17
E. Sasaran ............................................................................. 17
F. Ruang Lingkup ................................................................. 18
G. Manfaat ............................................................................ 18
H. Batasan Pengertian .......................................................... 18
KEBIJAKAN DAN STRATEGI ....................................................... 22
A. Kebijakan .......................................................................... 23
B. Strategi .............................................................................24
MEKANISME PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
TERPADU .................................................................................... 25
A. Persiapan ......................................................................... 26
B. Pelaksanaan..................................................................... 26
C. Evaluasi ............................................................................. 27
D. Penyusunan Laporan ....................................................... 27

7
E. Pengumpulan Laporan .................................................... 27
F. Diseminasi Laporan ......................................................... 28
H. Ketentuan Etika Monev .................................................. 28
I. Instrumen Monev Terpadu Keluarga Berisiko Stunting 28
PENUTUP ................................................................................... 29
LAMPIRAN .................................................................................. 31

8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Monitoring dan Evaluasi ................................ 14

9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Deskripsi Kegiatan Monev Terpadu Keluarga
Berisiko Stunting ......................................................................... 31
Lampiran 2. Instrumen Monev Terpadu Keluarga Berisiko
Stunting ...................................................................................... 54

10
BAB I
PENDAHULUAN

11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang
sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan, dilakukan percepatan penurunan
stunting. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN mendapat
amanah sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan
stunting di Indonesia dengan target menurunkan angka
stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Percepatan penurunan
stunting dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas
melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara
kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah
daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku
kepentingan.
Rencana aksi nasional disusun guna pelaksanaan Strategi
Nasional Percepatan Penurunan Stunting melalui pendekatan
keluarga berisiko Stunting. Rencana aksi nasional tersebut
mencakup: a. penyediaan data keluarga berisiko stunting; b.
pendampingan keluarga berisiko stunting; c. pendampingan
semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS); d.
surveilans keluarga berisiko Stunting; dan e. audit kasus
stunting. Audit kasus Stunting bertujuan untuk mencari
penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan
terjadinya kasus serupa.
Keluarga Berisiko Stunting adalah keluarga yang memiliki
satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri dari keluarga
yang memiliki anak remaja puteri, calon pengantin, ibu hamil,

12
anak usia 0 (nol) sampai dengan 23 (dua puluh tiga) bulan dan
anak usia 24 (dua puluh empat) sampai dengan 59 (lima puluh
sembilan) bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang
tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak
layak.
Pelaksanaan percepatan penurunan stunting agar
prosesnya berjalan efektif dan efisien, perlu diperhatikan
beberapa hal yaitu persiapan/ perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Persiapan atau
perencanaan merupakan tahap awal yang harus dipersiapkan
agar program yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pemantauan/ monitoring
terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan untuk
mendapatkan informasi apakah kegiatan yang sedang
berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang
telah disepakati. Sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir
kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari
kegiatan atau program. Tahap selanjutnya, hasil atau capaian
akhir dari kegiatan atau program ke dalam bentuk laporan.

13
Gambar 1. Siklus Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh Badan


Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional adalah
monitoring dan evaluasi berdasarkan Kegiatan/ KRO/ Rincian
Output yang di-tagging tematik stunting, sebagai berikut:
1. Kampanye percepatan penurunan stunting;
2. Pemberdayaan kampung KB dalam rangka penurunan
stunting;
3. Pelaksanaan layanan audit stunting, manajemen kasus
stunting Kabupaten/ Kota;
4. Pelatihan dan refreshing dalam rangka percepatan
penurunan stunting;
5. Data kasus stunting dan keluarga resiko stunting yang
terverifikasi;
6. Keluarga dengan balita yang mendapatkan fasilitasi dan
pembinaan 1000 HPK;
7. PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasilitasi dan
pembinaan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi
remaja putri sebagai calon ibu;
8. Audit kasus stunting;
14
9. Mini lokakarya;
10. Surveillance stunting tingkat desa/kelurahan.

Deskripsi Kegiatan/ KRO/ Rincian Output monev terpadu


keluarga berisiko stunting dapat dilihat pada Lampiran 1.

Dengan disusunnya panduan monitoring dan evaluasi,


selanjutnya dan seterusnya disebut monev ini, diharapkan
dapat menjadi alat untuk memastikan program/kegiatan atau
intervensi dapat berjalan secara maksimal dalam kerangka
continuous improvement atau upaya berkelanjutan yang
dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki intervensi
yang dilaksanakan (peningkatan kualitas intervensi) serta
mendapatkan solusi terbaik dari masalah yang muncul,
sehingga hasil (output) yang dihasilkan atas intervensi akan
terus bertahan dan berkembang lebih baik lagi. Pemantauan,
evaluasi dan pelaporan menjadi hal penting dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting,
diharapkan hasilnya dapat digunakan sebagai alat untuk
memantau perkembangan pelaksanaan program, peningkatan
kualitas kegiatan/intervensi yang dilaksanakan, menjamin
efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas, serta menjadi media
pembelajaran berkelanjutan.
B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga;
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting;
15
4. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas
PPG);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019
tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2019
tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi e-PPGBM;
7. Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional
Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia
Tahun 2021-2024.
C. Tujuan
Panduan monev keluarga berisiko stunting disusun sebagai
acuan:
1. Identifikasi kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan
Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging tematik
stunting;
2. Umpan balik bagi kemajuan pelaksanaan Kegiatan/
KRO/ Rincian Output tagging tematik stunting;
3. Pertimbangan perencanaan dan penganggaran serta
peningkatan akuntabilitas pelaksanaan Kegiatan/
KRO/ Rincian Output tagging tematik stunting;
4. Penilaian kesesuaian terhadap pelaksanaan
Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging tematik
stunting;
5. Pertimbangan pemberian rekomendasi untuk
pencapaian keberhasilan pelaksanaan Kegiatan/
KRO/ Rincian Output tagging tematik stunting.

16
D. Output atau Hasil yang Diharapkan
1. Teridentifikasinya kemajuan dan keberhasilan
pelaksanaan Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging
tematik stunting;
2. Tersedianya umpan balik bagi kemajuan pelaksanaan
Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging tematik
stunting;
3. Tersedianya pertimbangan perencanaan dan
penganggaran serta peningkatan akuntabilitas
pelaksanaan Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging
tematik stunting;
4. Terjadinya penilaian kesesuaian terhadap
pelaksanaan Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging
tematik stunting;
5. Tersedianya pertimbangan pemberian rekomendasi
untuk pencapaian keberhasilan pelaksanaan
Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging tematik
stunting.
E. Sasaran
Sasaran pengguna panduan monev terpadu keluarga
berisiko stunting, yaitu:
1. Biro Perencanaan;
2. Pusat Pendidikan, Pelatihan Kependudukan dan
Keluarga Berencana;
3. Direktorat Pelaporan dan Statistik;
4. Direktorat Analisis Dampak Kependudukan;
5. Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak;
6. Direktorat Bina Ketahanan Remaja;
7. Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi;

17
8. Direktorat Bina Kualitas Pelayanan Keluarga
Berencana;
9. Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan;
10. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi;
11. Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting;
12. Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota;
13. Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan.
14. Pihak lainnya, termasuk Kementerian/ Lembaga dan
lintas sektor yang terkait percepatan penurunan
stunting
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup panduan monev terpadu keluarga berisiko
stunting memberikan deskripsi tentang:
1. Arah kebijakan dan strategi penyelenggaraan monev
terpadu keluarga berisiko stunting;
2. Mekanisme pelaksanaan monev terpadu keluarga
berisiko stunting;
3. Mekanisme pelaporan dan diseminasi hasil monev
terpadu keluarga berisiko stunting.
G. Manfaat
Panduan monev terpadu keluarga berisiko stunting
merupakan acuan dan petunjuk bagi sasaran pengguna
dalam pelaksanaan monev terpadu keluarga berisiko
stunting, dan pelaporan atas hasil monev.
H. Batasan Pengertian
1. Pemantauan adalah kegiatan mengamati
perkembangan pelaksanaan Percepatan Penurunan
Stunting, mengidentifikasi, serta mengantisipasi
18
permasalahan yang timbul dan/ atau akan timbul
untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
Pemantauan difokuskan untuk dua fungsi utama, yaitu
mengukur progres pencapaian target dan
penyelesaian masalah dalam pelaksanaan program.
2. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan
antara target dan capaian pelaksanaan percepatan
penurunan stunting.
3. Pelaporan adalah kegiatan penyusunan laporan baik
terkait hasil pemantauan dan evaluasi serta strategi
untuk promosi penggunaan hasil-hasil monev dalam
pengambilan keputusan berbasis fakta/bukti.
4. Diseminasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan
kepada kelompok target atau individu agar mereka
memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima,
dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.
5. Keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang
memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang
terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri,
calon pengantin, ibu hamil, anak usia 0 (nol) sampai
dengan 23 (dua puluh tiga) bulan dan anak usia 24 (dua
puluh empat) sampai dengan 59 (lima puluh sembilan)
bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang
tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum
tidak layak.
6. Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting yang
selanjutnya disebut Satgas Stunting adalah unit
implementasi program Percepatan Penurunan
Stunting yang terdiri dari Tim Program dan Tim Teknis
yang melaksanakan fungsi konsultasi, fasilitasi

19
koordinasi dan penguatan menyediakan satu data
Stunting kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota hingga ke tingkat layanan sesuai
dengan arahan dan instruksi Ketua Pelaksana
Percepatan Penurunan Stunting.
7. Tim Percepatan Penurunan Stunting yang selanjutnya
disebut TPPS adalah organisasi Percepatan Penurunan
Stunting yang bertugas mengkoordinasikan,
mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting.
8. Audit Kasus Stunting adalah identifikasi risiko dan
penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis
surveilans rutin atau sumber data lainnya.
9. Surveillance Stunting adalah kegiatan pengamatan
kepada sasaran yang dilakukan secara terus menerus
dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi
sasaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya,
sehingga dapat dilakukan penanggulangan untuk
dapat mengambil tindakan yang efektif. Surveillance
Stunting bertujuan untuk memprediksi dan
mendeteksi dini faktor resiko stunting, memonitor,
mengevaluasi dan memperbaiki kondisi sasaran, serta
menyediakan data dan informasi kondisi sasaran.
10. Mini lokakarya adalah kegiatan pertemuan dalam
rangka mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan
pendampingan keluarga dan hasil dari pelaksanaan
dan pemantauan pendampingan keluarga di tingkat
Kecamatan dan membina (coach) bagi Tim
Pendamping Keluarga agar terwujudnya 3 (tiga)
standar: (1) Tim Pendamping Keluarga yang terlatih,

20
(2) Tersedia Alat Ukur/Aplikasi Pengukuran untuk
sasaran Stunting dan (3) Tersedia dan terlaksananya
Prosedural Operasional Percepatan Penurunan
Stunting serta terwujudnya 4 (empat) PASTI: (1)
Memastikan semua sasaran terdata, (2) Memastikan
semua sasaran memperolah pelayanan, (3)
Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi
dari pelayanan dan (4) Memastikan semua
pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan
terlaporkan.
11. Kampung Keluarga Berkualitas yang selanjutnya
disebut Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat
desa dimana terdapat integrasi dan konvergensi
penyelarasan pemberdayaan dan penguatan institusi
keluarga dalam seluruh dimensinya guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia keluarga
dan masyarakat.

21
BAB II
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

22
BAB II
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Kebijakan
Arah kebijakan monev terpadu keluarga berisiko stunting,
meliputi:
1. Melaksanakan monev terpadu keluarga beresiko
stunting secara tim yang dikoordinasikan oleh
Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak dengan
komponen pengampu kegiatan tematik stunting
BKKBN;
2. Melakukan pemantauan pelaksanaan Kegiatan/ KRO/
Rincian Output tagging tematik stunting;
3. Mengidentifikasi, serta mengantisipasi permasalahan
yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil
tindakan sedini mungkin terhadap pelaksanaan
Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging tematik
stunting;
4. Membandingkan antara target dan capaian
pelaksanaan Kegiatan/ KRO/ Rincian Output tagging
tematik stunting;
5. Mengukur tingkat efisiensi (biaya dan manfaat)
terhadap pelaksanaan Kegiatan/ KRO/ Rincian Output
tagging tematik stunting;

23
B. Strategi
Adapun strategi monev terpadu keluarga berisiko stunting,
yaitu:
1. Meningkatkan kualitas data keluarga beresiko stunting
yang mencakup ibu hamil, keluarga punya baduta dan
keluarga punya balita sebagai basis data intervensi dan
monitoring stunting tingkat kabupaten/ kota s/d desa
berbasis elektronik;
2. Tersedianya laporan hasil pendampingan keluarga
beresiko stunting berbasis elektronik;
3. Meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri bagi
keluarga yang beresiko stunting dalam menangani
masalah dan upaya pemecahan masalah stunting, dan
Meningkatkan kapasitas kader pendamping.

24
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN
MONITORING DAN EVALUASI
TERPADU

25
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN
MONITORING DAN EVALUASI TERPADU
A. Persiapan
1. Menyiapkan instrumen monev terpadu keluarga
berisiko stunting;
2. Membentuk tim monev terpadu keluarga berisiko
stunting;
3. Menetapkan jadwal pelaksanaan monev terpadu
keluarga berisiko stunting;
4. Melakukan koordinasi pelaksanaan monev terpadu
keluarga berisiko stunting;
5. Menentukan lokasi pelaksanaan monev terpadu
keluarga berisiko stunting;
6. Menentukan sasaran monev terpadu keluarga berisiko
stunting;
7. Menyediakan data yang termuktakhirkan dalam
menunjang pelaksanaan monev terpadu keluarga
berisiko stunting;
B. Pelaksanaan
1. Mengurus administrasi kegiatan monev terpadu
keluarga berisiko stunting, misalnya: surat pengantar ke
provinsi, surat tugas, surat perjalanan dinas, dsb;
2. Melakukan koordinasi dengan Perwakilan BKKBN
Provinsi dan pemerintah daerah setempat;
3. Memberikan penjelasan singkat tentang maksud dan
tujuan serta tata cara monev;
4. Melakukan identifikasi Kegiatan/ KRO/ Rincian Output
tagging tematik stunting;
26
5. Melakukan tanya jawab klarifikasi, dan saran perbaikan
kepada sasaran monev;
6. Melakukan penilaian secara langsung sesuai dengan
instrumen monev;
7. Mempelajari hasil monitoring dan evaluasi
8. Mengolah hasil monitoring dengan cara
menbandingkan hasil monitoring tersebut dengan
standar yang telah ditetapkan.
9. Menyusun dan melengkapi laporan monev dalam waktu
tertentu sesuai dengan panduan.
C. Evaluasi
1. Merekapitulasi hasil penilaian monev
2. Mengevaluasi hasil monev
3. Menyerahkan hasil penilaian dan melaporkannya
kepada pihak yang berkepentingan
D. Penyusunan Laporan
Laporan hasil monev harus mencakup beberapa hal
sebagai berikut:
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Lokus Pelaksanaan dan Sasaran yang Terlibat
4. Temuan/hasil
5. Kesimpulan dan Rekomendasi
E. Pengumpulan Laporan
Kegiatan pelaporan dilakukan oleh tim dari masing-masing
komponen yang kemudian diserahkan kepada Direktorat
Bina Keluarga Balita dan Anak.

27
F. Diseminasi Laporan
Kegiatan diseminasi laporan dilakukan oleh tim dari
masing-masing komponen di forum pertemuan yang
dihadiri oleh seluruh komponen yang memiliki tagging
rincian output stunting.
H. Ketentuan Etika Monev
1. Pelaksanaan monev ditekankan pada:
- Penilaian pelaksanaan Kegiatan/ KRO/ Rincian
Output tagging tematik stunting
- Lokasi di seluruh provinsi dengan prioritas yang
memiliki prevalensi stunting tinggi
2. Evaluator tidak diperkenankan menerima gratifikasi,
uang honorium atau bentuk hadiah lain dari peserta/
sasaran
3. Evaluator harus mengikuti etika, panduan monev dan
mematuhi tata cara monev serta menjaga integritas diri
dan kredibilitas
I. Instrumen Monev Terpadu Keluarga Berisiko Stunting
Instrumen monev terpadu keluarga berisiko stunting untuk
masing-masing komponen dapat dilihat pada Lampiran 2.

28
BAB IV
PENUTUP

29
BAB IV
PENUTUP
Buku Panduan Monitoring dan Evaluasi Terpadu Keluarga
Berisiko Stunting ini merupakan acuan bagi pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi kegiatan Percepatan Penurunan
Stunting. Hal-hal yang belum diatur dalam panduan ini akan
ditetapkan pada saat pelaksanaan monev. Dengan demikian,
diharapkan buku panduan ini dapat menjadi salah satu sarana
pertanggung jawaban terhadap publik atas pelaksanaan
kegiatan yang diamanatkan kepada masing-masing komponen
di BKKBN yang memiliki tagging rincian output stunting.

30
LAMPIRAN
Lampiran 1. Deskripsi Kegiatan Monev Terpadu Keluarga Berisiko Stunting
Sumber
NO RINCIAN OUTPUT TARGET KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN IDENTIFIKASI SASARAN
Anggaran
1 2 3 4 5
1 Kampanye Tematik 34 Provinsi • KIE Kelompok Keluarga KIE Kelompok Keluarga Berisiko Stunting: • KIE Kelompok Keluarga Berisiko
Percepatan Berisiko Stunting Tersedianya data tentang pelaksanaan Stunting: Tim Pendamping Keluarga
Penurunan • KIE Interpersonal kegiatan KIE Kelompok pada Keluarga • KIE Interpersonal Keluarga
Stunting Keluarga Berisiko Berisiko Stunting Berisiko Stunting: Keluarga yang
Stunting KIE Interpersonal Keluarga Berisiko memiliki catin atau ibu hamil atau ibu
• Kampanye Percepatan Stunting: Tersedianya data tentang KIE menyusui atau Ibu Baduta atau
Penurunan Stunting: Interpersonal yang diberikan kepada Pasangan Usia Subur.
Keluarga berisiko stunting • Kampanye Percepatan Penurunan
Kampanye Percepatan Penurunan Stunting: Masyarakat
Stunting: Tersedianya data tentang
perolehan informasi masyarakat tentang
stunting
2 Pemberdayaan Tematik 508 kab/kota Pertemuan yg melibatkan Laporan kegiatan pemberdayaan PPS di Pokja Kampung KB, PKB,
kampung KB dalam di tingkat kab/kota Kampung KB/ Forum kegiatan Kades/Lurah
rangka penurunan
stunting
3 Pelaksanaan Tematik 508 Layanan • Audit dan manajemen • Tersedianya Laporan Pemantauan dan •OPDKB
layanan Audit kasus stunting evaluasi Manajemen Audit Kasus Stunting •Dinas Kesehatan

31
Sumber
NO RINCIAN OUTPUT TARGET KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN IDENTIFIKASI SASARAN
Anggaran
1 2 3 4 5
Stunting, • Penanganan kasus • Penurunan angka kejadian stunting di •IBI
Manajemen Kasus stunting yg terdeteksi dan setiap lokus sasaran •IDI
Stunting Kab/Kota terlaporkan kpd pengelola •Organisasi Profesi Setempat
dilengkapi dengan
juknis/panduan
4 Pelatihan dan Tematik 600.105 1) Pusdiklat KKB : Training Meningkatkan pengetahuan, sikap dan a. Pejabat Fungsional Widyaiswara
Refreshing dalam orang of Trainers (TOT) keterampilan tim fasilitator dalam dari Perwakilan BKKBN Provinsi
rangka percepatan Pelatihan Teknis Tim Pelatihan Teknis maupun dalam Orientasi b. Pejabat Fungsional Tertentu
penurunan stunting Pendamping Keluarga Tingkat Muda atau Madya di
bagi Fasilitator Tingkat Perwakilan BKKBN Provinsi yang
Provinsi Dalam menjadi Tim Percepatan Stunting
Percepatan Penurunan c. Perwakilan dari OPD KB Tingkat
Stunting (Pusdiklat KKB) Provinsi
d. Mitra kerja terkait yang menjadi
2)Provinsi : Tim Percepatan Penurunan Stunting
Orientasi/Sosialisasi Tim yang dapat diambil dari unsur Dinas
Pendamping Keluarga Kesehatan, IBI, Pengurus PKK atau
tingkat Kabupaten/Kota Perwakilan IpeKB Tingkat Provinsi
5 Data kasus stunting Tematik 32 Kunjungan langsung ke Jumlah data dan kasus keluarga stunting OPD Bidang Datin, keluarga, Dinas
dan keluarga resiko Layanan/pr rumah untuk mengetahui yang terverifikasi Kesehatan
stunting yang ovinsi kebenaran data hasil PK jmlh sasaran dan keluarga risiko stunting
terverifikasi (APBN) Dilaksanak 2021 yg terverifikasi, termuktakhirkan dan
an 1 kali tervalidasi

32
Sumber
NO RINCIAN OUTPUT TARGET KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN IDENTIFIKASI SASARAN
Anggaran
1 2 3 4 5
dalam 1
tahun
6 Keluarga dengan PRO PN 8.070.754 1. Advokasi kepada 1. Tercantumnya Kegiatan Promosi dan KIE 514 kabupaten/ kota
balita yang ibu hamil & pemangku kebijakan Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka
mendapatkan klg yg daerah tentang promosi Percepatan Penurunan Stunting menjadi
fasilitasi dan memiliki dan KIE 1000 HPK dalam komponen dalam dokumen perencanaan
pembinaan 1000 baduta pencegahan stunting dan penganggaran daerah dan/atau desa;
HPK untuk anggaran 2. Meningkatnya pengetahuan dan
dimasukkan dalam APBD; pemahaman pengelola dan pelaksana di
2. Peningkatan Kapasitas lini lapangan (Penyuluh KB/PLKB dan Kader
Pengelola Pro PN promosi BKB) tentang pengasuhan dan tumbuh
dan KIE 1000 HPK; kembang anak pada periode 1000 HPK di
3. Internalisasi kepada Ibu 514 Kabupaten/Kota;
hamil, dan keluarga yang 3. Meningkatnya pengetahuan,
mempunyai baduta keterampilan, sikap, dan perilaku Ibu Hamil
tentang Pengasuhan 1000 dan keluarga yang mempunyai baduta
HPK; tentang pengasuhan dan tumbuh
4. Monitoring dan Evaluasi kembang anak pada periode 1000 HPK di
Promosi dan KIE 1000 514 Kabupaten/Kota yang dilaksanakan di
HPK; kelompok BKB;
5. Pelaporan data PRO-PN 4. Tersedianya data Ibu Hamil dan keluarga
Promosi dan KIE melalui yang mempunyai baduta yang terpapar
E_Bappenas pelaksanaan promosi pengasuhan 1000 HPK melalui

33
Sumber
NO RINCIAN OUTPUT TARGET KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN IDENTIFIKASI SASARAN
Anggaran
1 2 3 4 5
kegiatan Pro-PN. kelompok BKB di 514 Kabupaten/Kota;
6. Konsolidasi dengan 5. Tersedianya laporan perkembangan dan
pemangku kebijakan evaluasi kegiatan Proyek Prioritas Nasional
tingkat daerah (Program Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK
Kemitraan) di 17 Provinsi dalam rangka Percepatan Penurunan
yaitu: Stunting yang dilaksanakan oleh BKKBN
a. Provinsi Jawa Barat secara rutin setiap bulan;
b. Provinsi Jawa Tengah 6. Terlaporkannya pelaksanaan kegiatan
c. Provinsi Jawa Timur dan penyerapan anggaran serta
d. Provinsi Sumatera Barat pencapaian output melalui aplikasi E-
e. Provinsi Sumatera Utara Monev, Sismonev, Smart secara rutin
f. Provinsi Sumatera setiap bulan dan per triwulan.
Selatan 7. Jumlah stakeholder/pemangku kebijakan
g. Provinsi Jambi yang berkomitmen dalam Penguatan
h. Provinsi Bengkulu Program Bangga Kencana dan Program
i. Provinsi Lampung Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka
j. Provinsi Sulawesi Percepatan Penurunan Stunting.
Selatan
k. Provinsi Sulawesi Utara
l. Provinsi Sulawesi Barat
m. Provinsi Kalimantan
Barat
n. Provinsi Kalimantan

34
Sumber
NO RINCIAN OUTPUT TARGET KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN IDENTIFIKASI SASARAN
Anggaran
1 2 3 4 5
Utara
o. Provinsi Bali
p. Provinsi Nusa Tenggara
Timur
q. Provinsi DKI Jakarta
7 PIK Remaja dan PRO PN 31.101 Workshop "Tentang Kita" Remaja dan keluarga BKR yang OPD KB, kelompok BKR dan PIK
BKR yang kelompok mendapatkan edukasi Kespro dan Gizi bagi
mendapat fasilitasi masyarakat Remaja Putri sebagai Calon Ibu
dan pembinaan
Edukasi Kespro dan
Gizi bagi Remaja
Putri sebagai Calon
Ibu
8 Audit Kasus BOKB 514 Kab/Kota Pelaksanaan Audit Kasus Terlaksananya Audit Kasus Stunting di OPDKB Kabupaten/Kota, Dinas
Stunting (BOKB) Stunting: 4 tahapan AKS Kab/Kota Kesehatan Kabupaten/Kota, RSUD
Kabupaten/Kota, Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS)
Kabupaten/Kota, Camat, Kepala
Puskesmas, Dokter Puskesmas,
Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB,
PKK Kecamatan, Ahli Gizi Puskesmas,
Bidan Puskesmas, Tim Pendamping

35
Sumber
NO RINCIAN OUTPUT TARGET KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN IDENTIFIKASI SASARAN
Anggaran
1 2 3 4 5
Keluarga (TPK), PKK Desa, TPPS
Desa serta Tim Pakar
9 Mini lokakarya BOKB 7230 Mini Lokakarya Terlaksananya Minilokakarya di 7230 Kecamatan
(BOKB) Kecamatan Kecamatan Kecamatan
10 Surveillance BOKB 600.000 Surveillance Stunting Tersedianya data dan informasi terkini Data keluarga berisiko stunting
Stunting tingkat Pendamping tingkat desa/kelurahan tentang kondisi Calon Pengantin/Calon (catin/calon PUS), ibu hamil, ibu
desa/kelurahan Keluarga Pasangan Usia Subur, pasca persalinan dan anak usia 0-23
Ibu Hamil, Ibu Pasca Persalinan, Anak Usia bulan
0 – 23 bulan untuk
mendeteksi secara dini faktor risiko
stunting berdasarkan hasil
dari pelaksanaan pendampingan keluarga
di setiap wilayah.

RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG


NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
1 Kampanye KIE Kelompok Keluarga KIE Kelompok • KIE Kelompok Monev KIE Direktorat
Percepatan Berisiko Stunting: Keluarga Berisiko Keluarga Berisiko Komunikasi,
Kegiatan pemberian Stunting: Stunting: Tim Informasi dan
informasi terkait Pendamping Keluarga Edukasi (DitKIE)

36
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
Penurunan stunting kepada keluarga Tersedianya data • KIE Interpersonal
Stunting berisiko stunting di desa tentang pelaksanaan Keluarga Berisiko
yang dilakukan secara kegiatan KIE Kelompok Stunting: Keluarga
berkelompok minimal 1 pada Keluarga Berisiko yang memiliki catin
bulan sekali yang Stunting atau ibu hamil atau ibu
dilakukan oleh Tim KIE Interpersonal menyusui atau Ibu
Pendamping Keluarga Keluarga Berisiko Baduta atau Pasangan
atau melalui petugas lain Stunting: Tersedianya Usia Subur.
atau melalui kegiatan data tentang KIE • Kampanye
penyuluhan. Interpersonal yang Percepatan Penurunan
KIE Interpersonal diberikan kepada Stunting: Masyarakat
Keluarga Berisiko Keluarga berisiko
Stunting: stunting
Kegiatan pemberian Kampanye Percepatan
informasi terkait Penurunan Stunting:
stunting kepada keluarga Tersedianya data
berisiko stunting di desa tentang perolehan
yang dilakukan secara informasi masyarakat
interpersonal sesuai tentang stunting
kebutuhan tema, yang

37
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
dilakukan oleh Tim
Pendamping Keluarga.
Kampanye Percepatan
Penurunan Stunting:
Kampanye Percepatan
Penurunan Stunting
adalah pendekatan
perubahan perilaku
melalui pemanfaatan
berbagai media untuk
meningkatkan
pengetahuan dan
pemahaman tentang
stunting.
2 Pemberdayaan Direktorat
kampung KB Analisis Dampak
dalam rangka Kependudukan
penurunan
stunting

38
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
3 Pelaksanaan •Audit dan Manajemen Membantu Upaya •TPPS Provinsi 508 Kab •Hasil Mini Bidang KB
layanan Audit Kasus Stunting adalah Percepatan penurunan •TPPS Kab Kota kota lokakarya Provinsi (Dittas)
Stunting, Rangkaian proses audit kasus stunting dan •Tim AKS Kab kota yang
Manajemen yang diawali dengan meminimalisir • Ibu Hamil dilakukan
Kasus Stunting Identifikasi kasus dan terjadinya risiko •Ibu Pasca persalinan oleh lini
Kab/Kota penyebab risiko pada stunting pada catin, •Bayi Baru lahir s.d 6 lapangan
kelompok sasaran ibu hamil, ibu pasca bulan •Data Input
berbasis surveilans rutin, persalinan, bayi baru •Bayi lebih dari 6 Sasaran
untuk mencari penyebab lahir sampai dengan bulan s.d 2 tahun Pendampinga
terjadinya kasus Stunting usia 2 tahun n pada
di tiap–tiap wilayah Aplikasi
kab/kota sebagai upaya elsimil
pencegahan terjadinya •Data Input
kasus serupa, serta Sasaran
mencari kasus, penyebab Pendampinga
•Penanganan kasus n Aplikasi e-
stunting yang terdeteksi PPGBM
dan terlaporkan •Data Input
merupakan upaya lanjut Sasaran
dari tatakelola kasus Pendampinga

39
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
secara efektif dan efisien n Aplikasi e-
serta mengenali HDW
berbagai kendala yang •Data Input
terjadi agar dapat KKA (Kartu
dirumuskan oelh Tim Kembang
AKS bersama para Anak)
konsultan/pakar •Laporan
sehingaa Kasus dari
solusi/intervensi yang Puskesmas
diharapkan dapat tepat •Laporan
sasaran. Kasus dari
RSUD
•Pendataan
keluarga 2021
•Sumber data
lainnya dari
pemerintah
daerah
setempat

40
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
4 Pelatihan dan Upaya Percepatan 1) Tujuan Umum a. Pejabat Fungsional 32 Google Form : Pusat
Refreshing Penurunan Stunting bertujuan untuk Widyaiswara dari Provinsi 1)https://bit.ly/ Pendidikan,
dalam rangka dengan cara meningkatkan Perwakilan BKKBN RegistrasiOnli Pelatihan
percepatan melaksanakan pengetahuan, sikap Provinsi nePesertaTOT Kependudukan
penurunan pelatihan/orientasi yang dan keterampilan tim b. Pejabat Fungsional TPKGel1 dan Keluarga
stunting bertujuan meningkatkan fasilitator dalam Tertentu Tingkat 2)https://bit.ly Berencana
pengetahuan, sikap dan Pelatihan Teknis atauMuda atau Madya di /RegistrasiOnl (Pusdiklat)
keterampilan bagi Tim Orientasi Perwakilan BKKBN inePesertaTO
Fasilitator baik Tingkat Pendampingan Provinsi yang menjadi TTPKGel2
Provinsi dan juga tingkat Keluarga. Tim Percepatan 3) E-monev
Kabupaten/Kota Stunting Bappenas
2)Tujuan Khusus : c. Perwakilan dari 4)Smart
a. Menjelaskan OPD KB Tingkat Kemenkeu
tentang Kebijakan Provinsi
Pelaksanaan Tim d. Mitra kerja terkait
Pendamping Keluarga yang menjadi Tim
dalam upaya Percepatan
Percepatan Penurunan Penurunan Stunting
Stunting yang dapat diambil
b. Menjelaskan dari unsur Dinas

41
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
tentang Mekanisme Kesehatan, IBI,
Rujukan Pelayanan Tim Pengurus PKK atau
Pendamping Keluarga Perwakilan IpeKB
dan Fasilitasi Bantuan Tingkat Provinsi
Sosial
c. Menjelaskan
Pemuktahiran Data
Sasaran Keluarga
Berisiko Stunting
d. Mempraktikkan
Aplikasi Elsimil bagi
Calon Pengantin
(Catin)
e. Mempraktikkan
Aplikasi Elsimil bagi
keluarga yang memiliki
Ibu Hamil dan Pasca
Persalinan
f. Mempraktikan
Jejaring Kemitraan Tim

42
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
Pendamping Keluarga
g. Memfasilitasi
pertemuan Tim
Pendamping Keluarga
5 Data kasus suatu proses Mendapatkan data keluarga sasaran dan seluruh Pendataan Direktorat
stunting dan membandingkan antara sasaran yang valid dan keluarga berisiko Desa Keluarga 2021 Pelaporan dan
keluarga resiko data hasil pendataan akurat yang dapat stunting Statistik
stunting yang keluarga 2021 BKKBN dimanfaatkan untuk (Ditlaptik)
terverifikasi dengan kondisi terkini di kebutuhan penajaman
(APBN) lapangan maupun sasaran maupun
pengecekan kasus intervensi program
stunting yang dalam rangka
merupakan output dari penurunan keluarga
e-PPGBM yaitu berisiko stunting
elektronik-Pencatatan maupun kasus stunting
dan Pelaporan Gizi
Berbasis Masyarakat
yang diselenggarakan
oleh Kementerian
Kesehatan; untuk

43
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
kemudian di
mutakhirkan sesuai
kondisi terkini sehingga
didapatkan data sasaran
yang valid dan akurat
yang dapat
dimanfaatkan untuk
kebutuhan penajaman
sasaran maupun
intervensi program
dalam rangka penurunan
keluarga berisiko
stunting maupun kasus
stunting
6 Keluarga Upaya untuk a. Meningkatkan Ibu hamil & keluarga 514 E-Monev, Direktorat Bina
dengan balita memberitahukan sasaran komitmen pemangku yg memiliki baduta Kab/Kota Sismonev, Keluarga Balita
yang agar mengetahui dan kebijakan dan mitra Smart, dan dan Anak)
mendapatkan memahami informasi kerja di tingkat https://bit.ly/3 Ditbalnak
fasilitasi dan yang disampaikan, Kabupaten/Kota dalam vdTKLeLapora
khususnya mengenai rangka pelaksaan

44
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
pembinaan pengasuhan 1000 HPK kegiatan promosi nDataCapaian
1000 HPK yaitu pengetahuan, media dan KIE ProPN2022
pengalaman, pengasuhan 1000 HPK
keterampilan dan melalui kelompok BKB
perilaku dalam mendidik di 514 Kabupaten/Kota;
dan merawat anak untuk b. Meningkatkan
mendukung pengetahuan dan
perkembangan fisik, pemahaman pengelola
mental, intelektual, dan pelaksana di lini
emosional, spiritual, lapangan (Penyuluh
sosial dan moral anak KB/PLKB dan Kader
sejak saat kehamilan BKB) tentang
hingga anak berusia 2 pengasuhan dan
tahun tumbuh kembang anak
pada periode 1000 HPK
di 514 Kabupaten/Kota;
c. Meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan, sikap,
dan Ibu hamil dan

45
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
keluarga yang
mempunyai baduta
tentang pengasuhan
dan tumbuh kembang
anak pada periode
1000 HPK di 514
Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan di
kelompok BKB;
d. Menyediakan data
Ibu hamil dan keluarga
yang mempunyai
baduta yang terpapar
promosi pengasuhan
1000 HPK melalui
kelompok BKB di 514
Kabupaten/Kota;
e. Menyediakan
laporan perkembangan
dan evaluasi kegiatan

46
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
Proyek Prioritas
Nasional Promosi dan
KIE Pengasuhan 1000
HPK dalam rangka
Percepatan Penurunan
Stunting yang
dilaksanakan oleh
BKKBN secara rutin
setiap bulan.
f. Meningkatkan
komitmen pemangku
kepentingan dan
penentu kebijakan
serta pengetahuan,
sikap dan perilaku Ibu
hamil dan keluarga
yang mempunyai
baduta melalui
pengasuhan 1000 HPK
dalam rangka

47
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
percepatan penurunan
stunting serta melalui
integrasi edukasi yang
melibatkan para
pemangku
kepentingan/penentu
kebijakan serta mitra
kerja di tingkat
provinsi, kabupaten
dan kota.
7 PIK Remaja dan Remaja, keluarga yang kab/kota New Siga/ Direktorat Bina
BKR yang punya remaja Emonev Ketahanan
mendapat bappenas Remaja
fasilitasi dan (Dithanrem)
pembinaan
Edukasi Kespro
dan Gizi bagi
Remaja Putri

48
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
sebagai Calon
Ibu

8 Audit Kasus Identifikasi risiko dan 1. Mengidentifikasi Calon pengantin/calon 514 Google form Direktorat Bina
Stunting penyebab risiko pada risiko terjadinya PUS, ibu hamil, ibu Kab/Kota Keluarga Balita
(BOKB) kelompok sasaran stunting pada nifas/menyusui, dan Anak)
berbasis surveilans rutin kelompok sasaran baduta dan balita Ditbalnak
atau sumber data lainnya 2. Mengetahui
penyebab risiko
terjadinya stunting
pada kelompok
sasaran sebagai upaya
pencegahan dan
perbaikan tata laksana
kasus yang serupa
3. Menganalisis faktor
risiko terjadinya
stunting pada
baduta/balita stunting
sebagai upaya

49
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
pencegahan,
penanganan kasus dan
perbaikan tata laksana
kasus yang serupa.
4. Memberikan
rekomendasi
penanganan kasus dan
perbaikan tata laksana
kasus serta upaya
pencegahan yang
harus dilakukan.
9 Mini lokakarya Operasional Mini Output operasional Sasaran operasional Seluruh Monev Lini Direktorat Bina
(BOKB) Lokakarya Tingkat mini lokakarya tingkat mini lokakarya tingkat Kecamata Lapangan Penggerakan Lini
Kecamatan merupakan Kecamatan yaitu daftar Kecamatan yaitu n Lapangan
kegiatan pertemuan rencana kerja dan pelaksana mini (Ditlilap)
dalam rangka mengawal target yang akan lokakarya di tingkat
dan mengevaluasi dilakukan dalam Kecamatan yang
pelaksanaan rangka pengawalan meliputi Camat,
pendampingan keluarga dan evaluasi Kepala Puskesmas,
dan hasil - 52 - dari pelaksanaan Tenaga Gizi, Dokter,

50
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
pelaksanaan dan pendampingan Bidan dan tenaga
pemantauan keluarga dan kesehatan lainnya,
pendampingan keluarga pembinaan Tim Pengurus Tim
di tingkat Kecamatan Pendamping Keluarga Penggerak PKK
dan membina (coach) serta laporan kondisi Kecamatan, Penyuluh
bagi Tim Pendamping pelaksanaan KB/PLKB (ASN dan
Keluarga agar pendampingan Non ASN), - 53 -
terwujudnya 3 (tiga) keluarga dan program Koordinator Statistik
standar: (1) Tim percepatan penurunan Kecamatan, Pengurus
Pendamping Keluarga stunting di seluruh IBI Ranting, Pengurus
yang terlatih, (2) Desa/Kelurahan dalam KUA, Pengurus
Tersedia Alat satu wilayah Lembaga
Ukur/Aplikasi kecamatan. pemberdayaan
Pengukuran untuk masyarakat (LPM),
sasaran Stunting dan (3) Damdramil, Kapolsek
Tersedia dan dan pihak-pihak
terlaksananya Prosedural terkait lainnya di
Operasional Percepatan tingkat Kecamatan
Penurunan Stunting yang berpastisipasi
serta terwujudnya 4

51
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
(empat) PASTI: (1) dalam mini lokakarya
Memastikan semua tingkat Kecamatan.
sasaran terdata, (2)
Memastikan semua
sasaran memperolah
pelayanan, (3)
Memastikan semua
sasaran memanfaatkan
intervensi dari pelayanan
dan (4) Memastikan
semua pelaksanaan dan
pendampingan tercatat
dan terlaporkan
10 Surveillance Kegiatan pengamatan Untuk memprediksi Tim Pendamping Seluruh elSimil dan Direktorat Bina
Stunting kepada sasaran yang dan mendeteksi dini Keluarga Desa New SIGA Penggerakan Lini
tingkat dilakukan secara terus faktor resiko stunting, Lapangan
desa/kelurahan menerus dan sistematis memonitor, (Ditlilap)
terhadap mengevaluasi dan
kejadian dan distribusi memperbaiki kondisi
sasaran serta faktor- sasaran, serta

52
RINCIAN DEFINISI PENANGGUNG
NO TUJUAN SASARAN LOKUS SUMBER DATA
OUTPUT OPERASIONAL JAWAB UKE 2
7 8 9 10 11 12
faktor yang menyediakan data dan
mempengaruhinya, informasi kondisi
sehingga dapat sasaran.
dilakukan
penanggulangan
untuk dapat mengambil
tindakan yang efektif

53
Lampiran 2. Instrumen Monev Terpadu Keluarga Berisiko Stunting

1. Kampanye Percepatan Penurunan Stunting

KIE Kelompok Keluarga Berisiko Stunting


Provinsi :
Kab/Kota :
Kecamatan :
Desa :
Ketersediaan Materi KIE
Sasaran Keluarga Kendala/ Hambatan
Jenis Ada/tidak Metode
No Bulan Ada/tidak
Kegiatan Jumlah Sasaran Keluarga Jumlah Keluarga Berisiko Stunting Penyampaian
Berisiko Stunting yang mendapat KIE kelompok
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)

54
KIE Interpersonal pada Keluarga Berisiko Stunting

Provinsi :
Kab/Kota :
Kecamatan :
Desa :
No Sasaran Keluarga Berisiko Pernah mendapat KIE Frekuensi Apakah ada Tema KIE Tempat Kendala/
Stunting (Catin/Ibu Hamil/Ibu tentang secara interpersonal KIE minimal Materi KIE yang Pelaksanaan Hambatan
Menyusui/ Baduta/PUS) (ada/tidak) 1 kali/bulan yang diberikan diterima Ada/tidak
(ada/tidak)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

55
Kampanye Percepatan Penurunan Stunting
Provinsi :
Kab/Kota :
Kecamatan :
Desa :
Sasaran Keluarga Berisiko
Mengetahui Apa Mengetahui Mengetahui cara Sumber informasi tentang
No Stunting (Catin/Ibu Hamil/Ibu
itu Stunting bahaya Stunting mencegah stunting stunting didapat dari
Menyusui/Baduta/PUS)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

56
2. Pemberdayaan kampung KB dalam rangka penurunan stunting

57
3. Pelaksanaan layanan Audit Stunting, Manajemen Kasus Stunting Kab/Kota
Instrumen Monitoring Audit Kasus Stunting Sasaran Catin
Keterangan
Nama Calon Umur Tgl Rencana Alamat Keterangan Layak
No Berat Tinggi Lingkar
Pengantin Catin Menikah Catin Lainnya Diaudit
Badan Badan Perut Kadar Hb Lila

Instrumen Monitoring Audit Kasus Stunting Sasaran Ibu Hamil

Nama Ibu Nama Umur Alamat Nama Alamat Umur Keterangan Keterangan Layak
No Hpl
Hamil Suami Bumil Bumil Faskes Faskes Kehamilan 4t Lainnya Diaudit
Kek Anemia

58
Instrumen Monitoring Audit Kasus Stunting Sasaran Ibu Menyusui/Nifas
Nama Ibu Nama Umur Alamat Nama Usia Keterangan Keterangan
No Layak Diaudit
Menyusui/Nifas Suami Ibu Ibu Faskes Bayi Bblr Kek Anemia 4t Lainnya

Instrumen Monitoring Audit Kasus Stunting Sasaran Balita


Tgl Nama Alamat Keterangan
Nama Nama Alamat Umur Keterangan Layak
No Lahir Orang Tua Orang Gizi Kelainan Penyakit
Anak Faskes Faskes Anak Lainnya Diaudit
Anak (Suami/Istri) Tua Bblr Bgm Kurang Bawaan Kronis

59
4. Pelatihan dan Refreshing dalam rangka percepatan penurunan stunting
INSTRUMEN MONEV TERPADU – USER PESERTA PELATIHAN/ORIENTASI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
NAMA PELATIHAN TOT/PELATIHAN/ORIENTASI TIM PENDAMPING KELUARGA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING *
*(coret yg tidak perlu)

PETUNJUK Narasumber :
Atasan langsung
Pertanyaan terbuka, jawaban diisi dengan
tulisan yang jelas.

I. IDENTITAS NARASUMBER
1. Nama
2. NIP
3. Asal Provinsi
4. Instansi
5. Unit Kerja
6. Jabatan
7. No. Telp/ Hp
8. Email
II. IDENTITAS PENGUMPUL DATA
1. Nama
2. Tanggal pengumpulan data

60
INSTRUMEN MONEV TERPADU – USER PESERTA PELATIHAN/ORIENTASI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
Alamat :
Provinsi :
3. Lokasi pengumpulan data
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :

Performance Pasca Pelatihan

1 Terjadi peningkatan pengetahuan pada peserta Sangat memuaskan (90,01 – 100)


setelah mengikuti pelatihan/orientasi Memuaskan (80,01 – 90,00)
Cukup memuaskan (70,01 – 80,00)
Kurang memuaskan (60,01 – 70,00)
Tidak memuaskan (≤60,00)
2 Terjadi peningkatan keterampilan pada peserta Sangat memuaskan (90,01 – 100)
setelah mengikuti pelatihan/orientasi Memuaskan (80,01 – 90,00)
Cukup memuaskan (70,01 – 80,00)
Kurang memuaskan (60,01 –
70,00)
Tidak memuaskan (≤60,00)
3 Terjadi peningkatan kinerja pada peserta setelah Sangat memuaskan (90,01 – 100)
mengikuti pelatihan/orientasi Memuaskan (80,01 – 90,00)
Cukup memuaskan (70,01 – 80,00)
Kurang memuaskan (60,01 –
70,00)

61
INSTRUMEN MONEV TERPADU – USER PESERTA PELATIHAN/ORIENTASI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
Tidak memuaskan (≤60,00)
4 Peserta pelatihan/orientasi bersedia Sangat memuaskan (90,01 – 100)
mensosialisasikan materi yang telah dilatihkan Memuaskan (80,01 – 90,00)
kepada TPK dan mitra strategis Cukup memuaskan (70,01 – 80,00)
Kurang memuaskan (60,01 –
70,00)
Tidak memuaskan (≤60,00)
5 Setelah peserta mengikuti pelatihan/orientasi, Sangat memuaskan (90,01 – 100)
Bapak/Ibu mendapatkan manfaat sesuai dengan Memuaskan (80,01 – 90,00)
yang diinginkan terkait tugas dan fungsi TPK Cukup memuaskan (70,01 – 80,00)
dalam program percepatan penurunan stunting Kurang memuaskan (60,01 –
70,00)
Tidak memuaskan (≤60,00)
6 Materi pelatihan/orientasi yang didapat peserta Sangat sesuai (90,01 – 100)
sesuai dengan kebutuhan Sesuai (80,01 – 90,00)
Cukup sesuai (70,01 – 80,00)
Kurang sesuai (60,01 – 70,00)
Tidak sesuai(≤60,00)
7 Peserta dapat menyebarluaskan (sharing) hasil Sangat memuaskan (90,01 – 100)
pelatihan/orientasi yang diikuti kepada rekan Memuaskan (80,01 – 90,00)
kerja di dalam dan atau lintas komponen Cukup memuaskan (70,01 – 80,00)
Kurang memuaskan (60,01 –
70,00)

62
INSTRUMEN MONEV TERPADU – USER PESERTA PELATIHAN/ORIENTASI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
Tidak memuaskan (≤60,00)
8 Peserta dapat mengimplementasikan Plan of Sangat memuaskan (90,01 – 100)
Action (PoA) / RTL hasil pelatihan/orientasi Memuaskan (80,01 – 90,00)
Cukup memuaskan (70,01 – 80,00)
Kurang memuaskan (60,01 –
70,00)
Tidak memuaskan (≤60,00)
Saran dan Masukkan

INSTRUMEN MONEV TERPADU


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
NAMA PELATIHAN TOT/PELATIHAN/ORIENTASI TIM PENDAMPING KELUARGA PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING *
*(coret yg tidak perlu)
PETUNJUK Narasumber :

Pelaksana/Penyelenggara

63
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
Pertanyaan terbuka, jawaban diisi dengan tulisan yang
jelas.
III. IDENTITAS NARASUMBER
1. Nama
2. NIP
3. Asal Provinsi
4. Instansi
5. Unit Kerja
6. Jabatan
7. No. Telp/ Hp
8. Email
IV. IDENTITAS PENGUMPUL DATA
1. Nama
2. Tanggal pengumpulan data
3. Lokasi pengumpulan data Alamat
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :
V. PENYELENGGARAAN
1. Sebutkan sasaran dalam pelaksanaan Pelatihan dan
Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

64
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
2. Sebutkan lokus sasaran pelaksanaan Pelatihan dan
Orientasi Tim Pendamping Keluarga?
3. Sebutkan kapan tanggal pelaksanaan dan berapa
angkatan Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping
Keluarga yang sudah dilaksanakan?

4. Sebutkan dan Jelaskan metode yang dilaksanakan


dalam pelaksanaan Pelatihan dan Orientasi Tim
Pendamping Keluarga?

5. Siapa Sumber Daya Manusia (SDM) pelaksana


Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

6. Sebutkan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan


Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

7. Dari mana sumber penganggaran untuk pelaksanaan


Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

VI.
1. Jelaskan relevansi kegiatan pelaksanaan Pelatihan
dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga dengan
program Percepatan Penurunan Stunting?

65
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022

2. Jelaskan komitmen antara BKKBN Provinsi dengan


Pemerintah Kabupaten/Kota terkait pelaksanaan
Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

3. Jelaskan peran/keterlibatan pemangku kepentingan


dalam pelaksanaan Pelatihan dan Orientasi Tim
Pendamping Keluarga?

4. Jelaskan peran/keterlibatan lintas sektor dalam


pelaksanaan Pelatihan dan Orientasi Tim
Pendamping Keluarga?

5. Jelaskan peran/keterlibatan mitra dalam


pelaksanaan Pelatihan dan Orientasi Tim
Pendamping Keluarga?

6. Jelaskan kendala/permasalahan dalam pelaksanaan


Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

7. Jelaskan upaya yang dilakukan untuk mengatasi


kendala/permasalahan dalam pelaksanaan Pelatihan
dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

66
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022

8. Jelaskan hambatan dalam pelaksanaan Pelatihan


dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

9. Jelaskan upaya yang dilakukan untuk mengatasi


hambatan dalam pelaksanaan Pelatihan dan
Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

10. Sebutkan faktor keberhasilan/kegagalan dalam


pelaksanaan Pelatihan dan Orientasi Tim
Pendamping Keluarga?

11. Apa rencana tindak lanjut dalam pelaksanaan


Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga?

12. Apa rekomendasi perbaikan di tahun selanjutnya?

Jawaban : (tuliskan nomor pertanyaan jika ada jawaban yang akan ditambahkan pada lembaran ini.)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

67
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
NAMA PELATIHAN TOT/PELATIHAN/ORIENTASI TIM PENDAMPING KELUARGA PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING *
*(coret yg tidak perlu)

PETUNJUK Narasumber :
Peserta
Pertanyaan terbuka, jawaban diisi dengan tulisan yang
jelas.

VII. IDENTITAS NARASUMBER


1. Nama
2. NIP
3. Asal Provinsi
4. Instansi
5. Unit Kerja
6. Jabatan
7. No. Telp/ Hp
8. Email
VIII. IDENTITAS PENGUMPUL DATA
1. Nama
2. Tanggal pengumpulan data
3. Lokasi pengumpulan data Alamat :

68
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :

Pelatihan Teknis Kediklatan

Kesesuaian Materi Pelatihan dengan Tema 1. Sesuai


1
Pelatihan 2. Tidak Sesuai, alasan
1. Ceramah tanya jawab
2. Curah Pendapat
3. Diskusi
Metode Pembelajaran yang diterapkan 4. Simulasi
2
(jawaban bisa lebih dari satu) 5. Games
6. Mix
7. Lain-lain

Relevansi metode pembelajaran yang


1. Sesuai
3 diterapkan dalam pencapaian tujuan
2. Tidak sesuai, alasan
pembelajaran
1. Slide Power Point
Media/alat bantu pembelajaran yang 2. Lembar kertas kerja
4
digunakan (jawaban bisa lebih dari satu) 3. Lembar balik
4. Kartu

69
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
5. Video interaktif
6. Multimedia
7. Mix
8. Lain-lain .....
1. Menarik
5 Daya tarik media yang digunakan
2. Tidak menarik
Penggunaan media untuk membantu 1. Sesuai
6
memahami materi 2. Tidak sesuai
Lama pelatihan
1. Baik
1. Pelatihan bagi Fasilitator Orientasi TPK (2
7 2. Cukup
hari)
3. Kurang
2. Orientasi TPK (1 hari)
1. Sesuai
8 Alokasi waktu per materi
2. Tidak sesuai
1. Baik
9 Penguasaan materi oleh pengajar (tim) 2. Cukup
3. Kurang
1. Tercapai
10 Pencapaian tujuan pembelajaran
2. Tidak tercapai
1. Terkait
Relevansi indikator pembelajaran dengan
11 2. Cukup terkait
lingkup pekerjaan
3. Tidak terkait

70
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
1. 100%
Materi yang dapat diaplikasikan dalam
12 2. 51-99%
pekerjaan
3. 0-50%
1. Normatif
13 Sifat pembelajaran
2. Aplikatif
1. 30%:70%
14 Proporsi pembelajaran di kelas dan di luar kelas 2. 50%:50%
3. 60%:40%
1. 30%:70%
15 Proporsi teori dan praktek 2. 50%:50%
3. 60%:40%
1. Baik
Sikap/Gasture tubuh/cara
16 2. Cukup
berpakaian/penampilan fasilitator
3. Kurang
1. Baik
17 Tata bahasa 2. Cukup
3. Kurang
1. Ya
18 Pemberian motivasi dan inspirasi
2. Tidak
Sikap (responsif) Panitia dalam memenuhi 1. Baik
19
kebutuhan peserta 2. Cukup

71
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
3. Kurang
1. Baik
20 Kelayakan akomodasi dan Konsumsi 2. Cukup
3. Kurang
Kelengkapan fasilitas dalam penyelenggaraan 1. Lengkap (Training Kit, Modul)
21
pelatihan 2. Tidak Lengkap
1. Strategis
22 Lingkungan lokasi penyelenggaraan pelatihan
2. Tidak strategis
Saran dan Masukkan

Performance Pasca Pelatihan


1. Ya
1 Persiapan untuk menghadiri pelatihan/orientasi
2. Tidak
Penerimaan surat pemanggilan peserta pelatihan beserta 1. >1 Minggu
2
panduan, jadwal dan panduan pelatihan 2. <1 Minggu
1. Dapat dijelaskan
dengan baik
3 Pemahaman mengenai substansi pelatihan 2. Cukup
3. Tidak dapat
menjelaskan

72
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
1. Telah disusun
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) pasca mengikuti
4 2. Belum disusun
pelatihan
3. Tidak disusun
1. Melapor ke atasan
2. Mensosialisasikan
materi pelatihan ke
orang lain
3. Membuat rencana
tindak lanjut yang
akan dilakukan
Kegiatan yang dilakukan setelah pasca mengikuti
5 untuk
pelatihan/orientasi
meningkatkan
kinerja
4. Mengumpulkan
referensi lain yang
berkaitan dengan
materi pelatihan
5. lainnya
Progress atau hasil implementasi dari RTL dalam pasca 1. Berhasil
pelatihan 2. Belum berhasil
6
(pertanyaan lebih diperdalam mengenai gambaran 3. Tidak berhasil
implementasi dari RTL – apa, mengapa, kapan, dimana, siapa, 4. Tidak dilakukan

73
INSTRUMEN MONEV TERPADU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
TAHUN 2022
dan bagaimana kegiatan tersebut berjalan dan menunjukkan
bukti hasil)
1. Kurang pengetahuan
/ keterampilan
2. Lingkungan kerja
7 Hambatan yang dialami dalam mengimplementasikan RTL 3. Peluang dari
pimpinan
4. Motivasi diri
5. Lainnya
1. Pelatihan (kursus)
2. Membaca buku
3. Mencari informasi di
internet
4. Melakukan
penugasan
8 Upaya ybs dalam meningkatkan kompetensi dirinya
5. Diskusi dengan orang
lain
6. Mengembangkan
mitra
7. Lain-lain ....

Saran dan Masukkan

74
5. Data kasus stunting dan keluarga resiko stunting yang terverifikasi (APBN)
Kategori Sasaran
Kwluarga Berisiko
Kode Nama Nama Jumlah Punya Anak
Kode Nama Kode Nama Kode Desa/ Stunting
Kabupaten/ Kabupaten/ Desa/ Keluarga PUS
Provinsi Provinsi Kecamatan Kecamatan Kelurahan Baduta Balita Pus
Kota Kota Kelurahan Sasaran Tidak Hamil
Risiko (0-23 (24-59
Berisiko
Bulan) Bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 diisi dengan 2 (dua) digit angka kode provinsi sesuai dengan kode kementerian dalam negeri
Kolom 2 diisi dengan nama provinsi, sesuai dengan master wilayah PK21
Kolom 3 diisi dengan 2 (dua) digit angka kode kabupaten/kota sesuai dengan kode kementerian dalam negeri
Kolom 4 diisi dengan nama kabupaten/kota, sesuai dengan master wilayah PK21
Kolom 5 diisi dengan 2 (dua) digit angka kode kecamatan sesuai dengan kode kementerian dalam negeri
Kolom 6 diisi dengan nama kecamatan, sesuai dengan master wilayah PK21
Kolom 7 diisi dengan 4 (empat) digit angka kode desa/kelurahan sesuai dengan kode kementerian dalam negeri
Kolom 8 diisi dengan nama desa/kelurahan, sesuai dengan master wilayah PK21

75
Kolom 9 diisi dengan jumlah keluarga sasaran hasil verval lapangan
Kolom 10 diisi dengan jumlah keluarga berisiko stunting hasil verval lapangan
Kolom 11 diisi dengan jumlah keluarga tidak berisiko stunting hasil verval lapangan
Kolom 12 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang terpenuhi kriteria "keluarga punya baduta (0-23 bulan)" hasil
verval lapangan
Kolom 13 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang terpenuhi kriteria "keluarga punya balita (24-59 bulan)" hasil
verval lapangan
Kolom 14 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang terpenuhi kriteria "ada PUS" hasil verval lapangan
Kolom 15 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang terpenuhi kriteria "ada PUS hamil" hasil verval lapangan
Penapisan Penampingan Oleh Tpk
Fasilitas Lingkungan Tidak Sehat Pus 4 Terlalu Prndampingan Tpk Menurut Kategori
Keluarga Tidak Keluarga
Mempunyai Tidak Telalu Muda Terlalu Tua Terlalu Terlalu
Ya Tidak Fasilitasi Fasilitasi Layanan
Sumber Air Mempunyai (Umur Istri < (Umur Istri 35- Dekat (<2 Banyak (>3 Surveilans
Rujukan Bansos Kie
Minum Utama Jamban 20 Tahun) 40 Tahun) Tahun Anak)
Yang Layak Yang Layak
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

76
Petunjuk Pengisian:
Kolom 16 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang terpenuhi penapisan "sumber air minum tidak layak" hasil
verval lapangan
Kolom 17 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang terpenuhi penapisan "jamban tidak layak" hasil verval
lapangan
Kolom 18 diisi dengan jumlah keluarga sasaran berstatus PUS yang terpenuhi penapisan "terlalu muda" hasil verval
lapangan
Kolom 19 diisi dengan jumlah keluarga sasaran berstatus PUS yang terpenuhi penapisan "terlalu tua" hasil verval
lapangan
Kolom 20 diisi dengan jumlah keluarga sasaran berstatus PUS yang terpenuhi penapisan "terlalu dekat" hasil verval
lapangan
Kolom 21 diisi dengan jumlah keluarga sasaran berstatus PUS yang terpenuhi penapisan "terlalu banyak" hasil
verval lapangan
Kolom 22 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan oleh TPK
Kolom 23 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang tidak diberikan pendampingan oleh TPK
Kolom 24 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan fasilitasi rujukan oleh TPK

77
Kolom 25 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan fasilitasi bansos oleh TPK
Kolom 26 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan layanan KIE oleh TPK
Kolom 27 diisi dengan jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan melalui surveilans oleh TPK

78
6. Keluarga dengan balita yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan 1000 HPK
No Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Output Waktu Keterangan
1 2 3 4 5
1 Advokasi kepada pemangku kebijakan daerah tentang
promosi dan KIE 1000 HPK dalam pencegahan stunting
untuk anggaran dimasukkan dalam APBD;
2 Peningkatan Kapasitas Pengelola Pro PN promosi dan KIE
1000 HPK;
3 Internalisasi kepada Ibu hamil, dan keluarga yang
mempunyai baduta tentang Pengasuhan 1000 HPK;
4 4. Monitoring dan Evaluasi Promosi dan KIE 1000 HPK;
5 Pelaporan data PRO-PN Promosi dan KIE melalui
E_Bappenas pelaksanaan kegiatan Pro-PN.
6 Konsolidasi dengan pemangku kebijakan tingkat daerah
(Program Kemitraan) di 17 Provinsi

Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 diisi tujuan dari kegiatan
Kolom 2 diisi bentuk kegiatan yang dilaksanakan
Kolom 3 diisi dengan output dari kegiatan
Kolom 4 diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan
Kolom 5 diisi dengan keterangan tambahan dari kegiatan

79
7. PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri
sebagai Calon Ibu
Faktor Upaya Rekomendasi
Nama Program/Kegiatan/Klasifikasi Kendala/ Rencana Kegiatan
Hambatan Keberhasilan/ Pencapaian Perbaikan Tw
Rincian Output/Rincian Output Permasalahan Tw Selanjutnya
Kegagalan Output Selanjutnya
1 2 3 4 5 6 7
PIK Remaja dan BKR yang mendapat
fasilitasi dan pembinaan Edukasi
Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri
sebagai Calon Ibu

80
8. Audit Kasus Stunting (BOKB)
Kelompok Jumlah Identifikasi Kegiatan Indikator Sifat Waktu Sumber Penanggung Kendala Rencana
Sasaran Kasus Risiko (segera/ Dana Jawab dan Tindak
terencana) Solusi Lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Calon
pengantin
Ibu hamil
Ibu nifas
Baduta
Balita
Keterangan :
(1) cukup jelas
(2) diisi jumlah kasus audit sesuai kelompok sasaran
(3) diisi dengan hasil identifikasi/timbulnya risiko stunting masing-masing kelompok sasaran
(4) diisi kegiatan sesuai dengan rekomendasi Tim Pakar
(5) diisi dengan indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang disepakati Tim Audit
(6) diisi sesuai dengan urgensi pencegahan risiko stunting dan penanganan baduta/balita stunting
(7) diisi dengan target waktu penyelesaian pelaksanaan kegiatan

81
(8) diisi dengan sumber pendanaan untuk melaksanakan kegiatan
(9) diisi dengan institusi yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
(10) diisi kendala dan solusi dalam penanganan kasus audit

82
9. Mini lokakarya (BOKB)
Materi Hasil
Tindak Lanjut PJ
Pihak Pertemuan Pertemuan
Periode Bentuk Waktu
Kecamatan yang Monitoring Evaluasi hasil pelaksanaan
Pelaksanaan Pertemuan Pelaksanaan Verifikasi data Pembinaan
terlibat pendampingan dan pemantauan
Stunting TPK
keluarga pendampingan Keluarga
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 diisi nama kecamatan
Kolom 2 diisi periode pelaksanaan rutin, mingguan, bulanan, triwulan atau sewaktu-waktu
Kolom 3 diisi bentuk kegiatan pertemuan tatap muka atau daring
Kolom 4 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan
Kolom 5 diisi sesuai kehadiran pihak yang terlibat

83
Kolom 7 diisi dengan hasil pertemuan
Kolom 8 diisi dengan rencana tindak lanjut
Kolom 9 diisi dengan penanggung jawab kegiatan mini lokakarya

Operasional Mini Lokakarya Tingkat Kecamatan


Nama Faktor Upaya Rekomendasi Rencana
Kendala/ Hambata
Program/Kegiatan/Klasifikasi Keberhasilan/ Pencapaian Perbaikan Tw Kegiatan Tw
Permasalahan n
Rincian Output/Rincian Output Kegagalan Output Selanjutnya Selanjutnya
1 2 3 4 5 6 7
Operasional Mini Lokakarya
Tingkat Kecamatan

Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 diisi Nomenklatur untuk nama Program/Kegiatan/KRO/RO yang bersumber dari KRISNA RENJA BKKBN
atau SPA atau RKAKL
Kolom 2 diisi Kendala/permasalahan dari internal yang dihadapi pada saat pelaksanaan Rincian Output Pro PN
dalam RKP 2022 pada setiap triwulan yang bersangkutan

84
Kolom 3 diisi dengan Hambatan dari Eksternal yang dihadapi pada saat pelaksanaan Rincian Output Pro PN dalam
RKP 2022 pada setiap triwulan yang bersangkutan
Kolom 4 diisi Faktor Keberhasilan/kegagalan yang dihadapi pada saat pelaksanaan Rincian Output Pro PN dalam
RKP 2022 pada setiap triwulan yang bersangkutan
Kolom 5 diisi Upaya yang sudah dilakukan untuk mencapai target Rincian Output Pro PN dalam RKP 2022 pada
setiap triwulan yang bersangkutan
Kolom 6 diisi dengan Langkah perbaikan yang akan dilakukan terhadap kinerja Rincian Output Pro PN dalam RKP
2022 pada triwulan berikutnya
Kolom 7 diisi dengan Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan guna perbaikan terhadap kinerja Rincian Output
Pro PN dalam RKP 2022 pada triwulan berikutnya

85
10. Surveillans Stunting tingkat desa/kelurahan

Variabel Calon Pengantin


Input Data Periode Evaluasi
No Variabel Jawaban Pertama kali saat
Setiap Bulan 3 Bulan 6 Bulan
pendampingan
1 Usia (Tahun)
2 Indeks Masa Tubuh (kg)
3 Kader HB dalam darah
4 Ukuran LILA (cm)
a) Ya
5 Perilaku Merokok
b) Tidak
Keterangan: Kolom yang diberi blok hitam artinya tidak tidak diisi setiap bulan

86
Variabel Ibu Hamil
Input Data Periode Evaluasi
No Variabel Jawaban Pertama kali saat Setiap
3 Bulan 6 Bulan
pendampingan Bulan
Determinan Awal 1 Tinggi Badan (cm)
2 Berat Badan (kg)
3 Lingkar Lengan Atas (cm)
4 Lingkar Perut (cm)
Determinan Tengah 1 Pertambahan berat badan ibu hamil
2 Tinggi Fundus Uteri
3 Taksiran Berat Janin
Determinan Akhir (Saat Bayi
Lahir) 1 Nama Ibu Bayi
2 NIK bayi (jika ada)
3 Berat Badan Lahir (gram)
4 Panjang Badan (cm)
5 Umur kehamilan saat lahir (minggu)
6 Asfiksia (gangguan nafas saat lahir
Status Anemia (kadar hemoglobin: gram %)
Riwayat penyakit:

Keterangan: Kolom yang diberi blok hitam artinya tidak tidak diisi setiap bulan

87
Variabel Pasca Salin
Input Data Periode Evaluasi
No Variabel Jawaban Pertama kali saat Setiap
3 Bulan 6 Bulan
pendampingan Bulan
1 Penggunaan KBPP a) Ya
b) Tidak
2 Jika ya, sebutkan jenis a) MOW
metode/ alat/ obat KBPP b) MOP
Data Pasca Persalinan c) IUD
d) Implan
e) Suntik
f) Pil
g) Kondom
1 Nama Ibu Bayi
2 NIK Ibu
3 Tanggal Lahir
(dd/mm/yyyy)
4 Jenis Kelamin
5 Anak Ke-
1 Usia Saat Ini (Bulan)
2 Panjang/ Tinggi Badan (cm)
Kondisi Baduta Saat
3 Berat Badan (kg)
Ini
4 Pemberian ASI a) Ya
b) Tidak

88
Input Data Periode Evaluasi
No Variabel Jawaban Pertama kali saat Setiap
3 Bulan 6 Bulan
pendampingan Bulan
5 MPASI a) Ya
b) Tidak
6 Kurva Perkembangan a) sesuai
(KKA) b) tidak sesuai usia
c) tidak tahu

Keterangan: Kolom yang diberi blok hitam artinya tidak tidak diisi setiap bulan

89

Anda mungkin juga menyukai