ASAM BASA
Beberapa ilmuan telah memberikan definisi
tentang konsep asam basa
Meskipun beberapa definisi terlihat kurang
jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi
definisi-definisi tentang asam basa tersebut
saling melengkapi
www.themegallery.com
Secar
a
umum
ASAM BASA
Cairan berasa Cairan berasa
asam dan pahit dan
dapat dapat
memerahkan membirukan
kertas lakmus kertas lakmus
biru merah
www.themegallery.com
Sifat larutan dapat ditunjukkan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa.
www.themegallery.com
Teori Asam Basa
Teori Arrhenius
Teori Bronstead-Lowry
Teori Lewis
Teori Pelarut
Teori Lux-Flood
www.themegallery.com
Teori Arrhenius (1887)
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Teori Lewis (1916)
www.themegallery.com
Konsep Asam Basa menurut Lewis
www.themegallery.com
Kesetimbangan Air
H2O → H+ + OH-
Pada keadaan setimbang:
www.themegallery.com
Air sebagai amfotir
Amfotir : senyawa yang bisa berfungsi sebagai asam dan
basa
Autoionisasi pada air
2H2O (l) H3O+ (aq) + OH- (aq) K =
[H3O+][OH-] = [H+][OH-]
K = tetapan ionisasi air , Kw
nilai kw tetap pada suhu 250C. bila suhu berubah Kw akan
berubah
[H+] = [OH-] = 1.0 x10-7 M
Kw = [H+][OH-]=(1.0 x 10-7 M)2 = 1.0 x 10-14 M (SUHU
250C)
www.themegallery.com
AUTOIONISASI AIR
OH-
H3O+
www.themegallery.com
Konsep pH
pH + pOH = pKw
www.themegallery.com
Karena pada air yang netral
[H+] = [OH-]= 10-7 maka
pH = pOH = 7 (netral)
pH < 7 atau pOH > 7 bersifat asam
pH > 7 atau pOH < 7 bersifat basa
[H+] = [OH-] netral
[H+] > [OH-] asam
[H+] < [OH-] basa
www.themegallery.com
pH DAN pOH
SKALA pH
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14
Kw = [H+] [OH-]
www.themegallery.com
KESETIMBANGAN ASAM
HA + H2O H3O+ + A-
Melibatkan penguraian / disosiasi dari suatu asam atau basa.
Contoh :
HCl H+ + Cl-
CH3COOH H+ + CH3COO-
NH4 H+ + NH3
C6H5NH3+ H+ + C6H5NH2
Al (H2O)6]3+ H+ + [Al(H2O)5(OH-)]2+
www.themegallery.com
ASAM KUAT DAN LEMAH
www.themegallery.com
Ka = Konstanta kesetimbangan asam
www.themegallery.com
pH Asam Kuat
Asam Kuat
www.themegallery.com
pH Basa Kuat
Basa Kuat
www.themegallery.com
pH Asam-Basa Lemah
www.themegallery.com
Reaksi Penetralan
Reaksi asam dengan basa disebut reaksi
penetralan. Penetralan asam (H+) oleh basa
(OH-) menghasilkan air
www.themegallery.com
REAKSI TANAH
• Istilah reaksi tanah digunakan untuk menyatakan sifat kemasaman dan
alkalinitas tanah.
• Berbagai proses kimia secara menyeluruh yang terjadi dalam tanah
dipengaruhi oleh reaksi tanah.
• Perubahan reaksi tanah menimbulkan perubahan proses-proses dalam
tanah.
• Reaksi tanah diantaranya mempunyai peranan penting dalam proses:
1. Kecepatan dekomposisi unsur dari mineral-mineral tanah dan bahan
organik.
2. Pembentukan mineral-mineral liat.
3. Penyediaan unsur hara bagi tanaman.
4. Pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman secara langsung melalui
konsentrasi H+ dan secara tidak langsung melalui kelarutan Al.
5. Perubahan sifat-sifat kimia koloid tanah.
• Partikel-partikel tanah, dapat berlaku sebagai asam atau basa. Liat yang
jenuh hidrogen atau aluminium berperilaku sebagai asam sehingga dapat
bereaksi dengan basa.
Konsepsi Kemasaman dan Alkalinitas
Tanah
Kisaran pH
• Reaksi (pH) pada berbagai tanah secara umum dapat berkisar dari 3
sampai 11.
• Secara ekstrim, terdapat juga tanah-tanah dengan pH di bawah 3,
seperti pada tanah-tanah gambut sangat masam, tanah sulfat masam,
ataupun tanah-tanah yang tercemar oleh asam-asam dari daerah
perindustrian.
• Sebaliknya, secara ekstrim terdapat juga tanah tanah dengan pH di atas
11, seperti pada tanah-tanah yang sangat dipengaruhi garam, yaitu
tanah-tanah salin, sodik, atau salin-sodik.
• Secara sederhana, tanah dengan pH 7 disebut netral, pH < 7 disebut
masam, dan pH > 7 disebut alkalis.
• Sebagaimana digambarkan pada skema di bawah ini, tanah-tanah
masam kemudian secara sederhana dibeda-bedakan menjadi tingkat
kemasaman sangat kuat sampai dengan kemasaman rendah.
• Demikian pula halnya dengan tanah alkalis, dibeda-bedakan menjadi
tingkat alkalinitas sangat kuat sampai dengan alkalinitas rendah.
• Walaupun kategori reaksi tanah dapat dibeda-bedakan menjadi
kemasaman, netral dan alkalin, dalam penggunaannya lebih sering
disebut dengan kemasaman saja.
• Kategori kemasaman tanah yang paling banyak digunakan di Indonesia
adalah kriteria PPT (1983) yang membedakan kemasaman tanah
menjadi
sangat masam (pH < 4.5),
masam (pH 4.5 – 5.5),
agak masam (pH 5.6 – 6.5),
netral (pH 6.6 – 7.5),
agak alkalis (pH 7.6 – 8.5)
dan alkalis (pH > 8.5).
• Tanah alkalin umumnya terdapat di daerah-daerah kering.
• Ion OH berada dalam jumlah relatif tinggi jika dibandingkan dengan ion H.
• Tanah ini mengandung Al, Fe atau Mn terlarut dalam jumlah sedikit,
sementara basa-basa dalam jumlah banyak.
Kemasaman Aktif dan Potensial
• Kemasaman aktif dan kemasaman potensial merupakan dua
parameter yang berkontribusi terhadap kemasaman tanah.