Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN AUDIT

DAN PROSEDUR ANALITIS


PERENCANAAN
Prinsip-prinsip yang mendasari standar auditing AICPA
menunjukkan
Auditor harus merencanakan pekerjaan dan memsupervisi setiap asisten secara
d i
Perencanaan awal audit berkaitan
dengan perolehan informasi untuk
membantu auditor menilai resiko

Risiko audit yang Risiko inheren


dapat diterima
Menerima klien Memahami Menilai risiko
dan melakukan bisnis dan bisnis klien
perencanaan industri klien
audit awal
Perencanaan Melaksanakan Menetapkan Memahami
Audit materialitas, dan pengendalian internal
prosedur menilai risiko audit dan memiliki risiko
dan Perancangan analisis yang dapat diterima pengendalian
Pendekatan Audit pendahuluan serta risiko inheren

Mengumpulkan Mengembangkan
informasi untuk strategi audit dan
menilai risiko program audit secara
kecurangan keseluruhan
Menerima Klien Dan Melakukan
Perencanaan Audit Awal
Perencanaan Investigasi atas
Audit Awal Klien Baru

Klien yang Memilih Staf


Berlanjut untuk
Melakukan
Penugasan

Mengevaluasi
Kebutuhan
akan Spesialis
dari Luar
Memahami Bisnis Dan Industri Klien

Industri dan Operasi dan


Lingkungan Proses Bisnis
Eksternal

Manajemen Tujuan dan


dan Tata Strategi Klien
Kelola

Ukuran dan
Kinerja
Industri & lingkungan eksternal
Risiko yg berkaitan dengan Risiko inheren Banyak industri memiliki
industri persyaratan akuntansi yg
unik

Opersi dan proses bisnis


Kunjungan ke pabrik dan kantor Mengidentifikasi pihak yg berkaitan

Manajemen dan tata kelola


Kode etik Notulen rapat
Tujuan dan strategi klien
Reliabilitas pelaporan Efektibitas dan efisiensi Ketaatan pada hukum dan
keuangan operasi peraturan

Ukuran dan kinerja


Kinerja yang digunakan untuk mengukur Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio
kemajuan pencapaian tujuan dan tolok ukur
Menilai Risiko Bisnis Klien

Resiko bahwa klien akan gagal dalam mencapai tujuannya karena beberapa faktor
yang
mempengaruhinya seperti klien gagal dalam melaksanakan strategi daripada
pesaing.
Memahami
bisnis dan
industri klien

Menilai resiko
bisnis kilien

Menilai risiko
salah saji yang
material
Melaksanakan Prosedur Analitis
Pendahuluan

Prosedur membandingkan rasio klien dengan tolok


ukur industri atau pesaing untuk menilai kinerja
perusahaan dengan tahun sebelumnya, atau rata-
rata industri.

Membantu auditor mengidentifikasi area


yang mengalami kenaikan resiko salah saji
yang membutuhkan perhatian lebih lanjut
selama audit
Prosedur Analitis
Evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan menganalisi
hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan nonkuangan.
Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai
apakah saldo akun atau data lain terlihat wajar berkaitan dengan ekpektasi
auditor

Diwajibkan dalam tahap perencanaan untuk


membantu menentukan sifat, luas, dan penepatan
waktu prosedur audit.

Dilakukan selama tahap pengujian audit


Pelaksanaan
sebagai penggujian subtansif untuk mendukung
Prosedur
Analitis
saldo akun

Diwajibkan selama tahap penyelesaian audit


Membandingkan Data Klien dengan Data
Periode Sebelumnya yang Serupa
Rasio keuangan yang umum
Kemampuan membayar utang jangka Rasio Aktivitas Likuiditas
pendek 1. Perputaran Piutang Usaha
1. Rasio Kas = Kas + Sekuritas = Penjualan Bersih
Kewajiban Lancar Piutang kotor rata-rata
1. Rasio Cepat = Kas + Sekuritas + 1. Jumlah hari penagihan utang
Piutang usaha bersih = 365 hari
Kewajiban Lancar Perputaran piutang usaha
1. Rasio Lancar = Aset Lancar 1. Perputaran persediaan
Kewajiban Lancar = Harga pokok penjualan
Persediaan rata-rata
1. Jumlah hari penjualan persediaan
= 365 hari
Perputaran persediaan
Kemampuan untuk memenuhi Rasio Profitabilitas
kewajiban jangka panjang 1. Laba per saham
1. Utang Terhadap Ekuitas = laba bersih
= total kewajiban rata-rata saham biasa yang beredar
1. Persentase Laba Kotor
total ekuitas
= penjualan bersih – HPP
1. Times interest earned penjualan bersih
= Laba Operasi 1. Margin Laba
beban bunga = laba operasi
penjualan bersih
1. Pengembalian atas aset
= laba sebelum pajak
aset total rata-rata
1. Pengembalian atas ekuitas saham biasa
= laba sebelum pajak – dividen saham
preferen
ekuitas pemegang saham rata-rata

Anda mungkin juga menyukai