Anda di halaman 1dari 2

URAIAN SINGKAT TENTANG LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat
dialami oleh semua kelompok umur dari balita sampai usia lanjut. Rikesdas 2013
menunjukkan bahwa prevalensi amenia pada perempuan usia ³15 tahun sebesar 2,7%
sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%.

Remaja putri (rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada
saat menstruasi, rematri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat
sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat serta diet yang kadang keliru dikalangan
rematri. Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia saat hamil. Hal ini akan
berdampak negative terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta
berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan
kematian ibu dan anak. Angka Kematian ibu (AKI) menurut Suevei Penduduk Antar SEnsus
(SUPAS) 2015 sebesar 302 per 100.000 kelahiran hidup dan penyebab utama kematian ibu
adalah pre eklampsia dan eklamsia (32,4%) serta perdarahan paska persalinan (20,3%)
dimana salah satu factor risiko terjadinya perdarahan paska persalinan adalah anemia.

Oleh karena itu, terdapat beberapa upaya pencegahan dan penanggulangan anemia yang dapat
dilakukan oleh rematri diantaranya :

1. Meningkatkan asupan sumber makanan sumber zat besi seperti : hati, ikan , daging,
ungags, sayuran berwarna hijau tua dan kacang-kacangan.
2. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi diantaranya pada tepung terigu, beras,
minyak goreng, mentega, dan beberapa snck.
3. Suplementasi zat besi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, maka pemerintah telah


menetapkan kebijakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada rematri dilakukan setiap
1 kali seminggu. Pemberian TTD ini diberikan secara blanket approach dimana seluruh
rematri diharuskan meminum TTD untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat
besi dalam tubuh tanpa dilakukan skrining awal terlebih dahulu.

Namun dalam perjalanan penerapan kebijakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di
Bali khususnya Kabupaten Gianyar penulis menemukan masih adanya beberapa hambatan.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, capaian
pemberian TDD masih di angka 79,92%. Angka tersebut masih kurang dari target nasional
yakni sebesar ……… Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan adanya advokasi
terkait program terbaru yang akan membantu pencapaian pemberian TDD di Kabupaten
Gianyar.

Sumber:
https://diskes.badungkab.go.id/artikel/52764-seberapa-pentingkah-tablet-tambah-
darah-bagi-remaja-putri-
1. What is your policy objective? (Apa tujuan dari kebijakan Anda?)

Tujuan dari kebijakan yang diusulkan adalah untuk meningkatkan capaian pemberian
Tablet Tambah Darah (TTD) di Kabupaten Gianyar.

2. Who is your target? (Siapakah target Anda?)


3. What is your message? (Apa pesan anda?)
4. Who is your messenger? (Siapakah pembawa pesannya? )
5. How can you utilise the Media effectively? (bagaimana anda menggunakan media
secara bijak?)
6. What are the strengths and weaknesses of your opposition’s position? (Apa
kekuatan dan kelemahan dari posisi Oposisi Anda?)
7. Are there other voices you can bring in? (Apakah ada usulan pihak lain yang bisa
anda bawa?)
8. What is your time frame? (Bagaimana time frame anda?

Anda mungkin juga menyukai