Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA

Jawablah pertanyaan berikut disertai referensi

1. Apa yang dimaksud dengan bekerja secara aseptik?


Jawaban:
Sebagian besar dari prosedur laboratorium mikrobiologi menggunakan organisme hidup
sebagai bahan penelitiannya, untuk itu dalam pelaksanaannya perlu dilakukan secara aseptik.
Teknik aseptik artinya adalah teknik yang dilakukan untuk mencegah kultur, stok bahan,
media steril ataupun larutan lain terbebas dari patogen ataupun kontaminasi organisme yang
tidak dikehendaki (Cappuccino & Welsh 2019: 1–3).

2. Bagaimana Saudara melakukan kerja secara aseptik ?


Jawaban:

Untuk melakukan kerja secara aseptik adalah yang pertama mempersiapkan dan
mengkondisikan lingkungan kerja terlebih dahulu. Kerja aseptis memerlukan lingkungan
kerja yang steril oleh karena itu bersihkan meja dan tangan menggunakan alkohol 70%.
Dianjurkan untuk selalu bekerja dekat dengan api bunsen untuk mencegah kontaminasi. Lalu
untuk melakukan kerja aseptik selalu ingat untuk melakukan pembakaran pada mulut tabung
reaksi, erlenmeyer di nyala api bunsen dengan melewatkannya sebanyak 2- 3 kali.

3. Berdasarkan hasil pengamatan praktikum mikroorganisme di sekitar, menurut Saudara,


sampel apa yang memiliki populasi mikroba yang banyak?, mengapa bisa terdapat
banyak mikroba?
Jawaban:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 4, sampel yang memiliki mikroba paling
banyak adalah sampel udara. Hal ini karena di udara mengandung bioaerosol yang merupakan
mikroba yang terdapat pada atmosfer (Atta, 2020).

4. Apa perbedaan antiseptik dan desinfektan, sebutkan contohnya.


Jawaban:
Desinfektan adalah cairan pembunuh mikroorganisme yang berada pada surface kerja seperti
meja. Antiseptik digunakan untuk mikoorganisme yang ada pada kulit (Brennan. 2021).
5. Mengapa digunakan pembakar spiritus selama bekerja secara aseptik?
Jawaban:
Pembakar spiritus digunakan untukk menciptakan lingkungan yang steril. Pembakar spirtus
digunakan selama bekerjja secara aseptis karena dapat meminimalisir terjatuhnya debu atau
mikroorganisme yang tidak diinginkan ke dalam tabung yang terbuka saat dilakukannya
pemindahan kultur dan sebagainya (Sanders. 2012).

6. Sebutkan faktor-faktor yang harus diperhatikan saat menuang medium?


Jawaban:
Faktor pertama yang harus diperhatikan saat hendak menuang medium adalah perhatikan
suhu agar. Medium agar akan memadat pada suhu 40 derajat yang jika dituang akan
menyebabkan permukaannya pada cawan petri tidak rata. Faktor selanjutnya adalah pastikan
cawan petri yang digunakan adalah cawan yang steril sehingga tetap menerapkan teknik
aseptis (James & Natalie 2014: 3).

7. Sebutkan faktor-faktor yang harus diperhatikan saat mentransfer kultur?


Jawaban:
Saat hendak mentransfer kultur, perlu diperhatikan untuk menggunakan teknik aseptis dan
menggunakan peralatan steril untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh organisme yang
tidak diinginkan. Pelaksanaan transfer kultur harus dilakukan secara cepat dengan
memperhatikan arah aliran udara untuk mencegah kontaminasi. Saat ingin mentransfer ambil
kultur hanya dengan mengetuk kecil dengan ose lalu pindahkan ke medium dengan
melakukan strike jangan sampai medium agar rusak (James & Natalie 2014: 3; 13–15).

8. Berdasarkan hasil kerja secara aseptik, apa yang Saudara dapat simpulkan terkait kerja
aseptik?
Jawaban:

Kerja aseptik adalah kondisi lingkungan kerja yang dilakukan steril atau terbebas dari
keberadaan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Kerja aseptik diterapkan pada praktikum
mikrobiologi karena agar terhindar dari berbagai kontaminasi dari lingkungan.
Daftar Acuan

Atta, H. 2020. Why Studying Microorganisms in the Air Is Vital. ASM.org.


https://asm.org/Articles/2020/December/Why-Studying-Microorganisms-in-the-A
ir-Is-Vital. Diakses pada 7 Maret

Brennan, D. 2021. Difference Between Disinfectants and Antiseptics. WebMD.


https://www.webmd.com/a-to-z-guides/difference-between-disinfectants-antis
eptics#:~:text=Disinfectants%20are%20used%20to%20kill. Diakses pada 7
Maret 2023.

Cappuccino, J.G. and Welsh, C. (2019). Microbiology : a Laboratory Manual. 12th


ed. New York: Pearson, p.541 hlm.

James, C., & Natalie, S. (2014). Microbiology. A laboratory manual. Pearson


Education, New York: 567 hlm.

Sanders, E.R. 2012. Aseptic Laboratory Techniques: Volume Transfers with


Serological Pipettes and Micropipettors. Journal of Visualized Experiments,
2754(63).

Anda mungkin juga menyukai