Anda di halaman 1dari 8

Atmanto, Y.K.A.A., Asri, L.A.A., Kadir, N.A. 2022. “Media Pertumbuhan Kuman”.

Jurnal
Medika Hutama, 4(1): 3069-3079.
Ayu, N.A. 2017. “Pembuatan Medium Pertumbuhan Mikroorganisme”. Jurnal
Mikrobiologi, 1(1): 1-6.
Azni, I.N., Ramadhan, M.F. 2021. “Modul Praktikum Mikrobiologi Pangan”. Surakarta:
Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan USAHID.
Baggini, S.P. 2022. “Sterilization in Microbiology”. Medicon Microbiology, 1(2): 23-29.
Balouiri, Mounyr., Sadiki, Moulay., Ibnsouda, S.K. 2021. “Methods for In Vitro Eveluating
antimicrobial activity: A review”. Journal of Pharmaceutical Analysis, 6: 71-79.

Bajpai T., Bhatambare G.S., Ghosh G., and Gorie, N. 2014. “A CASE OF CO
INFECTION OF ASPERGILLUS, MUCOR & RHIZOPUS IN RENAL
TRANSPLANT PATIENT FROM CENTRAL INDIA” Journal of Microbiology, 3
(4): 32-35
Campbell, N.A. 2021. “Biology”. 12th edition. Hoboken: Pearson.
Cappuccino, J.G., Welsh, Chad. 2017. “Microbiology : A Laboratory Manual”. 8th edition.
London: Pearson Education Limited.

Cyrilla, R.C., Humatroh, Durroh., Nela, F.V. 2018. “ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
JAMUR Aspergillus sp. PADA SUMUR DI DESA SANAN KABUPATEN
TULUNGAGUNG DENGAN METODE PENGENCERAN”. Prosiding dari
Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 2018
Deng, Liangwei., Liu, Yi., Wang, Wenguo. 2020. “Biogas Technology”. Singapore: Springer Nature
Singapore Pte Ltd.

Hartanto, S.P., Ariningsih, Santi. 2018. “Pembuatan Media Uji Mikrobiologi Siap Pakai
dari Bahan Baku Lokal Indonesia untuk Pengujian Parameter Angka Lempeng Total”.
Journal of Agro-based Industry, 35(2): 68-73.
Hubregtse. 2019. “Fungi in Australia”. Victoria: Field Naturalist of Victoria Inc.
Indrawati, Ida., dan Fakhrudin, S.D. 2016. ” Isolasi Dan Identifikasi Jamur Patogen Pada Air
Sumur Dan Air Sungai Di Pemukiman Warga Desa Karangwangi, Cianjur, Jawa Barat”. Jurnal
Biodjati, 1 (1): 27-38
Khasanah, H.R., Nugraheni, D.E. 2021. “Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Biji Kebiul
(Caesalpinia Bondus (L.) Roxb) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus”. Jurnal
Ilmiah, 16 (1): 8-15.
Kusnadi., dan Aditiwati, P. 2013. “Kultur Campuran dan Faktor Lingkungan Mikroorganisme
yang Berperan dalam Fermentasi Tea – Cider”. Departemen Biologi – FMIPA Institusi Teknologi
Bandung. PROC. ITB Sains dan Teknologi, 35 A (2): 147 – 162.
Kwon, Kim. 2016. “Marine Cosmeceuticals : Trends and Prospects”. Boca Raton: CRC
Press.
Lee, Alice. 2021. “MB352 General Microbiology Laboratory”. North Carolina: Libre Text TM.
Lopianiak, Iwona, Raszeja, B.A.B. 2020. “Evaluation of Sterilization/Disinfection Methods
of Fibrous Polyurethane Scaffolds Designed for Tissue Engineering Applications”. International
Journal of Molecular Sciences, 21(8092): 1-18.
Murtias, W.S. 2018.”Modul Praktek Dasar Mikrobiologi”. Padang: Universitad Andalas.
Napitulu, H.G., Rumengan, I.F.M., Wullur, Stenlly., Ginting, E.L., Rimper, J.R.T.S.L.,
Toloh, B.H. 2019. “Bacillus Sp. Sebagai Agensia Pengurai Dalam Pemeliharaanbrachionus
Rotundiformis Yang Menggunakan Ikan Mentah Sebagai Sumber Nutrisi”. Jurnal Ilmiah
Platax, 7 (1): 158-169
Prijana, Christian., Mulyana, Yanti., Hidayat Basuki. 2016. “Roles of Microwave Oven in
Preparing Microbiological Growth Media”. Althea Medical Journal, 3(1): 1-5
Pratiwi, A.D., Widyorini, Niniek., Rahman, Arif. 2019. “Analisis Kualitas Perairan Berdasarkan
Total Bakteri Coliform di Sungai Plumbon, Semarang”. Journal of Maquares, 8 (3): 211-220.
Putra I.P., dan Agustinus, Ferry. 2021. “Keragaman Dan Potensi Jamur Di Hutan Kota Semarang,
Jawa Tengah”. Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak, 5(2): 74-89.
Sahoo, Dinabandhu., Seckbach, Joseph. 2016. “The Algae World”. Jerusalem: Springer
Soleha, T.U. 2015. “Uji Kepekaan Terhadap Antibiotik”. Juke Unila, 5 (9): 119-123.
Sundari, E.R. 2022. “Alternatif Penggunaan Kertas Saring Sebagai Pengganti Kertas Cakram
Pada Uji Resistensi Bakteri Aeromonas Sp. Terhadap Ampisilin Dan Kloramfenikol”. Jurnal
Pengelolaan Laboratorium Sains dan Teknologi, 2 (1): 23-27.
Suwito, Widodo., Supriadi., Winarti, Erna., Tisnawati, N.A.A. 2014. “Pencemaran Bakteri dalam
Air Sumur di Sekitar Peternakan Sapi Potong di Yogyakarta”. Jurnal Acta Veterinaria
Indonesiana, 2 (2): 43-48.
Trihadiningrum, Yulinah., dan Titah, H.S. 2021. “Pedoman Praktikum Mikrobiologi
Lingkungan”. Surabaya: ITSPRESS.
Putra, S.F., Fitri, Rahmadhani., Fadilah, Muhyiatul. 2021. “Pembuatan Media Tumbuh
Bakteri Berbasis Lokal Material”. Prosiding dari SEMNAS BIO 2021: Inovasi Riset Biologi
dalam Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Lokal : 1043-1050.
Varghese, Navena., Joy, P.P. 2014.”Microbiology Laboratory Manual.” Kerala: Kerala
Agricultural University.
Winastri, N.L.A.P., Muliasari, Handa., Hidayati, Ernin. 2020. “Aktivitas antibakteri Air
Perasan dan Rebusan Daun Calincing (Oxalis corniculate L.) Terhadap Streptococcus
mutans”. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati, 19 (2): 223-230.
Wulandari, Sri., Nisa, T.S., Taryono., Indarti, Siwi., Sayekti, R.S. 2021. “STERILISASI
PERALATAN DAN MEDIA KULTUR JARINGAN”. Agrinova: Journal of Agrotechnology
Innovation, 4(2): 16-19.
Yunita, Merisa., Hendrawan, Yusuf., Rini Yuliangsih. 2015. “Analisis Kuantitatif
Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia
Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate”. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem, 3 (3): 237-248.

Alkohol
Disemprot ke meja kerja dan tangan yang sudah dipakaikan sarung tangan latex
Suspensi E.coli
Diteteskan ke cawan petri dengan mikropipet sebanyak 1 ml
NA
- dipanasnkan menggunakan hotplate (waterbroth) hinga manjadi NA cair
- dituang ke cawa petri yang sudah di beri garis vertical dan horizontal serta diberi label
PbNO3, Kaporit, Karbol, dan detergen di masing-masing kuadrannya
- di geser-geser dengan cawan petri, digeser ke atas-bawah, kanan-kiri, searah jarum jam-
berlawanan jarum jam.
Ditunggu hingga memadat
PbNO3
- Diteteskan ke kuadran media NA dengan bantuan kertas saring dan pinset dengan
pengerjaan yang aseptic
Kaporit
- Diteteskan ke kuadran media NA dengan bantuan kertas saring dan pinset dengan
pengerjaan yang aseptic
Karbol
- Diteteskan ke kuadran media NA dengan bantuan kertas saring dan pinset dengan
pengerjaan yang aseptic
Detergen
- Diteteskan ke kuadran media NA dengan bantuan kertas saring dan pinset dengan
pengerjaan yang aseptic
Biakan bakteri
- Di bungkus menggunakan kertas coklat dan direkatkan dengan karet
- Diinkubasi di incubator selama 12-48 jam
Selesai

3.2. Peralatan
Dalam praktikum ini dibutuhkan peralatan yang digunakan untuk menunjang
jalannya praktikum, yaitu sebagai berikut.
- Jarum ose 2 buah
- Pembakar spiritus 2 buah
- Mikroskop Cahaya 1 buah
- Mikroskop binokuler 1 buah
- Gelas obyek 6 buah
- De glass (Kaca Penutup) 6 buah
- Tisu 1 pack
- Korek api 2 buah
- Alkohol semprot 2 buah
- Sentrifudge 1 buah
- Tabung sentrifudge 1 buah
- Pipet tetes 1 buah
3.3 Bahan
Dalam praktikum ini juga dibutuhkan bahan-bahan yang digunakan untuk
menunjang jalannya praktikum, yaitu sebagai berikut
- Akuades 1000 ml
- Sampel air kolam 1 botol
- Jamur Aspergillus Niger 1 tabung reaksi
3.4 Hal yang perlu diperhatikan
Dalam praktikum Identifikasi Fungi dan Ganggang terdapat hal yang harus diperhatikan
dalam praktikum ini, yaitu sebagai berikut. Yang pertama adalah saat pengambilan air sampel
untuk identifikasi ganggang harus diambil dari air kolam, air danau, air selokan yang tidak
difilter agar didapatkan sampel ganggang yang baik. Yang kedua adalah saat proses sentrifugasi
dimana fasa ganggang dan fasa air dipisah, dilakukan dengan memindahkan sampel pada tabung
khusus sentrifugasi dan diisi tidak penuh yaitu dengan ukuran 10 mL. Pada saat penempatan
tabung pada alat sentrifudge harus diletakkan berseberangan dengan komposisi ukuran sama
dengan sampel lainnya, hal itu dilakukan agar proses sentrifudge dapat berjalan dengan baik.
Yang ketiga adalah saat proses pengambilan sampel fungi Aspergillus niger dilakukan secara
aseptik dengan cara melakukannya dengan jarak 10 cm dari api yang berasal dari pembakar
spiritus. Yang keempat adalah saat meletakkan de glass (kaca penutup) pada kaca preparat
dilakukan hingga tidak ada gelembung pada kaca preparat. Yang kelima adalah saat proses
pengamatan menggunakan mikroskop, jika belum terlihat obyek yang diamati maka makrometer
dan mikrometer pada mikroskop diatur sampai terlihat objek yang diamati.
Bab IV
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
Pada praktikum ini didapatkan hasil pengamatan pada praktikum Identifikasi Fungi dan
Ganggang yang digambarkan melalui tabel yang berisi perlakuan, hasil pengamatan setra gambar
saat melakukan praktikum, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengamatan Percobaan Identifikasi Fungi dan Ganggang
No. Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar
1. Alkohol disemprotkan pada Penyemprotan tersebut
meja kerja, kaca preparate dan dilakukan dengan tujuan agar
de glass dengan tangan yang menciptakan lingkuangan yang
sudah dipakaikan dengan aseptic
sarung tangan latex.
2. Kaca preparate diberi akuades Kaca preparate diberi akuades
dan diletakkan pada tisu guna menunjang pengamatan
dengan pipet tetes dengan padda objek fungi yang
ukuran 2-3 tetes diamati.
3. Pembakar Spiritus dinyalakan Hal tersebut dilakukan agar
dengan korek api. tercipta lingkungan yang
aseptic saat proses kerja
4. Jarum ose dibakar dengan Hal tersebut dilakukan agar
pembakar spiritus hingga tercipta lingkungan yang
membara dan dibiarkan 10 aseptic saat proses pemindahan
detik sampel fungi
5. Biakan Aspergillus niger Pengambilan biakan fungi agak
diambil agak dalam dengan dalam bertujuan agar struktur
jarum ose sekitar 1 mm pada fungi dapat diamati
keseluruhannya.
6. Sampel biakan fungi Hal tersebut dilakukan guna
dipindahkan ke tetesan menunjang pengamatan pada
akuades objek fungi yang diamati.
7. Jarum ose dibakar kembali Hal tersebut dilakukan agar
hingga membara tidak terjadi kontaminasi yang
tidak diinginkan
8. Sampel biakan fungi Hal tersebut dilakukan guna
dipindahkan ke tetesan menunjang pengamatan pada
akuades objek fungi yang diamati.
9. Kaca preparat ditutup dengan Hal tersebut dilakukan agar
de glass sampai tidak ada tidak menganggu pada proses
bagian yang bergelembung pengamatan menggunakan
mikroskop
10. Kaca preparate dipindahkan Hal tersebut dilakuakan agar
pada meja preparat di kaca preparate tidak bergerak
mikroskop. saat diamati dengan dijepit di
meja preparat.
11. Revolver pada mikroskop Hal tersebut dilakuka agar
diatur dengan perbesaran 10x mendapatkan hasil pengmantan
untuk pengamatan pertama dari dua perbesaran yang
dan perbesaran 40x untuk berbeda
pengamatan kedua.
12. Makrometer dan mikrometer Hal tersebut dilakukan agar
diputar sampai objek yang mendapatkan strukur fungi
diamati terlihat dengan jelas yang jelas dan dipatkan hasil
pada perbesaran 10x terlihat
objek yang diamati namun
pada perbesaran 40x tidak
terlihat objek yang diamati.
13. Setelah proses pengamatan Hal tersebut dilakukan agar
pada fungsi selesai, sampel tidak terjadi kontaminasi yang
fungi dibakar dengan jarum tidak diinginkan
ose hingga membara
14. Sampel air kolam di Pemindahan wadah tersebut
pindahkan ke tabung dilakukan agar proses
sentrifudge dengan ukuran 10 sentrifugasi berjalan dengan
mL baik
15. Tabung sentrifudge diletakkan Hal tersebut dilakukan agar
pada sentrifudge dengan posisi proses pemisahan fasa
berseberangan dan seimbang ganggang dan fasa air berjalan
serta disentrifugasi dengan dengan baik
kecepatan 3000 rpm dengan
waktu 15 menit
16. Tabung sentrifugasi diambil Terlihat fasa ganggang terdapat
setelah 15 menit dan fasa air pada bagian dasar tabung yang
dibuang hingga menyisakan 5 menunjukkan proses
mL pemisahan berjalan dengan
baik
17. Kaca preparate dan de glass di Penyemprotan tersebut
semprot dengan alkohol dilakukan agar kaca preparate
steril
18. Tabung sentrifugasi diputar Hal tersebut dilakukan agar
terlebih dahulu lalu sampel memudahkan pangambilan fasa
ganggang diambil ganggang pada sampel
menggunakan pipet sebanyak
2-3 tetes dan diletakkan pada
kaca preparat
19. Kaca preparat ditutup dengan Hal tersebut dilakukan agar
de glass sampai tidak ada tidak menganggu pada proses
bagian yang bergelembung pengamatan menggunakan
mikroskop
20. Kaca preparate dipindahkan Hal tersebut dilakuakan agar
pada meja preparat di kaca preparate tidak bergerak
mikroskop. saat diamati dengan dijepit di
meja preparat.
21. Revolver pada mikroskop Hal tersebut dilakuka agar
diatur dengan perbesaran 10x mendapatkan hasil pengmantan
untuk pengamatan pertama dari dua perbesaran yang
dan perbesaran 40x untuk berbeda
pengamatan kedua.
22 Makrometer dan mikrometer Hal tersebut dilakukan agar
diputar sampai objek yang mendapatkan strukur fungi
diamati terlihat dengan jelas yang jelas dan dipatkan hasil
pada perbesaran 10x terlihat
objek yang diamati namun
pada perbesaran 40x tidak
terlihat objek yang diamati.
23. Setelah proses pengamatan Hal tersebut dilakukan agar
pada fungsi selesai, sampel tidak terjadi kontaminasi yang
dibuang di tempat tidak diinginkan
pembuangan limbah b3 dan
meja kerja dibersihkan

Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengamatan Fungi


No. Jenis Fungi Gambar Fungi Gambar dari Jurnal
1. Aspergillus niger Perbesaran 10x Bentuknya sudah
sesuai
(Bajpai et al., 2014)
2. Aspergillus niger Tidak mendapatkan hasil pada Bagian
percobaan 40x a. Konidiofor
b. Vesikel
c. Konidiospora
d. Sterigma
(Cyrilla, et al., 2018)

Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengamatan Fungi


No. Jenis Fungi Gambar Fungi Gambar dari Jurnal
1. Aphonoteche stagnina Perbesaran 10x Bentuknya sudah
sesuai
(Rakko, Ammar.,
2018)
2. Aphonoteche stagnina Tidak mendapatkan hasil pada Bagian
percobaan 40x Ca = carboxysomes
Cy = cynophycin
T = thylakoids
(Tandon et al., 2016)

4.2 Diskusi dan Pembahasan


Praktikum yang berjudul “Identifikasi Fungi dan Ganggang” telah dilaksanakan pada hari
Selasa, 10 Oktober 2023 pukul 07.30 di Laboratorium Limbah Padat dan Limbah Bhan
Berbahaya dan Beracun (B3), Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil
Perencanaan dan Kebumian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Praktikum ini bertujuan
untuk mengenalkan dan memahami berbagai bentuk ganggang dan fungi untuk tujuan
identifikasi. Prinsip yang digunakan pada praktikum ini adalah praktikan mempelajari dan
menggambar morfologi fungi dan ganggang dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran
100 – 400 kali dengan gambar pada lampiran yang ada di buku modul praktikum mikrobiologi
sebagai acuan klasifikasi gambar dan mengenal taksa fungi dan ganggang.
Pada praktikum ini terdapat ala dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang jalannya
praktikum, yaitu sebagai berikut. Jarum ose 2 buah untuk memindahkan sampel fungi, Pembakar
spiritus, korek api 2 buah Alkohol semprot 2 buah untuk membuat lingkungan menjadi aseptic,
Mikroskop Cahaya 1 buah dan Mikroskop binokuler 1 buah sebagai alat untuk mengamati
sampel, Gelas obyek 6 buah De glass (Kaca Penutup) 6 buah untuk wadah saat pengamatan
dengan mikroskop, Tisu 1 pack untuk menunjang praktikum Sentrifudge 1 buah dan Tabung
sentrifudge 1 buah untuk memisahkan fasa ganggang dan fasa air, Pipet tetes 1 buah dan
Akuades 1000 ml untuk membantu pengamatan sampel fungi; Sampel air kolam 1 botol dan
Jamur Aspergillus Niger 1 tabung reaksi sebagai objek yang diamati.
Dalam praktikum identifikasi fungi Aspergillus Niger pada pembesaran 10x terlihat
gumpalan hifa dari Aspergillus niger dan terdapat bulatan-bulatan hitam yang merupakan ve

Anda mungkin juga menyukai