Anda di halaman 1dari 2

MAKNA PRESTASI

Hakekat prestasi belajar seharusnya dipahami oleh semua pendidik.


Sekolah sebagai unit organisasi yang melaksanakan kebijakan pemerintah di
bidang pendidikann perlu ditingkatkan baik manajemen organisasinya maupun
sumber daya manusia yang mengelola organisasi tersebut.Salah satu kinerja
sekolah sebagai suatu unit organisasi adalah prestasi belajar peserta didik/siswa.
Prestasi belajar siswa merupakan indikator kinerja organisasi yang perlu dikaji
dalam usaha memberikan rekomendasi kebijakan publik untuk pengambil
keputusan di bidang pendidikan.

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas


atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari
kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan
melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Ralph Tyler dalam Arikunto (2002) mengaitkan pengertian prestasi belajar


dengan evaluasi pendidikan yang didefinisikan bahwa evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauhmana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Selanjutnya Arikunto menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar
merupakan hasil dari proses pembelajaran dimana guru adalah pihak yang paling
bertanggung jawab atas hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas mengukur
apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai dengan tujuan yang
dirumuskan.

Sudjana (2002) berpendapat bahwa untuk mengetahui prestasi siswa, perlu


dilakukan penilaian hasil belajar yang merupakan proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Oleh karena itu
menurut Nana, hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

Diantara ketiga ranah yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik,


menurut Sudjana,(2002) ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para
guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
menguasai isi bahan pelajaran. Karena itu, unsur yang ada dalam prestasi siswa
terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa.

Selanjutnya Winkle (1996) menggolongkan hasil belajar ada empat, yaitu:

1. Pengetahuan, yaitu hasil belajar dalam bentuk bahan informasi, fakta,


gagasan, keyakinan, prosedur, hukum, standar dan konsep lainnya.
2. Kemampuan, hasil belajarnya dapat berupa kemampuan untuk
menganalisis, memproduksi, mencipta, mengatur, merangkum, membuat
generalisasi, berpikir rasional dan menyesuaikan.
3. Kebiasaan dan ketrampilan, hasil belajarnya berbentuk kebiasaan perilaku
dan ketrampilan dalam menggunakan semua kemampuan yang dimiliki.
4. Sikap, hasil belajarnya dalam bentuk apresiasi, minat, pertimbangan dan
selera.

Hasil belajar merupakan manifestasi dari keberhasilan seseorang dalam


mengikuti proses belajar mengajar. Secara umum, hasil belajar dinyatakan dalam
bentuk nilai sebagai data kuantitatif, namun hasil belajar secara kualitatif sulit
diukur karena menyangkut faktor-faktor psikologis. Hasil belajar adalah
penguasaan siswa terhadap kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan
psikomotor dalam mengikuti proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai