Anda di halaman 1dari 1

3.

Persamaan Alih Kode dan Campur Kode


Persamaan antara alih kode menurut Abdul Chaer dan Leonie Agustina (2004: 114) :
digunakannya dua bahasa atau lebih, atau dua varian dari sebuah bahasa dalam satu masyarakat
tutur. Dalam alih kode setiap bahasa atau ragam bahasa yang digunakan masih memiliki fungsi
otonomi masing-masing, dilakukan dengan sadar, dan sengaja dengan sebab-sebab tertentu.
Sedangkan dalam campur kode ada sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan
memiliki fungsi dan keotonomiannya sedangkan kode-kode lain yang terlibat dalam peristiwa
tersebut lazim terjadi dalam masyarakat multilingual dalam menggunakan dua bahasa atau lebih.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut disimpulkan bahwa persamaan alih kode dan
campuran kode adalah sama-sama digunakannya dua bahasa atau lebih dalam masyarakat tutur
yang dilakukan dengan sadar dan sengaja karena oleh sebab-sebab tertentu.
4. Perbedaan Alih Kode dan Campur Kode
Menurut sumarlam (2003: 159-160), meskipun alih kode dan campur kode berkenaan dengan
permakaian dua bahasa atau lebih dalam pembicaraan, terdapat juga perbedaannya, di antaranya:
1. Dalam alih kode, dua (atau lebih) bahasa atau variasi bahasa yang dipakai masing-masing
mendukung fungsi-fungsi terdiri sesuai dengan konteks, sedangkan dalam campuran kode
unsur bahasa atau variasi bahasa yang menyisip di dalam bahasa yang lain tidak lagi
mempunyai fungsi tetapi telah menyatu dengan bahasa yang menyisipinya.
2. Dalam alih kode penggunaan dua bahasa atau variasi bahasa atau disesuaikan dengan
situasi yang relevan dengan perubahan konteks,bsedangkan dalam campur kode dua
bahasa atau variasi digunakan tanpa adanya faktor-faktor sosiolingustik dalam situasi
berbahasa yang menurut percampuran bahasa itu.
3. Batas terjadinya campuran kode terletak pada tataran klausa, sedangkan alih kode terjadi
mulai pada tataran kalimat.

Dapus

Ningrum, L. P. "Alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas ii sd
negeri selopukang kecamatanWonogiri kabupaten Wonogiri." (2009).

Anda mungkin juga menyukai