Abstract
This study aims to describe and explain the form of code switching and code mixing in
Archie Hekagery's Tarung Sarong film and its relationship to Indonesian language learning in
high school. This study used descriptive qualitative method. The subject of this research is the
dialogue in the film Tarung Sarong. The object of this research is code switching and code mixing
that occurs in Tarung Sarong film dialogue. The data generated in this study are in the form of
written words or sentences. The data collection technique used by the researcher is the listening
technique and the note-taking technique. The data obtained were then classified according to
categories. Checking the wetness of the data in this study using triangulation techniques.The
relationship between code switching and code mixing in the film Tarung Sarong with Indonesian
language learning in high school is related to the material contained in class XI in the general KD
semester. 3.19, namely Analyzing the content and language of the drama that is read or watched.
Keywords: Code-mixing code switching, Tarung Sarong film, Indonesian language learning in
high school
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk alih kode dan
campur kode dalam film Tarung Sarung karya Archie Hekagery dan hubungannya dengan
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Subjek penenelitian ini adalah dialog dalam film Tarung Sarung. Objek penelitian ini adalah alih
kode dan campur kode yang terjadi pada dialog film Tarung Sarung. Data yang dihasilkan dalam
penelitian ini berupa kata atau kalimat tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah teknik simak dan teknik catat. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sesuai
dengan kategori. Pengecekan kebasahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.
Hubungan alih kode dan campur kode dalam film Tarung Sarung dengan pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA berkaitan dengan materi yang terdapat pada kelas XI semester geneap KD.
3.19 yaitu Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.
Kata Kunci : Alih Kode Campur Kode, film Tarung Sarung, pembelajaran bahasa
Indonesia di SMA
1
2 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol …., No….. Bulan, Tahun
secara sadar dan tidak sadar. Peristiwa alih atau lebih dari satu bahasa, ragam, maupun
kode biasanya diikuti dengan peristiwa variasi. Subroto, (2002) bahwa alih kode
campur kode. Berbeda dengan alih kode, merupakan variasi bahasa dari bahasa satu
menurut (Chaer, 2010) campur kode ke variasi bahasa yang lainnya. Dalam
merupakan suatu kode utama atau kode proses penugasan perkodean kedua belah
dasar yang digunakan dan memiliki fungsi. pihak yaitu antara penutur dan lawan tutur
Penggunaan campur kode dari satu bahasa harus saling mengerti yang sedang
ke bahasa lainnya digunakan untuk dibicarakan. Pada dasarnya kode berwujud
memperluas gaya bahasa yang didalamnya variasi-variasi bahasa yang secara nyata
terdapat kata, frasa dan lain sebagainya. yang dapat digunakan untuk berkomunikasi
Bentuk alih kode dan campur kode tidak oleh sekelompok masyarakat bahasa.
hanya terjadi di lingkungan masyarakat Penggunaan kode bagi masyarakat
secara nyata, tetapi juga dapat ditemukan multilingual menjadi lebih luas dan
dalam karya sastra yang berbentuk film beragam. Kode-kode ini mengandung
ataupun drama. makna yang sifatnya hampir sama arti dari
Pada dasarnya film berfungsi sebagai unsur-unsur bahasa lain.
alat untuk menyampaikan informasi dan
sebagai hiburan bagi masyarakat. Film juga a. Bentuk Alih Kode
berpengaruh bagi pendidikan dan sangat
efektif sebagai media pembelajaran untuk Menurut (Chaer dan Agustina, 2010) alih
menyampaikan nilai-nilai luhur, pesan kode dapat dibedakan menjadi dua bagian
moral, dan lain-lain (Trianto, 2003). Dalam yaitu: Alih kode intern dan alih kode
produksi film penulis skenario yang exstren. Pendapat diatas juga mempunyai
membuat transkip dialog sering persamaan dengan pendapat (Padmadewi
menggunakan lebih dari satu bahasa. dkk, 2014) alih kode dapat dilihat dari
Misalnya penggunaan bahasa Indonesia, perubahan bahasa yang mempunyai dua
bahasa daerah dan bahasa asing dalam macam yaitu alih kode ke dalam (internal
sebuah transkip dialog. code switching) dan alih kode keluar (exteral
Salah satu karya film yang di dalamnya code switching).
terdapat alih kode dan campur kode adalah
film Tarung Sarung yang di sutradarai oleh 1. Internal Code Switching (Alih Kode ke
Archie Hekagery. Dalam film Tarung Dalam)
Sarung bahasa yang digunakan sangat Alih kode ke dalam (internal code
beragam, antara lain bahasa daerah, bahasa switching) merupakan pergantian bahasa
Indonesia, dan bahasa asing. Dengan
satu ke bahasa lain yang masih satu
beragamnya bahasa yang terdapat dalam
film Tarung Sarungini, terdapat pula alih daerah atau seseorang ketika berbicara
kode dan campur kode. menggunakan bahasa nasional beralih
menggunakan bahasa daerah. Misalnya
1. Alih kode pertama menggunakan bahasa jawa
kemudian beralih mengganakan bahasa
Alih kode merupakan suatu pergantian Indonesia. Alih alih kode keluar (exteral
atau peralihan penggunaan bahasa dari code switching) merupakan pergantian
bahasa satu ke bahasa yang lainya bahasa satu ke bahasa yang lainnya,
Padmadewi, (2014). Pada dasarnya suatu misalnya seseorang ketika berbicara
sistem tutur, memiliki ciri khas dalam unsur menggunakan bahasa Indonesia beralih
bahasanya sesuai dengan latar belakang
menggunakan bahasa inggris.
penutur dengan lawan tutur dan situasi
tuturan dapat dikatakan sebagai kode.
2. Exteral Code Switching (Alih Kode ke
Pendapat Padmadewi mempunyai kesamaan
Keluar)
tentang pengertian alih kode dengan Suandi,
(2014) yang menjelaskan bahwa alih kode
adalah peralihan atau pergantian dua bahasa
4 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol …., No….. Bulan, Tahun
Exteral Code Switching atauAlih Kode ini memiliki beberapa bentuk salah satunya
ke Keluar adalah peristiwa peralihan kode yaitu campur kode yang berwujud
ketika pembicara mengubah bahasa dari satu penyisipan bahasa beruapa kata, penyisipan
bahasa ke bahasa yang tidak serumpun. bahasa berupa frasa, dan penyisipan berupa
Suwito, (2014) alih kode ekstren terjadi pengulangan kata Suwito, (1983).
ketika perubahan bahasa asli dengan bahasa
asing. Seperti penutur mengunakan bahasa Campur kode ke dalam merupakan campur
Indonesia sebab keadaan menghendaki, kode yang terdiri dari unsur bahasa asli yang
kemudian beralih menggunakan bahasa masih sekerabat. Seperti yang terjadi pada
Inggris. peristiwa campur kode tuturan Bahasa
2. Campur Kode Indonesia yang di dalamnya terdapat bahasa
Jawa, Sunda, Bali, dan bahasa daaerah
Peristiwa alih kode sering kali berkaitan lainya. Berikut merupakan campur kode ke
dengan adanya campur kode, peristiwa dalam yang berupa penyisipan kata,
campur kode terjadi ketika seorang penutur penyisipan frasa dan penyisipan berupa
menggunakan bahasa indonesia kemudian di pengulangan kata Suwito, (1983).
tengah kalimat penutur menyisipkan atau
memasukkan unsur bahasa daerah dalam 1. Inner Code Maxing (Campur Kode ke
berkomunikasi. campur kode Menurut dalam)
Saddhono, (2014) campur kode adalah
penutur memakai dua bahasa atau lebih yang Campur kode ke dalam merupakan
saling memasukkan unsur bahasa satu ke campur kode yang terdiri dari unsur bahasa
dalam bahasa lainnya. Campur kode adalah asli yang masih sekerabat. Seperti terjadi
pemakaian satu bahasa ke bahasa yang pada peristiwa campur kode tuturan Bahasa
lainnya digunakan untuk memperluas ragam Indonesia yang dalamnya terdapat bahasa
bahasa maupun gaya bahasa yang Jawa, Sunda, Bali, dan bahasa daaerah
didalamnya terdapat kata, klausa, frasa, lainya.
idiom dan lain-lain. (Suandi, 2014) a. Penyisipan berupa Kata
menjelaskan bahwa campur kode
merupakan penggunaan dua bahasa atau Kata merupakan satuan gramatikal yang
lebih serta penyampaiannya dengan cara paling terkecil yang dapat disampaikan yang
santai seperti halnya kepada orang-orang sudah melakukan proses morfologis serta
yang benar-benar sudah akbar dengan kita. dapat berdiri sendiri berupa morfem tunggal
dan gabungan morfem. Kesatuan unsur
Jendra (2007) berpendapat campur kode bahasa yang bisa berdiri sendiri dan
terbagi menjadi dua jenis, yaitu campur kode memiliki sifat yang terbuka (Djajakusma,
ke dalam, dan campur kode ke luar. Adapun 2010).
batasan yang terdapat pada campur kode
yaitu berupa penyisipan kata, penyisipan b. Penyisipan berupa Frasa
berupa frasa dan penyisipan berupa
pengulangan kata. Menurut Chaer, (2012) frasa merupakan
satuan gramatikal yang menggunakan dua
a. Bentuk Campur Kode buah kata yang sifatnya lazim untuk mengisi
salah satu fungsi sintaksis pada kalimat.
Penyebab terjadinya peristiwa campur
kode pada saat penutur mencampurkan c. Penyisipan Unsur Berwujud pada
bahasa asing dan mengganti unsur bahasa Pengulangan kata
asli penutur atau sebaliknya, disebut dengan
campur kode keluar. Berbeda jika penutur Pengulangan merupakan proses
menyelipkan unsur bahasa daerah pada pengulangan kata dari satuan bahasa sebagai
bahasa nasional bahkan sebaliknya, gramatikal Kridalaksana, (2008).
peristiwa tersebut disebut dengan campur 2. Outer Code Maxing (Campur Kode ke
kode ke dalam. Pengertian lain campur kode luar)
Nama akhir, Judul 4 kata dari depan..............5
Campur kode ke luar merupakan campur Tarung Sarung. Fokus penelitian terletak
kode yang terdiri dari unsur bahasa asing. pada aspek sosiolinguistik dengan
Seperti terjadi pada pemakaian bahsa menggunakan teori Abdul Chaer. Data yang
Indonesia yang terdapat penyisipan bahasa dikumpulkan dari film Tarung Sarung yaitu
Inggris, China, dan Arab. Berikut alih kode dan campur kode. Sumber data
merupakan Outer Code Maxing(campur yang digunakan untuk penelitian ini adalah
kode keluar) yang berupa penyisipan berupa data primer. Data primer yang digunakan
kata, penyisipan berupa frasa dan penyisipan dalam penelitian ini yaitu variasi bahasa
berupa pengulangan kata. dalam transkip dialog film Tarung Sarung.
a. Penyisipan berupa Kata Teknik pengumpulan data yang
Kata merupakan satuan gramatikal yang digunakan penelitian ini terdiri dari dua
paling terkecil yang dapat disampaikan yang teknik yaitu teknik simak dan teknik
sudah melakukan proses morfologis serta catat. Teknik simak adalah sebuah teknik
dapat berdiri sendiri berupa morfem tunggal untuk mengumpulkan data, dengan
dan gabungan morfem. Kesatuan unsur dilakukan untuk mengamati dan
bahasa yang bisa berdiri sendiri dan menyimak dialog yang terdapat
memiliki sifat yang terbuka (Djajakusma, dalamfilm Tarung Sarung, kemudian
2010). pada saat proses menyimak peneliti
b. Penyisipan berupa Frasa memerlukanbuku catatan. Peneliti
Menurut Chaer, (2012) frasa merupakan mencatat bagian-bagian dialog yang
satuan gramatikal yang menggunakan dua terdapat bentuk alih kode dan campur
buah kata yang sifatnya lazim untuk mengisi kode. Setelah semua catatan sudah ada
salah satu fungsi sintaksis pada kalimat. kemudian dipilah-pilah untuk
c. Penyisipan berupa Pengulangan kata mengetahui data yang sesuai dengan
rumusan masalah. Teknik analisis data
Pengulangan merupakan proses menggunakan teknik analisis deskriptif
pengulangan kata dari satuan bahasa sebagai yaitu teknik simak dan teknik catat.
gramatikal Kridalaksana, (2008). Teknik keabsahan data menggunakan
3. Hubungan Analisis Alih Kode dan triangulasi sumber.
Campur Kode dalam Film Tarung Sarug
dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di HASIL DAN PEMBAHASAN
SMA
1. Bentuk Alih Kode pada dialog film
Penelitian alih kode dan campur kode Tarung Sarung yang disutradarai oleh
dalam transkip film Tarung Sarung ini Archie Hekagery
saling berkaitan dengan pembelajaran
terutama di pelajaran Bahasa Indonesia yang
a. Alih Kode Intern
terdapat pada kelas XI di SMA pada
semsster Genap yang terdapat dalam
Alih kode yang terjadi dalam
KD3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan
transkip dialog antar tokoh film
drama yang dibaca atau ditonton. KD 4.19
Tarung Sarung terdapat alih kode
Mendemonstrasikan sebuah naskah drama
antar bahasa. Bentuk alih kode
dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.
dalam film Tarung Sarung ini
merupakan peralihan kode antar
METODE PENELITIAN bahasa yaitu bahasa Indonesia ke
bahasa daerah. Alih kode tersebut
Penelitian ini menggunakan metode
merupakan alih kode dari bahasa
metode deskriptif kualitatif yaitu
Indonesia ke bahasa Bugis.
mendeskriptifkan bentuk alih kode dan
campur kode transkip dialog dalam film
Sanrego :Iye’ siaga ?
6 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol …., No….. Bulan, Tahun
orang berantem
Peristiwa tutur yang diucapkan dalam sarung.
Kanang mengguankan bahasa Indonesia,
kemudian ditengah-tengah kalimat Data pada menit ke 01:10-01:18
tersebut kanang menyisipkan berupa peristiwa tersebut terjadi club malam tokoh
frasa yaitu panjat cinta yang artinya Berry awalnya menggunakan bahasa
senang bercinta. Indonesia, kemudian Berry
menggambarkan bahwa keadaan yang
3. Penyisipan berupa Pengulangan Kata sebenarnya dengan mencampurkan bahasa
Campur kode penyisipan berupa Inggris ke dalam kalimatnya yaitu dengan
pengukangan kata menggunakan kata kata viral.
bahasa Indonesia.
3. Penyisipan berupa Frasa
Sanrego : Khalid drewa, satu-
satunya orang yang Peristiwa campur kode keluar
tak terkalahkan yang berupa penyisipan frasa.
dalam Sigajang Peristiwa tersebut terjadi antartokoh
lalengkemudian dari bahasa Indonesia ke bahasa
mengundurkan diri Inggris, bahasa Inggris ke bahasa
dan memilih Indonesia. Salah satu datanya
menjadi seorang sebagai berikut :
marbot, kau itu
Dina :So stuppit, kayak gini
legenda hits di
aja dijadiin konten!
Makassar.
Diakan anak pejabat
Data di atas merupakan bentuk penyisipan dari Surabaya, ini kan
berupa pengulangan kata yang di ucapkan bisa jadi barang bukti.
oleh tokoh Sanrego, dalam tuturannya
tersebut Sanrego menyisipakan pengulangan Data pada menit ke 07:23-07:33
kata yaitu satu-satunya, pengualangan terdapat peristiwa campur kode berupa
tersebut dimaksud untuk menjelaskan penyisipan frasa yang terjadi pada saat di
ruang tamu. Topic yang dibicarakan tentang
bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan
Qwen anak dari pejabat Surabaya. Campur
orang tersebut di pertandiang Tarung kode yang terjadi pada data diatas yaitu
Sarung di Makassar. campur kode bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris yang dilakukan oleh tokoh Dina
b. Campur kode ke Luar (OuterCode- tuturan frasa dalam campur kode ini dapat
Mixing) dilihat dari kata So stuppit. Data diatas
sudah jelas bahwa terdapat sisipan frasa
1. Penyisipan berupa Kata dalam bahasa inggris dalam tuturan.
Peristiwa campur kode keluar
yang berupa penyisipan kata. 3. Penyisipan berupa Pengulangan Kata
Peristiwa tersebut terjadi antartokoh
dari bahasa Indonesia ke bahasa Peristiwa campur kode keluar yang
Inggris, bahasa Inggris ke bahasa berupa penyisipan pengulangan kata
Indonesia. menggunakan bahasa asing, salah satu
Berry : EhhYan lho datanya sebagai berikut :
udah liat belum
yang lagi viral, di
Makassar ada Deni :Iya, iya sorry-
pertandingan sorry iya, aku dari
Jakarta, kamu?
8 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol …., No….. Bulan, Tahun
Data pada menit ke 18:33-18:38 dalam campur kode ini dapat dilihat
terdapat peristiwa campur kode yang dari kata “sorry-sorry” dalam dialog
terjadi di pesisir pantai. Tuturan yang Deni.
dilakukan oleh Deni dengan Tentri,
campur kode yang digunakan yaitu
dengan bahasa Indonesia ke bahasa
Inggris. Penyisipan pengulangan kata