Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN


KEBISINGAN DI KAWASAN BANDAR UDARA

Kelompok IV
Sesi 04

Disusun Oleh:
Alvendro Ramahdani (22063025)
Amri Rahmat Hidayat (22063026)
Anggi Putra Arjuna (22063027)
Gisella Intan Dwi Arenti (22063029)
Iqbal Saputra (22063030)
Maulana Ernas (22063031)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
I. Latar Belakang
Bandar Udara ialah suatu tempat yang memiliki fasilitas untuk menampung
kedatangan dan keberangkatan juga pergerakan pesawat terbang, penumpang, barang
yang diangkatnya. Kebisingan di Bandar Udara merupakan sumber yang
menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Karyawan operasional penerbangan dan
penduduk dilingkungan sekitar bandar udara nerupakan komponen lingkungan yang
terkena pengaruh yang di akibatkan adanya peningkatan kebisingan.

II. Tujuan
1. Untuk mengamati apakah petugas bandar udara telah menggunakan alat pelindung
diri dalam mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan.
2. Untuk memberikan informasi kepada bandar udara terutama yang bekerja di
daerah landasan udara, tentang pentingnya alat pelindung diri dalam upaya
pencegahan timbulnya penyakit akibat kebisingan bagi kesehatan.

III. Landasan Teori


Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
tingkat waktu yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan dan
kenyamanan manusia.
Dasar Hukum
 Undang-Undang No.1 Tahun 1970, tentang keselamatan kerja
 Permenaker No.5 Tahun 1996, tentang sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
 Permenaker No.4 Tahun 1987, tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)
 Keputusan Mentri Tenaga Kerja No. Kep 51/MEN/1999, tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika di tempat kerja
Nilai Ambang Batas Kebisingan
 Kawasan kebisingan
Kawasan kebisingan di bandar udara merupakan kawasan tertentu pada sekitar
bandar udara yang terpengaruh dalam gelombang suara yang di hasilkan mesin
pesawat terbang. Salah satu karakteristikkebisingan yang penting untuk kesehatan
adalah intesitas. Intensitas adalah energi yang mengalir persatuan luas. Semakin jauh
sumber suara, intensitas yang diterima akan semakin kecil, karena luas permukaan
total yang dilalui semakin besar. Kebisingan berasal dari sumber suara, mesin pesawat
terbang (Pratomo, 2010).
Berdasarkan persetujuan Direktorat Bandar Udara dengan dasar hukum Keputusan
Menteri Perhubungan nomor KM 48 Tahun 2002 Tentang Penyelenggaraan Bandar
Udara, menetapkan bahwa:
a) Kawasan kebisingan di bandar udara diukur dan ditentukan dengan bertitik tolak
pada rencana induk bandar udara;
b) Tingkat kebisingan ditentukan berdasarkan Weighted Equivalent Continuous
Perceived Noise Level (WECPNL);
c) Tingkat kebisingan terdiri dari :
Kawasan kebisingan tingkat I dengan nilai WECPNL lebih besar atau sama
dengan 70 dan lebih keeil 75 ( 70 = WECPNl < 75 ), yaitu tanah dan ruang
udara yang dapat dimantaatkan untuk berbagai jenis kegiatan dan atau
banguna kecuali untuk jenis bangunan sekolah dan rumah sakit;Kawasan
kebisingan tingkat II dengan nilai WECPNL lebih besar atau sama dengan
75 dan lebih keeil 80 ( 75 = WECPNl < 80), yaitu tanah dan ruang udara yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan dan atau bangunan
keeuafi untuk jenis kegiatan dan/atau bangunan sekolah, rumah sakit dan
rumah tinggal; dan Kawasan kebisingan tingkat III dengan nilai WECPNL
lebih besar atau sama dengan 80 (80 = WECPNl), yaitu tanah dan ruang
udara yang dapat dimanfaatkan untuk membangun tasilitas bandar udara
yang dilengkapi insulasi suara dan dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau
atau sarana pengendalian Iingkungan dan pertanian yang tidak mengundang
burung.

 Dampak Kebisingan
Kebisingan, digambarkan sebagai suara yang tidak diinginkan (Schmidt, 2005),
diketahui memiliki beberapa efek buruk pada manusia, seperti
- gangguan pendengaran
- gangguan komunikasi
- gangguan tidur
- tingkat yang lebih tinggi yaitu dapat menimbulkan stres kecemasan,
depresi,morbiditas psikologis, gangguan hipertensi dan penyakit jantung koroner.
Kebisingan dengan kekuatan 80 dB dengan paparan waktu panjang dapat
menyebabkan
- kegelisahan
- menurunkan vitalitas tubuh
- menimbulkan rasa jenuh
- sakit lambung dan mengurangi kepekaan kulit
Kebisingan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan pembicaraan yang
dapat menyebabkan salah pengertian dari penerimaan pembicaraan. Agar komunikasi
berjalan lancar maka kebisingan yang boleh terjadi pada ruang bekerja berkisar antara
65-75 dB (A).
Kebisingan yang mencapai 85 dB dapat menurunkan kondisi kesehatan manusia secara
serius. Suasana bising yang terdapat dalam ruang kerja dapat merusak efisiensi kerja
karena dapat mengganggu konsentrasi dalam berpikir, sehingga menurunkan jumlah
efektifitas kerja. Pengurangan kebisingan sebesar 20 dB di tempat bekerja mampu
meningkatkan kapasitas kerja sampai 20% serta dapat menurunkan kesalahan ucap
hingga 29%.

 Pengendalian Kebisingan Di Bandara


1. Identifikasi masalah kebisingan di bandara
2. Menentukan tingkat kebisingan yang diterima oleh karyawan dan penduduk
sekitar bandara
3. Menentukan sumber bising
4. Data yang ada ditempuh langkah penyesuaian kondisi operasional atau melakukan
perawatan atau pemeliharan engine pesawat terbang sehingga suara yang timbul
dapat dikurangi
5. Usaha lain dalam pengendalian dapat dilakukan dengan menambahkan bahan
penyerap suara, atau penghalang suara lainnya tergantung situasi dan kondisi area
bising.
6. Jika semua usaha pengendalian secara teknis belum berhasil menurunkan tingkat
bising maka alternatif lain adalah pengendalian secara administratif yaitu dengan
cara pengaturan pola kerja pada pekerja dikaitkan dengan penerima tingkat
kebisingan.

IV. Penutup
Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pesawat di bandar udara antara lain dapat
menimbulkan gangguan pendengaran, gangguan komunikasi, gangguan tidur, tingkat
yang lebih tinggi dari stres yaitu kecemasan, depresi, morbiditas psikologis, gangguan
hipertensi dan penyakit jantung coroner. Untuk meredam tingkat kebisingan di area
sekitar bandar udara dapat dilakukan dengan cara menanam pohon yang rimbun
dengan jarak tanam dan batas ketinggian yang sesuai pada lingkungan bandar udara
yang dapat berfungsi sebagai zona penyangga.

Anda mungkin juga menyukai