Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Nama : Lina Roslina


NIM : 82322021014
Kelas : ASP – F
Konsentrasi : Administrasi Sistem Pendidikan

Mata Kuliah : Seminar Kajian Pendidikan


Dosen : Prof. Dr. H. Dadang Suhandar, M.Pd.

1. Hikmah yang diperoleh dari pandemi covid-19 bagi dunia pendidikan.


Jawaban:
Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 menyebabkan
dibatasinya kegiatan masyarakat di berbagai sektor dengan diberlakukannya
protokol kesehatan (berupa 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga
jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas) sebagai usaha pemutusan
rantai penyebaran covid 19. Hal ini, mendorong Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Berdasarkan surat edaran tersebut, pembelajaran yang asalnya dilakukan secara
tatap muka berubah menjadi dilakukan secara daring dengan memanfaatkan
jaringan internet dan media digital seperti gadget atau komputer melalui berbagai
aplikasi seperti whatsapp, google classroom, zoom meeting, google meeting, dan
youtube.
Dengan demikian, pandemi covid 19 membawa hikmah bagi dunia pendidikan,
antara lain sebagai berikut:
a) Mendorong digitalisasi dunia pendidikan pada semua jenjang pendidikan dari
Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi bahkan termasuk pendidikan
non formal. Pandemi covid 19 menuntut pendidik maupun peserta didik untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar pembelajaran daring dapat
berjalan dan tercapainya tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu,
sekolah sekolah penyelenggara pendidikan pun dituntut menyediakan sarana
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran daring.
b) Mendorong inovasi pendidikan, baik dalam proses pembelajaran maupun
layanan pendidikan lainnya sebagai penunjang keberhasilan pendidikan.
Misalnya inovasi layanan perpustakaan sekolah, layanan tata usaha sekolah,

1
layanan penerimaan peserta didik baru, layanan pelaporan hasil pembelajaran,
dan layanan informasi sekolah kepada masyarakat.
c) Menguatkan kerjasama antara pendidik dan orang tua peserta didik karena
pembelajaran daring membutuhkan kontrol orang tua agar berlangsung dengan
baik. Kontrol orang tua di rumah membantu peran pendidik dalam
pembelajaran yang terbatas ruang dan waktu. Dengan demikian, hubungan
interaksi orang tua dan peserta didik akan semakin kuat dan solid.
d) Meningkatkan simpati kepada pendidik bahwa peran pendidik tidak bisa
tergantikan oleh media pembelajaran digital apapun. Hal ini mengingatkan
kepada semua pihak baik orang tua maupun peserta didik bahwa peran pendidik
dalam pembelajaran tidak hanya sebatas menyampaikan materi pembelajaran
tetapi juga berperan sebagai pembimbing dan fasilitator dalam proses
pembelajaran.
e) Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan individu dan
lingkungan. Pemberlakuan protokol kesehatan mendorong sekolah
menyediakan sanitasi yang baik dan memadai, seperti menyediakan sabun dan
tempat cuci tangan, handsanitizer, penyemprotan desinfektan, dan melakukan
cek suhu tubuh sebelum masuk lingkungan sekolah. Selain itu, peserta didik
dianjurkan membawa bekal makanan dari rumah sebagai upaya menghindari
kerumunan di kantin sekolah yang diharapkan kesehatan peserta didik lebih
terjaga.

2. Apa bentuk dan penyebab peristiwa lose of learning dan bagaimana cara
memecahkannya.
Jawaban:
Bentuk loss of learning:
a) Tergerusnya karakter positif peserta didik seperti disiplin, tanggungjawab,
percaya diri, dan mandiri.
b) Hilangnya pemahaman pengetahuan dan keterampilan peserta didik terhadap
beberapa materi yang dipelajari
c) Menurunnya pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran
d) Menurunnya keterampilan akademik maupun non akademik
e) Menurunnya minat dan motivasi belajar peserta didik
Penyebabnya:

2
a) Pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka langsung di sekolah dan diganti
dengan pembelajaran secara daring.
b) Kurang tersedianya sarana dan prasarana dalam pembelajaran daring, seperti
alat dan media pembelajaran, serta jaringan internet. Menyebabkan tidak semua
peserta didik dapat mengikuti pembelajaran daring dan memilih bermain.
c) Kurangnya kemampuan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran daring,
baik dalam penguasaan iptek maupun dalam strategi pembelajaran. Hal ini
menyebabkan pembelajaran bersifat satu arah yang hanya mentransfer materi
pembelajaran, kurang melibatkan peserta didik, dan lebih ke pemberian beban
tugas pada peserta didik.
d) Adanya pengurangan durasi jam pelajaran sehingga pembelajaran lebih singkat
dibanding pada saat kondisi normal.
e) Kurang maksimalnya kerjasama pendidik dan orang tua peserta didik dalam hal
pengawasan pembelajaran daring di rumah.
Pemecahannya:
a) Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran daring
b) Memberikan kuota gratis pada peserta didik yang terkendala kuota intenet.
c) Membentuk kelompok belajar berdasarkan domisili peserta didik bagi peserta
didik yang terkendala gadget atau komputer.
d) Melaksanakan kelas konsultasi antara peserta didik dan pendidik untuk
mengatasi kesulitan pemahaman materi pembelajaran, dengan cara guru keliling
ke tempat peserta didik atau kelompok belajar.
e) Membekali pendidik dan peserta didik kemampuan penguaaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembelajaran daring
f) Pendidik menganalisis materi pelajaran dengan mempertimbangkan urgensi,
korelasi, relevansi, dan keterkaitan sehingga peserta didik bisa mendapatkan
materi dalam bentuk kesatuan yang utuh dan materi prasyarat tiap konsep bisa
diperoleh meskipun dalam durasi yang dipangkas.
g) Strategi pembelajaran daring yang dilakukan harus memuat nilai karakter dan
pendidik pun tetap memberikan teladan pada peserta didik dalam proses
pembelajaran daring yang dilakukan.
h) Memperbaiki strategi pembelajaran daring agar peserta didik mendapatkan
pemahaman konsep sebagaimana yang diharapkan dalam pembelajaran yang
sebenarnya. Pembelajaran daring hendaknya dilakukan dengan metoda yang

3
menyenangkan, interaktif, dan lebih berpusat pada peserta didik. Misalnya
dengan strategi pembelajaran berbasis inkuiri yang melibatkan lingkungan
sekitar, strategi pembelajaran problem based learning yang menuntut peserta
didik mencari pemecahan masalah sendiri, atau kontekstual learning yang
melibatkan peserta didik dengan hal-hal secara uptodate di lingkungan.
i) Pendidik bekerja sama dengan orang tua peserta didik untuk memaksimalkan
pengawasan pembalajaran daring dan memberikan kontrol kepada peserta didik

Anda mungkin juga menyukai