Anda di halaman 1dari 1

Banyaknya kasus pembunuhan di Indonesia membuat warga khawatir akan

kepercayaan yang mereka bangun terhadap satu sama lain. Keluarga, kerabat, maupun
orang yang kita kasihi pun tidak menutup kemungkinan melakukan tindak kejahatan.
Seperti pada kasus Saforudin (23) yang membunuh istrinya sendiri Dwi
Aprilianingsih di kediamannya Desa Tanahbaya, Randudongkall, Pemalang, Jawa
Tengah. Pada pagi menuju siang, terjadi cekcok antara suami dan istri di dalam
kamarnya yang kemudian mengakibatkan kejadian fatal. Menurut pengakuannya,
suami emosi dengan kebiasaan istrinya yang gemar melakukan live streaming hingga
banyak kegiatan yang tertunda. Sebelum sang istri meninggal, korban sempat
berteriak ketika pelaku menusuknya berkali - kali menggunakan pisau dapur sehingga
ada tetangga yang mendengar teriakan itu namun tidak bisa masuk ke dalam rumah
karena pintunya terkunci. Warga yang merasa curiga melapor ke polisi. Seusai
melapor, mereka kembali ke rumah itu dan menjumpai pintu sudah dalam kondisi
terbuka. Warga yang masuk menemukan mayat Dwi Aprilianingsih yang bersimbah
darah. Sedangkan suaminya, Sarofudin sembunyi meringkuk di kamar mandi. Polisi
segera menangkapnya dan menjadikannya tersangka atas pembunuhan itu.

Analisa

Terdapat 3 struktur dasar kepribadian menurut Sigmund Freud yaitu id, ego, dan super
ego. Id sepenuhnya berada di alam bawah sadar (berkaitan erat dengan Pleasure
Principle), Ego adalah satu - satunya yang berhubungan dengan alam sadar
(bertanggungjawab terhadap Reality Principle), Super ego (mewakili Moralistic &
Idealistic Principle) dalam sebuah kepribadian.
Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah. Hasil dari belajar dapat mengatasi tekanan dan
kecemasan. Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara
kinerja super ego terhadap id dan ego.

Jadi kesimpulan dari kasus di atas adalah Saforudin yang sebagai tersangka
merupakan salah satu contoh sebagai pribadi yang tidak sehat dikarenakan Saforudin
tidak dapat menyeimbangkan id, ego, dan super ego. Id yang dimiliki oleh Saforudin
lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan ego dan super ego yang dimilikinya. Id
Saforudin menjadi lebih besar karena ia merasa terabaikan, akibat perbuatan istrinya
yang menghabiskan waktu empat jam untuk live streaming sehingga kegiatan lain
tertunda serta anaknya juga terabaikan. Maka dari itu ia melanggar nilai-nilai norma
yang ada di masyarakat atau bisa kita sebut super ego yang ada pada dirinya. Dan
mengakibatkan ego juga terpengaruh akibat besarnya kekuatan dari id yang dimiliki
oleh Saforudin.

Sumber

https://www.detik.com/jateng/hukum-dan-kriminal/d-6310997/emosi-suami-hingga-
tega-bunuh-istri-di-pemalang

Anda mungkin juga menyukai