Pasar modal Indonesia khususnya PT. Arwana Citra Mulia (Arwana) atau ticker ARNA
mengalami kenaikan harga saham yang pesat, yakni :
1. Akhir November 2012 menuju level Rp 1.400 (dari Rp 440 pada awal 2012).
2. Tahun 2011 mencetak laba bersih Rp 94 M (naik 11% dari tahun 2010).
3. Tahun 2011 mencapai Return On Equity (ROE) sebesar 20% (naik 1% dari tahun
2010).
Gambar 5. Grafik Penjualan dan Pertumbuhan Biaya Oeprasional PT. Arwana Citra Mulia
(2007-2011)
Performa perusahaan juga terlihat dari peningkatan ROE dan ROA setiap tahun
seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 6. Grafik Return ROA dan ROE PT. Arwana Citra Mulia (2007-2011)
E. Tantangan ke Depan
Di tahun-tahun ke depan, banyak tantangan yang harus dihadapi PT. Arwana :
1. Perusahaan Gas Negara berencana menaikkan harga gas sebesar 50%. Kenaikan
harga gas ini dinilai cukup berpengaruh pada industri keramik yang pada umumnya
menggunakan bahan bakar gas, karena akan berpengaruh pada biaya produksi
perusahaan.
2. Aturan Bank Indonesia berkenaan dengan kenaikan downpayment (DP) rumah
sebesar 30%, menurut Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia, regulasi ini akan
berdampak pada penurunan permintaan rumah sebesar 10% - 20%, diperkirakan
cukup berpengaruh pada industri keramik dengan sedikitnya penawaran keramik
untuk perumahan.
3. Aktifitas serikat buruh Indonesia, dari kacamata investor dinilai dapat menggangu
stabilitas produksi di Indonesia, dengan banyaknya aksi mogok kerja ketika tuntutan
mereka tidak terpenuhi.
Selain tantangan-tantangan yang dihadapi secara internal dan domestik, juga terdapat
tantangan yang muncul secara regional dan internasional. Ke depan dengan berlakunya
Asean Economic Community, diperkirakan akan semakin banyak perusahaan yang ekspansi
ke seluruh ASEAN, termasuk ke Indonesia. Saat ini produsen keramik terbesar di dunia
dipegang oleh Siam Ceramic perusahaan dari Thailand dengan kapasitas produksi sebesar
124 m2.
Untuk regional ASEAN, posisi kedua diduduki oleh Prime Group dari Vietnam, PT.
Arwana sendiri menduduki pada posisi keempat, setelah Muria Group di peringkat ketiga.