BANGUN RUANG
SMPN 2 KEDIRI
MODUL AJAR MATEMATIKA
TEOREMA PHYTAGORAS
NO KOMPONEN DESKRIPSI/KETERANGAN
1. Informasi Perangkat Ajar
Nama LENISA SINTIA DEWI
Penyusun
Nama Sekolah UN PGRI Kediri
Tahun 2023
Penyusunan
Jenjang SMP
Sekolah
Kelas VIII
Alokasi 2 x 40 = 80 menit (1 pertemuan)
Waktu
2. Tujuan Pembelajaran
Fase D
Elemen Pengukuran
Tujuan 1. Peserta didik dapat memahami dengan tepat mengenai teorema
Pebelajaran phytagoras
2. Peserta didik dapat mengaplikasikan teorema phytagoras pada soal-soal
yang berkaitan dengan teorema phytagoras
Pemahaman Peserta didik dapat mengimplementasikan teorema phytgoras pada
Bermakna persoalan yang bekaitan dengan bangun datar segitiga
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran Terbimbing
PENDAHULUAN (10 Menit)
Guru memulai kegiatan rutin membuka kelas (salam, berdoa, presensi, dsb.) dan
memberikan pesan-pesan motivasi.( PPP : Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mandiri )
Guru menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menjelaskan
pemahaman bermakna mengenai materi yang akan dipelajari “Setelah melakukan
kegiatan diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi mengenai pengertian,
kegunaan, dan implementasi teorema phytagoras ”.
Guru mengaitkan materi matematika yang sudah diketahui peserta didik
sebelumnya sebagai apersepsi.
Guru menyampaikan proses pembelajaran dan teknik penilaian dalam kegiatan
pembelajaran.
KEGIATAN INTI (60 Menit)
Mengorientasi Peserta Didik
Guru menyajikan berbagai permasalahan terkait identifikasi teorema phytagoras
menggunakan tayangan power point
https://docs.google.com/presentation/d/1zdpvrjfHyullNhGVqZft_KFKvMRbaz-
D/edit?usp=sharing&ouid=107756942727175671680&rtpof=true&sd=true
Peserta didik mengamati dan mencoba memahami masalah yang disampaikan guru.
(PPP : mandiri dan C4’s : Critical Thinking)
Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait masalah yang disajikan.
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik sesuai pemahaman. ( C4’s :
comunication)
Guru menampilkan bahan ajar teorema phytagoras berupa tampilan vidio dan
peserta didik melakukan pengamatan dan eksplorasi konsep melalui sumber
belajar yang telah disediakan oleh guru (vidio dan rangkuman bahan ajar yang
dibagikan guru
untuk mendukung penyelidikan peserta didik) . (PPP : mandiri dan 4C’s : critical
thinking)
( TPACK : https://youtu.be/mSoKyLJehYM?feature=shared )
Mengorganisasi Pesera Didik
Guru membagi kelompok beranggotakan 5 – 6 peserta didik secara heterogen.
Guru menyampaikan berbagai permasalahan yang harus diselesaikan setiap
kelompok melalui LKPD.
Guru menyampaikan tugas yang harus diselesaikan oleh setiap kelompok.
Peserta didik memilih LKPD sesuai minat kelompok.
Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/bahan – bahan/
alat yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah pada LKPD. (PPP :
Gotong royong dan 4C’s:collaboration)
Membimbing Penyelidikan
Melalui panduan LKPD, peserta didik berdiskusi untuk menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan teorema phytagoras. (PPP : bergotong royong dan 4C’s
: collaboration)
Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik pada saat berdiskusi.
8. ASESMEN
10. REFLEKSI
TABEL REFLEKSI PEMAHAMAN MATERI (Bagi Guru)
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
2. Dapatkah peserta didik menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan teorema phytagoras.
Mengetahui
Dosen Pengampu Mahasiswa
`
DAFTAR PUSTAKA
Tim Gakko Tosho. (2021). Matematika Sekolah menengah Pertama Kelas 7. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tim Gakko Tosho. (2021). Buku Panduan Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas 7.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Gambar-gambar diperoleh dari internet.
KKTP
(Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran)
Perlu
Kriteria Cukup Baik Sangat Baik
Bimbingan
Ketuntasan 76-82 83-90 91-100
0-75
Kriteria ketuntasan :
Peserta didik dikatakan belum tuntas, apabila mencapai kategori perlu bimbingan dan
diperlukan remidial.
Peserta didik dikatakan sudah mencapai ketuntasan, apabila mencapai kategori cukup dan
tidak perlu remidial.
Peserta didik dikatakan sudah mencapai ketuntasan, apabila mencapai kategori baik dan tidak
perlu remidial.
Peserta didik dikatakan sudah mencapai ketuntasan, apabila mencapai kategori sangat baik
dan perlu pengayaan.
BAHAN AJAR
SIFAT BANGUN RUANG
Bangun ruang merupakan bangun 3 dimensi yang memiliki volume. Bangun ruang dibagi menjadi
bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung. Bangun ruang sisi datar terdiri dari prisma
yang mencangkup balok, kubus, prisma segitiga, prisma segiempat, prisma segibanyak dan limas yang
mencangkup limas segitiga, limas segiempat, dan limas segibanyak. Bangun ruang sisi lengkung
terdiri dari tabung, kerucut, dan bola.
Unsur – Unsur Bangun Ruang :
1. Sisi pada bangun ruang
Sisi merupakan bidang-bidang datar atau permukaan suatu bangun. Sisi merupakan bangun
datar yang membatasi bangun ruang.
2. Rusuk
Rusuk merupakan ruas garis dari pertemuan dua sisi bangun ruang.
3. Titik sudut
Titik tempat pertemuan atau perpotongan tiga rusuk atau lebih.
CDGH merupakan salah satu sisi dari kubus. CG merupakan salah satu rusuk kubus. G
merupakan salah satu titik sudut kubus.
4. Diagonal sisi atau diagonal bidang
Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada sebuah sisi bangun
ruang.
5. Diagonal ruang
Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak sebidang (tidak berada pada satu
sisi yang sama)
bangun-bangun ruang seperti pada (a) dan (e) disebut prisma. Jika bentuk alas adalah segitiga, maka
disebut prisma segitiga. Jika alasnya segi empat, maka disebut prisma segi empat, dan seterusnya.
Bangun ruang seperti (c) disebut tabung. Bangun ruang seperti (b) dan (f) disebut limas. Jika alasnya
berbentuk segitiga, maka disebut limas segitiga. Jika alasnya segi empat, maka disebut limas segi
empat, dan seterusnya. Bangun ruang (d) disebut kerucut. Sebagaimana prisma dan tabung, limas dan
kerucut mempunyai alas dan permukaan samping. Titik O pada bangun tersebut disebut titik puncak
limas atau kerucut.
Sebuah prisma yang mempunyai alas segitiga sama sisi, persegi, atau segi banyak beraturan disebut
prisma segitiga sama sisi, prisma persegi, dan seterusnya. Sama halnya dengan limas yang
mempunyai alas segitiga sama sisi, persegi, atau segi banyak beraturan disebut limas segitiga sama
sisi, limas persegi, dan seterusnya.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai macam – macam bangun ruang.
1. Kubus
Kubus merupakan bangun ruang sisi datar yang semua sisinya berbentuk pesergi dan semua
rusuknya sama panjang. Berikut ini gambar dari bangun ruang kubus.
2. Balok
Balok merupakan bangun ruang sisi datar yang memiliki tiga pasang sisi yang saling
berhadapan. Sisi yang saling berhadapan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Setiap sisi balok berbentuk persegipanjang. Dengan kata lain, balok merupakan bangun ruang
sisi datar yang memiliki tiga pasang sisi berbentuk persegipanjang yang berhadapan. Berikut
ini merupakan gambar dari bangun ruang balok.
3. Prisma
Prisma merupakan bangun ruang sisi datar yang memiliki bidang alas, bidang atas (tutup), dan
sisi tegak. Penamaan prisma disesuaikan dengan bentuk alas dan tutupnya, misalnya prisma
segitiga, prisma segiempat, prisma segilima, dsb. Berikut ini merupakan gambar dari berbagai
macam prisma.
Berdasarkan gambar di atas didapatkan bahwa prisma segiempat sama bentuknya
dengan balok. Jadi, dapat disimpulkan bahwa balok juga merupakan prisma segiempat.
4. Limas
limas merupakan bangun ruang sisi datar yang memiliki sisi alas dan sisi tegak. Alas limas
berbentuk segibanyak (bisa segitiga, segiempat, segilima, dsb). Sedangkan, sisi tegaknya
berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Berikut ini merupakan gambar dari
berbagai macam limas.
5. Tabung
tabung merupakan bangun ruang sisi lengkung yang memiliki 3 sisi yaitu sisi alas, sisi atas
(tutup) dan sisi lengkung (selimut tabung). Sisi atas dan alas tabung berbentuk lingkaran.
Berikut ini gambar dari bangun tabung.
6. Kerucut
Kerucut merupakan bangun ruang sisi lengkung yang memiliki 2 sisi (1 sisi alas dan 1 selimut
kerucut). Sisi alas kerucut berbentuk lingkaran. Berikut ini merupakan gambar dari bangun
kerucut.
7. Bola
Bola merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu sisi lengkung. Berikut ini
merupakan gambar dari bola.
Teorema phytagoras :
Berikut ini sifat yang dimiliki oleh setiap bangun ruang.
Gambar Bangun Ruang Teorema phytagoras Contoh Benda
Nama bangun : Kubus Kotak tisu
Jumlah sisi : 6 Rubik
Jumlah rusuk : 12 Dadu
Jumlah titik sudut :
8
Bentuk sisi alas : persegi
Bentuk sisi tegak : Persegi
(datar)
Sifat lain :
Memiliki 12 diagonal sisi,
4 diagonal ruang, dan 6
bidang diagonal.
Semua sisi pada
kubus berbentuk
sama.
Nama bangun : balok Kardus
Jumlah sisi : 6 Almari
Jumlah rusuk : 12 Buku
Jumlah titik sudut : 8
Bentuk sisi alas : persegipanjang
Bentuk sisi tegak :
persegipanjang (datar)
Sifat lain :
Memiliki 12 diagonal sisi,
4 diagonal ruang, dan 6
bidang diagonal.
Kubus, balok, prisma, limas memiliki sisi tegak sehingga digolongkan menjadi
bangun ruang sisi datar
Tabung, kerucut, dan bola memiliki sisi lengkung sehingga digolongkan menjadi
bangun ruang sisi lengkung.
Kubus, balok, prisma, limas digolongkan menjadi bangun ruang yang memiliki titik
sudut
Tabung, kerucut, dan bola digolongkan menjadi bangun ruang yang tidak memiliki
titik sudut