Seperti yang kita ketahui, perilaku ada beragam dan muncul karena beraga
alasan pula, perilaku timbul karena hal hal atau pengaruh dari luar dan dari
dalam, dari dalam berasal dari karakter dasar sedangkan dari luar ebrasal dari
kondisi lingkungan dan respon orang di sekitar. Terkadang perilaku juga
dipengaruhi oleh budaya dan keluarga.
Perilaku tentunya muncul dari dalam diri manusia melalui koordinasi antara
respon psikologi dengan sistem otak yang ada di tubuhnya atau memiliki sebab
biologis di baliknya, nah sobat, dalam kesempatan kali ini peulis membahas
mengenai sebab perilaku secara biologis yakni dari dalam tubuh yang
berhubungan dengan kondisi psikologis seseorang di waktu tersebut. Yuk sobat
simak selengkapnya adar dapat memahaminya dengan lebih jelas dan
mendalam.
Untuk tugas ini, ia dibekali dengan organ organ sensorik, yaitu indera, dan
serabut syaraf sensorik yang menghantar impuls impuls inderawi tersebut ke
bagian yang menerima di medulla spinalis. Hal inilah atau bagian inilah yang
berperan dalam perilaku reflek manusia, misalnya ketika menemui bahaya
tentu manusia akan secara otomatis melakukan perilaku untuk melindungi diri
dari bahaya tersebut.
Pada bagian ini, sebenarnya sudah terbentuk sejak manusia berada dalam
kandungan, sebab itu ibu hamil disarankan untuk makan makanan yang bergizi
sehingga seluruh jaringan di tubuhnya dan di tubuh janin yang dikandungnya
berada dalam kondisi terbaik dan siap untuk memberi respon atau perilaku
yang tepat untuk menghadapi segala hal di sekitarnya.
3. Perilaku Dari Sistem Hormon
Selain sistem syaraf pusat, tubuh manusia memiliki sistem lain yang
berfungsi membantu sistem syaraf pusat sekaligus dapat mempengaruhi
tingkah laku. Inilah sistem hormon, yang terdiri dari rangkaian hormon (
glandula ) yang dapat mengeluarkan cairan kimiawi tertentu langsung ke dalam
darah. Banyak sedikitnya cairan kimiawi ini, disebut hormon,
Naomi Quinn dan Dorothy Holland menyatakan bahwa ada kaitan antara
budaya dan kognisi; ada semacam kongnisi makna yang bersifat budaya; dari
situ, muncul dari sudut pandang perspektif antropologi, yang melihat
kebudayaan sebagai pengetahuan yang dihayati bersama; dan bukan sekedar
adat, artefak, tradisi lisan, melainkan pengetahuan yang harus masyarakat
ketahui agar dapat berperilaku seperti perilaku mereka, membuat benda
seperti yang mereka buat, dan menafsirkan pengalaman mereka dengan cara
yang berbeda-beda sesuai yang mereka alami. Dalam suatu masyarakat, ada
kaitan erat dengan kebiasaan atau perilaku yang lain. Kebudayaan akan
memberikan pengaruh kepada perilaku masyarakat, dan juga sebaliknya. Dan
dalam hubungan timbal-balik seperti itu, semua elemen di/dalam komunitas
(yang sama-sama sebagai dan pengguna unsur-unsur dan hasil kebudayan)
selalu bertambah kognisinya; dan dengan itu semakin mempekaya atau
bahkan memiskinkan warisan unsur-unsur budaya yang ada padanya
4.Jelaskan budaya dan kesadaran
kebudayaan ternyata memiliki beberapa aspek, yang meliputi cara – cara
berlaku, kepercayaan – kepercayaan, sikap – sikap, dan hasil dari kegiatan
manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
Kesadaran secara harfiah berasal dari kata sadar yang berarti merasa,
tahu, dan mengerti. Dalam Cambridge International Dictionary of
English (1995) terdapat definisi tentang kesadaran. Kesadaran diartikan
sebagai kondisi terjaga atau mampu mengerti apa yang sedang terjadi (The
condition of being awake or able to understand what is happening). (Nias
Online,2011).
Sedangkan Dalam istilah Psikologi, kesadaran didefinisikan sebagai tingkat
kesiagaan individu terhadap rangsangan eksternal dan internal, dengan kata
lain kesiagaan terhadap persitiwa-peristiwa lingkungan, suasana tubuh,
memori dan pikiran. Berdasarkan definisi itu, dapat diketahui bahwa kunci
penting kesadaran terletak pada kesiagaan dan stimulus.
NAMA : ERVIKHASANANHTY NC
NIM :1824090250