Anda di halaman 1dari 5

TUGAS QUIZ HUKUM PERKAWINAN

HARTA BENDA DALAM PERKAWINAN

Nama : Monza Riviero Harissa


NIM : 233231016
Kelas :B
Kasus Posisi :

 Gideon Tengker gugat harta gono gini Rp 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar) kepada Rieta

Amalia, segini harta kekayaan Ibu Nagita

 Rieta Amalia menikah dengan Gideon Tengker pada tahun 1986

 Pada tahun 1996 Rieta Amalia berpisah dengan Gideon Tengker. Hal itu dikarenakan

keinginan dari Ibu Gideon Tengker untuk tak ada perceraian.

 Pada tahun 2017 Rieta Amalia menggugat cerai Gideon Tengker dan dikabulkan

pengadilan. Baru setelah 2020 Rieta Amalia (selanjutnya disebut Rieta) memberi tahu

Gideon Tengker bahwa mereka sudah bercerai.

 Namun kini Gideon Tengker (selanjutnya disebut Gideon) meminta harta gono gini

sebesar Rp. 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar)

Fakta Hukum Kasus :

 Pernikahan antara Gideon dan Rieta pada 1986 masih dikelilingi ketidakpastian fakta :

 Beberapa sumber mengatakan bahwa Gideon berpindah agama menjadi Islam dari

Kristen dan melakukan perkawinan menggunakan agama Islam dan kemudian setelah

berpisah Gideon diyakini kembali beragama Kristen

 Sumber lain mengatakan bahwa pernikahan Gideon dan Rieta dilakukan dengan

perbedaan agama

Mengingat hal ini, maka :

Analisis :

1. Bahwa yang pertama kali perlu dicermati adalah SEMA Nomor 2 Tahun 2023, terkait

dengan apabila perkawinan ini merupakan perkawinan antara dua individu yang

berbeda agama.
SEMA Nomor 2 Tahun 2023 :

“Untuk memberikan kepastian dan kesatuan penerapan hukum dalam mengadili

permohonan pencatatan perkawinan antar-umat yang berbeda agama dan kepercayaan,

para hakim harus berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

1. Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang dilakukan menurut hukum

masing-masing agama dan kepercayaannya itu, sesuai dengan Pasal 2 ayat (1)

dan Pasal 8 huruf f Undang-Undang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan.

2. Pengadilan tidak mengabulkan permohonan pencatatan perkawinan antar-umat

yang berbeda agama dan kepercayaan.”

Karena sebagaimana isi dari SEMA Nomer 2 Tahun 2023, bahwa di Indonesia melarang

adanya perkawinan beda agama dengan adanya Pasal 2 SEMA tersebut. Akan tetapi,

dalam perkawinan beda agama yang telah terjadi maka tentunya, berdasarkan Pasal 1

SEMA ini didasarkan tidak pernah terjadi dikarenakan perkawinan berbeda agama

akan dianggap sebagai perkawinan yang tidak sah sehingga oleh karenanya perkawinan

berbeda agama yang telah terjadi tersebut tidak dapat dipertimbangkan hal yang terjadi

didalam perkawinan antara lain didalamnya pembagian harta gono gini.

Akan tetapi, jika perkawinan tersebut dilangsungkan dalam agama Islam, maka harta

gono gini telah dan memang terbentuk dalam perkawinan tersebut walaupun akhirnya

Gideon diyakini berpindah agama kembali menjadi Kristen, maka dalam hal ini

gugatan Gideon untuk mendapatkan bagiannya dalam harta gono gini tersebut dapat

dipertimbangkan karena walaupun mereka telah tidak bersama selama 1996 - 2017,
perkawinan mereka belum diputuskan sebagai perceraian di Pengadilan Negeri.

Sehingga oleh karenanya pembagian harta gono gini dapat dipertimbangkan oleh

karena harta gono gini merupakan harta gono gini adalah harta yang diperoleh oleh

suami istri selama dalam perkawinan selama tidak ditentukan lain dalam perjanjian

perkawinan.

Dalam hal lain, apabila perkawinan ini awalnya dilakukan dengan agama Kristen maka

pembagian harta gono gini tersebut tidak dapat disatukan dengan gugatan perceraian

karena dalam perceraian nonmuslim yangg disidangkan di Pengadilan Negeri, gugatan

harta gono gini dan pengasuhan anak harus diajukan dalam gugatan sendiri dari

gugatan perceraian.

Dalam hal perkawinan antara Gideon dan Rieta merupakan perkawinan yang dimana

kedua mempelai beragama sama dan tidak melanggar hukum-hukum dalam agama

mereka, maka sudah pasti akan terbentuk harta gono gini dala perkawinan tersebut

yang diatur dalam Pasal 35 UU Nomer 1 Tahun 1974 yang berbunyi :

“ (1) Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama.

(2) Harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan harta benda yang

diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah dibawah

penguasaan msing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.”

dan terkait pembagian harta gono gini akibat perceraian tersebut diatur dalam Pasal 37 UU

Nomer 1 Tahun 1974, yang berbunyi :

“Bila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya

masing-masing.”
2. Selama perkawinan yang dilakukan antara Gideon dan Rieta pada 1986 dilakukan

dengan satu agama dan mengikuti hukum-hukum dari agama tersebut, maka Gideon dapat

memiliki hak atas harta gono gini yang terjadi dan telah terjadi dalam perkawinan mereka.

Anda mungkin juga menyukai