Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha


Kuasa, atas berkat dan perlindunganNya, penulisan kecil “Visi dan Misi ini
dapat diterbitkan dan yang membimbing kita kepada jalan pencerahan dan
kebenaran.
Penulisan kecil ini lahir dari proses pergulatan dan perenungan panjang
yang dilandasi oleh sebuah niat membangun Papua seutuhnya. Sebab
menurut kami, Papua membutuhkan Lima langkah besar untuk menjawab
tantangan masa depan dalam rangka membangun provinsi yang modern
dan inklusif, yakni provinsi yang dicintai oleh rakyat dan sekaligus bisa
mensejahterakan rakyat. Lima langkah itulah yang kami tuangkan dalam
penulisan ini. Kami yakin jika kita semua warga besar Papua konsisten
melaksanakannya, maka pembangunan Papua yang kita dambakan bersama
dimasa depan akan bisa diraih bersama-sama.
Kami menyadari bahwa penulisan ini memerlukan sentuhan akhir dari kita
semua. Dengan demikian penulisan ini bukan ide yang bersifat personal
lagi, tetapi menjadi milik seluruh masyarakat Papua.
Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada masyarakat Papua serta semua pihak yang berkontribusi dalam
terbitnya penulisan kecil “Visi dan Misi” ini, sehingga bisa
dipersembahkan kepada semua pihak yang berkompeten didalamnya.

Stefanus Adi, S.H., M.H.


VISI, MISI DAN MOTTO

VISI
Papua Aman, Damai, Mandiri dan Sejahtera

MISI
1. Mewujudkan suasana aman dan damai bagi seluruh masyarakat di
Papua
2. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi untuk
menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel
3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang
perekonomian dan kemandirian daerah
4. Menciptakan iklim investasi yang baik dan berkelanjutan dalam
meningkatkan pendapatan daerah serta menciptakan lapangan kerja
untuk kesejahteraan masyarakat
5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia yang handal dan berintegritas.

MOTTO
Berdoa dan Bekerja
LIMA (5) LANGKAH STRATEGIS MEMBANGUN PAPUA
( MISI )

1. Mewujudkan suasana aman dan damai bagi seluruh masyarakat


di Papua

Untuk mewujudkan suasana kehidupan yang aman dan damai dalam


masyarakat yang multikultural di Papua adalah dengan mengembangkan
sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati tanpa mengganggu
hak-hak orang lain sesuai dengan agama dan budayanya.

Masyarakat Papua yang mandiri dan sejahtera harus dibangun dalam aspek
rasa aman, damai sebab daerah yang aman dan damai tentunya dapat
meningkatkan investasi dan memperlancar pembangunan di daerah.
2. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi untuk
menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Pemerintahan yang transparan dan akuntabel adalah pemerintahan yang


utuh dan konsisten dengan nilai-nilai etika dan moral serta bersih dari
korupsi, yaitu dengan mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi
melalui pemantapan kebijakan pengawasan, peningkatan kuantitas dan
kualitas internal auditor pengelola keuangan negara, pemantapan
penerapan sistem pengendalian internal pemerintah melalui pelaksanaan
asistensi, konsultasi dan bimbingan teknis bagi aparat pemerintah provinsi
Papua Tengah.

Hal lain yang dipandang perlu adalah pengembangan kebijakan dan


penerapan disiplin pegawai, netralitas PNS, penerapan kode etik, pakta
integritas, dan pembatasan konflik kepentingan yang disertai dengan
penerapan mekanisme sanksi dan penghargaan yang ketat bagi aparatur
dilingkungan pemerintah provinsi Papua Tengah.
3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang
perekonomian dan kemandirian daerah.

Dampak pembangunan infrastruktur dapat menjadi pendorong


pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi juga dapat
menjadi tekanan bagi infrastruktur. Peran pembangunan infrastruktur
adalah sebagai penggerak disektor perekonomian akan mampu mendorong
berkembangnya sektor-sektor terkait sebagai multiplier dan pada akhirnya
akan menciptakan lapangan usaha baru dan memberikan output hasil
produksi sebagai input konsumsi. Pembangunan infrastruktur jalan,
jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, air bersih dan rumah sehat bagi
masyarakat wajib dilaksanakan pemerintah provinsi Papua Tengah dalam
rangka mencapai kesejahteraan masyarakat yang hakiki.

Untuk menjaga dan melestarikan hasil pembangunan infrastruktur itu agar


tetap berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan juga
diperlukan penyediaan sistem dan mekanisme monitoring, evaluasi dan
pengendalian secara partisipatif dan berkala agar tidak menghambat proses
pembangunan ekonomi di provinsi Papua Tengah.
4. Menciptakan iklim investasi yang baik dan berkelanjutan dalam
meningkatkan pendapatan daerah serta menciptakan lapangan
kerja untuk kesejahteraan masyarakat.

Era otonomi khusus di Papua mendorong pemerintah daerah mandiri dan


kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan dan peluang yang bisa
dijadikan kas daerah. Banyak peraturan daerah (PERDA) diformulasikan
untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tanpa disadari
dapat membebani kegiatan dunia usaha sehingga daya tarik investasi di
daerah menjadi rendah. Target peningkatan PAD seringkali memicu
berbagai kebijakan yang kontra produktif terhadap iklim investasi, padahal
iklim investasi yang baik dan kondisif pasti dapat meningkatkan kegiatan
ekonomi di daerah.
Daya tarik para penanam modal baik dari dalam maupun investor asing
sangat dipengaruhi oleh kemauan pemerintah daerah dalam menciptakan
iklim usaha yang baik dan bersahabat. Para investor tentunya keberatan
atas munculnya peraturan daerah dan berbagai biaya tidak resmi dengan
dalih, perizinan atau alasan birokratik lainnya ditambah dengan berbagai
pungutan diluar birokrasi yang dilakukan oleh kelompok tertentu.
Pemerintah provinsi Papua Tengah harus membuat kebijakan yang lebih
bersahabat dengan menerbitkan kebijakan yang akomodatif, memberantas
pungutan-pungutan liar serta meningkatkan perlindungan keamanan untuk
mendorong dunia bisnis lebih progresif agar tujuan untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja bagi
masyarakat dalam rangka menciptakan iklim investasi yang baik dan
berkelanjutan dapat tercapai.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme Sumber
Daya Manusia yang handal dan berintegritas.

Pemberlakuan Otonomi Khusus (OTSUS) bagi Papua pada dasarnya


adalah pemberian kewenangan yang lebih luas bagi pemerintah daerah dan
seluruh rakyat Papua untuk mengurus diri sendiri.

Khususnya di provinsi Papua Tengah, Pemberian kewenangan yang lebih


luas tersebut berarti pula tanggung jawab yang lebih besar bagi pemerintah
daerah dan masyarakat untuk wewujudkan kesejahteraannya sendiri. Untuk
itu pilar-pilar reformasi pelaksanaan pemerintahan dan fiskal daerah yakni,
demokrasi, desentralisasi dan partisipasi masyarakat harus menjadi dasar
sekaligus tujuan dalam pelaksanaan program pembangunan di provinsi
Papua Tengah.

Untuk mencapai tujuan pembangunan provinsi Papua Tengah yang


sejahtera, mandiri dan berintegritas diperlukan sumber daya manusia yang
profesional dibidangnya serta untuk mendukung proses pencapaiannya
dapat diatur dalam Tujuh (7) Program Prioritas.
TUJUH (7) PROGRAM PRIORITAS

1) Bidang Keagamaan
a. Program Peningkatan kualitas iman dan kerukunan umat
beragama dengan mendorong peningkatan aktivitas keagamaan;
b. Program Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan,
termasuk panti asuhan, panti jompo dan balai sosial lainnya;
c. Program Peningkatan kualitas pendidikan agama di sekolah;
d. Program Pemberdayaan lembaga keagamaan.

2) Bidang Pemerintahan
a. Program Penataan manajemen birokrasi secara efisien dan
profesional untuk wewujudkan tata kelola pemerintahan yang
bersih dan dipercaya oleh masyarakat;
b. Program Bimbingan teknis bagi aparat pemerintah daerah;
c. Program Pengembangan penerapan disiplin dan peningkatan
kinerja PNS melalui pemberian tunjangan kinerja pegawai;
d. Program Penerapan pembangunan partisipatif bagi pemerintah
distrik/kampung.
3) Bidang Pendidikan
a. Program Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan honorer melalui pemberian Tunjangan Khusus
Guru (TKG);
b. Program Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan termasuk
pembangunan sekolah unggulan dan perguruan tinggi;
c. Program Peningkatan kualitas tenaga pendidik berbasis
kompetensi;
d. Program Bantuan beasiswa bagi siswa/mahasiswa;

4) Bidang Kesehatan
a. Program Peningkatan kesejahteraan tenaga medis dan tenaga
medis honorer melalui pemberian Tunjangan Khusus Medis
(TKM);
b. Program Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan;
c. Program Peningkatan kuantitas dan kualitas kerja tenaga medis;
d. Program Peningkatan pelayanan RSUD dan peningkatan
pelayanan Puskesmas yang dikembangkan menjadi Puskesmas
rawat inap;
e. Program Pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak
mampu.
5) Bidang Hukum dan Keamanan
a. Program Peningkatan partisipasi dan kesadaran hukum untuk
keamanan dan perlindungan HAM;
b. Program Peningkatan profesionalisme aparat penegak hukum;
c. Program Peningkatan keamanan dan ketertiban umum;
d. Program Bantuan hukum dan perlindungan HAM bagi
masyarakat kecil.

6) Bidang Pemberdayaan Masyarakat


a. Program Percepatan penanggulangan kemiskinan menuju
masyarakat mandiri dan sejahtera;
b. Program peningkatan ketahanan pangan bidang pertanian,
perkebunan, peternakan dan perikanan bagi masyarakat lokal.
c. Program Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kaum
perempuan meliputi penyediaan makanan dan gizi, kesehatan,
ekonomi lokal maupun sarana/prasarana dasar;
d. Program Peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat
distrik/kampung;
e. Program Pendamping Desa.
7) Bidang Sosial Budaya (Penguatan Hak-hak Adat)
a. Program Pendayagunaan potensi adat dan budaya;
b. Program Konservasi sumber daya alam hayati, cagar budaya dan
keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan penduduk lokal;
c. Program Festival dan kreasi seni budaya untuk melestarikan hak
kekayaan intelektual dan kearifan lokal bagi masyarakat adat;
d. Program Pembangunan rumah sehat, pengadaan air bersih dan
promosi budaya bagi masyarakat adat terpencil.
PENUTUP

Dalam melaksanakan Program Pembangunan di provinsi Papua Tengah


harus dapat mengembangkan potensi dan kapasitas masyarakat agar setiap
kegiatan yang dilaksanakan baik dalam proses maupun pemanfaatan hasil
bagi peningkatan kualitas hidup orang di daerah Papua Tengah terutama
masyarakat yang kurang mampu dapat tercapai.

Melihat dinamika politik di provinsi Papua Tengah dan untuk mencermati


perubahan sosial politik yang terjadi dimasa depan, maka kami
memerlukan sebuah pemikiran yang mendalam dan komprehensif dalam
menentukan sikap, langkah strategis dan kebijakan sosial politik dimasa
depan, terutama menegaskan keberadaannya sebagai Calon Gubernur
Provinsi Papua Tengah yang benar-benar plural dan inklusif.

Akhirnya dengan pemikiran yang mendalam dan komprehensif itu


diharapkan kami akan semakin diterima dan dicintai oleh seluruh rakyat
provinsi Papua Tengah.

Demikian pemaparan Visi dan Misi dan Program kami, kiranya Tuhan
Yang Maha Kuasa senantiasa membimbing dan menyertai kita semua.

Tuhan Melindungi dan Memberkati.


LAMPIRAN
PROFIL CALON GUBERNUR PROVINSI PAPUA TENGAH

Nama : AKBP (Purn) STEFANUS ADI, S.H., M.H.


Tempat/tanggal lahir : Waghete, 18 September 1963
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Status : Menikah
Alamat : Kotaraja Jayapura

PENDIDIKAN UMUM :

SD : TAHUN LULUS 1976


SMP : TAHUN LULUS 1979
SMA IPS : TAHUN LULUS 1982
S1 HUKUM : TAHUN LULUS 2002
S2 HUKUM : TAHUN LULUS 2011

PENDIDIKAN POLRI :

BA POLRI : TAHUN LULUS 1983


AKPOL : TAHUN LULUS 1990
SELAPA : TAHUN LULUS 2008

PENDIDIKAN NON FORMAL :

KOMPUTER : TAHUN LULUS 2005

PENDIDIKAN KEJURUAN :

JUR LAN PA : TAHUN LULUS 2000


JUR SEKSE : TAHUN LULUS 2004

RIWAYAT KEPANGKATAN :

LETNAN DUA (LETDA) : TAHUN 1990


LETNAN SATU (LETTU) : TAHUN 1993
KAPTEN POL (AKP) : TAHUN 2005
KOMPOL : TAHUN 2006
AKBP : TAHUN 2008
LAMPIRAN
PROFIL CALON GUBERNUR PROVINSI PAPUA TENGAH

RIWAYAT JABATAN :

1. PAMAPTA RES MERAUKE


2. WAKA POLSEKTA SOLO
3. KANIT RESUM SOLO
4. KASUBAGHANMA LANTAS SOLO
5. KASUBAG BIMAS SOLO
6. KASUBAG BIMAS SUKOHARJO
7. KABAG ANALISLOG POLDA JATENG
8. KASUBAG ANALIS RESKRIM POLDA PAPUA
9. KASUBAG TI POLDA PAPUA
10. KAPOLRES JAYAWIJAYA
11. KAPOLRES TOLIKARA
12. KAPOLRES LANNY JAYA
13. WADIR SAMADIA POLDA PAPUA
14. WADIR POL. AIR POLDA PAPUA
15. GADIT MADYA SPN POLDA PAPUA

RIWAYAT PENANGANAN KONFLIK BESAR DI PAPUA :

1. KASUS ABEPURA (UNCEN BERDARAH)


2. TOLIKARA BERDARAH
3. LANNY JAYA BERDARAH
4. PANIAI BERDARAH
5. DEIYAI BERDARAH
6. PERANG SUKU TIMIKA (KWAMKI ATAS DAN BAWAH)
7. KASUS PEMBUNUHAN YANCE IKOMOUW (TIMIKA)
8. KASUS PEMBUNUHAN KELIKWALIK (TIMIKA)
9. INTAN JAYA BERDARAH.

Anda mungkin juga menyukai