1. Kaku Kuduk
Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala klien yang sedang berbaring,
kemudian kepala ditekukkan dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Selama
penekukan ini diperhatikan adanya tahanan. Bila kaku kuduk (+), terdapat
tahanan dan dagu tidak mencapai dada.
2. Tanda Laseque
Klien yang sedang berbaring diluruskan kedua tungkainya. Kemudian satu
tungkai diangkat lurus, dibengkokkan (fleksi pada persendian panggulnya).
Tungkai yang satu lagi harus berada dalam keadaan ekstensi. Pada keadaan
normal, kita dapat mencapai sudut 70 derajat sebelum timbul rasa sakit dan
tahanan. Tanda Laseq (+) apabila sudah timbul rasa sakit dantahanan sebelum
mencapai 70 derajat.
3. Tanda Kerniq
Penderita yang sedang berbaring difleksikan pahanya pada persendian panggul
sampai membuat sudut 90 derajat. Setelah itu tungkai bawah diekstensikan
pada persendian lutut. Tanda Kerniq (+), Bila terdapat tahanan dan rasa nyeri
sebelum tercapai sudut 135 derajat.
4. Tanda Brudzinski 1
Dengan tangan yang ditempatkan dibawah kepala klien yang sedang
berbaring, kita tekukkan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai dada.
Tangan yang satu lagi sebaiknya ditempatkan didada klien untuk mencegah
diangkatnya badan. Tanda Brudinzski 1 (+), Bila tindakan ini mengakibatkan
fleksi kedua tungkai.
5. Tanda Brudzinski 2
Pada klien yang sedang berbaring, satu tungkai difleksikan pada persendian
panggul, sedangkan tungkai yang lain berada dalam keadaan ekstensi. Bila
tungkai yang satu ikut pula terfleksi, maka tanda Brudinski 2 (+).