Anda di halaman 1dari 3

Keterampilan Screening Disfagia

PROSEDUR SCREENING DISFAGIA

No. Observasi Hasil Observasi Hasil Observasi


1. Kesadaran Pasien Sadar : Lanjut ke nomor 2 Tidak sadar : Hentikan
Screening.
2. Afasia atau Ya : Kolaborasi dengan Tidak : Lanjutkan
Disatria teerapi wicara, lanjutkan langkah ke tiga.
langkah berikutnya.
3. Dapat Jika ditemukan 3/lebih, Tidak : Lanjut ke nomor
merapatkan gigi, lanjutkan ke langkah no.4 4 dan kolaborasi dengan
merapatkan bibir, terapi wicara.
wajah simetris,
letak lidah
ditengah, uvula
ditengah.
4. Refleks muntah Ya : Lanjut ke langkah Tidak ; Kolaborasi
ada, batuk no.5 dengan terapi wicara,
spontan, refleks lakukan langkah no. 5
menelan baik.
5. Berikan minum Pasien mampu minum air Tersedak/Batuk :
air putih bertahap putih 50 ml dalam waktu Hasil screening disfagia
mulai 25 ml, 50 kurang dari 20 detik tanpa (+), pasien tidak mampu
ml, hingga 100 tersedak. Hasil screening menelan caiaran. Konsul
ml. disfagia negatif atau fungsi terapis wicara, kolaborasi
menelan normal. dengan dokter, ahli gizi,
lakukan latihan menelan,
berikan modifikasi diet
sesuai toleransi, Pasang
NGT bila diperlukan
untuk asupan cairan.
. Langkah Klinik Pemeriksaan Ransang Meningeal

1. Kaku Kuduk
Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala klien yang sedang berbaring,
kemudian kepala ditekukkan dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Selama
penekukan ini diperhatikan adanya tahanan. Bila kaku kuduk (+), terdapat
tahanan dan dagu tidak mencapai dada.

2. Tanda Laseque
Klien yang sedang berbaring diluruskan kedua tungkainya. Kemudian satu
tungkai diangkat lurus, dibengkokkan (fleksi pada persendian panggulnya).
Tungkai yang satu lagi harus berada dalam keadaan ekstensi. Pada keadaan
normal, kita dapat mencapai sudut 70 derajat sebelum timbul rasa sakit dan
tahanan. Tanda Laseq (+) apabila sudah timbul rasa sakit dantahanan sebelum
mencapai 70 derajat.

3. Tanda Kerniq
Penderita yang sedang berbaring difleksikan pahanya pada persendian panggul
sampai membuat sudut 90 derajat. Setelah itu tungkai bawah diekstensikan
pada persendian lutut. Tanda Kerniq (+), Bila terdapat tahanan dan rasa nyeri
sebelum tercapai sudut 135 derajat.

4. Tanda Brudzinski 1
Dengan tangan yang ditempatkan dibawah kepala klien yang sedang
berbaring, kita tekukkan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai dada.
Tangan yang satu lagi sebaiknya ditempatkan didada klien untuk mencegah
diangkatnya badan. Tanda Brudinzski 1 (+), Bila tindakan ini mengakibatkan
fleksi kedua tungkai.
5. Tanda Brudzinski 2
Pada klien yang sedang berbaring, satu tungkai difleksikan pada persendian
panggul, sedangkan tungkai yang lain berada dalam keadaan ekstensi. Bila
tungkai yang satu ikut pula terfleksi, maka tanda Brudinski 2 (+).

Anda mungkin juga menyukai