DISUSUN OLEH:
YAYAN SETIAWAN
NIM : 22302018
i
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
NIM : 22302018
Menyetujui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan proposal penelitian saya yang
tinggi di kampus Politeknik Sinarmas ini. Peneliti juga berterima kasih kepada
segenap dosen dan pembimbing yang telah membantu kelancaran dari setiap
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini penulis sudah
berusaha maksimal hingga tersusun proposal ini. Oleh karena itu penulis dengan
senang hati akan menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
proposal penelitian ini. Penulis berharap proposal penelitian ini bermanfaat bagi
Yayan Setiawan
22302018
iii
DAFTAR ISI
iv
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengetahui ketelitian beda tinggi
Timur, pada tanggal 14 dan 15 Mei 2023 dengan menggunakan referensi titik tinggi
lokal. Hitungan ketelitian dilakukan dengan hitung perataan kuadrat terkecil untuk
mengetahui standar deviasi hasil pengukuran. Hasilnya adalah standar deviasi beda
tinggi dengan waterpass sebesar 0.01mm. Berdasarkan hasil perhitungan nilai standar
deviasi pengukuran beda tinggi, maka Waterpass dapat digunakan untuk pengukuran
beda tinggi pada pekerjaan teknik sipil yang memerlukan ketelitian yang sangat
tinggi.
v
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Perkembangan pembangunan pada era globalisasi pada saat ini
sangatlah pesat. Dibutuhkan suatu metode yang praktis dengan bantuan alat
pengembangan pemanfaatan alam dalam hal ini bidang terkait adalah bidang
teknik sipil, dalam laporan ini menjabarkan dan melaporkan hasil pengamatan
beda tinggi antara duatitik atau lebih. Pengukuran Waterpass ini sangat
saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah
vi
yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-
Tujuan dari pengukuran beda tinggi untuk mencari selisih ketinggian antara
titik satu dengan titik yang diukur terhadap jalan sekitar Politeknik Sinarmas
Berau Coal. Pengukuran beda tinggi jalan sekitar Politeknik Sinarmas Berau
Coal ini menggunakan alat Waterpass dan harapannya dapat mengetahui beda
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan
Waterpass.
melintang.
vii
BAB II
DASAR TEORI
menentukan beda tinggi beberapa titik di muka bumi terhadap tinggi muka air laut
viii
Alat yang biasa dipakai pada pekerjaan pengukuran beda tinggi adalah
Waterpass, selang ukur dan atau Pesawat Penyipat Datar. Waterpass digunakan
Waterpass
mengukur tinggi objek antara titik-titik saling berdekatan. Tinggi objek tersebut
waterpass ini adalah sebagai berikut: waterpass, statip, unting-unting, payung, dua
buah rambu ukur, meteran, paku, palu, cat dan kuas kecil. Waterpass sudah
diproduksi dengan berbagai merk yang tersedia di pasaran. Terlepas dari merk
yang berbeda, penggunaan dan fitur alat ukur ini sama. Waterpass adalah alat
yang digunakan untuk menunjukkan seberapa sejajar atau tegak lurus suatu
permukaan. Alat ini adalah bagian penting dibandingkan dengan alat apapun
Fungsi dari Waterpass adalah memastikan bahwa pondasi atau awal mula suatu
ix
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu
ukur (baak), yang terpenting dari rambu ukur adalah pembagian skalanya harus
betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu
cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal) dan tidak sembarang
Politeknik Sinar Mas Berau Coal merupakan persembahan Sinar Mas dan
PT. Berau Coal kepada masyarakat Kabupaten Berau dalam rangka meningkatkan
Politeknik yang unggul dalam bidang pengelolaan sumber daya alam berbasis
x
BAB III
METODOLOGI
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kampus Politeknik Sinarmas Berau Coal
C. Langkah Pengukuran
1. Letakan statip kira-kira di tengah-tengah titik untuk pengukuran tinggi,
kemudian pasang waterpass dan atur nivo kontaknya agar posisi pesawat
benar-benar datar.
2. Letakan bak ukur diatas titik dan arahkan pesawat ke titik 2 dan 3.
3. Baca dan catat bacaan benang atas (ba), benang tengah (bt), dan benang
bawah (bb).
4. Pindahkan waterpass ke titik diantara titik 3 dan 2, 2 dan 1, serta 1 dan 4, 5.
5. Arahkan pesawat ke titik antara tersebut.
6. Baca dan catat bacaan benang atas, benang bawah, dan benang bawah.
7. Lakukan pengukuran pulang dengan langkah yang sama (seperti langkah 1
s/d 6).
1.
2.
3. V
xi
BAB IV
1. Hitung ∆H
= 1,995 – 1,227
= 0,768
2. Hitung H
Rumus : H = Elevasi + ∆H
H = 100,000 + 0,768
= 100,768
xii
3. Hitung TGB
= 100,000 + 1,995
= 101,995
4. Hitung Elevasi
A. Pembahasan
a. Metode Pulang Pergi
setelah mengukur beda tinggi AB, maka, rambu A dipindahkan ke titik untuk
mengukur beda tinggi BC sehingga akan kita dapatkan beda tinggi HC.
Setelah itu, rambu 8 dipindahkan ke titik D sehingga akan di dapat beda tinggi
CD. Hal ini dilakukan unnak mengurangi kesalahan pembacaan rambo yang
diakibatkan skala nol pada rambu yang dikeluarkan oleh pabrik tidak berada
pada skala nol sebenarnya. Untuk mengoreksi data beda tinggi yang didapat,
digunakan rumus: 8√d; dimana d = jarak titik (km). Setelah semua data
terkoreksi, maka beda tinggi antara dua titik dapat diketahui dengan rata-rata
xiii
Contoh gambar metode pulang pergi
melalui jalur pengukuran yang nantinya merupakan titik ikat bagi sipat
berikut:
Data ukuran jarak dengan pita ukur dan dicek dengan jarak optis.
xiv
Gambar Profil Memanjang Tampak Atas
dan pada tempat-tempat penting yang didapatkan dari jarak dan beda
pada garis proyek melengkung dibuat lebih kecil dari garis proyek
rata penggalian tanah atau penimbunan tanah yang didapat dari dua
xv
profil melintang yang berdekatan diperbanyak jarak antara dua profil
melintang itu.
xvi
BAB V
KESIMPULAN
Dengan kebutuhan para pengguna jasa semakin meningkat maka data-data yang
belum lengkap dikerjakan dengan lebih serius lagi, maka kerangka dasar vertikal
ketinggian ini bisa berupa ketinggian muka air laut rata-rata (mean sea level – MSL)
atau ditentukan lokal. Umumnya titik kerangka dasar vertikal dibuat menyatu pada
xvii
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Ukur_tanah
xviii