Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Topik : 5/ Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan


sebagai Scaffolding pada ZPD
Bagian : Eksplorasi Konsep
Nama : Izzatul Laili
NIM : 260080
Prodi : PPG Matematika 2023

LK INDIVIDU 21
Apa pandangan yang Anda miliki saat ini tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD dalam pendidikan di Indonesia?

1. Saya merasa Cukup Siap dan Bersemangat bila ditugaskan mengajar dengan
memahami Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan
sebagai Scaffolding pada ZPD pada peserta didik.
2. Apa yang saya rasakan tersebut dipengaruhi oleh :
A. pandangan saya tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD dalam pendidikan di Indonesia yang sering
diterapkan pada pembelajaran sangat membantu peserta didik dalam mencapai
kemampuan maksimal mereka. Hal tersebut terjadi jika pendidik menerapkan
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan ZPD
masing-masing peserta didik sehingga peserta didik memperoleh pembelajaran yang
relevan dan lebih inklusi. Rancangan pembelajaran tersebut disusun dengan
mempertimbangkan latar belakang, karakteristik dan juga kemampuan peserta didik.
B. pandangan saya tentang pendidikan serta pengajaran di Indonesia yang mulai
menerapkan kurikulum merdeka sehingga pembelajaran diupayakan untuk berpusat
pada peserta didik. Pendidik harus memiliki pengetahuan untuk dapat menentukan
pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai
scaffolding pada ZPD. Pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang
sesuai dapat menciptakan pembelajaran yang lebih inklusi dan dapat membantu peserta
didik dalam mencapai kemampuan maksimal mereka.
C. pandangan saya lainnya yang berkaitan dengan pemberian scaffolding adalah
pendidik perlu mengetahui ZPD masing-masing peserta didik terlebih dahulu sebelum
memutuskan jenis bantuan seperti apakah yang akan diberikan kepada peserta didik
sebagai bentuk scaffolding. Bantuan yang diberikan dapat melalui pendekatan, seperti
pendekatan TaRL (Teaching at The Right Level) yang mengelompokkan
pembelajaran berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik. Selain itu penggunaan
metode pembelajaran tutor sebaya juga merupakan bentuk scaffolding yang tepat
karena peserta didik yang memiliki kemampuan lebih tinggi dapat membantu peserta
didik yang memiliki kemampuan yang kurang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
D. keyakinan saya bahwa mengajar dengan menggunakan pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran yang tepat dengan ZPD peserta didik akan menghadirkan
bentuk scaffolding yang tepat pula dan efisien dalam membantu peserta didik melewati
ZPD mereka. Jika pendekatan atau model pembelajaran yang diterapkan pendidik tidak
sesuai dengan ZPD mereka maka akan berakibat peserta didik tersebut semakin jauh
dengan ZPD mereka dan tidak meningkatkan kemampuan peserta didik yang
berkemampuan tinggi jika scaffolding yang diberikan terlalu berlebihan. Disamping itu,
peserta didik yang memiliki interaksi sosial yang baik terhadap guru dan teman
sebayanya dapat menjadi scaffolding untuk teman sebayanya yang mungkin
membutuhkan bantuan untuk mengatasi hambatan atau menguasai suatu konsep. Hal
tersebut akan menciptakan kesempatan untuk bekerja bersama, berbagi ide, dan
membangun keterampilan sosial.
E. pengalaman dan memori saya bahwa pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
dapat membantu menggambarkan seberapa besar jarak kemampuan potensial dengan
kemampuan aktual peserta didik. Melalui pendekatan TaRL dimana peserta didik
dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya, memudahkan guru dalam
memberikan scaffolding yang sesuai dengan ZPD nya. Namun, yang menjadi tantangan
dalam pendekatan ini adalah jika dilihat dari aspek sosial, terlebih pada jenjang SMA,
mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya tidak membuat nyaman
setiap anggota kelompok tersebut. Karena mereka sudah dapat menganalisis karakter
masing-masing teman sekelasnya yang mana individu yang tepat untuk diajak kerja
sama dalam satu kelompok.

Anda mungkin juga menyukai