Anda di halaman 1dari 2

KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 4

Ferida Dwi Prasetyoningrum

1. Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice)

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir


kebutuhan belajar peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan
kebutuhannya, karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan
diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan
memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda berdasarkan status peserta didik,
namun perbedaan perlakuan didasarkan pada karakteristik peserta didik. Pembelajaran
berdiferensiasi berkaitan dengan mata kuliah prinsip pengajaran dan asesmen yang
efektif untuk melakukan penilaian berkelanjutan dan perspektif sosio kultural untuk
mengetahui karakteristik peserta didik yang berbeda-beda dilihat dari cara pandang
perspektif sosio kultural.

2. Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy)

Culturally responsive pedagogy adalah praksis (teori dan aplikasi) pendidikan


yang menekankan pada keterkaitan antara pendidikan dan dimensi sosial budayanya.
Penekanan pada budaya peserta didik dan komunitas tidak semata dijadikan sebagai
upaya mendekatkan peserta didik dengan konteksnya, tetapi lebih dari itu diharapkan
dapat menjembatani munculnya kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya.
Perbedaan budaya yang sebelumnya dipandang sebagai penghalang prestasi dan
interaksi diganti dengan persepsi harmoni yang menempatkan diversitas budaya
sebagai kekuatan untuk merangkum perbedaan gaya belajar. Melalui praksis
pendidikan tanggap budaya, guru dituntut melakukan elaborasi terhadap berbagai
dimensi budaya yang dimiliki peserta didik dan menjadikannya sebagai pijakan dalam
memperkaya interaksi pembelajaran. Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat
keterkaitan antar materi pada mata kuliah perspektif sosio kultural mengenai cara
pandang dimensi sosial dan budaya.
3. Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)

Teaching at the right level adalah pendekatan belajar yang tidak mengacu pada
tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang
menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban dari
persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas. TaRL juga
mampu mewujudkan pembelajaran yang berfokus pada siswa, sebagaimana
implementasi dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dalam melaksanakan
konsep teaching at the right level (TaRL), pertama guru perlu lebih dulu melakukan
asesmen. Asesmen ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan
kebutuhan siswa, sehingga guru mengetahui sampai mana tahap perkembangan dan
capaian belajar siswa. Oleh karena itu, terdapat keterkaitan dengan materi pada mata
kuliah prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif untuk mengetahui asesmen
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Keterkaitan yang lain dengan mata
kuliah filosofi pendidikan untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan
disesuaikan dengan pandangan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara.

Anda mungkin juga menyukai