Anda di halaman 1dari 5

RESUME PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

KELAS R.1i - KELOMPOK 1

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mata Kuliah Pancasila


Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Aulia Syarifah Hawana NPM. 202301500704
Dwiki Noer Alamsyah NPM. 202301500707
Adinda Rachel Maulia NPM. 202301500709
Aziza Nurul Aini NPM. 202301500710
Septi Nurhayati NPM. 202301500712

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak

memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap

tercurahkan kepada jungjunan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh

pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan resume ini

dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada bapak dosen dan teman-teman yang lain untuk

memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


POIN-POIN UTAMA

Pancasila sebagai Sistem Filsafat dapat dimaknai sebagai hasil pemikiran manusia
Indonesia secara mendalam sistematis, dan menyeluruh tentang kenyataan. Dengan kata
lain, Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan hidup, nilai dan pemikiran yang
dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi sila Pancasila. Kesatuan sila-sila
Pancasila pada hakikatnya nya bukanlah hanya merupakan yang bersifat formal logis saja
namunjuga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar, epistemologis serta dasar aksiologis
dari sila-sila. Landasan sila-sila Pancasila adalah hubungan tuhan, manusia, satu rakyat,
dan adil sebagai pokok pangkai hubungan.
Dan untuk mendapatkan makna yang lebih mendalam dan mendasar, kita perlu
mengkaji nilai-nilai pancasila dari kajian filsafat secara menyeluruh, berikut adalah
pertanyaan dan jawaban hasil diskusi kelompok :
1. Pancasila dapat berubah sesuai perkembangan zaman? (Nadira Putri Aidar)
Jawab :
Pancasila tidak bisa berubah yang bisa nilai-nilainya.
2. Bagaimana peran Pancasila sebagai system filsafat di era zaman sekarang?
(Vivi Dwi Listiowati)
Jawab :
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki peran penting sebagai pembentukan karakter
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
3. Apa pentingnya Pancasila sebagai system filsafat diperkembangan era sekarang?
(Octavia gratia)
Jawab :
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki peran penting sebagai pembentukan karakter
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Contoh :
Sila pertama dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, menjadi dasar dan jiwa
dari sila Pancasila selanjutnya.
4. Apa saja unsur pokok yang membedakannya dengan system filsafat lain di seluruh
dunia? (Shinta Apriyanti)
Jawab :
Filsafat Pancasila dan barat memiliki ciri-ciri yang berbeda dan menekankan pada aspek
yang berbeda dari pemikiran filsafat. Sistem filsafat Pancasila menekankan aspek
spiritual dan moral, sedangkan sistem filsafat barat menekankan aspek rasionalitas dan
logika.
5. Bagaimana peran filsafat Pancasila dalam memaknai Pendidikan mulltikutural di
Indonesia? (Muhammad Ihsanurdin Magribi)
Jawab :
Filsafat pancasila memaknai sebagai proses menumbuhkan cara hidup menghormati dan
saling toleran terhadap keragaman budaya ditengah masyarakat dan juga sebagai nilai
nilai pendukung bagi pendidikan multikultural bahwa Indonesia itu
berketuhanan,berkemanusiaan,berpersatuan,berkerakyatan,dan bekeadilan sosial sesuai
dengan sila sila.
KESIMPULAN

Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai


kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri terlepas dari
sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan obyekrif yang ada dan
terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan
berbeda dalam sistem-sistem filsafat yang lain. Hal ini secara ilmiah disebut sebagai filsafat
secara obyektif.

Anda mungkin juga menyukai