Iman secara Bahasa berarti pembenaran. Iman secara istilah berarti mengucapkan dengan
lidah, membenarkan dengan hati, dan mengerjakan dngan anggota badan. Iman hanya bersifat
teoritis dan ideal, maka pembuktiannya hanya dapat diketahui dengan perbuatan dan
pengalaman. Sehingga tinggi rendahnya iman seseorang akan tercermin dalam amalnya. Iman
adalah suatu keyakinan, ucapan dan perbuatan, maka apabila salah satu unsur tersebut tidak
terpenuhi oleh seseorang maka imannya tidak sempurna.Iman dalam hati dan kepatuhan untuk
segera melakukan segala yang diperintahkan merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan.
Seandainya terdapat iman dalam hati, maka itu akan bersegeramempunyai iman orang yang
melakukan amal perbuatan yang sesuai dengan apa yang telah diperintahkan-Nya.
Kata etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang berarti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Mochtar Bukhori mendefinisikan kata etos yang berarti
ciri, sifat, atau kebiasaan, adat istiadat atau kecenderungan moral, pandangan hidup yang dimiliki
seseorang atau golongan. Penting dicatat, Islam mendorong kerja keras untuk kebutuhan diri dan
keluarga, tetapi Islam melarang kaum berimanh bersikap egois. Islam menganjurkan solidaritas
sosial, dan mengecam keras sikap tutup mata dan telinga dari jerit tangis lingkungan sekitar.
"Hendaklah kamu beriman kepada Allah dan Rasu-Nya dan nafkahkanlah sebagian harta yang
Allah telah menjadikanmu berkuasa atasnya." (Qs Al-Hadid: 7). Bekerja demi mencukupi
kebutuhan keluarga (sa yan ala iyalihi). Mencukupi kebutuhan keluarga hukumnya fardlu ain.
Tidak dapat diwakilkan, dan menunaikannya termasuk kategori jihad. Hadis Rasulullah yang
cukup populer, "Tidaklah seseorang memperoleh hasil terbaik melebihi yang dihasilkan
tangannya. Dan tidaklah sesuatu yang dinafkahkan seseorang kepada diri, keluarga, anak, dan
pembantunya kecuali dihitung sebagai sedekah" (HR Ibnu Majah).
Bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain (ta 'affufan an al-
mas'alah). Kaum beriman dilarang menjadi benalu bagi orang lain. Rasulullah pernah menegur
seorang sahabat yang muda dan kuat tetapi Beliau kemudian bersabda, pekerjaannya mengemis.
Sungguh orang yang mau membawa tali atau kapak kemudian mengambil kayu bakar dan
memikulnya di atas punggung lebih baik dari orang yang mengemis kepada orang kaya. diberi
atau ditolak (HR Bukhari dan Muslim)
Hendaknya seorang insinyur ataupun pekerjaan lainnya selalu menerapkan etos kerja
islami. Menurut riwayat Al- Baihaqi dalam 'Syu'bul Iman' ada empat prinsip etos kerja yang
diajarkan Rasulullah. Keempat prinsip itu, antara lain:
Bekerja secara halal (thalaba ad-dunya halalan). Halal dari segi jenis pekerjaan sekaligus cara
menjalankannya. Antitesa dari halal adalah haram, yang dalam terminology fiqih terbagi menjadi
'haram lighairihi' dan haram lidzatihi'.
Insinyur Teknik Sipil yaitu suatu bidang kerja melakukan tugas teknik dalam
merencanakan, merancang, serta mengawasi konstruksi dan pemeliharaan struktur bangunan
juga fasilitas, seperti jalan, rel kereta api, bandara, jembatan, pelabuhan, saluran, bendungan,
proyek irigasi, jaringan pipa, pembangkit listrik, air dan system pembuangan. Interrealasi
tersebut akhirnya akan membentuk karakter mukmin, muslim dan muhsin yang merupakan poin
penting untuk ditekankan. Karakter tersebut terlihat jelas pada pribadi-pribadi yang tidak hanya
elok nan rupawan pada paras rupanya, tetapi tercermin jelas pada pesona jiwanya (inner beauty)
yang diekspresikan dalam prilaku yang santun dan beradab, sebagaimana Rasulullah berakhlak.
Oleh karena itu dapat diberikan kesimpulan sederhana bahwa umat Islam yang memiliki
keimanan dalam dirinya, maka sudah selayaknya akan mengaplikasikan keimanannya dalam
bentuk amal shalih, yaitu salah satunya dengan bekerja. Sehingga dengan keimanan itulah umat
Islam akan melakukan pekerjaan dengan karakter lslam atau yang disebut etos kerja Islami.