Anda di halaman 1dari 39

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah & Masalah Terpilih Yang Akan Diselesaikan


Nama :IIPRIYANTI MURLAELI, S.Pd.SD
Unit Kerja :SD NegeriBentarsari 05

Masalaah Terpilih
Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Akar Penyebab
NO Akar Penyebab Masalah yang akan
Masalah Masalah
diselesaikan
1. KAJIAN LITERATUR: 1. Rendahnya disiplin belajar. A. Ruang Lingkup Metode Masalah
1. Rendahnya motivasi belajar 2. Sikap belajar siswa yang 1. Rendahnya disiplin 1. Rendahnya
siswa karena rendahnya tidak terlibat aktif dalam belajar. motivasi belajar
disiplin belajar, sikap belajar pembelajaran di kelas 2. Sikap belajar siswa siswa pada
siswa yang tidak terlibat aktif 3. Tingkat aktivitas siswa yang tidak terlibat pelajaran
dalam pembelajaran di kelas, yang kurang aktif dalam matematika.
tingkat aktivitas siswa yang 4. Tingkat kepuasan belajar pembelajaran di kelas Identifikasi Masalah
kurang, dan tingkat kepuasan yang rendah 3. Tingkat aktivitas 1. Peserta didik
belajar yang rendah. (Rike 5. Siswa merasa jenuh siswa yang kurang kurang
Kurnia Sari/2021).Dikutip Iip 6. Kurangnya minat belajar 4. Tingkat kepuasan termotivasi
4 Januari 2024. siswa belajar yang rendah pada
https:// 7. Kesehataan fisik dan 5. Guru kurang variatif pembelajaran
www.semanticscholar.org/ mental siswa saat mengajar matematika
paper/Analisis-Faktor- 8. Keadaan keluarga siswa Hasil Analisis 2. Guru kurang
Rendahnya-Motivasi- dan lingkungaan di rumah  Guru belum kreatif saat
Belajar-Siswa-di-Sari-Chan/ 9. Sarana prasarana menggunakan metode mengajar
996c748e8f4bada92e6fe6268 10. Pengaruh handphone yang pembelajaran yang dapat Akar Penyebab
9bdc53c951414a3 berlebihan memotivasi siswa Masalah:
2. Motivasi belajar siswa 11. Guru kurang variatif saat 1.
rendah disebabkan oleh mengajar A. Ruang Lingkup Model
faktor internal dan eksternal 12. Kurang perhatian dari 1. Rendahnya disiplin
siswa.Faktor internal siswa orang tua belajar.
meliputi kejenuhan,minat 13. Siswa belum mempunyai 2. Sikap belajar siswa
belajar ,kesehataan fisik dan cita-cita yang tidak terlibat
mental.Sedangkan faktor 14. Karena anak bersal dari aktif dalam
eksternal siswa adalah keluarga brokenhome dan pembelajaran di
keadaan dirumah tidak ada yang kelas
keluarga ,lingkungaan di mendampingi belajar 3. Tingkat aktivitas
rumah dan sarana prasarana. 15. Anak merasa tidak pintar siswa yang kurang
(An Nisa Puthree,Dewi atau kurang percaya diri 4. Tingkat kepuasan
Widiana Rahayu,Muslimim 16. Materi yang dipelajari belajar yang rendah
Ibrahim,Syukron Djazilan susah 5. Siswa merasa jenuh
2021).Dikutip Iip 4 Januari 17. Siswa tidak menyukai cara 6. Kurangnya minat
2024 pengajaran guru belajar siswa
https:// 18. Siswa tidak menyukai mata
www.researchgate.net/ pelajaran Hasil Analisis
publication/  Guru belum
355588642_Analisis_Faktor_ menggunakan model
Penyebab_Rendahnya_Motiv inovatif dalam
asi_Belajar_Siswa_Sekolah_ meningkatkan minat
Dasar_selama_Pembelajaran peserta didik sesuai
_Daring kebutuhannya terutama
dengan menggunakan
WAWANCARA :
alat peraga
1. Subadri, S.Pd(Kepala
B. Ruang Lingkup Media
Sekolah ,4 januari 2023)
1. Guru kurang variatif
Penyebab motivasi belajar saat mengajar
rendah: 2. Rendahnya disiplin
belajar.
a) Pengaruh
3. Sikap belajar siswa
handphone yang
yang tidak terlibat
berlebihan
aktif dalam
b) Guru kurang variatif
pembelajaran di
saat mengajar
kelas
c) kurang perhatian dari
Hasil Analisis
orang tua
 dalam meningkatkan
d) siswa belum motivasi belajar
mempunyai cita-cita peserta didik dengan
2. Arie Rachmaning Tyas, kategori tertentu
S.Pd(Rekan sejawat,4 januari pada pembelajaran
2023) dapat menggunakan
Penyebab Motivasi belajar media pembelajaran
rendah: yang menarik
Karena anak bersal dari C. Ruang Lingkup
keluarga brokenhome dan Pendekatan
dirumah tidak ada yang 1. Keadaan keluarga
mendampingi belajar. siswa dan
Selain itu anak merasa tidak lingkungaan di
pintar atau kurang percaya rumah
diri 2. Sarana prasarana
3. Pengaruh
3. Angarawati Pusvita Sari,
handphone yang
S.Pd (Rekan Sejawat ,4
berlebihan
Januari 2023)
4. Karena anak
Peserta didik masih memiliki
berasal dari
motivasi belajar rendah
keluarga
disebabkan oleh beberapa
brokenhome dan
faktor diantaranya adalah
dirumah tidak ada
materi yang dipelajari susah,
yang mendampingi
siswa tidak menyukai cara
belajar
pengajaran guru, siswa tidak
5. Siswa belum
menyukai mata pelajaran
mempunyai cita
tertentu bahkan kondisi
cita
lingkungan keluarga yang
kurang mendukung
Hasil Analisis
 Pendekatan yang
digunakan kurang
memotivasi pada
materi
pembelajaran

D. Ruang Lingkup
Bahan Ajar
1. Materi yang
dipelajari susah
2. Siswa tidak
menyukai
pelajaran
3. Siswa tidak
menyukai cara
pengajaran guru
4. Anak merasa
tidak pintar atau
kurang percaya
diri

Hasil Analisis
 Bahan ajar buku paket
belum efektif dalam
menyajikan
Pembelajaran
F. Ruang Lingkup
Evaluasi
1. Tingkat aktivitas
siswa kurang
2. Tingkat kepuasan
belajar yang
rendah
3. Kurangnya minat
belajar siswa

Hasil Analisis
Guru hanya melakukan
penilaian tanpa ada
penghargaan atau hukuman
lebih bagi peserta didik

Simpulan Hasil Analisis:


1. Guru belum
menggunakan
metode
pembelajaran yang
dapat memotivasi
siswa
2. Guru belum
menggunakan model
inovatif dalam
meningkatkan minat
peserta didik sesuai
kebutuhannya
terutama dengan
menggunakan alat
peraga dalam
meningkatkan
motivasi belajar
peserta didik dengan
kategori tertentu
pada pembelajaran
dapat menggunakan
media pembelajaran
yang menarik
3. Pendekatan yang
digunakan kurang
memotivasi pada
materi pembelajaran
4. Bahan ajar buku
paket belum efektif
dalam menyajikan
Pembelajaran
5. Guru hanya
melakukan penilaian
tanpa ada
penghargaan atau
hukuman lebih bagi
peserta didik
2. KAJIAN LITERATUR: 1. tingkat intelegensi A. Ruang Lingkup
2. kemampuan berbahasa Metode
1. Berdasarkan hasil
3. sikap dan minat
penelitian dan analisis, 1. Karena tidak terbiasa
4. keadaan bacaan
mengenai faktor-faktor membaca atau literasi
5. kebiasaan membaca
prediktor yang kurang
6. pengetahuan tentang cara
mempengaruhi kesulitan
2. Kurang memahami
membaca
membaca pemahaman
kosakata
7. latar belakang sosial,
dilihat dari aspek
ekonomi dan budaya. 3. Karena belajarnya
kompetensi linguistik,
8. Emosi siswa kurang fokus atau
maka terbentuk empat
9. Karena tidak terbiasa kurang konsentrasi
faktor yang
membaca atau literasi
mempengaruhi kesulitan 4. Siswa belum bisa
kurang
membaca pemahaman membaca
10. Kurang memahami kosakata
pada siswa kesulitan
5. Kurang pemahaman
11. Karena belajarnya kurang
membaca pemahaman
kosakata
fokus atau kurang
yaitu: (1) faktor kosakata,
konsentrasi 6. Kebiasaan anak
(2) faktor makna kata, (3)
12. Siswa belum bisa membaca yang belum terbiasa
faktor gramatikal, (4)
13. Kurang pemahaman membaca serta
faktor pembeda kalimat.
kosakata minat terhadap
(Eviani Damastuti:
14. Kebiasaan anak yang bahan bacaan
2015).Dikutip Iip 4
belum terbiasa membaca
Januari 2024. Hasil Analisis
serta minat terhadap bahan
1. Guru belum
https://
bacaan
menggunakan
repository.upi.edu/
metode pembelajaran
19278/2/
yang dapat
T_PKKH_1302849_Abst
memotivasi dan
ract.pdf
menarik perhatian
1. Banyak faktor yang
siswa
mempengaruhi terhadap
kemampuan membaca.
B. Ruang Lingkup Model
Umunya, kemampuan
1. tingkat intelegensi
membaca yang dimaksud
2. kemampuan
ditujukan oleh pemahaman
berbahasa
seseorang pada bacaan
3. sikap dan minat
yang dibacanyadan tingkat
4. keadaan bacaan
kecepatan yang dimiliki.
5. kebiasaan membaca
Faktor– faktor itu antara
6. pengetahuan tentang
lain :
cara membaca
1. tingkat intelegensi
Hasil Analisis
2. kemampuan
Guru belum menggunakan
berbahasa
model pembelajaran inovatif
3. sikap dan minat dalam meningkatkan minat
peserta didik sesuai
4. keadaan bacaan
kebutuhannya
5. kebiasaan membaca

6. pengetahuan tentang C. Ruang Lingkup Media


cara membaca
1. keadaan bacaan
7. latar belakang 2. kebiasaan membaca
sosial, ekonomi dan
3. pengetahuan
budaya.
tentang cara
8. Emosi siswa membaca

(Widiasari 2019).Dikutip Iip 4 4. Kurang memahami


Januari 2024 kosakata
(PDF) Meningkatkan
Hasil Analisis
kemampuan memahami bacaan
dalam meningkatkan hasil
melalui pelatihan aspek
belajar peserta didik dengan
pemahaman bacaan | Widia
kategori tertentu pada
Sari - Academia.edu
pembelajaran dapat
menggunakan media
WAWANCARA
pembelajaran yang menarik
1. Subadri, S.Pd(Kepala
serta mudah dan dapat
Sekolah ,4 januari 2023)
dipahami
Penyebab kemampuan
D. Ruang Lingkup
pemahaman dalam
Pendekatan
membaca anak masih
rendah yaitu Karena tidak 1. latar belakang sosial,

terbiasa membaca atau ekonomi dan budaya.

literasi kurang, serta 2. Emosi siswa


kurang memahami 3. sikap dan minat
kosakata.
Hasil Analisis
2. Arie Rachmaning Tyas, Pendekatan yang digunakan
S.Pd(Rekan sejawat,4 kurang memotivasi pada
januari 2023) peserta Didik

Penyebab kemampuan
pemahaman dalam E.Ruang Lingkup Bahan

membaca anak karena Ajar

belajarnya kurang fokus 1. tingkat intelegensi

atau kurang konsentrasi. 2. kemampuan


berbahasa
3. Angarawati Pusvita Sari,
3. sikap dan minat
S.Pd (Rekan Sejawat ,4
4. keadaan bacaan
Januari 2023)
5. kebiasaan membaca
Penyebab kemampuan pengetahuan tentang
pemahaman dalam cara membaca
membaca anak masih
Hasil Analisis
rendah bisa karena
Bahan ajar yang digunakan
mereka belum bisa
belum efektif dalam
membaca, sehingga sulit
menyajikan Pembelajaran
bagi anak yang
mengalami permasalahan
F. Ruang Lingkup
keterlambatan membaca
Evaluasi
ini untuk memahami apa
yang mereka baca, kurang 1. kemampuan
pemahaman kosakata, berbahasa
kebiasaan anak yang
2. sikap dan minat
belum terbiasa membaca
3. keadaan bacaan
serta minat terhadap
bahan bacaan 4. kebiasaan membaca

Hasil Analisis
Guru belum menyampaikan
rubrik dan penilaian kepada
peserta didik pada materi
pembelajaran

Simpulan HAsil Analisis


1. Guru belum
menggunakan
metode pembelajaran
yang dapat
memotivasi dan
menarik perhatian
siswa
2. Guru belum
menggunakan model
pembelajaran
inovatif dalam
meningkatkan minat
peserta didik sesuai
kebutuhannya dalam
meningkatkan hasil
belajar peserta didik
dengan kategori
tertentu pada
pembelajaran dapat
menggunakan media
pembelajaran yang
menarik serta mudah
dan dapat dipahami
3. Pendekatan yang
digunakan kurang
memotivasi pada
peserta Didik
4. Bahan ajar yang
digunakan belum
efektif dalam
menyajikan
Pembelajaran
5. Guru hanya
melakukan penilaian
tanpa ada
penghargaan atau
hukuman lebih bagi
peserta didik
3. KAJIAN LITERASI 1. kurangnya kemampuan A. Ruang Lingkup
orang tua dalam Metode
1. Menjadi kreatif dapat
menggunakan media social 1. guru tidak mempunyai
diperoleh melalui proses
2. signal yang kurang buku penghubung
belajar. Munculnya
memadai dan waktu yang antara orang tua dan
kreativitas dapat dipengaruhi
kurang dalam guru,
dari berbagai faktor
berkomunikasi Hasil Analisis
diantaranya adalah faktor
3. guru tidak mempunyai 1. orang tua
komunikasi antara keluarga,
buku penghubung antara yang tidak
dalam hal ini adalah orang
orang tua dan guru, peduli pada
tua, dan sekolah terutama
4. kurang hidupnya group perkembang
guru. Adanya sikap saling
WA kelas an anak
mempercayai, saling
5. perbedaan pola pikir yang 2. Orangtua kurang
membantu dalam
dianut orang tua dengan komunikasi dengan
membimbing anak dan
guru pihak
berkomunikasi antara orang
6. tidak semua orang tua sekolahkomunikati
tua dan guru, akan membuat
"standby" di rumah f dengan pihak
anak merasa memiliki
7. tidak semua orang tua sekolah
kebebasan berkreativitas
memiliki HP yang B. Ruang
guna pengembanganpotensi
memudahkan guru untuk LingkupModel
dirinya, sehingga bisa
berkomunikasi 1. guru tidak
meningkatkan kreativitas dan
mempunyai buku
mencapai keberhasilan
penghubung antara
dalam belajar. (Anis
orang tua dan guru,
Pusitaningtyas:
2. kurang hidupnya
2016).Dikutip Iip 4 Januari
group WA kelas
2024.
3. perbedaan pola pikir
https://core.ac.uk/
yang dianut orang tua
download/pdf/
dengan guru
297216178.pdf
Hasil Analisis
Guru belum menggunakan
2. Hambatan-hambatan yang model inovatif yang
terjadi dalam proses meningkatkan minat peserta
komunikasi yang dilakukan didik sesuai kebutuhannya
antara orang tua dan guru terutama dengan
antara lain yaitu kurangnya menggunakan alat peraga
kemampuan orang tua dalam C. Ruang Lingkup
menggunakan media sosial, Media
signal yang kurang memadai 1. signal yang kurang
dan waktu yang kurang memadai dan waktu
dalam berkomunikasi . yang kurang dalam
(Nadha Luthfiyah Firdaus : berkomunikasi
2022).Dikutip Iip 4 Januari 2. guru tidak
2024. mempunyai buku
http://digilib.uinsa.ac.id/5180 penghubung antara
orang tua dan guru,
WAWANCARA
3. kurang hidupnya
1. Subadri, S.Pd(Kepala Sekolah
group WA kelas
,4 januari 2023
Hasil Analisis
Penyebab kurangnya Penggunaan media yang
hubungan komunikasi guru tidak sesuai dalam
dan wali murid karena guru meningkatkan motivasi
tidak mempunyai buku belajar karena
penghubung antara orang tua keterbatasan sarana dan
dan guru, selanjutnya kurang prasarana pendukung
hidupnya group WA kelas. kegiatan pembelajaran

2. Arie Rachmaning Tyas,


D.Ruang Lingkup
S.Pd(Rekan sejawat,4 januari
Pendekatan
2023)
1. kurangnya
Penyebab kurangnya
kemampuan orang
hubungan komunikasi guru
tua dalam
dan wali murid dikarenakan
menggunakan media
kurang maksimalnya
social
pemanfaatan buku
2. signal yang kurang
penghubung dan Grup WA
memadai dan waktu
guru dan walimurid untuk
yang kurang dalam
berkomunikasi
berkomunikasi
3. Angarawati Pusvita Sari,
3.guru tidak mempunyai
S.Pd (Rekan Sejawat ,4
buku penghubung
Januari 2023)
antara orang tua dan
guru
1. Perbedaan pola pikir Hasil Analisis
yang dianut orang tua Guru kurang
dengan guru berkomunikasi serta
2. Tidak semua orang berinteraksi dengan
tua "standby" di siswa
rumah, seperti E. Ruang Lingkup Bahan
contohnya di Ajar
lingkunga SD saya 1. guru tidak
banyak orang tua mempunyai buku
yang merantau, penghubung antara
sehingga anak orang tua dan guru,
ditinggal dirumah 2. kurang hidupnya
hanya dengan kakek/ group WA kelas
nenek yang sudah 3. perbedaan pola pikir
yang dianut orang tua
"sepuh" dan beliau
dengan guru
hanya menganut
4. tidak semua orang
sistim "pasrah
tua "standby" di
bongkoan" saja kepda
rumah
guru.
5 . tidak semua orang
3. Tidak semua orang
tua memiliki HP
tua memiliki HP yang
yang memudahkan
memudahkan guru
guru untuk
untuk berkomunikasi
berkomunikasi
Hasil Analisis
Guru belum mampu
memahami karakteristik
siswa
F. Ruang LIngkup Bahan
Ajar
1. signal yang kurang
memadai dan waktu
yang kurang dalam
berkomunikasi
2. guru tidak
mempunyai buku
penghubung antara
orang tua dan guru
Hasil Analisis
1. Guru hanya
melakukan penilaian
tanpa ada
penghargaan atau
hukuman lebih bagi
peserta didik
2. Guru belum
menyampaikan
rubrik dan penilaian
kepada peserta didik
Simpulan Hasill Analisis
1. orang tua
yang tidak
peduli pada
perkembang
an anak
2. Orangtua kurang
komunikasi dengan
pihak
sekolahkomunikati
f dengan pihak
sekolah
3. Guru belum
menggunakan
model inovatif
yang meningkatkan
minat peserta didik
sesuai
kebutuhannya
terutama dengan
menggunakan alat
peraga
4. Guru kurang
berkomunikasi
serta berinteraksi
dengan siswa
5. Guru belum
mampu memahami
karakteristik siswa
6. Guru hanya
melakukan
penilaian tanpa ada
penghargaan atau
hukuman lebih
bagi peserta didik
7. Guru belum
menyampaikan
rubrik dan
penilaian kepada
peserta didik

4. KAJIAN LITERATUR 1. guru kurang memahami A. Ruang Lingkup Media


langkah- langkah pembelajaran 1. guru yang sudah
1. Kendala yang dihadapi guru
sesuai sintak yang ada pada sepuh telah merasa di
dalam menerapkan model
model pembelajaran zona nyaman dan
pembelajaran diantaranya
2. pengetahuan maupun enggan untuk
adalah dalam rencana
keterampilan sebagian guru melakukan
pelaksanaan pembelajaran
yang masih rendah dalam perubahan-perubahan
(RPP ) guru kurang
menerapkan model-model untuk melakukan
memahami langkah- langkah
pembelajaran inovatif pembaharuan dalam
pembelajaran sesuai sintak
3. rendahnya kualitas pelatihan/ model, strategi dan
yang ada pada model
workshop yang diikuti metode
pembelajaran. (Indah Fajar
4. rendahnya komitmen dan pembelajaran.
Friani, Sulaiman,
motivasi guru untuk 2. guru yang muda
Mislinawati: 2017).Dikutip
menerapkan model-model terkadang terkendala
Iip 4 Januari 2024.
pembelajaran inovatif waktu dan jaringan
https://
5. pengetahuan guru masih jika hendak
www.researchgate.net/
kurang mengoptimalkan
publication/
6. guru malas untuk merubah pembelajaran yang
362773172_Kesulitan_Guru
dirinya dan enggan keluar dari berbasis model,
_dalam_Menerapkan_Model
zona nyaman strategi dan metode
-
7. guru belum paham serta belum pembelajaran
Model_Pembelajaran_Berda
menemukan model strategi dan kekinian menurut
sarkan_Kurikulum_2013_di_
metode pembelajaran yg sesuai perkembangan zaman
Sekolah_Dasar
di kelas Hasil Analisis
2. Penerapan model-model
8. guru yang sudah sepuh telah E. Guru belum
pembelajaran inovatif pada
merasa di zona nyaman dan menggunakan metode
RSBI dan faktor-faktor yang
enggan untuk melakukan pembelajaran yang tepat
mempengaruhinyHasil
perubahan-perubahan untuk B.Ruang Lingkup Model
penelitian menunjukkan
melakukan pembaharuan 1.guru kurang memahami
bahwa: 1) profesionalisme
dalam model, strategi dan langkah- langkah
guru dalam penerapan model-
metode pembelajaran. pembelajaran sesuai
model pembelajaran inovatif
9. guru yang muda terkadang sintak yang ada pada
masih belum sesuai harapan.
terkendala waktu dan jaringan model pembelajaran
Hal ini terlihat baik dari
jika hendak mengoptimalkan 2.pengetahuan maupun
aspek pengetahuan maupun
keterampilan sebagian guru pembelajaran yang berbasis keterampilan sebagian
yang masih rendah dalam model, strategi dan metode guru yang masih rendah
menerapkan model-model pembelajaran kekinian menurut dalam menerapkan
pembelajaran inovatif, dan 2) perkembangan zaman model-model
ada dua faktor yang pembelajaran inovatif
mempengaruhi penerapan rendahnya kualitas
model-model pembelajaran pelatihan/ workshop yang
inovatif, yaitu rendahnya diikuti
kualitas pelatihan/ workshop Hasil Analisis
yang diikuti dan rendahnya guru belum paham serta
komitmen dan motivasi guru belum menemukan model
untuk menerapkan model- strategi dan metode
model pembelajaran inovatif. pembelajaran yg sesuai di
(Nyayu Khodijah kelas
2012).Dikutip Iip 4 Januari C. Ruang Lingkup Media
2024. 1. rendahnya komitmen
puteri, dan motivasi guru
+Teknodik_XVI_3_09_2012_ untuk menerapkan
255-264.pdf model-model
pembelajaran inovatif
WAWANCARA : 2. pengetahuan guru
1. Subadri, S.Pd(Kepala Sekolah masih kurang
,4 januari 2023) 3. guru malas untuk
Penyebab penggunaan model merubah dirinya dan
pembelajaran inovatif yakni enggan keluar dari zona
pengetahuan guru masih nyaman
kurang, guru malas untuk 4. guru belum paham
merubah dirinya dan enggan serta belum
keluar dari zona nyaman. menemukan model
3. Arie Rachmaning Tyas, strategi dan metode
S.Pd(Rekan sejawat,4 januari pembelajaran yg sesuai
2023) di kelas
https:// Hasil Analisis
journal.fkip.uniku.ac.id/ guru harus menerapkan
JGuruku/article/view/1293.A model-model pembelajaran
ngarawati Pusvita Sari, S.Pd inovatif
(Rekan Sejawat ,4 Januari
2023) Simpulan Hasil analisis
Kebanyakan guru yang sudah 1. Guru belum
sepuh telah merasa di zona menggunakan
nyaman dan enggan untuk metode pembelajaran
melakukan perubahan- yang tepat
perubahan untuk melakukan 2. guru belum paham
pembaharuan dalam model, serta belum
strategi dan metode menemukan model
pembelajaran. strategi dan metode
Sedangkan guru yang muda pembelajaran yg
terkadang terkendala waktu sesuai di kelas
dan jaringan jika hendak 3. guru harus
mengoptimalkan menerapkan model-
pembelajaran yang berbasis model pembelajaran
model, strategi dan metode inovatif
pembelajaran kekinian
menurut perkembangan
zaman.
5. KAJIAN LITERATUR : 1. pengetahuan guru tentang A. Ruang Lingkup
1. Berdasarkan analisis hasil makna higher order Metode
penelitian mengenai thinking skill masih rendah 1. pengetahuan guru
pengetahuan guru Sekolah 2. tidak semua guru tentang makna higher
Dasar tentang higher order mengetahui level kognitif order thinking skill
thinking skill dalam HOTS sesuai Taksonomi masih rendah
pembelajaran matematika Bloom 2. tidak semua guru
dapat disimpulkan bahwa 3. tidak semua guru mengetahui level
pengetahuan guru tentang memaknai HOTSsecara kognitif HOTS
makna higher order thinking beragam yakni sebagai sesuai Taksonomi
skill masih rendah. Tidak keterampilan, instrumen Bloom
semua guru mengetahui penilaian dan proses 3. tidak semua guru
level kognitif HOTS pembelajaran memaknai
sesuai Taksonomi Bloom 4. pengetahuan guru tentang HOTSsecara
serta memaknai implementasi pembelajaran beragam yakni
HOTSsecara beragam matematika yang sebagai
yakni sebagai berorientasi higher order keterampilan,
keterampilan, instrumen thinking skill juga masih instrumen penilaian
penilaian dan proses rendah dan proses
pembelajaran. Selain itu, 5. guru belum dapat pembelajaran
pengetahuan guru tentang merumuskan tujuan Hasil analisis
implementasi pembelajaran pembelajaran yang memuat 1. Kurangnya
matematika yang HOTS kreativitas guru
berorientasi higher order 6. guru masih minim dalam dalam mendesain
thinking skill juga masih melakukan hal-hal yang pembelajaran yang
rendah. Pada tahap memfasiltasi peningkatan menarik dan sesuai
perencanaan pembelajaran, HOTS siswa. dengan keinginan
guru belum dapat 7. kemampuan guru dalam siswa
merumuskan tujuan menyusun instrumen 2. Guru belum dapat
pembelajaran yang memuat penilaian HOTS masih menerapkan
HOTS, walau telah rendah pembelajaran HOTS
mengetahui model atau 8. banyak lembaga secara maksimal
metode pembelajaran yang pendidikan terutama pada B. Ruang Lingkup Model
relevan untuk diterapkan tingkat Sekolah Dasar (SD) 1. tidak semua guru
dalam mendorong yang masih menggunakan memaknai HOTS
pengembangan HOTS siswa. model pembelajaran secara beragam
Pada tahap pelaksanaan sederhana sehingga siswa yakni sebagai
pembelajaran, guru masih hanya dituntut untuk keterampilan,
minim dalam melakukan hal- menghafal. instrumen penilaian
hal yang memfasiltasi 9. siswa tidak dibangun dan proses
peningkatan HOTS siswa. dengan baik sehingga pembelajaran
Pada tahap evaluasi, hampir semua materi yang 2. pengetahuan guru
kemampuan guru dalam diberikan oleh guru tentang
menyusun instrumen hanyaditerima siswa implementasi
penilaian HOTS masih tanpa adanya tindakan pembelajaran
rendah. (Rafiq kritis saat pembelajaran. matematika yang
Badjeber,Nursupiamin, 10. guru masih mengajar berorientasi higher
Agung Wicaksono, Mufidah: dengan paradikma lama order thinking skill
2020).Dikutip Iip 4 Januari siswa hanya di suruh juga masih rendah
2024. menghafal bukan berlatih 3. guru belum dapat
https:// untuk kemampuan merumuskan tujuan
www.researchgate.net/ menalar. pembelajaran yang
publication/347821490_ 11. pengetahuan guru dan memuat HOTS
2. Kompetensi Dasar (KD) murid yang kurang Hasil Analisis
pada kurikulum 2013 tidak 12. anak belum begitu 1. Peserta didik
membatasi penggunaan memahami materi dan belum terbiasa
tingkatan taksonomi, hal ini belum siap mengerjakan mengerjakan soal
dapat dilihat dari siswa yang Soal -soal yang HOTS HOTS,
dapat membangun Higher 13. masih berfokus pada 2. Soal berbasis HOTS
Order Thinking Skills hafalan saja atau itu dianggap
(HOTS) dengan berbagai menggunakan pola Low lebih sulit
kategori pengetahuan. Tetapi Order Thinking Skill C. Ruang Lingkup Media
pada prakteknya masih (LOTS) 1. pengetahuan guru
mengalami permasalahan. dan murid yang
Banyak lembaga pendidikan kurang
terutama pada tingkat 2. anak belum begitu
Sekolah Dasar (SD) yang memahami materi
masih menggunakan model dan belum siap
pembelajaran sederhana mengerjakan Soal -
sehingga siswa hanya soal yang HOTS
dituntut untuk menghafal. 3. masih berfokus
Higher Order Thinking Skills pada hafalan saja
(HOTS) pada siswa tidak atau menggunakan
dibangun pola Low Order
dengan baik sehingga hampir Thinking Skill
semua materi yang diberikan (LOTS)
oleh guru hanyaditerima Hasil Analisis
siswa tanpa adanya 1. dalam meningkatkan
tindakan kritis saat kemampuan dasar
pembelajaran. Lusi, Nelly guru dalam membuat
widyawati, Levilia : pelajaran memuat
2020).Dikutip Iip 4 Januari HOTS pada
2024. pembelajaran dapat
https:// menggunakan media
pgsd.persadakhatulistiwa.ac.i pembelajaran yang
d/wp-content/uploads/ menarik
2021/02/Lusi.pdf Simpulan Hasil Analisis
WAWANCARA : 1. Kurangnya
kreativitas guru
1.Subadri, S.Pd(Kepala Sekolah ,4
dalam mendesain
januari 2023)
pembelajaran yang
Pembelajaran di kelas masih
menarik dan
belum berbasis HOTS (Higher
sesuai dengan
Order Thinking Skill) karena
keinginan siswa
guru masih mengajar dengan
2. Guru belum dapat
paradikma lama siswa hanya di
menerapkan
suruh menghafal bukan berlatih
pembelajaran
untuk kemampuan menalar.
HOTS secara
Selain itu dikarenakan
maksimal
pengetahuan guru dan murid
3. Peserta didik belum
yang kurang.
terbiasa
2.Arie Rachmaning Tyas, mengerjakan soal
S.Pd(Rekan sejawat,4 januari 2023) HOTS

Karena anak belum begitu 4. Soal berbasis HOTS

memahami materi dan belum dianggap sulit

siap mengerjakan Soal -soal yang 5. Dalam

HOTS meningkatkan
kemampuan dasar
3. Pusvita Sari, S.Pd (Rekan
guru dalam
Sejawat ,4 Januari 2023)
membuat pelajaran
Karena kurikulum kita diakui memuat HOTS
atau tidak, masih selalu dapat menggunakan
mengedepankan kemampuan menggunakan
kognitif ,anak dikatakan cerdas media pembelajaran
apabila nilai pelajaran 100. yang menarik
Maka tak jarang guru di sekolah
berlomba-lomba mencetak
generasi yang mampu
menghasilkan nilai sempurna
untuk mapel-mapel yang sering
dilombakan, dengan
mengabaiakan KBM yang
mengedepankan kemampuan
berpikir kreatif, berpikir kritis,
kemampuan berargumen, dan
kemampuan mengambil
keputusan bagi siswa. Banyak
masih berfokus pada hafalan saja
atau menggunakan pola Low
Order Thinking Skill (LOTS)
yang membuat siswa selalu
berada zona
nyaman tanpa adanya tantangan.
6. KAJIAN LITERASI : A.Ruang Lingkup Metode
1. Kemampuan dasar guru
1. Problematika yang dihadapi dalam bidang TIK yang 1. Kemampuan dasar
guru dalam menguasai TIK memang masih rendah. guru dalam bidang
pada pembelajaran: TIK yang memang
2. ketersediaan fasilitas TIK
masih rendah.
a) kemampuan dasar yang masih belum
guru dalam bidang memadahi. 2. ketersediaan fasilitas
TIK yang memang TIK yang masih
3. Sekolah tidak
masih rendah. belum memadahi.
mengharuskan guru
b) ketersediaan fasilitas menggunakan TIK dalam 3. Sekolah tidak
TIK yang masih proses pembelajaran. mengharuskan guru
belum memadahi. Sehingga guru kurang menggunakan TIK
terangsang untuk lebih dalam proses
c) Sekolah tidak
mengembangkan diri pembelajaran.
mengharuskan guru
Sehingga guru
menggunakan TIK 4. Keterbatasan waktu yang
kurang terangsang
dalam proses digunakan untuk
untuk lebih
pembelajaran. mempersiapkan media TIK
mengembangkan diri
Sehingga guru di dalam pembelajaran.
kurang terangsang Hasil Anlisis
5. Anggapan guru yang
untuk lebih
menganggap bahwa materi Guru menggunakan metode
mengembangkan
yang ada di buku sudah belajar yang menarik
diri.
cukup untuk mengerjakan
d) Keterbatasan waktu siswa dengan baik sehingga
yang digunakan tidak diperlukan media TIK
untuk
6. Kenyamanan
mempersiapkan
guru dalam
media TIK di dalam
menggunakan
pembelajaran.
metode belajar
e) Anggapan guru yang konvensional
menganggap bahwa yang dianggap
materi yang ada lebih mudah dan
dibuku sudah cukup tidak
untuk mengajarkan menyulitkan
siswa dengan baik
7. Tidak adanya kegiatan
sehingga tidak
pelatihan pelatihan bagi guru
diperlukan media
untuk meningkatkan
TIK.
kemampuan guru dala bidang
f) Kenyamanan guru TIK
dalam menggunakan
8. banyak guru yang belum
metode belajar
memanfaatkan perkembangan
konvensional, yang
teknologi informasi dan
dianggap lebih
komunikasi
mudah dan tidak
9. Guru masih cenderung
menyulitkan.
menggunakan cara-cara
g) Tidak adanya
tradisional dalam
kegiatan pelatihan-
pembelajaran, atau yang sering
pelatihan bagi guru
disebut dengan pembelajaran
untuk meningkatkan
berpusat pada guru
kemampuan guru
10. Guru masih belum
dalam bidang
mengoptimalkan pemanfaatan
TIK(Tanti
teknologi informasi (TIK)
Nurhayati:
dalam pembelajaran karena
2016) .Dikutip Iip 4 Guru Kurang menguasai IT
Januari 2024.
11. kurang paham media apa saja
http://eprints.walisongo.ac.id/ yang perlu disiapkan
id/eprint/6024/1/093911069.pdf
12. jaringan internet atau wifi yang
Pada pemanfaatannya, fasilias
belum memadai
komputer/laptop/jaringan internet
13. guru harus menyiapkan
ini seringkali tidak
perangkatnya sendiri dari bawa
termaksimalkan, sejauh ini masih
leptop, rolan, lcd , salon dan
banyak guru yang belum
buku materi
memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi dan 14. terkendala waktu dan jaringan
komunikasi. Guru masih jika hendak mengoptimalkan
cenderung menggunakan cara- pembelajaran yang berbasis
cara tradisional dalam model, strategi dan metode
pembelajaran, atau yang sering pembelajaran kekinian
disebut dengan pembelajaran menurut perkembangan
berpusat pada guru. Guru aktif zaman.
sementara peserta didik menjadi
pendengar pasif di dalam kelas.
(Kukuh Andri Aka :
2017).Dikutip Iip 4 Januari 2024.
http://download.garuda.kemdikbud
.go.id/article.php?
article=1228808&val=11388&title
=

WAWANCARA :

1. Subadri, S.Pd(Kepala
Sekolah ,4 januari 2023)

Guru masih belum


mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi
informasi (TIK) dalam
pembelajaran karena Guru
Kurang menguasai IT,
kurang paham media apa
saja yang perlu disiapkan,
jaringan internet atau wifi
yang belum memadai

2. Arie Rachmaning Tyas,


S.Pd(Rekan sejawat,4
januari 2023)

3. Terbatas Waktu dan


kerepotan, Karena guru
harus menyiapkan
perangkatnya sendiri dari
bawa leptop, rolan, lcd ,
salon dan buku materi

4. Angarawati Pusvita Sari,


S.Pd (Rekan Sejawat ,4
Januari 2023)

Guru masih belum


mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi
informasi (TIK) dalam
pembelajaran karena
Terkadang terkendala
waktu dan jaringan jika
hendak mengoptimalkan
pembelajaran yang
berbasis model, strategi
dan metode pembelajaran
kekinian menurut
perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai