Anda di halaman 1dari 4

Subjek 1: Syukril

Subjek belajar bahasa inggris melalui platform media sosial seperti Youtube, Instagram dan
Telegram. Subjek belajar melalui aktivitas bernyanyi lagu bahasa inggris, menonton film,
membaca artikel bahasa inggris. Subjek memiliki grup chat dengan komunitas game dari luar
negeri. Di dalam grup tersebut subjek melakukan komunikasi serta berdiskusi dalam bahasa
inggris. Dalam berkomunikasi subjek merasa percaya diri walaupun subjek merasa kurang
dalam hal grammar. Saat menemukan kesulitan saat memahami bahasa inggris, subjek
secara mandiri mengatasinya dengan cara mencari di google dan youtube.
Subjek merasa belajar bahasa inggris itu penting karena bahasa inggris itu sering digunakan
dalam kehidupan seperti saat ujian, akademik dan kepentingan karir. Subjek juga merasa
terinspirasi dari cerita dosen yang kuliah di luar negeri. Walau kurang menerima apresiasi
saat belajar bahasa inggris, subjek tetap termotivasi belajar bahasa inggris.
Subjek 2: Ilmi Mawadati
Subjek mendapat motivasi belajar bahasa inggris melalui peran orang tua dan saudara.
Dalam kesehariannya subjek diajak berkomunikasi dalam bahasa inggris oleh saudaranya.
Hal tersebut menjadikan subjek tertarik dan merasa terdorong untuk belajar bahasa inggris.
Walaupun terkadang mendapatkan judgement dari teman subjek tetap dengan mudah dan
percaya diri untuk menggunakan bahasa inggris baik ke saudara maupun dengan teman-
temannya. Selain apresiasi dari orang tua dan saudara, subjek juga mendapat apresiasi saat
kuliah dengan diberi kepercayaan untuk memerankan sebuah drama berbahasa inggris.
Pada saat pembelajaran di kampus, subjek merasa senang dengan metode pengajaran
tersebut dengan melibatkan mahasiswa untuk berani tampil di depan dan berbicara dengan
bahasa inggris salah satunya adalah siswa diminta untuk mendeskripsikan sesuatu dengan
bahasa inggris.
Selain mempraktekkan dengan komunikasi interaktif, subjek juga sering menirukan dialog-
dialog dalam film berbahasa inggris. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah
dengan cara menonton film, mendengarkan lagu dan mem-follow akun-akun yang sering
sharing mengenai bahasa inggris.
Subjek 3: Devika
Subjek sering berkomunikasi dengan bahasa inggris secara virtual dengan temannya.
Komunikasi biasa dilakukan sehari-hari baik itu verbal ataupun non verbal seperti melalui
chat. Dengan kemampuannya, subjek merasa cukup percaya diri dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa inggris. Selain komunikasi dua arah, subjek juga senang
menulis tulisan dalam bahasa inggris seperti diary, puisi hingga sekedar curhat-curhat dalam
bahasa inggris.
Subjek menggunakan platform media sosial sebagai media pembelajaran. Media
pembelajaran dilakukan dengan cara menonton youtube, menonton film, mendengarkan
lagu dan bergabung dengan komunitas. Menurut subjek media tersebut merupakan media
yang sangat menarik untuk belajar bahasa inggris. Subjek merasa bahasa inggris itu tidak
hanya menyenangkan sebagai pelajaran namun secara bahasa. Hal inilah yang menjadikan
subjek juga tertarik untuk mengambil beasiswa s2 dan berharap untuk memiliki pekerjaan
yang berkaitan dengan bahasa inggris.
Pada saat pembelajaran bahasa inggris di perkuliahan, subjek merasa lebih terinspirasi
belajar. Subjek merasa senang dengan metode pembelajaran di kampus yang menggunakan
metode dimana mahasiswa diminta untuk tampil di depan kelas. Subjek merasa diapresiasi
atas kemampuannya berbahasa inggris yaitu dengan cara diminta untuk tampil di drama
pentas seni prodi.
Subjek 4:
Subjek mempelajari bahasa inggris atas kemauan pribadi. Subjek lebih sering menggunakan
bahasa inggris pada saat komunikasi online melalui telepon dan chat. Komunikasi yang
dilakukan hanya berupa percakapan sehari-hari. Subjek masih ragu-ragu dan kurang percaya
diri saat pengucapan kata dalam bahasa inggris. Motivasi subjek berasal dari kemauan
sendiri karena merasa bahasa inggris itu penting dan memudahkan untuk membaca
literatur-literatur dalam bahasa inggris. Subjek juga menganggap bahwa bahasa inggris itu
penting untuk penunjang karir. Pentingnya bahasa inggris membuat subjek berpikir bahwa
bahasa inggris tidak hanya sebagai pelajaran tapi juga sebagai bahasa
Selain itu motivasi juga datang dari luar yaitu dari guru dan dosen yang juga memberi
dukungan untuk lebih meningkatkan berbicara bahasa inggris. Motivasi juga datang dari
orang tua yang mensupport subjek untuk mengikuti les bahasa inggris.
Subjek belajar bahasa inggris melalui platform online maupun offline. Subjek mempelajari
bahasa inggris melalui lirik lirik lagu, menonton film, mem-follow akun-akun pembelajaran
bahasa inggris di instagram, serta pernah mengikuti les bahasa inggris.

Kesimpulan :
Dari keempat subjek yang diwawancarai, motivasi berbicara bahasa inggris yang
mendominasi adalah motivasi intrinstik. Motivasi tersebut salah satunya berasal dari
anggapan bahwa bahasa inggris adalah bahasa internasional dan sering digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak hanya penting sebagai bahasa tapi juga penting dalam
menunjang mereka sebagai mahasiswa. Mereka merasa lebih mudah saat memahami
literatur-literatur yang berbahasa inggris. Selain itu, bagi mereka bahasa inggris juga
menjadi penunjang karir untuk kedepannya.
Kebanyakan dari mereka menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari. Subjek
menggunakan bahasa inggris baik secara verbal maupun non verbal. Kebanyakan dari
mereka menggunakan bahasa inggris saat chat dengan teman secara online. Hal ini
dikarenakan mereka masih kurang percaya diri untuk pelafalan kata-kata bahasa inggris
secara verbal. Media sosial juga menjadi “guru” dari mereka untuk belajar bahasa inggris.
Metode yang mereka gunakan bervariasi seperti menonton youtube, mendengarkan lagu,
menonton film dan searching di google.

Anda mungkin juga menyukai