Anda di halaman 1dari 103

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-MODUL BAHASA

INDONESIA DENGAN FLIP PDF PROFESSIONAL


DI SMA NEGERI 7 BALIKPAPAN

SKRIPSI

OLEH
YENI HERAWATI
NPM 175010428

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2021
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran dalam beberapa bulan ini telah mengalami hambatan dalam

proses belajar mengajar di sekolah, hambatan tersebut ada dikarenakan adanya COVID-

19 yang masuk ke negara Indonesia. COVID-19 merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh virus bernama SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan gangguan pada

saluran pernapasan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Sejak adanya

virus COVID-19 kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dihentikan dengan

memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara online. Kegiatan pembelajaran

diberlakukan secara online dengan mengunakan koneksi internet untuk mengakses

materi dan bahan ajar yang dapat dikembangkan melalui pengembangan.

Pengembangan merupakan proses pendidikan yang menggunakan prosedur

sistematis dan terorganisasi (Binar, 2016). Dalam proses pendidikan sangat perlu

adanya pengembangan pembelajaran. Pengembangan dalam proses pembelajaran dapat

dilakukan melalui pengembangan bahan ajar.

Bahan ajar merupakan perangkat materi pembelajaran yang disusun dengan

sistematis dan menampilkan kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik

(Kurniawati, 2015). Bahan ajar menurut bentuknya dapat berupa bahan ajar cetak,

audio, visual dan interaktif (Majid a. , 2013). Sesuai dengan adanya virus COVID-19

bahan ajar yang diberikan tidak hanya dalam bentuk buku, tetapi dapat pula dikreasikan

dengan menggunakan buku elektronik (e-modul).

E-modul merupakan seperangkat media pembelajaran non cetak yang disusun

secara sistematis untuk keperluan belajar mandiri (Kurniawati, 2015). Dalam e-modul

205
bahan ajar dapat dibuat menjadi menarik dengan tambahan video, audio visual, ataupun

berupa multimedia interaktif. E-modul ini dapat dirancang dengan menarik agar peserta

didik yang mengalami pembelajaran daring tidak mudah bosan dalam belajar. Salah satu

aplikasi yang cocok dapat dipergunakan untuk membuat e-modul dengan menarik yaitu

aplikasi bernama Flip PDF Professional.

Flip PDF Professional merupakan software yang di dalamnya terdapat flip, yang

berfungsi memodifikasi file PDF menjadi halaman-halaman berbentuk buku elektronik

(Widyaningrum & Patrikha, 2021). Flip PDF Professional merupakan aplikasi yang

digunakan untuk mengubah PDF yang dipergunakan sebagai media pembelajaran

dengan bermacam-macam fitur (Manurung t. , 2020). Dalam aplikasi Flip PDF

Professional peneliti dapat memanfaatkan berbagai macam media untuk membuat e-

modul dengan tampilan yang menarik dan tidak membosankan diantaranya seperti

audio, video, gambar. Aplikasi Flip PDF Professional ini sangat cocok digunakan

untuk mengembangkan bahan ajar di sekolah. Salah satu sekolah yang cocok untuk

dikembangkan bahan ajarnya menggunakan aplikasi Flip PDF Professional yaitu SMA

Negeri 7 Balikpapan pada materi “Drama” KD 3.18 “Mengidentifikasi alur cerita dalam

drama yang ditonton” sesuai dengan kebutuhan guru, pembelajaran dan peserta didik

yang di mana peserta didik mengalami keterbatasan dalam memiliki paket data untuk

mengakses pembelajaran yang diberikan secara daring d imasa pandemi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik dan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas XI di SMA Negeri 7 Balikpapan. Guru mata pelajaran bahasa

Indonesia mengatakan bahwa cara mengajar beliau selama masa pandemi COVID-19

hanya menggunakan WhatApp Grup sehingga peserta didik merasakan bosan atau jenuh

dalam belajar di masa pandemi. Guru bahasa Indonesia juga belum memanfaatkan

206
teknologi untuk media pembelajaran dikarenakan guru bahasa Indonesia kurang

pengetahuannya dalam teknologi dan masih belum menggunakan modul sehingga

pembelajaran kurang menarik dan inovatif sehingga dibuat adanya pengembangan

bahan ajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya pengembangan media pembelajaran dan

bahan ajar. Pengembangan media pembelajaran yang cocok dipergunakan pada saat

masa pandemi yaitu bahan ajar berbentuk e-modul yang dapat dibuat dengan aplikasi

Flip PDF Professional dengan berisikan materi “Drama” KD 3.18 “Mengidentifikasi

alur cerita dalam drama yang ditonton”.

Penelitian ini didukung oleh penelitian relevan dari (Sriwahyuni, Risdianto, &

Johan, 2019) pada penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Elektronik

Menggunakan Flip PDF Professional pada Materi Alat-Alat Optik di SMA” dengan

hasil penelitian berdasr hasil uji validitas aspek penyajian didapatkan hasil persentase

sebesar 78,12% dengan kategori sangat baik, aspek isi sebesar 81,88% dengan kategori

sangat baik, aspek bahasa sebesar 82,81% dan aspek medi sebesar 75% dengan kategori

sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar elektronik

menggunakan Flip PDF Professional yang dihasilkan sudah valid dengan persentase

total sebesar 79,45% yang termasuk dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitain di atas menunjukan adanya kesamaan dan

perbedaan pada penelitian yang peneliti teliti dengan penelitian (Sriwahyuni, Risdianto,

& Johan, 2019). Persamaan pada penelitian ini terletak pada aplikasi yang digunakan

dalam penelitian yaitu Flip PDF Professional dan pengujian mengenai validitas,

sedangkan perbedaannya terletak pada mata pelajaran yang diberikan pada mata

pelajaran elektronik sedangkan pada penelitian ini pada mata pelajaran bahasa

Indonesia.

207
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bahan

ajar yang diberikan kurang menarik dan peserta didik merasa bosan atau jenuh dalam

pembelajaran dimasa pandemi. Oleh karena itu pada penelitian ini akan

mengembangkan bahan ajar yang menarik dan tidak bosan atau jenuh dalam proses

pembelajaran. Pengembangan bahan ajar pada penelitian ini berfokus pada bahan ajar

Bahasa Indonesia yang dikemas dalam bentuk e-modul pada materi “Drama” KD 3.18

“Mengidentifikasi alur cerita dalam drama yang ditonton” dengan menambahkan

gambar, video dan cerita rakyat. Berdasarkan temuan permasalahan yang ada

dilapangan, maka penelitian ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar E-Modul Bahasa

Indonesia dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan” diharapakan

adanya pengembangan e-modul ini bisa membantu peserta didik lebih tertarik dan tidak

bosan dalam melakukan kegiatan pembelajaran selama pandemi sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dengan sendirinya.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

yaitu:

1. Bagaimana kevalidan “Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia dengan Flip PDF

Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan.

2. Bagaimana kepraktisan “Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia dengan Flip

PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan.

3. Bagaimana keefektifan “Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia dengan Flip

PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan.

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah:

208
1. Mendeskripsikan tingkat kevalidan Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia

dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan .

2. Mendeskripsikan tingkat kepraktisan Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia

dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan.

3. Mendeskripsikan tingkat keefektifan Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia

dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan.

D. Pentingnya Penelitian Pengembangan

Pentingnya penelitian pengembangan ini dilatar belakangi oleh guru dan peserta

didik. Guru bahasa Indonesia mengajar hanya menggunakan WhatApp Grup selama

masa pandemi yang mengakibatkan peserta didik merasa bosan/jenuh dalam belajar,

guru belum memanfaatkan teknologi untuk media pembelajaran dikarenakan guru

bahasa Indonesia kurang pengetahuannya dalam teknologi, dan guru belum memiliki

modul pembelajaran. Maka dari itu perlu adanya pengembangan bahan ajar sebagai

solusi terhadap masalah yang ditemukan. Setelah pengembangan bahan ajar ini

dikembangkan, diharapkan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat teratasi

dan penelitian ini dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran

maupun dalam proses mengajar.

E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Pengembangan ini menghasilkan produk berupa bahan ajar pada mata pelajaran bahasa

Indonesia yang dikemas dengan spesifikasi sebagai berikut:

209
1. Produk yang dikembangkan merupakan e-modul pada pembelajaran bahasa

Indonesia pada materi “Drama” KD 3.18 “Mengidentifikasi alur cerita dalam drama

yang ditonton” di kelas XI di SMA Negeri 7 Balikpapan.

2. Bahan ajar yang dikembangkan berupa e-modul pada materi bahasa Indonesia

“Drama” di mana peserta didik diminta mempelajari e-modul dengan cara mandiri

dan mengerjakan tugas yang terdapat dalam e-modul.

3. Proses pembuatan e-modul menggunakan aplikasi bernama Flip PDF Professional.

F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi penelitian dan pengembangan

Asumsi peneitian dan pengembangan bahan ajar e-modul bahasa Indonesia dengan

Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan, sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran akan lebih mudah menggunakan e-modul.

b. E-modul yang diberikan akan membuat peserta didik tidak mudah bosan.

c. Pengembangan bahan ajar e-modul dapat dipadukan dengan cerita rakyat di

dalamnya.

d. Pengembangan bahan ajar e-modul tidak menguras paket data terlalu banyak

tidak seperti saat penggunaan aplikasi zoom, dan google meet.

2. Keterbatasan penelitian dan pengembangan

Keterbatasan penelitian dan pengembangan bahan ajar e-modul bahasa Indonesia

dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan ini dijabarkan sebagai

berikut:

a. Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitain ini adalah angket dan

tes.

210
b. Materi yang terdapat dalam e-modul hanya pada materi “Drama” KD 3.18

“Mengidentifikasi alur cerita dalam drama yang ditonton”.

c. Keterbatasan uji coba bahan ajar yang hanya dilakukan pada satu kelas saja yaitu

pada kelas XI IPS 4.

d. Penggunaan e-modul hanya dapat diakses melalui internet dan tidak dapat

dicetak.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Pengembangan

Pengembangan merupakan suatu proses membuat pembelajaran secara logis

dan sistematis untuk menetapkan segala sesutu yang akan digunakaan dalam proses

kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kompetensi peserta didik (Majid a. ,

2013). Perkembangan pembelajaran hadir didasarkan adanya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat

perubahan dalam kegiatan pembelajaran, di mana berbagai masalah yang dihadapi

dan dipecahkan dengan menggunakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya dalam pengembangan pemebelajaran.

Pengembangan pembelajaran dapat bertujuan untuk membantu proses

kegiatan pembalajaran agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan

pengembangan tersebut dapat dijalankan melalui pemberian materi atau bahan ajar.

Secara materi aspek dalam bahan ajar yang disesuaikan dengan pengembangan

strategi pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis (Hamdani, 2013)

211
Berdasarkan dua definisi pengembangan, dapat dipahami bahwa

pengembangan merupakan sebuah proses yang dibuat untuk tujuan meningkatkan

kualitas kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk dikembangkan

melalui teknologi. Dengan adanya pengembangan pembelajaran yang dibuat

diharapkan dapat membuat proses dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Bahan Ajar

Bahan ajar sangatlah perlu bahkan penting untuk diberikan kepada peserta

didik. Bahan ajar dapat didapatkan dari berbagai sumber seperti internet, jurnal,

buku dan lain sebaginya. Bahan ajar sendiri disusun untuk memudahkan dalam

kegiatan pembelajaran. Bahan ajar juga dapat dikatakan sebuah informasi, alat, dan

teks yang berbentuk tulisan maupun tidak tertulis yang kegunaannya dapat

membantu guru maupun peserta didik dalam proses pembelajaran dan pemberian

bahan ajar.

Bahan ajar merupakan bentuk bahan yang dipergunakan untuk membantu

guru dalam melaksanakan kegiatan belajar, bahan ajar dapat berbentuk tulisan

ataupun tidak tertulis (Majid, 2013). Bentuk bahan ajar yang dapat diberikan

melalaui buku, rekaman kaset, TV, dan komputer multimedia. Dari berbagai macam

bentuk bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik, bahan ajar tentu akan

membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami dan tidak mudah bosan

212
dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan guru dari berbagai bentuk bahan ajar

yang diberikan.

Bahan ajar merupakan suatu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

harus dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan

(Kurniawati, 2015). Dengan adanya bahan ajar seorang guru dapat menilai

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. penilaian

yang diberikan dapat berupa tes ataupun pengamatan saat kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Berdasarkan dua definisi bahan ajar di atas, dapat dipahami bahwa bahan

ajar merupakan bentuk materi pembelajaran yang dapat menambah pengetahuan,

keterampilan, melatih sikap peserta didik dan membantu guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Selain itu bahan ajar yang diberikan dari berbagai macam

bentuk dapat mengatasi rasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung.

Bahan ajar terdapat beberapa macam jenis untuk dapat digunakan. Bahan

ajar juga dapat dikembangkan dan digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang

menarik. Menurut Prastowo (Fitri & Pahlevi, 2021) bahan ajar memiliki beberapa

jenis yang dapat dikembangkan dan digunakan untuk kegiatan pembelajaran

diantaranya sebagai berikut:

a. Bahan cetak, yaitu bahan ajar dalam bentuk cetak seperti modul, handout,

lembar kegiatan siswa.

b. Bahan ajar audio, yaitu saluran yang menggunaan sinyal radio, yang biasa

diperdengarkan melalui kaset, radio, dan piring hitam.

213
c. Bahan ajar audio visual, yaitu mengkombinasikan suara dan gambar secara

bersamaan.

d. Bahan ajar interaktif, yaitu gabungan media (audio, grafik, teks, gambar, dan

video) yang bias dikenadalikan melalui suatu perintah.

Bahan ajar yang akan diberikan biasanya terdapat bagian atau isi di

dalamnya. Bahan ajar biasanya dibuat secara sistematis. Menurut (Majid a. , 2013)

sebuah bahan ajar biasanya berisikan di antaranya:

a. Petunjuk pembelajaran

b. Kompetensi yang ingin dicapai

c. Informasi penjelasan materi

d. Petunjuk cara menggunakan

e. Latihan soal

3. E-modul

E-modul merupakan seperangkat media pembelajaran digital dan non cetak

yang disusun secara sistematis dan digunakan untuk keperluan mandiri, sehingga

dapat menentut para peserta didik untuk belajar memecahkan masalah dengan cara

sendiri (Priatna, Putrama, & Divayana, 2017). Dengan adanya e-modul peserta didik

dapat memperoleh pengetahuan dengan cara mandiri dan memberikan rangsangan

kepada peserta didik untuk belajar.

E-modul merupakan media yang cara pengaplikasiannya mudah dan dapat

dibuka kapan pun melalui komputer/laptop/handphone sehingga peserta didik tidak

214
kesulitan dalam mendapatkan materi pemebelajaran (Widyaningrum & Patrikha,

2021). Dengan adanya akses dari berbagai macam teknologi tidak ada lagi alasan

untuk sulit mengakses e-modul yang akan dipelajari. Selain itu e-modul sangat

efisien untuk disimpan.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan e-modul merupakan

susunan materi pembelajaran yang di aplikasikan dalam bentuk media pembelajaran.

Media pembelajaran tersebut bernama e-modul yang dapat dipelajari dengan cara

mandiri dengan tanpa batasan waktu melalui komputer/laptop/handphone. Selain itu

e-modul sangat efisien untuk disimpan dan dibawa saat akan dibutuhkan.

Bahan ajar memiliki bermacam-macam jenis untuk dapat membantu proses

kegiatan pembelajaran. Dari berbagai macam jenis tersebut tentunya terdapat

kelebihan dan kelemahan di dalamnya, seperti pada penggunaan e-modul. Menurut

(Kemendikbud, 2017) penggunaan e-modul terdapat kelemahan dan kekurangan,

yaitu sebagai berikut:

a. Keunggulan

1) Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, karena setiap

mengerjakan tugas peserta didik dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan

kemampuan.

2) Setelah dilakukan evaluasi, guru dan peserta didik dapat mengetahui pada

modul yang mana peserta didik telah berhasil dan yang mana yang mereka

belum berhasil.

3) Bahan ajar terbagi lebih merata dalam satu semester.

4) Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut

jenjang akademik.

215
5) Penyajian yang besifat statis pada modul cetak dapat diubah menjadi lebih

interaktif dan lebih dinamis.

b. Kelemahan

1) Waktu yang dibutuhkan lumayan cukup lama.

2) Membutuhan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus

memantau proses belajar peserta didik.

4. Flip PDF Professional

Flip PDF Professional merupakan aplikasi yang digunakan untuk

mengubah file PDF yang dipergunakan dengan menambahkan berbagai macam fitur

(Manurung t. , 2020). Flip PDF Professional selain fitur Flip PDF Professional,

Flip PDF Professional juga memungkinkan adanya penambahan video, audio,

flash, dan link ke halaman Flip PDF Professional. Penambahan video, audio, flash,

dan link hanya dapat di tambahkan melalui aplikasi bernama Flip PDF

Professional.

Flip PDF Professional merupakan aplikasi yang di dalamnya tidak hanya

terdapat tulisan-tulisan tetapi dapat di sisipkan gambar, video, dan audio yang dapat

menjadikan media pembelajaran interaktif menarik sehingga kegiatan pembelajaran

tidak monoton (Sriwahyuni, Risdianto, & Johan, 2019). Dengan adanya Flip PDF

Professional seorang guru dapat mengubah suasana pembelajaran lebih menarik

dan tidak membosankan.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat diperoleh pemahaman bahwa Flip

PDF Professional merupakan aplikasi yang biasa digunakan sebagai media

216
pembelajaran berbentuk Flip PDF dengan diberikan bermacam-macam fitur seperti

gambar, video, dan audio sehingga menjadi lebih menarik untuk dipergunakan

dalam proses pembelajaran. Dengan adanya Flip PDF Professional kegiatan

pembelajaran akan berjalan dengan sempurna dan guru pun akan terbantu dengan

adanya pembelajaran yang dibuat melalui Flip PDF Professional.

Aplikasi dapat dikatakan merupakan bagian dari software. Dalam software

biasanya terdapat kumpulan instruksi atau tugas. Instruksi atau tugas dapat

dikatakan bagian dari sebuah Langkah-langkah. Seperti Langkah-langkah pada

penggunaan aplikasi Flip PDF Professional, yaitu sebagai berikut:

a. Buka aplikasi Flip PDF Professional.

217
Gambar 1 Tampilan Awal Proses Membuka Aplikasi

b. Setelah tampilan terbuka cari tulisan “create new project, kemudian cari tulisan

new project, kemudian pilih.

Gambar 2 Tampilan Awal Aplikasi

c. Setelah di klik akan muncul tampilan seperti gambar dibawah, lalu pilih dalam

tampilan gambar browser.

218
Gambar 3 Tampilan Proses

d. Kemudian tampilan akan berubah, mulailah memilih file PDF yang akan diubah

menjadi sebuah e-modul, dan klik open.

Gambar 4 Tampilan Proses Pemilihan File PDF

e. Tampilan berubah, klik import now, tampilan akan berubah seperti pada gambar

selanjutnya sampai file yang sebelumnya PDF terbuka menjadi bentuk buku.

219
Gambar 5 Tampilan proses pemasukan data

Gambar 6 Tampilan Data File PDF Sedang di Proses

Gambar 7 Tampilan Data Sedang Di proses Menjadi E-Modul

220
Gambar 8 Tampilan E-Modul dalam Aplikasi

B. Penelitian Relevan

Penyusunan pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa penelitian yang relevan

sebagai rujukan. Adapun penelitian yang relevan dimaksud adalah:

Penelitian oleh (Yunianto, 2019) dengan judul “Flip Builder:

Pengembangannya pada Media Pembelajaran Matematika”. Hasil penelitian

menunjukkan penilaian ahli materi sebesar 85,15% dengan kategori sangat baik, ahli

media sebesar 71,66% dengan kategori layak. Uji coba kelompok kecil diperoleh nilai

rata-rata 88,26 % dan hasil uji coba kelas besar dengan nilai rata-rata 89,32 % dengan

kriteria interpretasi sangat menarik. Sehingga pembelajaran berbasis flip builder layak

dan sangat menarik digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan adanya persamaan dan

berbedaan dalam penelitian. Persamaan pada penelitian terletak pada penggunaan model

penelitian yaitu menggunkaan model Brog & Gall. Perbedaan dalam penelitian ini

terletak pada tempat penelitain dan materi.

Penelitian oleh (Himmah, 2019) dengan judul “Pengembangan e-modul

menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor” Hasil penelitian ini

221
adalah; (1) e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor

yang dikembangkan dan digunakan pada jenjang SMA/MA sebagai media pembelajaran

(2) e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor produk

akhir yang dihasilkan telah memenuhi kriteria sangat baik dengan skor rata-rata dari

penilaian ahli materi 92,08%, ahli media 89,1%, dan ahli agama 90% (3) Penilaian

produk e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor

dengan persentase untuk uji respon pendidik 85,96% dengan kategori sangat baik, untuk

uji coba kelompok kecil 88,15% dan untuk uji coba lapangan 88,03% dengan kategori

sangat baik. E-modul menggunakan Flip PDF Professional sudah sangat baik

digunakan sebagai media pembelajaran fisika.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan menunjukan adanya persamaan

dan berbedaan dalam penelitian. Persamaan pada penelitian ini menggunakan penelitian

pengembangan model Brog & Gall, menggunkan pengumpulan data berupa angket yang

diberikan kepada ahli materi, media, praktisi, dan respon peserta didik. Sedangkan

perbedaan pada penelitian ini terletak pada tempat penelitian dan mata pelajaran.

Penelitian oleh (Seruni, Munawaroh, & Kurniadewi, 2019) dengan judul

“Pengembangan Modul Elektronik (E-Modul) Biokimia pada Materi Metabolisme Lipid

Menggunakan Flip PDF Professional”. Hasil penelitian menunjukkan e-modul

memiliki interpretasi baik dari ahli materi, bahasa, dan media dengan persentase 83,35%

hingga 85,00%. Hasil uji coba lapangan menunjukkan interpretasi yang baik dengan

persentase 84,39%. Hasil uji coba modul elektronik memiliki kategori baik serta

mendapat respon positif mahasiswa dan dosen. Diseminasi modul elektronik pada

proses pembelajaran biokimia sedang dilaksanakan dan akan dipublikasikan pada artikel

selanjutnya.

222
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan adanya persamaan dan

berbedaan dalam penelitian. Persamaan pada penelitian yaitu sama-sama menggunakan

penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan Brog & Gall, sama-sama

menggunakan e-modul. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada tempat

dan materi.

Penelitian oleh (Manurung G. S., 2020) dengan judul “Pengembangan modul

dengan aplikasi Flip PDF Professional pembelajaran konfiks bahasa indonesia untuk

mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra indonesia melalui pendekatan komunikatif”

dengan Hasil validasi oleh dosen ahli pertama menunjukkan perolehan skor rata-rata

4,26 dengan persentase sebesar 85,3%, sedangkan hasil validasi dosen ahli kedua

menunjukkan perolehan skor rata-rata 4 dengan persentase sebesar 80%, dan dosen ahli

ketiga perolehan skor rata-rata 3,69 dengan persentase sebesar 73,8%. Jadi, berdasarkan

hasil validasi ketiga dosen ahli tersebut modul yang berjudul Modul Pembelajaran

Konfiks bahasa Indonesia dengan Pendekatan Komunikatif untuk mahasiswa

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia layak untuk digunakan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan menunjukan adanya persamaan

dan berbedaan dalam penelitian. Permasaan pada penelitian ini sama-sama

menggunakan penelitian pengembangan dengan menggunkaan modle Brog & Gall.

Sedangkan perbedaan pada penelitin ini terletak pada tempat penelitian dan materi.

223
Penelitian oleh (Agustin & Pratama, 2020) dengan judul “E-modul dengan

pendekatan saintifik menggunakan Flip PDF Professional pada materi persegi dan

persegi panjang” dengan hasil penelitian Hasil uji validitas modul memperoleh skor

rata-rata 86,67 dengan persentase 86,67 % sehingga modul yang dikembangkan

memiliki kriteria kevalidan sangat valid. Hasil uji coba modul berdasarkan angket

pendapat siswa sebagai sasaran penelitian memproleh skor ratarata 41,82 dengan

persentase 87,12 % sehingga modul yang dikembangkan memiliki kriteria keefektifan

sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran matematika.

Berdasarkan hasil penelitain di atas menunjukan adanya kesamaan dan

perbedaan pada penelitian. Persamaan pada penelitian ini terletak pada bahan ajar yang

diprgunakan, aplikasi yang digunakan dalam penelitian yaitu Flip PDF Professional

dan model dalam penelitian yaitu menggunakan model penegmbangan Brog & Gall.

Sedangkan perbedaannya terletak pada tempat dam mata pelajaran yang diberikan.

224
C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan hubungan antara teori-teori yang digunakan

dengan berbagai faktor yang telah ditemukan sebagai suatu permasalahan untuk

melakukan suatu penelitian. Kerangka berpikir merupakan pemikiran peneliti mengenai

keterkaitan dari tiap variabel yang terdapat pada penelitian yang dilakukan (Sugiyono,

2017).

Kerangka berpikir penelitian dari permasalahan yang muncul dari latar belakang

karena terdapat permasalahan bosan atau kejenuhan peserta didik dalam belajar

diakibatkan cara guru mengajar yang selalu menggunakan WhatApp dalam belajar yang

digunakan guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Balikpapan. Kemudian diperlukan

alternatif penyelesaian masalah yaitu Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia dengan

Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan.

Tahap pengembangan pada penelitian ini menggunakan aplikasi Flip PDF

professional. Tahap pengembangan dilakukan dengan menggunakan model Brog dan

Gall dengan malakukan langkah-langkah peneliti mencari potensi dan masalah,

pengembangan produk, desain produk, validasi produk, revisi produk, uji coba

lapangan, revisi produk, dan produk akhir.

Pembelajaran Bahasa Indonesia


kelas XI SMA Negeri 7
Balikpapan
225
Permasalahan yang ditemukan:
1 Bahan ajar yang diberikan membuat peserta didik mengalami
kejenuhan/membosankan dalam belajar selama daring.
2 Guru belum memiliki modul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
3 Guru belum memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran

Pengembangan bahan ajar E-modul Bahasa


Indonesia Dengan Flip PDF Professional
di SMA Negeri 7 Balikpapan

1. Menarik
2. Tidak membosankan
3. Modul/e-modul
4. Inovatif

Uji coba produk


Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
e-modul menggunakan aplikasi Flip PDF
Professional

Pembelajaran bahasa Indonesia menarik,


tidak membosankan

Gambar 9 Kerangka Berpikir

226
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini merupakan suatu penelitian pengembangan atau R&D (Research

and Development). Penelitian pengembangan (R&D) merupakan penelitian yang

digunakan menghasilkan suatu produk, dan menguji keefektifan suatu produk

(Sugiyono, 2017). Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model

pengembangan Borg & Gall yang memiliki sepuluh langkah-langkah pengembangan

terdiri dari (1) pencarian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan produk, (3)

desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi

produk, (8) uji coba skala luas, (9) revisi produk, dan (10) produk akhir (Hamzah,

2019). Penelitian ini mengadaptasi model pengembangan Borg & Gall, yang tidak

sepenuhnya dipergunakan kesepuluh langkah tersebut dikarenakan keterbatasan waktu.

Berikut langkah-langkah yang dimodifikasi dapat dilihat pada gambar berikut menurut

(Hamzah, 2019):

227
Pencarian
Perencanaan Desain Validasi
Potensi dan
Produk Produk Produk
Masalah

Uji Coba Revisi


Produk akhir
lapangan Produk

Gambar 10 Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D

Penelitian pengembangan pada penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7

Balikpapan yang beralamatkan di Jalan Mulawarman No. 63, RT, 20, Lemaru,

Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Di SMA

Negeri 7 Balikpapan terdapat jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Penelitian ini dilakukan

pada peserta didik kelas XI IPS 4 pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan produk pada penelitian ini menggunakan penelitian R&D.

Penelitian ini melakukan penelitian hanya sampai tahap menghasilkan produk akhir,

yaitu e-modul dengan menggunakan aplikasi flip PDF professional. Berdasarkan model

pengembangan Borg & Gall, pengembangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan

tujuh langkah dari sepuluh langkah yaitu diantaranya:

1. Pencarian potensi dan masalah

228
Sebelum melakukan penelitian pengembangan bahan ajar e-modul, langkah

yang dilakukan mencari tau bagaimana kondisi lapangan berkaitan dengan proses

belajar mengajar bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Balikpapan. Kemudian

melakukan observasi dan menganalisis permasalahan yang ditemukan. Proses yang

dilakukan penelitian ini yaitu mencari tau cara guru mengajar, bahan ajar yang

digunakan dan respon peserta didik mengenai kegiatan pembelajaran.

2. Perencanaa produk

Setelah menemukan potensi dan masalah dilapangan langkah selanjutnya

yaitu mencari solusi pemecahan masalah dengan perencanaan produk yang akan

dikembangkan. Pada penelitian ini mengembangkan bahan ajar e-modul pada mata

pelajaran bahasa Indonesia dikelas XI yaitu Drama pada KD 3.18 “Mengidentifikasi

alur cerita dalam drama yang ditonton” dengan menambahkan cerita rakyat di

dalamnya.

3. Desain produk

Setelah melakukan perencanaan pengembangan produk langkah selanjutnya

mulai merancang bagaimana produk yang dibuat dapat dikembangkan. Pada

penelitian ini produk didesain dengan menggunakan Microsoft Word dengan

melengkapi dengan sampul buku, daftar isi, judul materi, peta konsep, pendahuluan

(identitas modul, kompetensi dasar, deskripsi, dan petunjuk penggunaan modul),

dan kegiatan pembelajaran (tujuan pembelajaran, uraian materi, latihan soal), dan

daftar pustaka. Kemudian diubah menjadi PDF, dan dijadikan flipbook

menggunkaan aplikasi bernama Flip PDF Professional.

4. Validasi produk

229
Setelah selesai mendesain produk, selanjutnya produk di validasi oleh para

ahli media, dan ahli materi. Langkah validasi hasil uji dari para ahli media, dan ahli

materi merupakan langkah perbaikan desain yang telah dibuat. Dari hasil validasi

ahli kemudian dilakukan revisi.

5. Revisi produk

Langkah selanjutnya melakukan revisi produk dari hasil validasi para ahli

media dan materi. Revisi yang diuji oleh uji ahli bertujuan untuk mendapat produk

yang layak diuji cobakan kepada peserta didik. Setelah dilakukan uji ahli, langkah

selanjutnya memperbaiki produk yang harus diperbaiki.

6. Uji coba lapangan

Pada tahap ini dilakukan uji oleh peserta didik. Uji coba dilakuakan pada 30

peserta didik dan praktisi. Proses validasi bertujuan untuk mengetahui kepraktisan

dan efektivitas produk yang dibuat.

7. Produk akhir

Pada tahap ini merupakan hasil akhir pengembnagan e-modul. Hasil akhir merupkan

hasil dari keseluruhan produk yang telah dinilai oleh para ahli dan merupkan bentuk

akhir produk yang telah direvisi dan diuji cobakan.

C. Desain Uji Coba dan Uji Ahli Produk Pengembangan

1. Desain uji coba

Bedasarkan metode pengembangan yang dipilih oleh peneliti yaitu metode

pengembangan Borg & Gall, maka uji coba produk dilakukan dengan uji alpa dan

uji beta. Uji alpa dilakukan oleh beberapa validator yaitu pada (1) Ahli media yang

230
dilakukan oleh dua dosen yang mengampu mata kuliah media pembelajaran di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universiatas Balikpapan yaitu dosen

Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, (2) Ahli

materi yang terdiri dari dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Balikpapan dan dosen bahasa Indonesia Universitas Tridharma, (3) Praktisi bahasa

Indonesia SMK Negeri 6 Balikpapan. Adapun aspek yang dinilai dari ahli media

yaitu tampilan, pengoprasisan program, dan manfaat. Disamping itu, ahli materi

melakukan penilaian terhadap aspek materi, aspek pembelajaran, dan kebahasaan.

Praktisi melakukan penilaian terhadap aspek materi, manfaat, dan kebahasaan.

Adapun gambaran desain uji coba media e-modul berbasi Flip PDF Professional

dapat ditampilkan sebagai berikut:

Gambar 11 Sampul E-modul Gambar 12 Daftar Isi

231
Gambar 13 Judul Materi Gambar 14 Peta Konsep

Gambar 15 Pendahuluan Gambar 16 Deskripsi

232
Gambar 17 Petunjuk Penggunaan Gambar 18 Kegiatan Pembelajaran

Gambar 19 Kegiatan Pembelajaran Gambar 20 Kegiatan Pembelajaran

233
Gambar 21 Kegiatan Pembelajaran Gambar 22 Latihan Soal

Gambar 23 Daftar Pustaka Gambar 24 Sampul Belakang E-modul

2. Desain ahli produk pengembangan

Uji ahli produk pada penelitian ini menggunakan uji alpa dan uji beta. Uji

alpa dilakukan dengan memberikan e-modul kepada ahli media, ahli materi, dan

praktisi. Lalu e-modul dinilai berdasarkan aspek yang ada di dalam angket. Setelah

data penilaian diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kelayakan dan

234
keefektifan e-modul untuk dapat dilakukan tahap uji beta. Uji beta diberikan kepada

praktisi dan peserta didik kelas XI di SMA Negeri 7 Balikpapan. Uji dilakukan pada

30 peserta didik. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui penilaian praktisi dan

respon peserta didik setelah menggunakan e-modul.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah dalam suatu

penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapatkan sebuah data

(Sugiyono, 2017). Ditahap ini dilakukan dengan metode pengumpulan data, yaitu

kuisioner, dan tes. Berikut penjelasan masing-masing metode:

a. Kuisioner atau angket

Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2017). Angket

dipergunakan pada saat evaluasi dan uji coba. Evaluasi dilakuakan oleh ahli

media, ahli materi, praktisi dan peserta didik untuk mengetahui apakah layak

atau tidaknya produk yang dihasilkan.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengukur prestasi siswa dalam mengerjakan soal yang

diberikan. Menurut Purwanto (Anggriani, Narusalam, & Batari, 2018) tes

merupakan instrument untuk mengumpulkan data peserta yang memberi respon

terhadap pertanyaan agar peserta didik dapat menunjukan kemampuan dan

235
pemahamannya. Pada penelitian ini, peneliti melakukan tes tertulis dengan

mengerjakan tugas yang diberikan dalam e-modul.

2. Instrumen pengumpulan data

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan beberapa instrumen data yaitu

kuisioner dan tes. Berikut instrumen pengumpulan data yaitu:

a. Kuisioner atau angket

Kuisioner pada penelitian ini menggunkan kuisioner jenis tertutup dengan

jawaban pada tiap indikator telah disediakan peneliti untuk dapat dipilih oleh

ahli media, ahli materi dan peserta didik. Kuisioner ini bersifat daring dengan

menggunakan Google From. Kuisioner penelitian ini disusun berdasarkan

pendapat Walker & Hess (Arsyad, 2015) mengenai kriteria penilaian media

pembelajaran berdasarkan pada kualitas. Adapun kriteria yang dimaksud sebagai

berikut:

Tabel 1 Kriteria dalam Penilaian Media Pembelajaran Berdasarkan Kualitas


No Aspek Indikator
1 Kualitas isi Ketepatan
dan tujuan Kepentingan
Kelengkapan
Keseimbangan
Minat/perhatian
Keadilan
Kesesuaian dengan situasi peserta didik
2 Kualitas Memberi kesempatan belajar
instruksional Memberi bantuan untuk belajar
Kualitas motivasi
Fleksibel instruksional

236
Kualitas tes dan penilaiannya
Dapat memberi dampak bagi peserta didik
Dapat membawa dampak bagi guru dan
pembelajaran
3 Kualitas teknis Keterbacaan
Mudah digunakan
Kualitas penanganan jawaban
Kualitas pengolahan program
Kualitas pendokumentasian

Kuisioner pada penelitian ini memodifikasi berdasarkan pendapat Walker &

Hess (Arsyad, 2015) mengenai kriteria penilaian media pembelajaran

berdasarkan pada kualitas. Kuisioner ini akan diberikan kepada ahli media, ahli

materi, praktisi dan peserta didik. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai

jenis-jenis kuisioner yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Kuisioner validasi

Kuisioner ini akan ditujukan kepada ahli media, dan ahli materi

dengan kisi-kisi instrumen yang berbeda. Kuisioner ahli media akan

diberikan kepada dosen yang mengampu mata kuliah media pembelajaran di

Program Studi Pendidikan Bahasan dan Sastra Indonesia dan Program Studi

Matematika di Universitas Balikpapan, dan ahli materi diberikan kepada

dosen Program Studi Pendidikan Bahasan dan Sastra Indonesia Universitas

Balikpapan, serta dosen yang mengampu mata kuliah bahasa Indonesia di

Universitas Tridharma, dan praktisi bahasa Indonesia SMA Negeri 7

Balikpapan. Pada kuisioner hasil ahli mengisi kuisioner, hasil validasi data

yang diperoleh dipergunakan untuk menyimpulkan apakah e-modul yang

237
dikembangkan valid atau tidak. Berikut kisi-kisi kuisioner ahli media dan

ahli materi.

Tabel 2 Kisi-kisi Ahli Media


Aspek Indikator No soal
Tampilan Bentuk tulisan 1,2
Warna tulisan 3
Ukuran tulisan 4
Komposisi warna tulisan 5
Tampilan e-modul 6
Keefektifan e-modul 7
Spasi 8
Kreativitas 9
Kesesuaian gambar 10
Pengoprasian Kemudahan penggunaan 1
program Kemudahan penyimpanan 2
Kepraktisan 3
Kemenarikan 4
Manfaat Kemudahan dalam proses 1
pembelajaran
Proses belajar lebih menarik 2

Tabel 3 Kisi-kisi Ahli Materi


Aspek Indikator No soal
Aspek Kesesuaian dengan KD 1
Materi Tujuan pembelajaran 2
Kebenaran konsep 3
Kelengkapan materi 4
Penyajian materi runtut 5
Kejelasan materi 6
Kemudahan materi 7
Pemberian soal 8
Petunjuk pengejakan 9
Aspek Membangkitkan rasa ingin tahu 1
Pembelajaran Kemudahan penggunaan 2
Fokus perhatian 3
Variasi belajar 4
Aspek Ketepatan tata Bahasa dan ejaan 1

238
Kebahasaan Keefektifan kalimat 2

Tabel 4 Kisi-kisi Praktisi Pembelajaran


Aspek Indikator No soal
Aspek Kesesuaian dengan KD 1
Materi Tujuan pembelajaran 2
Kelengkapan materi 3
Penyajian disajikan secara runtut 4
Kejelasan materi 5
Kemudahan materi 6
Pemberian soal 7
Aspek Kemudahan proses pembelajaran 1
Manfaat Menambah variasi 2
Memberikan fokus perhatian 3
Membantu pendidik 4
Aspek Ketepatan tata Bahasa dan ejan 1
Kebahasaan

2) Kuisioner kepraktisan

Kuisioner ini dilakukan untuk menilai kepraktiasan e-modul yang

telah digunakan. Kuisioner kepraktisan ini akan dinilai oleh praktisi/guru

bahasa Indonesia dan peserta didik. Berikut kisi-kisi instrument kepraktisan

praktisi dan peserta didik.

Tabel 5 Kisi-kisi Kepraktisan Guru


Aspek Indikator No soal
Aspek Kesesuaian dengan KD 1
Materi Tujuan pembelajaran 2
Kelengkapan materi 3
Penyajian disajikan secara runtut 4
Kejelasan materi 5
Kemudahan materi 6
Pemberian soal 7

239
Aspek Kemudahan proses pembelajaran 1
Manfaat Menambah variasi 2
Memberikan fokus perhatian 3
Membantu pendidik 4
Aspek Ketepatan tata Bahasa dan ejan 1
Kebahasaan

Tabel 6 Kisi-kisi Kepraktisan Peserta Didik


Aspek Indikator No soal
Aspek Media Ketepatan pemilihan gambar 1
Ukuran tulisan 2
Warna 3
Aspek Kejelasan materi 1
Pembelajaran Kemudahan materi 2
Pemberian soal 3
Aspek Kemudahan pengoprasian 1
Manfaat Proses belajar menyenangkan 2
Memudahkan 3
proses pembelajaran
Menambah variasi 4
Memberikan fokus perhatian 5
Kemudahan penyimpanan 6
Aspek Kebahasaan 1
Kebahasaan

b. Tes

Tes pada penelitian ini berupa tes uraian yang diberikan kepada peserta didik

kelas XI di SMA Negeri 7 Balikpapan yang telah mengunakan bahan ajar e-

modul berbasis aplikasi Flip PDF Professional pada materi “Drama” KD 3.18

“Mengidentifikasi alur cerita dalam drama yang ditonton” di kelas XI di SMA

Negeri 7 Balikpapan. Tes dilaksanakan secara daring dan dikumpulkan melalui

google form berupa foto hasil tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.

Table 7 Kisi-kisi Kuisioner Tes

Aspek Indikator No soal Skor Nilai


Aspek Strukrur drama 1 30
Materi Soal
Unsur-unsur drama 2 70

240
E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif yang diperoleh dapat berupa komentar, saran, serta masukan dari para

ahli, praktisi, dan peserta didik. Data tersebut kemudian dideskripsikan. Sedangkan data

kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil belajar peserta didik, dan skor yang

diperoleh dari responden melalui kuisioner para ahli, praktisi, dan peserta didik. Data

yang diperoleh dari kuisioner kemudian diubah menjadi data kualitatif dengan

memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala likert 1-4 dengan pilihan

jawaban sangat setuju skor 4, setuju skor 3, tidak setuju skor 2, sangat tidak setuju skor

1. Berikut tabel instrumen berdasarkan skala likert 1-4.

Tabel 8 Skala Likert


Skor Kriteria
4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju
1 Sangat tidak setuju
Sumber: Dimodifikasi (Sugiyono, 2017)

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga macam kriteria yaitu kriteria

validitas, kriteria kepraktisan, dan efektivitas. Berikut penjelasannya:

1. Kriteria validitas

Hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dari validator

dalam bentuk tabel, dan kemudian dihitung dengang menggunakan rumus (Saadah

& Wahyu, 2020) sebagai berikut:

f
P= x 100 %
N
Keterangan:

241
P = Persentase Nilai Akhir

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum

Kemudian dicari nilai rata-rata dari semua validator dengan rumus (Prastyo, 2017)

sebagai berikut:

x=∑ ❑
x
N

Keterangan:

x = Meam (rata-rata)

Σx = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Selanjutnya mencari tingkat kevalidan dengan melihat tabel seperti berikut:

Tabel 9 Kriteria Validitas


Kriteria Kriteria Keterangan
80-100 Sangat valid Tidak revisi
60-80 Valid Tidak revisi
40-60 Cukup valid Tidak revisi
20-40 Kurang valid Revisi
0-20 Tidak valid Revisi
Sumber: Dimodifikasi (Saadah & Wahyu, 2020)

2. Kriteria kepraktisan

242
Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor guru dan peserta didik yang

menjawab masing-masing item yang terdapat dalam angket. Berikut rumus untuk

menghitung data kepraktisan.

Data uji kepraktisan guru dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Saadah &

Wahyu, 2020) sebagai berikut:

f
P= x 100%
N

Keterangan:

P = Persentase kepraktisan guru

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum

Sedangkan rumus kepraktisan yang digunakan untuk mengolah data peserta didik

menggunakan rumus (Manulang, 2020) sebagai berikut.

∑❑
x
P= x 100 %
N x Jumlah responden

Keterangan:

P = Persentase kepraktisan peserta didik

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum/Jumlah skor ideal

Selanjutnya dicari nilai rata-rata semua yang mengisi angket dengan rumus (Prastyo,

2017) sebagai berikut :

x=∑ ❑
x
N

243
Keterangan:

x = Meam (rata-rata)

Σx = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Selanjutnya hasil yang diperoleh di interpretasikan dengan menggunakan kriteria

sebagai berikut:

Tabel 10 Kriteria Kepraktisan


Nilai Kriteria Keterangan
80-100 Sangat praktis Tidak revisi
60-80 Praktis Tidak revisi
40-60 Cukup praktis Tidak revisi
20-40 Kurang praktis Revisi
0-20 Tidak praktis Revisi
Sumber: Dimodifikasi (Riduwan, 2015)

3. Kriteria Efektivitas

Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas bahan ajar e-modul

yang telah dibuat untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik.

Aspek efektivitas yang dimaksud yaitu pengujian terhadap keefektifan e-modul

yang digunakan dikelas. Berhasil tidaknya hasil belajar bertolak belakang pada nilai

KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu nilai 76 dari nilai maksimal

100 dan nilai rata-rata keseluruhan. Hasil belajar pada peserta didik dapat dinilai

dengan mencari nilai rata-rata menggunkan rumus (Prastyo, 2017) sebagai berikut:

x=∑ ❑
x
N

Keterangan:

x = Meam (rata-rata)

244
Σx = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas belajar peserta didik dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 11 Kriteria Hasil Belajar


Nilai Kriteria Keterangan
80-100 Sangat efektif Tidak revisi
60-80 efektif Tidak revisi
40-60 Cukup efektif Tidak revisi
20-40 Kurang efektif Revisi
0-20 Sangat kurang Revisi
efektif
Sumber: Dimodifikasi (Sugiyono, 2017)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Hasil Pengembangan Produk Awal

Penelitian pengembangan bahan ajar e-modul bahasa Indonesia dengan Flip

PDF Professional dikembangkan berdasarkan penelitian pengembanagan Research and

245
Development. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan Brog and Gall yang

telah dimodifikasi dari 10 tahapan. Pada penelitian ini memodifikasi menjadi 7 tahapan

pengembangan menurut Brog and Gall yaitu pencarian potensi dan masalah,

perencanaan produk, desain produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba lapangan,

dan produk akhir. Berikut penjelasan berdasarkan tahapan yang telah dilakukan dalam

penelitian dan pengembangan ini:

1. Pencarian Potensi dan Masalah

Pada tahapan ini peneliti memulai dengan melakukan observasi. Observasi

dilakukan di SMA Negeri 7 Balikpapan pada guru mata pelajaran bahasa Indonesia

dan peserta didik kelas XI IPS 4. Observasi dilaksanakan dengan melalui

wawancara terhadap guru dan peserta didik. Wawancara dilaksanakan untuk

mengetahui cara guru mengajar, media pembelajaran yang digunakan dan respon

peserta didik mengenai kegiatan pembelajaran selama daring.

Hasil observasi yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara bahwa cara

guru mengajar di masa pandemi hanya menggunkan WhatsApp Grup dan guru

belum memiliki modul pembelajaran. Guru memiliki alasan mengapa hanya

menggunakan WhatsApp Grup yaitu dikarenakan guru masih kurang begitu paham

mengenai penggunaan menggunakan teknologi. Di samping itu, peserta didik kelas

XI IPS 4 merasakan kejenuhan atau bosan belajar di masa pendemi. Kejenuhan dan

kebosanan yang dialami peserta didik dipengaruhi oleh cara guru dalam

246
memberikan pembelajaran yang kurang menarik yang hanya menggunakan

WhatsApp Grup.

2. Perencanaan Produk

Pada penelitian ini mulai merencanakan produk yang akan dikembangkan

berdasarkan potensi dan permasalahan yang telah didapat berdasarkan hasil

observasi. Pada penelitian ini akan memberikan solusi berdasarkan permasalahan

yag telah ditemukan dengan membuat bahan ajar yang menarik dalam bentuk e-

modul pada mata pelajaran bahasa Indonesia dikelas XI IPS 4 pada materi Drama

KD 3.18 “Mengidentifikasi alur cerita dalam drama yang ditonton”. Pembuatan e-

modul dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi bernama Flip PDF

Professional, selain itu pada penelitian ini akan mengajarkan guru bagaimana cara

membuat e-modul dengan menggunakan aplikasi Flip PDF Professional.

3. Desain Produk

Pada pembuatan desain produk awal bahan ajar e-modul langkah-langkah yang

dilakukan adalah:

a. Membuat desain dan sekaligus materi di Microsoft word yang berisi sampul,

daftar isi, judul materi, peta konsep, pendahuluan, kegiatan pembelajaran, daftar

isi, dan sampul belakang.

247
Gambar 25 Pembuatan desain dan materi pada software Microsoft word
b. Pada bagain lembar yang terdapat dalam Microsoft word disediakan ruang

kosong yang nantinya akan digunakan untuk menambah video/gambar.

Gambar 26 Ruang Kosong Untuk Menambah Gambar

248
Gambar 27 Ruang Kosong Untuk Menambah Video/Gambar
c. Setelah selesai mendesain di software Microsoft word langkah selanjutnya save

file dalam bentuk PDF.

d. Selanjutnya mencari gambar dan video yang sesuai dengan e-modul dan

berkaitan dengan drama yaitu video cerita rakyat.

e. Membuka software Flip PDF Professional yang telah di download dan di instal,

kemudian pilih create new project dan klik new project.

Gambar 28 Tampilan Awal Membuka Software Flip PDF Professional

249
Gambar 29 Create New Project dan Klik New Project

f. Setelah itu akan muncul tampilan import PDF pada layar, kemudian klik

browser, pilih file PDF kemudian klik open, klik import now, dan tunggu proses

mengubah file PDF hingga terbuka dan menjadi tampilan e-modul pada software

Flip PDF Professional.

Gambar 30 Tampilan Setelah Klik New Project, Pilih Browser

Gambar 31 Pilih File PDF dan Open

250
Gambar 32 Pilih Import Now

Gambar 33 Proses Import

Gambar 34 Tampilan E-Modul pada Software Flip PDF Professional

g. Mulai mengedit e-modul dengan klik edit pages, kemudian menambahkan

gambar yang bersumber dari klipartz.com dan cleanpng.com, serta video yang

251
bersumber dari youtube yang telah dipersiapkan. Kemudian setelah selesai

mengedit klik save and exit.

Gambar 35 Mulai Mengedit dengan Klik Edit Pages

Gambar 36 Tampilan Menambahan Gambar

252
Gambar 37 Tampilan Menambahan Gambar dan Video

h. Tampilan pada layer akan berubah setelah save and axit, Selanjutnya jika dirasa

e-modul telah selesai, langkah selanjutnya yaitu klik publish, pilih pada deskop

tulisan publish ubah file name pada path dan HTML title pada options,

kemudian pilih HTML5-Flash, selanjutnya pilih convert tunggu hingga proses

selesai hingga deskop menampilkan conversion completed dan pilih upload

online.

i. Setelah memilih upload online tunggu hingga tambilan deskop terganti untuk

melakukan pembelian, pilih order later dan tunggu proses hingga muncul

tampilan pada deskop upload your book. Pada upload your book ubah title

sesuai dengan judul e-modul, selanjutnya klik publish, tunggu hingga proses

upload selesai dan salin link e-modul.

j. Link e-modul siap dibagikan dan digunakan dengan tampilan yang berbeda dari

sebelumnya. Berikut tampilan e-modul dalam e-modul.

Gambar 38 Tampilan Depan E-Modul

253
Gambar 39 Tampilan Daftar Isi dan Judul Materi

Gambar 40 Tampilan Peta Konsep dan Pendahuluan

254
Gambar 41 Tampilan Deskripsi Materi dan Petunjuk Penggunaan

Gambar 42 Tampilan Kegiatan Pembelajaran

4. Validasi Produk

255
Tahap selanjutnya setelah mendesain produk pengembangan e-modul, langkah

selanjutnya melakukan Validasi produk yang akan dilakukan oleh 4 ahli yang

berpengalaman dibidangnya, yaitu 2 ahli media, 2 ahli materi dan praktisi

pembelajaran.

a. Validasi ahli media

Penilaian yang diberikan kepada validator ahli media pada pengembangan e-

modul menggunakan software flip PDF professional pada materi drama dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12 Persentase Hasil Validasi Ahli Media


No Aspek Ahli I Ahli II
1 Tampilan layer 35 35
2 Pengoprasian program 14 15
3 Manfaat 6 6
Jumlah 55 56
persentase skor 85,93% 87,5%
Kategori Sangat Valid Sangat Valid

Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi ahli media I pada aspek tampilan

memperoleh skor 35, aspek pengoprasian pogram memperoleh skor 14, aspek

manfaat memperoleh skor 6, dengan jumlah 55, serta persentase 85,93% dengan

kriteria sangat valid. Validasi ahli media II pada aspek tampilan 35, aspek

pengoprasian pogram 15, aspek manfaat 6, jumlah keseluruhan 57, serta hasil

persentase 87,5% dengan kriteria sangat valid.

b. Validasi ahli materi

256
Penilaian yang diberikan kepada validator ahli materi pada pengembangan e-

modul menggunakan software flip PDF professional pada materi drama dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 13 Persentase Hasil Validasi Ahli Materi


No Aspek Ahli I Ahli II
1 Materi 30 28
2 Pembelajaran 14 15
3 Kebahasaan 6 5
Jumlah 50 48
Persentase Skor 89,28% 85,71%
Kategori Sangat Valid Sangat Valid

Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi ahli materi I pada aspek materi

memperoleh skor sebesar 30, aspek pembelajaran memperoleh skor 14, aspek

kebahasaan memperoleh skor 6, dengan jumlah 50, serta persentase 89,28%

dengan kriteria sangat valid. Validasi ahli materi II pada aspek materi 28, aspek

pembelajaran 15, aspek kebahasaan 5, dengan jumlah 48, serta persentase

85,71% dengan kriteria sangat valid.

c. Persentase Hasil Kepraktisan Pembelajaran

257
Penilaian yang diberikan kepada praktisi pada pengembangan e-modul

menggunakan software flip PDF professional pada materi drama dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 14 Persentase Hasil Validasi Praktisi Pembelajaran


No Aspek Praktisi
1 Materi 25
2 Manfaat 16
3 Kebahasaan 4
Jumlah 45
Persentase Skor 93,75%
Kriteria Sangat Valid

Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi praktisi pada aspek materi

memperoleh skor sebesar 25, aspek manfaat memperoleh skor 16, aspek

kebahasaan memperoleh skor 4, dengan jumlah 45, serta persentase 93,75%

dengan kriteria sangat valid.

5. Revisi Produk

Tahap ini dilakukan setelah melakukan validasi produk oleh ahli media dan materi.

Pada tahap ini melakukan revisi prosuk yang sesuai dengan masukan dan daran yang

diberikan oleh validator. Hasil revisi tersebut sebagai berikut:

a. Revisi ahli media

Tabel 15 Saran Perbaikan Oleh Ahli Media


No Validator Saran perbaikan Perbaikan

258
1 Ahli Perbaiki penempatan “.” Penempatan “.” Sudah
Media I diperbaiki
Perbaiki penulisan kata Penulisan telah
di- contoh (di bawah), diperbaiki
dan cek yang lain
2 Ahli Nama materi: modul Penulisan sampul telah
Media II (bahasa Indonesia KD diubah
(dituliskan disampul))
Penulisan KD dan Kolom pada KD dan
Indikator dibuat Indikator telah diperbaiki
Bersebelahan kolomnya
Kata ganti “kamu” atau Kata ganti telah
“kalian”? kombinasikan dikombinasikan dengan
kata “kalian”
cek tulisan “dimasa” Penulisan telah
harusnya “di masa diperbaiki
pandemi”
Cek tulisan “silahkan” Penulisan telah
harunya “silakan” diperbaiki
Font TNK diganri saja Font telah diubah
agar tidak monoton

b. Revisi ahli materi

Tabel 16 Saran Perbaikan Oleh Ahli Materi


No Validator Saran perbaikan Perbaikan

259
1 Ahli materi I Penulisan kompetensi Penulisan telah diubah
dasar bukan tetapi rata menjadi rata kiri kanan
kiri kanan tetapi rata pada tabel
kiri kanan
Penulisan bermain Penulisan telah
drama tidak perlu diperbaiki
menggunakan huruf
kapital
Cek penulisan orientasi Penulisan orientasi pada
bagan telah diperbaiki
Pada materi bisa Pewarnaan telah
diberikan tambahan ditambahkan
warna agar lebih
menarik.
2 Ahli materi II Judul modul “bermain Judul telah disesuaikan
drama” tidak sesuai dengan materi berjudul
karena ini modul tidak “Drama”
menggambarkan seperti
cara bermain drama
KD disesuaikan KD telah difokuskan
fokuskan pada struktur pada struktur dan unsur
dan unsur drama drama
Perhatikan penggunaan Penggunaan titik dan
tanda titik dan koma koma telah diperbaiki
Perhatikan penggunaan Kata depan penulisan
kata depan telah diperbaiki
“Bermain Drama” Penulisan bermain drama
menggunkan huruf telah diperbaiki
kecil

c. Saran Perbaikan Oleh Praktisi Pembelajaran

Tabel 17 Saran Perbaikan Praktisi Pembelajaran


No Validator Saran perbaikan Perbaikan

260
1 Praktisi Penulisan titik koma Penulisan titik koma
Pembelajaran telah diperbaiki
Penulisan kata depan Penulisan kata depan
telah diperbaiki
Penulisan “silahkan” Penulisan “silahkan”
telah diperbaiki

6. Uji coba lapangan

Setelah produk divalidasi dan direvisi, maka produk yang telah dikembangkan

menggunakan software flip PDF professional pada materi drama akan dinilai oleh

praktisi dan diuji cobakan kepada peserta didik kelas XI IPS 4 SMA Negeri 7

Balikpapan. Penilaian dan pengujian dilakukan dengan cara memberikan e-modul,

kepada praktisi dan peserta didik kemudian praktisi menilai dan peserta didik

mengerjakan tes yang terdapat pada e-modul, dan setelah mengerjakan selanjutnya

peserta didik diminta untuk mengisi angket dan praktisi mengisi angket yang

berkaitan dengan e-modul yang telah dipergunkaan dan oleh peserta didik dan

dinilai oleh praktisi. Berikut tabel hasil angket yang telah di isi oleh praktisi dan

peserta didik kelas XI IPS 4.

Tabel 18 Persentase Hasil Angket Praktisi


No Aspek Praktisi
1 Materi 26
2 Manfaat 15
3 Kebahasaan 4
Jumlah 45
Persentase Skor 93,75%

261
Kriteria Sangat Praktis

Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah di isi oleh praktisi

bahasa Indonesia SMA Negeri 7 Balikpapan. Pada aspek materi memperoleh skor

26, aspek manfaat memperoleh skor 15, dan aspek kebahasaan memperoleh skor 4

dengan jumlah keseluruhan memperoleh skor 45, persentase skor dari tiga aspek

tersebut diperoleh 93,75% dengan kriteria sangat praktis.

Tabel 19 Persentase Hasil Angket Peserta Didik


Penilaian Total
NO Aspek
1 2 3 4 Skor
1 Media 0 2 32 56 324
2 Pembelajaran 0 0 28 62 332
3 Manfaat 0 1 66 113 650
4 Kebahasaan 0 0 4 26 116
Jumlah 1422
Presentase 91,15%
Kriteria Sangat Praktis

Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah di isi oleh 30

peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Balikpapan. Pada aspek media memperoleh

skor 324, aspek pembelajaran memperoleh skor 332, aspek manfaat memperoleh

skor 650, dan aspek kebahasaan memperoleh skor 116 dengan jumlah keseluruhan

memperoleh skor 1422, persentase skor memperoleh 91,15% dengan kriteria sangat

praktis.

a. hasil uji tes

Hasil uji tes kelas XI IPS 4 SMA Negeri 7 Balikpapan berjumlah 30 peserta

didik. Berikut hasil tes yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Tabel 20 Persentase Hasil Tes Peserta Didik


Jumlah Responden 30

262
Tidak Tuntas 7
Tuntas 23
Jumlah 2520
Nilai Rata-rata 84%
Kriteria Sangat Efektif

Pada tabel di atas merupakan hasil tes yang telah dikerjakan oleh Peserta

didik kelas X SMA Negeri 7 Balikpapan. Tes dilakukan oleh 30 peserta didik,

dengan hasil tidak tuntas 7 peserta didik, tuntas 23 peserta didik, hasil persentase

2520% serta nilai rata-rata 84% dengan kriteria sangat efektif.

7. Produk akhir

Produk akhir pada penelitian pengembangan e-modul menggunakan flip PDF

professional pada materi drama yang telah dilakukan memiliki kualitas yang layak

dan sangat baik untuk dipergunkaan dalam proses pembelajaran. Kualitas tersebut

dapat dilihat berdasarkan hasil penilaian para ahli media, ahli materi, praktisi, dan

peserta didik.

B. Hasil Uji Coba Produk

Produk pembuatan e-modul yang telah dibuat pada penelitian ini pada tahapan

pencarian potensi dan masalah, perencanaan produk, desain produk, validasi produk,

revisi produk dan uji coba produk akan dilanjutkan dengan uji coba produk untuk

mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan e-modul. Uji coba dilakukan dengan

2 tahapan yaitu uji alpa dan uji beta. Berikut penjelasan kegiatan uji coba yang telah

dilakukan pada penelitian ini.

1. Uji alpa

263
Uji alpa pada penelitian ini dipergunakan untuk mengetahui kevalidan atau

kelayakan e-modul yang akan diuji cobakan ke peserta didik. tahapan kelayakan e-

modul adalah validasi pada aspek media, dan aspek materi. Uji coba kelayakan

diberikan kepada beberapa ahli yaitu (1) dua ahli media pembelajaran yaitu dosen

Universitas Balikpapan, (2) dua ahli materi yaitu dosen Universitas Balikpapan dan

Universitas Tridharma, (3) praktisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia SMK

Negeri 6 Balikpapan.

Uji alpa dilakukan secara daring dikarenakan adanya wabah COVID-19

sehingga pada penelitian ini memberikan tautan kepada para untuk melihat e-modul

https://online.flipbuilder.com/acxnt/okvi/, serta tautan kuisioner dengan ahli media

https://forms.gle/pnSAiK3JQpjxCo496, dan tautan kuisioner ahli materi

https://forms.gle/sNTqChoio4ZEKSnE7, dan tautan kuisioner praktisi

https://forms.gle/eDCzquXynvGWT3Th7 . Berikut penjelasan mengenai hasil data

dan kuisioner yang diperoleh.

a. Penilaian aspek media

Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli media dengan menilai aspek

tampilan, pengoprasian program, dan manfaat. Validasi e-modul telah dinilai

oleh ahli media I dosen bahasa Indonesia yang mengajar media pembelajaran di

Universitas Balikpapan pada tanggal 31 Mei 2021, sedangkan validasi ahli

media II dilakukan oleh dosen matematika yang mengajar media pembelajaran

di Universitas Balikpapan pada tanggal 31 Juni 2021. Berikut perolehan data

hasil pengisian angket dari para ahli media ditampilkan pada tabel berikut ini.

264
Tabel 21 Hasil Penilaian Ahli Media
Skor
No Aspek Indikator
Ahli 1 Ahli 2
1 Tampilan Bentuk tulisan 4 3
Layar 3 4
Warna tulisan 4 3
Ukuran tulisan 3 4
Komposisi warna tulisan 4 4
Tampilan e-modul 3 3
Keefektifan e-modul 4 4
Spasi 4 4
kreativitas 3 3
Kesesuaian gambar 3 3
2 Pengoprasian Kemudahan penggunaan 4 4
Program Kemudahan penyimpanan 4 4
Kepraktisan 3 4
menarik 3 3
3 Manfaat Kemudahan dalam proses
3 3
pembelajaran
Proses belajar lebih menarik 3 3
Jumlah 55 56
Presentase Skor 85,93% 87,5%
Sangat Sangat
Kriteria
Valid Valid

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa jumlah penilian pada ahli media I

memperoleh jumlah skor 55 dari 16 indikator penilaian, serta menghasilkan

persentase skor sebesar 85,93% dengan kriteria sangat valid dan pada ahli media

II memperoleh jumlah skor 56 dari 16 indikator penilian, serta menghasilkan

persentase skor sebesar 87,5% dengan kriteria sangat valid.

b. Penilaian aspek materi

Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli materi dengan menilai aspek

materi, pembelajaran, dan kebahasaan. Validasi e-modul telah dinilai oleh ahli

materi I dosen bahasa Indonesia yang mengajar bahasa Indonesia di Universitas

Tridharma pada tanggal 2 Juni 2021, sedangkan validasi ahli materi II dilakukan

oleh dosen bahasa Indonesia yang mengajar bahasa Indonesia di Universitas

265
Balikpapan pada tanggal 2 Juni 2021. Berikut perolehan data hasil pengisian

angket dari para ahli materi ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 22 Hasil Penilaian Ahli Materi


Skor
No Aspek Indikator
Ahli 1 Ahli 2
1 Materi Kesesuaian dengan KD 4 3
Tujuan pembelajaran 4 3
Kebenaran konsep 3 4
Kelengkapan materi 4 4
Penyajian materi runtut 4 4
Kejelasan materi 4 3
Kemudahan materi 3 3
Pemberian soal 4 4
2 Pembelajaran Membangkitkan rasa
4 3
ingin tahu
Kemudahan penggunaan 3 4
Fokus perhatian 4 4
Variasi belajar 3 4
3 Kebahasaan Ketepatan tata Bahasa
3 2
dan ejaan
Keefektifan kalimat 3 3
Jumlah 50 48
Presentase Skor 89,28% 85,71%
Sangat Sangat
Kriteria
Valid Valid

266
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa jumlah penilian pada ahli

materi I memperoleh jumlah skor 50 dari 14 indikator penilian, serta

menghasilkan persentase skor sebesar 89,28% dengan kriteria sangat valid.

Sedangkan jumlah penilaian pada ahli materi II memperoleh jumlah skor 48 dari

14 indikator penilaian, serta menghasilkan persentase skor sebesar 85,71%

dengan kriteria sangat valid.

c. Hasil Penilaian Praktisi Media

Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh praktisi dengan menilai aspek materi,

manfaat, dan kebahasaan. Validasi e-modul telah dinilai oleh guru bahasa

Indonesia SMA Negeri 7 Balikpapan pada tanggal 7 Juni 2021, Berikut

perolehan data hasil pengisian angket praktisi ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 23 Hasil Penilaian Praktisi Pembelajaran


No Aspek Indikatir Skor
1 Aspek Materi Kesesuaian dengan KD 4
Tujuan pembelajaran 4
Kelengkapan materi 4
Penyajian disajikan secara runtut 4
Kejelasan materi 3
Kemudahan materi 3
Pemberian soal 4
2 Aspek Manfaat Kemudahan proses
pembelajaran 4
Menambah variasi 4
Memberikan fokus perhatian 4
Membantu pendidik 4

267
3 Aspek ketepatan tata bahasa dan ejaan 3
Kebahasaan
Jumlah 45
Persentase skor 93,75%
Kriteria Sangat praktis
Berdasarkan perolehan hasil analisis diperoleh pada uji alpa, maka dapat

dihitung persentase kevalidan keseluruhan dengan sebagai berikut.

85 , 93 %+ 87 ,5 %+89 , 28 %+ 85 ,71 % +93 , 75 %


x= =88 , 43 %
5

Diperoleh rata-rata presntase keseluruhan dari uji alpa sebesar 88,43% dengan

kategori sangat valid, sehingga dapat diartikan bahwa e-modul layak untuk diuji

cobakan kepada peserta didik sehingga peneliti dapat melanjutkan ke tahapan uji

beta.

2. Uji beta

Uji beta pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepraktisan dan

keefektifan e-modul dari hasil penilaian guru bahasa Indonesia dan peserta didik

kelas XI. Kegiatan uji beta dilakukan dengan cara daring dikarenakan adanya wabah

COVID-19. Uji beta dilakukan pada tanggal 8 Juni 2020 oleh praktisi dan 30 peserta

didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Uji coba kelas dibagi menjadi 2 bagian

yaitu uji coba penggunaan e-modul dan tes peserta didik. Adapun aspek yang dinilai

oleh praktisi ialah aspek materi, aspek manfaat, dan aspek kebahasaan, sedangkan

peserta didik menilai pada aspek media, aspek pembelajaran, aspek manfaat, dan

aspek kebahasaan. Penilaian dilakukan secara daring dengan memberikan tautan e-

modul https://online.flipbuilder.com/acxnt/bwdm/ serta memberikan tautan google

form kepada praktisi https://forms.gle/QG5mzhhzbpjvNacR7 serta tautan e-modul

bagi peserta didik https://forms.gle/YNZ3kR7oE41oF29p9 dan tes belajar peserta

268
didik dengan dikumpulkan pada tautan https://forms.gle/8pHnaAtW83vpu1Ct5.

Berikut hasil data yang diperoleh dari uji beta.

Tabel 24 Hasil Penilian Praktisi


No Aspek Indikatir Skor
1 Aspek Materi Kesesuaian dengan KD 3
Tujuan pembelajaran 4
Kelengkapan materi 4
Penyajian disajikan secara runtut 4
Kejelasan materi 4
Kemudahan materi 3
Pemberian soal 4
2 Aspek Manfaat Kemudahan proses
pembelajaran 3
Menambah variasi 4
Memberikan fokus perhatian 4
Membantu pendidik 4
3 Aspek ketepatan tata bahasa dan ejaan 4
Kebahasaan
Jumlah 45
Persentase skor 93,75%
Kriteria Sangat praktis

Berdasarkan tabel di atas, hasil penilaian praktisi terhadap modul yang diberikan

memperoleh jumlah hasil dengan skor 45, persentase skor memperoleh 93,75%

dengan kriteria sangat praktis.

269
Tabel 25 Hasil Angket Peserta Didik
Penilaian Total
NO Indikator
1 2 3 4 Skor
1 Ketepatan pemilihan gambar 0 0 13 17 107
2 Ukuran tulisan 0 1 9 20 109
3 Warna 0 1 10 19 108
4 Kejelasan materi 0 0 10 20 110
5 Kemudahan materi 0 0 12 18 108
6 Pemberian soal 0 0 6 24 114
7 Kemudahan pengoprasian 0 0 5 25 115
8 Proses belajar lebih menyenangkan 0 0 15 15 105
9 Memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran 0 0 14 16 106
10 Menambah variasi 0 0 13 17 107
11 Memberikan fokus perhatian 0 1 13 16 103
12 Kemudahan penyimpanan 0 0 6 24 114
13 Bahasa 0 0 4 26 116
Jumlah 1422
Presentase 91,15%
Kriteria Sangat Praktis

Berdasarkan tabel di atas, hasil angket peserta didik terhadap modul yang

dipergunakan memperoleh jumlah hasil dengan skor keseluruhan 1422, persentase

skor memperoleh 91,15% dengan kriteria penilaian sangat praktis.

Berdasarkan hasil analisis dari uji beta, maka dapat dihitung persentase kepraktisan

e-modul secara keseluruhan sebagai berikut.

93 , 75 %+ 91, 15 %
x= =92 , 45 %
2

Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan dari uji alpa sebesar 92,45% dengan kriteria

sangat praktis untuk dapat digunakan oleh peserta didik

270
Tabel 26 Hasil Tes Belajar Peserta Didik
No Nama Nilai Keterangan
1 AAM 90 Tuntas
2 AY 70 Tidak Tuntas
3 ADP 100 Tuntas
4 AS 80 Tuntas
5 ARD 100 Tuntas
6 BMJM 70 Tidak Tuntas
7 CT 90 Tuntas
8 DAW 80 Tuntas
9 DA 90 Tuntas
10 DRP 90 Tuntas
11 DP 80 Tuntas
12 DP 80 Tuntas
13 F 100 Tuntas
14 HXB 80 Tuntas
15 KM 90 Tuntas
16 KB 70 Tidak Tuntas
17 MI 70 Tidak Tuntas
18 MF 90 Tuntas
19 MEY 80 Tuntas
20 MF 90 Tuntas
21 MR 80 Tuntas
22 NCL 90 Tuntas
23 NA 70 Tidak Tuntas
24 PTP 90 Tuntas
25 R 90 Tuntas
26 RR 100 Tuntas
27 RAS 90 Tuntas
28 RRF 90 Tuntas
29 RANB 60 Tidak Tuntas
30 SDP 70 Tidak Tuntas
Jumlah 2520
Nilai rata-rata 84%
Kriteria Sangat Efektif

Berdasarkan tabel 22 hasil tes telah dikerjakan oleh 30 peserta didik. berdasarkan

hasil peserta didik mengerjakan tes didapati 7 peserta didik yang tidak tuntas dan 23

271
peserta didik tuntas. Modul yang dipergunakan pada penelitian ini memperoleh

jumlah 2520, serta hasil nilai rata-rata 84% dengan kriteria sangat efektif.

C. Hasil Revisi Produk

Hasil revisi produk dilakukan pada tahap uji coba pada bagian uji alpa. Setelah e-

modul selesai divalidasi oleh para validator, e-modul memperoleh beberapa saran

perbaikan guna agar e-modul ini lebih baik untuk dipergunakan oleh peserta didik.

adapun beberapa saran yang telah diberikan oleh para validator atau ahli dijelaskan

sebagai berikut.

1. Komentar dan saran ahli media

Terdapat dua ahli media yang telah memberikan penilaian terhadap e-modul.

Pada tahap penilaian para ahli media memberikan komentar modul sudah efektif

untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar oleh peserta didik. akan tetapi, terdapat

beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik. Adapaun saran-saran yang

diberikan sebagai berikut.

a. Saran memperbaiki penempatan penggunaan tanda ‘:’ pada e-modul yang telah

dibuat. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun

melakukan revisi dengan memperbaiki penempatan penggunaan tanda ‘:’ Pada

e-modul. Perbaikan tanda ‘:’ dapat dilihat pada gambar berikut.

272
Gambar 43 Perbaikan Penempatan Tanda (:) Sebelum Revisi

273
Gambar 44 Perbaikan Penempatan Tanda (:) Setelah Revisi

b. Saran memperbaiki penulisan kata di- contoh (di bawah) dan cek penulisan

lainnya pada e-modul yang telah dibuat. Berdasarkan saran yang telah diberikan

oleh validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki kata di- pada

e-modul. Perbaikan kata di- dapat dilihat pada gambar berikut.

274
Gambar 45 Perbaikan Kata di- Sebelum Revisi

275
Gambar 46 Perbaikan Kata di- Sesudah Revisi

276
c. Saran memperbaiki nama materi pada e-modul dengan menuliskan Kompetensi

Dasar (KD) pada sampul e-modul. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh

validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki tulisan pada

sampul e-modul. Perbaikan sampul dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 47 Perbaikan Sampul Sebelum Revisi

Gambar 48 Perbaikan Sampul Sesudah Revisi

d. Saran perbaikan pada penempatan KD dan Indikator dibuat Bersebelahan

kolomnya. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun

277
melakukan revisi dengan memperbaiki penempatan sesuai dengan saran yang

telah diberikan. Perbaikan KD dan Indikator dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 49 Penempatan KD dan Indikator Sesudah Revisi

Gambar 50 Penempatan KD dan Indikator Sebelum Revisi

e. Saran memperbaiki penulisan kata ganti “kamu” atau “kalian”, penggunaan

dapat diperbaiki denagn dikombinasikan penulisannya pada e-modul.

Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan

revisi dengan memperbaiki penulisan kata ganti pada e-modul. Perbaikan kata

ganti dapat dilihat pada gambar berikut.

278
Gambar 51 Perbaikan Kata Ganti Dikombinasikan Sebelum Revisi

Gambar 52 Perbaikan Kata Ganti Dikombinasikan Setelah Revisi

f. Saran perbaikan penulisan kata “silahkan” seharusnya “silakan” pada e-modul.

Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan

revisi dengan memperbaiki penulisan “silahkan” pada e-modul. Perbaikan

penulisan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 53 Perbaikan Penulisan “silahkan” Sebelum Revisi

279
Gambar 54 Perbaikan Penulisan “silahkan” Seteleh Revisi

h) Saran perbaikan penggunaan Font TNK (Times New Roman) diganti agar tidak

monoton. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun

melakukan revisi dengan memperbaiki penggunaan font pada e-modul.

Perbaikan font dapat dilihat pada gambar berikut.

280
281
Gambar 55 Perbaikan “font” Sebelum Revisi

282
283
284
Gambar 56 Perbaikan “font” Sesudah Revisi

2. Komentar dan saran ahli materi

Terdapat dua ahli materi yang telah memberikan penilaian terhadap e-modul.

Pada tahap penilaian para ahli materi memberikan komentar e-modul yang

ditampilkan sederhana tidak terlalu ribet sehinga mudah dipahami oleh peserta

didik, tidak membuat jenuh saat menggunakan e-modul untuk kegiata belajar

dikarenakan terdapat sisipan gambar pada setiap halaman. akan tetapi, terdapat

beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik. Adapaun saran-saran yang

diberikan sebagai berikut.

a) Saran perbaikan penempatan kompetensi dasar bukan rata kiri kanan tetapi rata

tengah pada e-modul. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator

peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki penempatan pada e-modul.

Perbaikan penempatan dapat dilihat pada gambar berikut.

285
Gambar 57 Perbaikan Penempatan Rata Kiri Kanan Sebelum Revisi

Gambar 58 Perbaikan Penempatan Rata Kiri Kanan Sesudah Revisi

b) Saran perbaikan penulisan bermain drama yang seharusnya tidak perlu

menggunakan huruf kapital pada e-modul. Berdasarkan saran yang telah

diberikan oleh validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki

penulisan bermain drama pada e-modul. Perbaikan penulisan bermain drama

dapat dilihat pada gambar berikut.

286
Gambar 59 Perbaikan Penulisan Bermain Drama Sebelum Revisi

Gambar 60 Perbaikan Penulisan Bermain Drama Sesudah Revisi

c) Saran perbaikan untuk dapat mengecek penulisan orientasi pada e-modul.

Berdasarakan saran yang telah diberikan oleh validator, penulis mengecek

penulisan dan memperbaiki. Perbaikann penulisan orientasi dapat dilihat pada

gambar berikut.

287
Gambar 61 Perbaikan Penulisan Orientasi Sebelum Revisi

Gambar 62 Perbaikan Penulisan Orientasi Sesudah Revisi

d) Saran perbaikan pada materi dapat ditambahkan pewarnaan agar lebih menarik.

Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh validator, penulis menembahkan

pewarnaan dan terdapat penambahan bentuk pada e-modul. Perbaikan

penambahan pewarnaan pada e-modul dapat dilihat pada gambar berikut.

288
289
290
Gambar 63 Perbaikan Penambahan Pewarnaan Sebelum Revisi

291
292
293
294
295
Gambar 64 Perbaikan Penambahan Pewarnaan Sesudah Revisi

e) Saran perbaikan judul e-modul “bermain drama” yang tidak sesuai dikarenakan

isi tidak menggambarkan seperti bermain drama. Berdasarkan saran yang teleh

diberikan oleh validator, penulis memperbaiki judul pada e-modul dengan

“drama”. Perbaikan dapat dilihat pada gambar berikut.

296
Gambar 65 Perbaikan Judul E-Modul Sebelum Revisi

Gambar 66 Perbaikan Judul E-Modul Sesudah Revisi

f) Saran penulisan pada KD dapat disesuaikan, fokuskan pada struktur dan unsur

drama. Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh validator, penulis

menyesuaikan dan memfokuskan KD pada struktur dan unsur drama pada e-

modul. Perbaikan dapat dilihat pada gambar berikut.

297
Gambar 67 Perbaikan KD Pada Struktur dan Unsur Drama Sebelum Revisi

Gambar 68 Perbaikan KD Pada Struktur dan Unsur Drama Setelah Revisi

g) Saran perbaikan untuk dapat memperhatikan penggunaan tanda titik dan koma

pada e-modul. Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh validator, penulis

memperhatikan dan memperbaiki penggunaan tanda tirik dan koma pada e-

modul. Perbaikan dapat dilihat pada gambar berikut.

298
Gambar 69 Perbaikan Tanda Titik dan Koma Sebelum Revisi

Gambar 70 Perbaikan Tanda Titik dan Koma Sesudah Revisi

h) Saran perbaikan untuk dapat memperhatikan penggunaan kata depan pada e-

modul. Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh validator, penulis

299
memperbaiki penulisan penggunaan kata depan pada e-modul. Perbaikan dapat

dilihat pada gambar berikut.

300
Gambar 71 Perbaikan Penggunaan Kata Depan Sebelum Revisi

301
Gambar 72 Perbaikan Penggunaan Kata Depan Sebelum Revisi

3. Komentar dan saran praktisi pembelajaran bahasa Indonesia

E-modul mendapat sebuah komentar dari praktisi bahasa Indonesia yang telah

memberikan penilaian terhadap e-modul yang diberikan. Komentar tersebut

berbunyi bawasannya e-modul yang diberikan sudah bagus dan sangat menarik

untuk dipelajari pleh peserta didik kelas XI IPS 4.

D. Produk Akhir

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan pada

penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa e-modul. E-modul yang

dikembangkan pada penelitian ini menggunakan aplikasi bernama flip PDF

professional. Flip PDF professional merupakan aplikasi yang dapat mengubah file PDF

menjadi bentuk e-modul yang dapat diakses melalui tautan berupa link. Dengan adanya

302
akses melalui tautan link, guru maupun peserta didik dapat mudah untuk mengakses dan

mempergunakan modul.

E-modul pada penelitian ini dikembangkan menggunakan model penelitian Brog &

Gall dengan tujuh tahapan dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog & Gall.

Peneliti hanya dapat melakukan penelitian pengembangan menggunakan tujuh tahapan

dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog & Gall dikarenakan terdapat adanya

keterbatasan waktu. Ke tujuh tahapan tersebut diantaranya (1) pencarian potensi dan

masalah, (2) perencanaan produk, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi

produk, (6) uji coba lapangan, (7) produk akhir. Melalui tahapan pengembangan

tersebut, peneliti melakukan kegiatan validasi dan revisi pada e-modul yang akan diberi

penilaian oleh para ahli dan praktisi pembelajaran guna mengetahui kevalidan, dan

kepraktisan e-modul.

Penilaian kevalidan e-modul dilakukan oleh 2 ahli media, 2 ahli materi, dan 1

praktisi. Adapun hasil validasi persentase dari ahli media sebesar 85,93% dan 87,5%

dengan kategori sangat valid. Disamping itu, e-modul juga dinilai oleh 2 ahli materi

yang menghasilkan persentase sebesar 89.28% dan 85,71% dengan kategori sangat

valid. Serta penilaian praktisi media menghasilkan persentase sebesar 93,75 dengan

kategori sangat valid.

Penilaian kepraktisan dan efektifitas e-modul dilakukan oleh praktisi dan 30 peserta

didik kelas XI. E-modul ini akan dinilai oleh praktisi dan peserta didik melalui

303
pengisian angket yang diberikan berupa link. Penilaian kepraktisan memperoleh

persentase sebesar 93,75% dan penilaian setelah menggunakan e-modul peserta didik

mengisi angket memperoleh nilai 91,15% dengan kriteria sangat praktis.

Adapun kegiatan lainnya yang dilakukan selain validasi dan revisi ialah pelaksanaan

tes pada 30 peserta didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Tes dilakukan untuk

mengetahui keefektifan e-modul. Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan oleh

peserta didik, diperoleh hasil tes 23 peserta didik dari jumlah keseluruhan yang

memperoleh nilai di atas KKM dan 7 peserta didik memperoleh nilai dibawah KKM,

serta nilai rata-rata sebesar 84% dengan kriteria sangat efektif.

Secara keseluruhan dari kegiatan validasi yang telah diperoleh, persentase kevalidan

e-modul sebesar 88,43% dengan kriteria sangat valid yang bermakna e-modul yang

dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya, untuk

persentase hasil nilai kepraktisan e-modul diperoleh 92,54% dengan kriteria sangat

praktis, sehingga dapat diartikan bahwa e-modul sangat praktis untuk digunakan oleh

peserta didik kelas XI dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi

drama. Selain itu, berdasarkan hasil tes diperoleh persentase keefektifan e-modul

sebesar 84% dengan kriteria sangat efektif Untuk digunakan dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa e-modul

merupakan salah satu alternatif media pembelajaran bahasa Indonesia yang baik untuk

dipergunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, terlebih lagi pada proses

pembelajaran secara daring. Melalui penggunaan e-modul yang dikembangkan suasana

pembelajaran daring dapat menjadi menyenangkan dan tidak monoton sehingga peserta

didik terhindar dari rasa bosan dan jenuh dalam belajar.

304
Adapun kelebihan dari produk akhir dalam pembuatan bahan ajar berbentuk e-

modul adalah e-modul dapat digunakan secara fleksibel yaitu peserta didik dapat

mempelajarinya di mana saja, kapan saja, serta mengoprasikan secara daring, e-modul

dapat membantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran secara daring, e-modul tidak

membutuhkan ruang penyimpanan pada ponsel, dikarenakan e-modul diakses melalui

tautan link. Disamping itu, penggunaan bahan ajar berbentuk e-modul juga terdapat

beberapa keterbatasan yaitu mengharuskan untuk mendownload aplikasi dan menginstal

aplikasi pada laptop, poin gratis hanya terdapat 5 point, tidak dapat diakses secara

offline, tidak dapat dicetak, dan tidak dapat mengakses e-modul apa bila link yang

diberikan salah.

305

Anda mungkin juga menyukai