Skripsi (Yeni Herawati) Fixx 4-8-21
Skripsi (Yeni Herawati) Fixx 4-8-21
SKRIPSI
OLEH
YENI HERAWATI
NPM 175010428
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran dalam beberapa bulan ini telah mengalami hambatan dalam
proses belajar mengajar di sekolah, hambatan tersebut ada dikarenakan adanya COVID-
disebabkan oleh virus bernama SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan gangguan pada
sistematis dan terorganisasi (Binar, 2016). Dalam proses pendidikan sangat perlu
sistematis dan menampilkan kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik
(Kurniawati, 2015). Bahan ajar menurut bentuknya dapat berupa bahan ajar cetak,
audio, visual dan interaktif (Majid a. , 2013). Sesuai dengan adanya virus COVID-19
bahan ajar yang diberikan tidak hanya dalam bentuk buku, tetapi dapat pula dikreasikan
secara sistematis untuk keperluan belajar mandiri (Kurniawati, 2015). Dalam e-modul
205
bahan ajar dapat dibuat menjadi menarik dengan tambahan video, audio visual, ataupun
berupa multimedia interaktif. E-modul ini dapat dirancang dengan menarik agar peserta
didik yang mengalami pembelajaran daring tidak mudah bosan dalam belajar. Salah satu
aplikasi yang cocok dapat dipergunakan untuk membuat e-modul dengan menarik yaitu
Flip PDF Professional merupakan software yang di dalamnya terdapat flip, yang
(Widyaningrum & Patrikha, 2021). Flip PDF Professional merupakan aplikasi yang
modul dengan tampilan yang menarik dan tidak membosankan diantaranya seperti
audio, video, gambar. Aplikasi Flip PDF Professional ini sangat cocok digunakan
untuk mengembangkan bahan ajar di sekolah. Salah satu sekolah yang cocok untuk
dikembangkan bahan ajarnya menggunakan aplikasi Flip PDF Professional yaitu SMA
Negeri 7 Balikpapan pada materi “Drama” KD 3.18 “Mengidentifikasi alur cerita dalam
drama yang ditonton” sesuai dengan kebutuhan guru, pembelajaran dan peserta didik
yang di mana peserta didik mengalami keterbatasan dalam memiliki paket data untuk
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik dan guru mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas XI di SMA Negeri 7 Balikpapan. Guru mata pelajaran bahasa
Indonesia mengatakan bahwa cara mengajar beliau selama masa pandemi COVID-19
hanya menggunakan WhatApp Grup sehingga peserta didik merasakan bosan atau jenuh
dalam belajar di masa pandemi. Guru bahasa Indonesia juga belum memanfaatkan
206
teknologi untuk media pembelajaran dikarenakan guru bahasa Indonesia kurang
bahan ajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya pengembangan media pembelajaran dan
bahan ajar. Pengembangan media pembelajaran yang cocok dipergunakan pada saat
masa pandemi yaitu bahan ajar berbentuk e-modul yang dapat dibuat dengan aplikasi
Penelitian ini didukung oleh penelitian relevan dari (Sriwahyuni, Risdianto, &
Johan, 2019) pada penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Elektronik
Menggunakan Flip PDF Professional pada Materi Alat-Alat Optik di SMA” dengan
hasil penelitian berdasr hasil uji validitas aspek penyajian didapatkan hasil persentase
sebesar 78,12% dengan kategori sangat baik, aspek isi sebesar 81,88% dengan kategori
sangat baik, aspek bahasa sebesar 82,81% dan aspek medi sebesar 75% dengan kategori
sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar elektronik
menggunakan Flip PDF Professional yang dihasilkan sudah valid dengan persentase
perbedaan pada penelitian yang peneliti teliti dengan penelitian (Sriwahyuni, Risdianto,
& Johan, 2019). Persamaan pada penelitian ini terletak pada aplikasi yang digunakan
dalam penelitian yaitu Flip PDF Professional dan pengujian mengenai validitas,
sedangkan perbedaannya terletak pada mata pelajaran yang diberikan pada mata
pelajaran elektronik sedangkan pada penelitian ini pada mata pelajaran bahasa
Indonesia.
207
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bahan
ajar yang diberikan kurang menarik dan peserta didik merasa bosan atau jenuh dalam
pembelajaran dimasa pandemi. Oleh karena itu pada penelitian ini akan
mengembangkan bahan ajar yang menarik dan tidak bosan atau jenuh dalam proses
pembelajaran. Pengembangan bahan ajar pada penelitian ini berfokus pada bahan ajar
Bahasa Indonesia yang dikemas dalam bentuk e-modul pada materi “Drama” KD 3.18
gambar, video dan cerita rakyat. Berdasarkan temuan permasalahan yang ada
dilapangan, maka penelitian ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar E-Modul Bahasa
adanya pengembangan e-modul ini bisa membantu peserta didik lebih tertarik dan tidak
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah:
208
1. Mendeskripsikan tingkat kevalidan Pengembangan E-modul Bahasa Indonesia
Pentingnya penelitian pengembangan ini dilatar belakangi oleh guru dan peserta
didik. Guru bahasa Indonesia mengajar hanya menggunakan WhatApp Grup selama
masa pandemi yang mengakibatkan peserta didik merasa bosan/jenuh dalam belajar,
bahasa Indonesia kurang pengetahuannya dalam teknologi, dan guru belum memiliki
modul pembelajaran. Maka dari itu perlu adanya pengembangan bahan ajar sebagai
solusi terhadap masalah yang ditemukan. Setelah pengembangan bahan ajar ini
dikembangkan, diharapkan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat teratasi
dan penelitian ini dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
Pengembangan ini menghasilkan produk berupa bahan ajar pada mata pelajaran bahasa
209
1. Produk yang dikembangkan merupakan e-modul pada pembelajaran bahasa
Indonesia pada materi “Drama” KD 3.18 “Mengidentifikasi alur cerita dalam drama
2. Bahan ajar yang dikembangkan berupa e-modul pada materi bahasa Indonesia
“Drama” di mana peserta didik diminta mempelajari e-modul dengan cara mandiri
Asumsi peneitian dan pengembangan bahan ajar e-modul bahasa Indonesia dengan
b. E-modul yang diberikan akan membuat peserta didik tidak mudah bosan.
dalamnya.
d. Pengembangan bahan ajar e-modul tidak menguras paket data terlalu banyak
dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan ini dijabarkan sebagai
berikut:
a. Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitain ini adalah angket dan
tes.
210
b. Materi yang terdapat dalam e-modul hanya pada materi “Drama” KD 3.18
c. Keterbatasan uji coba bahan ajar yang hanya dilakukan pada satu kelas saja yaitu
d. Penggunaan e-modul hanya dapat diakses melalui internet dan tidak dapat
dicetak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Pengembangan
dan sistematis untuk menetapkan segala sesutu yang akan digunakaan dalam proses
pengembangan tersebut dapat dijalankan melalui pemberian materi atau bahan ajar.
Secara materi aspek dalam bahan ajar yang disesuaikan dengan pengembangan
211
Berdasarkan dua definisi pengembangan, dapat dipahami bahwa
2. Bahan Ajar
Bahan ajar sangatlah perlu bahkan penting untuk diberikan kepada peserta
didik. Bahan ajar dapat didapatkan dari berbagai sumber seperti internet, jurnal,
buku dan lain sebaginya. Bahan ajar sendiri disusun untuk memudahkan dalam
kegiatan pembelajaran. Bahan ajar juga dapat dikatakan sebuah informasi, alat, dan
teks yang berbentuk tulisan maupun tidak tertulis yang kegunaannya dapat
membantu guru maupun peserta didik dalam proses pembelajaran dan pemberian
bahan ajar.
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar, bahan ajar dapat berbentuk tulisan
ataupun tidak tertulis (Majid, 2013). Bentuk bahan ajar yang dapat diberikan
melalaui buku, rekaman kaset, TV, dan komputer multimedia. Dari berbagai macam
bentuk bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik, bahan ajar tentu akan
membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami dan tidak mudah bosan
212
dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan guru dari berbagai bentuk bahan ajar
yang diberikan.
harus dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
(Kurniawati, 2015). Dengan adanya bahan ajar seorang guru dapat menilai
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. penilaian
yang diberikan dapat berupa tes ataupun pengamatan saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Berdasarkan dua definisi bahan ajar di atas, dapat dipahami bahwa bahan
keterampilan, melatih sikap peserta didik dan membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Selain itu bahan ajar yang diberikan dari berbagai macam
Bahan ajar terdapat beberapa macam jenis untuk dapat digunakan. Bahan
ajar juga dapat dikembangkan dan digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang
menarik. Menurut Prastowo (Fitri & Pahlevi, 2021) bahan ajar memiliki beberapa
a. Bahan cetak, yaitu bahan ajar dalam bentuk cetak seperti modul, handout,
b. Bahan ajar audio, yaitu saluran yang menggunaan sinyal radio, yang biasa
213
c. Bahan ajar audio visual, yaitu mengkombinasikan suara dan gambar secara
bersamaan.
d. Bahan ajar interaktif, yaitu gabungan media (audio, grafik, teks, gambar, dan
Bahan ajar yang akan diberikan biasanya terdapat bagian atau isi di
dalamnya. Bahan ajar biasanya dibuat secara sistematis. Menurut (Majid a. , 2013)
a. Petunjuk pembelajaran
e. Latihan soal
3. E-modul
yang disusun secara sistematis dan digunakan untuk keperluan mandiri, sehingga
dapat menentut para peserta didik untuk belajar memecahkan masalah dengan cara
sendiri (Priatna, Putrama, & Divayana, 2017). Dengan adanya e-modul peserta didik
214
kesulitan dalam mendapatkan materi pemebelajaran (Widyaningrum & Patrikha,
2021). Dengan adanya akses dari berbagai macam teknologi tidak ada lagi alasan
untuk sulit mengakses e-modul yang akan dipelajari. Selain itu e-modul sangat
Media pembelajaran tersebut bernama e-modul yang dapat dipelajari dengan cara
e-modul sangat efisien untuk disimpan dan dibawa saat akan dibutuhkan.
a. Keunggulan
mengerjakan tugas peserta didik dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan
kemampuan.
2) Setelah dilakukan evaluasi, guru dan peserta didik dapat mengetahui pada
modul yang mana peserta didik telah berhasil dan yang mana yang mereka
belum berhasil.
jenjang akademik.
215
5) Penyajian yang besifat statis pada modul cetak dapat diubah menjadi lebih
b. Kelemahan
2) Membutuhan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus
mengubah file PDF yang dipergunakan dengan menambahkan berbagai macam fitur
(Manurung t. , 2020). Flip PDF Professional selain fitur Flip PDF Professional,
flash, dan link ke halaman Flip PDF Professional. Penambahan video, audio, flash,
dan link hanya dapat di tambahkan melalui aplikasi bernama Flip PDF
Professional.
terdapat tulisan-tulisan tetapi dapat di sisipkan gambar, video, dan audio yang dapat
tidak monoton (Sriwahyuni, Risdianto, & Johan, 2019). Dengan adanya Flip PDF
216
pembelajaran berbentuk Flip PDF dengan diberikan bermacam-macam fitur seperti
gambar, video, dan audio sehingga menjadi lebih menarik untuk dipergunakan
pembelajaran akan berjalan dengan sempurna dan guru pun akan terbantu dengan
biasanya terdapat kumpulan instruksi atau tugas. Instruksi atau tugas dapat
217
Gambar 1 Tampilan Awal Proses Membuka Aplikasi
b. Setelah tampilan terbuka cari tulisan “create new project, kemudian cari tulisan
c. Setelah di klik akan muncul tampilan seperti gambar dibawah, lalu pilih dalam
218
Gambar 3 Tampilan Proses
d. Kemudian tampilan akan berubah, mulailah memilih file PDF yang akan diubah
e. Tampilan berubah, klik import now, tampilan akan berubah seperti pada gambar
selanjutnya sampai file yang sebelumnya PDF terbuka menjadi bentuk buku.
219
Gambar 5 Tampilan proses pemasukan data
220
Gambar 8 Tampilan E-Modul dalam Aplikasi
B. Penelitian Relevan
Penyusunan pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa penelitian yang relevan
menunjukkan penilaian ahli materi sebesar 85,15% dengan kategori sangat baik, ahli
media sebesar 71,66% dengan kategori layak. Uji coba kelompok kecil diperoleh nilai
rata-rata 88,26 % dan hasil uji coba kelas besar dengan nilai rata-rata 89,32 % dengan
kriteria interpretasi sangat menarik. Sehingga pembelajaran berbasis flip builder layak
berbedaan dalam penelitian. Persamaan pada penelitian terletak pada penggunaan model
penelitian yaitu menggunkaan model Brog & Gall. Perbedaan dalam penelitian ini
menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor” Hasil penelitian ini
221
adalah; (1) e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor
yang dikembangkan dan digunakan pada jenjang SMA/MA sebagai media pembelajaran
(2) e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor produk
akhir yang dihasilkan telah memenuhi kriteria sangat baik dengan skor rata-rata dari
penilaian ahli materi 92,08%, ahli media 89,1%, dan ahli agama 90% (3) Penilaian
produk e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor
dengan persentase untuk uji respon pendidik 85,96% dengan kategori sangat baik, untuk
uji coba kelompok kecil 88,15% dan untuk uji coba lapangan 88,03% dengan kategori
sangat baik. E-modul menggunakan Flip PDF Professional sudah sangat baik
dan berbedaan dalam penelitian. Persamaan pada penelitian ini menggunakan penelitian
pengembangan model Brog & Gall, menggunkan pengumpulan data berupa angket yang
diberikan kepada ahli materi, media, praktisi, dan respon peserta didik. Sedangkan
perbedaan pada penelitian ini terletak pada tempat penelitian dan mata pelajaran.
memiliki interpretasi baik dari ahli materi, bahasa, dan media dengan persentase 83,35%
hingga 85,00%. Hasil uji coba lapangan menunjukkan interpretasi yang baik dengan
persentase 84,39%. Hasil uji coba modul elektronik memiliki kategori baik serta
mendapat respon positif mahasiswa dan dosen. Diseminasi modul elektronik pada
proses pembelajaran biokimia sedang dilaksanakan dan akan dipublikasikan pada artikel
selanjutnya.
222
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan adanya persamaan dan
menggunakan e-modul. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada tempat
dan materi.
dengan aplikasi Flip PDF Professional pembelajaran konfiks bahasa indonesia untuk
dengan Hasil validasi oleh dosen ahli pertama menunjukkan perolehan skor rata-rata
4,26 dengan persentase sebesar 85,3%, sedangkan hasil validasi dosen ahli kedua
menunjukkan perolehan skor rata-rata 4 dengan persentase sebesar 80%, dan dosen ahli
ketiga perolehan skor rata-rata 3,69 dengan persentase sebesar 73,8%. Jadi, berdasarkan
hasil validasi ketiga dosen ahli tersebut modul yang berjudul Modul Pembelajaran
Sedangkan perbedaan pada penelitin ini terletak pada tempat penelitian dan materi.
223
Penelitian oleh (Agustin & Pratama, 2020) dengan judul “E-modul dengan
pendekatan saintifik menggunakan Flip PDF Professional pada materi persegi dan
persegi panjang” dengan hasil penelitian Hasil uji validitas modul memperoleh skor
memiliki kriteria kevalidan sangat valid. Hasil uji coba modul berdasarkan angket
pendapat siswa sebagai sasaran penelitian memproleh skor ratarata 41,82 dengan
perbedaan pada penelitian. Persamaan pada penelitian ini terletak pada bahan ajar yang
diprgunakan, aplikasi yang digunakan dalam penelitian yaitu Flip PDF Professional
dan model dalam penelitian yaitu menggunakan model penegmbangan Brog & Gall.
Sedangkan perbedaannya terletak pada tempat dam mata pelajaran yang diberikan.
224
C. Kerangka Berpikir
dengan berbagai faktor yang telah ditemukan sebagai suatu permasalahan untuk
keterkaitan dari tiap variabel yang terdapat pada penelitian yang dilakukan (Sugiyono,
2017).
Kerangka berpikir penelitian dari permasalahan yang muncul dari latar belakang
karena terdapat permasalahan bosan atau kejenuhan peserta didik dalam belajar
diakibatkan cara guru mengajar yang selalu menggunakan WhatApp dalam belajar yang
pengembangan produk, desain produk, validasi produk, revisi produk, uji coba
1. Menarik
2. Tidak membosankan
3. Modul/e-modul
4. Inovatif
226
BAB III
METODE PENELITIAN
(Sugiyono, 2017). Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model
terdiri dari (1) pencarian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan produk, (3)
desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi
produk, (8) uji coba skala luas, (9) revisi produk, dan (10) produk akhir (Hamzah,
2019). Penelitian ini mengadaptasi model pengembangan Borg & Gall, yang tidak
Berikut langkah-langkah yang dimodifikasi dapat dilihat pada gambar berikut menurut
(Hamzah, 2019):
227
Pencarian
Perencanaan Desain Validasi
Potensi dan
Produk Produk Produk
Masalah
Balikpapan yang beralamatkan di Jalan Mulawarman No. 63, RT, 20, Lemaru,
Negeri 7 Balikpapan terdapat jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Penelitian ini dilakukan
pada peserta didik kelas XI IPS 4 pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Penelitian ini melakukan penelitian hanya sampai tahap menghasilkan produk akhir,
yaitu e-modul dengan menggunakan aplikasi flip PDF professional. Berdasarkan model
pengembangan Borg & Gall, pengembangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
228
Sebelum melakukan penelitian pengembangan bahan ajar e-modul, langkah
yang dilakukan mencari tau bagaimana kondisi lapangan berkaitan dengan proses
dilakukan penelitian ini yaitu mencari tau cara guru mengajar, bahan ajar yang
2. Perencanaa produk
yaitu mencari solusi pemecahan masalah dengan perencanaan produk yang akan
dikembangkan. Pada penelitian ini mengembangkan bahan ajar e-modul pada mata
alur cerita dalam drama yang ditonton” dengan menambahkan cerita rakyat di
dalamnya.
3. Desain produk
melengkapi dengan sampul buku, daftar isi, judul materi, peta konsep, pendahuluan
dan kegiatan pembelajaran (tujuan pembelajaran, uraian materi, latihan soal), dan
4. Validasi produk
229
Setelah selesai mendesain produk, selanjutnya produk di validasi oleh para
ahli media, dan ahli materi. Langkah validasi hasil uji dari para ahli media, dan ahli
materi merupakan langkah perbaikan desain yang telah dibuat. Dari hasil validasi
5. Revisi produk
Langkah selanjutnya melakukan revisi produk dari hasil validasi para ahli
media dan materi. Revisi yang diuji oleh uji ahli bertujuan untuk mendapat produk
yang layak diuji cobakan kepada peserta didik. Setelah dilakukan uji ahli, langkah
Pada tahap ini dilakukan uji oleh peserta didik. Uji coba dilakuakan pada 30
peserta didik dan praktisi. Proses validasi bertujuan untuk mengetahui kepraktisan
7. Produk akhir
Pada tahap ini merupakan hasil akhir pengembnagan e-modul. Hasil akhir merupkan
hasil dari keseluruhan produk yang telah dinilai oleh para ahli dan merupkan bentuk
pengembangan Borg & Gall, maka uji coba produk dilakukan dengan uji alpa dan
uji beta. Uji alpa dilakukan oleh beberapa validator yaitu pada (1) Ahli media yang
230
dilakukan oleh dua dosen yang mengampu mata kuliah media pembelajaran di
Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, (2) Ahli
materi yang terdiri dari dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Balikpapan dan dosen bahasa Indonesia Universitas Tridharma, (3) Praktisi bahasa
Indonesia SMK Negeri 6 Balikpapan. Adapun aspek yang dinilai dari ahli media
yaitu tampilan, pengoprasisan program, dan manfaat. Disamping itu, ahli materi
Adapun gambaran desain uji coba media e-modul berbasi Flip PDF Professional
231
Gambar 13 Judul Materi Gambar 14 Peta Konsep
232
Gambar 17 Petunjuk Penggunaan Gambar 18 Kegiatan Pembelajaran
233
Gambar 21 Kegiatan Pembelajaran Gambar 22 Latihan Soal
Uji ahli produk pada penelitian ini menggunakan uji alpa dan uji beta. Uji
alpa dilakukan dengan memberikan e-modul kepada ahli media, ahli materi, dan
praktisi. Lalu e-modul dinilai berdasarkan aspek yang ada di dalam angket. Setelah
234
keefektifan e-modul untuk dapat dilakukan tahap uji beta. Uji beta diberikan kepada
praktisi dan peserta didik kelas XI di SMA Negeri 7 Balikpapan. Uji dilakukan pada
30 peserta didik. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui penilaian praktisi dan
penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapatkan sebuah data
(Sugiyono, 2017). Ditahap ini dilakukan dengan metode pengumpulan data, yaitu
dipergunakan pada saat evaluasi dan uji coba. Evaluasi dilakuakan oleh ahli
media, ahli materi, praktisi dan peserta didik untuk mengetahui apakah layak
b. Tes
Tes digunakan untuk mengukur prestasi siswa dalam mengerjakan soal yang
235
pemahamannya. Pada penelitian ini, peneliti melakukan tes tertulis dengan
jawaban pada tiap indikator telah disediakan peneliti untuk dapat dipilih oleh
ahli media, ahli materi dan peserta didik. Kuisioner ini bersifat daring dengan
pendapat Walker & Hess (Arsyad, 2015) mengenai kriteria penilaian media
berikut:
236
Kualitas tes dan penilaiannya
Dapat memberi dampak bagi peserta didik
Dapat membawa dampak bagi guru dan
pembelajaran
3 Kualitas teknis Keterbacaan
Mudah digunakan
Kualitas penanganan jawaban
Kualitas pengolahan program
Kualitas pendokumentasian
berdasarkan pada kualitas. Kuisioner ini akan diberikan kepada ahli media, ahli
materi, praktisi dan peserta didik. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai
berikut:
1) Kuisioner validasi
Kuisioner ini akan ditujukan kepada ahli media, dan ahli materi
Program Studi Pendidikan Bahasan dan Sastra Indonesia dan Program Studi
Balikpapan. Pada kuisioner hasil ahli mengisi kuisioner, hasil validasi data
237
dikembangkan valid atau tidak. Berikut kisi-kisi kuisioner ahli media dan
ahli materi.
238
Kebahasaan Keefektifan kalimat 2
2) Kuisioner kepraktisan
239
Aspek Kemudahan proses pembelajaran 1
Manfaat Menambah variasi 2
Memberikan fokus perhatian 3
Membantu pendidik 4
Aspek Ketepatan tata Bahasa dan ejan 1
Kebahasaan
b. Tes
Tes pada penelitian ini berupa tes uraian yang diberikan kepada peserta didik
modul berbasis aplikasi Flip PDF Professional pada materi “Drama” KD 3.18
google form berupa foto hasil tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
240
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif yang diperoleh dapat berupa komentar, saran, serta masukan dari para
ahli, praktisi, dan peserta didik. Data tersebut kemudian dideskripsikan. Sedangkan data
kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil belajar peserta didik, dan skor yang
diperoleh dari responden melalui kuisioner para ahli, praktisi, dan peserta didik. Data
yang diperoleh dari kuisioner kemudian diubah menjadi data kualitatif dengan
memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala likert 1-4 dengan pilihan
jawaban sangat setuju skor 4, setuju skor 3, tidak setuju skor 2, sangat tidak setuju skor
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga macam kriteria yaitu kriteria
1. Kriteria validitas
Hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dari validator
dalam bentuk tabel, dan kemudian dihitung dengang menggunakan rumus (Saadah
f
P= x 100 %
N
Keterangan:
241
P = Persentase Nilai Akhir
F = Perolehan Skor
N = Skor Maksimum
Kemudian dicari nilai rata-rata dari semua validator dengan rumus (Prastyo, 2017)
sebagai berikut:
x=∑ ❑
x
N
Keterangan:
x = Meam (rata-rata)
Σx = Jumlah Nilai
N = Jumlah Subjek
2. Kriteria kepraktisan
242
Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor guru dan peserta didik yang
menjawab masing-masing item yang terdapat dalam angket. Berikut rumus untuk
Data uji kepraktisan guru dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Saadah &
f
P= x 100%
N
Keterangan:
F = Perolehan Skor
N = Skor Maksimum
Sedangkan rumus kepraktisan yang digunakan untuk mengolah data peserta didik
∑❑
x
P= x 100 %
N x Jumlah responden
Keterangan:
F = Perolehan Skor
Selanjutnya dicari nilai rata-rata semua yang mengisi angket dengan rumus (Prastyo,
x=∑ ❑
x
N
243
Keterangan:
x = Meam (rata-rata)
Σx = Jumlah Nilai
N = Jumlah Subjek
sebagai berikut:
3. Kriteria Efektivitas
Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas bahan ajar e-modul
yang telah dibuat untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik.
yang digunakan dikelas. Berhasil tidaknya hasil belajar bertolak belakang pada nilai
KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu nilai 76 dari nilai maksimal
100 dan nilai rata-rata keseluruhan. Hasil belajar pada peserta didik dapat dinilai
dengan mencari nilai rata-rata menggunkan rumus (Prastyo, 2017) sebagai berikut:
x=∑ ❑
x
N
Keterangan:
x = Meam (rata-rata)
244
Σx = Jumlah Nilai
N = Jumlah Subjek
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas belajar peserta didik dapat dilihat
BAB IV
245
Development. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan Brog and Gall yang
telah dimodifikasi dari 10 tahapan. Pada penelitian ini memodifikasi menjadi 7 tahapan
pengembangan menurut Brog and Gall yaitu pencarian potensi dan masalah,
perencanaan produk, desain produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba lapangan,
dan produk akhir. Berikut penjelasan berdasarkan tahapan yang telah dilakukan dalam
dilakukan di SMA Negeri 7 Balikpapan pada guru mata pelajaran bahasa Indonesia
mengetahui cara guru mengajar, media pembelajaran yang digunakan dan respon
guru mengajar di masa pandemi hanya menggunkan WhatsApp Grup dan guru
menggunakan WhatsApp Grup yaitu dikarenakan guru masih kurang begitu paham
XI IPS 4 merasakan kejenuhan atau bosan belajar di masa pendemi. Kejenuhan dan
kebosanan yang dialami peserta didik dipengaruhi oleh cara guru dalam
246
memberikan pembelajaran yang kurang menarik yang hanya menggunakan
WhatsApp Grup.
2. Perencanaan Produk
yag telah ditemukan dengan membuat bahan ajar yang menarik dalam bentuk e-
modul pada mata pelajaran bahasa Indonesia dikelas XI IPS 4 pada materi Drama
Professional, selain itu pada penelitian ini akan mengajarkan guru bagaimana cara
3. Desain Produk
Pada pembuatan desain produk awal bahan ajar e-modul langkah-langkah yang
dilakukan adalah:
a. Membuat desain dan sekaligus materi di Microsoft word yang berisi sampul,
daftar isi, judul materi, peta konsep, pendahuluan, kegiatan pembelajaran, daftar
247
Gambar 25 Pembuatan desain dan materi pada software Microsoft word
b. Pada bagain lembar yang terdapat dalam Microsoft word disediakan ruang
248
Gambar 27 Ruang Kosong Untuk Menambah Video/Gambar
c. Setelah selesai mendesain di software Microsoft word langkah selanjutnya save
d. Selanjutnya mencari gambar dan video yang sesuai dengan e-modul dan
e. Membuka software Flip PDF Professional yang telah di download dan di instal,
249
Gambar 29 Create New Project dan Klik New Project
f. Setelah itu akan muncul tampilan import PDF pada layar, kemudian klik
browser, pilih file PDF kemudian klik open, klik import now, dan tunggu proses
mengubah file PDF hingga terbuka dan menjadi tampilan e-modul pada software
250
Gambar 32 Pilih Import Now
gambar yang bersumber dari klipartz.com dan cleanpng.com, serta video yang
251
bersumber dari youtube yang telah dipersiapkan. Kemudian setelah selesai
252
Gambar 37 Tampilan Menambahan Gambar dan Video
h. Tampilan pada layer akan berubah setelah save and axit, Selanjutnya jika dirasa
e-modul telah selesai, langkah selanjutnya yaitu klik publish, pilih pada deskop
tulisan publish ubah file name pada path dan HTML title pada options,
online.
i. Setelah memilih upload online tunggu hingga tambilan deskop terganti untuk
melakukan pembelian, pilih order later dan tunggu proses hingga muncul
tampilan pada deskop upload your book. Pada upload your book ubah title
sesuai dengan judul e-modul, selanjutnya klik publish, tunggu hingga proses
j. Link e-modul siap dibagikan dan digunakan dengan tampilan yang berbeda dari
253
Gambar 39 Tampilan Daftar Isi dan Judul Materi
254
Gambar 41 Tampilan Deskripsi Materi dan Petunjuk Penggunaan
4. Validasi Produk
255
Tahap selanjutnya setelah mendesain produk pengembangan e-modul, langkah
selanjutnya melakukan Validasi produk yang akan dilakukan oleh 4 ahli yang
pembelajaran.
modul menggunakan software flip PDF professional pada materi drama dapat
Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi ahli media I pada aspek tampilan
memperoleh skor 35, aspek pengoprasian pogram memperoleh skor 14, aspek
manfaat memperoleh skor 6, dengan jumlah 55, serta persentase 85,93% dengan
kriteria sangat valid. Validasi ahli media II pada aspek tampilan 35, aspek
pengoprasian pogram 15, aspek manfaat 6, jumlah keseluruhan 57, serta hasil
256
Penilaian yang diberikan kepada validator ahli materi pada pengembangan e-
modul menggunakan software flip PDF professional pada materi drama dapat
Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi ahli materi I pada aspek materi
memperoleh skor sebesar 30, aspek pembelajaran memperoleh skor 14, aspek
dengan kriteria sangat valid. Validasi ahli materi II pada aspek materi 28, aspek
257
Penilaian yang diberikan kepada praktisi pada pengembangan e-modul
menggunakan software flip PDF professional pada materi drama dapat dilihat
memperoleh skor sebesar 25, aspek manfaat memperoleh skor 16, aspek
5. Revisi Produk
Tahap ini dilakukan setelah melakukan validasi produk oleh ahli media dan materi.
Pada tahap ini melakukan revisi prosuk yang sesuai dengan masukan dan daran yang
258
1 Ahli Perbaiki penempatan “.” Penempatan “.” Sudah
Media I diperbaiki
Perbaiki penulisan kata Penulisan telah
di- contoh (di bawah), diperbaiki
dan cek yang lain
2 Ahli Nama materi: modul Penulisan sampul telah
Media II (bahasa Indonesia KD diubah
(dituliskan disampul))
Penulisan KD dan Kolom pada KD dan
Indikator dibuat Indikator telah diperbaiki
Bersebelahan kolomnya
Kata ganti “kamu” atau Kata ganti telah
“kalian”? kombinasikan dikombinasikan dengan
kata “kalian”
cek tulisan “dimasa” Penulisan telah
harusnya “di masa diperbaiki
pandemi”
Cek tulisan “silahkan” Penulisan telah
harunya “silakan” diperbaiki
Font TNK diganri saja Font telah diubah
agar tidak monoton
259
1 Ahli materi I Penulisan kompetensi Penulisan telah diubah
dasar bukan tetapi rata menjadi rata kiri kanan
kiri kanan tetapi rata pada tabel
kiri kanan
Penulisan bermain Penulisan telah
drama tidak perlu diperbaiki
menggunakan huruf
kapital
Cek penulisan orientasi Penulisan orientasi pada
bagan telah diperbaiki
Pada materi bisa Pewarnaan telah
diberikan tambahan ditambahkan
warna agar lebih
menarik.
2 Ahli materi II Judul modul “bermain Judul telah disesuaikan
drama” tidak sesuai dengan materi berjudul
karena ini modul tidak “Drama”
menggambarkan seperti
cara bermain drama
KD disesuaikan KD telah difokuskan
fokuskan pada struktur pada struktur dan unsur
dan unsur drama drama
Perhatikan penggunaan Penggunaan titik dan
tanda titik dan koma koma telah diperbaiki
Perhatikan penggunaan Kata depan penulisan
kata depan telah diperbaiki
“Bermain Drama” Penulisan bermain drama
menggunkan huruf telah diperbaiki
kecil
260
1 Praktisi Penulisan titik koma Penulisan titik koma
Pembelajaran telah diperbaiki
Penulisan kata depan Penulisan kata depan
telah diperbaiki
Penulisan “silahkan” Penulisan “silahkan”
telah diperbaiki
Setelah produk divalidasi dan direvisi, maka produk yang telah dikembangkan
menggunakan software flip PDF professional pada materi drama akan dinilai oleh
praktisi dan diuji cobakan kepada peserta didik kelas XI IPS 4 SMA Negeri 7
kepada praktisi dan peserta didik kemudian praktisi menilai dan peserta didik
mengerjakan tes yang terdapat pada e-modul, dan setelah mengerjakan selanjutnya
peserta didik diminta untuk mengisi angket dan praktisi mengisi angket yang
berkaitan dengan e-modul yang telah dipergunkaan dan oleh peserta didik dan
dinilai oleh praktisi. Berikut tabel hasil angket yang telah di isi oleh praktisi dan
261
Kriteria Sangat Praktis
Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah di isi oleh praktisi
bahasa Indonesia SMA Negeri 7 Balikpapan. Pada aspek materi memperoleh skor
26, aspek manfaat memperoleh skor 15, dan aspek kebahasaan memperoleh skor 4
dengan jumlah keseluruhan memperoleh skor 45, persentase skor dari tiga aspek
Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah di isi oleh 30
peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Balikpapan. Pada aspek media memperoleh
skor 324, aspek pembelajaran memperoleh skor 332, aspek manfaat memperoleh
skor 650, dan aspek kebahasaan memperoleh skor 116 dengan jumlah keseluruhan
memperoleh skor 1422, persentase skor memperoleh 91,15% dengan kriteria sangat
praktis.
Hasil uji tes kelas XI IPS 4 SMA Negeri 7 Balikpapan berjumlah 30 peserta
didik. Berikut hasil tes yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
262
Tidak Tuntas 7
Tuntas 23
Jumlah 2520
Nilai Rata-rata 84%
Kriteria Sangat Efektif
Pada tabel di atas merupakan hasil tes yang telah dikerjakan oleh Peserta
didik kelas X SMA Negeri 7 Balikpapan. Tes dilakukan oleh 30 peserta didik,
dengan hasil tidak tuntas 7 peserta didik, tuntas 23 peserta didik, hasil persentase
7. Produk akhir
professional pada materi drama yang telah dilakukan memiliki kualitas yang layak
dan sangat baik untuk dipergunkaan dalam proses pembelajaran. Kualitas tersebut
dapat dilihat berdasarkan hasil penilaian para ahli media, ahli materi, praktisi, dan
peserta didik.
Produk pembuatan e-modul yang telah dibuat pada penelitian ini pada tahapan
pencarian potensi dan masalah, perencanaan produk, desain produk, validasi produk,
revisi produk dan uji coba produk akan dilanjutkan dengan uji coba produk untuk
mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan e-modul. Uji coba dilakukan dengan
2 tahapan yaitu uji alpa dan uji beta. Berikut penjelasan kegiatan uji coba yang telah
1. Uji alpa
263
Uji alpa pada penelitian ini dipergunakan untuk mengetahui kevalidan atau
kelayakan e-modul yang akan diuji cobakan ke peserta didik. tahapan kelayakan e-
modul adalah validasi pada aspek media, dan aspek materi. Uji coba kelayakan
diberikan kepada beberapa ahli yaitu (1) dua ahli media pembelajaran yaitu dosen
Universitas Balikpapan, (2) dua ahli materi yaitu dosen Universitas Balikpapan dan
Negeri 6 Balikpapan.
sehingga pada penelitian ini memberikan tautan kepada para untuk melihat e-modul
Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli media dengan menilai aspek
oleh ahli media I dosen bahasa Indonesia yang mengajar media pembelajaran di
hasil pengisian angket dari para ahli media ditampilkan pada tabel berikut ini.
264
Tabel 21 Hasil Penilaian Ahli Media
Skor
No Aspek Indikator
Ahli 1 Ahli 2
1 Tampilan Bentuk tulisan 4 3
Layar 3 4
Warna tulisan 4 3
Ukuran tulisan 3 4
Komposisi warna tulisan 4 4
Tampilan e-modul 3 3
Keefektifan e-modul 4 4
Spasi 4 4
kreativitas 3 3
Kesesuaian gambar 3 3
2 Pengoprasian Kemudahan penggunaan 4 4
Program Kemudahan penyimpanan 4 4
Kepraktisan 3 4
menarik 3 3
3 Manfaat Kemudahan dalam proses
3 3
pembelajaran
Proses belajar lebih menarik 3 3
Jumlah 55 56
Presentase Skor 85,93% 87,5%
Sangat Sangat
Kriteria
Valid Valid
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa jumlah penilian pada ahli media I
persentase skor sebesar 85,93% dengan kriteria sangat valid dan pada ahli media
Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli materi dengan menilai aspek
materi, pembelajaran, dan kebahasaan. Validasi e-modul telah dinilai oleh ahli
Tridharma pada tanggal 2 Juni 2021, sedangkan validasi ahli materi II dilakukan
265
Balikpapan pada tanggal 2 Juni 2021. Berikut perolehan data hasil pengisian
angket dari para ahli materi ditampilkan pada tabel berikut ini.
266
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa jumlah penilian pada ahli
Sedangkan jumlah penilaian pada ahli materi II memperoleh jumlah skor 48 dari
Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh praktisi dengan menilai aspek materi,
manfaat, dan kebahasaan. Validasi e-modul telah dinilai oleh guru bahasa
perolehan data hasil pengisian angket praktisi ditampilkan pada tabel berikut ini.
267
3 Aspek ketepatan tata bahasa dan ejaan 3
Kebahasaan
Jumlah 45
Persentase skor 93,75%
Kriteria Sangat praktis
Berdasarkan perolehan hasil analisis diperoleh pada uji alpa, maka dapat
Diperoleh rata-rata presntase keseluruhan dari uji alpa sebesar 88,43% dengan
kategori sangat valid, sehingga dapat diartikan bahwa e-modul layak untuk diuji
cobakan kepada peserta didik sehingga peneliti dapat melanjutkan ke tahapan uji
beta.
2. Uji beta
Uji beta pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepraktisan dan
keefektifan e-modul dari hasil penilaian guru bahasa Indonesia dan peserta didik
kelas XI. Kegiatan uji beta dilakukan dengan cara daring dikarenakan adanya wabah
COVID-19. Uji beta dilakukan pada tanggal 8 Juni 2020 oleh praktisi dan 30 peserta
didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Uji coba kelas dibagi menjadi 2 bagian
yaitu uji coba penggunaan e-modul dan tes peserta didik. Adapun aspek yang dinilai
oleh praktisi ialah aspek materi, aspek manfaat, dan aspek kebahasaan, sedangkan
peserta didik menilai pada aspek media, aspek pembelajaran, aspek manfaat, dan
268
didik dengan dikumpulkan pada tautan https://forms.gle/8pHnaAtW83vpu1Ct5.
Berdasarkan tabel di atas, hasil penilaian praktisi terhadap modul yang diberikan
memperoleh jumlah hasil dengan skor 45, persentase skor memperoleh 93,75%
269
Tabel 25 Hasil Angket Peserta Didik
Penilaian Total
NO Indikator
1 2 3 4 Skor
1 Ketepatan pemilihan gambar 0 0 13 17 107
2 Ukuran tulisan 0 1 9 20 109
3 Warna 0 1 10 19 108
4 Kejelasan materi 0 0 10 20 110
5 Kemudahan materi 0 0 12 18 108
6 Pemberian soal 0 0 6 24 114
7 Kemudahan pengoprasian 0 0 5 25 115
8 Proses belajar lebih menyenangkan 0 0 15 15 105
9 Memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran 0 0 14 16 106
10 Menambah variasi 0 0 13 17 107
11 Memberikan fokus perhatian 0 1 13 16 103
12 Kemudahan penyimpanan 0 0 6 24 114
13 Bahasa 0 0 4 26 116
Jumlah 1422
Presentase 91,15%
Kriteria Sangat Praktis
Berdasarkan tabel di atas, hasil angket peserta didik terhadap modul yang
Berdasarkan hasil analisis dari uji beta, maka dapat dihitung persentase kepraktisan
93 , 75 %+ 91, 15 %
x= =92 , 45 %
2
Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan dari uji alpa sebesar 92,45% dengan kriteria
270
Tabel 26 Hasil Tes Belajar Peserta Didik
No Nama Nilai Keterangan
1 AAM 90 Tuntas
2 AY 70 Tidak Tuntas
3 ADP 100 Tuntas
4 AS 80 Tuntas
5 ARD 100 Tuntas
6 BMJM 70 Tidak Tuntas
7 CT 90 Tuntas
8 DAW 80 Tuntas
9 DA 90 Tuntas
10 DRP 90 Tuntas
11 DP 80 Tuntas
12 DP 80 Tuntas
13 F 100 Tuntas
14 HXB 80 Tuntas
15 KM 90 Tuntas
16 KB 70 Tidak Tuntas
17 MI 70 Tidak Tuntas
18 MF 90 Tuntas
19 MEY 80 Tuntas
20 MF 90 Tuntas
21 MR 80 Tuntas
22 NCL 90 Tuntas
23 NA 70 Tidak Tuntas
24 PTP 90 Tuntas
25 R 90 Tuntas
26 RR 100 Tuntas
27 RAS 90 Tuntas
28 RRF 90 Tuntas
29 RANB 60 Tidak Tuntas
30 SDP 70 Tidak Tuntas
Jumlah 2520
Nilai rata-rata 84%
Kriteria Sangat Efektif
Berdasarkan tabel 22 hasil tes telah dikerjakan oleh 30 peserta didik. berdasarkan
hasil peserta didik mengerjakan tes didapati 7 peserta didik yang tidak tuntas dan 23
271
peserta didik tuntas. Modul yang dipergunakan pada penelitian ini memperoleh
jumlah 2520, serta hasil nilai rata-rata 84% dengan kriteria sangat efektif.
Hasil revisi produk dilakukan pada tahap uji coba pada bagian uji alpa. Setelah e-
modul selesai divalidasi oleh para validator, e-modul memperoleh beberapa saran
perbaikan guna agar e-modul ini lebih baik untuk dipergunakan oleh peserta didik.
adapun beberapa saran yang telah diberikan oleh para validator atau ahli dijelaskan
sebagai berikut.
Terdapat dua ahli media yang telah memberikan penilaian terhadap e-modul.
Pada tahap penilaian para ahli media memberikan komentar modul sudah efektif
untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar oleh peserta didik. akan tetapi, terdapat
beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik. Adapaun saran-saran yang
a. Saran memperbaiki penempatan penggunaan tanda ‘:’ pada e-modul yang telah
dibuat. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun
272
Gambar 43 Perbaikan Penempatan Tanda (:) Sebelum Revisi
273
Gambar 44 Perbaikan Penempatan Tanda (:) Setelah Revisi
b. Saran memperbaiki penulisan kata di- contoh (di bawah) dan cek penulisan
lainnya pada e-modul yang telah dibuat. Berdasarkan saran yang telah diberikan
oleh validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki kata di- pada
274
Gambar 45 Perbaikan Kata di- Sebelum Revisi
275
Gambar 46 Perbaikan Kata di- Sesudah Revisi
276
c. Saran memperbaiki nama materi pada e-modul dengan menuliskan Kompetensi
Dasar (KD) pada sampul e-modul. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh
kolomnya. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun
277
melakukan revisi dengan memperbaiki penempatan sesuai dengan saran yang
telah diberikan. Perbaikan KD dan Indikator dapat dilihat pada gambar berikut.
Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan
revisi dengan memperbaiki penulisan kata ganti pada e-modul. Perbaikan kata
278
Gambar 51 Perbaikan Kata Ganti Dikombinasikan Sebelum Revisi
Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan
279
Gambar 54 Perbaikan Penulisan “silahkan” Seteleh Revisi
h) Saran perbaikan penggunaan Font TNK (Times New Roman) diganti agar tidak
monoton. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun
280
281
Gambar 55 Perbaikan “font” Sebelum Revisi
282
283
284
Gambar 56 Perbaikan “font” Sesudah Revisi
Terdapat dua ahli materi yang telah memberikan penilaian terhadap e-modul.
Pada tahap penilaian para ahli materi memberikan komentar e-modul yang
ditampilkan sederhana tidak terlalu ribet sehinga mudah dipahami oleh peserta
didik, tidak membuat jenuh saat menggunakan e-modul untuk kegiata belajar
dikarenakan terdapat sisipan gambar pada setiap halaman. akan tetapi, terdapat
beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik. Adapaun saran-saran yang
a) Saran perbaikan penempatan kompetensi dasar bukan rata kiri kanan tetapi rata
tengah pada e-modul. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator
285
Gambar 57 Perbaikan Penempatan Rata Kiri Kanan Sebelum Revisi
286
Gambar 59 Perbaikan Penulisan Bermain Drama Sebelum Revisi
gambar berikut.
287
Gambar 61 Perbaikan Penulisan Orientasi Sebelum Revisi
d) Saran perbaikan pada materi dapat ditambahkan pewarnaan agar lebih menarik.
288
289
290
Gambar 63 Perbaikan Penambahan Pewarnaan Sebelum Revisi
291
292
293
294
295
Gambar 64 Perbaikan Penambahan Pewarnaan Sesudah Revisi
e) Saran perbaikan judul e-modul “bermain drama” yang tidak sesuai dikarenakan
isi tidak menggambarkan seperti bermain drama. Berdasarkan saran yang teleh
296
Gambar 65 Perbaikan Judul E-Modul Sebelum Revisi
f) Saran penulisan pada KD dapat disesuaikan, fokuskan pada struktur dan unsur
297
Gambar 67 Perbaikan KD Pada Struktur dan Unsur Drama Sebelum Revisi
g) Saran perbaikan untuk dapat memperhatikan penggunaan tanda titik dan koma
pada e-modul. Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh validator, penulis
298
Gambar 69 Perbaikan Tanda Titik dan Koma Sebelum Revisi
299
memperbaiki penulisan penggunaan kata depan pada e-modul. Perbaikan dapat
300
Gambar 71 Perbaikan Penggunaan Kata Depan Sebelum Revisi
301
Gambar 72 Perbaikan Penggunaan Kata Depan Sebelum Revisi
E-modul mendapat sebuah komentar dari praktisi bahasa Indonesia yang telah
berbunyi bawasannya e-modul yang diberikan sudah bagus dan sangat menarik
D. Produk Akhir
professional. Flip PDF professional merupakan aplikasi yang dapat mengubah file PDF
menjadi bentuk e-modul yang dapat diakses melalui tautan berupa link. Dengan adanya
302
akses melalui tautan link, guru maupun peserta didik dapat mudah untuk mengakses dan
mempergunakan modul.
E-modul pada penelitian ini dikembangkan menggunakan model penelitian Brog &
Gall dengan tujuh tahapan dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog & Gall.
dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog & Gall dikarenakan terdapat adanya
keterbatasan waktu. Ke tujuh tahapan tersebut diantaranya (1) pencarian potensi dan
masalah, (2) perencanaan produk, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi
produk, (6) uji coba lapangan, (7) produk akhir. Melalui tahapan pengembangan
tersebut, peneliti melakukan kegiatan validasi dan revisi pada e-modul yang akan diberi
penilaian oleh para ahli dan praktisi pembelajaran guna mengetahui kevalidan, dan
kepraktisan e-modul.
Penilaian kevalidan e-modul dilakukan oleh 2 ahli media, 2 ahli materi, dan 1
praktisi. Adapun hasil validasi persentase dari ahli media sebesar 85,93% dan 87,5%
dengan kategori sangat valid. Disamping itu, e-modul juga dinilai oleh 2 ahli materi
yang menghasilkan persentase sebesar 89.28% dan 85,71% dengan kategori sangat
valid. Serta penilaian praktisi media menghasilkan persentase sebesar 93,75 dengan
Penilaian kepraktisan dan efektifitas e-modul dilakukan oleh praktisi dan 30 peserta
didik kelas XI. E-modul ini akan dinilai oleh praktisi dan peserta didik melalui
303
pengisian angket yang diberikan berupa link. Penilaian kepraktisan memperoleh
persentase sebesar 93,75% dan penilaian setelah menggunakan e-modul peserta didik
Adapun kegiatan lainnya yang dilakukan selain validasi dan revisi ialah pelaksanaan
tes pada 30 peserta didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Tes dilakukan untuk
mengetahui keefektifan e-modul. Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan oleh
peserta didik, diperoleh hasil tes 23 peserta didik dari jumlah keseluruhan yang
memperoleh nilai di atas KKM dan 7 peserta didik memperoleh nilai dibawah KKM,
Secara keseluruhan dari kegiatan validasi yang telah diperoleh, persentase kevalidan
e-modul sebesar 88,43% dengan kriteria sangat valid yang bermakna e-modul yang
persentase hasil nilai kepraktisan e-modul diperoleh 92,54% dengan kriteria sangat
praktis, sehingga dapat diartikan bahwa e-modul sangat praktis untuk digunakan oleh
peserta didik kelas XI dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi
drama. Selain itu, berdasarkan hasil tes diperoleh persentase keefektifan e-modul
sebesar 84% dengan kriteria sangat efektif Untuk digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa e-modul
merupakan salah satu alternatif media pembelajaran bahasa Indonesia yang baik untuk
dipergunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, terlebih lagi pada proses
pembelajaran daring dapat menjadi menyenangkan dan tidak monoton sehingga peserta
304
Adapun kelebihan dari produk akhir dalam pembuatan bahan ajar berbentuk e-
modul adalah e-modul dapat digunakan secara fleksibel yaitu peserta didik dapat
mempelajarinya di mana saja, kapan saja, serta mengoprasikan secara daring, e-modul
dapat membantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran secara daring, e-modul tidak
tautan link. Disamping itu, penggunaan bahan ajar berbentuk e-modul juga terdapat
aplikasi pada laptop, poin gratis hanya terdapat 5 point, tidak dapat diakses secara
offline, tidak dapat dicetak, dan tidak dapat mengakses e-modul apa bila link yang
diberikan salah.
305