Anda di halaman 1dari 14

PEKERJAAN SOSIAL SEBAGAI ADMINISTRATOR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pekerjaan Sosial


Dosen Pengampu: Win Listyaningrum Arifin, M.A.

Disusun oleh:
1. Nilna Muna (43030210033)
2. Rezqi Amalia (43030210036)
3. Alif Mu’allimin (43030210050)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Peran Administrator Pekerjaan Sosial dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat .................................................................................................3
B. Tantangan yang Dihadapi oleh Administrator Pekerjaan Sosial ...............5
C. Keterlibatan Administrator Pekerjaan Sosial dalam Program-program
Sosial ..........................................................................................................6
D. Contoh Kasus Administrator Pekerjaan Sosial ..........................................7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pekerjaan sosial adalah salah satu profesi yang berperan penting dalam
membantu masyarakat mengatasi masalah sosial, meningkatkan kualitas hidup,
dan mempromosikan kesejahteraan individu dan kelompok yang
membutuhkan. Administrator dalam bidang pekerjaan sosial memiliki peran
yang krusial dalam mengelola, mengkoordinasikan, dan memastikan
efektivitas dari berbagai program dan layanan sosial. Mereka bertanggung
jawab atas pengambilan keputusan strategis, pengelolaan sumber daya,
kepemimpinan tim, dan menjaga agar program-program sosial sesuai dengan
tujuan mereka.
Pada tingkat mikro, administrator dalam pekerjaan sosial bekerja
langsung dengan klien dan individu yang memerlukan bantuan sosial. Mereka
merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program-program yang
sesuai dengan kebutuhan klien. Administrator ini juga berperan dalam
memastikan bahwa etika dan nilai-nilai dalam pekerjaan sosial dijunjung
tinggi. Di sisi lain, pada tingkat makro, administrator pekerjaan sosial terlibat
dalam perencanaan dan pengembangan kebijakan sosial, mengelola anggaran,
serta mengkoordinasikan berbagai program dan layanan di tingkat lembaga
atau organisasi. Mereka juga harus berhadapan dengan kompleksitas dalam
mengintegrasikan teknologi, menjaga keberlanjutan program, dan menghadapi
isu-isu etika dalam mengambil keputusan strategis.
Peran administrator dalam pekerjaan sosial telah menjadi semakin
penting dalam menghadapi perkembangan kompleks dan perubahan sosial
yang terus menerus. Kondisi sosial dan ekonomi yang berubah, perubahan
dalam kebijakan pemerintah, serta tuntutan untuk lebih efisien dalam
memberikan layanan sosial. Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan
peran administrator dalam pekerjaan sosial, tantangan yang mereka hadapi,
peran mereka dalam mengatasi masalah sosial kontemporer, serta contoh
kasusnya.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran administrator pekerjaan sosial dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh administrator pekerjaan sosial?
3. Bagaimana administrator pekerjaan sosial terlibat dalam program-program
sosial?
4. Apa contoh kasus administrator pekerjaan sosial?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peran administrator pekerjaan sosial dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
2. Mengetahui tantangan yang dihadapi oleh administrator pekerjaan sosial.
3. Mengetahui keterlibatan administrator pekerjaan sosial dalam program-
program sosial.
4. Mengetahui contoh kasus administrator pekerjaan sosial.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Administrator Pekerjaan Sosial dalam Meningkatkan


Kesejahteraan Masyarakat
Pekerja sosial memiliki peran penting dalam masyarakat, salah satunya
adalah sebagai administrator yang bertugas untuk merencanakan,
mengorganisir, serta memantau berbagai program dan layanan yang ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pekerja sosial sebagai
administrator memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bahwa
program dan layanan yang disediakan oleh organisasi sosial mereka berjalan
dengan efektif dan efisien. Mereka melakukan ini dengan menciptakan rencana
strategis, mengelola sumber daya, dan mengawasi operasional sehari-hari.
Selain itu, pekerja sosial sebagai administrator juga berperan dalam
pengambilan keputusan penting yang berdampak langsung pada kesejahteraan
masyarakat. Mereka sering kali terlibat dalam pembuatan kebijakan dan
peraturan yang mempengaruhi layanan dan program mereka. Mereka juga
berperan dalam menentukan bagaimana sumber daya organisasi mereka
dialokasikan untuk memberikan layanan dan program yang paling efektif.
Pekerja sosial sebagai administrator juga berperan sebagai advokat untuk
masyarakat yang mereka layani. Mereka sering kali menjadi suara bagi
masyarakat yang tidak dapat berbicara untuk diri mereka sendiri, mendorong
perubahan kebijakan dan peraturan yang akan menguntungkan masyarakat
tersebut (Purwowibowo, 2014:202).
Dalam konteks ini, peran pekerja sosial sebagai administrator sangat
penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui perencanaan,
pengorganisasian, serta pengawasan program dan layanan. Mereka
memastikan bahwa masyarakat mendapatkan dukungan dan bantuan yang
mereka butuhkan. Selain itu, melalui advokasi dan pengambilan keputusan,
mereka membantu membentuk perubahan positif dalam masyarakat.
Pekerja sosial mempunyai peranan penting sebagai administrator untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut beberapa tanggung jawab

3
pekerja sosial sebagai administrator untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat:
1. Pengembangan kebijakan dan rencana perlindungan sosial
Pekerja sosial dapat berkontribusi dalam pengembangan kebijakan dan
rencana perlindungan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2. Meningkatkan kehidupan sosial dan meningkatkan pengembangan sumber
daya manusia.
3. Mencegah masalah sosial serta memberdayakan kelompok rentan.
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Pekerja sosial dapat membantu meningkatkan kehidupan masyarakat yang
tidak memiliki hak untuk mengakses dan memenuhi kebutuhan dasar
mereka seperti martabat manusia.
5. Mempromosikan kepentingan masyarakat
Pekerja sosial dapat membantu memperkuat kesadaran masyarakat untuk
pengembangan perlindungan sosial dalam kerangka prinsip keadilan dan
solidaritas sosial.
6. Menangani berbagai masalah sosial
Pekerja sosial dapat menangani berbagai masalah sosial seperti kemiskinan,
tunawisma, penyakit jiwa, penyalahgunaan zat, pelecehan dan penelantaran,
kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan, penuaan dan masalah sosial
lainnya.
7. Membantu individu, keluarga, kelompok, organisasi dan komunitas
Pekerja sosial dapat membantu individu, keluarga, kelompok, organisasi
dan komunitas untuk menyelesaikan masalah sosialnya (Andari, 2020:94-
95).
Dalam memenuhi perannya sebagai administrator, pekerja sosial dapat
memimpin upaya program kerja untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat. Karena itu, peran pekerja sosial sebagai administrator sangat
penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4
B. Tantangan yang Dihadapi oleh Administrator Pekerjaan Sosial
Pekerja sosial memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,
termasuk dalam menjalankan tugas sebagai administrator. Namun, dalam
menjalankan tugas ini, pekerja sosial sering kali menghadapi berbagai
tantangan, yaitu:
1. Keterbatasan sumber daya
Banyak pekerja sosial yang bekerja di lingkungan dengan sumber daya yang
terbatas, baik itu sumber daya finansial, manusia, maupun materi. Hal ini
tentu saja dapat mempengaruhi kualitas dan efektivitas layanan yang
mereka berikan (Nurwahyuliningsih & Nulhaqim, 2021:28).
2. Keterbatasan keterampilan
Pekerja sosial sering kali menghadapi tantangan dalam berinteraksi dengan
berbagai klien. Mereka harus mampu berkomunikasi dan menjalin
hubungan yang baik dengan masyarakat, pemerintah, dan berbagai
organisasi lainnya. Ini memerlukan keterampilan komunikasi dan negosiasi
yang baik.
3. Masalah regulasi dan kebijakan
Pekerja sosial harus memahami dan mematuhi berbagai regulasi dan
kebijakan yang berlaku, yang sering kali kompleks dan berubah-ubah. Ini
tentu saja memerlukan pemahaman yang mendalam tentang hukum dan
kebijakan, serta kemampuan untuk mengadaptasi diri dengan perubahan.
4. Tuntutan tugas yang kompleks dan beragam
Tugas sebagai administrator yang diemban oleh pekerja sosial sering kali
kompleks dan beragam, seperti adanya perencanaan, pengorganisasian
pengawasan dan evaluasi.
Meski demikian, pekerja sosial harus tetap berkomitmen untuk
memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Dengan dukungan yang tepat,
mereka dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dan terus berkontribusi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, pekerja sosial dapat meningkatkan keterampilan organisasinya
melalui pelatihan dan pendidikan. Selain itu, pekerja sosial juga dapat

5
memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah pekerjaannya sebagai
administrator. Pekerja sosial juga dapat bekerja sama dengan pihak lain, seperti
LSM, pemerintah, dan masyarakat untuk mendapatkan dukungan dan sumber
daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan administratif (Dastara
dkk., 2022:437). Dengan demikian, pekerja sosial dapat melaksanakan tugas
administratifnya secara efektif dan efisien, sehingga meningkatkan
kesejahteraan masyarakat .

C. Keterlibatan Administrator Pekerjaan Sosial dalam Program-program


Sosial
Pekerja sosial mempunyai peran dan tanggung jawab penting di
lapangan untuk menjamin keberhasilan pekerjaannya. Administrator
mengawasi kualitas layanan yang diberikan kepada individu dan keluarga,
memastikan bahwa layanan yang diberikan bermanfaat bagi masyarakat secara
keseluruhan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mempertahankan dan mengembangkan kerja tim.
Organisasi layanan manusia menghadapi berbagai tantangan dan
masalah saat ini. Mereka akan mampu berinovasi dan bersaing, sementara
permasalahan yang mereka hadapi terbatas pada pendanaan untuk mendukung
manajemen pekerjaan sosial. Berkurangnya pekerjaan pekerja sosial dan
pekerjaan administratif organisasi sosial menjadi penyebab keterbatasan
tersebut. Hal ini disebabkan karena penyelenggara dan pengurus utama berasal
dari bidang yang bukan dinas sosial, seperti ekonomi, hukum, manajemen,
bisnis, administrasi publik, dan lain-lain, sehingga para pengurus tersebut tidak
memiliki pengalaman atau keterampilan di bidang tersebut. Selain itu, para
pemimpin dan manajer yang berpartisipasi di dalamnya memiliki keterampilan
yang kurang atau tidak didasarkan pada praktik pekerjaan sosial, sehingga
dapat menghambat pencapaian tujuan dan efektivitas organisasi, khususnya
organisasi sosial.
Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh seorang administrator pekerjaan
sosial yaitu pengetahuan administrator mengenai tujuan, kebijakan, layanan,
serta sumber daya organisasi. Selain itu, administrator pekerjaan sosial juga

6
perlu memiliki pengetahuan dasar tentang dinamika tingkah laku manusia,
serta sumber daya masyarakat terutama yang berhubungan dengan
lembaganya.
Disamping itu, seorang administrator pekerjaan sosial yang kompeten
dan efektif juga perlu mengambil banyak peran dan melakukan banyak
tindakan manjerial antara lain:
1. Keberanian pengurus untuk menciptakan cara-cara baru dalam pengelolaan
organisasi (kepercayaan diri)
2. Kesadaran manajer terhadap nilai, kualitas dan kecerdasan orang lain
3. Kemampuan manajer untuk terlibat, mendukung, mengembangkan dan
belajar dari orang lain (asosiasi)
4. Pikiran sutradara dan sejauh mana batasnya (kebijaksanaan)
5. Semangat pembina untuk memberikan yang terbaik dan menuntutnya dari
orang lain (antusiasme tinggi)
6. Kegagalan pelatih untuk tetap fokus pada hasil (pengekangan)
7. Kedisiplinan pelatih dalam bekerja dan belajar (disiplin)
Selain itu, pekerja sosial juga harus menghargai perkataan dan pendapat
orang lain, peka terhadap budaya dan nilai orang lain, serta menunjukkan
empati (Nastia & Nulhaqim, 2022:302-304).

D. Contoh Kasus Administrator Pekerjaan Sosial


Seorang pekerja sosial yang bertindak sebagai administrator memiliki
tanggung jawab yang berfokus pada manajemen dan pengelolaan program-
program sosial, sumber daya, dan layanan yang disediakan oleh lembaga atau
organisasi sosial. Berikut ini adalah contoh kasus pekerjaan sosial sebagai
administrator:
1. Manajemen Program Bantuan Sosial
Manajemen adalah proses paling umum untuk merencanakan, menyusun,
mengarahkan, dan mengendalikan upaya anggota organisasi dan
pemanfaatan aset untuk mencapai tujuan (Kafa, 2022:5). Seorang pekerja
sosial sebagai administrator dapat bertanggung jawab mengelola program
bantuan sosial seperti program pemberian makanan, pakaian, dan tempat

7
tinggal bagi individu yang membutuhkan. Sebagai administrator, pekerja
sosial harus merencanakan, mengorganisasi, dan memantau pelaksanaan
program ini. Contoh tugasnya adalah mengelola anggaran, merancang
kebijakan, menggoordinasikan staf, dan memastikan bahwa program-
program tersebut sesuai dengan peraturan dan target yang ditetapkan.
2. Pekerjaan dengan Anak-anak dan Keluarga
Sebagai administrator di lembaga kesejahteraan anak dan keluarga, pekerja
sosial dapat mengelola berbagai program yang bertujuan memberikan
perlindungan dan dukungan bagi anak-anak yang berisiko atau keluarga
yang membutuhkan bantuan. Tugas mereka meliputi manajemen kasus,
pemantauan perkembangan anak, berkoordinasi dengan lembaga
pendidikan, perawatan kesehatan, peradilan, serta memastikan kepatuhan
terhadap undang-undang perlindungan anak.
3. Pengelolaan Layanan Kesehatan Mental
Administrator dalam layanan kesehatan mental bertanggung jawab
mengelola fasilitas kesehatan mental seperti pusat kesehatan mental
komunitas atau rumah sakit jiwa. Mereka harus merencanakan alokasi
sumber daya, mengawasi perawatan yang sesuai. Administrator juga perlu
memastikan kepatuhan terhadap regulasi kesehatan mental, serta
mengembangkan program-program terapi dan dukungan baru.
4. Program Rehabilitasi dan Reintegrasi
Di lembaga yang bekerja dengan populasi mantan narapidana atau individu
dengan gangguan kesehatan mental, seorang administrator pekerjaan sosial
bisa bertanggung jawab untuk mengelola program rehabilitasi dan
reintegrasi. Mereka harus merencanakan pelatihan keterampilan, konseling,
dan dukungan sosial untuk membantu individu tersebut berhasil berintegrasi
kembali ke masyarakat setelah pembebasan dari penjara atau perawatan
kesehatan mental.
5. Administrasi Organisasi Sosial
Seorang pekerja sosial yang bekerja sebagai administrator juga bisa
bertanggung jawab untuk tugas-tugas administratif umum dalam organisasi

8
sosial seperti manajemen sumber daya manusia, pengadaan dana,
pengelolaan keuangan, dan pengembangan kebijakan organisasi.
Administrasi organisasi sosial dapat dikatakan sebagai sebuah metode
dalam praktek pekerjaan sosial yang bertujuan mengelola organisasi
pelayanan sosial (Dhinantia & Meilany, 2023:47).
Dalam semua kasus ini, seorang administrator pekerjaan sosial harus
memastikan bahwa program-program dan layanan yang mereka tangani
berjalan secara efisien, efektif, dan sesuai dengan misi dan nilai-nilai
organisasi. Mereka juga perlu bekerja sama dengan berbagai pihak seperti staf,
mitra, dan masyarakat untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial yang lebih
besar.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka kami
dapat mengambil kesimpulan bahwa peran administrator pekerjaan sosial
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah Merencanakan,
mengorganisir, dan memantau berbagai program dan layanan yang ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Memastikan bahwa
masyarakat mendapatkan dukungan dan bantuan yang mereka butuhkan;
Menjadi suara bagi masyarakat yang tidak dapat berbicara untuk diri mereka
sendiri, mendorong perubahan kebijakan dan peraturan yang akan
menguntungkan masyarakat tersebut; serta Membantu membentuk perubahan
positif dalam masyarakat melalui advokasi dan pengambilan keputusan.
Dengan melakukan tugas-tugas tersebut, administrator pekerjaan sosial dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Administrator pekerjaan sosial memiliki keterlibatan yang penting
dalam program-program sosial. Mereka bertanggung jawab untuk mengawasi
kualitas layanan yang diberikan kepada individu dan keluarga, memastikan
bahwa layanan yang diberikan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan,
dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan dan
mengembangkan kerja tim. Selain itu, administrator pekerjaan sosial juga
terlibat dalam pembuatan kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi
layanan dan program mereka. Mereka juga berperan dalam menentukan
bagaimana sumber daya organisasi mereka dialokasikan untuk memberikan
layanan dan program yang paling efektif. Dengan keterlibatan yang tepat,
administrator pekerjaan sosial dapat membantu memastikan bahwa program-
program sosial yang disediakan oleh organisasi mereka berjalan dengan efektif
dan efisien, serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

10
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, kami
sebagai penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, karena kami hanyalah
hamba Allah Swt. yang tak luput dari kesalahan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andari, S. (2020). Peran Pekerja Sosial dalam Pendampingan Sosial (The Role of
Social Workers in Social Assistance). Sosio Informa: Kajian Masalah
Sosial dan Upaya Kesejahteraan Sosial, 6(2), 92-113.
https://doi.org/10.33007/inf.v6i2.2200

Dastara, D., Budiharjo, I., & Mulyaningsih, S. (2022). Peran Ikatan Pekerja Sosial
Masyarakat (IPSM) di Desa Sukamanis. SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial
dan Humaniora, 1(4), 433-439.
https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v1i4.1016

Dhinantia, A. A., & Meilany, L. (2023). Komunikasi Organisasi Pelayanan Sosial


dalam Administrasi Pekerjaan Sosial (Studi Kasus Tim Partnership dan
Marketing Indonesia Mengajar). FOCUS: Jurnal Pekerjaan Sosial, 6(1),
46-56. https://doi.org/10.24198/focus.v6i1.39468

Kafa, R. A. (2022). Manajemen Program Bantuan Sosial Penanganan Rumah Tidak


Layak Huni APBD Kabupaten (BANSOS-RTLH APBD Kabupaten) oleh
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman di Kabupaten
Magelang. JMAN: Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara, 6(1), 1-18.

Nastia, G. I., & Nulhaqim, S. A. (2022). Kompetensi Administrator Pekerjaan


Sosial pada Pemimpin Yayasan Istana Belajar Anak Banten. SOSIO
KONSEPSIA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial,
11(2), 298-310. https://doi.org/10.33007/ska.v11i2.3081

Nurwahyuliningsih, E., & Nulhaqim, S. A. (2021). Analisis Kompetensi Peran


Pemimpin dalam Memberikan Pelayanan Sosial di LKSA Panti Asuhan
Masyithoh Kota Lubuklinggau. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 7(1), 21-30.
https://doi.org/10.23887/jiis.v7i1.29944

Purwowibowo. (2014). Peran Pekerja Sosial dalam Sistem Usaha Kesejahteraan


Sosial di Era Millennium. Share: Sosial Work Journal, 4(2), 198-210.
https://doi.org/10.24198/share.v4i2.13083

iii

Anda mungkin juga menyukai