DISUSUN OLEH:
NIM : 202201021
KELAS : II A KEPERAWATAN
b. Etiologi
1 Faktor Predisposisi
Menurut Riyadi dan Purwanto (2009) faktor-faktor yang mendukung terjadinya perilaku kekerasan adalah
a. Faktor biologis
1) Intinctual drive theory (teori dorongan naluri) Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan
disebabkan oleh suatu dorongan kebutuhan dasar yang kuat. 2.
2) Psycomatic theory (teori psikomatik) Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap
stimulus ekstemal, internal maupun lingkungan. Dalam hal ini sistem limbik berperan sebagai pusat untuk
mengekspresikan maupun menghambat rasa mara
2. Faktor psikologis
1) Frustasion aggresion theory (teori argesif frustasi) Menurut teori ini perilaku kekerasan terjadi
sebagai hasil akumulasi frustasi yang terjadi apabila keinginan individu untuk mencapai sesuatu
gagal atau terhambat. Keadaan tersebut dapat mendorong individu berperilaku agresif karena
perasaan frustasi akan berkurang melalui perilaku kekerasan.
2) Behavioral theory (teori perilaku) Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai apabila
tersedia fasilitas atau situasi yang mendukung reinforcement yang 8 diterima pada saat
melakukan kekerasan, sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah. Semua aspek
ini menstimulai individu mengadopsi perilaku kekerasan.
3) Existential theory (teori eksistensi) Bertindak sesuai perilaku adalah kebutuhan yaitu kebutuhan
dasar manusia apabila kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi melalui perilaku konstruktif maka
individu akan memenuhi kebutuhannya melalui perilaku destruktif.
b. Komplikasi
Akibat dan perilaku kekerasaan yaitu adanya kemungkinan menciderai diri, orang lain dan
merusak lingkungan adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami perilaku yang
dapat membahayakan secara fisik baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungannya.
Kondisi ini biasanya aki bat ketidakmampuan mengendalikan marah secara konduktif.
c. Penatalaksanaan
a. Proses keperawatan
Perawat dapat mengimplementasikan berbagai intervasi tersebut dapat melalui interverasi
keperawatan.
b. Pisikofarmakologi
1. Antianxiety dan Sedative-Hipnotics. Obat-obatan ini dapat mengendalikan agitasi
yang akut. Benzodiazepines seperti Lorazepam dan Clonazepam, sering digunakan
dalam keadaan darurat psikiatri untuk menenangkan perlawanan klien. Tapi obat ini
tidak direkomendasikan untuk penggunaan dalam waktu lama karena dapat
menyebabkan ketergantungan, juga dapat memperburuk simptom depresi.
Selanjutnya pada beberapa klien yang mengalami disinhibiting effect dari
benzodiazepines.dapat mengakibatkan peningkatan perilaku agresif, Buspirone obat
antianxiety, efektif dalam mengendalikan perilaku kekerasan yang berkaitan dengan
kecemasan dan depresi. Ini ditunjukan dengan menurunnya perilaku agresif dan
agitasi klien dengan cidera kepala, demesia, dan develop-mentaldisability.
B. Masalah keperawatan
Asuhan keperawatanpada pasien dengan resiko prilaku kekerasan
a. Definisi
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini maka perilaku
kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat sedang
berlangsung perilaku kekerasan atau riwayat perilaku kekerasan. Faktor presdiposisi dan
presipitasi, serta kondisi klien sekarang. Kaj riwayat keluarga dan masalah yang dihadapi
klien.
b. Penyebab
Prilakukekerasan dapat disebapkan karna prustasi, takut manipulasi atau infomidasi
prilaku kekerasan merupakan hasil komplik emosional yang belum dapat diselesaikan
prilaku kekerasan juga mengambarkan rasa tidak aman kebutuhan akan perhatian dan
ketergantungan pada orang lain pada klien ganguan jiwa prilaku kekerasan bisa
disebapkan adanya perubahan sensor prsepsi berupa halusinasi baik dengan visual
maupun lainya.klin merasa diperhatikan oleh suar-suara atau bayangan yang dilihatnya
untuk melakukan kekerasn atau klien merasa marah terhadap suara-suara atau bayangan
yang menjegkelkan.
c. Gejala
Jelaskan tanda dan gejala klien pada tahap marah, krisis atau perilaku kekerasan, dan
kemungkinan bunuh diri. Muka merah, tegang, pandangan mata tajam, mondar-mandir,
memukul, memaksa, intabel, sensitif, dan agresif.
C. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
a. Identitas klien
identitas ditulis lengkap meliputi nama,usia dalam tahun pendidikan
agama,status perkawinan, jenis kelamin,nomor rekam medis dan diaknosa
medisnya.
b. alasan masuk
menayakan kepada klien/kluarga /pihak yang berkaitan dan tulis hasil
hasilnya,apa yang menyebapkan klien datang kerumah sakit apa yang sudah
dilakukan oleh klien/keluarga sebelumnya diruma untuk megatasi masalah ini
dan bagian hasilnya,klien degan prilaku kekerasan
c. riwayat penyakit sekarang
menanyakan mwaya! timbulnya gejala jiwa saat ini penyebap munculnya
gejala upaya yang di lakaukan kelurga untuk megatasi dan bagaimana hasilnya.
d. Faktor prediposisi
Menanyakan apakah klien pema megalami ganguan jiwa dimasa lalu
pegobatan yang pema dilakukan sebelumnya adanya troma masah lalu, paktor
genetik dan silsilah orang tuanya dan pegalaman masah lalu yang tidak
menyenangkan.
1. Pemeriksaan fisik
Mengkaji keadaan umum klien tanda-tanda vital,tinggi badan/berat
badan,ada/tindak keluhan fisik seperti nyeri dan lain-lain.
e. Pisikososial dan spritual
1. Genogram
Genogram adalah peta atau riwayat keluarga yang mengunakan simbol-
simbol khusus untuk menjelaskan hubungan pristiwa penting dan
dinamika keluarga dalam beberapa generasi banyak genogram sebagai
pohon masalah yang sangat terperinci
f. Konsep diri
a. citra tubuh,bagaimana prsepsi klien terhadap tubunya bagian tubunya yang
paling/tidak disukai.b.
b. identitas diri,bagaiman proses tentang status dan posisi klien Sebelum dirawat
kepuasan klien terhadap satu/posisi tersebut,Kepuasn klien sebagai laki-laki atau
Perempuan
g. peran,bagaimana harapan klien terhadap tubunya,posisi status Tugas/peran yang
harapanya dalam keluarga, kelompok masa Rakat dan bagaiman kemempuan klien
dalam melakukan Tugas/peran tersebut
h. ideal diri, bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya,pososi Status,tugas/pran dan
harapan klien terhadap lingkungan
i. harga diri, bagaiman prsepsi klien terhadap dirinya dalam Hubuganya dengan
orang lain sesui dengan kondisi dan bag- Almana penilayan/penghargan orang lain
terhadap diri danlingkugan klien
j. Hubungan sosial
Mengkai siapa orang yang berarti terdekat degan klien bagaiman
peran serata dalam kegiatan dalam kelompok/masarakat serta
ada/tidak hambatan dalam hubungan degan orang lain.
k. Spritual
Apa agama keyakinan klien bagaimana persersi, nilai, norma
pandangan dan keyakinan diri klien,keluarga dan masrakat
setempat tentang gangguan jiwa sesuai degan norma budaya yang
dan agama yang dianut.
l. Status mental
1.Penampilan
Observasi penampilan umum klien yaitu penampilan usia,cara
berpakayan,kebersihan siakp tubuh cara berjalan,ekspresi wajah kontak matah
2.Pembicaraan
Bagaiman pembicaran yang didapatkan klien,apakah cepat,keras,lamabt
membisu dan lain-lain.
3. Aktivitas motorik (pisikomotorik)
Aktivitas motorik berkenaan dengan gerakan fisik perlu dicatat
4. Efek dan emosi
Efek merupakan nada perasaan yang menyenangkan atau tidak menyenagakan
yang menyertai suatu pikiran dan berlangsung relatif lama dan dengan sedikit komponen
fisikologis/fisik serta bangga kecewa.emosi merupakan manifestasi efek yang
ditampilkan/diekspresikan keluar disertai banyak komponen fisikologis dan berlangsung
relatif lebih singkat.
6. Persepsi sensori
Memberikan pertanyaan kepada klien seperti, apakah rasah marah yang anda rasakan.apa
yang anda lakaukan saat marah ke.
7. Proses pikir
Bagaiman proses pikir klien bagaiman isi pikiran relatis/tidak biasanya respon klien tidak
sesuai dengan realitinya.
8) Kesadaran
Bagaimana tingkat kesadaran klien menurun atameninggi.
9) Orentasi
Bagaimana orentasi klien terhadap waktu tempat dan orang biasanya pasien megalami
disorentasi waktu,tempat,orang dan situasi
10) Memori
Apa klien memiliki daya ingat, seperti epek samping dari obat dan dari pisikologis
No Data Masalah
1. Subyektif perilaku
a. Mengancam. kekerasan
b. Mengupat dengan kata-
kata kasar
c. Suara kasar.
Data Obyektif:
a. Menyerang orang lain
b. Melukai diri
sendiri/orang lain
c. Merusak lingkungan
d. Perilaku agresif/amuk
e. Mata pasien tampak
merah
f. TD meningkat
g. Pemafasan meningkat
2. Diagnosa Keperawatan
a. Akibat : Resiko menciderai diri/orang lain
b. Masalah Utama : Gangguan sensori prilaku kekerasan
3. Intervensi Keperawatan
DISUSUN OLEH
NIM : 202201021
KELAS : II A KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU
A. Hasil
1. Pengkajian
Ruangan rawat : Ruang A
tanggal dirawat
a. identitas klien
inisial : Tn H
tanggal pengkajian :
umur :30 tahun
No Rm :
Informan : Klien
b. alasan masuk
keluarga klien mngatakan klien suka mengamuk, suka mengancam,
berbicara keras. Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk
emosi labil. Klien juga terlihat memukul.
c. faktor predisposisi
Klien mengatakan pemah masuk Rumah sakit jiwa 2 kali, Pengobatan
sebelumnya Kurang berhasil, Klien mengatakan sepulang dari Rumah
sakit, klien tidak meminum obat dengan teratur. Klien mengatakan pemah
melakukan aniaya fisik seperti anlaya kekerasan dalam keluarga dan
pemah memukul orang lain karena sering diejek Klien mengatakan tidak
ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang di alami
dirinya. Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak
menyenangkan, namun menurut klien hal yang paling tidak menyenangkan
adalah jauh dan keluarganya, terutama ibunya.
d. Pemeriksaan fisik tanda
td: TD=110/90 mmHg
n: 110 x/menit
8:37 celcius
p: 24x/ Menit
Klien tiadak memiliki gangguan atau permasalahan di bagian fisik atau
kondisi tubuh klien.
e. Psikososial
1.Genogram
Keterangan:
Keterangan genogram :
= Perempuan
= Laki-laki
Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien tinggal serumah
bersama orang tuanya Klien merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.
1. konsep diri
a. citra tubuh
Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai tubuhnya apa adanya.
b. identitas din
Klien mengatakan anak terakhirdari 6 bersaudara Klien bersekolah hanya sampai SD, lalu
bekerja sebagai buruh tani.
c. PeranDiri
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-6 dalam keluarga. Klien belum menikah
Biasanya klien membantu pekerjaan ibunya di rumah seperti mencuci, menyapu dan
membantu ayah nya dalam beraktivitas karena ayah nya dalam kondis ibuta
d. ideal dini
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul bersama
keluarganya dan bekerja serta menikah.
e. harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain
hubungan sosial
a. orang terdekat
Kien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
b. peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat Klien ikut berperan aktif dalam
kegiatan kelompok
c. hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain Klien mengatakan memiliki
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena merasa malu, dan tidak
pandai dalam memulai percakapan
2. Spiritual
a. penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju yang
seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.
b. Pembicaraan
Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat
Tersinggung
c. ktivitas motoric
Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di
rumah sakit
d. alam perasaaan
Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal di Rumah
Sakit.
e. Afek
Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.
f. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara klien balk, namun kontak mata tajam.
g. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat
bayangan-bayangan aneh juga.
h. proses piker
Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti
topic pembicaraan tanpa menyelesaikan topic pertama.
i. isi pikiran
Klien mengatakan dinnya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja di luar daerah
serta menganggap dirinya memiliki kekuatan.
j. tingkat kesadaran
Compos mentis (Klien sadar akan dirinya) tingkat kesadaran klien baik dan klien
tidak mengalami disorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. Buktinya klien
masih mengingat tanggal masuk rumah sakit dan dia tahu berada di ruang
Angsoka.
k. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu
menjelaskan kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman
saat sebelum masuk rumah sakit.
l. tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan
dapat menjawab perhitungan sederhana yang diberikan perawat
m. daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke
Rumah Sakit.
4. kebutuhan persiapan pulang
Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan. Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan
dengan frekueansi kurang lebih 4x sehari. Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore han tanpa bantuan
orang lain. Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain, Klien tidak mengalami
gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk tidur malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur
biasanya pasien hanya berjalan-jalan dan mengobrol bersama ternan sekamar maupun perawat. Untuk
pengguanaan obat klientidak membutuhkan bantuan karena Klien bisa melakukannya sendiri dan
mengetahui obat-obat yang di konsumsi. Klien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk
memeriksakan diri. Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV,
menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah. Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar
rumah secara mandin seperti berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.
5. mekanisme koping
Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia mengalami masalah biasanya
klien merusak barang-barang di sekitamya
6. aspek medik
a. diagnosa medik
Diagnosa Medik: Skizofrenia paranoid
b. Terapi medik
Terapi medik :Risperidon 2 x 1 mg
7. Pohon masalah
Perilaku Kekerasan
↑
Resiko perilaku Kekerasan
↑
Rendah diri
2. Diagnosa
a.Diagnosa keperawatan
b.Prilaku kekerasan
c.Harga diri rendah
3. Analisa data
4. Intervensi keperawan
Edukasi
aktifitas penyaluran
energi)
Kolaborasi
Terapeuti
Edukasi
5. Implementasi keperawatan
Waktu Diagnosa Implementasi Respon hasil Evaluasi
pelaksaa formatif
n
Hari ke Perilaku 1. mengidentifik 1. Klen S: Keluarga
1 kekekrasa as penyebab mengatakan klien
n pericu merasa marah mengataka
kemarahan ketika n bahwa
2. memfasilitasi mendegar klien suka
mengekspresi suara suara marah
kan marah yang marah tidak
secara adaptif mengganggu jelas dan
3. mencegah 2. Klien terkadang
kerusakan diajarkan ingin
fisik akibat melampiaskan memukul
ekspresi kemarahannya anggota
marah dengan keluarga
(misalnya memuku yang lain.
menggunakan bantal 0: Klien
senjata) 3. Klien berbicara
4. mendukung diajarkan dengan
menerapkan mengekspresi nada tinggi
strategi kan marah dan tatapan
pengendalian dengan benda tajam
marah dan yang tidak ketika klien
ekspresi membahayaka marah
amarah adaptif n seperti A: Masalah
5. memberikan bantal. teratasi
penguatan atas 4. Membuatkan Sebagian
penerapan jadwal klien P:intervens
keberhasilan untuk latihan i
6. Kilen melampiaskan dilanjutkan
mempraktekka marah dengan
n strategi yang cara adaptif 1:Lanjutka
diajarkan 5. Memuji setiap n
keberhasilan intervensi
klien dalam nomor 2,
melakukan 3,4,5,7
pengendalan E: Perilaku
marah Kekerasan
6. Klien R: tidak
mengetahui ada revisi
dan
memahami
apa yang
dijelaskan
7. Kilen
mempraktekka
n strategi yang
diajarkan
Hari ke Perilaku 1. Memfasilitasi 1. Klien S: klien
2 kekerasan mengekspresi diajarkan mengataka
kan secara melampiaskan n bahwa
adaptif marah kemarahannya suka kesal
2. mencegah dengan jika
kerusakan memuku mendengar
fisik akibat bantal suara yang
ekspresi 2. Klien menggangg
marah diajarkan u tersebut
(misalnya mengekspresi dan
menggunakan kan marah terkadang
senjata) dengan benda ingin
3. mendukung yang tidak memukul
menerapkan membahayaka siapa yang
strategi n seperti ada
pengendalian bantal. didekatnya.
marah dan 3. Membuatkan O:
ekspresi jadwal klien berbicara
amarah adaptif untuk latihan dengan
4. memberikan melampiaskan nada tinggi
atas penerapan marah dengan dantatapan
penguatan cara adaptif tajam
keberhasilan 4. Memuji setiap ketika
5. Mengajarkan keberhasilan klien marah
strategi untuk klien dalam A: Masalah
mencegah melakukan teratasi
ekspresi pengendalan Sebagian
marah marah Pintervensi
maladaptif 5. Klien dilanjutkan
mempraktikan 1:
srategi yang di Lanjutkan
ajarkan intervensi
nomor 1,
2,3,4,5
E: Perilaku
Kekerasan
R: tidak
ada revisi
6. Evaluasi keperawatan