Anda di halaman 1dari 1

Calon Vikaris Orland Sairo

Kesaksian Hidup
Terpujilah Tuhan Sang pemilik pelayanan, yang boleh memperkenankan saya untuk ada
dalam pelayanan ini. Awalnya saya tidak punya cita-cita untuk menjadi seorang pelayan seperti
saat ini. Saya mendapatkan kesempatan ini, ketika saya di tawari oleh seorang sponsor oleh
PPA (pusat pengembangan anak), karena saya tinggal di rumah 1 tahun menganggur, karena
keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan saya untuk melanjutkan perkuliahan. Sayapun
menerima tawaran tersebut dan pada akhirnya saya sampe Bandung, bertemu dengan orang
yang mensponsori perkuliahan saya dan berkuliah di STT Sunergeo Banten. Awal perkuliahan
saya, memang kesulitan untuk mengikuti pelajaran yang di sampaikan oleh dosen, saya sempat
merasa putus asa dan mau keluar dari Kampus. Tetapi puji Tuhan ada beberapa orang yang
mendukung dan memotivasi saya supaya terus belajar dan terus melangkah kedepan. Dari
dukungan tersebut, saya merasa tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Sehingga
pada akhirnya saya dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik walaupun terlambat 1 tahun.
Setelah itu saya mendapat informasi, dari keluarga dan teman-teman di mana diterima Vikaris
non dukungan GKS. Saya pulang kampung dan berkomunikasi dengan keluarga untuk
membicarakan niat saya untuk melamar jadi Vikaris di GKS. Puji Tuhan, Keluarga dengan
senang hati mendukung maksud dan tujuan saya,sehingga sayapun mempersiapkan berkas-
berkas yang menjadi syarat untuk jadi Vikaris. Puji Tuhan saya diterima menjadi seorang
Vikaris tetapi masih dalam tahap orientasi (calon Vikaris) dan ditempatkan di GKS Wailolung.
Sehingga saya dapat menyelesaikan satu tahun masa orientasi saya di GKS wailolung.
Dari kesaksian saya ini, saya banyak belajar betapa baiknya Tuhan membawa saya
sampai saat ini. Kesulitan akan selalu ada dalam setiap lini kehidupan manusia, tetapi Ia
menguatkan dan memampukan orang yang merendahkan hati untuk mau belajar. Seperti Musa
yang merendahkan dirinya dihadapan Tuhan karena ketidakmampuanya. Lalu Kata Musa
kepada Tuhan: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau
berfirman Kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” Bdk.
Keluaran 4:10.

Anda mungkin juga menyukai