Anda di halaman 1dari 3

Critical Jurnal Report

Nama :Muhammad Shaqueil Suhada


Npm :2306200552
Kelas :Hukum L1

Judul Jurnal Politik Hukum: Otonomi Daerah Pasca Amandemen UUD 1945
upaya Menjaga Keseimbangan Antara Prinsip Unitydan Diversity
Jurnal malinsani
Link Unduh https://jurnal.amalinsani.org/index.php/pledoi/article/view/26/186
Velume Dan Nomor Vol.1 No.1
Tahun Publis 2022
Penulis Ade Fartini
Tanggal Akses 10 january 2024
Tujuan Penelitian 1. Menganalisis konsep otonomi daerah dalam UUD 1945
pasca amandemen
2. Mengkaji pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia pasca
amandemen
3. Menganalisis upaya menjaga keseimbangan antara prinsip
unity dan diversity dalam pelaksanaan otonomi daerah di
Indonesia

Metode Penelitian Penelitian ini metode yuridis normatif yang merupakan salah
satu kajian yang umum dikenal dalam kajian ilmu hukum.
Metode hukum normatif dalam penelitian yang dilakukan
peneliti dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder dan bahan hukum tersier . Pendekatan yang
digunakan penulis adalah pendekatan perundang-
undangan. Pendekatan perundang-undangan adalah
pendekatan yang dilakukan dengan mengkaji semua
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
masalah hukum yang sedang dikaji.
Hasil Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia telah
mengalami perubahansebanyak empat kali perubahan,
Perubahan Pertama pada tahun 1999 sampai ke Perubahan
Keempat pada tahun 2002.Konstitusi UUD 1945 dilakukan
perubahan secara bertahap dan menjadi salah satu agenda
sidang tahunan MPR dari tahun 1999 sampai perubahan
keempatpada Sidang Tahunan MPR tahun 2002
bersamaan dengan kesepakatan dibentuknya Komisi Konstitusi
yang bertugas melakukan pengkajian secara komprehensif
tentang perubahan UUD 1945 berdasarkan Ketetapan
MPR No. I/MPR/2002 tentang Pembentukan Komisi Konstitusi.
Amandemen UUD 1945 Pertama dilakukan dalam Sidang
Tahunan MPR Tahun 1999 yang meliputi Pasal 5 ayat (1), Pasal
7, Pasal 9, Pasal 13 ayat (2), Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17 ayat (2)
dan (3), Pasal 20, dan Pasal 22 UUD 1945. berdasarkan
ketentuan Pasal-pasal yang diubah, arah Perubahan Pertama
UUD 1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan
memperkuat kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
Lembaga Legislatif.Amandemen Keduadilakukan dalam Sidang
Tahunan MPR tahun 2000 yang meliputi Pasal 18, Pasal 18A,
Pasal 18B, Pasal 19, Pasal 20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A,
Pasal 22B, Bab IXA, Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal
28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I,
Pasal 28J, BAB XII, Pasal 30, BAB XV, Pasal 36A, Pasal 36B,
dan Pasal 36C UUD 1945. Perubahan Kedua ini meliputi
masalah wilayah negara dan pembagian pemerintahan daerah,
menyempurnakan Perubahan Pertama dalam hal memperkuat
kedudukan DPR, dan ketentuan-ketentuan yang terperinci
tentang HAM.Amandemen Ketigayang ditetapkan pada Sidang
Tahunan MPR Tahun 2001 mengubah dan atau menambah
ketentuan-ketentuan Pasal 1 ayat (2) dan (3), Pasal 3 ayat
(1), (3), dan (4), Pasal 6 ayat (1) dan (2), Pasal 6A ayat (1), (2),
(3), dan (5), Pasal 7A, Pasal 7B ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), dan
(7), Pasal 7C, Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 11 ayat (2) dan (3),
Pasal 17 ayat (4), Bab VIIA, Pasal 22C ayat (1), (2), (3), dan (4),
Pasal 22D ayat (1), (2), (3), dan (4), Bab VIIB, Pasal 22E ayat
(1), (2), (3), (4), (5), dan (6), Pasal 23 ayat (1), (2), dan (3), Pasal
23A, Pasal 23C, Bab VIIIA, Pasal 23E ayat (1), (2), dan (3),
Pasal 23F ayat (1), dan (2), Pasal 23G ayat (1) dan (2), Pasal 24
ayat (1) dan (2), Pasal 24A ayat (1), (2), (3), (4), dan (5), Pasal 24
B ayat (1), (2), (3), dan (4), Pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5),
dan (6) UUD 1945. Materi Perubahan Ketiga UUD 1945 meliputi
ketentuan tentang Asas-asas landasan bernegara, kelembagaan
negara dan hubungan antar lembaga negara, dan ketentuan-
ketentuan tentang Pemilihan Umum.
Local Government dapat mengandung tiga arti Pertama,
pemerintahan lokal. Kedua, pemerintahan lokal yang
dilakukan oleh pemerintahan lokal. Ketigadaerah otonom.
Istilah “Otonomi” mempunyai makna kebebasan yang
terbatas atau kemandirian itu adalah wujud pemberian
kesempatan yang harus dipertanggung jawabkan.

Kelebihan Penelitian 1. Komprehensif: Jurnal ini membahas secara komprehensif


penerapan otonomi daerah di Indonesia pasca amandemen
UUD 1945, mulai dari konsep otonomi daerah, pelaksanaan
otonomi daerah, hingga upaya menjaga keseimbangan
antara prinsip unity dan diversity.
2. Relevan: Jurnal ini relevan dengan perkembangan otonomi
daerah di Indonesia. Jurnal ini membahas permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan otonomi
daerah, serta memberikan solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
3. Analitis: Jurnal ini menggunakan metode penelitian hukum
normatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Dengan
demikian, jurnal ini memberikan analisis yang mendalam
dan komprehensif mengenai penerapan otonomi daerah di
Indonesia.
Kekurangan Penelitian 1. Analisis yang belum mendalam: Analisis yang dilakukan
dalam jurnal ini masih belum mendalam. Analisis yang
lebih mendalam dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan otonomi daerah, serta solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
2. Solusi yang ditawarkan belum realistis: Solusi yang
ditawarkan dalam jurnal ini masih belum realistis. Solusi
yang lebih realistis dapat diterapkan di Indonesia.

Kesimpulan Politik hukum adalah kebijakan dasar yang menentukan arah,


bentuk, maupun isi hukum yang akan dibentuk hukum. Otonomi
daerah memiliki kewenangan yang diberikan oleh pemerintah
pusat untuk daerah, baik untuk kabupaten maupun dan kota
untuk mengatur, mengelola, mengendalikan dan kembangkan
usaha sendiri sesuai kemampuan wilayah masing-masing dan
mengacu pada hukum dan peraturan yang berlaku dan
mengikat. Dasar utama pelaksanaan otonomi daerah di
Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 secara
keseluruhan diatur dalam Pasal 18, Pasal 18A Ayat 1-2 dan
Pasal 18B Ayat 1-2 UUD 1945. UUD 1945 telah mengalami
empat kali amandemen yakni pada tahun 1999, 2000, 2001,
dan 2002, dalam amandemen UUD 1945 mengalami
perubahan terkait pasal yang mengatur tentang pemerintah
daerah. Berkaitan dengan setelah dilakukanya amandemen
UUD 1945. Amandemenn kedua sistem pemerintahan kita telah
memberikan keleluasaan yang sangat luas dalam
menyelenggarakan otonomi daerah.

Anda mungkin juga menyukai