Fadillah Hamzah Fauzi - 212215068
Fadillah Hamzah Fauzi - 212215068
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Ahli Madya Analis Kesehatan
Oleh:
Fadillah Hamzah Fauzi
NIM. 212215068
YAYASAN AN NASHER
AKADEMI ANALIS KESEHATAN AN NASHER
CIREBON
2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.4.1 Peneliti
Sebagai masukan perlunya mengetahui pemahaman pasien terhadap instruksi peneliti
dalam cara mendapatkan kualitas dahak yang memenuhi syarat, sehingga peneliti dapat
mengkoreksi dalam memberikan informasi cara mendahak kepada pasien agar mudah
dipahami.
1.4.2 Akademi
Untuk
1.4.3 Masyarakat
Untuk
1.5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengaruh Pemberian Informasi
Pengaruh pemberian informasi dapat menjadi alat yang efektif untuk mempengaruhi
orang lain. Sehingga, pengaruh pemberian informasi didasarkan pada asumsi bahwa orang
cenderung lebih mempercayai informasi yang berasal dari sumber yang mereka percayai.
Oleh karena itu, dengan memberikan informasi yang akurat dan relevan, sumber pengaruh
dapat meningkatkan kepercayaan penerima pengaruh dan, pada akhirnya, mempengaruhi
perilakunya. Pastikan informasi yang anda berikan akurat dan relevan dengan kebutuhan dan
kepentingan penerima pengaruh, sajikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah
dipahami, Bersikaplah jujur dan terbuka.
Pengaruh pemberian informasi adalah suatu bentuk pengaruh yang dilakukan dengan
memberikan informasi kepada penerima pengaruh. Informasi yang diberikan dapat berupa
informasi tentang fakta, opini, atau argumen. Tujuan dari pemberian informasi adalah untuk
mengubah sikap, keyakinan, atau perilaku penerima pengaruh.
Dalam pengumpulan dahak pengaruh pemberian informasi pada pasien terduga
diambil sampel untuk diperiksa sputum/dahak.
2.2 Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi kronis yang dapat menyerang organ
tubuh termasuk paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis(M. Tbc). TB
paru dikenal sebagai penyakit kronis dapat menurunkan daya tahan fisik penderitanya secara
serius, hal ini disebabkan terjadinya kerusakan jaringan paru yang bersifat permanen. Kuman
ini ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1882. M tbc merupakan bakteri gram negatif
berbentuk batang yang dapat dideteksi dalam dahak penderita. Dalam jaringan basil tubelkel
merupakan batang ramping lurus berukuran kira-kira 0,4 x 3 um. Bakteri ini tahan terhadap
pemberian asam-alkohol sehingga disebut juga sebagai BTA. Bakteri M tbc bersifat tidak
tahan panas, akan mati pada suhu 6°C selama 15-20 menit.
Sumber penularan umumnya adalah penderita TB yang dahaknya mengandung BTA.
Penderita ini disebut BTA positif bila tiga kali pemeriksaan dahak dengan pewarnaan asam,
menghasilkan sedikitnya dua sediaan yang terlihat BTA. Pada waktu batuk, bersin, tertawa
atau berbicara, penderita ini mengeluarkan droplet sputum yang kemungkinan berisi basil.
Makin dekat seseorang berada dengan penderita, makin banyak dosis TB yang akan terhirup.
Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya sehingga dapat melewati sistem pertahanan
mukosilier brokus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap. Infeksi
dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru-paru,
yang mengakibatkan peradangan di dalam paruparu. Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh
dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia
yang paling produktif secara ekonomis (15 – 50 tahun). Angka prevalensi TB paru cenderung
meningkat disemua usia baik pada laki-laki maupun perempuan. Angka tertinggi pada
perempuan ditemukan pada usia 40-50 tahun dan pada laki laki usia 60 tahun.
METODOLOGI PENELITIAN