Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE KESETARAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Thuruqu Ta’lim Al-Lughoh Al-
Arabiyah”
Dosen Pengampu: Dr. H. Ahmad Subqi, M.Ag, Lc

Disusun Oleh :

Akfaan Miladi Ahmad

Muhammad Fadli

Program Studi Pendidikan BahasaArab


Pascasarjana UNIK Cipasung
Tasikmalaya
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


“metode komunikatif dan metode sikologiah”. Dan dari harapan kami sermoga
makalah ini memberikan pengetahuan dan manfaat bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna,oleh karena itu saran
dan kritik dari rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah
ini. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,mungkin masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya,Desember 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman bahasa siswa menjadi salah satu faktor metode
kesejahteraan muncul sebagai respons terhadap kelas bahasa arab yang
terdiri daro siswa dengan latar belakang bahasa yang beragam.pendekatan
ini mencoba menyatukan berbagai keahlian bahasa siswa.
Bahasa arab memiliki keunikan tersendiri dalam struktur dan
konsepnya,yang dapat menjadi tantangan bagi pembelajar, terutama bagi
non-penutur asli.dalam konteks pembelajaran bahasa arab, metode
kesetaraan muncul sebagai pendekatan yang menarik untuk mengatasi
hambatan ini. Metode ini tidak hanya membuka pintu bagi pemahaman
bahasa, tetapi juga mengakomodasi perbedaan kultural dan linguistik.1
Pembelajaran bahasa arab sering kali dihadapkan pada kesulitan,
seperti kompleksitas tata bahasa dan perbedaan dengan bahasa-bahasa lain.
Metode kesetaraan yang fokus pada pemahaman melalui perbandingan
struktur dan makna,dapat menjadi solusi efektif. Pendekatan ini
memungkinkan pembelajaran untuk mengaitkan konsep dalan bahasa arab
dengan bahasa ibu mereka atau bahasa yang telah dikuasai sebelumnya.2
Beberapa penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode
kesetaraan dalam pembelajaran bahasa arab dapat meningkatkan
pemahaman dan penguasaan bahasa secara signifikan. Dengan memahami
latar belakang metode kesetaraan,pembelajaraan dapat lebih baik
mengatasi kesulitan yang mungkin mereka hadapi dalam proses
pembelajar bahasa arab.3
B. Rumusan masalah

1 Abdul-Raof, H. Arabic-English-Arabic Translation: Issues and Strategies. Routledge. (2006).


2 Al-Kahtani, S., & Al-Shehri, A. Challenges of Teaching Arabic to Non-Native Speakers: A Case
Study. International Journal of English Language Education (2015), 3(1), 49-64.
3 Badry, F. Teaching Arabic to Non-Arabic Speakers: Problems and Solutions. Journal of King
Saud University, (2002), 14(2), 139-164.
1. Bagaimana pengertian, pembagian, dan ciri-ciri metode kesetaraan
dalam pengajaran bahasa Arab?
2. Bagaimana penerapan metode kesetaraan dalam pengajaran bahasa
Arab?
3. Bagaimana penilaian terhadap penerapan metode kesetaraan dalam
pengajaran bahasa Arab?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian, pembagian, dan ciri-ciri metode kesetaraan
dalam pengajaran bahasa Arab
2. Mengetahui bagaimana penerapan metode kesetaraan dalam pengajaran
bahasa Arab
3. Mengetahui bagaimana penilaian terhadap penerapan metode
kesetaraan dalam pengajaran bahasa Arab.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembagian dan Ciri-ciri Metode Kesetaraan dalam Pengajaran


Bahasa Arab
1. Pengertian Metode kesetaraan

Metode kesetaraan merupakan pendekatan dalam pembelajaran atau


penelitian yang menekankan pemahaman melalui perbandingan antara dua
atau lebih elemen, struktur, atau konsep.4 Dalam konteks pembelajaran
bahasa, metode ini sering digunakan untuk membandingkan unsur-unsur
bahasa target dengan bahasa yang sudah dikuasai oleh pembelajar, sehingga
memudahkan pemahaman dan penerapan konsep bahasa yang baru.5

2. Pembagian Metode Kesetaraaan dan penekanannya

Metode kesetaraan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, tergantung


pada fokus perbandingannya. Berikut adalah beberapa pembagian umum
metode kesetaraan:

a. Kesetaraan Formal (Formal Equivalence):


• Memusatkan perhatian pada pemeliharaan struktur dan bentuk
kalimat asli.
• Mengedepankan akurasi dan keterjemahan literal.6
b. Kesetaraan Dinamis (Dynamic Equivalence):
• Lebih menekankan pada makna dan pesan yang ingin disampaikan.7
• Mengizinkan variasi dalam struktur kalimat untuk menjaga
kelancaran alur bahasa target.8
c. Kesetaraan Teknik (Technical Equivalence):
• Berfokus pada kesetaraan dalam istilah teknis, khususnya dalam

4 Baker, M. (2018). In Other Words: A Coursebook on Translation. Routledge


5 Vinay, J. P., & Darbelnet, J. (1995). Comparative Stylistics of French and English: A
Methodology for Translation. John Benjamins Publishing.
6 Nida, E. A., & Taber, C. R. (1969). The Theory and Practice of Translation. Brill.
7 Newmark, P. (1988). A Textbook of Translation. Prentice Hall.
8 Nida, E. A. (1964). Toward a Science of Translating. Brill.
konteks ilmu pengetahuan atau teknis.9
d. Kesetaraan Fungsional (Functional Equivalence):
• Mengutamakan fungsi atau tujuan komunikatif teks.10
• Mencoba untuk menyampaikan efek yang sama pada pembaca atau
pendengar bahasa target.11
e. Kesetaraan Budaya (Cultural Equivalence):
• Menyelaraskan elemen-elemen budaya antara bahasa sumber dan
bahasa target.12
• Memastikan pesan atau konteks budaya disampaikan dengan akurat.13

Setiap jenis kesetaraan ini memiliki kegunaan dan penerapannya mungkin


berbeda tergantung pada konteks penerjemahan atau pembelajaran bahasa.

3. Ciri-ciri Metode kesetaraan

a. Melibatkan perbandingan antara bahasa sumber (asli) dan bahasa target


(yang dituju).
b. Berfokus pada pemeliharaan struktur kalimat dan bentuk bahasa asli.
c. Memiliki kecenderungan untuk menerjemahkan secara harfiah dan
akurat, mengutamakan kesetaraan formal.
d. Mengutamakan pemahaman makna dan pesan yang ingin disampaikan,
terutama dalam metode kesetaraan dinamis atau fungsional.
e. Dapat diterapkan dalam konteks penerjemahan dan pembelajaran
bahasa.
f. Mempertimbangkan variasi linguistik dan budaya untuk
mempertahankan makna asli atau mencapai efek komunikatif yang
diinginkan.
g. Memastikan bahwa unsur-unsur budaya dalam bahasa sumber sesuai
dengan konteks budaya bahasa target.
h. Berkaitan erat dengan tujuan komunikatif, terutama dalam metode

9 Robinson, D. (1997). Becoming a Translator: An Accelerated Course. Routledge.


10 Catford, J. C. (1965). A Linguistic Theory of Translation. Oxford University Press.
11 Baker, M. (1992). In Other Words: A Coursebook on Translation. Routledg
12 Bassnett, S., & Lefevere, A. (1990). Translation, History, and Culture. Routledge.
13 Venuti, L. (1995). The Translator's Invisibility: A History of Translation. Routledge.
kesetaraan fungsional.
i. Mengutamakan kejelasan dan kelancaran dalam menyampaikan pesan,
terutama dalam metode kesetaraan dinamis.
j. Memanfaatkan konteks dan pengetahuan kontekstual untuk menentukan
arti dan makna yang tepat.14
4. Contoh Metode kesetaraan dalam pembelajaran bahasa arab

a. Pembandingan Teks dan Terjemahan, Meminta siswa untuk membaca


teks Bahasa Arab dan terjemahannya, kemudian membandingkan
struktur kalimat dan kosakata untuk memahami kesetaraan.
b. Diskusi Kultural, Mengajak siswa untuk membahas makna kultural atau
kontekstual dalam Bahasa Arab dan mencari ekivalennya dalam budaya
siswa.
c. Penerjemahan Harfiah, Mengajarkan siswa untuk melakukan
penerjemahan harfiah dari Bahasa Arab ke bahasa target untuk
mempertahankan struktur kalimat.
d. Pembacaan Paralel, Menyediakan teks dalam Bahasa Arab dan
terjemahannya secara bersamaan, memungkinkan siswa untuk
memahami hubungan antara kata-kata dan struktur kalimat.
e. Latihan Terjemahan Kontekstual, Memberikan latihan terjemahan yang
mengharuskan siswa memasukkan konteks bahasa target sehingga
makna utama tetap dipertahankan.
f. Analisis Makna, Menganalisis makna kata atau frasa dalam Bahasa Arab
dan mencari ekivalennya dalam konteks bahasa target.
g. Penggunaan Media Interaktif, Memanfaatkan sumber daya digital atau
media interaktif yang menyajikan materi dalam Bahasa Arab dan bahasa
target untuk memfasilitasi pemahaman kesetaraan.15
B. Langkah Penerapan Metode Kesetaraan dalam Pengajaran Bahasa Arab

14 Achmad Sidiq, Buku terjemahan dan interpretasi Bahasa Arab-Indonesia, (2005)


15 Al-Jarf, R. (2010). The Use of Equivalence in Translation as a Teaching Strategy for
Developing Reading Skills in Arabic as a Foreign Language.
Berikut adalah langkah-langkah penerapan metode kesetaraan dalam
pengajaran Bahasa Arab:
1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran, Tentukan tujuan pembelajaran yang
spesifik, baik itu fokus pada pemahaman tata bahasa, pengembangan kosa
kata, atau aspek lainnya.
2. Pemilihan Teks atau Materi Pembelajaran, Pilih teks atau materi
pembelajaran dalam Bahasa Arab yang sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa dan mencakup konsep atau struktur yang ingin diajarkan.
3. Analisis Struktur Kalimat dan Kosakata, Ajarkan siswa untuk menganalisis
struktur kalimat dan kosakata dalam Bahasa Arab, dan bandingkan dengan
bahasa target untuk mengidentifikasi kesetaraan.
4. Diskusi Kultural, Fasilitasi diskusi kultural yang memungkinkan siswa
memahami konteks budaya dalam teks Bahasa Arab dan mencari
ekivalennya dalam budaya bahasa target.
5. Latihan Penerjemahan Harfiah, Berikan latihan penerjemahan harfiah untuk
membantu siswa memahami makna harfiah dan mempertahankan struktur
kalimat.
6. Penggunaan Sumber Daya Digital, Manfaatkan sumber daya digital, seperti
video atau platform pembelajaran daring, yang menyajikan materi dalam
Bahasa Arab dan bahasa target.
7. Pembacaan Paralel, Sediakan teks Bahasa Arab dan terjemahannya secara
bersamaan, dan dorong siswa untuk membaca keduanya untuk memahami
hubungan antara kata-kata dan struktur kalimat.
8. Latihan Terjemahan Kontekstual, Berikan latihan terjemahan yang meminta
siswa memasukkan konteks bahasa target sehingga makna utama tetap
dipertahankan.
9. Evaluasi dan Umpan Balik, Lakukan evaluasi reguler terhadap kemajuan
siswa dan berikan umpan balik konstruktif untuk membantu mereka
memahami dan menerapkan konsep kesetaraan dengan lebih baik.
10. Pengintegrasian dengan Keterampilan Lain, Integrasikan metode kesetaraan
dengan keterampilan lain seperti mendengarkan, berbicara, dan menulis
untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik.16
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kesetaraan dalam Pembelajaran
Bahasa arab
Metode kesetaraan sebagai salah satu metode dalam pembelajaran bahasa
Arab termasuk memiliki kelebihan sekaligus kelemahan berdasarkan penilaian
pakar pendidikan bahasa.
Adapun kelebihannya sebagai berikut:
1. Pendekatan Komprehensif: Metode ini memungkinkan siswa untuk
memahami keseluruhan aspek bahasa Arab, termasuk keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
2. Kontekstual: Menekankan penggunaan bahasa dalam konteks nyata,
membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi
sehari-hari.
3. Motivasi Tinggi: Fokus pada kehidupan sehari-hari dan kebutuhan
komunikatif siswa dapat meningkatkan motivasi belajar.
Adapun kekurangan dari metode ini:
1. Kesulitan Penilaian: Metode ini mungkin sulit dinilai secara formal
karena menekankan keterampilan komunikatif daripada kemampuan
mengikuti aturan gramatika atau kosa kata tertentu.
2. Kesulitan di Awal Pembelajaran: Siswa mungkin mengalami kesulitan
pada tahap awal pembelajaran karena kurangnya struktur formal seperti
pada metode pengajaran tradisional.
3. Waktu yang Dibutuhkan: Proses pembelajaran mungkin memerlukan
lebih banyak waktu untuk mencapai tingkat kompetensi tertentu
dibandingkan dengan metode lain yang lebih terfokus pada aturan
gramatika.
Menurut penulis, hal-hal yang dianggap lemah dalam metode kesetaraan
tersebut bukanlah kelemahan fatal yang tidak bisa ditolerir. Kelemahan-
kelemahan tersebut sangat memungkinkan diatasi dengan memperbaiki teknik
tertentu sesuai konteksnya.

16 Al-Jarf, R. (2010). The Use of Equivalence in Translation as a Teaching Strategy for


Developing Reading Skills in Arabic as a Foreign Language.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari metode kesetaraan dalam pembelajaran bahasa Arab


adalah bahwa pendekatan ini memberikan penekanan pada pemahaman
menyeluruh terhadap bahasa Arab dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Meskipun memiliki kelebihan, seperti pendekatan komprehensif dan motivasi
tinggi, metode ini juga memiliki tantangan, termasuk kesulitan penilaian dan
waktu pembelajaran yang mungkin lebih lama. Kesimpulan ini menunjukkan
bahwa pemilihan metode pembelajaran harus mempertimbangkan kebutuhan
dan preferensi siswa, serta tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Metode langsung dalam pembelajaran bahasa Arab memiliki kelebihan dan
kekurangan, tetapi jika kelemahan itu dapat diatasi tanpa menghilangkan ciri
khasnya, metode ini dinilai masih layak untuk dipertahankan.
.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Raof, H. Arabic-English-Arabic Translation: Issues and Strategies.


Routledge. (2006).
Al-Kahtani, S., & Al-Shehri, A. Challenges of Teaching Arabic to Non-Native
Speakers: A Case Study. International Journal of English Language Education
(2015), 3(1).
Badry, F. Teaching Arabic to Non-Arabic Speakers: Problems and Solutions.
Journal of King Saud University
Baker, M. (2018). In Other Words: A Coursebook on Translation. Routledge
Vinay, J. P., & Darbelnet, J. (1995). Comparative Stylistics of French and
English: A Methodology for Translation. John Benjamins Publishing.
Nida, E. A., & Taber, C. R. (1969). The Theory and Practice of Translation. Brill.
Newmark, P. (1988). A Textbook of Translation. Prentice Hall.
Nida, E. A. (1964). Toward a Science of Translating. Brill.
Robinson, D. (1997). Becoming a Translator: An Accelerated Course. Routledge.
Catford, J. C. (1965). A Linguistic Theory of Translation. Oxford University
Press.
Bassnett, S., & Lefevere, A. (1990). Translation, History, and Culture. Routledge.
Venuti, L. (1995). The Translator's Invisibility: A History of Translation.
Routledge.
Achmad Sidiq, Buku terjemahan dan interpretasi Bahasa Arab-Indonesia, (2005)
Al-Jarf, R. (2010). The Use of Equivalence in Translation as a Teaching Strategy
for Developing Reading Skills in Arabic as a Foreign Language.

Anda mungkin juga menyukai