ABSTRAK …………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………… ........................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ………… ........................................................................ 8
E. Asumsi …………………………………………………………… .............. 9
F. Definisi Operasional ……………………………………………... .............. 10
G. Hipotesis Penelitian ……………………………………………… .............. 12
B. Pembahasan
1. Gambaran Umum Kemampuan Menyimak Anak-Anak Kelompok B,
RA Al-Muqoddasah Jagabaya Banjaran Bandung ……………………107
2. Gambaran Umum Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Anak-Anak
Kelompok B, RA Al-Muqoddasah Jagabaya Banjaran Bandung …… .. 109
3. Pengaruh Metode Total Physical Response Terhadap Kemampuan
Menyimak Anak Usia Dini ……………………………………. ............ 111
Tabel
Gambar
BAB I
PENDAHULUAN
untuk berbahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan‟
Pada usia 4-7 tahun tingkat kemampuan anak untuk berbahasa sudah
mencapai taraf yang optimal. Azhim, (2002 : 74) mengatakan “Bahwa pengajaran
bahasa kedua pada usia ini akan meringankan beban anak untuk mengikuti
kegiatan belajar selanjutnya”. Oleh karena itu usia ini termasuk usia peka untuk
peletakkan pondasi dasar anak dalam berbagai hal salah satunya pembelajaran
bahasa Arab. Daya tangkap dan rasa keingin tahuan yang tinggi akan membuat
pembelajaran bahasa Arab pada usia ini berjalan dengan baik dan cepat. Dalam
Agustin (2008: 2-3), ….“50% kapasitas kecerdasan manusia terjadi ketika anak
berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika anak berumur 8 tahun, dan mencapai
titik kulminasi ketika anak berumur 18 tahun. Itulah sebabnya periode ini
pembelajaran yang pasti untuk mengenalkan kosakata bahasa Arab, guru hanya
menggunakan cara agar anak hafal kosakata. Guru berbicara anak memperhatikan
mimik pelafalan guru dan mendengarkan kata yang diucapkan guru, kemudian
Dengan metode ini bisa terjadi kesalahan dalam menyimak dan penguasaan
tidak cukup hanya melafalkan kosakata saja namun tapi perlu adanya media serta
bahawa "Al-Quran memberikan pengaruh yang jelas dalam memperkuat lisan dan
lainnya, karena bahasa Arab merupakan bahasa Al-Quran, bahasa dalam shalat,
“٢- َكننلْتَك اُت ُتُق ْتر ن ًا َك َكرِتّت ًا لَّ َك َّ ُت ْت َكُق ْت ِت ُت َكو الر ِتْت َك آ ُت ِت ِت
إِتنَّ َك-١- ا الْت َك ا الْت ُت ِت ِت َك
“ Alif Lam Ra, ini adalah ayat-ayat kitab (Al-Quran) yang jelas.
Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-
Quran diturunkan dari Alloh dan hanya buatan Muhammad SAW, maka cobalah
mereka buat semacam Al-Quran itu. Tafsir tersebut menggambarkan bahwa tidak
ada yang dapat menandingi bahasa Quran, baik dari segi keindahanya,
kalimat لَّ َك َّ ُت ْت َكُق ْت ِت ُت َكو, yang artinya mudah-mudahan kalian menjadi orang-orang
yang berpikir dan berakal. Berdasarkan ayat ini jelas bahwa Al-Quran yang
berbahasa Arab dapat mengembangkan pemetaan pikiran, dan dari pikiran yang
mencerdaskan akal-rasio.
utama bagi umat Islam. Menurut Yusuf (2009:177) pada usia 4-6 tahun
bertanya seperti apa, dimana, mengapa. Maka pada usia ini anak sudah dapat
diajarkan syahadat, gerakan sholat, bacaan sholat, doa-doa, dan Al-Quran. Agar
ketika anak berusia tujuh tahun dia sudah mampu melakukan shalat dengan benar
mempelajari dan mendalami pemahaman Islam dari sumber aslinya. Oleh karena
itu sebagai seorang muslim sebaiknya bahasa Arab dijadikan bahasa yang utama
menyimak anak dapat memahami arti kata, serta dari kemampuan menyimak
kemampuan orang untuk memahami hal yang dibaca dapat dicapai dengan baik
bila tahap pengenalan dan penggunaan secara lisan sudah dikuasi terlebih dahulu.
Oleh karena itu menurut Izzan (2011) urutan proses pembelajaran bahasa Arab
mengemukakan „bahwa dari semua aspek bahasa asing yang harus dikuasai siswa
dalam proses belajar ialah aspek kosakata‟ (Jamaris, 2005:9). Pendapat ini
asing karena tanpa penguasaan kosakata tidak mungkin orang bisa berbicara,
yang sesuai dengan ajaran agama, melalui permainan dan perlakuan orang tua dan
guru. Menurut Darajat (1970: 111) “keyakinan dan kepercayaan guru taman
kanak-kanak akan mewarnai pertumbuhan agama pada anak”. Oleh karena itu
dengan optimal sehingga penguasaan mereka akan bahasa Arab menjadi bekal
Pembelajaran anak usia dini tidak bisa terlepas dari bermain dan nusansa
hendaknya tertuju pada pengembangan kreativitas peserta didik agar kelak dapat
(Munandar, 1999 : 14). Pembelajaran bahasa Arab, harus dikemas melalui metode
yang sesuai untuk anak usia dini agar dapat melibatkan anak secara langsung
San Jose California yang bernama James J. Asher. Asher berpendapat bahwa
pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan
selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum mereka
memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan. Metode TPR mudah dan
ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga mengandung unsur gerakan
Response (TPR) pada pembelajaran bahasa asing adalah berikut ini : „didalam
mengajar bahasa Jepang untuk orang dewasa (Kunihira dan Asher, 1965; Kanoi,
1970), bahasa Rusia untuk dewasa dan anak-anak (Asher, 1965,1969), bahasa
Prancis untuk anak-anak dan dewasa (Meas, 1969; Davies, 1976;1977), bahasa
Jerman untuk orang dewasa (Reeds, 1977; Swaffer dan Woodroff, 1978)‟
(Arsyad, 2003:60). Dan penelitian TPR dan hasilnya yang telah dilaksanakan di
(http://www.macalester.edu/educationreform/actionresearch).
B. Rumusan Masalah
berikut :
RA Al-Muqoddasah Jagabaya-Banjaran?
Jagabaya-Banjaran?
Jagabaya-Banjaran?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
2. Secara Praktis
a. Bagi Anak
b. Bagi Guru
Physical Response ).
Hasil penelitian ini bisa menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya, baik
bisa digunakan untuk penelitian dalam bidang bahasa asing, selain bahasa
Arab.
E. Asumsi
1. “Anak harus menyimak terlebih dahulu bahasa dari kosakata yang baru,
(Sukyadi, 2010:3).
yang dilaksanakan pada anak usia dini harus dikemas melalui bermain.
Sehingga dalam pembelajaran anak merasa senang dan terbebas dari tekanan.
Salah satu metode yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa
anak usia dini adalah metode TPR, karena melalui metode ini anak diajak
disampaikan/diajarkan.
F. Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki tiga variabel, yaitu metode TPR (Total Physical
menyimak dan penguasaan kosakata bahasa Arab anak usia dini, dengan
gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik
(motor).
penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi‟. Pendapat ini dipertegas oleh
adalah membedakan bunyi huruf yang satu dengan yang lainnya, membedakan
kata, imbuhan dan intonasi. Tahap ketiga, aplikasi yaitu penggunaan kata-kata
dalam percakapan dan pemilihan kata yang tepat ”. Penguasaan kosakata yang
guru yang disampaikan dalam kosakata bahasa Arab serta mampu melafalkan
kata-kata tersebut.
G. Hipotesis Penelitian
(Arikunto, 1998:67-68).
1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode TPR (Total
Banjaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
menyimak dan penguasaaan kosakata bahasa Arab anak usia dini, serta
bahasa.
Dalam penelitian ini desain eksperimen kuasi yang digunakan adalah non-
equivalent pretest -postest kontrol group design bagi kelompok eksperimen dan
pada eksperimen kuasi, baik kelompok kontrol maupun eksperimen diberi tes
awal dan tes akhir, tetapi sampel tidak diperoleh melalui teknik acak.
tingkat perbedaan yang ada pada kelompok eksperimen dan kontrol dikarenakan
eksperimen.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Keterangan :
B. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
pembelajaran dan buku-buku anak usia dini, kemudian menyusun indikator dan
2. Tahap penjajagan
3. Tahap pelaksanaan
penelitian dimulai dari uji instrumen sampai pelaksanaan uji pretes, perlakuan dan
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
4. Tahap Analisis
Response selesai dilaksanakan, maka data yang telah terkumpul dianalisis dan
diolah secara statistik untuk data kuantitatif dan deskriptif untuk data kualitatif.
1. Lokasi Penelitian
beberapa tingkat pendidikan anak usia dini dari tingkat Play Group hingga
serta yayasan ini dikelola oleh beberapa ahli pendidikan yang berlatar belakang
50% umum dan 50% agama. Selain itu RA Al-Muqoddasah, memiliki fasilitas
yang cukup baik dengan jumlah anak yang cukup banyak dan di RA ini Bahasa
2. Subjek Penelitian
yang terdiri dari dua kelas, kelas yang pertama terdiri dari 15 orang yang akan
dijadikan kelompok eksperimen, sedangkan kelas yang kedua dengan jumlah yang
karena penelitian ini akan meneliti perilaku atau sikap manusia. Sugiyono (2008)
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar. Observasi yang digunakan, observasi terstruktur
yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan
Unjuk kerja adalah penilaian atau teknik pengumpulan data yang menuntut
anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati (Uyu &
Agustin, 2010:65). Teknik ini digunakan untuk menilai hasi penguasaan kosakata
kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrument yang digunakan.
Teknik pengumpulan data secara lengkap tersaji pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3
Instrument Data
E. Proses Perlakuan
kelompok pertama sebagai kelas eksperimen dan kelompok kedua sebagai kelas
disekitar anak, kata perintah sehari-hari serta kosakata mengenai tata surya.
F. Instrumen Penelitian
untu mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dimana
tiga orang ahli (judgment experts), yang ahli dibidang yang diteliti. Para ahli
kontrak dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris dilapangan selesai, maka
diteruskan dengan uji coba instrument. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan
N XY ( X)( Y)
rXY
N X 2
( X)2 N Y 2 ( Y) 2
(Arikunto, 2006)
Keterangan:
1) Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,3, maka butir soal valid
2) Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka butir soal tidak valid
dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi, semakin tinggi
validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya
Dari hasil rekapitulasi uji validitas data untuk kemampuan menyimak anak
usia dini, dari 25 item yang ada item soal yang tidak valid adalah 2 soal yaitu soal
nomor 4 dan 7. Sedangkan hasil uji validitas data untuk penguasaan kosakata
bahasa Arab anak usia dini dari 107 item yang ada, item yang tida valid 3 item
2. Realibilitas instrument
n i
2
r11 1
n 1 t2
Keterangan :
r11 = Reliabilitas tes yang dicari
i
2
Jumlah varians skor tiap-tiap item
t2 = Varians total
n = banyaknya soal
X 2
X 2
N
2
(Arikunto, 2002:109)
Keterangan :
X = Jumlah Skor
X 2
= jumlah kuadrat skor
N = banyaknya sampel
korelasi dari Sugiyono (1999:149) yang disajikan pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi
Koefesien Korelasi
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Nilai
Instrumen Tafsiran
Reliabilitas
Kemampuan Menyimak Bahasa Arab
0,984 Sangat Tinggi
Anak Usia Dini
Penguasaan Kosakata Bahasa Arab
0,996 Sangat Tinggi
Anak Usia Dini
Menyimak Bahasa Arab Anak Usia Dini dan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab
Anak Usia Dini berada pada kategori sangat tinggi. Artinya, instrumen tersebut
kosakata bahasa Arab anak usia dini diolah dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
Tabel 3.6
Kriteria Gambaran Umum Variabel
Kriteria Rentang
Tinggi X > Min Ideal + 2.Interval
Sedang Min Ideal + Interval < X ≤ Min Ideal + 2.Interval
Rendah X ≤ Min Ideal +Interval
(Sudjana 1996 : 47)
Skor Maksimal
Variabel Sub Variabel
Ideal
Keseluruhan* =23 x 3 = 69
Kemampuan Perhatian =6 x 3 = 18
Menyimak Memahami =7 x 3 = 21
Apresiasi =10 x 3 = 30
Penguasaan Keseluruhan* =104 x 3 = 312
Kosakata Pelafalan = 66 x 3 = 198
Bahasa Arab Pemahaman = 38 x 3 = 114
Skor Minimal
Variabel Sub Variabel
Ideal
Keseluruhan* =23 x 1 = 23
Kemampuan Perhatian =6 x 1 = 6
Menyimak Memahami =7 x 1 = 7
Apresiasi =10 x 1 = 10
Penguasaan Keseluruhan* =104 x 1 = 104
Kosakata Pelafalan = 66 x 1 = 66
Bahasa Arab Pemahaman = 38 x 1 = 38
Sedang 11 – 14
Rendah 6 – 10
Tinggi 17 – 21
Memahami Sedang 13 – 16
Rendah 7 – 12
Tinggi 24 – 30
Apresiasi Sedang 18 – 23
Rendah 10 – 17
Tinggi 244 – 312
Keseluruhan* Sedang 174 – 243
Rendah 104 – 173
Penguasaan Tinggi 155 – 198
Kosakata Pelafalan Sedang 111 – 154
Bahasa Arab Rendah 66 – 110
Tinggi 90 – 114
Pemahaman Sedang 64 – 89
Rendah 38 – 63
2. Uji Hipotesis
kosakata bahasa Arab anak usia dini dilakukan dengan teknik uji t independent
pembelajaran dengan metode Total Physical Response (TPR). Teknik uji ini
Tujuan uji ini adalah untuk diperoleh fakta empirik tentang pengaruh metode
kosakata bahasa Arab anak usia dini tersebut dibandingkan dengan “metode lain”
postest-pretest
g=
skor maksimal - pretest
bahasa Arab anak usia dini menggunakan uji t independent (Independent sample t
a. Hipotesis
H0 : µ eksperimen =µ kontrol
kosakata bahasa Arab anak usia dini antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol.
bahasa Arab anak usia dini antara kelompok ekssperimen dengan kelompok
kontrol.
nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang
lainnya H0 ditolak.
Y1 Y2
t Hitung
S12 S2 2
n1 n 2
Keterangan :
BAB V
A. Simpulan
berada pada kategori sedang. Begitu pula pada kelompok kontrol. Pada
merasa bosan dan jenuh, hal ini terlihat dengan banyaknya anak yang
kosakata bahasa Arab berpusat pada guru jarang sekali keterlibatan anak-anak
langsung.
kontrol adalah sama berada pada kategori rendah. Pada kegiatan awal
penguasaan awal kosakata bahasa Arab anak- merasa kesulitan, tidak nyaman
menyenangkan dan adanya kesan sulit yang telah tertanam dibenak mereka.
yang berada pada kategori tinggi. Serta berdasarkan keadaan sebagian anak
yang biasanya selalu asik dengan kegiatan lain pada waktu menyimak, namun
mampu mengikuti kegiatan belajar bersama dalam waktu yang lebih lama,
melafalkan kosakata bahasa Arab dengan baik dan benar, tanpa merasa
ini dikarenakan tingkat konsentrasi anak yang sangat singkat dan metode
bahasa Arab anak, terlihat dari rata-rata penguasaan kosakata bahasa Arab
anak yang meningkat sangat tinggi dari rata-rata berada pada ketegori rendah
menjadi berada pada kategori tinggi, bahkan lebih tinggi dari peningkatan
banyak dan baik mengantarkan anak pada keberanian untuk maju kedepan
hal ini dikarenakan seringnya anak mendengar kosakata dari guru yang
kontrol terlihat cape dan bosan hanya terlihat semangat ketika anak kegiatan
dalam bahasa Arab, tetapi dikarenakan melihat dan mengikuti gerakkan yang
dilakukan temannya.
B. REKOMENDASI
berikut.
1. Bagi Guru
Beberapa hal yang perlu diketahui oleh guru mengenai pengaruh metode
a. Metode Total Physical Response bisa menjadi salah satu cara untuk
puisi atau dalam lagu berbahasa Arab, lalu ajaklah anak-anak untu
buku berbahasa Arab serta putarlah lagu-lagu anak yang berbahasa Arab
anak.
2. Bagi Lembaga
berikut.
anak.
Arab untuk anak usia dini, serta membekali diri dengan ilmu tajwid,
4. Untuk LPTK – dalam hal ini jurusan pendidikan bahasa Arab. Sebaiknya
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi dilapangan ada bebeapa hal yang
metode Total Physical Response , penelitian ini bisa menjadi dasar untuk
McMilan, J.H. & Schumacher, Sally. (2001). Research and Development, Florida
: Longman
Suyanto, Kasihani. (2008). English For Young Learners. Jakarta: Bumi Aksara
Uyu & Agustin. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung :
Falah
Yuliani, N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks
Internet :
Dempset. (2000). Total Physical Response An innovative strategy for The class
Room. Tersedia http://www.tpr-world.com/brain-research.html (2010)